Bertani Mandiri View RSS

Tentang Pertanian Sehat dan Hemat
Hide details



Pestisida Skala Rumah Tangga 23 May 2011 12:07 AM (13 years ago)

Berkembangnya penggunaan pestisida sintesis (menggunakan bahan kimia sintetis) yang dinilai praktis oleh para pencinta tanaman untuk mengobati tanamannya yang terserang hama, ternyata membawa dampak negatif bagi lingkungan sekitar bahkan bagi penggunanya sendiri. WHO mencatat bahwa di seluruh dunia setiap tahunnya terjadi keracunan pestisida antara 44.000-2.000.000 orang dan dari angka tersebut yang terbanyak terjadi di negara berkembang. Dampak negatif dari penggunaan pestisida diantaranya adalah meningkatnya daya tahan hama terhadap pestisida, membengkaknya biaya perawatan akibat tingginya harga pestisida dan penggunaan yang salah dapat mengakibatkan racun bagi lingkungan, manusia serta ternak.

Cukup tingginya bahaya dalam penggunaan pestisida sintetis, mendorong usaha untuk menekuni pemberdayaan pestisida alami yang mudah terurai dan tidak mahal. Penyemprotan terhadap hama yang dapat mengakibatkan rasa gatal, pahit rasanya atau bahkan bau yang kurang sedap ternyata dapat mengusir hama untuk tidak bersarang di tanaman yang disemprotkan oleh pestisida alami. Oleh karena itu jangan heran bila penggunaan pestisida alami umumnya tidak mematikan hama yang ada, hanya bersifat mengusir hama dan membuat tanaman yang kita rawat tidak nyaman ditempati.

Bahan yang digunakan pun tidak sulit untuk kita jumpai bahkan tersedia bibit secara gratis. Contohnya seperti tanaman bunga kenikir yang masih dapat di temui ditanah-tanah kosong pada daerah yang cukup tinggi. Jenis lain yang digunakan pun harus sesuai dengan karakter dari bahan yang akan digunakan serta karakter dari hama yang ada. Seperti peribahasa, tak kenal maka tak sayang, sehingga menjadi: tak kenal bahan dan jenis hama maka tak dapat mengusir dan mengendalikan hama. Bahan lainnya adalah kunyit, sereh, bawang putih, daun jatropa, daun diffen, jenis rempah-rempah dan lainnya.

Dosis yang digunakan pun tidak terlalu mengikat dan beresiko dibandingkan dengan penggunaan pestisida sintesis. Untuk mengukur tingkat keefektifan dosis yang digunakan, dapat dilakukan eksperimen dan sesuai dengan pengalaman pengguna. Jika satu saat dosis yang digunakan tidak mempunyai pengaruh, dapat ditingkatkan hingga terlihat hasilnya. Karena penggunaan pestisida alami relatif aman dalam dosis tinggi sekali pun, maka sebanyak apapun yang diberikan tanaman sangat jarang ditemukan tanaman mati. Yang ada hanya kesalahan teknis, seperti tanaman yang menyukai media kering, karena terlalu sering disiram dan lembab, malah akan memacu munculnya jamur. Kuncinya adalah aplikasi dengan dosis yang diamati dengan perlakuan sesuai dengan karakteristik dan kondisi ideal tumbuh untuk tanamannya.

Selain harus mengenal karakter dari bahan yang akan digunakan, karakter hamanya sendiri pun harus diperhatikan dengan baik. Dengan mencari informasi karakter hidup hama, mendengarkan dari pengalaman orang lain serta mengamati sendiri, kita dapat mencari kelemahan dari hama tersebut. Contohnya untuk kutu yang menempel kuat di batang atau daun dapat diatasi dengan menggunakan campuran sedikit minyak agar kutu tidak dapat menempel. Selain itu, untuk semut yang menyukai cairan manis pada tanaman, dapat disemprotkan air sari dari daun yang sifatnya pahit seperti daun pepaya, daun diffen, dan lainnya.

Berikut beberapa contoh hama dan pestisida alaminya:
1.     Kutu Putih pada daun atau batang. Dapat digunakan bawang putih yang ditumbuk dan diperas airnya serta dicampurkan dengan air sesuai dosis yang diperlukan. Jika kutu melekat erat pada tanaman, dapat digunakan campuran sedikit minyak kelapa. Semprotkan campuran tersebut pada tanaman yang terserang hama.
2.     Untuk Tikus. Buah jengkol dapat ditebarkan di sekitar tanaman atau di depan lubang sarang tikus. Atau dengan merendam irisan jengkol pada air selama 2 hari. Lalu semprotkan pada tanaman padi yang belum berisi akan menekan serangan walang sangit.
3.     Berbagai serangga. Air rebusan cabai rawit yang telah dingin dan dicampur dengan air lagi serta disemprotkan ke tanaman akan mengusir berbagai jenis serangga perusak tanaman.
4.     Aphids. Air rebusan dari campuran tembakau dan teh dapat mengendalikan aphid pada tanaman sayuran dan kacang-kacangan. Air hasil rebusan di campurkan kembali dengan air sehingga lebih encer.
5.     Berbagai serangga. Air rebusan daun kemangi atau daun pepaya yang kering ataupun yang masih segar, dapat disemprotkan ke tanaman untuk mengendalikan berbagai jenis serangga.
6.     Nematoda akar. Dengan menggunakan bunga kenikir (Bunga Tai Kotok) yang direndamkan oleh air panas mendidih. Biarkan semalam lalu saring. Hasil saringan tersebut disiramkan ke media tanaman. Penting diperhatikan media yang digunakan mudah dilalui oleh air.
7.     Mengendalikan serangga, nematoda dan jamur. Dengan membuat air hasil rendaman tumbukan biji nimba dengan air selama tiga hari. Lalu siram pada tanaman, umumnya efektif pada tanaman sayuran.

Banyak resep yang dapat ditemukan dari pengalaman. Selain itu, perhatikan teknis saat memberikan pestisida alami. Perhatikan curah hujan dan saat penyemprotannya. Usahakan menyemprot setelah hujan agar tidak luntur oleh air hujan.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tumbuhan Penebar Maut 26 Apr 2011 8:14 PM (13 years ago)

Berikut adalah beberapa jenis tumbuhan yang bisa dijadikan pestisida dan sekaligus sebagai penebar maut bagi hama penggangu tanaman.

Daun brotowali bisa dipergunakan untuk mengatasi lalat buah. Bila ditambahkan kecubung wulung dapat mengendalikan ulat grayak atau hama penggerek batang.

Mimba untuk membasmi ulat tanah Agrotis sp., belalang, aphids, dan ulat grayak. Bila digabungkan dengan daun sirih mampu mengatasi serangan antraknosa pada cabe merah.

Larutan atau parutan jahe atau cengkeh untuk mengusir berbagai serangga dan mengatasi Plutella xylostella pada kubis.

Umbi bawang putih dan bawang merah bisa dijadikan untuk mengendalikan serangan ngengat dan kupu-kupu, Alternaria porii, dan layu fusarium.

Daun mindi dapat mengatasi serangan ulat grayak Spodoptera sp. dan ulat daun Plutella xylostella.

Daun cocor bebek bisa untuk menanggulangi larva ulat daun Plutella xylostella.

Daun dan biji suren bisa membasmi walangsangit, hama daun Eurema sp.

Akar dan daun serai wangi ampuh terhadap aphids dan tungau.

Daun babadotan membasmi ulat.

Daun cengkih sebagai fungisida.

Umbi gadung memberantas aphids dan tikus.

Buah maja untuk mengusir walangsangit.

Buah mengkudu sebagai larvasida.

Kulit batang pasak bumi musuhnya lalat buah.

Daun tembakau ampuh terhadap aphids.

Teh basi untuk mengusir semut.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Padi Ember Organik 6 Apr 2011 12:10 AM (14 years ago)

Secara umum, dimana pun, yang namanya menanam padi tekniknya hampir sama. Yang mebedakan hanya lokasi dan tempat tumbuhnya saja. Termasuk yang Akang bahas sekarang ini, yaitu padi ember organik. Sebetulnya disebut padi ember itu karena menanamnya atau membudidayakannya bukan dilahan sawah seperti biasanya, tetapi di ember, dan disebut organik karena dalam pemeliharaannya tidak menggunakan komponen yang berbahan kimia sintetis.

padi ember
Umur 56 hari setelah tanam

Sudah banyak praktisi yang melakukan budidaya dengan cara ini, namun setiap pelaku memiliki teknik sendiri-sendir. Memang ada beberapa bagian yang mirip-mirip, dan itu menurut Akang, merupakan suatu hal yang wajar. Namun, kalau dilihat secara menyeluruh tidak ada yang sama persis. Kalo Akang membudidayakan padi di ember ini dengan cara sebagai berikut:

1. Tempat
Menggunakan ember plastik hitam berdiameter 30 cm dan volumenya, kalau diisi air kira-kira 10 liter.

2. Media
Terdiri dari tanah (top soil), kompos jerami yang sudah 80% menyerupai tanah dan bokashi kotoran hewan. Semua bahan dicampur dengan perbandingan sama. Kemudian campuran media diberi air, lalu diaduk-aduk sampai mendekati seperti lumpur (tetapi tidak samapai jadi lumpur). Media yang sudah melumpur itu lalu dimasukan ke dalam ember sampai ketinggian 2,5 cm di bawah permukaan/bibir ember.

3. Penanaman
Pada saat menanam, benih boleh disemai dulu atau ditanam langsung (tabela) dalam media yang sudah dimasukan ke dalam ember. Apabila disemai dulu, bibit baru dipindah tanamkan ke ember diusia 10 hss (hari setelah semai). Sebelum benih disemai/ditanam langsung, benih harus direndam terlebih dahulu. Selengkapnya mengenai cara merendam dan menyemai bisa lihat disini.

4. Pemeliharaan
Meliputi pemberian air, pencabutan rumput (kalo ada), pemupukan, dan penanggulangan hama dan penyakit.
-   Air baru diberikan apabila media kering (usahakan, sesekali, sampai kondisi medi retak basah). Pemberian air harus sampai permukaan ember. Pemberian air dihentikan saat tanaman berumur 95 hst (hari setelah tanam).
-   Saat tanaman berumur 14 hst (24 hss) sampai 49 hst (59 hss), pupuk tanaman dengan Nutrisi Fase Vegetatif dan saat tanaman berumur 56 hst (66 hss) sampai 91 hst (101 hss), dipupuk dengan Nutrisi Fase Generatif. Pengaplikasian pupuk dilakukan dengan cara disiram dan disemprot, berselang-seling (bergantian) setiap 7 hari sekali.
-   Untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit sebaiknya dilakukan penyemprotan secara berkala menggunakan Pestisida Hewani dan atau Pestisida Dari Air Cucian Beras.

5. Panen
Dilakukan bila bulir padi sudah menunjukkan matang secara fisiologis, yang dicirikan dengan berwarna kuning cerah keseluruhan, serta bila ditekan dengan kuku jari tangan terasa keras dan tidak meninggalkan bekas tekanan. Biasanya kondisi tersebut setelah usia tanaman mencapai 110-120 hst (tergantung varietasnya).

Photo perkembangan tanaman padi ember bisa lihat disini.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

9 Makanan Penyedot Lemak 21 Mar 2011 7:25 PM (14 years ago)

Ketika seseorang berusaha mengurangi berat badannya dengan melakukan diet, pertanyaanya, benarkah harus menghindar dari semua makanan? Sebenarnya tidak demikian. Ada beberapa makanan yang justru bisa membantu “membakar” lemak! Mari kita temukan beberapa makanan alami yang dapat membantu mengurangi asupan lemak, sehingga badan bisa terlihat lebih baik.

1. Tahu Dingin
Ini dapat membantu mencerna lemak yang tersimpan di dalam usus dan perut, juga untuk mengeluarkan lemak.

2. Rebung
Makanan ini rendah lemak dan gula namun tinggi serat. Rebung baik untuk mencegah konstipasi. Akan tetapi orang yang menderita ulkus (luka) perut harus membatasi asupan rebung.

3. Sayuran yang diasinkan
Lemak dari sayuran terhancurkan selama proses pengasinan. Akan tetapi, orang yang tubuhnya cederung menyimpan kelebihan cairan dan gas harus menghindarinya untuk mencegah tersimpannya cairan tubuh.

4. Tauge
Mengandung fosfor, zat besi dan banyak cairan. Ini dapat mencegah terbentuknya lemak di bawah kulit.

5. Pepaya
Membantu mengurangi kelebihan cairan dan gas yang tersimpan di dalam tubuh dan beri-beri. Juga memperbaiki persendian.

6. Nanas
Mengandung enzim untuk menghancurkan makanan berprotein tinggi, seperti ikan dan daging. Ini cocok dikonsumsi setelah makan.

7. Manisan kulit jeruk
Tidak saja bisa membantu pencernaan dan melepaskan gas, juga dapat mengurangi tersimpannya lemak di dalam perut.

8. Cumi
Sangat rendah lemak sehingga berat badan tidak akan bertambah jika memakannya. Ini pilihan makanan yang tepat selagi diet.

9. Jali-jali
Efektif bagi orang dengan berat badan yang bertambah karena kelebihan menyimpan cairan dan gas.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Manfaat Bioorganik Untuk Hewan Dan Ikan 14 Mar 2011 11:18 PM (14 years ago)

Beberapa manfaat pemberian bioorganik pada hewan ternak antara lain sabagi berikut:
-   Menghilangkan bau kandang lingkungan sekitarnya.
-   Menyeimbangkan mikroorganisme di dalam sistem pencernaan ternak.
-   Meningkatkan nafsu makan ternak.
-   Menekan jumlah bakteri yang merugikan dalam perut ternak.

Berikut beberapa penggunaan bioorganik B-Dua untuk aplikasi pakan dan sanitasi kandang.
1.     Air minum ternak
Larutkan 1 tutup kedalam 10 liter air dan tambahkan 2 sendok makan gula pasir, aduk rata. Diamkan selama 15 menit, kemudian berikan 1 kali dalam sehari.
2.     Campuran pakan ternak
15 menit sebelum diberikan, campur 1 tutup dengan air secukupnya, kemudian percikan/semprotkan atau aduk dengan 5 kg pakan. Perlakuan tidak perlu pada setiap pemberian pakan, tetapi cukup 1 kali dalam sehari.
3.     Sanitasi kandang ternak
Larutkan 2 tutup kedalam 14 liter air dan tambahkan 1 sendok makan gula. Kemudian semprotkan larutan tersebut ke bagian kandang dan badan ternak setiap 3 hari sekali.

