i will never be able to understand your pain
and you will never be able to understand my pain
it'll never happen
every situation is unique
every heart is unique
every ache is unique
and the only one who truly understands going throuhgt is Allah
only one who will truly truly understand
what you're going throuhgt and sympathise with your like no one else
is capable of sympathising with you
even the best of your friends
is going to be Allah
i know something from Allah that you people don't know
i know that Allah knows me
The way you can never know
=================================================
saya tidak akan pernah bisa memahami rasa sakit Anda
dan Anda tidak akan pernah bisa memahami rasa sakit saya
itu tidak akan pernah terjadi
setiap situasi adalah unik
setiap hati itu unik
setiap rasa sakit itu unik
dan satu-satunya yang benar-benar memahami apa yang akan terjadi adalah Allah.
hanya satu yang akan benar-benar mengerti
apa yang sedang Anda alami dan bersimpati dengan Anda tidak seperti orang lain
mampu bersimpati dengan Anda
bahkan sahabat-sahabat terbaikmu
adalah Allah.
Aku tahu sesuatu dari Allah yang kalian tidak tahu
Aku tahu bahwa Allah mengenalku
Cara Anda tidak akan pernah tahu
============================================================
Dokumentasi kelas hari Senin tanggal 17-10-2022
Kelas dimulai Pukul 07.30 WIB (3 sks)
Kelas Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Tanjungpura (UNTAN)
Matkul : Metodologi Penelitian Sosial (MPS)
Pertemuan ke-9 (masuk pertama kali setelah UTS)
Materi : Teknik Pengumpulan Data
Tugas : wawancara ke responden (3 pertanyaan)
Assalamu’alaikum semoga kita dalam keadaan sehat semua dan selalu bahagia.
Sering kita sebagai orang tua kualahan
dengan pertanyaan anak, terkadang susah untuk memberikan penjelasan ke anak.
Kita melontarkan jawaban sederhana sepert
ini,
“nanti nak, kamu akan tahu kalau sudah
besar”
Hati2 dengan jawaban seperti itu karena itu
akan memberikan dampat negatif kepada anak.
Diantaranya, penasaran mereka semakin
membesar yang menyebabkan mereka mencari jawaban di tempat lain yang belum
tentu baik dan benar.
Mari kita tiru tentang nasihat imam abul
walid al baji untuk kedua anaknya tentang membaca ilmu filsafat yang harus
ditunda.
Seperti ini nasehatnya ;
Aku ingatkan kalian berdua dari membacanya
(filsafat)sebelum kalian membaca penjelasan para ulama yang akan menguatkan
pemahaman tentang kerusakannya, lemahnya lontaran-lontaran dan sedikitnya
kebenaran. Ditakutkan ia lebih dahulu masuk ke hati kalian tanpa ada kekuatan
untuk membantahnya…
Jika aku tahu kalian berdua telah mencapai
derajat ilmu dan mampu membedakan, juga kekuatan menganalisa, aku akan
memerintahkan kalian berdua untuk membacanya. Agar kalian berdua bisa melihat
sendiri kelemahannya dan kelemahan para pengikutnya serta rapuhnya mereka yang
tertipu olehnya.
Beliau memberikan alasan kepada anak kenapa
harus ditunda dalam membaca buku filsafat. Penundaan itu disertai penjelasan
tentang ilmu lain yang harus dibaca terlebih dahulu. Dan penjelasan awal
tentang rusak ilmu tersbut. Serta kekhawatiran orang tua akan rusaknya hati dan
pemahaman karena salah dalam urutan.
Mari kita belajar bagaimana kita harus
menjawab pertanyaan anak . jangan hanya menunda jawaban dengan tanpa kejelasan
maksud yang bisa diterima. Jadi jangan sekedar berkata: nanti kalau kamu sudah
besar juga tahu sendiri.
Wallohua’lam
Semoga bermanfaat
Wassalamu’alaikum wr wb.
Melihat pemandangan kali ini tak jarang kita menjumpai anak-anak bahkan balita yang asyik dengan permainan gawainya yaitu seperti ponsel atau barang elektronik lain. Pernah suatu ketika saya bersilaturrahim ke rumah kakak, berjumpa dengan anak nya yang usia enam tahun, sangat mengejutkan saat televisi dimatikan ibunya, sang anak langsung berkomentar terus saya mau apa, nonton tv dilarang, main hp dilarang.
Sungguh mencengangkan melihat
fenomena itu. Padahal dulu saat kita masih kecil tahun 90-an tidak ada ponsel
biasa aja, tetep bisa main. Bahkan bisa main lari-larian, cilumpet-cilumpetan,
mainan sunda mandah dan permainan lainnya. Hampir semua permainan membutuhkan
banyak orang. Sehingga dulu hampir satu desa kita bisa kenal satu sama lain.
