
 |
Filosofi, Spiritual dan Kebatinan Keris Jawa. |
Filosofi, Spiritual dan Kebatinan Keris Jawa.
Setiap daerah umumnya memiliki tokoh-tokoh sakti dunia persilatan sendiri-sendiri yang dibanggakan dan dijadikan panutan. Tradisi pencak silat dan ilmu
kesaktian diturunkan dari seorang guru kepada murid-muridnya dan dari seseorang kepada anak keturunannya dan sejarah silat dikisahkan melalui legenda yang beragam dari satu daerah ke daerah lain.
Pelajaran dan pelatihan ilmu silat bukan hanya berkenaan dengan kesaktian kanuragan, tetapi juga menjadi bagian dari latihan spiritual. Walaupun gerakan dan jurus-jurusnya banyak mengenai upaya membela diri dan menyerang lawan, tetapi ada filosofi yang ditanamkan di dalamnya, yaitu tujuan utama belajar ilmu beladiri bukanlah untuk menjadi jagoan atau untuk kesombongan, tetapi yang utama adalah untuk keselamatan, keselamatan diri sendiri dan juga keselamatan orang lain, dan untuk membela kebenaran. Tujuan belajar ilmu beladiri adalah sebagai sarana membentuk pribadi ksatria yang membela kebenaran dan keadilan dan membela yang tertindas.
Bentuk pencak silat dan alirannya pun berbeda-beda. Sebagian aliran pencak silat merupakan ajaran asli dari keilmuan seseorang. Sebagian lain adalah pencak silat yang keilmuannya berasal dari aliran-aliran pencak silat lain yang dikombinasikan menjadi satu aliran baru yang lebih lengkap unsur-unsur keilmuannya. Banyak juga aliran pencak silat yang jurus-jurus gerakan silatnya asalnya berasal dari pengamatan atas perkelahian binatang liar. Gerakan harimau si raja hutan yang kuat dan ganas, dan gerakan kera yang lincah dan cerdik, adalah contoh-contoh yang banyak ditiru dalam gerakan silat. Dan sudah umum bahwa dalam banyak perguruan silat juga diajarkan penggunaan tenaga supernatural.
Tenaga supernatural dalam bentuk yang disebut tenaga dalam, kekuatan batin atau ilmu gaib dan ilmu khodam merupakan sarana pengganda kekuatan atau untuk tameng pertahanan. Gerakan-gerakan yang dilambari tenaga supernatural akan menjadi berlipat-lipat kekuatannya dibandingkan yang hanya menggunakan tenaga fisik saja. Aspek olah raga, aspek bela diri dan aspek tenaga supernatural inilah yang telah membuat pencak silat menjadi terkenal di belahan bumi lain seperti di Eropa, Kanada dan Australia.
Pencak silat hanyalah sebagian saja dari ilmu kesaktian kanuragan. Pada jaman dulu, di tanah Jawa, termasuk Jawa Barat, ilmu kesaktian kanuragan, selain pencak silat dan tenaga dalam, banyak diisi dengan kekuatan dari olah kebatinan yang merupakan inti utama kekuatan kesaktian seseorang. Sekarang, olah kebatinan ini sudah banyak digantikan dengan ilmu gaib dan ilmu khodam, dengan mantra dan khodam, yang walaupun lebih mudah mempelajarinya dan langsung bisa dilihat hasilnya, tetapi telah banyak mengurangi perkembangan dan budaya pencak silat itu sendiri dan keasliannya, bahkan tanpa belajar pencak silat pun pada masa sekarang ini orang dapat menjadi sakti hanya dengan khodam dan mengamalkan ilmu gaib.
Perkembangan ilmu pencak silat selalu disertai dengan kemahiran penggunaan senjata, baik dalam pelajaran menggunakannya ataupun dalam pelajaran bagaimana menangkalnya. Pada jaman dulu, di Jawa (Jawa Tengah dan Jawa Timur) sesakti apapun seseorang dan apapun senjata yang dipakainya, biasanya ia juga memiliki sebuah keris sebagai senjata pamungkas andalannya. Walaupun senjata andalannya sehari-hari adalah golok, pedang, cemeti, tombak, dsb, tetap saja keris menjadi senjata pamungkasnya. Hal ini didasari pada keyakinan tentang adanya kegaiban di dalam keris. Dalam kesaktian mereka sendiri sudah terkandung kekuatan gaib dalam penggunaannya. Dan pamungkas penggunaan sebuah keris, selain untuk menambah kekuatan gaib kesaktiannya, juga untuk menandingi / melunturkan kesaktian gaib lawannya.
Tingkat kesaktian seseorang sangat menentukan derajat dan kepangkatannya di dalam struktur kerajaan. Kepala-kepala prajurit, senopati, dsb, biasanya dipilih dari orang-orang yang memiliki kesaktian lebih untuk memimpin prajurit di bawahnya. Kesaktian itu bersifat pribadi dan didapat dari pelajaran tersendiri di luar kerajaan. Di dalam kerajaan sendiri ada pelatihan pencak silat, olah fisik dan olah batin tersendiri yang resmi dan dikhususkan untuk digunakan oleh para prajurit dalam peperangan, terutama untuk keseragaman formasi keprajuritan dan membina ketangguhan prajurit. Kekuatan ketentaraan suatu kerajaan, bukan hanya ditentukan oleh bentuk persenjataan dan banyaknya jumlah tentara, tetapi juga ketangguhan personel tentaranya dalam menghadapi pasukan lawan.
Pada jaman Kerajaan Singasari tentaranya mendapatkan pelajaran resmi gerakan silat keprajuritan berdasarkan gerakan banteng dan singa (macan).
Di dalam formasi bertahan atau menyerang, barisan bertahan dan menyerang seperti banteng ini, selain menguatkan fisik tentaranya, juga sangat ampuh untuk mengalahkan pasukan lawan. Dengan bersenjatakan tombak panjang atau pedang, dengan barisan yang rapat, bergerak menyerang maju menusuk dan mundur bertahan dan gerakan kaki menghentak ke tanah, teratur saling mengisi dan melindungi, gerakan barisan banteng ini membuat tentara lawan terdesak dan tak ada ruang untuk menghindar, kecuali mundur atau kabur. Dan sifat-sifat banteng ketaton (banteng marah karena terluka) siap diterapkan dalam kondisi terdesak, tidak ada kata kalah dan mundur, lebih baik sama-sama hancur.
Gerakan bertahan dan menyerang seperti macan atau singa diterapkan pada saat formasinya terpecah. Para prajurit membentuk kelompok-kelompok kecil seperti sekawanan singa dan melakukan serangan seperti macan mengamuk.
Dengan banyaknya jumlah tentara dan baiknya ketangguhan keprajuritannya itu kerajaan Singasari berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menundukkan banyak kerajaan di banyak wilayah, bahkan sampai ke negeri seberang, negeri Laos, Vietnam dan Kamboja.
Kerajaan-kerajaan di Jawa Barat tidaklah sama seperti kerajaan-kerajaan di Jawa (Jawa Timur / Jawa Tengah). Di Jawa Barat kerajaannya kecil-kecil, raja-rajanya lebih menyerupai penguasa-penguasa kecil di wilayah yang juga kecil-kecil. Mereka juga tidak memiliki banyak pasukan tentara, sehingga banyak mengandalkan bantuan dari rakyat sipil dan para pendekar di wilayahnya. Para pembesar dan raja-rajanya lebih cenderung berperilaku sebagai orang-orang sakti yang sering turun gunung dan malang melintang di dunia persilatan. Karena itulah ilmu ketentaraan dan kerajaan-kerajaannya tidak berkembang seperti di Jawa.
Pada jaman tersebut di tanah Pasundan juga berkembang banyak pencak silat harimau / macan. Walaupun pencak silat macan ini tidak diajarkan sebagai pelajaran resmi keprajuritan, tetapi para prajurit, senopati, dsb, biasanya menguasai pencak silat macan sebagai ilmu kesaktian pribadi dari pelajaran kesaktiannya di luar kerajaan (ada pencak silat macan yang khusus diajarkan untuk anggota keluarga kerajaan, tapi tidak diajarkan resmi untuk keprajuritan). Di dalam peperangan, ilmu macan pasundan juga dipraktekkan dengan ilmu auman macan yang terdengar seperti auman seribu macan yang berfungsi meruntuhkan mental prajurit lawan, berbeda dengan di Jawa yang dalam ketentaraannya hanya menggunakan formasi dan gerakan-gerakan macan saja (walaupun ada juga ilmu auman macan seperti ilmu senggoro macan, tetapi tidak resmi digunakan di dalam ketentaraan).
Ilmu-ilmu kesaktian tersebut, selain dilambari dengan kekuatan kebatinan, juga tidak terlepas dari pengetahuan manusia tentang roh-roh halus yang banyak digunakan sebagai khodam ilmu, pengganda kekuatan kesaktian seseorang. Bahkan di Jawa Barat ada beberapa kerajaan yang memiliki pasukan gaib berupa roh-roh gaib berwujud harimau. Yang terkenal contohnya adalah pasukan harimau gaib di bawah pemerintahan Prabu Siliwangi Pajajaran. Juga kerajaan Galuh, yang secara fisik sudah tidak ada, tetapi kerajaannya secara gaib masih ada, di kota Cianjur, yang di sekitar bangunan gaib kerajaan itu berdiri ada juga bangunan-bangunan lain yang adalah tempat tinggal raja, keluarga dan para putri raja, prajurit dan senopati yang tetap setia kepada rajanya, beserta sukma-sukma mereka disana. Kerajaan gaib itu dijaga oleh sembilan sosok gaib harimau sakti yang masing-masing lebih tinggi berlipat-lipat kekuatannya daripada Ibu Ratu Kidul.
Sedangkan perkembangan ilmu kesaktian di kerajaan Singasari dan Majapahit, selain dipengaruhi filosofi singa dan banteng, kemudian juga dilhami oleh sosok gaib berwujud naga. Yang terutama berpengaruh adalah sifat dari sosok gaib naga yang gagah dan berwatak penguasa. Simbol-simbol naga kemudian banyak digunakan sebagai simbol penguasa, simbol raja dan keluarga raja atau para bangsawan, selain simbol naga yang sudah diwujudkan pada bentuk-bentuk dapur keris jawa.
Isi gaib (khodam) keris kesaktian pun berkembang juga. Yang semula sosok wujud gaibnya banyak berwujud seperti manusia laki-laki tinggi besar / ksatria atau bapak-bapak berjubah, kemudian sosok wujud gaibnya juga banyak yang berwujud naga. Contohnya yang terkenal adalah sepasang keris Nagasasra dan Sabuk Inten yang sosok gaibnya berwujud ular naga besar berwarna hitam. Yang satu sisiknya berkilau kekuningan seperti emas, yang satunya lagi memiliki perlik-perlik berkilau seperti intan melingkari tubuhnya. Masing-masing naga tersebut panjangnya + 5 km dan bermahkota. Atau juga keris Kyai Sengkelat yang isi gaib kerisnya berwujud ular naga berwarna hitam gelap. Walaupun ukuran tubuhnya hanya 1/4 naga-naga tersebut di atas dan tidak bermahkota, tetapi lebih sakti daripada mereka semua.
Ilmu kesaktian ketentaraan kerajaan mencapai puncak kejayaannya pada jaman Mahapatih Gajah Mada. Ilmu ketentaraan disempurnakan dengan keilmuan yang didasarkan pada sifat-sifat gajah, yaitu besar, kuat dan menakutkan (ilmu ini juga diilhami oleh sifat-sifat kesaktian dewa pujaan mereka, yaitu Ganesha). Dalam penggunaannya, dengan dilambari kekuatan batin, mereka membuat suara riuh sambil menjejakkan kaki di tanah, membuat bumi seolah-olah bergetar membuat mental pasukan lawan runtuh. Bahkan dalam kasus perang Bubat dengan keilmuan ketentaraan ini pasukan Majapahit tidak hanya dapat melunturkan pengaruh auman ilmu macan Pasundan, tetapi juga merontokkan mental lawan dan membuat barisannya kacau balau.
Dengan kekuatan ketentaraannya ini kerajaan Majapahit berjaya mengembangkan kekuasaannya bukan hanya ke utara seperti pada jaman Singasari, tetapi juga ke timur dan ke barat. Bahkan Sriwijaya, kerajaan terkuat di wilayah barat pun ditaklukannya. Dan pasukan Mongol yang beberapa kali datang untuk menaklukkan Majapahit pun berhasil dipukul mundur.