Berikut manfaat bioorganik untuk bidang perikanan dan tambak, yaitu:
-   Memfermentasikan sisa pakan dan kotoran ikan atau udang menjai senyawa yang bermanfaat.
-   Meningkatkan daya tahan tubuh ikan atau udang.
-   Menguraikan senyawa yang berbahaya menjadi senyawa yang aman bagi ikan atau udang.
-   Memperbaiki mutu air kolam.
-   Menekan jumlah mikroba yang merugikan.
-   Mempercepat pertumbuhan plankton sebagai sumber makan ikan.
-   Menekan serangan hama dan penyakit.

Cara penggunaan bioorganik B-Dua adalah:
-   Sebelum kolam diairi, berikan bokhasi sebanyak 2 ton/ha.
-   Siram atau semprotkan B-Dua ke atas bokashi sebanyak 5 botol per hektar dan biarkan selama 1 minggu. Setelah itu, kolam diberi air.
-   Pada masa pemeliharaan, berikan 3-5 botol B-Dua untuk tiap hektar. Interval pemberian dilakukan seminggu sekali.

bio organik

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pembesaran Belut Tanpa Lumpur 10 Mar 2011 12:19 AM (14 years ago)

Secara alamiah tempat hidup belut (Monopterus Albus) adalah lumpur yang berair. Untuk keperluan itu para peternak belut harus menyiapkan media yang dibuat dari berbagai jenis bahan yang nantinya bisa menghasilkan media sesuai atau paling tidak mendekati tempat hidup aslinya. Beberapa pembudidaya diantaranya memang berhasil, tetapi untuk yang lainnya, kebanyakan masih bergelut dengan “teknologi do’a” supaya bisa panen dengan hasil sesuai yang diharapkan.

Karena hidup di dalam lumpur, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk memastikan jumlah serta perkembangan belut selama masa pemeliharaan. Dengan alasan itu maka muncul cara baru dalam usaha ternak belut, yaitu pembesaran belut tanpa media lumpur. Dalam hal ini pembudidaya cukup menggunakan air bersih (bening) sebagai media pembesaran belut.

Keuntungan pembesaran belut dengan metode ini adalah:
1.     Lebih mudah dalam mengontrol perkembangan dan pertumbuhan belut karena fisiknya kelihatan.
2.     Tidak usah repot lagi mencari gedebong pisang, jerami, lumpur sawah, pupuk kandang dan yang lain-lainnya untuk dijadikan sebagai media.
3.     Jumlah bibit yang disebar bisa lebih banyak, yaitu mencapai 30 kg/m3 bahkan bisa sampai 50 kg/m3. Tentunya perbedaan ini cukup signifikan bila dibandingkan dengan yang menggunakan media lumpur yang hanya bisa menampung bibit sebanyak 1 kg/m3. Ini berarti, tidak diperlukan lagi tempat atau lahan yang luas.
4.     Lebih efektif dan efisien dari segi waktu, tata laksana pekerjaan dan tempat.

Ada empat faktor penting yang sangat menentukan berhasil tidaknya membesarkan belut dengan media air. Yang pertama adalah air. Dalam pembesaran belut tanpa lumpur, air merupakan faktor utama yang sangat fital. Kondisi air harus selalu dikontrol secara rutin, karena akan berpengaruh terhadap perkembangan belut. Air harus selalu jernih, memiliki suhu antara 25-28 derajat celcius, pH antara 5-7, tidak mengandung zat kimia berbahaya dan selalu menggunakan air yang telah diendapkan, minimal selama 24 jam. Jangan menggunakan air PAM karena mengandung kaporit, air yang langsung diambil dari sumur bor (pantek) karena sangat minim kandungan oksigennya dan air limbah.

Pada setiap kolam pemeliharaan wajib memiliki sirkulasi meskipun debitnya sangat kecil. Sirkulasi tersebut berfungsi untuk menambah kandungan oksigen dalam air dan menjaga kebersihan air. Kolam akan keruh kalau tidak ada sirkulasinya, dengan demikian harus sering diganti, paling tidak selama 2 atau 3 hari sekali. Tentunya ini akan sangat merepotkan sekali, bukan?

Air harus diganti apabila memenuhi salah satu ketentuan berikut:
1.     Terlihat kotor/keruh atau warnanya sudah kuning kecoklatan.
2.     Di dasar kolam sudah terdapat endapan kotoran yang tebal.
3.     pH air melebihi ambang batas akibat lendir yang dihasilkan dari tubuh belut.

Untuk lebih pastinya, masalah pH air ini harus selalu diukur secara berkala jangan sampai pH air kurang atau melebihi dari ketentuan. Jika tidak memiliki alat untuk mengukur pH bisa dengan dikira-kira, biasanya air sedikit mengental karena kebanyakan lendir belut.

Faktor penting yang kedua adalah pakan. Pakan juga termasuk salah satu faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan serta pertumbuhan belut. Berilah pakan secukupnya, jangan sampai kekurangan atau berlebihan dan berilah pakan yang paling disukai belut. Jika dalam pemberian pakan terlalu banyak akan menyebabkan air cepat kotor dan dapat berakibat buruk pada belut sehingga belut mudah sakit dan lama-kelamaan bisa mengalami kematian. Begitu juga bila pemberian pakan kurang, maka bisa menimbulkan sifat kanibalisme dan pertumbuhannya lambat.

Selama belut masih mau makan dengan pakan yang biasa diberikan jangan beralih ke pakan lain. Apabila makanannya akan diganti, jangan sekaligus (total) tetapi perlu waktu dan harus disubtitusi terlebih dahulu. Jika setelah diberi pakan baru belut tidak mau makan, kembalilah ke pakan yang sebelumnya (lama).

Pakan yang paling baik adalah pakan alami bukan buatan seperti pelet. Jenis-jenis pakan yang disukai belut diantaranya cacing sawah (root/lor), cacing merah, cacing lumbricus, ikan cere, ikan cithol, ikan guppy, anakan ikan mas, anakan ikan lele, berudu (kecebong), lambung katak, keong mas/sawah, dan ulat hongkong.

Berikutnya adalah faktor bibit. Untuk keberhasilan pembesaran, pilihlah bibit yang berkualitas baik. Umumnya bibit belut yang ada saat ini, sebagian besar, masih merupakan hasil tangkapan dari alam. Sedangkan cara yang dipake berbeda-beda dan pastinya akan berpengaruh terhadap kualitas bibit.

Bibit yang ditangkap dengan cara alami menggunakan perangkap, seperti bubu atau posong, merupakan bibit yang cukup baik karena tidak mengalami perlakuan yang dapat menurunkan kualitasnya. Sebaliknya, bibit yang diperoleh dengan cara tidak baik, seperti disetrum, bukan termasuk bibit berkualitas. Bibit yang diperoleh dengan cara disetrum pertumbuhannya tidak akan maksimal (kuntet).

bibit belut

Memang yang paling baik adalah yang berasal dari hasil budidaya. Selain ukurannya seragam bibit ini jarang terserang penyakit. Sayangnya, bibit belut hasil budidaya untuk saat ini masih sangat sedikit. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan terkait bibit belut yang berkualitas:
1.     Tidak ada bekas luka
2.     Lincah dan agresif
3.     Tidak lemas
4.     Ukuran seragam

Faktor penentu keberhasilan yang terakhir adalah kepadatan. Kepadatan penebaran bibit dalam kolam pembesaran untuk tiap-tiap jenis ikan berbeda-beda dan akan sangat mempengaruhi pada perkembangan, pertumbuhan dan tingkat kematiannya. Misalnya dalam pembesaran seperti ikan mas, gurame dan nila. Kalau penebarannya terlalu padat, waktu pembesaran bisa terhambat walau pemberian pakan sudah sesuai dengan aturan yang seharusnya, juga bisa mengakibatkan tingkat kematian yang cukup tinggi.

Namun metode pembesaran belut tanpa lumpur ini sangatlah berbeda dengan penebaran bibit jenis-jenis ikan yang lainnya. Penebaran bibit yang padat, justru sangat baik untuk perkembangan belut itu sendiri dan juga dapat menekan tingkat kematian, karena belut akan menggunakan tubuh belut yang lainnya sebagai pengganti lumpur untuk tempat bersembunyi sehingga sesama belut akan saling melindungi. Dalam hal ini, yang penting suplai makan mencukupi.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pestisida Hewani 21 Feb 2011 6:38 PM (14 years ago)

Pestisida hewani tidak sepopuler pestisida nabati. Bagi para peternak sapi, dapat memanfaatkan urin sapinya untuk dibuat pestisida, khususnya untuk diaplikasikan dalam pengendalian hama dan penyakit pada tanaman padi.

Dalam pengaplikasian urin sapi dapat dilakukan secara, baik tunggal maupun secara majemuk yang dicampur dengan bahan-bahan ramuan untuk pestisida nabati.

Ramuan Tunggal
Sesuai dengan namannya, pestisida ini diaplikasikan dalam bentuk tunggal. Sebelum di gunakan, urin harus diendapkan terlebih dahulu dalam bak terbuka selama 2 minggu agar terkena sinar matahari. Dalam pengaplikasiannya setiap satu bagian urin sapi diencerkan dengan 6 bagian air, kemudian disemprotkan. Larutan ini sangat ampuh dalam mengendalikan penyakit Bercak Cokelat dan Blast pada tanaman padi.

Ramuan Majemuk
Pestisida hewani ini dibuat dengan bahan urin sapi yang dicampur dengan bahan ramuan pestisida nabati.

Bahan:
- Urin sapi 2 liter
- Daun mimba 1 genggam
- Daun tembakau 1 genggam
- Kunyit 1 genggam
- Air 12 liter

Pembuatan:
Daun mimba, daun tembakau dan kunyit dihaluskan kemudian ditambahkan dengan air 12 liter dan didiamkan selama 14 hari. Selanjutnya air rendaman ramuan disaring dan dicampur dengan 2 liter urin sapi yang sebelum sudah diendapkan terlebih dahulu selama 14 hari juga.

Pengaplikasian:
Dalam pengaplikasian ramuan pestisida ini dilakukan dengan cara disemprotkan ke tanaman padi yang terserang tanpa harus diencerkan lagi. Pestisida ini sangat ampuh untuk mengatasi penyakit Tungro dan Bercak Cokelat.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

POC Komplit Dari Limbah Domba 13 Feb 2011 10:19 PM (14 years ago)

kambing domba
Bukan hanya daging yang bisa dimanfaatkan dari hewan yang satu ini, kotoran (fases) dan urinnya pun bisa disulap menjadi pupuk yang kualitasnya tidak kalah baik bila dibandingkan dengan pupuk-pupuk buatan pabrik. Apalagi diera seperti sekarang ini, dimana harga-harga pupuk pabrikan terus meroket dan pertanian organik mulai dilirik lagi oleh sebagian petani, tentunya diperlukan pasokan pupuk organik yang banyak dan berkesinambungan.

Apabila kotoran domba (biokultur) dibuat pupuk cair dengan cara difermentasi, unsur N, P, K dan C-organiknya meningkat secara drastis dibanding tanpa fermentasi. Yakni 1,22% dibanding 0,27% untuk N; 84 ppm dibanding 69 ppm untuk P; 962 ppm dibanding 422 ppm untuk K; dan 3.414 ppm dibanding 2.811 ppm untuk C-organik. Sedangkan untuk biourin, kandungan unsur N 0,89% dibanding 0,34%; K 1.770 ppm dibanding 759 ppm; dan C-organik 3.773 ppm dibanding 3.390 ppm. Tetapi unsur P turun menjadi 89 ppm dibanding 94 ppm.

Pada materi ini Akang coba membuat pupuk cair organik dari kotoran dan urin domba yang digabungkan menjadi satu. Agar hara satu sama lain bisa saling melengkapi ditambahkan dengan beberapa bagian tumbuh-tumbuhan. Bahan selengkapnya adalah sebagai berikut:
-   Urin 50 liter
-   Kotoran (fases) 5 kg
-   Gedebong pisang 5 kg
-   Sabut kelapa 2 kg
-   Daun gamal 3 kg
-   Berenuk 5 butir
-   Kulit nanas 2 kg
-   Gula pasir 2 kg
-   B-Satu atau B-Dua 1 botol

Cara Pembuatan
Tahap Persiapan:
1.     Cacah gedebong pisang dan kulit nanas sekecil mungkin
2.     Tumbuk daun gamal sampai hancur
3.     Ambil daging dari buah berenuk
4.     Sobek-sobek serabut kelapa

Tahap Fermentasi:
1.     Masukan semua bahan ke dalam drum plastik.
2.     Aduk-aduk sampai semuanya tercampur rata.
3.     Drum ditutup rapat dan simpan di tempat teduh.
4.     Setiap hari, samapai hari ke-7, larutan bahan harus diaduk-aduk.
5.     Setelah hari ke-7 pengadukan cukup dilakukan 3 hari sekali.
6.     Setelah 3 minggu, larutan siap untuk dijadikan pupuk.

Cara Aplikasi
1.     Disemprotkan
Dosis 1 gelas air mineral (kira-kira 250 cc) untuk 1 tangki yang 14 Liter.
2.     Disiramkan (dikocor)
Dosis 2 gelas air mineral (kira-kira 500 cc) dilarutkan dalam 1 ember air (kira-kira 10 liter). Siramkan larutan sebanyak 1-2 gelas air mineral ke setiap tanaman.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pembuatan Nutrisi Untuk Tanaman 18 Jan 2011 7:35 PM (14 years ago)

Seperti halnya manusia, tanaman juga memerlukan asupan nutrisi yang cukup dengan kombinasi yang tepat, baik makro maupun mikro, pada setiap fasenya supaya bisa tumbuh, berkembang, dan bereproduksi dengan sempurna. Ketika ia mengalami kekurangan nutrisi, tanaman menunjukkan gejala-gejala yang tidak sehat. Begitu juga sebaliknya, ketika asupan nutrisi berlebihan, menimbulkan efek yang kurang baik bagi tanaman.

Nutrisi untuk Fase Vegetatif
Untuk diaplikasikan saat usia tanaman berada dalam fase vegetatif atau masa pertumbuhan. Komposisi bahan yang digunakan terdiri dari 1 liter B-Dua, 5 buah berenuk, 5 kg daun gamal, ½ kg terasi, 1 kg gula pasir, 30 kg kotoran kambing, dan air secukupnya. Cara pembuatanya adalah:
1.     Kotoran kambing, daging buah berenuk, daun gamal yang sudah dihancurkan, gula, terasi dan B-Dua dimasukkan ke dalam drum plastik.
2.     Masukan air perlahan-lahan sambil diaduk-aduk. Pemberian air ini kira-kira sampai sejengkal dibawah permukaan drum.
3.     Tutup mulut drum agar air hujan dan sinar matahari tidak masuk ke dalamnya, dan simpan drum ditempat yang teduh.
4.     Setiap 3 hari sekali tutup dibuka lalu diaduk-aduk selama 15-30 menit. Gunakan pengaduk yang bersih dan terbuat dari bahan kayu/bambu/plastik.
5.     Setelah 8-10 hari cairan nutrisi disaring dan siap untuk digunakan.