Fenomena sekarang ternyata
banyak anak yang sering beralasan bosen kalau harus mainan lari-larian atau permainan
yang harus mengeluarkan tenaga fisik. Anak-anak sering bilang “ah bosen, tidak
asyik”. Paling menyenangkan bisa main hape dengan nonton youtube, permainan
game di hp, nonton tv. Mereka bisa asyik main ponselnya sampai berjam-jam.
Keadaan Ini sangat saya rasakan,
sekarang saya mempunyai anak di usia 5 tahun. Tak jarang melihat anak-anak
komplek rumah yang asyik gerombol di depan rumah untuk main game , masing-masing
pada membawa hape sendiri-sendiri. Anak saya tiap kali keluar rumah, melihat
teman-teman komplek rumah, selalu protes ke bundanya, “Bunda kapan ngasih hp,
seperti teman-teman”. Sering kali sang anak protes, akhirnya saya selalu
mendampingi anak untuk main di luar. Tapi anak tidak suka, dia nyuruh bundanya
di rumah tidak mau ditemani.
Sering kali saya memberikan pemahaman
ke anak tentang belum waktunya anak-anak mempunyai hape. Saya menambah ilmu
dengan mengikuti dan mendengarkan kajian parenting bagaimana mendidik anak. Jalan pertama, saya membelikan buku-buku kisah
islami seperti kisah ulama’ kecil, sahabat nabi waktu kecil, kisah para nabi
dan buku-buku lainnya yang inspiratif. Tiap waktu, saya menyempatkan waktu
untuk memberikan kisah ke anak. MasyaAllah luar biasa dengan kisah sang anak
jadi punya inspiratif dalam kehidupannya. Misalnya saat bermain bersama
teman-teman, dia melihat temannya makan sambil berdiri, dengan spontan sang
anak menegur temannya, “teman, Rasulullah mengajari kita untuk makan sambil
duduk, pakai tangan kanan, dan membaca bismillah”.
Selain membacakan kisah, saya
juga menemani anak bermain. Ini sangat penting, dengan ayah bundanya menemani
bermain, sang anak merasa bahwa ayah bundanya mempunyai perhatian yang lebih,
tidak cuma sibuk bekerja. Ini sangat saya rasakan, dengan kita menemani anak, seirinngnya
waktu berjalan, keluar kata-kata penuh sayang kepada ayah bundanya. Tiba-tiba
sang anak meluk dari belakang dan berkata, “ayah bunda, saya sangat sayang
sekali sama ayah bunda karena Allah”
Kata-kata baik dan penuh perhatian yang keluar dari anak terkadang
membuat kita sebagai orang tua terharu dan tak jarang kita meneteskan airmata. Sebagai
orang tua setelah kita mendidik, jangan lupa untuk selalu mendo’akan selalu
sang anak, titipkan kepada Allah agar selalu dijaga oleh Allah. Setelah kita
mendidik dengan cara yang baik jangan pernah timbul rasa sombong bahwa itu
didikan kita sebagai orang tua, tapi semua itu karena Allah.
Mulai saatnya kita sebagai orang tua berbenah dan belajar lagi memperoleh
pendidikan untuk mendidik anak. Tidak ada kata terlambat sebagai orang tua
untuk belajar, agar menghasilkan anak-anak yang kokoh untuk generasi penerus
bangsa. Jangan pernah bosan untuk selalu membersamai anak untuk tumbuh. Sebagai
orang tua tidak hanya menasehati tetapi harus memberikan contoh kepada anak. Misalnya
saat kita makan bersama anak, jangan sampai kita cuek saat makan dengan sibuk
memegang hp sendiri-sendiri tanpa ada dialog ke anak. Dengan perilaku yang
langsung dilihat anak, itu sangat merekat dalam pikiran anak sehingga bisa
dicontoh anak.
Memang benar mendidik anak itu tidak mudah. Dengan kesibukan ayah
bunda dalam dunia kerja masih tetap harus memperhatikan anak. Jangan sampai
saat kita lelah dalam bekerja, ketemu anak menjadi pelampiasan ke anak dengan marah-marah
karena ributnya seorang anak berlarian kesana kemari, ramainya kondisi dengan celotehan
anak-anak. Kita harus tahu bahwa anak itu amanah dari Allah. Kalau kita tidak
mau menjaga amanah dari Allah dengan baik, Allah sewaktu-waktu akan mengambil
dengan mudah.