Dengan filosofi gajah itu Gajah Mada membuat fisik pasukannya menjadi kuat dan bermental baja. Gajah Mada sendiri, selain berkekuatan besar dan berkesaktian tinggi, juga menggunakan untuk dirinya sendiri suatu ilmu yang disebut ilmu gajah atau ilmu lembu sekilan, suatu ilmu untuk mengeraskan dan memadatkan kekuatan kebatinan dan tenaga dalam sampai menjadi setebal sejengkal dari kulit tubuhnya, menjadikannya berkekuatan besar dan berkesaktian tinggi, menjadikan tubuhnya kuat dan tak dapat dikenai pukulan dan segala macam senjata tajam dan pusaka, dan tak mempan sihir dan santet, suatu jenis ilmu kesaktian kekuatan dan pertahanan tubuh yang didasari filosofi gajah yang berbadan besar, kuat dan berkulit tebal, yang menjadikannya jaya tak terkalahkan dalam setiap pertarungan.
Rahasia kejayaan Singasari dan Majapahit ini bukan hanya terletak pada kekuatan ketentaraan dan kesaktian personilnya, tetapi juga kesaktian dari keris-keris sakti mereka. Dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri jajahannya, mereka bukan hanya harus berhadapan dengan bala tentara kerajaan lawan, tetapi juga rakyat sipil, tokoh-tokoh sakti dunia persilatan dan para pendekar setempat yang terpanggil untuk membela negerinya. Mereka juga bukan hanya menghadapi kekuatan kesaktian kanuragan manusia, tetapi juga segala macam ilmu kesaktian gaib, serangan gaib sihir, santet, teluh, tenung dan berbagai macam keilmuan gaib musuh-musuhnya. Dan untuk mengalahkan segala bentuk kesaktian itu, selain digunakan kekuatan kesaktian dari diri mereka sendiri, juga digunakan kesaktian dari keris-keris mereka.
Penggunaan keris pun berbeda dengan jaman sekarang. Pada jaman dulu, selain tata cara penggunaan keris yang mirip dalam pencak silat keris pada jaman sekarang, penggunaan keris yang utama adalah menyatukan kesaktian gaib keris dengan kesaktian kebatinan pemakainya, sehingga kesaktian kebatinan pemakainya dan kegaiban dari kerisnya menjadi satu kesatuan, orangnya menjadi satu pribadi baru yang kesaktiannya berlipat ganda dibandingkan sebelumnya yang tanpa keris. Senjata di tangan bisa apa saja, tetapi penyatuannya dengan gaib kerisnya menjadikan kekuatan kesaktiannya berlipat ganda, walaupun kerisnya belum dikeluarkan dari sarungnya. Kerisnya hanya akan dikeluarkan bila senjata lain sudah tidak berguna untuk mengalahkan lawannya. Bahkan seorang senopati perang, dalam penyatuan kekuatan kebatinan dengan kerisnya, bila hanya menghadapi lawan setingkat prajurit saja, kekuatan kebatinan lewat sorot matanya saja sudah cukup untuk membuat lawannya terkapar, apalagi bila ia menghunus kerisnya dan ujung kerisnya diarahkan kepada seseorang !
Penggunaan keris tidak hanya sebagai senjata tusuk dan sabet yang di dalamnya mengandung kekuatan gaib, tetapi yang terutama adalah memanfaatkan kekuatan gaib keris itu sendiri untuk disatukan dengan kesaktian kebatinan seseorang. Dalam hal ini penyatuan kesaktian seseorang dengan kekuatan gaib keris mirip dengan penggunaan ilmu khodam, sehingga dengan tambahan kekuatan khodamnya kekuatan ilmu seseorang menjadi berlipat-lipat kekuatannya. Dan dalam pemanfaatan kekuatan gaib keris ini tidak dibutuhkan amalan-amalan seperti dalam ilmu gaib atau ilmu khodam. Yang dibutuhkan hanyalah sugesti kesatuan batin si pengguna dengan kerisnya. Sehingga, walaupun kerisnya belum dikeluarkan dari sarungnya, kekuatan gaibnya sudah bekerja mengikuti sugesti pemakainya.
Itulah sebabnya sebuah keris bersifat khusus bagi pemakainya, karena benar-benar dibutuhkan kecocokkan antara karakter keris dengan kebatinan penggunanya supaya dapat tercapai kesatuan yang sempurna antara seseorang dengan kerisnya. Seseorang yang sudah sedemikian itu tidak membutuhkan banyak keris yang sakti-sakti, ia hanya butuh satu keris saja, dan itu adalah yang sejalan saja dengan kebatinannya. Dan jelas sekali perbedaan penggunaan keris dengan penggunaan jimat yang hanya dipakai atau dibawa-bawa sebagai pelindung atau penambah kekuatan, tetapi tidak ada penyatuan batin pemakainya dengan kegaibannya, sehingga kemampuan orangnya tidak menjadi berlipat-lipat.
Pada jaman sekarang orang sudah tidak lagi berbicara tentang kesaktian, tetapi hanya sebatas ilmu bela diri. Penggunaan keris pun hanya sebatas teknik pencak silat keris saja yang memperlakukan keris mirip dengan memperlakukan pisau belati atau senjata tusuk lainnya. Tidak lagi ada penyatuan kesaktian keris dengan kesaktian batin penggunanya. Pada jaman sekarang, kesaktian batin sudah jauh berkurang. Yang sekarang banyak dipelajari orang adalah kekuatan tenaga dalam dan ilmu gaib / khodam, yang sebenarnya hanyalah sebagian saja dari kesaktian kebatinan.
Setelah berakhirnya kerajaan Majapahit, digantikan kerajaan baru di Demak dan berkembangnya agama Islam di Jawa, kekuatan dan keilmuan keterampilan ketentaraan kerajaan sudah jauh berkurang, sehingga kerajaan-kerajaan berikutnya sesudah Majapahit tidak ada lagi yang mampu menjadi kerajaan besar yang didukung dengan tentara yang kuat.
Keinginan memiliki keris pun sudah banyak berkurang karena alasan haram dan halal dalam agama dan orang lebih suka memiliki jimat batu dan rajahan beraksara Arab. Keris-keris baru yang diciptakan pun sudah jauh berkurang kadar kesaktiannya. Orang mulai mengenakan keris di depan badan dan memperlakukan keris mirip seperti memperlakukan benda jimat, hanya diharapkan tuahnya saja, dan dimanfaatkan untuk keperluan ilmu gaib / perdukunan, hanya dimanfaatkan kekuatan khodamnya saja, tidak ada lagi penyatuan kebatinan orangnya dengan kerisnya.
Kesaktian kebatinan pun sudah berkurang jauh kadarnya, karena orang mulai beralih pada kesaktian ilmu gaib dan ilmu khodam. Ilmu gaib dan ilmu khodam sebenarnya juga bagian dari ilmu kesaktian kebatinan, tetapi orang mulai meninggalkan olah batin dan lebih menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam saja, sehingga kadar kesaktian dari menekuni ilmu gaib dan ilmu khodam itu masih jauh di bawah kesaktian keilmuan kebatinan.
Itulah sebabnya orang-orang lama kerajaan Majapahit keberadaannya sangat mengkhawatirkan hati orang-orang kerajaan Demak, karena mereka memiliki kesaktian yang sangat tinggi yang jika dikehendaki mereka akan dapat dengan cukup mudah melenyapkan kerajaan Demak dan tentaranya, walaupun Demak didukung oleh para Wali sekalipun. Itulah sebabnya dalam upaya melenyapkan orang-orang itu, para Wali menggunakan alasan bukan alasan tuduhan pemberontakan atau apapun yang mungkin menimbulkan perlawanan dan peperangan yang akan merugikan Demak, tetapi alasan kesesatan ajaran agama Syech Siti Jenar yang mereka anut.
Kerajaan Singasari dan Majapahit tidak memperlakukan negeri-negeri taklukkan mereka sebagai negeri jajahan yang dijarah kekayaan dan hasil buminya, tetapi mereka memperlakukan dengan baik negeri dan kerajaan-kerajaan bawahannya. Bahkan mereka mengenalkan peradaban dan ilmu-ilmu pemerintahan, dan membantu membangun pelabuhan-pelabuhan, selain supaya kapal-kapal mereka lebih mudah untuk merapat, juga membantu negeri tersebut untuk dikunjungi kapal-kapal dagang dari negeri lain untuk melakukan perdagangan, sehingga negeri-negeri tersebut kemudian menjadi lebih maju peradabannya dan lebih makmur.
Kerajaan Singasari dan Majapahit telah juga berjasa mempopulerkan keris ke negeri-negeri taklukkan mereka dan juga sering meninggalkan keris-keris bagus sebagai cinderamata kepada kerajaan-kerajaan taklukkannya. Keris-keris itu dimaksudkan selain sebagai tanda persaudaraan / kekeluargaan, juga sebagai tanda / lambang bahwa kebesaran kerajaan Singasari / Majapahit ada di atas kerajaan itu, karena keris adalah juga lambang pemerintahan Jawa. Juga pernah sepasang keris cantik dipersembahkan sebagai mas kawin untuk 2 orang putri kerajaan negeri Campa yang dipinang untuk dibawa ke tanah Jawa.
Mereka juga menyebarkan empu-empu keris, tetapi keris-keris yang dibuat di luar Jawa Timur dan Jawa Tengah dan yang dibuat sesudah jaman Majapahit, kualitas tempaan logamnya, dan tingkat kesaktian dan kegaibannya tidak dapat dibandingkan dengan keris-keris Singasari dan Majapahit, hanya bentuknya saja yang indah mengikuti selera dan seni masyarakat setempat. Sampai sekarang keris-keris Singasari dan Majapahit masih banyak dicari orang, bukan hanya karena kualitas tempaan logamnya yang baik sekali, tetapi juga kesaktian gaibnya yang tinggi, sehingga para kolektor keris berani membayar mahal untuk keris-keris tersebut.
javanese2000.

 |
Tempat-Tempat Mistis dan Wisata Spiritual Di Indonesia |
Ada banyak tempat di dunia, bangunan, lokasi dan situs, yang menyimpan cerita-cerita mistik, dikeramatkan, sakral, menyeramkan, angker, banyak penampakan gaib, dsb. Penulis juga sudah pernah mengunjungi beberapa di antaranya atau hanya sekedar lewat saja. Tetapi walaupun hanya lewat saja, seseorang yang sudah terbiasa peka dengan getaran aura gaib akan dapat mengenali kegaibannya.
Yang ingin Penulis ceritakan disini adalah tempat-tempat yang berhawa mistis kuat dan wingit, yang cocok bagi para pemerhati dan praktisi kebatinan dan spiritual (atau penggemar spiritual) untuk mengunjunginya. Ada banyak tempat-tempat itu yang menjadi tempat tujuan wisata. Selain untuk tujuan berwisata lebih baik lagi jika ketika sedang berada di tempat itu kita juga melakukan suatu laku tirakat atau semadi / meditasi untuk menambah / mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual kita.
Jadi pengertian tempat-tempat mistis disini bukanlah sekedar tempat yang banyak dihuni oleh mahluk halus, banyak penampakan gaib, dikeramatkan orang, angker dan menakutkan, atau tempat orang ngalap berkah, dsb. Tempat-tempat seperti itu ada banyak sekali dimana-mana dan bisa diketahui informasinya dari banyak sumber, sehingga tidak perlu dituliskan disini.
Yang Penulis maksud adalah tempat-tempat yang kuat berhawa mistis dan wingit yang cocok untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual seseorang. Mungkin tempat-tempat tersebut, nama dan lokasinya sudah banyak diketahui orang, tetapi yang ditekankan disini adalah keistimewaan kandungan gaibnya yang mungkin tidak banyak diketahui orang, sehingga tidak dimanfaatkan untuk tujuan meningkatkan kemampuan kebatinan dan spiritual (bukan untuk ilmu gaib dan ilmu khodam).
Untuk memperdalam keilmuan kegaiban (misalnya tapa), maka suasana gaib di tempatnya bertirakat dan para mahluk gaibnya yang menghuni tempat itu yang bisa menurunkan keilmuannya atau yang kemudian menjadi khodamnya akan sangat berpengaruh besar pada keberhasilan orangnya dalam memperdalam keilmuannya masing-masing. Dan tempat-tempat yang akan kami sebutkan berkaitan dengan mahluk gaib tingkat tinggi dan berkarakter baik. Yang tempatnya dan mahluk halusnya tidak baik akan kami berikan catatan tersendiri.
 |
Candi Plaosan |
Biasanya orang-orang yang belajar kebatinan sudah pernah berkunjung ke tempat-tempat mistis / keramat tertentu yang terkait dengan keilmuannya. Tempat-tempat mistis yang kami tuliskan adalah tempat-tempat yang bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan kebatinan dan spiritual tingkat tinggi. Jadi tempat-tempat itu dikhususkan untuk yang sudah mendalami suatu keilmuan saja. Tempat-tempat yang kami rekomendasikan ini bagus sekali untuk tujuan memperdalam keilmuan, sayang sekali kalau dilewatkan.