Nutrisi untuk Fase Generatif
Nutrisi ini terdiri dari dua komposisi yang hasil akhirnya digabungkan. Penggunaannya saat tanaman memasuki fase generatif atau menjelang berbunga.
a)     Nutrisi-1
Komposisi bahan terdiri dari batang pisang 50 kg, gula pasir 5 kg, B-Satu 1 liter dan air 50 liter. Cara pembuatanya adalah:
1.     Iris-iris batang pisang, sekecil mungkin.
2.     Larutkan B-Satu, gula dan air dalam drum plastik. Sambil diaduk-aduk masukan irisan batang pisang sedikit demi sedikit.
3.     Tutup drum rapat-rapat. Pastikan sinar matahari dan air hujan tidak masuk, dan simpan drum ditempat yang teduh.
4.     Setelah dua minggu irisan batang pisang diangkat dan diremas-remas sampai airnya habis, kemudian cairannya disaring.
b)    Nutrisi-2
Komposisi bahan terdiri dari sabut kelapa 5 kg, B-Satu 1 liter dan air 100 liter. Sabut kelapa dan B-Satu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya hasilnya sempurna, sabut kelapa harus terendam air. Setelah dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya sabut diangkat dan airnya disaring.

Nutrisi untuk fase generatif ini merupakan campuran dari ¼ bagian nutrisi-1 dan ¾ bagian nutrisi-2.

Dalam pengaplikasiannya kedua nutrisi ini, baik yang untuk fase vegetatif maupun generatif, bisa disiramkan atau disemprotkan dengan mengencerkannya (mencampur) dulu dengan air.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Efek Samping Fungisida Golongan Azol 10 Jan 2011 11:48 PM (14 years ago)

Salam pertanian. Sejak tahun 2000-an penggunaan fungisida golongan azol, seperti score, anvile, topcore, folicur, opus, danvil, booster dan lain sebagainya mulai memasuki tanaman padi. Hal ini dipelopori oleh PT Sygenta yang mulai memperkenalkan Score 250 ec untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman padi (hawar pelepah helmintosporium, bercak daun cercospora dan bercak daun alternaria). Sejak itulah fungisida golongan azol yang tadinya diperuntukkan hanya untuk tanaman hortikultura akhirnya petani secara umum menggunakannya untuk mengendalikan penyakit pada tanaman padi.

Sebenarnya fenomena penggunaan fungisida azol pada tanaman padi oleh petani bukan didasari oleh keinginan mengendalikan penyakit di pertanaman padi mereka. Para petani tertarik menggunakan fungisida ini karena efek samping yang ditimbulkan oleh fungisida azol ini. Biasanya setelah aplikasi fungisida azol dua kali yaitu saat tanaman padi berumur kurang lebih 45 hst dan 65 hst tanaman padi akan terlihat menguning (daun, pelepah, daun bendera dan bulir padinya). Hal inilah yang menjadi daya tarik oleh petani sehingga mereka menyebut fungisida ini sebagai booster padi (booster=alat yang biasa di untuk menjernihkan gambar pada TV).

Semenjak animo petani terbentuk untuk menggunakan fungisida azol pada tanaman padi maka berbondong-bondong perusahaan pestisida lain mengikuti langkah-langkah PT Sygenta ini. Perusahaan yang mengikutinya antara lain PT Bayer Cropscience (Folicur), Nufarm (Booster), Indagro (Top core), BASF (Opus), Dalzon (danvil) dll. Mereka berjuang memperebutkan pasar fungisida azol di tanaman padi.

Dari semua perusahaan tersebut semua mengunggulkan produknya masing-masing. Mereka mengeklaim kalo produknyalah yang paling mampu meningkatkan produksi paling tinggi untuk tanaman padi mereka. Yach namannya jualan obat, he he......

Kali ini yang akan saya bahas adalah bukan sejarah perkembangan fungisida azol melainkan efek samping fungisida tersebut pada pertumbuhan tanaman. Fungsi utama penggunaan fungisida azol pada tanaman adalah untuk mengendalikan penyakit pada tanaman tersebut. Namun tidak dapat dipungkiri dari beberapa kali pengamatan lapangan hasil demplot beberapa produk fungisida azol tersebut ada semacam efek samping yang ditimbulkan pada pertumbuhannya. Yaitu bahwa fungisida golongan azol ini mempunyai kemampuan menghambat pertumbuhan vegetatif tanaman dan akan mempercepat proses pertumbuhan generatif. Kesimpulan ini bisa saya ambil dari beberapa fenomena lapangan:
-       Ketika Fungisida azol ini kita aplikasikan pada tanaman padi, padi akan mengeras batangnya, daun menguning termasuk daun bendera dan bulir juga cepat menguning.
-       Ketika kita aplikasikan pada tanaman semangka muda (umur kurang lebih 1 minggu) tanaman akan berhenti tumbuh, daun kaku bahkan daun pucuk mengering.
-       Jika kita aplikasikan pada tanaman kacang panjang atau mentimun saat awal pembungaan keluarnya bunga tanaman ini juga akan terpacu dan lebih serempak.

Karena fungisida ini mempunyai efek samping penghambatan fase pertumbuhan vegetatif tanaman dan merangsang pertumbuhan generatif tanaman maka sangat disarankan supaya tidak sembarangan mengaplikasi fungisida azol ini. Disarankan dalam mengaplikasikan fungisida azol ini sebaiknya menunggu saat tanaman memasuki pertumbuhan generatif (mulai berbunga).

Maksud dan tujuan penulisan artikel ini bukan lain hanyalah supaya petani lebih hati-hati dan lebih bijaksana dalam penggunaan fungisida golongan azol pada tanaman mereka. Dan akhir kata semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kita semua.


Dikutip dari Blog GERBANG PERTANIAN, yang ditulis oleh MASPARY

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Beras Hitam 2 Dec 2010 9:40 PM (14 years ago)

Beras adalah bagian bulir padi (gabah) yang telah dipisahkan dari sekamnya. Sekam atau merang secara anatomi disebut palea (bagian yang ditutupi) dan lemma (bagian yang menutupi).

padi hitam

Pada salah satu tahap pemrosesan hasil panen padi, gabah ditumbuk dengan lesung atau digiling sehingga bagian luarnya (kulit gabah) terlepas dari isinya. Bagian isi inilah, yang bisa berwarna putih, kemerahan, ungu, atau bahkan hitam, yang disebut beras.

Beras biasa dimanfaatkan terutama untuk diolah menjadi nasi sebagai makanan pokok. Beras juga digunakan sebagai bahan pembuat berbagai macam penganan dan kue, terutama dari jenis ketan, termasuk pula untuk dijadikan tapai. Selain itu, beras merupakan salah satu komponen penting dalam pembuatan jamu beras kencur dan param. Sedangkan minuman yang paling populer dari olahan beras ini adalah arak dan air tajin.

Dalam bidang industri pangan, beras diolah menjadi tepung beras. Sosohan beras (lapisan aleuron), yang memiliki kandungan gizi tinggi, diolah menjadi tepung bekatul (rice bran). Bagian embrio juga diolah menjadi suplemen makanan dengan sebutan tepung mata beras. Sedangkan untuk kepentingan diet, beras dijadikan sebagai salah satu sumber pangan bebas gluten dalam bentuk berondong.

Secara biologi, beras adalah bagian biji padi yang terdiri dari:
-       Aleuron, lapis terluar yang sering kali ikut terbuang dalam proses pemisahan kulit,
-       Endosperma, tempat sebagian besar pati dan protein beras berada, dan
-       Embrio, yang merupakan calon tanaman baru (dalam beras tidak dapat tumbuh lagi, kecuali dengan bantuan teknik kultur jaringan). Dalam bahasa sehari-hari, embrio disebut sebagai mata beras atau mata holang.

Sebagaimana bulir serealia lain, bagian terbesar beras didominasi oleh pati, sekitar 80-85%. Beras juga mengandung protein, vitamin (terutama pada bagian aleuron), mineral, dan air. Pati beras tersusun dari dua polimer karbohidrat:
-       Amilosa, pati dengan struktur tidak bercabang, dan
-       Amilopektin, pati dengan struktur bercabang dan cenderung bersifat lengket.

Perbandingan komposisi kedua golongan pati tersebut sangat menentukan warna (transparan atau tidak) dan tekstur nasi (lengket, lunak, keras, atau pera). Ketan hampir sepenuhnya didominasi oleh amilopektin sehingga sangat lekat, sementara beras pera memiliki kandungan amilosa melebihi 20% yang membuat butiran nasinya terpencar-pencar (tidak berlekatan) dan keras.

padi hitam

Beras hitam yang disebut forbidden rice (beras terlarang), konon hanya dikonsumsi oleh para Kaisar Cina, dan dilarang untuk dibudidayakan dan diperdagangkan untuk rakyat biasa. Dari sinilah munculnya nama beras terlarang. Dengan runtuhnya kekaisaran, maka beras hitam bebas dibudidayakan, dan diperdagangkan untuk umum. Karena beras hitam ini berkembangnya di dataran Cina, maka disebut juga chinese black.

Beras hitam mengandung pigmen paling baik, berbeda dengan beras putih atau beras warna lainnya. Pada beras hitam, aleuron dan endospermia memproduksi antosianin dengan intensitas tinggi sehingga warna beras menjadi ungu pekat mendekati hitam. Antosianin adalah antioksidan polifenol dan termasuk senyawa antioksidan flavanoid.

Beras hitam memiliki nutrisi paling baik dibandingkan dengan beras warna lain, karena mengandung vitamin B1, B Komplek dan mineral. Zat besi misalnya, lebih tinggi dibanding beras putih. Hasil analisis Laboratorium Pangan dan Gizi Pusat Antar Universitas (PAU) UGM menunjukkan, kadar protein beras hitam 7,88%. Ini lebih tinggi dibanding beras putih yang hanya sebesar 6,8%. Namun, kandungan karbohidratnya hanya 74,81% sedikit lebih kecil dari beras putih yang 78,9%. Kandungan besinya 15,52 ppm, jauh lebih tinggi dibanding beras putih yang berkisar antara 2,9-4,4 ppm. Zat besi ini dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, beras hitam mengandung relatif banyak serat makanan (dietary fiber), laju pencernaan pati lamban, indeks gula darah 55 sedangkan beras putih 87. Nilai energi dalam setiap 100 gram beras, untuk beras hitam di atas beras putih yaitu 352 kkal banding 349 kkal.

Menurut penelitian para ahli gizi dan kesehatan, beras hitam mempunyai khasiat:
-       Meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit,
-       Memperbaiki kerusakan sel hati (hepatitis dan chirrosis),
-       Membersihkan kolesterol dalam darah,
-       Memperlambat penuaan (antiaging),
-       Mencegah kanker/tumor dan penyakit degeneratif,
-       Mencegah anemia dan gangguan fungsi ginjal,
-       Mencegah penyakit saluran pencernaan,
-       Mencegah sembelit,
-       Menyehatkan jantung,
-       Berfungsi sebagai antioksidan,
-       Cocok untuk diet, dan
-       Mengandung Vit. B12 (kobalamin) yang berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem syaraf, serta pembentukan darah


Sumber: Wikipedia dan dari berbagai sumber lainnya
Memerlukan benihnya untuk ditanam? Silahkan isi Form Pemesanannya.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Bioteknologi Berbasis Mikroba 1 Dec 2010 4:52 PM (14 years ago)

Alasan kesehatan dan kelestarian alam menjadikan pertanian organik sebagai salah satu alternatif pertanian modern. Pertanian organik mengandalkan bahan-bahan alami dan menghindari input bahan sintetik, baik berupa pupuk, herbisida, maupun pestisida sintetik. Namun petani sering mengeluhkan hasil pertanian organik yang produktivitasnya cenderung rendah dan lebih rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Masalah ini sebenarnya bisa diatasi dengan memanfaatkan bioteknologi berbasis mikroba yang diambil dari sumber-sumber kekayaan hayati.

Tanah sangat kaya akan keragaman mikroorganisme, seperti bakteri, aktinomicetes, fungi, protozoa, alga, dan virus. Tanah pertanian yang subur mengandung lebih dari 100 juta mikroba per gram tanah. Produktivitas dan daya dukung tanah tergantung pada aktivitas mikroba tersebut.

Sebagian besar mikroba tanah memiliki peranan yang menguntungkan bagi pertanian, yaitu berperan dalam menghancurkan limbah organik, recycling hara tanaman, fiksasi biologis nitrogen, pelarutan fosfat, merangsang pertumbuhan, biokontrol patogen, dan membantu penyerapan unsur hara. Bioteknologi berbasis mikroba dikembangkan dengan memanfaatkan peran-peran penting mikroba tersebut.

Teknologi Kompos Bioaktif
Salah satu masalah yang sering ditemui ketika menerapkan pertanian organik adalah kandungan bahan organik dan status hara tanah yang rendah. Petani organik mengatasi masalah tersebut dengan memberikan pupuk hijau atau pupuk kandang. Kedua jenis pupuk itu adalah limbah organik yang telah mengalami penghancuran sehingga menjadi tersedia bagi tanaman. Limbah organik seperti sisa-sisa tanaman dan kotoran binatang ternak tidak bisa langsung diberikan ke tanaman.

Limbah organik harus dihancurkan/dikomposkan terlebih dahulu oleh mikroba tanah menjadi unsur hara yang dapat diserap oleh tanaman. Proses pengomposan alami memakan waktu yang sangat lama, antara enam bulan hingga setahun, sampai bahan organik tersebut benar-benar tersedia bagi tanaman.

Kompos bioaktif adalah kompos yang diproduksi dengan bantuan mikroba lignoselulolitik unggul yang tetap bertahan di dalam kompos dan berperan sebagai agensia hayati pengendali penyakit tanaman. Proses pengomposan dapat dipercepat dengan menggunakan mikroba penghancur (dekomposer) yang berkemampuan tinggi. Penggunaan mikroba dapat mempersingkat proses dekomposisi dari beberapa bulan menjadi beberapa minggu saja. Di pasaran saat ini banyak tersedia produk-produk biodekomposer untuk mempercepat proses pengomposan. Namun, kita pun bisa membuatnya sendiri dengan bahan-bahan yang ada di sekitar kita.

Mikroba akan tetap hidup dan aktif di dalam kompos. Ketika kompos tersebut disebarkan ke tanah, mikroba akan berperan dalam mengendalikan organisme patogen penyebab penyakit tanaman.