Ada kisah dari kehidupan realita yang beredar di internet karena
ayah bundanya sibuk, anak diserahkan kepada asisten rumah tangga. Sampai sang
anak tumbuh besar, saat itu anak minta kepada bundanya untuk hadir ke tempat
acara pembukaan pertama kali bengkelnya. Ternyata saat itu bundanya sibuk dan
tidak datang ke acara anak. Sang anak sangat kecewa sampai akhirnya sang anak
keluar bawa kendaraan dengan kebut-kebutan dan ditengah perjalanan terjadi kecelakaan,
sang anak meninggal. Mendengar berita itu sang bunda langsung shock dan sangat
menyesal dengan kesibukan yang dibuatnya, sampai tidak memperhatikan anak, seakan
dunia seperti neraka.
Sebelum terlambat dengan kehidupan sekarang yang penuh tidak pasti,
yang banyak keadaan membuat ayah bunda semua bekerja di luar rumah untuk
memenuhi kehidupan. Maka jangan pernah lalai kalau kita sudah dapat amanah
berupa anak. Jangan cuma anak dikasihkan ke asisten rumah tangga tanpa sentuhan
ayah bundanya. Bahkan sang anak dengan usia yang masih kecil sudah difasilitasi
hape untuk menyenangkan anak. Padahal apa yang dibutuhkan anak bukan itu, tapi
kasih sayang orang tua dan keteladanannya.
Teknologi
komunikasi dan informasi saat ini berkembang sangat pesat. Setiap hal dalam
kehidupan manusia hari ini tidak pernah lepas dari dunia internet. Banyak kesenjangan
dalam bersosial masyarakat karena semua sudah asyik dengan gadget
masing-masing. Ditambah dengan adanya pandemi covid-19 dimana harus mengurangi
interaksi antar individu secara langsung. Kejenuhan yang di dapat akhirnya mau
tidak mau banyak orang yang menggunakan smartphone untuk menghibur diri.
Banyak yang terpengaruh dengan
dunia internet, kalau kita tidak bisa mempertimbangkan efek yang diterima baik
atau buruk akan mempengaruhi sosial manusia. Beberapa orang banyak yang kehilangan
pendapatan akibat terhantam oleh pandemi covid-19. Di internet banyak
bermunculan situs untuk judi online. Sebagian masyarakat awalnya coba-coba
untuk mengundi nasib di judi online ini. Pola yang diterapkan di judi online
bisa ditebak, banyak orang yang mencoba pertama kali langsung mendapatkan
keberuntungan mendapatkan uang yang fantastis. Akhirnya lama-kelamaan mereka
menjadi kecanduan.
Permainan judi online di Indonesia
semakin meningkat dengan mudahnya orang bisa mengakses. Keputus-asaan
masyarakat mencari uang, akhirnya banyak yang mencari jalan pintas untuk cepat
dapat uang yaitu dengan mempertaruhkan uangnya untuk bisa dilipat gandakan
dengan cara judi. Selain itu judi online juga dijadikan sebagai pendapatan tambahan
untuk memperoleh uang. Judi online yang dikemas seperti permainan game biasa,
menggoda banyak orang untuk mencoba karena bisa diakses kapan pun dan dimana
pun.
Beberapa hari ini marak berita
tentang judi online bahkan polisi sudah beberapa kali menangkap pelaku judi online.
Heran kenapa penjudi online ini tidak jera juga? Padahal Pemerintah Indonesia
melarang warganya melakukan judi online sebab dianggap merugikan masyarakat dan
melanggar norma agama. Banyak langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemerintah
untuk menyetop perjudian online ini. Adanya Undang-Undang Informasi dan
Transaksi Elektronik (ITE) menjerat para pelaku maupun orang yang
mendistribusikan muatan perjudian dengan ancaman hukuman pidana penjara paling
lama enam tahun dan/atau denda paling banyak Rp 1 miliar.
Menurut kominfo, “Pemberantasan
judi online di Indonesia cukup berat dikarenakan situs atau aplikasi judi
online terus bermunculan dengan nama yang berbeda, meski aksesnya telah diputus”.
Kalau Pemerintah sudah ada usaha, harusnya tiap individu haru terus berbenah,
keluar dari kecanduan judi online. Ibarat orang dari ruangan gelap, harus ada
motivasi diri untuk mau keluar dari ruangan gelap ke ruangan yang terang. Di
negara maju seperti Eropa, Pemerintah setempat menyediakan bantuan psikolog bagi
pecandu judi online atau game online.