Tetapi untuk bisa merasakan sisi kegaiban yang dituliskan di halaman ini para pembaca harus sudah mempunyai kepekaan / kemampuan untuk mendeteksi dan membedakan kandungan energi alam yang berbeda pengertiannya dengan istilah dan pengertian berisi mahluk halus atau wingit dan angker, dan harus juga memiliki kepekaan untuk mendeteksi sesuatu yang gaib. Energi alam itu berbeda pengertiannya dengan energi keberadaan mahluk halus. Tempat-tempat wingit atau makam yang dikeramatkan biasanya kekuatan energi alamnya biasa saja, penghuni gaibnya saja yang banyak.
Mudah-mudahan para pembaca juga bisa membedakan energi alam yang padat (terasa tekanan energinya) dengan energi alam yang padat tetapi halus (padat tetapi tidak terasa tekanan energinya).
Selain tempat-tempat mistis yang direkomendasikan oleh Penulis untuk tujuan keilmuan kebatinan-spiritual atau untuk tujuan wisata, ada juga tempat-tempat mistis / wisata lain yang fotonya dikirimkan oleh para Pembaca yang sudah Penulis tambahkan ulasan seperlunya. Selain dimaksudkan untuk menambah wawasan pengetahuan kita, sebagian tempat-tempat itu tidak direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi, untuk tujuan kehati-hatian. Sebaiknya diperhatikan.
Tempat-Tempat Mistis Utama.
1. Candi Sewu, Dieng, Jawa Tengah.
Secara umum kandungan energi alam di komplek percandian Dieng lebih berat dan lebih padat daripada di situs-situs Majapahit.
Kandungan energinya kuat sekali.
Cocok untuk laku menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan dan kanuragan dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Aura mistisnya kuat sekali, cocok untuk olah rasa dan kebatinan.
Tempat ini banyak / sering sekali didatangi oleh mahluk halus bangsa dewa dan sukma orang-orang Jawa jaman dulu yang sakti dan yang berhubungan dekat dengan wahyu dewa.
Sukma para Pandawa dan tokoh-tokoh pewayangan dari India juga kadangkala mengunjungi tempat ini.
Walaupun tokoh-tokoh utama bangsa dewa sudah jarang datang ke tempat ini, tetapi ada banyak bangsa dewa sekelas prajurit yang berdiam di tempat ini menjaga kesakralannya.
Tempat ini baik sekali untuk menambah dan mempertajam kekuatan kebatinan dan spiritualitas yang berhubungan dengan mahluk gaib berdimensi tinggi dan baik sekali untuk didatangi oleh orang-orang yang mendalami kebatinan kejawen.
Masih di dekat area komplek percandian Dieng, tetapi berada di luar komplek candi, ada sebuah goa yang disebut Goa Semar, yang mahluk halus penjaganya adalah bangsa jin yang sosok wujudnya mirip sekali dengan Dewa Semar, mirip juga dengan Ki Sabdopalon.
2. Situs-situs Majapahit, Jawa Timur.
Yang dimaksud situs-situs Majapahit disini adalah situs-situs yang dulu dibangun oleh kerajaan Majapahit di Jawa, bukan sekedar situs-situs yang diperkirakan dibangun pada jaman kerajaan Majapahit atau semua situs yang sekarang berada di area kerajaan Majapahit.
Umumnya situs-situs tersebut kuat sekali kandungan energinya, tetapi halus.
Auranya positif dan menjauhkan mahluk halus yang beraura negatif.
Banyak didatangi oleh mahluk halus golongan putih yang sakti dan berdimensi tinggi.
Cocok untuk menambah ketajaman dan kekuatan kebatinan / spiritual dan untuk mencari khodam pendamping yang baik dan sakti, dan untuk mencari wahyu / wangsit. Banyak sekali wahyu dan wangsit yang terkait dengan situs-situs Majapahit, tetapi hanya orang-orang tertentu saja yang diperkenankan menerimanya.
Situs-situs Majapahit ini baik sekali untuk dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki garis keturunan raja Majapahit atau keturunan bangsawan Majapahit jaman dulu.
Situs-situs Trowulan adalah puncaknya kegaiban dari situs-situs Majapahit.
3. Candi Borobudur.
Secara umum kandungan energi alam di Candi Borobudur lebih halus daripada di komplek percandian Dieng dan situs-situs Majapahit, tetapi energi spiritualnya kuat sekali.
Cocok untuk olah kekuatan spiritual dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Auranya positif.
Paling baik didatangi pada malam bulan purnama.
Candi Borobudur sangat baik dijadikan tempat beribadah dan bermeditasi bagi para penganut agama Budha, terutama pada puncak malam bulan purnama.
Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) Candi Borobudur banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari berbagai pulau di nusantara.
Pada puncak malam bulan purnama (setiap bulan) itu Candi Borobudur juga banyak didatangi oleh tokoh-tokoh agama Budha (almarhum) yang asalnya dari negeri Cina, kecuali pada malam Waisak (mungkin pada malam Waisak itu mereka beribadah di tempatnya masing-masing).
Karena banyaknya tokoh agama Budha yang beribadah di Candi Borobudur pada puncak malam bulan purnama itu, maka kondisi kegaiban Candi Borobudur sangat baik untuk laku spiritualitas maupun untuk ritual keagamaan (Budha), dan suasana gaibnya penuh dengan aura positif.
Bila anda berniat melakukan suatu ritual untuk menambah dan mempertajam kemampuan kebatinan dan spiritual di tempat-tempat tersebut di atas, yang terbaik lakukankah pada malam bulan purnama.
Bagi anda yang sedang mengupayakan kesembuhan sakit-penyakit atau mengupayakan pembersihan gaib bagi yang mengalami sakit karena gangguan mahluk halus, situs-situs Majapahit dan Dieng di atas baik sekali untuk dikunjungi untuk tujuan ritual berdoa, karena aura positif tempat-tempat tersebut akan menjauhkan mahluk halus yang beraura dan bertendensi negatif. Jika anda datang kesana untuk kesembuhan dan pembersihan gaib, cukup anda berdoa tulus kepada Tuhan sesuai keperluannya. Tempat-tempat itu tidak mengharuskan anda membawa sesaji, karena tempat-tempat itu bukanlah tempat berhala / ngalap berkah. Tapi kalau anda ingin memberikan suatu sesaji sebagai bentuk penghormatan, itu tidak apa-apa, itu baik secara spiritual.
Candi Dieng, Borobudur dan situs-situs Majapahit kandungan energinya kuat sekali, jadi sumber kegaibannya bukanlah semata-mata berasal dari mahluk-mahluk halus yang berdiam di tempat tersebut.
Yang utama perlu diwaspadai adalah tempat-tempat wingit dan keramat yang beraura negatif, misalnya candi Roro Jonggrang Prambanan (Jogja - Solo) dan situs makam Siti Nurbaya (di pantai kota Padang, Sumatera Barat), yang dapat berpengaruh merusak hubungan cinta, terutama yang masih pacaran, karena auranya adalah aura sakit hati. Tempat-tempat itu tidak termasuk yang direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi.
Candi Brahu Trowulan juga mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Mungkin daya hisap energi dari candi itu tidak masalah bagi orang umum, tidak terasa dan tidak berpengaruh negatif bagi orang umum, tetapi karena kondisinya seperti itu, maka Candi Brahu ini tidak termasuk yang Penulis rekomendasikan untuk dikunjungi oleh orang-orang yang sudah mendalami olah energi, baik tenaga dalam maupun kekuatan kebatinan / spiritual.
Candi Arjuna, Dieng
Secara umum kandungan energi alam di komplek percandian Dieng lebih padat daripada di situs-situs Majapahit. Cocok untuk olah kebatinan dan kanuragan.
Auranya positif.
Komplek percandian Dieng dijaga kesakralannya oleh dewa-dewa prajurit.
Dewa-dewa utama dan sukma para Pandawa sudah mulai mengunjungi lagi komplek percandian ini.
Di situs percandian ini baik juga kalau kita ingin melatih spiritualitas untuk mendeteksi / berinteraksi dengan mahluk-mahluk halus dan kegaiban berdimensi tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Situs ini baik sekali untuk didatangi oleh orang-orang yang mendalami kebatinan kejawen.
Telaga Warna, Dieng
Suasana di sekeliling telaga terasa damai, tetapi auranya terasa wingit.
Secara umum auranya positif.
Di telaga itu berdiam sesosok jin air berwujud naga merah dengan panjang tubuh aslinya sekitar 5 km, tetapi dalam kondisi sehari-harinya tubuhnya menyesuaikan diri dengan bentuk dan ukuran telaga.
Naga itu adalah penjaga gaib sebuah kerajaan jin yang bangunannya berdiri megah di tengah telaga berbentuk seperti candi tinggi menjulang memancarkan cahaya kuning keemasan penuh keagungan. Raja dan ratu kerajaan gaib itu juga berpakaian penuh warna keemasan.
Dari sisi kegaibannya telaga itu terasa wingit, tetapi cukup aman, karena tidak berisi mahluk-mahluk halus yang suka mencelakakan manusia.
Di alam gaibnya telaga itu juga banyak berisi benda-benda mustika.
Tapi kelihatannya lingkungan telaga itu tidak cukup baik untuk dijadikan tempat meditasi / bertirakat.
Gapura Wringin Lawang
Pintu masuk utama kerajaan Majapahit berada di bagian utara komplek kerajaan, tapi mungkin bentuk bangunannya sekarang sudah tidak ada lagi.
Gapura Wringin Lawang ini adalah salah satu pintu masuk ke dalam komplek kerajaan majapahit.
Gapura ini dijaga oleh sukma-sukma prajurit majapahit yang berdiam di bangunan gapura itu.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Candi Brahu Trowulan
Kemungkinannya Candi Brahu itu dulunya adalah tempat orang melabuh / menyimpan abu kremasi jenazah bagi para keluarga kerajaan, atau tempat menyimpan benda-benda atau pusaka yang dianggap bersifat negatif.
Candi Brahu mungkin adalah sebuah tempat mistis yang bisa menghisap energi manusia dan mahluk halus (dan khodam), karena ketika Penulis mendeteksi dengan kontak rasa dan energi pada fotonya, terasa energi Penulis sebagian terhisap ke dalamnya. Kalau kita mendekat ke tangga candi, masuk atau memegang dinding candinya energi kita akan terhisap ke dalamnya.
Jadi Candi Brahu mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Aspek positifnya adalah aura dan energi negatif dari tempat abu jenazah atau dari benda-benda gaib negatif di dalamnya akan terhisap ke dalamnya, sehingga aura / energi negatifnya tidak keluar meluas / menyebar kemana-mana.
Energi hisapnya tidak bersifat alami, tapi berasal dari kekuatan kebatinan orang-orang jaman dulu yang sengaja membuat kegaiban seperti itu di candi itu.
Kekuatan daya hisap candi itu sekitar 300 KRK.
Kekuatan di bawah 300 KRK akan terpengaruh oleh daya hisap candi itu, tetapi kekuatan di atas itu juga akan terpengaruh oleh hisapan energinya, kecuali sebelumnya sudah membuat pagaran absolut yang kekuatannya di atas 300 KRK.
Sifat menghisapnya tidak menyentak, tetapi menghisap secara halus dan perlahan. Mungkin kalau hanya sebentar saja tidak terlalu masalah, tapi semakin lama seseorang / mahluk halus berada di dalamnya, semakin banyak energinya akan terhisap.
Karena adanya daya hisap energi pada candi itu, maka di dalam dan sekitar candi itu tidak dihuni mahluk halus. Mahluk halus yang tinggal di sekitar candi hanya sebatas di halamannya saja, di bagian yang tidak ada pengaruh hisapan energi.
Efek daya hisap energi Candi Brahu dapat menipu kita, karena sepintas akan kita rasakan bahwa suasananya nyaman untuk duduk-duduk ataupun untuk meditasi, energinya halus dan mengalir sejuk ... , tetapi sebenarnya rasa nyamannya itu adalah karena kondisi kita dilemahkan, energi kita dihisapnya.
Jadi Candi Brahu Trowulan juga mengandung unsur negatif, yaitu bisa menghisap energi manusia maupun mahluk halus (dan khodam). Mungkin daya hisap energi dari candi itu tidak masalah bagi orang umum, tidak terasa dan tidak berpengaruh negatif bagi orang umum, tetapi karena kondisinya seperti itu, maka Candi Brahu ini tidak termasuk yang Penulis rekomendasikan untuk dikunjungi oleh orang-orang yang sudah mendalami olah energi, baik tenaga dalam maupun kekuatan kebatinan / spiritual.
Candi Ratu Bajang.
Sebuah candi yang anggun, mencerminkan keelokan seorang ratu majapahit.
Candi itu sebenarnya adalah makam dari seorang ratu / istri raja.
Di dalam bangunan candi berdiam sukma istri-istri dan putri-putri raja majapahit bersama dengan emban-emban pembantu mereka, menjadikan bangunan candinya sebagai rumah mereka seolah-olah mereka masih hidup di dunia.
Bangunan candinya dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin seperti manusia laki-laki tinggi besar yang sama tingginya dengan candinya.
Bangunan candinya menyimpan energi yang besar dan padat, tetapi cukup halus.
Dengan cara berdiam di dalam candi baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma.