Biofertilizer
Petani organik sangat menghindari pemakaian pupuk kimia. Untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman, petani organik mengandalkan kompos sebagai sumber utama nutrisi tanaman. Sayangnya kandungan hara kompos rendah. Kompos matang kandungan haranya kurang lebih 1.69% N, 0.34% P2O5, dan 2.81% K. Dengan kata lain 100 kg kompos setara dengan 1.69 kg Urea, 0.34 kg SP36, dan 2.18 kg KCl. Misalnya, untuk memupuk padi yang kebutuhan haranya 200 kg Urea/ha, 75 kg SP 36/ha, dan 37.5 kg KCl/ha, membutuhkan sebanyak 22 ton kompos/ha. Jumlah kompos yang demikian besar ini memerlukan banyak tenaga kerja dan berimplikasi pada naiknya biaya produksi.

Mikroba-mikroba tanah banyak yang berperan di dalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi tanaman. Tiga unsur hara penting tanaman, yaitu Nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K) seluruhnya melibatkan aktivitas mikroba. Hara N tersedia melimpah di udara. Kurang lebih 74% kandungan udara adalah N. Namun, N udara tidak dapat langsung dimanfaatkan tanaman.

N harus ditambat oleh mikroba dan diubah bentuknya menjadi tersedia bagi tanaman. Mikroba penambat N ada yang bersimbiosis dan ada pula yang hidup bebas. Mikroba penambat N simbiotik antara lain Rhizobium yang hidup di dalam bintil akar tanaman kacang-kacangan (leguminose). Mikroba penambat N non-simbiotik misalnya Azospirillum dan Azotobacter. Mikroba penambat N simbiotik hanya bisa digunakan untuk tanaman leguminose saja, sedangkan mikroba penambat N non simbiotik dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.

Mikroba tanah lain yang berperan di dalam penyediaan unsur hara adalah mikroba pelarut fosfat (P) dan kalium (K). Tanah pertanian kita umumnya memiliki kandungan P cukup tinggi (jenuh). Namun, hara P ini sedikit/tidak tersedia bagi tanaman karena terikat pada mineral liat tanah.

Di sinilah peranan mikroba pelarut P. Mikroba ini akan melepaskan ikatan P dari mineral liat dan menyediakannya bagi tanaman. Banyak sekali mikroba yang mampu melarutkan P, antara lain Aspergillus, Penicillium, Pseudomonas, dan Bacillus Megatherium. Mikroba yang berkemampuan tinggi melarutkan P, umumnya juga berkemampuan tinggi dalam melarutkan K.

Kelompok mikroba lain yang juga berperan dalam penyerapan unsur P adalah Mikoriza yang bersimbiosis pada akar tanaman. Setidaknya ada dua jenis mikoriza yang sering dipakai untuk biofertilizer, yaitu ektomikoriza dan endomikoriza.

Mikoriza berperan dalam melarutkan P dan membantu penyerapan hara P oleh tanaman. Selain itu, tanaman yang bermikoriza umumnya juga lebih tahan terhadap kekeringan. Contoh mikoriza yang sering dimanfaatkan adalah Glomus dan Gigaspora.

Beberapa mikroba tanah mampu menghasilkan hormon tanaman yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Hormon yang dihasilkan oleh mikroba akan diserap oleh tanaman sehingga tanaman akan tumbuh lebih cepat atau lebih besar. Kelompok mikroba yang mampu menghasilkan hormon tanaman antara lain Pseudomonas dan Azotobacter.

Mikroba-mikroba bermanfaat tersebut diformulasikan dalam bahan pembawa khusus dan digunakan sebagai biofertilizer. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, biofertilizer setidaknya dapat menyuplai lebih dari setengah kebutuhan hara tanaman.

Agen Biokontrol
Hama dan penyakit merupakan salah satu kendala serius dalam budidaya pertanian organik. Jenis-jenis tanaman yang terbiasa dilindungi oleh pestisida kimia umumnya sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit ketika dibudidayakan dengan sistem organik. Alam sebenarnya telah menyediakan mekanisme perlindungan alami.

Di alam terdapat mikroba yang dapat mengendalikan organisme patogen tersebut. Organisme patogen akan merugikan tanaman ketika terjadi ketidakseimbangan populasi antara organisme patogen dengan mikroba pengendalinya, di mana jumlah organisme patogen lebih banyak daripada jumlah mikroba pengendalinya. Apabila kita dapat menyeimbangkan populasi kedua jenis organisme ini, hama dan penyakit tanaman dapat dihindari.

Mikroba yang dapat mengendalikan hama tanaman antara lain Bacillus Thurigiensis, Bauveria Bassiana, Paecilomyces Fumosoroseus, dan Metharizium Anisopliae.

Mikroba ini mampu menyerang dan membunuh berbagai serangga hama. Mikroba yang dapat mengendalikan penyakit tanaman, misalnya, Trichoderma yang mampu mengendalikan penyakit tanaman yang disebabkan oleh Gonoderma, JAP (jamur akar putih), dan Phytoptora.

Produk-produk bioteknologi mikroba hampir seluruhnya menggunakan bahan-bahan alami. Produk ini dapat memenuhi kebutuhan petani organik. Kebutuhan bahan organik dan hara tanaman dapat dipenuhi dengan kompos bioaktif dan aktivator pengomposan.

Aplikasi biofertilizer pada pertanian organik dapat menyuplai kebutuhan hara tanaman yang selama ini dipenuhi dari pupuk-pupuk kimia. Serangan hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan dengan memanfaatkan biokotrol.

Petani yang menerapkan sistem pertanian organik umumnya hanya mengandalkan kompos dan cenderung membiarkan serangan hama dan penyakit tanaman.

Dengan tersedianya bioteknologi berbasis mikroba, petani organik tidak perlu khawatir dengan masalah ketersediaan bahan organik, unsur hara, dan serangan hama serta penyakit tanaman.


Sumber: Isroi, SSi, MSi, Peneliti Mikroba Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Manfaat Sirsak 30 Nov 2010 9:29 PM (14 years ago)

sirsak
Hampir semua orang pernah tau yang namanya sirsak. Buahnya bisa dibuat berbagai penganan lezat, seperti dodol, keripik, atau dimakan langsung. Selain itu, meski rasanya agak masam, khasiatnya pun cukup bisa diandalkan untuk mengatasi beberapa penyakit. Sirsak yang punya nama Annona Muricata ini bisa tumbuh di sembarang tempat termasuk di pekarangan rumah. Jika ditanam di daerah yang mengandung banyak air, sirsak akan tumbuh lebih subur.

Daun sirsak berbentuk bulat telur dan agak tebal. Buahnya juga berbentuk bulat dengan permukaan kulit yang kasar dan seperti berduri. Buah yang sudah matang rasanya lebih terasa asam daripada manis.

Nama sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu Zuurzak yang berarti kantung yang asam. Oleh sebab itu ada juga orang yang menyebut buah ini dengan nama nangka landa,  nagka walanda atau nangka sabrang.

Berbagai referensi menyebutkan, buah sirsak mengandung berbagai zat dan senyawa yang dibuthkan oleh tubuh. Misalnya kalori, protein, lemak, hidrat arang, kalsium, fosfor, besi, vitamin A, B, dan C. Sedangkan pada batangnya mengandung senyawa tamin, Ca-oksalat, dan fitosterol serta di daun dan bijinya terdapat annonain dan resin. Karena kandungan senyawa dan zatnya itu, maka sirsak bisa dimanfaatkan untuk pengobatan dari beberapa jenis penyakit dan dibuat pestisida nabati.

Untuk penyakit ambeien misalnya, yang dimanfaatkan adalah buah sirsak yang sudah matang. Caranya, buah tersebut diperas dan diambil airnya sebanyak satu gelas. Air tersebut kemudian diminum dua kali sehari.

Bayi yang mengalami mencret-mencret juga bisa diobati dengan sirsak. Buah sirsak yang sudah matang diperas dan diambil airnya, air perasan tersebut diminumkan ke bayi 2–3 sendok makan.

Bagi mereka yang mengalami sakit pinggang juga bisa memanfaatkan tanaman ini. Caranya, ambil 20 lembar daun sirsak dan rebus dengan 5 gelas air hingga mendidih sampai tersisa kurang lebih tiga gelas. Selanjutnya air rebusan diminum satu kali sahari sebanyak tiga perempat gelas.

Selain penyaik-penyakit di atas, sirsak juga memiliki khasiat untuk mengatasi gangguan penyakit lainnya, seperti asam urat, bisul, dan ayang-ayangan (sering buang air kecil tapi sedikit dan terasa sakit).

Sedangkan pemanfaatan sebagai pestisida bisa dibuat untuk penanggulangan hama wereng dan ulat grayak. Caranya, 250 gr daun sirsak yang masih segar ditumbuk halus, kemudian aduk dengan ½ liter air. Setelah tercampur rata, saring cairan tersebut. Dalam pengaplikasiannya, campurkan hasil saringan tadi dengan 14 liter air lalu semprotkan.

Untuk mengendalikan hama thrips pada tanaman cabe caranya, 50-100 lembar daun sirsak ditumbuk halus, kemudian tambahkan 5 liter air dan ditergen sebanyak 15 gram. Setelah diendapkan semalam, larutan disaring. Bila ingin diaplikasikan, setiap 1 liter larutan dicampur dengan 10-15 liter air, baru disemprotkan.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Bokashi Kohe 29 Nov 2010 7:32 PM (14 years ago)

Bokashi merupakan suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti bahan organik yang telah difermentasikan. Di Indonesia, bokashi didefinisikan bermacam-macam. Namun demikian maksudnya sama, yaitu sebuah metode pengomposan yang menggunakan bantuan mikroorganisme, baik yang aerobik maupun anaerobik. Dimana mikroorganisme yang digunakan adalah yang bermanfaat untuk meningkatkan keaneka-ragaman mikroba dalam tanah maupun tanaman, serta berfungsi dalam meningkatkan kesehatan tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman. Mengapa dinamakan bokashi kohe? Karena bahan dasar organiknya berasal dari kotoran hewan.

Pemikiran tentang penggunaan mikroorganisme dalam pembuatan kompos ini pertama kali dikembangkan oleh Prof. Teruo Higa dari Jepang. Teruo menemukan mikroorganisme yang dapat hidup secara bersama dalam kultur campuran dan secara fisioligis dapat bergabung satu dengan yang lain. Menurutnya, bila kultur ini dimasukan dalam lingkungan alami, maka pengaruh baik masing-masing akan lebih berlipat ganda secara sinergis. Menurutnya juga, akan lebih baik lagi bila menggunakan kultur mikroorganisme lokal (MOL), karena MOL tidak mengandung mikroorganisme yang telah dimodifikasi secara genetik, tetapi kultur ini merupakan campuran berbagai spesies mikroba yang terdapat dalam lingkungan alami di dunia.

Hasil dari pengomposan biasa baru bisa dipergunakan, umumnya, setelah berlangsung selama 1-3 bulan (tergantung bahan yang dipakai). Tetapi dengan melakukan penambahan mikroorganisme pada saat prosesnya, kompos bokhasi dapat digunakan 1-14 hari setelah fermentasi. Secara fisik bokashi terlihat hampir sama dengan bahan aslinya. Namun, meski demikian bokashi tetap dapat digunakan. Pembusukan akan terjadi segera setelah diaplikasikan ke dalam tanah. Pengomposan bokashi hanya berperan sebagai pemercepat proses pembusukan sebelum material organik diberikan ke alam.

bokashi

Manfaat Bokashi
-       Memperbaiki sifat fisika, kimia, dan biologi tanah.
-       Mengurangi penggunaan pupuk dan pestisida kimia.
-       Mempercepat penyediaan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga bisa meningkatkan dan menjaga kesetabilan produksi, serta menghasilkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang berwawasan lingkungan.
-       Meningkatkan kandungan material organik pada tanah yang keras dan mengurangi kelengketan tanah terhadap alat-alat pertanian.

Pembuatan Bokashi Kohe
Bahan-bahan:
-       16 bagian kohe
-       3 bagian sekam
-       1 bagian dedak/bekatul
-       1 sdm MikroCid
-       1 sdm gula pasir
-       1 liter air

Cara-caranya:
-       Larutkan MikroCid dan gula kedalam air.
-       Kohe, sekam, dan dedak diaduk sampai tercampur rata.
-       Siramkan larutan yang telah dibuat secara perlahan-lahan kedalam bahan secara merata, kemudian bahan diaduk-aduk lagi.
-       Jika bahan masih kering, lakukan langkan sebelumnya sampai bahan terlihat basah. Meskipun basah, bila dikepal dengan tangan tidak ada air yang menetes dan bila kepalan dilepas bahan mudah pecah (megar).
-       Gundukan bahan diatas ubin atau tanah yang kering dengan ketinggian minimal 20 cm dan maksimal 1 meter, lalu tutup dengan terpal yang tidak tembus cahaya matahari dan air hujan.
-       Setiap 5 jam sekali suhu diperiksa. Caranya, masukan tangan atau kaki ke dalam bahan. Apabila sebelum 5 detik terasa panas, suhu harus diturunkan dengan menipiskan gundukan sambil diaduk-ngaduk dan diangin-anginkan. Setelah suhu dingin bahan digundukan dan ditutup kembali.
-       Setelah 4-7 hari difermentasi, bokashi siap digunakan sebagai pupuk organik.

Photo ilustrasi pembuatan bokashi kohe bisa lihat disini.

Penggunaan:
-       Untuk tanaman sayur-sayuran, cangkul lahan terlebih dahulu kemudian sebarkan 3-4 gengam bokashi untuk setiap meter persegi (bila lahan kurang subur bisa diberikan lebih banyak). Cangkul kembali lahan supaya bokashi tercampur rata dengan tanah. Setelah dibiarkan selama seminggu, lahan siap ditanami.
-       Untuk tanaman padi, pemberian bokashi dilakukan sebelum pembajakan sebanyak 2 ton/ha, setelah tanaman berumur 14 hari dan 1 bulan masing-masing ½ ton/ha.
-       Untuk tanaman buah-buahan, bokashi disebar di permukaan tanah/pekarangan di sekitar tanaman kemudian diaduk-aduk supaya tercampur rata dengan tanah atau dibenamkan mengelilingi pohon sejauh tajuk tanaman (daun terluar).

Agar diperoleh hasil yang maksimal, setelah penyebaran bokashi sebaiknya diberikan MikroCid atau Fermak dengan dosis 10 cc/liter air. Untuk lahan sayur-sayuran dan padi disemprotkan sedangkan untuk buah-buahan disiramkan.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Fungsi Unsur Hara 18 Nov 2010 5:25 PM (14 years ago)

Tiap-tiap unsur hara mempunyai fungsi tersendiri dan mempengaruhi proses-proses tertentu dalam perkembangan dan pertumbuhan tanaman. Berikut ini uraian singkat mengenai fungsi unsur hara bagi tanaman.

1.     Karbon (C)
Penting sebagai pembangun bahan organik karena sebagian besar bahan kering tanaman terdiri dari bahan organik, diambil tanaman berupa C02.