Apapun motif orang untuk terjun ke
permainan judi online ini tidak dibenarkan. Karena bukan individu itu sendiri
yang kena dampaknya. Keluarga, masyarakat, sampai ke perekonomian Negara juga
akan kena dampaknya. Perekonomian suatu negara akan terpuruk kalau masyarakatnya
melakukan aktivitas judi online. Dengan majunya teknologi diharapkan masyarakat
semakin bijak dalam penggunaannya. Gunakan akal untuk berfikir jangan asal
iku-ikutan tren yang ada di lingkugan sekitar, pilah mana yang baik dan yang
buruk.
Dalam mencari uang jangan ada
terlintas di pikiran untuk cuma instan mendapatkannya, semua perlu usaha. Bagaimana
proses anak-anak dalam mengalami pertumbuhan, dari bayi yang belum bisa apa-apa
sampai menjadi anak-anak yang mulai bisa berlari. Semua butuh proses. Hidup di
dunia cuma sementara jangan sia-siakan hidup ini untuk merusak bumi, gunakan untuk
menabung kebaikan di Akhirat.
Indonesia Merdeka, tanggal 17 Agustus selalu diperingati
dengan upacara bendera merah putih. Dirgahayu Republik Indonesia ke-77
mengusung tema “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat”. Tema kali ini berkaitan
erat dengan musibah yang terjadi di Indonesia dengan adanya covid-19, berapa
tahun masyarakat Indonesia melawan musibah itu, semoga cepat pulih, dan menjadi
bangkit masyarakat Indonesia makin kuat. Perlawanan terhadap musibah yang
terjadi membuat negara tercinta ini melakukan percepatan dalam melakukan
kegiatan dengan virtual menggunakan internet, masyarakat dipaksa untuk cepat
mengikuti perkembangan internet ini.
Setiap Instasi Pemerintah mengadakan prosesi upacara
bendera dengan menggunakan baju adat atau baju nasional yaitu batik. Upacara
dilakukan mulai jam 7 pagi. Semua orang semangat dalam mengikuti upacara ini. Bagaimana
kita tidak antusias mengikuti upacara, megingat perjuangan para pahlawan
bagaimana mereka berjuang sampai darah mengalir, nyawa taruhannnya untuk gugur
dalam memerdekakan bangsa Indonesia. Kita yang menikmati kemerdekaan ini,
janganlah sampai menumpahkan darah untuk bertengkar sesama sebagai rakyat
Indonesia.
Merdeka anugerah yang harus kita syukuri, untuk
membangun bangsa ini menjadi baik, masyarakat menjadi sejahtera. Adanya
lomba-lomba 17-an, tirakatan tingkat rt. Macam2 wujud dari rasa syukur akan adanya
kemerdekaan, kita tidak dijajah lagi. Anak-anak ceria, masih terdengar ketawa
anak-anak, masjid tetap berkumandang adzan, masyarakat bisa melakukan ibadah
sesuai kepercayaan masing-masing tanpa rasa takut. Kebebasan masyarakat dalam
melakukan explorasi baik untuk berpendapat kepada Pemerintah, itu menandakan
Bangsa ini masih menjaga kedaulatan Bangsa, tidak bersifat otoriter.
Saat kita menjadi karyawan dari sebuah Perusahaan, kita
merasa tidak merdeka karena harus menyelesaikan tugas. Saat menjadi mahasiswa
merasa tidak merdeka karena adanya tugas menumpuk setiap mata kuliah. Tiap hari
terasa menghela nafas. Padahal makna merdeka sekarang sangat luas, bukan kita
terhindar dari para penjajah saja, arti merdeka masing-masing orang bagaimana
mereka bisa mengelola emosional yang ada pada dalam dirinya, agar hidup terasa
nyaman dan berarti bukan sebagai masalah. Selama kita masih bernafas di dunia ini
masih aja kita akan menghadapi masalah tidak mulus-mulus aja. Perjuangan tidak akan
pernah berhenti selama kita masih hidup, bagaimana kita meraih kebahagian dunia
dan akhirat.
Dulu saat kita kecil, kapan ya jadi besar. Sekarang disaat
sudah besar, merasa enak ya jadi anak kecil, tanpa beban. Orang saling melihat,
disaat melihat orang enak, diri sendiri tidak enak. Inilah bagaimana setan
masuk kedalam hati manusia. Membuat manusia makin ingkar tidak bersyukur apa
yang Allah kasih kepada hamba-Nya. Begitu pula dengan memupuk rasa bangga
terhadap bangsa ini sendiri. Mencintai negeri sendiri tanpa melihat iri dengan
kesuksesan negara lain. Merdeka yang diperjuangkan pahlawan yang berani mati
untuk kemerdekaan bangsa ini. Pahlawan yang telah gugur tapi namanya tetap
harum sampai sekarang.