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi dunia kegaiban tingkat tinggi.
Candi Tikus,
Sampai sekarang, di alam gaibnya, situs itu berisi air, berfungsi sebagai kolam pemandian (tempat berendam) dan digunakan oleh sukma orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, para raja dan istrinya, para pangeran dan putri-putri raja untuk berkumpul mengobrol, bersenda gurau dengan duduk-duduk di pinggir kolam atau berendam di dalam airnya. Jadi sebenarnya situs ini bukanlah tempat pemandian, tetapi adalah sebuah kolam kecil tempat para anggota keluarga raja berkumpul bercengkerama.
Pada jarak sekitar 20 meter dari posisi situsnya, di pojok-pojoknya, tempat itu dijaga oleh sukma prajurit-prajurit majapahit.
Auranya positif dan halus.
Tempat itu baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Kolam Segaran,
Sampai sekarang, di alam gaibnya, di tengah situs itu ada aktivitas sukma-sukma prajurit Majapahit yang sedang berlatih keprajuritan dan pencak silat seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di pinggir-pinggir situs ada bangunan-bangunan gaib tempat penyimpanan persenjataan dan ada juga sanggar-sanggar / aula kecil untuk tempat berlatih keilmuan kanuragan yang lebih tinggi, terutama digunakan oleh para senior mereka.
Di pojok-pojok situs ada sukma-sukma prajurit Majapahit yang menjaga tempat itu.
Dari sisi kegaiban di situs itu bisa dipahami bahwa keprajuritan majapahit sangat terorganisir dan terlatih baik. Majapahit memiliki ketentaraan yang bukan hanya banyak jumlahnya, tetapi juga kuat dan tangguh dan dilengkapi persenjataan yang baik. Pantas saja kerajaan majapahit bisa menjadi kerajaan yang besar dan kuat dan bisa menaklukkan nusantara. Kondisinya sangat berbeda dengan kerajaan-kerajaan lain di Jawa yang lebih banyak mengandalkan banyaknya prajurit, tapi tentaranya tidak cukup tangguh terlatih.
Di alam gaibnya di situs itu ada banyak sekali mustika dan pusaka, dari yang kekuatan gaibnya rendah sampai yang kekuatannya tinggi. Yang kekuatannya rendah mungkin bisa didapatkan orang dengan cara penarikan gaib, atau mungkin sengaja diberikan kepada orang-orang tertentu yang datang berkunjung bertirakat disana, tetapi yang kekuatannya tinggi hanya diberikan kepada orang-orang tertentu saja yang diperkenankan.
Situs itu dijaga kesakralannya oleh sesosok bangsa jin yang kekuatannya, sosok wujud dan tinggi tubuhnya mirip dengan yang menjaga kesakralan candi Bajang Ratu, berdiri di bagian tengah situs itu.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus. Kurang terasa bila kita berada di pinggir situs, karena energinya lebih terpusat di tengah, di tempat sukma orang-orang Majapahit itu beraktivitas.
Tempat itu baik sekali untuk laku meningkatkan kekuatan kebatinan / sukma dan kanuragan (dan tenaga dalam).
Energinya juga baik sekali untuk menambah kekuatan spiritual, untuk menambah kemampuan mendeteksi / mempelajari dunia kegaiban tingkat tinggi dan untuk mencari wahyu / wangsit.
Siti Hinggil - Sumur Upas
Situs ini kuat sekali berisi (sisa-sisa) energi kebatinan / spiritual orang-orang yang dulu bertapa disana dalam laku manembah. Auranya positif. Auranya lebih bisa dirasakan oleh orang-orang yang sudah olah kebatinan.
Dari deteksian Penulis, sumur upas dan sekitarnya di alam gaibnya sekarang ini masih menjadi tempat aktivitas sukma orang-orang Majapahit jaman Hayam Wuruk, laki-laki dan perempuan, yang beraktivitas memasak dan menyiapkan makanan dan minuman di tempat itu seolah-olah mereka masih hidup di dunia. Di dalam Siti Hinggil sendiri sekarang ini juga memang ada dihuni oleh sukma-sukma manusia jaman dulu yang sedang (masih) bertapa.
Kemungkinannya, Siti Hinggil, yang dikatakan sebagai tempat pertapaannya Raden Wijaya dulu, secara tradisi dijadikan tempat bertapa atau dijadikan tempat menyepi / mandito bagi orang-orang anggota keluarga kerajaan Majapahit, dan lokasi sumur upas itu dijadikan dapur tempat memasak dan menyiapkan makanan untuk keperluan orang-orang dan para anggota keluarga kerajaan yang tinggal disana.
Siti Hinggil sering dijadikan tempat berkumpul sukma para raja, adipati / bupati, bangsawan dan para tokoh sesepuh, semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja, untuk membicarakan jalannya pemerintahan di Indonesia dan turunnya wahyu-wahyu dewa kepada orang-orang di Indonesia.
Pendopo Agung Majapahit
Tempat itu sering dijadikan tempat berkumpul sukma keluarga raja, adipati / bupati, bangsawan, istri-istri dan anak-anak mereka dan para sesepuh. Semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja. Keberadaan mereka itu lebih bersifat seperti perkumpulan keluarga saja.
Khusus dalam rangka membicarakan jalannya pemerintahan di Indonesia dan turunnya wahyu-wahyu dewa kepada orang-orang di Indonesia sukma para raja, adipati / bupati, bangsawan dan para tokoh sesepuh biasanya berkumpul di Siti Hinggil. Semuanya mereka itu hanya dalam lingkup kerajaan Majapahit dan yang setia kepada Majapahit saja.
Aura energi tempat itu positif, padat, tetapi halus.
Tempat itu baik sekali untuk laku meditasi spiritual dan bertirakat untuk mencari wahyu / wangsit.
Candi Cetho Gunung Lawu
Candi Cetho auranya positif dan masih terasa auranya sebagai tempat pertapaan. Kemungkinannya pada jaman dulu tempat itu banyak digunakan untuk bertapa atau menyepi oleh orang-orang yang sudah mandito.
Di bagian puncaknya ada dihuni beberapa sosok sukma manusia (arwah) berpakaian pertapa yang mengambil sikap tubuh duduk seperti sedang bertapa.
Kandungan / muatan energi gaibnya kurang terasa, lebih terasa di bagian puncaknya. Kurang cocok untuk laku menyerap energi bumi, lebih cocok untuk laku menyerap energi alam raya berdimensi tinggi atau untuk olah kebatinan / spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Pelataran tempat ini juga baik untuk olah tenaga dalam, untuk semakin memadatkan tenaga dalam yang sudah dimiliki.
Candi Cetho yang untuk pertapaan ini lebih cocok untuk orang-orang yang sudah mempunyai bekal keilmuan kebatinan dan spiritual. Aura pertapaannya akan sangat kondusif untuk memperdalam kemampuan kebatinan dan spiritual untuk bisa masuk ke dimensi gaib yang tinggi. Lebih baik jika laku tirakatnya dilakukan di malam bulan purnama.
Candi Sukuh Gunung Lawu
Candi Sukuh, Penulis kok merasakan candi itu dulunya adalah tempat pemujaan orang-orang golongan hitam ya, yang menggunakan gadis-gadis perawan sebagai persembahan. Terasa sekali aroma mabuk-mabukan minuman keras, pesta pora dan tari-tarian erotis. Perasaan Penulis saja kali ya.
Mungkin awalnya candi itu adalah tempat pemujaan suci kerohanian manusia jaman dulu. Tapi mungkin ketika pihak keamanan kerajaan / penguasa setempat sudah tidak lagi ketat menjaga kesakralan tempat itu (mungkin kekuasaan kerajaannya sudah melemah), kemudian candi itu digunakan sepihak oleh orang-orang yang tidak berbudi pekerti baik.
Mungkin ini hanya perasaan Penulis saja.
Mungkin para pembaca mempunyai telaahan lain yang berbeda.
Candi Sukuh ini tidak termasuk yang direkomendasikan oleh Penulis untuk dikunjungi.
Candi Plaosan
Candi Plaosan jaraknya + 3 km di belakang candi Prambanan dan candi Sewu.
Kondisi kegaiban alam di candi Plaosan, candi dan sekitarnya mengandung energi alam yang sama dengan candi Dieng atau candi-candi lain yang berbau Hindu.
Tetapi sekarang ini, karena kondisi alam gaib yang sekarang ini, kondisi candi Plaosan sama dengan candi-candi lain yang di dalamnya atau di sekitarnya tidak dihuni mahluk halus.
Mungkin nanti sesudah kondisi alam gaib kembali normal kegaiban candi Plaosan akan kembali sama dengan candi Dieng atau candi-candi lain yang berbau Hindu dan akan ada dewa setingkatan prajurit yang menjaga kesakralan candinya.
javanese2000.

 |
Wisata Batu Buyong Pulau Belitung |
Batu Buyong adalah salah satu objek wisata yang berada pada daerah paling ujung selatan pulau Belitung yang terletak sekitar 110 km dari Tanjung Pandan. Kelebihan obyek wisata ini adalah sebuah batu seukuran lapangan bulutangkis yang terlihat agak unik, yaitu seperti sebuah batu yang ditaruh di atas sebuah batu datar lainnya.
Selain sebagai tempat wisata, kawasan obyek wisata Batu Buyong ini juga dikenal masyarakat sebagai tempat yang memiliki nuansa magis cukup kuat hingga kerapkali orang-orang mendatangi Batu Buyong untuk bernazar, meminta sesuatu seperti nomor buntut, dsb.
Konon katanya Batu Buyong adalah sebuah batu yang selalu membesar. Konon awalnya hanya sebesar kepala bayi saja, sekarang sudah sangat besar. Konon pada jaman belanda pernah dicoba dibuang ke laut, tapi esoknya kembali lagi ke posisinya semula.
Cerita turun-temurun masyarakat setempat mengatakan bahwa penghuni Batu Buyong saat ini ada tiga orang, yaitu Bujang Tanggok (Melayu / Islam), Taopekong Gambar Melayang (Cina / Khong Hu Cu), dan Penderas Kilat Di Awan (Kulit Putih / Kristen).
Batu Baginde (Pulau Belitung).
Objek wisata mistis selanjutnya adalah Batu Baginde.
Batu Baginde adalah sebuah objek wisata sekaligus tempat mistis yang berbentuk dua gunung batu besar, terletak di kecamatan Membalong 70 km dari kota Tanjung Pandan. Konon di sekitar lokasi Batu Baginde sering dijadikan tempat orang ngalap berkah.
Terlepas dari hal-hal mistis tersebut batu Baginde adalah salah satu objek wisata menakjubkan dengan panorama yang asri dikelilingi pepohonan besar di sekelilingnya. Selain itu Batu Baginde juga menjadi salah satu penanda kawasan selatan dari Pulau Belitung.
tempat itu dihuni oleh suatu komunitas gaib berisi sekitar 100 mahluk halus berbagai jenis, sukma manusia, bangsa jin dan dhanyang. Pemimpinnya adalah sesosok sukma bapak-bapak 10 KRK.
Komunitas itu mau melayani keinginan orang-orang yang ngalap berkah, tetapi nantinya orang-orang itu akan menjadi tumbal mereka.
Sebaiknya para pembaca yang berkunjung kesana berhati-hati. Jangan sampai selama berada disana anda dianggap mengganggu mereka atau dianggap melakukan kesalahan. Juga jangan sampai ada mahluk halus disana yang tertarik mengikuti anda.
________
Sebagai catatan tambahan :
Di bawah ini ada contoh kasus yang bisa menyebabkan kekuatan gaib khodam / jimat menjadi hilang / luntur, tetapi tidak selalu terjadi pada semua orang (tidak semua orang mengalami kejadian yang sama).
Banyak tempat mistis yang berpenghuni gaib-gaib sakti tingkat tinggi, sehingga menarik gaib-gaib lain untuk datang berkumpul dan meninggalkan tuannya, misalnya candi-candi dan situs-situs majapahit.
Ada kasus seseorang mempunyai khodam kekuatan di badan. Tetapi setelah orang tersebut berkunjung ke jawa timur, melewati situs bekas keraton majapahit, khodamnya pergi pindah kesana. Beberapa bulan kemudian barulah khodam tersebut kembali lagi kepada orang itu.
Ada juga tempat-tempat tertentu yang memiliki kegaiban kuat yang bisa mengusir khodam gaib seseorang, terutama khodam-khodam yang bertuah kekuatan dan kesaktian. Misalnya sungai-sungai yang angker / wingit, seperti sungai Brantas, Serayu, dsb.
Contoh kasus di atas, tidak pasti akan dialami oleh semua orang. Ini hanyalah sekedar informasi untuk berjaga-jaga. Sesakti apapun khodam atau jimat kita, sebaiknya kita harus tetap berhati-hati, supaya tidak terjadi kejadian yang negatif, karena ada banyak kasus yang bisa menyebabkan khodam gaib seseorang menghilang.