2.     Oksigen (O)
Terdapat dalam bahan organik sebagai atom dan termasuk pembangunan bahan organik, diambil dari tanaman berupa C02, sumbernya tidak terbatas dan diperlukan untuk bernafas.

3.     Hidrogen (H)
Merupakan elemen pokok pembangunan bahan organik, sumbernya dari air dan jumlahnya tidak terbatas.

4.     Nitrogen (N)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: NO3- NH4+

Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah:
a.    Diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar.
b.   Berperan penting dalam hal pembentukan hijau daun yang berguna sekali dalam proses fotosintesis.
c.    Membentuk protein, lemak dan berbagai persenyawaan organik.
d.   Meningkatkan mutu tanaman penghasil daun-daunan.
e.   Meningkatkan perkembangbiakan mikro-organisme di dalam tanah.

Sumber nitrogen adalah:
a.    Terjadi halilintar di udara ternyata dapat menghasilkan zat nitrat, yang kemudian dibawa air hujan meresap ke bumi.
b.   Sisa-sisa tanaman dan bahan-bahan organis.
c.    Mikrobia atau bakteri-bakteri.
d.   Pupuk buatan seperti Urea dan ZA

5.     Fosfor (P)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: H2PO4- HPO4–

Peran fosfor dalam tanaman adalah:
a.    Merangsang pertumbuhan akar, khususnya akar benih/tanaman muda.
b.   Mempercepat serta memperkuat pertumbuhan tanaman muda menjadi tanaman dewasa dan menaikkan prosentase bunga menjadi buah/biji.
c.    Membantu asimilasi dan pernafasan sekaligus mempercepat pembungaan dan pemasakan buah, biji atau gabah.
d.   Sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu.

6.     Kalium (K)
Diambil dan diserap tanaman dalam bentuk: K+

Fungsi kalium bagi tanaman adalah:
a.    Membantu pembentukan protein dan karbohidrat.
b.   Berperan memperkuat tubuh tanaman, mengeraskan jerami dan bagian kayu tanaman, agar daun, bunga dan buah tidak mudah gugur.
c.    Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap kekeringan dan penyakit.
d.   Meningkatkan mutu dari biji/buah.

Sumber-sumbernya adalah:
a.    Beberapa jenis mineral
b.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
c.    Air irigasi serta larutan dalam tanah.
d.   Pupuk buatan seperti KCl dan ZK.
e.   Abu tanaman, misalnya abu daun teh muda mengandung sekitar 50% K2O.

7.     Kalsium (Ca)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Ca++

Fungsi kalsium bagi tanaman adalah:
a.    Merangsang pembentukan bulu-bulu akar.
b.   Berperan dalam pembuatan protein atau bagian yang aktif dari tanaman.
c.    Memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang pembentukan biji.
d.   Menetralisir asam-asam organik yang dihasilkan pada saat metabolisme.
e.   Kalsium yang terdapat dalam batang dan daun dapat menetralisirkan senyawa atau suasana keasaman tanah.

8.     Magnesium (Mg)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mg++

Fungsi magnesium bagi tanaman adalah:
a.    Magnesium merupakan bagian tanaman dari klorofil.
b.   Merupakan salah satu bagian enzim yang disebut organic pyrophosphatse dan carboxy peptisida.
c.    Berperan dalam pembentukan buah.

Sumber-sumber magnesium adalah:
a.    Batuan kapur (dolomit limestone) CaCO3MgCO3.
b.   Garam Epsom (epsom salt) MgSO4  7H2O
c.    Kleserit MgSO4  H2O
d.   Magnesia MgO
e.   Zat ini berasal dari air laut yang telah mengalami proses sedemikian:
Mg Cl2 + Ca(OH)2 —— Mg (OH)2 + Ca Cl2
Mg (OH)2 —— panas —— Mg O + H2O
f.     Terpentin Mg3SiO2 (OH)4
g.    Magnesit MgCO3
h.   Karnalit MGCl2KCl  6H2O
i.     Basic Slag.
j.     Kalium Magnesium Sulfat (Sulfat of Potash Magnesium).

9.     Belerang (S)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: SO4-

Fungsi belerang bagi tanaman adalah:
a.    Berperan dalam pembentukan bintil-bintil akar.
b.   Merupakan unsur yang penting dalam beberapa jenis protein dalam bentuk cystein, methionin serta thiamine.
c.    Membantu pertumbuhan anakan produktif.
d.   Merupakan bagian penting pada tanaman-tanaman penghasil minyak, sayuran seperti cabai, kubis dan lain-lain.
e.   Membantu pembentukan butir hijau daun.

Sumber-sumber belerang adalah:
a.    Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.
b.   Bahan ikutan dari pupuk anorganik (buatan) seperti pupuk ZA dan pupuk Superfosfat.

10. Besi (Fe)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Fe++

Fungsi hara besi bagi tanaman adalah:
a.    Zat besi penting bagi pembentukan hijau daun (klorofil).
b.   Berperan penting dalam pembentukan karbohidrat, lemak dan protein.
c.    Zat besi terdapat dalam enzim catalase, peroksidase, prinodic hidroginase dan cytohrom oxidase.

Sumber-sumber besi adalah:
a.    Batuan mineral Khlorite dan Biotit.
b.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.

11. Mangan (Mn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mn++

Fungsi mangan bagi tanaman adalah:
a.    Untuk pembentukan protein dan vitamin terutama vitamin C.
b.   Berperan penting dalam mempertahankan kondisi hijau daun pada daun yang tua.
c.    Berperan sebagai enzim peroksidase dan sebagai aktivator macam-macam enzim.
d.   Berperan sebagai komponen penting untuk lancarnya proses asimilasi.

Sumber-sumber mangan adalah:
a.    Batuan mineral Pyroluste Mn O2.
b.   Batuan mineral Rhodonite Mn SiO3.
c.    Batuan mineral Rhodochrosit Mn CO3.
d.   Sisa-sisa tanaman dan lain-lain bahan organis.

12. Tembaga (Cu)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cu++

Fungsi tembaga bagi tanaman adalah:
a.    Diperlukan dalam pembentukan enzim, seperti ascorbic acid oxydase, lacosa, butirid coenzim a. dehidrosenam.
b.   Berperan penting dalam pembentukan hijau daun (khlorofil).

13. Seng (Zn)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Zn++

Fungsi hara seng bagi tanaman adalah:
a.    Dalam jumlah yang sangat sedikit dapat berperan dalam mendorong perkembangan pertumbuhan.
b.   Diperkirakan persenyawaan Zn berfungsi dalam pembentukan hormon tumbuh (auxin) dan penting bagi keseimbangan fisiologis.
c.    Berperan dalam pertumbuhan vegetatif dan pertumbuhan biji/buah.

Dalam tanah, seng terdapat dalam bentuk:
a.    Sulfida Zn S
b.   Calamine Zn CO3

14. Molibdenum (Mo)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Mo O4-

Fungsi hara molibdenum bagi tanaman adalah:
a.    Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada leguminosa.
b.   Sebagai katalisator dalam mereduksi N.
c.    Berguna bagi tanaman jeruk dan sayuran.

Molibdenum dalam tanah terdapat dalam bentuk Mo S2.

15. Boron (Bo)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Bo O3-

Fungsi boron bagi tanaman adalah:
a.    Bertugas sebagai transportasi karbohidrat dalam tubuh tanaman.
b.   Meningkatkan mutu tanaman sayuran dan buah-buahan.
c.    Berperan dalam pembentukan/pembiakan sel terutama dalam titik tumbuh pucuk, juga dalam pembentukan tepung sari, bunga dan akar.
d.   Boron berhubungan erat dengan metabolisme Kalium (K) dan Kalsium (Ca).
e.   Unsur hara Bo dapat memperbanyak cabang-cabang nodule untuk memberikan banyak bakteri dan mencegah bakteri parasit.

Boron dalam tanah terdapat dalam bentuk:
a.    Datolix Ca (OH)2 BoSiO4
b.   Borax Na2 Bo4 O2 10H2O

16. Khlor (Cl)
Diambil dan diserap oleh tanaman dalam bentuk: Cl-

Fungsi khlor bagi tanaman adalah:
a.    Memperbaiki dan meninggikan hasil kering dari tanaman seperti: tembakau, kapas, kentang dan tanaman sayuran.
b.   Banyak ditemukan dalam air sel semua bagian tanaman.
c.    Banyak terdapat pada tanaman yang mengandung serat seperti kapas, sisal.

Disamping ke-16 unsur hara di atas masih ada unsur-unsur lain yang berhubungan erat dengan tanaman, yaitu:
1.     Natrium (Na)
Natrium dapat memperbaiki pertumbuhan tanaman apabila tanaman yang dimaksud menunjukkan gejala kekurangan Kalium (K).

Natrium dalam proses fisiologi dengan K, yaitu menghalangi atau mencegah pengambilan/penyerapan K yang berlebihan.

2.     Silikum (Si)
Tanaman rumput-rumputan, seperti alang-alang dan padi ternyata banyak yang menyerap Si.

Dibandingkan dengan unsur hara N dan P, ternyata Si dalam tanaman lebih besar jumlahnya.

3.     Nikel (Ni)
Unsur ini merupakan aktifator daripada enzim, dalam bentuknya yang kecil dapat mempercepat pertumbuhan tanaman.
4.     Titan (Ti)
Unsur Titan selalu terdapat dalam tanaman, dan banyak terdapat pada nodula dan legum. Dengan pemberian Ti SO4 nodula akan bertambah sedangkan fiksasi menjadi lebih meningkat.

5.     Selenium (Se)
Jumlah yang berlebihan tidak menimbulkan kerusakan bagi tanaman, akan tetapi menimbulkan keracunan bagi binatang yang memakan tumbuhan tersebut.

6.     Vanadium (V)
Berfungsi mempercepat reproduksi azotobacter yang mengakibatkan meningkatnya fiksasi N dari udara.

7.     Argon (Ar)
Unsur Argon dibutuhkan tanaman untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Kelebihan unsur ini dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Keracunan akar oleh Argon banyak terdapat pada tanah persawahan.

8.     Yodium (I)
Unsur yodium walaupun keadaannya sedikit ternyata diperlukan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang sehat.


Sumber: Pustaka Negeri

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jeruk Bali Pun Berbuah Lebat 11 Nov 2010 5:25 PM (14 years ago)

Waktu itu bibit cangkoknya dikasih saudara. Katanya pohon jeruk bali, tapi gak tau vrietasnya apa. Dia sengaja ngasih karena tau kalau Akang senang dengan tanam-tanaman, terutama jenis yang sudah agak susah ditemui. Saat menanam, sebenarnya kurang yakin dengan tanaman yang satu ini. Cocok apa enggak dengan suhu, ketinggian, jenis tanah dan hal lainnya bila ditanam. Masalahnya di daerah Akang, dari dulu, tak satupun ada pohon ini.

Kata sudara Akang, ditempatnya, kalau menanam dari bibit cangkok umur 1½ tahun jeruk bali sudah belajar berbunga. Tapi ini, dua tahun sudah terlewati, jangankan berbuah tanda-tanda akan berbunga pun tak ada. Sempat kepikiran mau ditebang dan diganti dengan pohon lain, tapi sayang pohonnya sudah rimbun dan siapa tahu seperti mangga, berbuahnya mulai umur 3 tahun.

Kepikiran seperti pohon mangga, maka ketika usia pohon jeruk bali ini menginjak 2½ tahun, di sekeliling pohon, selebar tajuknya diberi bokashi. Kemudian pada setiap bulan disiram MOL Komplit dan setiap minggu disemprot dengan MOL Bonggol Pisang. Alhasil, begitu memasuki usia 3 tahun, pohon yang sewaktu Akang kecil kulit buahnya suka dijadikan mainan mobil-mobilan ini, akhirnya berbunga juga.

Di awal-awal belajar berbuah, buahnya hanya ada satu-dua buah saja. Dengan melakukan treatment yang intensif, makin kesini buahnya makin lebat dan tak pernah mengenal musim. Hebatnya lagi, buah jeruk bali yang ditempat asalnya berbiji ini, di tempat Akang mah tidak. Apakah ini pengaruh dari tanah, suhu ataupun ketinggian yang berbeda dengan tempat asalnya ataukah akibat dari treatment yang dilakukan? Akang sendiri tidak tahu apa penyebabnya.

jeruk balijeruk bali

Selain enak dan menyegarkan, ternyata jeruk bali memiliki segudang manfaat. Jeruk bali merupakan sumber kalium, vitamin A (440 IU), bioflavonoid, dan likopen (350 ug/100 g). Hasil penelitian, jeruk bali termasuk antikanker yang sekaligus menyehatkan prostat. Kandungan pektinnya lebih banyak dibandingkan dengan jeruk jenis lain. Pektin inilah yang dipercaya mampu menurunkan kolesterol sekaligus mengurangi risiko sakit jantung. Begitu juga kandungan likopennya, berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

Para ahli dari Universitas Jagiellonian, Polandia, menemukan, ekstrak jeruk bali mengandung antibakteri dan antioksidan yang bisa “menenangkan” sistem getah perut untuk membantu proses penyembuhan. Ekstraknya diyakini bisa mengurangi kadar enzim COX-1 dan COX-2 yang ada dalam obat-obatan. Kondisi ini memainkan peran utama dalam upaya penybuhan tukak lambung. Para peneliti yakin ekstrak jeruk bali mampu menyatu dengan kedua enzim itu dalam proses penyembuhan lambung.

Tak hanya bermanfaat menjaga kesehatan jantung dan lambung, jeruk bali juga baik untuk kesehatan gusi karena kadar vitamin C-nya tinggi. Hal ini diungkapkan peneliti di Universitas Friedrich Schiller, Jerman, yang menemukan kaitan kesehatan gusi pada mereka yang banyak mengkonsumsi jeruk bali. Manfaat lain jeruk bali, yakni membersihkan sel darah merah yang telah tua di dalam tubuh dan menormalkan hematokrit (persentase sel darah per volume darah). Sekaligus sebagai sumber antioksidan penangkal kanker.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kompos Jerami 7 Nov 2010 10:39 PM (14 years ago)

Kompos merupakan hasil penguraian parsial dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. Sedangkan pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

Kompos mampu memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit. Tanaman yang dipupuk menggunakan kompos cenderung lebih berkualitas dibanding tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misalnya hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, lebih enak dan yang pasti lebih sehat.

Hal yang paling melimpah untuk dijadikan kompos adalah jerami. Jerami yang dihasilkan dari satu areal pesawahan, rata-rata 1,4 dari jumlah hasil panennya. Bayangkan saja jika dari satu hektar lahan sawah menghasilkan 6 ton padi, berarti jeraminya ada 8,4 ton. Dan kalau dibuat kompos dengan hasil rata-rata 60%, maka kompos yang dapat dihasilkan sebanyak 5,04 ton.