Dari Sabang sampai Merauke berbeda budaya, agama, bahasa.
Bersatu Bhineka Tunggal Ika, Semboyan Indonesia. Janganlah kita kotori negeri
tercinta ini dengan memecahkan dengan adanya perbedaaan. Mari kita tingkatkan
untuk persaudaraan kita sebagai rakyat Indonesia. Latih hati kita untuk
menerima perbedaan, hadapi masalah dengan senyuman dan berdo’a kepada Allah. Perbedaan
yang mencolok di kalangan masyarakt membuat saling pandang- memandang antar tiap
individu. Kesuksesan untuk setiap oarang dikarenakan tiap usaha individu.
Kebebasan masyarakat untuk memilih Merdeka. Coba kita
bayangkan apabila kemerdekaan kita di dapat dari Pemberian Penjajah, kita tidak
akan pernah berdiri tegak, bangga menjadi Bangsa dan Negara Republik Indonesia.
Berjayalah bangsaku, merdekalah bangsaku, semangatlah pemuda pemudi Indonesia
untuk memajukan bangsa tercinta ini. Sejarah akan terulang, sebagaimana kita
tahu bahwa sejarah adalah pembelajar buat kita. Kita bisa belajar dari sejarah.
Sejarah bagaimana pahlawan terdahulu semangat untuk memerdekakan bangsa ini
tanpa ragu, tanpa rasa takut, kematian selalu mengintai dan tidak bisa hidup
enak dan tenang.
Hidup tidak selamanya tenang tapi harus diperjuangkan.
Hidup di Negara berkembang, dengan banyak populasi tapi peluang pekerjaan cukup
sulit. Banyak persaingan untuk mendapatkan pekerjaan. Banyak pengangguran
dimana-dimana sehingga akan menimbulkan keburukan di luar sana masih ada yang
terpaksa mencuri untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Pencurian yang ada di
tengah-tengah masyarakat. Kondisi seperti ini sangat mencemaskan, membuat resah
masyarakat. Sehingga jauh dari rasa merdeka dalam menjalani hidup karena
keresahan-keresahan yang ada.
Cukupkah Pejabat-pejabat Tinggi merangkul rakyat untuk membuat
sejahtera rakyat. Membuat Bangsa ini selalu tersenyum tanpa jeritan rakyat
kelaparan, kesakitan meminta pengobatan tanpa biaya rumah sakit yang mahal,
pendidikan di negara ini tidak mahal, gaji seorang guru besar. Sehingga tidak
terlihat bagaimana kehidupan seorang guru yang memprihatinkan. Guru yang sudah
tercukupi kebutuhan sehari-hari, dan bisa meninggikan status sosial seorang
guru. Nasib Guru menjadi mulia tidak dijadikan sebagai bullian orang bahwa gaji
guru sedikit dan sangat mengenaskan. Itulah merdeka sesungguhnya untuk
meninggikan gaji seorang guru untuk menjadi sejahtera.
Setiap kita melihat pembukaan
pendaftaran CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di negeri ini, banyak sekali yang
antusias untuk mendaftarnya. Bahkan sudah terbayang di pikiran pasti akan berat
untuk mengalahkan persaingan yang ada. Persiapan peserta untuk menghadapi ujian
CPNS optimal sekali seperti membeli buku-buku untuk bisa lolos CPNS, menonton
youtube dan bacaan-bacaan di ienternet serta meluangkan waktu untuk ikut bimbel
menghadapi ujian CPNS baik secara online maupun offline akan dilakukan oleh
para peserta untuk bisa lulus ujian CPNS, walaupun untuk persiapan itu harus
mengeluarkan uang.
Motivasi orang masuk CPNS banyak sekali
baik dari faktor internal maupun factor eksternal. Ada yang karena motivasi
dari pribadi sendiri atau dari keluarga. Seolah-olah bisa diterima CPNS itu
anugerah yang sangat besar. Setiap orang tidak bisa memprediksi apakah bisa
lolos tes CPNS atau tidak. Keterima atau tidak, itu sebuah takdir, bukan karena
kita pintar atu tidak. Iming-iming terhadap gaji dan tunjangan yang diberikan
oleh CPNS, membuat orang banyak yang antusias untuk masuk ke CPNS.
Fenomena orang lebih suka keterima
masuk CPNS daripada swasta dikarenakan ada keterjaminan sebagai CPNS. Kalau swasta
banyak yang ketar-ketir, banyak ketakutan yang timbul karena tidak ada keterjaminan
sebagai pekerja. Itulah kenapa pimanat pendaftar masih banyak untuk pelamar
CPNS, semua orang siap mau ditempatkan dimanapun di seluruh daerah Indonesia.