Berbeda dengan khodam pendamping, bila khodam jimat kita sempat hilang, seandainya pun kemudian khodamnya itu kembali lagi, kegaiban jimatnya tidak akan sama lagi dengan kondisi sebelumnya.
javanese2000

1. Keris Mpu Gandring
Keris Mpu Gandring adalah senjata pusaka yang terkenal dalam riwayat berdirinya Kerajaan Singhasari di daerah Malang, Jawa Timur sekarang. Keris ini terkenal karena kutukannya yang memakan korban dari kalangan elit Singasari termasuk pendiri dan pemakainya, ken Arok.
 |
Keris Pusaka Orang Jawa |
Keris ini dibuat oleh Mpu Gandring, atas pesanan Ken Arok. Ken Arok memesan keris ini kepada Mpu Gandring dengan waktu satu malam saja, yang merupakan pekerjaan hampir mustahil dilakukan oleh para "mpu" pada masa itu. Namun Mpu Gandring menyanggupinya dengan kekuatan gaib yang dimilikinya. Bahkan kekuatan tadi "ditransfer" kedalam keris buatannya itu untuk menambah kemampuan dan kesaktian keris tersebut.
Setelah selesai menjadi keris dengan bentuk dan wujud yang sempurna bahkan memiliki kemampuan supranatural yang konon dikatakan melebihi keris pusaka masa itu. Setelah keris selesai, Mpu Gandring menyelesaikan pekerjaannya membuat sarung keris . Namun belum lagi sarung tersebut selesai dibuat, Ken Arok datang mengambil keris tersebut yang menurutnya sudah satu hari dan harus diambil.
Kemudian Ken Arok menguji Keris tersebut dan terakhir Keris tersebut ditusukkannya pada Mpu Gandring yang konon menurutnya tidak menepati janji (karena sarung keris itu belum selesai dibuat).
Dalam keadaan sekarat, Mpu Gandring mengeluarkan kutukan bahwa Keris tersebut akan meminta korban nyawa tujuh turunan dari Ken Arok. Dalam perjalanannya, keris ini terlibat dalam perselisihan dan pembunuhan elit kerajaan Singhasari yaitu Tunggul Ametung, Ken Arok, Anusapati dan keturunan Ken Arok.
2. Keris Pusaka Setan Kober
Keris Pusaka Setan Kober dibuat oleh Mpu Supo Mandrangi , putra seorang empu di Tuban , Jawa Timur. Supo Mandrangi kemudian memeluk agama Islam dengan menjadi murid Sunan Ampel, dengan tetap membawa kemampuannya membuat keris. Banyak keris pusaka dibuat oleh Mpu Supo, diantaranya adalah Keris Pusaka Setan Kober, selain karya monumentalnya, Kanjeng Kyai Sengkelat dan Kanjeng Kyai Nogososro . Keris Pusaka Setan Kober , aslinya bernama 'Bronggot Setan Kober' , dibuat pada awal kerajaan Islam Demak Bintoro. Dan Keris tersebut kemudian dimiliki oleh Djafar Shodiq atau Sunan Kudus yang kemudian diberikan pada murid kesayangannya Arya Penangsang, Adipati Jipang Panolan
Keris ini dikenakan Arya Penangsang pada waktu ia perang tanding melawan Sutawijaya. Tapi tak diketahui sesungguhnya dapur / bentuknya seperti apa.
Suatu saat tombak Kyai Pleret yang dipakai Sutawijaya mengenai lambung Arya Penangsang, hingga ususnya terburai.
Arya Penangsang dengan sigap, menyangkutkan buraian ususnya itu pada wrangka atau sarung-hulu keris yang terselip di pinggangnya, dan terus bertempur. Saat berikutnya , Sutawijaya terdesak hebat dan kesempatan itu digunakan oleh Arya Penangsang untuk segera penuntaskan perang tanding tersebut, dengan mencabut keris dari dalam wrangka atau ngliga keris (menghunus), dan tanpa sadar bahwa wilah(an) atau mata keris Setan Kober langsung memotong ususnya yang disangkutkan di bagian wrangkanya. Ia tewas seketika.
Ki Juru Mertani ( penasehat Sutawijaya ) terkesan menyaksikan betapa gagahnya Arya Penangsang dengan usus terburai yang menyangkut pada hulu kerisnya. Ia lalu memerintahkan agar anak laki-lakinya, kalau kelak menikah meniru Arya Penangsang, dan menggantikan buraian usus dengan rangkaian atau ronce bunga melati, dengan begitu maka pengantin pria akan tampak lebih gagah, dan tradisi tersebut tetap digunakan hingga saat ini.
3. Keris Kyai Sengkelat
Tidak banyak cerita yang bisa dirunut atau dipercaya mengenai keris kyai Sengkelat ini. Yang banyak justru cerita mitosnya. Namun yang terkenal bukan kerisnya melainkan justru Empu pembuatnya yaitu Empu Supa.
Cerita keris kyai sengkelat berkisar di abad 15 pada jaman Majapahit diperintah Prabu Kertabumi atau Brawijaya-V.
Konon kyai sengkelat pernah dicuri oleh adipati Blambangan, namun berhasil dikembalikan lagi oleh Empu Supa tanpa melalui pertumpahan darah.
4. Keris Kyai Carubuk
Sama dengan keris sengkelat, tidak banyak rujukan tertulis yang bisa dicari, melainkan banyak sekali cerita mitosnya.
Sepanjang rujukan ini bisa dipercaya, keris carubuk seangkatan keris kyai sengkelat.
5. Keris Naga Sasra Sabuk Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur (bentuk) keris luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan jumlah luk-nya.
Nama keris Nagasasra (tanpa menyebutkan dapur) menjadi terkenal karena menjadi topik dalam cerita silat karya S.H. Mintarja, diceritakan bahwa Mahesa Jenar, salah satu muridnya Syeh Siti Jennar, mantan perwira tinggi kerajaan Demak pada masa kerajaan Demak Bintoro mencari kedua benda pusaka tersebut yang konon bagi siapa yang mendapatkannya akan menjadi pewaris sah tahta kerajaan Demak.
6. Keris Kanjeng Kyai Condong Campur
Keris Condong Campur adalah salah satu keris pusaka milik Kerajaan Majapahit yang banyak disebut dalam legenda dan folklor. Keris ini dikenal dengan nama Kanjeng Kyai Condong Campur.
Keris ini merupakan salah satu dapur keris lurus. Panjang bilahnya sedang dengan kembang kacang, satu lambe gajah, satu sogokan di depan dan ukuran panjangnya sampai ujung bilah, sogokan belakang tidak ada. Selain itu, keris ini juga menggunakan gusen dan lis-lis-an.
Konon keris pusaka ini dibuat beramai-ramai oleh seratus orang mpu. Bahan kerisnya diambil dari berbagai tempat. Dan akhirnya keris ini menjadi keris pusaka yang sangat ampuh tetapi memiliki watak yang jahat.
Dalam dunia keris muncul mitos dan legenda yang mengatakan adanya pertengkaran antara beberapa keris. Keris Sabuk Inten yang merasa terancam dengan adanya keris Condong Campur akhirnya memerangi Condong Campur. Dalam pertikaian tersebut, Sabuk Inten kalah.
Sedangkan keris Sengkelat yang juga merasa sangat tertekan oleh kondisi ini akhirnya memerangi Condong Campur hingga akhirnya Condong Campur kalah dan melesat ke angkasa menjadi Lintang Kemukus(komet atau bintang berekor), dan mengancam akan kembali ke bumi setiap 500 tahun untuk membuat huru hara, yang dalam bahasa Jawa disebut ontran-ontran.

Tanda-tanda surutnya kecemerlangan kerajaan Majapahit mulai muncul di masa pemerintahan raja
Hayam Wuruk, raja yang tidak memiliki wahyu raja di dalam dirinya, karena para dewa tidak berkenan kepadanya. Raja muda dan congkak yang berbangga diri menikmati kebesaran dan kejayaan hasil kerja para raja pendahulunya seolah-olah itu adalah prestasi dan kehebatan dirinya sendiri. Raja, yang karena ingin juga dipandang besar dan hebat, ingin juga dipandang sebagai raja besar, bahkan ingin dipandang lebih besar daripada dewa sesembahan manapun "mengabulkan" penyerangan-penyerangan, bila perlu, terhadap kerajaan-kerajaan di Jawa Barat, perbuatan-perbuatan yang selalu dihindari oleh para raja pendahulunya, karena raja-raja di Jawa Barat adalah juga raja-raja di bawah naungan para dewa, yang juga memuja dewa di dalam peribadatannya. Cukuplah seharusnya bila kerajaan-kerajaan itu mau mengakui kebesaran kerajaan Majapahit dan mau bersekutu, tidak perlu dihancurkan. Terjadinya Perang Bubat menjadi awal memudarnya "pamor" keraton Majapahit.
Peristiwa Perang Bubat berawal dari niat Prabu Hayam Wuruk yang sedang mencari informasi mengenai putri-putri untuk tujuan dijadikannya istri, untuk mendampinginya menjadi raja di Majapahit. Ketertarikan Prabu Hayam Wuruk terhadap putri Dyah Pitaloka dari Kerajaan Sunda Galuh berawal dari beredarnya lukisan sang putri di Majapahit yang dilukis secara diam-diam oleh seorang seniman. Ia jatuh cinta kepada putri tersebut dan ia ingin memperistri sang putri.
Hayam Wuruk mengirimkan surat pinangan kepada Maharaja Linggabuana untuk melamar putri Dyah Pitaloka dengan rencana upacara pernikahan akan dilangsungkan di Majapahit. Pihak keluarga kerajaan Galuh bersedia menerima pinangan tersebut, tetapi pihak dewan kerajaan Sunda Galuh berkeberatan bila upacara pernikahan dilangsungkan di Majapahit, karena menurut adat-istiadat yang berlaku saat itu tidak lazim pihak pengantin perempuan datang kepada pihak pengantin lelaki. Selain itu ada dugaan kuat bahwa itu adalah jebakan diplomatik Majapahit yang saat itu sedang gencar melebarkan kekuasaan.
Tetapi Maharaja Linggabuana memutuskan untuk tetap menerima pinangan itu dan berangkat ke Majapahit karena adanya rasa persaudaraan yang sudah ada dari garis leluhur dua negara tersebut. Prabu Wijaya, pendiri kerajaan Majapahit, adalah seorang anak keturunan Sunda dengan ibu dari Jawa Timur. Dan kalaulah benar Majapahit ingin menguasai dan menaklukan kerajaannya, tentulah sebuah kerajaan sebesar Majapahit akan mengirimkan bala tentaranya untuk menghapuskan kerajaan kecilnya dari muka bumi. Lagipula akan menjadi suatu kehormatan besar bila kerajaan Galuh bisa bersekutu dan menikahkan putrinya dengan raja Majapahit, karena raja-raja Majapahit sesudahnya adalah anak-anak dan cucu keturunan mereka. Pernikahan itu juga akan meniadakan niat Majapahit menginvasi kerajaan Galuh.
Rombongan Maharaja Linggabuana beserta permaisurinya dan kaum kerabat keluarga kerajaan berangkat ke Majapahit mengantarkan calon pengantin putri Dyah Pitaloka dengan dikawal hampir tiga per empat prajurit kerajaan. Tahta kerajaan dititipkan kepada keponakannya (yang kelak akan disebut Prabu Siliwangi, yang menjadi raja setelah kematian Raja Linggabuana). Rombongan berangkat melalui jalan darat ke pelabuhan Cirebon. Dari Cirebon perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan kapal laut kerajaan.
Seiring kabar kesetujuan raja Galuh atas pinangan Hayam Wuruk dan kabar perjalanan mereka ke Majapahit, di Majapahit sendiri terjadi perdebatan panas mengenai kedatangan rombongan calon pengantin tersebut. Ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kedatangan mereka sebagai tanda tunduk kepada Majapahit. Seandainya pun pihak raja Galuh tidak setuju, akan mereka paksa dengan kekerasan.
Banyak pembesar-pembesar Majapahit yang tidak senang dengan kesuksesan Gajah Mada. Nama
Gajah Mada terlalu cemerlang, bahkan lebih terkenal daripada nama rajanya sendiri yang sedang memerintah. Mereka selalu berusaha menjatuhkan Gajah Mada di depan raja mereka.
Selaku orang tua Gajah Mada berusaha menahan diri untuk selalu memberi teladan kepada rajanya yang masih muda itu. Gajah Mada sendiri berpendapat dan berusaha memberi pengertian bahwa kerajaan-kerajaan Sunda tidak perlu ditaklukkan dengan kekerasan mengingat selama ini antara kerajaan Jawa dan Sunda dan rakyat mereka sudah hidup berdampingan dengan rukun. Menyerang kerajaan-kerajaan di Jawa Barat adalah perbuatan yang selalu dihindari oleh para raja terdahulu, karena raja-raja di Jawa Barat adalah juga raja-raja di bawah naungan para dewa, yang juga memuja dewa di dalam peribadatannya. Itulah juga sebabnya dalam penaklukkan nusantara Gajah Mada tidak menginvasi kerajaan-kerajaan di jawa barat, walaupun itu adalah wilayah yang terdekat dengan kerajaan Majapahit dan harus lebih dulu ditaklukkan.