Hasil analisa laboratorium terhadap kompos jerami yang dibuat dengan menggunakan bakteri pengurai berbeda-beda nilai haranya. Hal ini tergantung dari jenis mikroba yang digunakan, komposisi bahan, cara dan perlakuan saat pembuatannya. Namun demikian perbedaan tersebut tidak lah terlalu signifikan. Berikut adalah salah satu dari hasil analisanya:
-   Rasio C/N............. 21
-   C-Organik............. 35,11%
-   Nitrogen (N).......... 1,86%
-   Fosfor (P2O5)......... 0,21%
-   Kalium (K2O)......... 5,35%
-   Kalsium (Ca).......... 4,2%
-   Magnesium (Mg)...... 0,5%
-   Tembaga (Cu)........ 20 ppm
-   Mangan (Mn).......... 684 ppm
-   Zing (Zn).............. 144 ppm

Kalau mengacu pada nilai sesuai dengan hasil analisa di atas, maka dalam setiap ton kompos jerami memiliki kandungan hara setera dengan 41 kg urea, 6 kg SP36, dan 89 kg KCl atau sama dengan total NPK 136 kg. Dan untuk kompos yang dihasilkan dari satu hektar lahan (5,04 ton) setara dengan 206,64 kg urea, 30,24 kg SP36, dan 448,56 kg KCL. Tentunya jumlah ini cukup untuk dikembalikan lagi ke lahan sawah sebagai pupuk dan pastinya dapat menghemat biaya pembelian pupuk. Sungguh luar biasa, bukan!

Cara-cara pembuatanya adalah sebagai berikut:
1.     Siapkan larutkan dari B-Satu, gula dan air sesuai petunjuk pada label.
2.     Tumpuk jerami, harus diinjak-injak sampai padat, setinggi 25 cm.
3.     Beri kohe diatasnya kira-kira setebal 5 cm. Tahap ini sifatnya opsional, boleh dilakukan, boleh tidak. Kalau dilakukan tentunya akan lebih baik karena dapat memperkaya kandungan haranya.
4.     Taburkan dedak padi halus, tidak perlu tebal cukup tertutup rata saja.
5.     Siramkan larutan yang telah disiapkan ke seluruh permukaan bahan secara merata. Apabila larutan habis dan proses penyiraman belum selesai, larutan harus dibuat lagi.
6.     Lakukan lagi tahap ke-2 sampai ke-5 di atasnya secara berlapis-lapis sampai mencapai ketinggian 1 meter (4 lapis).
7.     Tutup seluruh bahan dengan pelastik yang gelap atau terpal. Usahakan sinar matahari dan air hujan tidak tembus (masuk).
8.     Seminggu sekali penutup dibuka, kemudian bahan kompos dibalik (atas jadi dibawah). Setelah pembalikan selesai, bahan kompos harus ditutup kembali. Tahap ini dilakukan pada minggu ke-1 sampai ke-3.
9.     Setelah 4 minggu, kompos sudah matang (jadi). Kompos boleh langsung disebarkan di sawah atau dikering anginkan dulu.

Kompos yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.     Warna menjadi coklat kehitaman.
2.     Terjadi perubahan bentuk fisik, menjadi remah.
3.     Suhu tidak panas (sama dengan suhu tanah).
4.     Tidak berbau.

kompos jerami
Kompos yang sudah matang (jadi)

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pemanfaatan Urin Sebagai Pupuk Cair 4 Nov 2010 1:30 AM (14 years ago)

Tanaman memerlukan unsur nitrogen (N) lebih banyak pada fase pertumbuhan vegetatif. Banyak hal yang bisa kita manfaatkan untuk memperoleh hara ini. Salah satunya dari urin manusia. Urin atau air seni atau istilah yang lebih umum dipakai adalah air kencing, merupakan cairan sisa reaksi biokimiawi rumit yang terjadi di dalam tubuh.

Sebanyak 70% bahan makanan yang dikonsumsi manusia dikeluarkan dalam bentuk air seni. Dalam sehari, orang dewasa dapat mengeluarkan air kencing antara 1 sampai 1½ liter atau rata-rata 500 liter dalam setiap tahunnya. Hara terkandungannya cukup tinggi, yaitu 80% nitrogen (Larsen et al, 2001) dan sisanya fosfat serta potasium. Ketiga unsur tersebut termasuk unsur penting dalam pertumbuhan tanaman. Sudah barang tentu hal ini akan sangat bermanfaat sekali kalau dijadikan pupuk, tentunya setelah melalui proses fermentasi terlebih dahulu agar bau pesingnya terurai.

Di Indonesia penggunaan pupuk dari hasil fermentasi urin manusia ini belum begitu banyak dipergunakan. Disamping faktor pengusahaannya yang belum memadai, masalah tabu dan juga jiji, sering menjadi kendalanya. Berbeda dengan Cina, Zimbabwe, Meksiko, India, Uganda, Jerman dan Swedia, pupuk urin ini merupakan bagian dari program pemanfaatan limbah yang disebut Ecological Sanitation (Ecosan).

Pupuk urin memiliki banyak keunggulan, baik dari sisi lingkungan, ekonomi, maupun sosial. Dalam lingkungan, penggunaan pupuk ini memperbaiki penanganan kesehatan masyarakat. Penggunaan pupuk air seni juga mampu meningkatkan hasil panen sehingga taraf hidup masyarakat membaik. Dengan kata lain, air kencing dapat menurunkan angka kemiskinan.

Hasil Penelitian
Menurut Ian Caldwell dan Arno Rosemarin dari Stockholm Environment Institute, Swedia, penggunaan urin dan kotoran manusia sebagai pupuk adalah cara utama dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat membantu tercapainya ketahanan pangan dan mendukung tersedianya nutrisi yang lebih baik.

Sementara MnKeni bersama teman-temannya dari Universitas Fort Hare, Afrika Selatan, dari hasil penelitiannya menunjukan, bahwa penggunaan urin sebagai sumber nitrogen sebanding dengan pupuk urea.

Salah satu masalah yang dikhawatirkan dari pemanfaatan pupuk jenis ini adalah rasa produk tanamannya. Logikanya, penggunaan air seni sebagai pupuk berkemungkinan mempengaruhi mutu hasil tanaman. Namun, permasalahan ini ditepis oleh penelitian Surendra K. Pradhan dan rekannya dari Universitas Kuopio, Finlandia.

Mereka membandingkan penggunaan air kencing manusia sebagai pupuk kubis dengan pupuk buatan industri. Hasilnya, kemampuan pupuk urin sama dengan pupuk buatan industri pada dosis 180 kg N per hektar.

Bahkan pertumbuhan, biomassa, dan kandungan klorida tanaman sedikit lebih tinggi jika menggunakan pupuk air seni. Serangga yang biasanya ikut mati akibat penggunaan pupuk industri juga berkurang dengan menggunakan pupuk alami ini.

Penelitian ilmuwan ini membuktikan bahwa air seni manusia dapat digunakan sebagai pupuk tanpa mengancam nilai kehigienisan tanaman yang berarti. Selain itu, rasa produk makanannya juga tak berkurang meski tanaman yang menjadi bahan bakunya diberi pupuk urin.

Tanda Kebesaran Alloh
Air kencing manusia, ternyata bukan sekedar cairan tak berguna. Sederet manfaat dimiliki oleh cairan tersebut. Inilah satu lagi bukti kebesaran Alloh. Sungguh, tiada yang sia-sia segala apa yang telah diciptakanNya tak terkecuali air seni.

Oleh karena itu, sudah sepatutnya manusia bersyukur atas apa yang Alloh berikan. Sejatinya, hanya Dialah yang mampu menjadikan barang hina seperti urin manusia, dapat berfungsi sebagai pupuk. Ini karena Alloh adalah satu-satunya Tuhan yang memiliki sifat Maha Pencipta dan Maha Mengetahui, sebagaimana firmanNya: ”Sesungguhnya Rabbmu, Dialah Yang Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui”. (QS Al-Hijr, 15:86)

Sebagian isi artikel di atas dikutip dari:
www.hidayatullah.com, yang ditulis oleh Syaefudin.
Penulis adalah Asisten Dosen Metabolisme, Departemen Biokimia, FMIPA Institut Pertanian Bogor.

Pembuatan POC Urin Manusia Ala Kang Aji
1.     Bahan terdiri dari urin 10 liter, air kelapa 10 liter, bakteri 1 liter dan gula pasir 1 kg. Jumlah tersebut boleh disesuaikan dengan kebutuhan, dengan syarat komposisi bahan mengikuti ketentuan yang ada.
2.     Bakteri yang digunakan EM TANI atau Biostarter dari Air Liur.
3.     Semua bahan diaduk, kemudian dimasukan kedalam molter.
4.     Fermentasi selesai setelah 2 minggu.

POC yang berbahan urin manusia ini diberi nama Fermak alias Fermentasi Air Kencing.

membuat mol
Molter yang terbuat dari galon

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Biostarter dari Air Liur 20 Oct 2010 6:31 PM (14 years ago)

Sungguh luar biasa kebesaran Alloh. Tak satupun hasil dari ciptaanNYA ada yang sia-sia. Semua punya manfaat tersendiri, tak terkecuali dengan air liur. Meskipun menjijikan, ternyata, dalam air liur itu terdapat empat macam mikroorganisme yang bermanfaat, yaitu Saccharomyces, Cellulomonas, Lactobacillus, dan Rhizobium. Apabila bakteri yang hidup di lambung manusia ini dikumpulkan kemudian difermentasi, maka akan sangat berguna sekali dalam me-recovery tingkat kesuburan tanah.

Untuk mendapatkannya tidak susah yaitu dengan cara menampung air kumur-kumur yang pertama kali, pada pagi hari setelah bangun tidur. Karena saat tidur tidak ada makanan yang masuk ke perut dalam waktu cukup lama, mikroorganisme tersebut akan naik menyantap sisa-sisa makanan yang berada di rongga mulut. Dalam keadaan inilah bakteri-bakteri tersebut berkumpul di mulut. Supaya bakteri tidak mati, dalam berkumur jangan menggunakan air yang mengandung anti septik, tetapi gunakan saja air sumur biasa. Perlu diperhatikan, air hasil kumur-kumur dari orang yang mengidap penyakit TBC, Dipteri, dan penyakit pernafasan lainnya, tidak boleh dipergunakan  (ditampung).

Langkah berikutnya adalah mengembangbiakan mikroorganisme yang sudah terkumpul tadi agar jumlahnya bertambah banyak menjadi berlipat ganda sehingga daya gunanya pun menjadi lebih dahsyat. Yaitu dengan cara sebagai berikut:

Setiap 2 liter mikroorganisme yang sudah terkumpul yaitu berupa bakteri yang terdapat dalam air liur, ditambah dengan 3 liter air kelapa dan ¼ kg gula pasir, kemudian difermentasikan. Setelah fermentasi berlangsung selama 14 hari, liur tersebut tak lagi berbau "naga", tetapi berbau wangi seperti bau tape. Ini menandakan bahwa bakteri sudah berkembangbiak dengan baik. Hasil dari fermentasi ini siap untuk dijadikan sebagai startrer atau dekomposer dalam pembuatan kompos atau bisa juga dimanfaatkan untuk mempercepat ketersediaan nutrisi tanaman, mengikat pupuk, mengembalikan dan meningkatkan kesuburan tanah.

kompos jerami
Jerami lebih cepat menjadi kompos

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Manfaat Bawang Merah 15 Oct 2010 1:00 AM (14 years ago)

bawang merah
Bawang memang kerap dijauhi sebagian orang karena dianggap memicu bau tak sedap. Tapi “orang tua” kita dulu, justru menganggap bawang merah mampu mengobati banyak penyakit. Jika anak demam misalnya, orang di desa lebih mempercayakan terapi pengobatan dengan kompres gerusan bawang merah. Bisa jadi memang langkah itu tepat, sebab secara klinis bawang merah mengandung sejumlah senyawa yang mampu mengobati berbagai penyakit, entah itu penyakit ringan maupun berat.

Bawang merah mengandungi Fosfor, Niacin, Enzym Allinase, Sulfur, Vitamin B1, Vitamin C, Flavanoid, Asam Fenol, Pektin, Volati Oil, Sterols, Kalsium, Saponin, Karbohidrat, Serat. Flavonoid dipercayai mengurangkan risiko kanker, penyakit jantung dan kencing. Ini disebabkan flavonoid memang memiliki unsur antikanker, antibakteri, antiviral, dan antialergi.

Dari penyelidikan terkini, bawang merah juga cukup efektif memerangi sel kanker hati. Umbi yang nyaris tak pernah absen sebagai bumbu masakan ini mengandung phenolic lebih banyak dibandingkan bawang putih. Bawang merah dapat membantu proses detiksifikasi. Bawang mampu mengeluarkan antikoagulan yang membantu pencairan darah. Ia juga membantu fungsi otak sehingga mengurangkan risiko penyakit alzheimer's. Memakan bawang merah setiap hari dapat membantu tumbuhan jaringan tulang dan mengurangkan risiko osteoporosis hingga 20 persen.

Beragam kandungan zat yang terdapat dalam bawang merah menandakan, zat tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit sesuai dengan fungsi yang dikandung zat-zat tersebut. Bahkan, bawang merah pun mengandung "antibiotik" yang lebih kuat dibanding penisilin dan aeromisin, asid karbrid, bahan yang bisa menambah vitalitas seksual, serta bahan jalokatein yang berfungsi membatasi kadar gula dalam darah dan mengembangkan insulin.

Penyakit lain yang dapat disembuhkan dengan bawang merah, di antaranya adalah penyakit sistem penghadaman (dyspepsia), masuk angin, sembelit, mencret-mencret dan cacingan. Bagi mereka yang pencernaannya terganggu, hancurkan dan campurlah dengan madu. Untuk mengatasi masuk angin, sediakan perasan bawang merah dan halba (sejenis tumbuhan yang bijinya dibuat obat atau digunakan sebagai rempah-rempah), rebus setengah gelas. Tambahkan madu dan minumlah sekali sehari.

Bagi mereka yang bermasalah dengan sembelit, siapkanlah bawang merah yang sudah dihancurkan sebanyak setengah gelas, satu gelas susu, kemudian larutkan. Minumlah campuran tersebut setiap pagi sampai sembelitnya hilang. Untuk mengatasi mencret-mencret, siapkanlah setengah gelas bawang merah yang sudah dikupas, biji kopi yang sudah ditumbuk dan madu setengah gelas, lalu aduk.

Bawang merah pun dapat mengatasi sistem peredaran darah, yaitu radang limpa, tekanan darah dan angina pektoris. Bawang merah pun dapat mengatur sistem pembuangan, seperti penyakit kencing manis, radang prostat, lemah syahwat, encok, dan ginjal. Selain itu, bawang merah juga dapat mengatur sistem pernapasan, mengobati mata bengkak dan selaput putih di mata.