Padahal tahapan pendaftaran untuk CPNS lumayan banyak yang harus dilalui. Ada tahapan-tahapan
yang menganut sistem gugur setiap tahapan, harus melalui passing grade.
Dalam pikiran kita apa yang kita
bayangkan dengan CPNS? Nyaman. Nyantai, titik aman, tidak bisa diphk seenaknya
saja, terjamin masa tuanya, dan masih banyak lagi yang dipikirkan setiap orang.
Makanya pekerjaan bisa jadi seorang CPNS masih di dewa-dewakan banyak orang. Inilah
salah satu alasan masih banyak yang daftar mau masuk jadi CPNS. Mendengar berita
banyak yang keterima CPNS tapi menyatakan mengundurkan diri. Itu ternyata
persentasenya masih kecil sekali, masih banyak peminat. Sampai melihat komen
nitizen di media social banyak yang menyayangkan kenapa mereka mengundurkan
diri, padahal banyak yang mau diluar sana, terutama orang yang komen untuk
dirinya sendirinya yang bilang sudah daftar berkali-kali tiap ada lowongan
pembukaan pendaftaran CPNS langsung daftar tapi tidak lulus juga.
Setelah
CPNS dinyatakan diterima, dengan rentang waktu yang lama. Harus tetap sabar
untuk menunggu surat tugas di tempat instansi sesuai kita ditempatkan. Realita
di lapangan walapun para peserta semangat untuk mendaftar CPNS, saaat keterima
dan mengetahui jobdes pekerjaan, terkadang tidak sesuai dengan yang dipikirkan.
Ada CPNS yang tidak siap untuk bekerja karena belum punya pengalaman kerja sebelumnya,
atau ada pegawai CPNS yang bekerja tidak linier dengan pekerjaan sebelumnya,
bahkan ada beberapa CPNS yang tidak siap dengan peraturan-peraturan yang ketat.
Dimanapun kita kerja harus siap dengan
beban pekerjaan yang akan dibebankan kepada kita. Karena kalau setiap individu
sudah siap memasuki dunia kerja, harus siap dengan tantangan yang ada baik itu
untuk menambah skill maupun dengan peraturan yang ada di dunia kerja tersebut
serta budaya kerja yang ada. Sebaik apapun kita, masih banyak kekurangan yang
ada. Jadi jangan pernah merasa tidak mampu untuk bekerja di suatu tempat, biar
bisa tetap survive. Mungkin Sebagian orang di awal-awal kerja akan
merasa berat sekali, beban yang akan dipikulnya. Tapi ini Kembali ke diri
sendiri bagaiamana menyikapi beban kerja yang ada. Dibuat pusing dan terbebani
atau menikamati dengan enjoy sebagai tanda untuk siap bekerja di dunia baru yang
sesungguhnya.
Baik kita kerja sebagai CPNS atau
kerja swasta, semua ada beban kerja sendiri-sendiri. Selama kita hidup akan
selalu ada masalah yang harus dipikirkan dan dipecahkkan bukan untuk kita lari
dari masalah tersebut. Pekerja-pekerja awal yang kerja pasti akan banyak keluhan
yang ada. Misal kerja seperti ini, gaji segini, beban pekerjaan banyak sekali,
seakan tidak cocok dengan tenaga dan pikiran yang kita keluarkan. Itulah mengapa
kalau ada lowongan pekerjaan terkadang ada syarat yang menyebutkan harus siap
dengan tekanan.
Selelah apapun kita bekerja, masih lelah orang yang tidak bekerja. Kenapa bisa seperti itu? Karena selelah apapun kerja, hasilnya akan mendapatkan uang yang bisa digunakan untuk penghidupan sehrai-hari. Coba kita pikirkan kalau tidak bekerja alias masih menjadi pengangguran, sudah dicerca orang lain, lebih sakitnya tidak dapat uang sepersenpun. Itulah mengapa kita diwajibkan untuk selalu bersyukur kepada Allah. Karena dengan bersyukur membuat hati kita lega dan pikiran menjadi plong. Apa yang sedang dijalankan dengan berbagai macam profesi, bisa berjalann karena Allah, selalu berharap kepada Allah. Selalu jaga hati luruskan niat dalam bekerja, jangan banyak mengeluh tetap semangat serta selalu mengharap ridho ilahi.