Cukuplah kiranya bila kerajaan-kerajaan Sunda itu mau mengakui kebesaran Majapahit dan mau bersekutu, tidak perlu dihancurkan. Lagipula kerajaan-kerajaan Sunda adalah kerajaan-kerajaan kecil yang tidak dapat dibandingkan dengan besarnya kerajaan Majapahit, tidak akan membahayakan Majapahit. Walaupun begitu, mereka dapat dijadikan sekutu dan dapat dimintai bantuannya sewaktu-waktu untuk mengamankan wilayah barat pulau Jawa. Dalam hal ini rombongan Dyah Pitaloka yang datang ke Majapahit adalah sebagai putri calon pengantin dari negeri sederajat, bukan sebagai putri persembahan.
Hayam Wuruk sendiri adalah seorang raja baru, masih muda remaja, belum cukup memiliki pengalaman dan kebijaksanaan politik sebagai seorang raja. Hayam Wuruk bimbang atas permasalahan tersebut. Namun atas desakan orang-orang di sekitarnya, akhirnya ia berkeputusan bahwa ia akan tetap memperistri putri Dyah Pitaloka, merebutnya dengan paksa bila perlu, dan menjadikan kerajaan Galuh sebagai bawahan Majapahit. Menurutnya, kerajaan-kerajaan Sunda tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan kerajaan Majapahit, apalagi dianggap sederajat. Mereka semua harus tunduk di bawah panji-panji kebesaran Majapahit. Kalau perlu, tentara Majapahit akan dikirimkan ke tanah Sunda untuk meratakan dengan tanah semua kekuasaan yang ada disana.
Atas keputusan itu, orang-orang yang berseberangan dengan Gajah Mada merasa mendapat angin dan mulai berani mencela Gajah Mada. Diam-diam pun mereka sudah merencanakan gerakan-gerakan untuk menjatuhkan Gajah Mada.
 |
Gajah Mada dan Perang Bubat |
Setelah masuk ke laut Jawa Timur, kapal rombongan calon pengantin menyusuri sungai untuk semakin dalam mendekati pusat kerajaan Majapahit. Rombongan mendarat di suatu tempat yang dianggap aman. Rombongan Raja Linggabuana dan permaisurinya dengan kawalan prajuritnya meneruskan perjalanan melalui jalan darat, sedangkan putri Dyah Pitaloka ditinggalkan di kapal bersama para pengiring pengantin dan sebagian prajurit untuk menjaganya. Rencananya, kedatangan Raja Linggabuana terlebih dulu adalah untuk memberi kabar bahwa rombongannya sudah sampai dengan selamat. Sedangkan calon pengantin sendiri tentunya nantinya akan dijemput oleh pihak Hayam Wuruk setelah upacara pernikahan sudah siap dilaksanakan.
Rombongan Raja Linggabuana diterima di pos penjagaan Majapahit di luar kota dan ditempatkan di Pesanggrahan Bubat.
Belum lagi Gajah Mada menerima berita kedatangan rombongan Raja Linggabuana, sejumlah besar pasukan khusus Majapahit sudah bergerak cepat mendatangi pesanggrahan Bubat. Dengan berseragam keprajuritan hitam-hitam dan simbol-simbol pasukan khusus Majapahit mereka memaksa Raja Linggabuana untuk mengakui kebesaran kerajaan Majapahit atas kerajaan Galuh. Tetapi Raja Linggabuana menolak pemaksaan itu. Maka terjadilah pertarungan antara pasukan khusus Majapahit itu dengan pasukan Raja Linggabuana.
Barisan pasukan khusus Majapahit bergerak melingkar, mengepung Raja Linggabuana dan para pengawalnya. Pasukan khusus Majapahit bersenjatakan tombak panjang, dengan barisan yang rapat bergerak menyerang maju menusuk dan mundur bertahan dan gerakan kaki menghentak ke tanah, teratur saling mengisi dan melindungi, gerakan barisan banteng dan gajah, membuat tentara Raja Linggabuana terjepit dan terdesak. Sama sekali tak ada ruang untuk menghindar atau mundur, apalagi lari.
Prajurit Raja Linggabuana membentuk formasi bertahan melingkar mengelilingi raja mereka. Pasukan pendekar pengawal raja bergerak ganas melompat-lompat menyerang menerjang dengan senjatanya masing-masing, mengaum-aum seperti macan. Raja Linggabuana sendiri sudah mengetrapkan ilmu pamungkasnya, ajian macan liwung, ilmu khusus keluarga kerajaan yang ganas, yang diterapkan hanya dalam kondisi terdesak saja antara akan tetap hidup atau mati. Sekalipun sudah cukup tua, gemuk dan gendut, tetapi kegesitan dan kekuatannya tidak berkurang. Raja Linggabuana yang sakti, bersenjatakan sepasang belati khusus sebagai kepanjangan tangan dan cakar-cakar harimaunya bergerak trengginas seperti seekor harimau besar, gagah perkasa.
Suasana perang hiruk-pikuk penuh dengan suara auman macan dan hentakan kaki ke bumi. Satu per satu korban berjatuhan di kedua pihak. Sekalipun jumlahnya hanya seperempatnya saja dari jumlah lawannya, tapi ternyata pasukan khusus Majapahit masih terlalu tangguh bagi lawannya. Prajurit dan pasukan pendekar Raja Linggabuana terdesak hebat, satu per satu berjatuhan dan sudah hampir habis, tak mampu melawan barisan pasukan khusus Majapahit. Raja Linggabuana dengan belatinya sudah menewaskan banyak prajurit Majapahit, tetapi juga sudah beberapa kali tertusuk tombak tajam, namun tidak terluka.
Dengan satu teriakan aba-aba yang keras di pihak pasukan Majapahit, pertempuran terpecah terbagi menjadi dua lingkaran besar. Lingkaran pertama adalah kepungan 5 orang kepala pasukan khusus Majapahit yang sudah menghunus kerisnya masing-masing, mengepung Raja Linggabuana. Tombak-tombak keprajuritan mereka tak mampu melukai Raja Linggabuana. Lingkaran kedua adalah para prajurit pasukan khusus Majapahit yang mengepung para prajurit dan pendekar, pejabat, anggota keluarga kerajaan dan permaisuri Raja Linggabuana.
Pertempuran yang ganas kembali berlanjut. Raja Linggabuana semakin terjepit, terpisah dari kelompoknya dan tak mampu menyatukan kekuatan dengan para pengawalnya. Para pengawalnya pun tak mampu berbuat banyak, karena harus melindungi dirinya sendiri dan para anggota keluarga kerajaan yang lain. Kembali para pendekar dan pengawal raja berjatuhan tewas satu per satu. Raja Linggabuana sendiri sudah harus banyak menghindar, karena walaupun keris-keris lawannya berhasil dihindari tidak sampai menyentuh tubuhnya, tetapi kesiuran angin tusukan dan sabetan keris-keris lawannya terasa panas dan perih di kulitnya.
Pada sebuah kesempatan seorang kepala pasukan khusus Majapahit berhasil menusukkan kerisnya ke pinggang Raja Linggabuana. Raja Linggabuana tersungkur terduduk. Rasa perih dan panas terasa sangat menyengat. Darah merah hitam mengalir dari pinggangnya membasahi pakaiannya. Walaupun terasa sakit dan perih dipaksanya untuk bangkit berdiri. Dengan jurus lompatan harimau, perlawanannya yang terakhir, ia melompat menubruk dan belatinya menembus dada seorang lawannya, tetapi musuh-musuhnya yang lain menghujamkan keris-keris mereka ke tubuh Raja Linggabuana. Akhirnya Raja Linggabuana yang gagah perkasa gugur di medan laga.
Para prajurit dan pasukan pendekar Raja Linggabuana gugur satu persatu. Kegagahan dan ketangguhan pasukan khusus Majapahit benar-benar menguasai jalannya pertempuran. Walaupun jumlahnya tidak cukup banyak, tetapi lawannya tidak cukup siap menghadapi ketangguhan pasukan khusus sebuah kerajaan besar, lawan-lawannya tak mampu menahan mereka.
Pertarungan berakhir dengan gugurnya Raja Linggabuana, para menteri dan pejabat kerajaan beserta segenap keluarga raja dan prajurit kerajaan Galuh di lapangan Bubat. Habis tak bersisa.
Akibat peristiwa Bubat itu hubungan Hayam Wuruk dengan Gajah Mada menjadi renggang. Gajah Mada sendiri sebenarnya tidak tahu apa-apa tentang penyerangan ke Bubat. Gajah Mada dijadikan kambing hitam oleh orang-orang yang tidak senang kepadanya. Bahkan raja Hayam Wuruk pun murka kepadanya dan menimpakan semua kesalahan kepadanya. Gajah Mada menanggung sendirian semua tuduhan, kecurigaan, dan kecaman dari semua pihak di kerajaan Majapahit, karena dianggap bertanggung jawab, ceroboh dan gegabah membiarkan pasukannya bergerak dan bertindak sendiri diluar komandonya. Tidak mungkin sebagai seorang pemimpin besar ketentaraan ia tidak mengetahui pergerakan prajurit-prajuritnya. Ia dianggap terlalu lancang melakukan tindakan sendiri tanpa seizin Raja Hayam Wuruk.
Segala fitnah kambing hitam dijatuhkan kepada Mahapatih Gajah Mada, sehingga kemudian Gajah Mada menyatakan mundur, lengser dari keprajuritan. Berjalan keluar dari lingkungan kerajaan, berkelana sendirian. Menepi di sebuah goa di lereng gunung di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan moksa dengan membawa kepahitan di dalam hatinya. Kerisnya Surya Panuluh setia menemaninya.
Mahapatih Gajah Mada telah membuktikan tekadnya mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadinya dan tidak berhenti bekerja sebelum Majapahit mencapai kejayaannya. Sejak mudanya ia sudah membaktikan dirinya kepada Majapahit. Bahkan karena pengabdiannya itu ia tidak menikah dan tidak memiliki keturunan. Tetapi ternyata kejayaan dari pengabdian tulus seumur hidup telah berbalik menjadi kehinaan dan nista di tangan seorang raja congkak dan tak berbudi luhur !
Putri Dyah Pitaloka, rombongan dan para pengawalnya masih setia menunggu di kapal. Mereka tidak mengetahui bahwa ayah-ibunya dan para prajurit yang mengawalnya telah mati terbunuh di lapangan Bubat. Hampir sebulan lamanya mereka menunggu di kapal. Akhirnya mereka semua juga meninggal karena terjangkit wabah yang mematikan. Sampai sekarang manusia masih dapat bertemu dengan mereka, karena roh mereka masih berada di tempat itu bersama dengan kapal yang mereka tumpangi.
----------------
Status resmi pangkat dan jabatan Gajah Mada adalah seorang Patih, jabatan tertinggi di bawah raja, tangan kanan sang raja dan pemegang komando ketentaraan yang tertinggi, lebih tinggi daripada menteri kerajaan. Tetapi sepeninggal dirinya tidak ada patih lain yang diakui sebesar dirinya, sehingga sampai sekarang orang tidak menyebut dirinya sebagai Patih, tetapi Mahapatih.

 |
Gajah Mada Dan Maja Pahit |
Kerajaan Singasari adalah kerajaan pendahulu dari kerajaan Majapahit. Kerajaan Singasari berhasil berjaya mengembangkan wilayah kekuasaannya menjadi sangat luas. Semuanya diperoleh dengan cara mengalahkan kerajaan-kerajaan yang menjadi penguasanya. Bahkan wilayah kekuasaannya meliputi juga wilayah Kalimantan, Kalimantan Utara (Malaysia), Vietnam, Kamboja dan Laos yang merupakan wilayah terjauh kekuasaan kerajaan Tartar, Mongolia, sehingga kerajaan Tartar merasa tercoreng wajahnya karena sebagian wilayah kekuasaannya itu dicaplok oleh Singasari. Terlebih lagi karena utusannya yang dikirim untuk memperingatkan Singasari supaya tunduk kepada Tartar tanpa harus dihancurkan oleh tentaranya, ternyata malah ditolak dan dipermalukan oleh raja Singasari, Sri Rajasa Kertanegara.
Ketika kerajaan Singasari mengerahkan kekuatannya di laut untuk menghadapi serangan bangsa Tartar, ternyata terjadi penghianatan dan tusukan dari dalam. Kerajaan Singasari diserang oleh tentara raja kerajaan Gelang-gelang, Jayakatwang, yang adalah raja kecil di bawah Singasari. Bahkan Raja Kertanegara pun tewas dalam serangan tersebut.