Bagi mereka yang bermasalah dengan bisul atau luka bernanah, daging tumbuh, eksim, rambut rontok dan ibu jari kaki dan tangan yang bengkak, bisa mencoba bawang merah sebagai penawarnya.

Bawang merah pun dapat mengobati penyakit lain, seperti rematik tulang, pusing, penglihatan kabur, sakit telinga dan memar-memar. Tak hanya itu, bawang merah pun bermanfaat terhadap perubahan air, menolak angin yang panas, membangkitkan selera, menguatkan perut, membangkitkan gairah seks, membaguskan warna, menghentikan plegma dan membersihkan perut. Bijinya menghilangkan vitiligo dan meredakan apolecia (kebotakan).

Adapun manfaat bawang merah yang lainnya adalah dapat menyembuhkan penyakit kuning, batuk dan sesak napas, melancarkan air seni, dan menghaluskan usus. Ia juga bermanfaat terhadap gigitan anjing yang tak terpengaruh hydrophobia bila airnya diperaskan dan dicampuri garam dan rue (sejenis biji yang pahit rasanya). Bila diletakkan pada titik ambeien, ia akan membuka mulut-mulutnya.

Apabila kita ingin mencoba khasiat bawang merah ini, banyak cara yang dapat kita lakukan. Bawang merah ini bisa dipergunakan dengan cara direbus, dicincang, dipanggang, digoreng, dijadikan serbuk, diobati dengan kulitnya saja, dengan air bawang, uap dan perahan bawang atau akan lebih baik lagi bila dimasak, karena akan menghasilkan kadar nutrisi yang cukup tinggi.

Walaupun bawang merah dapat dijadikan obat alternatif dalam mencegah berbagai penyakit, bawang merah juga mempunyai efek samping yang harus diwaspadai. Bawang merah mengandung kelembaban yang berlebihan. Karena itu bawang merah dapat menyebabkan migraine, memusingkan kepala, mengakibatkan gas dan menggelapkan penglihatan.

Kebanyakan memakan bawang merah akan mengakibatkan kelupaan, merusak akal, mengubah bau mulut dan napas. Tetapi semua efek samping tersebut akan lenyap bila bawang merah dimasak terlebih dahulu.

Zat asid karbrid yang terkandung dalam bawang merah dapat memedihkan mata dan hidung. Biasanya mata dan hidung akan berair karena baunya yang menyengat. Bila hal ini terjadi, basuhlah tangan dengan air hangat yang telah dicampur garam (asid ammonia) atau juga bisa dengan mengunyah biji yang tidak berklorofil setiap delapan jam.

Untuk bidang pertanian pun bawang merah sangat banyak sekali kegunaannya. Untuk perangsang akar misalnya, ambil bawang merah kira-kira sebanyak 1 ons, kemudian ditumbuk (tidak perlu halus) dan rendam dengan ½ liter air. Setelah didiamkan selama 1 jam saring dan ambil airnya. Campurkan air hasil saringan dengan 5 liter air yang akan digunakan untuk merendam benih atau bakal stek.

Ekstrak dari umbi bawang merah juga bisa digunakan untuk Fungisida, Insektisida dan Nematisida. OPT sasaranya antara lain Alternatera, Aspergilus, Claviceps, Fusarium, Locusta, Drosopilla, Dedes, Musca, dan Insekta Fungsi.


(dari berbagai sumber)

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Penyakit Padi dan Penanggulangannya 7 Oct 2010 8:09 PM (14 years ago)

Penyakit merupakan suatu kondisi tidak normal yang menyebabkan fungsi tanaman terganggu. Adanya penyakit dapat diketahui dari gejala yang dialami tanaman. Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman padi, diantaranya bercak coklat, blast, hawar daun bakter, dan tungro.

1.     Bercak Cokelat
Penyebabnya adalah cendawan helminthosporium oryzae. Cendawan ini sering menyerang tanah yang kurang subur atau tanah beririgasi kurang baik. Gejala serangan antara lain timbulnya bercak-bercak cokelat seperti biji wijen terutama pada daun, tetapi dapat pula terjadi pada tangkai malai, bulir, dan batang. Bercak muda berbentuk bulat kecil, berwarna coklat gelap. Bercak yang sudah tua berukuran lebih besar (0,4-1 cm X 0,1-0,2 cm), berwarna coklat dengan pusat kelabu. Kebanyakan bercak mempunyai warna kuning di sekelilingnya. Serangan ini bisa mengakibatkan hilangnya hasil panen sampai 50% dan biji berkualitas rendah.

Pengendalian penyakit ini dengan cara memprbaiki kesuburan tanah, yaitu dengan memberikan pupuk kandang atau kompos. Sebab tanah yang subur tidak akan mudah diserang cendawan tersebut. Tanam varietas yang tahan. Gunakan benih yang sehat atau beri perlakuan fungisida atau air panas pada benih. Pupuk yang seimbang terutama K yang cukup. Sanitasi lapang. Pengolahan tanah yang cukup, pengairan dan drainase yang baik sehingga akar tumbuh dengan baik. Penyemprotan fungisida dilakukan pada masa anakan maksimum.

2.     Blast
Blast menginfeksi tanaman padi pada semua fase pertumbuhan yang disebabkan oleh cendawan pyricularia oryzae. Faktor pemicunya adalah terlalu banyak menggunakan pupuk yang mengandung unsur N serta curah hujan dan kelembaban tinggi. Gejalanya adalah adanya bercak seprti mata pada daun padi atau berbentuk belah ketupat, lebar ditengah dan kedua ujung meruncing. Selain pada daun, infeksi juga menyerang ruas batang dan leher malai.

Pengendalian serangan penyakit ini dilakukan dengan cara menggunakan varietas yang tahan secara bergantian, menghindari penggunaan pupuk yang mengandung unsur N terlalu banyak, waktu tanam harus tepat agar saat pembungaan tidak banyak embun atau hujan, atau melakukan penyemprotan dengan fungisida secara berkala.

3.     Hawar Daun Bakteri
Hawar daun bakteri (HDB) adalah salah satu penyakit yang dapat menyebabkan pertanaman padi mengalami puso. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri xanthomonas oryzae pv. oryzae yang dapat menginfeksi tanaman mulai dari pembibitan sampai panen. Ada dua macam gejala penyakit HDB. Gejala yang muncul pada saat tanaman berumur kurang dari 30 hari setelah tanam, yaitu pada persemaian atau tanaman yang baru dipindah ke lapang, disebut kresek. Gejala yang timbul pada fase anakan sampai pemasakan disebut hawar (blight). Secara spesifik tanda-tanda tanaman terserang adalah timbulnya bercak berwarna kuning sampai putih, berawal dari terbentuknya garis lebam berair pada bagian tepi daun. Bercak bisa mulai dari salah satu atau kedua tepi daun yang rusak dan berkembang hingga menutupi seluruh helaian daun. Apabila infeksi melalui akar atau pangkal batang, tanaman terlihat kering seperti terbakar.

Pengendalian penyakit ini seyogyanya dilakukan dengan penggunaan varietas yang memiliki ketahanan lebih dari satu gen ketahanan (polygenic resisstant), menanam varietas yang berbeda dalam satu hamparan, pastikan jerami dari tanaman sakit sudah terdekomposisi sempurna sebelum pindah tanam, hindari pemupukan N yang berlebihan, dan jarak tanam jangan terlalu rapat.

4.     Tungro
Tungro adalah penyakit padi yang disebabkan virus tungro yang dibawa oleh wereng. Serangan penyakit ini mengakibatkan tanaman menjadi kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi.

Bila serangan terjadi pada saat tanaman masih muda, sekitar umur 10-20 hari, akan menyebabkan kehilangan hasil sedikitnya 65%. Sedangkan untuk serangan saat tanaman berada pada fase akhir, kehilangan hasil tidak terlalu besar, yaitu sekitar 10-20%.

Pengendaliannya dengan cara memberantas berbagai jenis rumput liar yang merupakan sumber infeksi bagi penyakit ini, rotasi tanaman dengan palawija, menanam varietas yang tahan tungro, pembajakan di bawah sisa tunggul yang terinfeksi, cabut dan bakar tanaman yang sakit, dan tanam dengan menggunakan sistem tabela atau SRI.

Pestisida organik untuk menanggulangi penyakit padi
Ramuan yang pertama menggunakan tembakau, cabe rawit, dan bawang merah masing-masing 1 kg, serta kapur dan belerang 1 ons. Semua bahan digiling atau ditumbuk menjadi satu hingga halus, kemudian tambahkan air sebanyak 1/10 (sepersepuluh) dari jumlah bahan dan aduk-aduk sampai tercampur merata. Setelah didiamkan selama 12 jam, peras dan saring. Cairan siap untuk digunakan.

Dalam pengaplikasiannya pestisida tersebut disemprotkan ke tanaman yang terserang dengan dosis 4 cc/liter air. Untuk pencegahan lakukan setiap 5-7 hari sekali, sedangkan untuk penanggulangan tiga hari sekali.

Yang kedua menggunakan formula tunggal, yaitu dengan urin sapi. Sebelum digunakan urin harus diendapkan terlebih dahulu dalam wadah terbuka selama dua minggu agar terkena sinar matahari. Setelah itu, urin diencerkan dengan enam bagian air. Baru, campuran larutan disemprotkan.

Terakhir, ramuan dibuat dari daun mimba, tembakau, dan kunyit masing-masing 1 gengam, urin sapi 2 liter, dan air 12 liter. Daun mimba, tembakau dan kunyit dihaluskan, lalu direndam dengan air. Setelah 14 hari disaring. Air hasil saringan dicampur dengan urin sapi yang telah diendapkan selama 14 hari juga. Semprotkan campuran tersebut ke tanaman yang terserang, tanpa harus diencerkan lagi.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pupuk Organik Cair Mengandung N, P dan K 5 Oct 2010 7:02 PM (14 years ago)

Dalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Peranan utama nitrogen (N) adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya.

Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah.

Sedangkan fungsi utama kalium (K) adalah membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Yang tidak bisa dilupakan adalah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit.

Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu. Berikut adalah cara pembuatan pupuk organik cair (POC) berdasarkan kandungan unsur haranya.

POC dengan unsur hara N
Nitrogen menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetatif. Kekurangan hara ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yg menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah daun salam 1 kg, babadotan 1 kg, air kelapa 1 liter, bintil akar kacang tanah 1 kg, EM TANI 100 cc, dan gula pasir 10 sendok. Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur EM TANI dan gula pasir. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.

POC dengan unsur hara P
Gejala yang ditunjukan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batang kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek, dan lekas matang.

Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah batang pisang 1 kg, gula pasir 1 ons, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya adalah sebagai brikut:
1.     Larutkan gula dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang.
2.     Masuka irisan tersebut pada plasitk yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan samapai irisan batang pisang berceceran.
3.     Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan gula.
4.     Supaya tenggelam, platik atau kain kasa diberi pemberat.
5.     Tutup ember rapat-rapat.
6.     Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis.
7.     Setelah disaring, larutan siap digunakan.

POC dengan unsur hara K
Kalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercak-bercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama.

Bahan untuk pembuatan pupuk cair ini adalah sabut kelapa sekitar 5 kg dan air 100 liter. Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Aplikasi pada tanaman padi
-   Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC “N” ditambah 20 cc POC “P”.
-   Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC “P” dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC “K”.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Penyembuh Penyakit Maag 19 Sep 2010 6:22 PM (14 years ago)

Lambung adalah salah satu bagian dari alat pencernaan yang merupakan organ berotot yang berongga dan mempunyai dua lubang, yaitu satu lubang berupa pintu masuk dari esofagus dan satu lagi merupakan pintu keluar menuju usus kecil. Fungsi lambung antara lain untuk menyimpan makanan untuk sementara, mencampur dan membantu mencerna makanan dengan bantuan sekresi-sekresi lambung dan asam hidroklorida, dan mengkontraksi makanan ke dalam usus kecil.

Radang lambung atau gastritis atau lebih dikenal juga dengan penyakit maag merupakan suatu gangguan pencernaan yang umum terjadi. Pada penyakit ini terjadi suatu iritasi atau peradangan pada dinding mukosa lambung sehingga menjadi merah, bengkak, berdarah dan luka. Radang lambung dapat berupa serangan akut atau gangguan kronis. Serangan akut terjadi mendadak misalnya setelah minum alkohol, kopi, makanan berbumbu banyak atau yang susah dicerna.

Pada umumnya radang lambung dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu:
-   Terlalu banyak makanan yang mengiritasi lambung, seperti yang pedas, asam, dan minuman beralkohol.
-   Obat-obatan seperti aspirin (dosis tinggi), kortison, kafein, dan kortikosteroid.
-   Adanya stress dan tekanan emosional yang berlebihan pada seseorang.
-   Adanya asam lambung yang berlebihan.
-   Waktu makan yang tidak teratur, sering terlambat makan, atau makan berlebihan.
-   Tertelannya substansi/zat yang korosif, seperti alkali, asam kuat, cairan pembersih kimiawi, dan lain-lain.
-   Infeksi bakteri.

Gejala dari penyakit radang lambung umumnya, adalah:
-   Mual dan sering muntah agak asam. Pada kondisi berat lambung mungkin dapat mengelupas sehingga mengakibatkan muntah darah.
-   Perut terasa nyeri, pedih, kembung dan sesak (sebah) pada bagian atas perut.
-   Napsu makan menurun drastis, wajah pucat, keringat dingin, pusing.
-   Sering sendawa terutama bila dalam keadaan lapar.
-   Sulit tidur karena gangguan rasa sakit pada daerah perut sebelah atas (ulu hati).

Pada radang lambung kronis gejala yang ditunjukan lebih ringan, seringkali gejala menjadi samar, seperti tidak toleran terhadap makanan pedas atau berlemak atau nyeri ringan yang akan hilang setelah makan.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah radang lambung, antara lain:
-   Konsumsi makanan yang lunak/lembut.
-   Hindari makanan yang mengiritasi lambung, seperti pedas, asam, alkohol, kafein, rokok, dan aspirin.
-   Jangan terlambat makan atau makan berlebihan.
-   Makan sedikit-sedikit tapi sering.
-   Usahakan buang air besar secara teratur.

Obat-obat gangguan lambung yang dijual bebas di pasaran biasanya bersifat antacid yaitu menurunkan keasaman cairan di lambung dengan cara menaikan pH, sehingga untuk sementara gejala sakit akan hilang. Namun kesembuhan tersebut bersifat sementara karena lambung masih lemah akibat erosi, serta belum seimbangnya produksi kelenjar-kelenjar lambung.

Tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat dalam mengatasi gangguan lambung ditujukan untuk mengurangi peradangan dan infeksi, memperkuat dinding mukosa lambung dan mengurangi kepekaan dinding lambung, memperbaiki fungsi kelenjar-kelenjar lambung dan pencernaan secara umum.