Kebanyakan orang lulus S1 mempunyai
keinginan langsung untuk mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan gaji tinggi. Beban
mental juga kalau sudah lulus S1 masih nganggur. Tapi ini semua kembali kepada
takdirnya masing-masing. Ada yang langsung dapat kerja tapi gaji masih kecil,
ada yang masih menjadi pengangguran, ada juga yag langsung memilih untuk
menikah karena sudah menemukan jodohnya, dan beraneka macam nasib yang
diperoleh oleh masing-masing orang.
Kehidupan yang kita terima, bagaimana
kita bisa menikmati? Itu semua kembali kepada diri-sendiri. Motivasi yang
tertinggi ada pada dalam dirinya sendiri. Mau menjadi si A, mau menjadi si B, terkadang
memandang orang lain lebih menyenangkan daripada yang kita peroleh. Seolah-olah
kita kurang terus apa yang kita peroleh. Dalam hati selalu ada perdebatan
sendiri. Seakan takdir tidak memihaknya.
Kekesalan dalam hati yang tak
terselesaikan membuat kehidupan ini menjadi suram, jauh dari kata baik. Kemampuan
yang ada dalam diri menjadi kosong tidak ada nilainya. Bagaimana kita bisa
bangkit? Seakan jiwa ini tidak ada harganya. Ada pepatah yang mengatakan, “Rumput
tetangga lebih hijau daripada rumput sendiri”. Ini benar-benar pepatah yang
sering kita rasakan. Melihat orang lain jauh lebih sempurna daripada diri
sendiri.
Kita harus bisa menghargai diri kita sendiri, kalau bukan kita sendiri terus siapa? Apa mau orang lain yang memuja-muja kita? Pujian orang lain itu relatif, akan bisa pudar. Kalau kita memuji diri kita sendiri, itu motivasi diri untuk selalu melangkah maju tanpa melihat ke belakang, ada keberanian untuk maju ke depan. Ibaratnya seorang kecil yang lagi belajar berjalan, kalau sang anak tidak ada keberanian untuk mencoba melangkahkan kakinya, maka sang anak tidak akan pernah tahu kemampuan dia bisa berjalan.Begitu pula kita, kalau kita tidak percaya diri dengan kemampuan kita sendiri, kita tidak akan pernah tahu, kita mempunyai talenta dimana.
Mari kita semangati diri kita sendiri yakin kalau kita bisa. Jangan patah semangat menjalani takdir yang Allah beri untuk kita. Apa yang kita kira baik untuk kita belum tentu itu yang terbaik, Allah yang maha tahu yang terbaik untuk hamba-Nya. Tanamkan bahwa kita tidak akan menjadi pribadi yang kurang beruntung dari yang lain, tumbuhkan rasa syukur kepada sang Khalik dan mau berusaha sekuat tenaga, hasil serahkan kepada Allah, hanya Allah yang maha tahu.
Pandemi sudah berapa tahun kita lalui,
awal-awal pandemi sempat panik, suasana lingkungan rumah sepi senyap,
orang-orang timbul rasa takut yang berlebih, selalu terdengar dari masjid
berita duka kematian, hati tersayat pilu mendengarnya. Seakan tidak ada kehidupan
yang tenang untuk melakukan aktivitas.
Alhamdulillah di tahun 2022 ini ada
kabar yang membahagiakan, Pemerintah sudah mengijinkan Pendidikan untuk tatap
muka 100 %, ini menjadi angin segar akan ada kehidupan yang membaik. Ada sisi
positif pandemi ada, yang tadinya kita tidak tau harus berinteraksi diluar
bagaimana? Sekarang dengan serba online kita bisa terhubung dari manapun berada.
Kita bisa mendapatkan ilmu dengan tetap berdiam di rumah, kita masih bisa
berkomunikasi terhadap teman-teman walaupun jarak yang jauh-jauh, jadi terjalin
silaturrohim lagi.
Pandemi memaksa kita untuk
berinovasi. Tadinya emak-emak harus belanja lansung ke pasar, sekarang ada
aplikasi yang sangat membantu emak-emak memanage badget belanja, Sampai belanjaan sayur nya diantar sampai ke
rumah. Banyak pekerjaan muncul secara otodidak, misal dengan kreasi membuat tulisan
dan video bisa menghasilkan uang. Cuan-cuan di internet juga menghasilkan uang.
Jadi serba instan setelah adanya pandemi dan juga dunia internet semakin ramai.
Bagi yang bisa melewati pandemi dengan tenang jangan panik, InsyaAllah ada
jalan melewati pandemi ini. Seperti yang sudah di ada di dalam Frman Allah
dalam Surat Al-Insyirah Ayat 5-6
yaitu “Karena sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
Sosok nabi Ibrahim, The Father of the Massangers
“Ayahnya para nabi”
Dari beliau kita belajar tentang :
1.