Raden Wijaya merintis kembali kejayaan para leluhurnya dengan membangun kerajaan Majapahit. Dengan caranya sendiri para dewa memberikan 'pencerahan' dan kekuatan kepada Raden Wijaya dan orang-orang yang setia kepadanya, selain berhasil menipu pasukan Mongol yang datang menyerang, menunggangi pasukan Mongol untuk menyerang dan membunuh raja Jayakatwang, juga mengusir balik tentara Mongol ke negeri asalnya.
Kerajaan Majapahit mencapai kejayaannya di bawah kepemimpinan raja Ratu Tribhuana Tunggadewi, yang menerima wahyu besar raja yang dulu diterima oleh kakeknya Sri Rajasa Kertanegara, raja terakhir Singasari, bersama Gajah Mada sebagai patihnya, yang menerima wahyu kepangkatan dan derajat yang sama besar dengan wahyu rajanya.
Pada saat penobatan Gajah Mada oleh Ratu Tribhuana Tunggadewi menjadi Mahamantri Mukya Rakryan Mahapatih Amangkubumi Majapahit, sambil menghunuskan kerisnya tinggi ke atas Gajah Mada bersumpah : "Sira Gajah Mada Patih Amangkubumi tan ayun amuktia palapa. Sira Gajah Mada, lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amuktia palapa".
Artinya : " Aku Gajah Mada Pemangku jabatan Patih tidak akan menikmati palapa. Aku Gajah Mada sebelum mengalahkan nusantara tidak akan menikmati palapa, sebelum kalah : Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, selama itu juga aku tidak akan menikmati palapa ".
Palapa adalah kebiasaan nyirih / nginang yang dilakukan masyarakat jawa dalam kondisi santai ketika tidak sedang sibuk bekerja. Dalam sumpah itu palapa dimaksudkan sebagai simbol hidup santai / mengaso.
Sesudah wilayah "Nusantara" bersatu di bawah kerajaan Majapahit, barulah Gajah Mada mau menikmati palapa. Dengan sumpahnya itu Gajah Mada menyatakan akan mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi, tidak akan hidup santai sebelum sumpahnya terlaksana.
Gurun = Nusa Penida
Seran = Seram
Tanjung Pura = kerajaan Tanjung Pura, Kalimantan Barat.
Haru = Sumatera Utara.
Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
Dompo = Dompu
Bali = Bali
Sunda = kerajaan Sunda
Palembang = Sriwijaya
Tumasik = Singapura.
Sumpah Palapa itu sangat menggemparkan para undangan yang hadir dalam pelantikan Gajah Mada sebagai Patih Amangkubumi. Ra Kembar mencemooh Gajah Mada sambil mengejek dan meneriakkan sumpah serapah. Para undangan yang lain pun turut mengejek. Bahkan Jabung Krewes dan Lembu Peteng mentertawainya sampai terpingkal-pingkal. Sumpah Palapa itu dicemooh banyak orang, karena Gajah Mada mengikrarkan penaklukkan suatu wilayah yang luas sekali, sedangkan saat itu Majapahit belumlah menjadi kerajaan besar, masih menjadi kerajaan kecil dan tentaranya juga tidak banyak.
Saat itu usia Gajah Mada sekitar 45-an tahun. Sangat idealis, penuh dedikasi dan pengabdian kepada rajanya.
Kerisnya Surya Panuluh adalah sebuah keris pemberian dari raja Majapahit sebelumnya, Raja Jayanegara, sebagai lambang untuk dilihat oleh anggota kerajaan yang lain bahwa ia adalah seorang abdi kerajaan yang menerima kepercayaan penuh dari sang raja, mengemban kekuasaan dari sang raja dan apapun perintahnya dan tindakannya harus dipatuhi sama dengan perintah raja.
Sumpah Tan Ayun Amuktia Palapa itu diucapkan dengan kesungguhan hati oleh Gajah Mada. Keris lurusnya Surya Panuluh menjadi saksi kesungguhan tekadnya. Karena itu ia sangat marah sumpahnya ditertawakan. Tubuh besar tegap Gajah Mada sigap turun dari paseban, bergerak sebat membunuh Ra Kembar, Arya Warak, Jabung Tarewes, Banyak dan Lembu Peteng yang telah mentertawakan dan mengejeknya habis-habisan. Arya Tadah (Mpu Krewes), patih yang digantikannya, dimarahinya.
Semua pejabat kerajaan yang mencemooh dirinya ia singkirkan, digantikan dengan orang-orang pilihannya. Gerakan expansi pun disiapkan. Perekrutan besar-besaran dan pelatihan intensif keprajuritan dilakukan.
Expansi ke barat, expansi Pamalayu, dipimpin oleh Senopati Mpu Nala, angkatan laut Majapahit berhasil menaklukkan kerajaan Samudra Pasai, Jambi, Palembang, Swarnabhumi (Sriwijaya), Tamiang dan negeri-negeri lain di Swarnadwipa (Sumatera). Kemudian juga Langkasuka, Kelantan, Kedah, Selangor, Pulau Bintan, Tumasik (Singapura) dan Semenanjung Malaka.
Selanjutnya kapal-kapal perang Majapahit mendarat di Tanjungpura, menundukkan Sambas, Banjarmasin, Pasir, Kutai dan sejumlah negeri seperti Kapuas, Katingan, Sampit, Kotalingga (Tanjunglingga), Lawai, Kotawaringin, Kandangan, Landak, Samadang, Tirem, Sedu, Brunei, Kalka, Saludung, Solok, Pasir, Barito, Sawaku, Tabalung, Tanjungkutei dan Malano.
Seluruh penguasa Sumatera, Kalimantan dan pulau-pulau di sekitarnya berhasil ditaklukkan Majapahit hanya dalam waktu tujuh tahun setelah Sumpah Palapa dikumandangkan.
Kemudian gerakan expansi dilaksanakan ke timur dan berhasil menaklukkan kerajaan Bedahulu (Bali) dan Lombok. Expansi dilanjutkan ke timur lagi, menaklukkan Logajah, Gurun, Seram, Hutankadali, Sasak. Makasar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Sumbawa Muara (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Seram Ambon, Timor dan Dompo. Seluruh penguasa wilayah timur nusantara berhasil ditaklukkan, termasuk pulau Irian (Papua), Sangir Talaud dan beberapa wilayah Filipina bagian selatan.
Di bawah kerajaan Majapahit, wilayah kekuasaan Singasari dulu diperluas lagi menjadi wilayah yang sekarang dikenal sebagai wilayah nusantara. Bahkan kerajaan Sriwijaya di Palembang, yang adalah kerajaan terkuat di wilayah barat, berhasil dikalahkannya, sehingga panji-panji kebesaran Majapahit berkibar di seluruh nusantara. Walaupun kerajaan Majapahit tidak secara nyata menguasai daratan dan lautan, tetapi kerajaan-kerajaan yang menjadi penguasanya berhasil ditundukkannya. Pasukan Mongol pun, yang beberapa kali dikirim untuk menyerang Majapahit, berhasil diusir kembali.
Dalam expansi-expansi itu kerajaan Majapahit sangat mengandalkan Mpu Nala, yang tandange nggegirisi, seorang perwira tinggi berusia muda 35-an tahun yang menjadi panglima angkatan laut Majapahit, seorang Jawa yang suka memakai kain ikat kepala seperti orang Sulawesi. Taktik perang dan kehebatannya bertempur di lautan tidak diragukan lagi, hingga negeri-negeri yang memiliki angkatan laut kuat seperti Swarna Dwipa, Dharma Sraya dan Tumasek pun mengakuinya. Setelah wilayah-wilayah nusantara ditaklukkan, Mpu Nala menempatkan kapal-kapal perangnya di lima titik penting perairan nusantara untuk mengantisipasi datangnya kapal-kapal perang pasukan kerajaan Negeri Atap Langit, Mongol.
Sumpah Tan Ayun Amuktia Palapa berhasil diwujudkan oleh Gajah Mada. Ia juga berhasil menaikkan wibawa raja di mata rakyatnya, mewujudkan figur raja jawa yang tergambar dalam filosofi manunggaling kawula lan gusti, manunggalnya rakyat dan rajanya, dimana rakyat menjunjung tinggi raja sesembahannya dan raja mengayomi rakyatnya. Juga para penguasa daerah di jawa timur dan jawa tengah, kadipaten dan kabupaten, menjunjung tinggi dan menyatu dengan kebesaran kerajaan Majapahit, meniadakan hasrat untuk memberontak. Mereka dan tentaranya ikut serta di dalam pelatihan dan ikut serta dalam expansi bersama tentara Majapahit lainnya untuk memperjuangkan kejayaan Majapahit. Semuanya menyatu di bawah panji-panji Majapahit,
Rahasia kejayaan Singasari dan Majapahit ini bukan hanya terletak pada kekuatan ketentaraan dan kesaktian personilnya, tetapi juga kesaktian dari keris-keris sakti mereka. Dalam menaklukkan kerajaan-kerajaan dan negeri-negeri jajahannya, mereka bukan hanya harus berhadapan dengan bala tentara kerajaan lawan, tetapi juga rakyat sipil, tokoh-tokoh sakti dunia persilatan dan para pendekar setempat yang terpanggil untuk membela negerinya. Mereka bukan hanya menghadapi kekuatan kesaktian kanuragan manusia, tetapi juga segala macam bentuk kesaktian gaib, serangan gaib sihir, santet, teluh, tenung dan berbagai macam keilmuan gaib musuh-musuhnya. Dan untuk mengalahkan segala bentuk kesaktian itu, selain digunakan kekuatan kesaktian dari diri mereka sendiri, juga digunakan kesaktian dari keris-keris mereka.
Pada jaman Kerajaan Singasari, tentara kerajaan mendapatkan pelajaran resmi gerakan silat keprajuritan berdasarkan gerakan banteng dan macan (/singa).
Di dalam formasi bertahan atau menyerang, barisan bertahan dan menyerang seperti banteng ini, selain menguatkan fisik tentaranya, juga sangat ampuh untuk mengalahkan pasukan lawan. Dengan bersenjatakan tombak panjang atau pedang, dengan barisan yang rapat, bergerak menyerang maju menusuk dan mundur bertahan dan gerakan kaki menghentak ke tanah, teratur saling mengisi dan melindungi, gerakan barisan banteng ini membuat tentara lawan terdesak dan tak ada ruang untuk menghindar, kecuali mundur atau kabur. Dan sifat-sifat banteng ketaton (banteng marah karena terluka) siap diterapkan dalam kondisi terdesak, tidak ada kata kalah atau mundur, lebih baik sama-sama hancur.
Gerakan menyerang seperti macan atau singa digunakan pada saat terdesak dan formasinya terpecah. Para prajurit membentuk kelompok-kelompok kecil seperti sekawanan singa dan melakukan serangan seperti macan mengamuk.
Dengan banyaknya jumlah tentara dan ketangguhan keprajuritannya itu kerajaan Singasari berhasil memperluas wilayah kekuasaannya dengan menundukkan banyak kerajaan di banyak wilayah, bahkan sampai ke negeri seberang, negeri Laos, Vietnam dan Kamboja.
Ilmu ketangguhan ketentaraan kerajaan mencapai puncak kejayaannya pada jaman Majapahit - Gajah Mada. Ketentaraan disempurnakan dengan keilmuan yang berdasarkan pada filosofi sifat-sifat gajah, yaitu besar, kuat dan menakutkan (ilmu ini juga diilhami oleh sifat-sifat kesaktian dewa pujaan mereka, Ganesha). Dalam praktek penggunaannya, dengan dilambari kekuatan kebatinan, mereka membuat suara riuh sambil menjejakkan kaki di tanah, membuat bumi seolah-olah bergetar membuat mental pasukan lawan runtuh (bahkan dengan keilmuan ketentaraan ini pasukan Majapahit tidak hanya dapat melunturkan pengaruh ilmu auman macan pasukan Pasundan, tetapi juga merontokkan mental lawan dan membuat barisannya kacau balau - Perang Bubat).
Dengan kekuatan ketentaraannya itu kerajaan Majapahit berjaya mengembangkan kekuasaannya bukan hanya ke utara seperti jaman Singasari, tetapi juga ke timur dan ke barat. Bahkan Sriwijaya, kerajaan terkuat di wilayah barat pun ditaklukannya. Dan pasukan Mongol yang beberapa kali dikirim untuk menaklukkan Majapahit pun berhasil dipukul mundur.
Dengan filosofi gajah itu Gajah Mada membuat fisik pasukannya menjadi kuat dan bermental baja. Gajah Mada sendiri, selain berkekuatan besar dan berkesaktian tinggi, juga menggunakan untuk dirinya sendiri suatu ilmu yang disebut ilmu gajah atau ilmu lembu sekilan, suatu ilmu untuk mengeraskan dan memadatkan kekuatan kebatinan dan tenaga dalam menjadi hngga setebal sejengkal dari tubuhnya, menjadikannya berkekuatan besar dan berkesaktian tinggi, membuat tubuhnya kuat, tak dapat dikenai pukulan dan segala macam senjata tajam dan pusaka, dan tak mempan sihir dan santet, suatu jenis ilmu kesaktian kekuatan dan pertahanan tubuh yang didasari filosofi gajah yang berbadan besar, kuat dan berkulit tebal, yang menjadikannya jaya tak terkalahkan dalam setiap pertarungan.