Tumbuhan yang dapat digunakan untuk pengobatan gangguan lambung, dengan formula tunggal yang direbus dan diminum airnya adalah:
1.     Temu Lawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.)
Berkhasiat untuk antiradang, antibakteri, memperbaiki pencernaan, melancarkan produksi empedu sehingga melancarkan pencernaan makanan di lambung dan mengurangi gas perut. Rimpang yang digunakan 30 gram.
2.     Kunyit (Curcuma Domestica Val.)
Berkhasiat untuk antiradang, antibakteri, memperlancar pengeluaran empedu sehingga mengurangi perut kembung, mual, dan rasa begah di perut. Rimpang yang digunakan 10-25 gram.
3.     Kencur (Kaempferia Galanga L.)
Berkhasiat untuk antiradang, mengurangi perut kembung, mual, muntah, nyeri, dan sebagai penghangat badan. Rimpang yang digunakan 10-25 gram.
4.     Kapulaga (Amomum Cardamomum)
Berkhasiat untuk radang lambung, mual, muntah-muntah, perut sebah dan kembung. Yang digunakan sebanyak 3-5 buah.
5.     Lidah Buaya (Aloe Vera L.)
Berkhasiat untuk antiradang dan menguatkan lambung. Gunakan 10-15 gram kering atau 90-100 gram daun segar yang telah dikupas kulitnya.
6.     Sambiloto (Andrographis Paniculata)
Berkhasiat untuk antiradang, menghilangkan sakit, dan menghilangkan bengkak. Gunakan 9 -15 gram sambiloto kering.
7.     Kulit Jeruk Mandarin (Citrus Nobilis)
Berkhasiat untuk radang lambung, melancarkan pencernaan, kembung, mual, dan muntah. Gunakan 3-10 gram kulit kering.
8.     Sereh (Andropogon Citratus)
Berkhasiat untuk nyeri lambung, perut kebung, mual, dan muntah. Gunakan sebanyak 5-15 gram.
9.     Adas (Foeniculum Vulgare)
Berkhasiat untuk sakit lambung, muntah karena lambung dingin, mual, dan kembung. Jumlah yang digunakan sebanyak 1-5 gram adas kering.

Sedangkan untuk formula campuran adalah sebagai berikut:
1.     30 gr temu lawak, 25 gr kencur, 20 gr kunyit, 7 gr kulit jeruk mandari kering, 80 gr lidah buaya (dikupas kulitnya), 1 sendok teh adas, dan 5 butir kapulaga. Semua bahan dicuci. Temu lawak, kencur dan kunyit dipotong-potong, lalu semuanya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 200 cc. Ramuan disaring, tambahkan madu, airnya diminum. Ampasnya dapat direbus untuk 1 kali perebusan kembali pada sore harinya. Lakukan secara teratur.
2.     25 gr kunyit segar, 20 gr kencur, dan 5 butir cengkeh direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring, lalu diminum hangat-hangat. Lakukan secara teratur sebanyak 2 kali sehari.
3.     Tiga batang sereh, 15 butir ketumbar ditambah sedikit lengkuas, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, airnya disaring dan minum selagi hangat. Lakukan secara teratur sebanyak 2 kali sehari.
4.     Sembilan pucuk daun bluntas (dalam tiap pucuk harus ada sembilan lembar daun). Cuci sampai bersih kemudian remas-remas dan campur dengan air matang setengah gelas. Peras daun yang telah diremas untuk diambil airnya dan dibubuhi garam kira-kira seujung sendok teh. Air daun bluntas yang menjadi setengah gelas itu dibiarkan semalam. Keesokkan harinya dikala perut dalam keadaan kosong, minumlah, tetapi jangan lupa diaduk terlebih dahulu.
5.     Lima tangkai pucuk pepaya ranti, kalau tidak ada boleh pepaya biasa. Cuci sampai bersih, lalu rebus dengan 5 gelas air hingga tersisa 2 gelas. Setelah disaring campur dengan gula, agar tidak terlalu pahit. Lakukan selama 7 hari berturut-turut, atau selama masih terasa sakit. Biasakan minum pada pagi hari sebelum makan dan menjelang tidur. Ramuan ini selain untuk penyakit maag, bisa juga untuk menghilangkan penyakit cacingan.
6.     Dua lembar dau pepaya yang sedang (jangan terlalu tua), tumbuk sampai halus lalu diberi ¼ sedok teh garam dan air hangat 1 gelas. Lalu diperas untuk diambil airnya, minumlah pagi hari sebelum sarapan cukup satu kali sehari. Biasanya dalam lima hari sakit maag akan berkurang.
7.     Satu biji alpukat di cuci bersih menggunakan air matang, kemudian parut dan tambahkan 100 cc air matang kedalamnya, lalu diaduk-aduk. Setelah didiamkan beberapa saat cairan disaring. Untuk sakit maag yang tidak parah, cukup minum sari biji alpukat 1 kali sehari, sedangkan bagi yang parah 2 kali sehari, pagi dan sore, sampai sembuh.

Catatan: Dalam melakukan perebusan gunakan panci enamel, panci kaca (pyrex) atau periuk tanah.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pengendalian Hama Tikus 16 Sep 2010 5:57 PM (14 years ago)

tikus
Diantara berbagai jenis hama, tikus (rattus argentiventer) merupakan hama yang paling menjengkelkan karena sulit diberantas. Tikus merupakan binatang bersifat jera hama, yaitu tidak akan memangsa umpan beracun yang sama bila ia pernah memakannya. Perkembangbiakannya pun sangat cepat. Dalam setahun sepasang tikus mampu beranak hingga 1.270 ekor.

Tikus menyerang tanaman padi mulai dari yang masih di persemaian, stadia vegetatif sampai setelah membentuk biji. Artinya, tikus sangat menyukai daun, batang, maupun biji padi. Dalam pengendaliannya, sebaiknya dilakukan dengan cara-cara terpadu.

Teknik Budidaya
Pengendalian dengan cara ini adalah melakukan penanaman padi secara serentak agar serangan hama tidak mengarah hanya pada beberapa petak sawah saja. Idealnya, penanaman serentak dilakukan pada sawah seluas 20 hektar. Bila penanaman serentak tidak mungkin dilakukan karena petani di sekitar areal persawahan kita tidak mau melakukannya maka dengan teknik ini setidaknya sudah dapat mengurangi intensitas serangan hama tikus.

Cara Biologis
Pengendalian secara biologis antara lain membiarkan berbagai hewan predator tikus seperti ular sawah dan burung hantu hidup di sekitar aral persawahan.

Cara Fisik
Pengendalian tikus secara fisik dilakukan dengan cara pemasangan perangkap. Perangkap tikus berupa anyaman kawat besi — banyak dijual di pasaran — yang di dalamnya diberi umpan.

Untuk menghemat, perangkap bisa dibuat sendiri dari batang bambu. Caranya, batang bambu berdiameter 9 cm dipotong sepanjang 30 cm. Salah satu ujungnya harus tertutup ruas dan ujung lainnya terbuka (mirip lubang). Setelah dinding bambu diolesi lem tikus, masukan umpan ke dalamnya. Tikus akan tertarik untuk masuk lubang dan tubuhnya melekat pada lem.

Selain dengan lem, bagian dalam batang bambu juga bisa diolesi bubur kanji yang sudah dicampur dengan gerusan cabe rawit. Namun, batang bambu yang digunakan untuk cara ini kedua ujungnya harus terbuka. Letakan perangkap ini di depan lubangnya atau pada tempat-tempat yang sering dilalui tikus. Tikus yang melewati terowongan bambu tersebut akan terkena kanji pedas sehingga matanya menjadi buta dan akhirnya mati.

Bisa juga tikus diberi umpan dengan menggunakan umbi gadung. Bila tujuannya untuk menekan perkembangbiakan tikus, umbi yang digunakan adalah umbi gadung KB (dioscorea composita). Sementara bila tujuannya untuk mengurangi populasinya, umbi yang digunakan harus umbi gadung racun (dioscorea hispida). Pemberian umpan ini yang terbaik saat tanaman berada pada fase vegetatif. Bila umpan diberikan pada fase generatif, umpan tidak akan dimakan karena tikus lebih tertarik pada bulir padi.

disamping menggunakan perangkap dan umpan, cara lain adalah dengan menggunakan buah jengkol atau mengkudu yang sudah hampir busuk. Kedua buah tersebut menyebarkan aroma bau tidak sedap yang tidak disukai tikus. Cara penggunaannya adalah dengan mengiris-irisnya, lalu disebarkan di areal sawah yang diserang tikus.

Cara Mekanis
Pengendalian secara mekanis adalah melakukan upaya goropyokan, yaitu memburu tikus dengan menghancurkan atau membongkar sarang-sarang tikus yang ada di sekitar areal persawahan. Biasanya dari sarang tersebut tikus akan keluar. Selain pembongkaran, cara lain untuk mengeluarkan tikus dari sarangnya dengan pengomposan atau pengasapan belerang.

Tikus yang keluar dari sarangnya harus langsung ditangkap dengan cara diburu. Untuk memudahkan dalam perburuan bisa menggunakan bantuan anjing. Supaya lebih efektif, sebaiknya dilalukan secara bersama-sama dengan petani lain. Akan lebih baik lagi apabila kegiatan ini dilakukan oleh petani yang berbeda di areal yang berbeda pula. Namun, jika hal ini tidak bisa dilakuakan maka perlakuan di areal yang sama pun setidaknya dapat mengurangi populasi tikus.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Akibat Pupuk dan Pestisida Kimia 16 Sep 2010 12:43 AM (14 years ago)

Untuk pertumbuhan yang optimal, tanaman memerlukan hara atau zat makanan yang memadai di dalam tanah. Secara alami hara tersebut terpenuhi dari serasah dedaunan dan bermacam organisme lain yang mengalami proses penguraian yang akhirnya menjadi makanan bagi tanaman. Namun, untuk memacu pertumbuhannya, tanaman perlu diberi zat makanan yang kemudian dikenal sebagai pupuk.

Pada awalnya pupuk yang digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman yang dibudidayakan cukup dengan pupuk kandang dan kompos. Namun, karena pupuk kandang dan kompos dinilai kurang memuaskan akhirnya digunakan pupuk buatan (pupuk kimia) yang mengandung hara lengkap, baik makro maupun mikro. Pupuk kimia tersebut memiliki kemampuan ajaib untuk memacu pertumbuhan tanaman.

Dibalik kemampuaannya tersebut, ternyata, penggunaan pupuk kimia yang berkelanjutan, belakangan diketahui mempunyai efek yang merusak tanah. Struktur tanah yang secara alami remah (gembur), setelah mendapat perlakuan dengan pupuk kimia secara simultan dan terus-menerus akhirnya menjadi bantat (sangat keras).

Disisi lain yang menjadi masalah besar yang dihadapi para petani adalah serangan hama yang dapat menghancurkan tanaman. Dalam pertanian tradisional, masalah hama yang dihadapi petani tersebut tidaklah terlalu dipusingkan karena petani tidak merasa dirugikan.

Seiring dengan berjalannya waktu, lambat-laun masalah hama ini menjadi perhatian utama. Munculnya masalah ini diakibatkan oleh adanya intensifikasi pertanian yang memusatkan perhatian pada satu jenis tanaman di areal yang sangat luas. Sistem pertanian seperti ini ternyata menimbulkan keadaan eksplosif dengan bertambahnya populasi jenis serangga tertentu.

Pertanian dengan satu jenis tanaman sangat tidak menguntungkan ditinjau dari prinsip keseimbangan alami. Padahal, alam memperkenalkan banyak varietas dalam bentang tanah yang ditanami. Namun, manusia mengubah tatanan tersebut hanya untuk kemudahan dan keuntungan semata. Dengan adanya perubahan tatanan ini menyebabkan keseimbangan alam yang mengendalikan spesies-spesies di dalamnya menjadi rusak. Serangga yang hidup dari padi, misalnya, dapat membangun populasinya di lahan khusus padi saja dibanding di lahan padi yang bercampur tanaman lain yang tidak cocok baginya. Populasi serangga yang semakin meningkat tersebut menyebabkan serangannya pada tanaman meningkat pula sehingga hal tersebut menjadi hama bagi padi.

Untuk menghadapi masalah tersebut petani mengembangkan suatu bahan untuk mengendalikannya, yaitu pestisida. Mula-mula pestisida yang digunakan petani berasal dari bahan alami, yaitu dari daun tembakau. Daun ini direndam dalam air dan kemudian disemprotkan ke tanaman yang terserang. Saat itu tampaknya pestisida tersebut cukup efektif. Namun, akhirnya manusia tidak puas dengan pestisida sederhan tersebut. Mereka secara terus-menerus berusaha untuk menemukan pestisida yang lebih ampuh. Usaha mereka berhasil dengan ditemukannya, pertama kali, senyawa kimia Dichloro Diphenil Trichlorothane (DDT) pada tahun 1875 di Jerman.

Tak terhitung sudah jumlah pestisida yang sudah digunakan, dari berbagai jenis dan merek, dari mula ditemukan sampai saat ini, oleh petani untuk menanggulangi serangan hama tanaman yang menjadi musuhnya. Keberadaan pestisida kimia ini dianggapnya sebagai dewa penolong disaat petani kewalahan menghadapi serangga merugikan tersebut.

Sungguh di luar dugaan bahwa manusia sudah melakukan kecerobohan luar biasa berkenaan dengan penggunaan pestisida kimia ini. Usaha membasmi spesies serangga hama tanaman yang tidak dikehendaki, akhirnya justru mengakibatkan seluruh lingkungan tercemar sehingga membawa ancaman penyakit dan kematian bagi manusia itu sendiri.

Aktivitas berjenis-jenis makhluk hidup di dalam tanah, mulai dari jasad renik sampai cacing tanah, secara alami menjadikan tanah subur sebagai tempat tumbuhnya tanaman. Makhluk hidup tersebut berjasa menguraikan serasah dedaunan menjadi tanah yang kaya bahan organik dan membuat struktur tanah menjadi remah. Selain itu, mereka pun sangat berperan dalam proses nitrifikasi, yaitu membuat nitrogen di udara tersedia bagi tanaman. Namun, setelah tanah tercemar pestisida kimia, aktivitas makhluk hidup di dalam tanah menjadi tergangu karena resedu pestisida ini lama bertahan dalam tanah. Bukan hanya hitungan bulan, tetapi dalam hitungan tahun. Pestisida berbahan aktif Benzene Hexachloride (BHC), misalnya, terdeteksi selama 11 tahun menjadi penghuni tanah. Itulah yang memperparah kondisi tanah yang semula remah dan kaya unsur organik menjadi sangat keras dan miskin akan unsur hara.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?