Pengorbanan
Hal yang paling berat dari
seorang ayah yaitu ditinggalkan oleh seorang anak kandung. Bagaimana nabi Ibrahim
diperintahkan oleh Alllah untuk mengorbankan anaknya.
2.
Keteladanan
Keluarga nabi Ibrahim memberikan
teladan. Hidup harus punya keteladanan, biar hidup tidak hampa. Jadikanlah pemimpin
bukan Cuma saya saja tetapi ketununan saya juga
Semoga Allah berkahi ilmu kita, juga untuk
generasi bangsa kita
Dimanakah letak ilmu? Ilmu adalah bagian dari pengetahuan .
Menurut Peter Drucker dalam bukunya The
Effective Executive, kebiasaan yang berurat berakar yang tanpa dipikirkan
telah menjadi kondisi tak sadar, tetapi sebelumnya harus merupakan pengetahuan
yang dipelajari dan dibiasakan.
Menurut E.J. Gladden dalam bukunya The
Essentials of Public Administration, menganggap ilmu sama dengan keterampilan,
hanya keterampilan yang diperoleh melalui Latihan dan belajar.
Istilah bahsa inggris dalam “pengertian pengetahuan”
Ada istilah bahsa inggris yang bisa kita ingat sedikit
saat membaca buku di dalam sub judul pengertian pengetahuan, antara lain :
Pengertian = understanding
Sikap = attitude
Ketangkasan = aptitude
Tahu mengerjakan = know to do
Tahu bagaimana = know how
Tahu mengapa = know why
Tanpa dipikirkan = in thinking habit
Kondisi tak sadar = reflex condition
Ilmu = science
Pengetahuan = knowledge
Kadang kita merasa malas sekali untuk belajar dan
belajar. Apalagi kalau sudah jadi emak-emak, dengan segudang pekerjaan rumah
buat kita sudah lelah lagi untuk menuntut ilmu, beda saat kita masih menempuh dunia
perkuliahan, kita masih dituntut untuk terus belajar, Mau tidak mau kita jadi terus
belajar saat masih kuliah. Ternyata menuntut ilmu itu harus kita lakukan untuk
sepanjang hidup sampai nafas kita berhenti, karena Rasulullah telah bersabda
tentang menuntut ilmu, itu sudah cukup untuk buat kita selalu untuk semangat
dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu itu tiada mengenal tempat, waktu, dan
usia sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Tuntutlah ilmu mulai dari buaian ibu hingga menuju
(ke) liang lahat.” (al-Hadis)
“Mencari ilmu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki
maupun muslim perempuan”. (HR Ahmad dan Muslim)
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia maka
wajib baginya memiliki ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan
akhirat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barangsiapa yang menghendaki
keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu”. (HR Turmudzi)
“Barangsiapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada
di jalan Allah hingga ia pulang”. (HR Turmudzi)
Semoga kita semua tergolong orang-orang yang semangat
dalam menuntut ilmu sepanjang masa, semoga ilmu kita bermanfaat diridhoi Allah.
Aamiin.
Do’a Imam Hanafi kepada para pembencinya, “Semoga Allah mengampuni yang membenci kepadaku, dan semoga Dia memberi rahmat kepada orang yang memuji usahaku.” MasyaAllah do’a yang sangat dalam yang bisa kita ambil ibrohnya. Kita tetap mendo’akan kebaikan untuk orang yang tidak menyukai kita. Jangan pernah kita menganggap remeh tentang do’a. karena do’a punya kekuatan yang luar biasa.
Seperti do’a yang diucapkan oleh khalifah Ali kepada
kakeknya imam Hanafi. Ketika itu kakeknya yang bernama Zautha mengajak Tsabit
anaknya, Ketika itu masih kecil untuk menemui Khalifah Ali bin Abi Thalib di Kufah.
Sang Khalifah menerimanya dengan baik. Saat itu, Khalifah Ali berkata kepada
Zautha yang ditujukan untuk Tsabit, “Mudah-mudahan, antara keturunannya ada
yang menjadi orang yang sholeh dan agung.”
MasyaAllah Do’a Khalifah Ali dikabulkan oleh Allah,
karena akhirnya Tsabit mempunyai seorang anak lelaki yang kelak menjadi seorang
imam yang diikuti. Ya, beliaulah Nu’man bin Tsabit atau lebih dikenal dengan
sebutan Imam Hanafi.
"Never lost hope, because it is the key to achieve all your dreams"
Artinya: Jangan pernah kehilangan harapan, karena itu adalah kunci untuk meraih semua mimpimu.
1. is english an easy or difficult language to learn?
Bahan :