Sosok Buto Ijo
18 Feb 2015 1:02 AM (10 years ago)

Kebanyakan wujud
bangsa buto berupa raksasa tinggi besar dengan rambut keriting gimbal awut-awutan, berhidung bulat dan besar, dan bertaring melengkung (seperti wujud buto dalam pewayangan). Tingginya bisa mencapai 30 meter. Namun ada juga buto yang wujudnya seperti raksasa kerdil (seperti patung dwarapala), tinggi badannya hanya sekitar 2 meter.
Bangsa buto ada yang hidup sendiri, ada juga yang hidup berkomunitas, ada juga yang membentuk kerajaan buto. Umumnya komunitas bangsa buto hanya berisi bangsa buto, tidak ada anggotanya yang dari jenis mahluk halus lain.
Banyak mahluk halus yang wujudnya raksasa tinggi besar, tetapi tidak semua mahluk halus bertubuh raksasa adalah buto. Kebanyakan mereka adalah dari golongan bangsa jin. Bangsa buto adalah jenis tersendiri.
 |
Ilustrasi Buto Ijo |
Dari sisi perwatakannya, bangsa buto adalah termasuk mahluk yang berintelijensi rendah dan lebih banyak menggunakan insting / naluri dan emosinya dalam bertindak. Kebanyakan dari mereka bertindak adigang - adigung atau petentengan, sok sakti, sok kuasa. Ibaratnya, mereka akan lebih dulu bertindak, urusan lain belakangan. Dengan sesama Buto, mereka memiliki tata aturan, tetapi tidak peduli aturan terhadap mahluk halus lain yang kesaktiannya lebih rendah. Mereka, tanpa banyak pertimbangan atau peringatan, akan menghajar siapa saja yang dianggap mengganggu atau menghalangi jalan mereka.
Bangsa Buto termasuk jenis gaib berdimensi tinggi. Sulit untuk dilihat dengan mata, termasuk oleh orang- orang yang mampu melihat gaib. Bahkan para mahluk halus sendiri pun jarang ada yang bisa melihat Buto. Para Dewa sulit untuk dilihat, bangsa buto lebih sulit lagi untuk dilihat. Biasanya mereka-lah yang menunjukkan dirinya kepada manusia, barulah manusia dapat melihat mereka.
Walaupun bangsa buto sulit sekali untuk dilihat, biasanya keberadaan energinya dapat dirasakan. Para mahluk halus, walaupun tidak dapat melihat Buto, akan secepatnya menyingkir menyelamatkan diri bila merasakan adanya buto dari kehadiran energinya, karena energinya sangat kuat bertekanan dan penuh dengan sifat kekerasan adigang-adigung sok kuasa.
Secara energinya, bangsa buto termasuk jenis gaib yang berenergi negatif terhadap manusia, juga terhadap mahluk halus lain. Bila kita dapat merasakan keberadaan energinya, kita akan merasakan bahwa energi bangsa buto terasa padat bertekanan, berbeda dengan energi mahluk halus lain, apalagi dibandingkan energi bangsa dewa yang halus sekali tak terasa. Secara keseluruhan kehadiran energi bangsa buto bisa dirasakan sampai jarak 100 meter, tetapi tekanan energinya akan terasa dalam radius 50 meter.
Dari sisi kekuatan dan kesaktiannya, bangsa buto memiliki kemampuan untuk melipat-gandakan kekuatannya sampai menjadi 5 kali lipat keadaan normalnya, dan total kekuatan yang mereka miliki bisa mencapai 600 sampai 1000 kali lipat kekuatan gaib Ibu Ratu Kidul atau 3 kali lipat kekuatan triwikrama rata-rata Dewa. Tidak banyak mahluk halus yang mampu menandingi mereka. Dewa-dewa pun tak berdaya jika mereka datang menyerang kahyangan. Tetapi para Pandawa, yang merupakan sukma manusia, memiliki kekuatan yang bahkan melebihi kekuatan Buto.
Tokoh bangsa buto yang terkenal adalah Prabu Rahwana, yang kisahnya ada dalam pewayangan dalam cerita Ramayana. Pada akhir cerita dikisahkan Rahwana tewas di tangan Prabu Rama. Tetapi itu hanyalah cerita. Yang sesungguhnya terjadi adalah Rahwana memang kalah oleh Prabu Rama, tetapi dia tidak mati. Dia hanya terluka berat hingga sekarat, dilemahkan dan sampai sekarang 'dipenjara' dengan dihimpit / ditindih sebuah bukit energi yang membuatnya tak berdaya.

Benarkah beliau sungguh-sungguh ada ataukah hanya dongeng saja ?
Percayakah anda dengan cerita tentang Ibu Kanjeng Ratu Kidul, atau Nyi Roro Kidul, atau Ratu Pantai Selatan? Sebagian dari anda mungkin akan berkata TIDAK. Tapi coba anda tanyakan kepada mereka yang hidup di dalam lingkungan Keraton Yogyakarta. Mereka sangat yakin dengan kebenaran cerita itu.
 |
Sosok Nyi Roro Kidul | Ibu Ratu Pantai Selatan |
Pertanyaan di atas pantas timbul, karena Ibu Kanjeng Ratu Kidul termasuk mahluk halus. Hidupnya di alam halus (gaib), sukar untuk dilihat, sukar untuk ditemui, sukar untuk dibuktikan dengan nyata. Pada umumnya orang mengenalnya hanya dari cerita legenda mulut ke mulut saja.
Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda tentang Ibu Kanjeng Ratu Kidul ini berawal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan ini sudah melegenda di kalangan rakyat suku Jawa dan Sunda, terutama yang tinggal di daerah pesisir selatan pulau Jawa. Di dalam legenda itu juga ada kepercayaan bahwa penguasa pantai selatan itu, Ibu Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja Mataram sejak dulu sampai sekarang.
Di sepanjang pantai selatan Jawa, dari ujung timur sampai Ujung Kulon, ada banyak tempat yang menjadi (katanya) tempat petilasan Ibu Kanjeng Ratu Kidul atau dijadikan orang tempat untuk pemujaan kepadanya. Anda juga pasti pernah mendengar, bahwa ada sebuah kamar khusus (nomor 308) di lantai atas Samudera Beach Hotel, Pelabuhan Ratu, yang disajikan khusus untuk Ibu Kanjeng Ratu Kidul. Siapapun yang ingin bertemu dengan sang Ratu bisa masuk ke ruangan itu, tapi harus melalui seorang perantara (kuncen) yang menyajikan persembahan dan tatalaku untuk bertemu dengan sang Ratu.
Kuatnya kepercayaan masyarakat tentang Ibu Kanjeng Ratu Kidul sampai-sampai memunculkan kepercayaan bahwa jika ada orang hilang di pantai selatan Jawa, pasti karena “diambil” oleh sang Ratu.
Menurut sejarahnya, Ibu Kanjeng Ratu Kidul dulunya adalah seorang putri bangsawan bupati yang pernah hidup jauh sebelum jaman Ken Arok dan Singasari, yang dulu mengalami penindasan dan kezaliman dalam hidupnya. Dengan tujuan memperoleh kesaktian untuk menuntut balas, beliau bersama adiknya menjalankan laku prihatin dan tapa brata. Setelah segala kesaktian diperoleh dan berhasil menuntut balas, beliau bersama dengan adiknya itu, dengan kekuatan ilmunya mereka moksa, masuk ke alam gaib bersama dengan raga mereka.
Di alam gaib bersama dengan para pengikutnya mereka membangun kerajaan gaib.
Ibu Kanjeng Ratu Kidul berkuasa terutama di sepanjang pantai selatan pulau jawa, dari ujung timur sampai ujung kulon. Posisi berada kerajaannya + 10 km sebelah selatan pantai Parang Tritis, Yogyakarta. Di istananya di laut selatan itu juga tinggal sukma ibu kandungnya yang sering disebut sebagai Kanjeng Mbok.
Ibu Ratu Dewi Lanjar, adik Ibu Kanjeng Ratu Kidul, berkuasa terutama di pantai utara Pekalongan - Tegal. Posisi kerajaannya + 10 km sebelah utara pantai Pekalongan, Jawa Tengah.
Mereka mendedikasikan kekuasaannya untuk membantu manusia yang kesusahan dan tertindas. Kepada yang memintanya, selain memberi pertolongan berupa kesaktian dan bala tentara untuk mengusir roh halus yang mengganggu manusia, mereka juga membantu dalam bidang ekonomi berupa dana gaib dan membantu memperlancar rejeki dan usaha, tetapi bukan pesugihan. Mereka tidak melayani pesugihan. Mereka akan membantu manusia yang meminta pertolongan tanpa menuntut imbalan. Tetapi bila orang yang meminta tolong itu menyatakan suatu janji tertentu, maka akan dituntutnya pelaksanaan janji itu.
Di sepanjang laut selatan pulau Jawa ada banyak berdiam jin laut yang kesaktiannya jauh melebihi Ibu Ratu Kidul, tetapi mereka hidup sendiri-sendiri dan tidak menjadi penguasa wilayah. Ibu Kanjeng Ratu Kidul menjalin pertemanan dengan mereka sebatas supaya tidak terjadi bentrokan yang dapat merugikan dirinya sendiri. Jadi sekalipun Ibu Kanjeng Ratu Kidul menjadi ratu dan penguasa laut selatan jawa, tetapi beliau sama sekali tidak berkuasa atas para jin laut yang kesaktiannya melebihi dirinya.
Dulu ada semacam perjanjian atau kesepahaman bahwa manusia perempuan yang memakai baju berwarna merah atau hijau gadung berarti menganggap Ibu Ratu Kidul sebagai keluarga atau orang tua leluhurnya, sehingga seorang perempuan yang memakai baju merah atau hijau gadung di wilayah kekuasaan Kerajaan Ibu Ratu Kidul, terutama di pantai selatan pulau Jawa, akan diajak olehnya atau oleh prajurit / dayang-dayangnya untuk bergabung di Kerajaan Ibu Ratu Kidul, karena dianggap keluarganya (pakaian merah dan hijau gadung adalah warna resmi pakaian di dalam Kerajaan Ibu Ratu Kidul).
Ibu Kanjeng Ratu Kidul mempunyai anak perempuan bernama Nyi Rara Kidul yang juga cantik seperti ibunya. Walaupun agak bandel dan suka mencobai orang yang sok sakti, tetapi tidak jahat.
Ibu Kanjeng Ratu Kidul juga mempunyai anak laki-laki bernama Raden Rangga, hasil perkawinannya dengan Jaka Tingkir (Sultan Adiwijaya). Raden Rangga ini mempunyai kesaktian yang lebih tinggi daripada ibunya, tetapi masih jauh jika dibandingkan dengan kesaktian ayahnya. Walaupun juga seperti kakaknya, bandel dan suka mencobai orang yang sok sakti, tetapi patuh kepada orang tuanya. Raden Rangga lebih sering berada di daratan, di situs-situs Majapahit dan di Candi Dieng.
Ketika sedang bepergian, Ibu Kanjeng Ratu Kidul sering menggunakan kendaraan kebesarannya berupa kereta kencana yang ditarik oleh 12 ekor kuda. Anaknya Nyi Rara Kidul lebih sering menunjukkan kebesarannya dengan berdiri menunggangi gulungan ombak laut yang besar. Sedangkan Raden Rangga memiliki tunggangan gajah sama seperti ayahnya.
Tidak seperti yang banyak menjadi cerita di masyarakat, mitos dan legenda, bahwa Ibu Kanjeng Ratu Kidul mempunyai hubungan dekat dengan raja-raja keraton Yogya, atau bahkan dikatakan bersuamikan raja-raja Yogya. Yang sebenarnya terjadi adalah Ibu Kanjeng Ratu Kidul sama sekali belum pernah bertemu langsung dengan raja-raja Yogya, termasuk dengan Panembahan Senopati. Tetapi beliau menghormati keraton Yogya, karena ada upaya dari pihak keraton yang melakukan penghormatan kepadanya melalui para abdi dalem dan para spiritualisnya.
Sebenarnya ada segitiga kekuasaan gaib yang melingkupi Yogyakarta dan sekitarnya, yaitu kerajaan Ibu Kanjeng Ratu Kidul di selatan, dan di utara Yogya adalah Eyang Sapujagat sebagai penguasa gunung Merapi dan Eyang Krama di gunung Merbabu. Tetapi selama ini hanya gunung Merapi saja yang diakui, sedangkan gunung Merbabu tidak diakui, sehingga kehidupan spiritual dan supranatural yang terkait dengan keraton Yogyakarta seringkali menjadi pincang dan terganggu. Padahal segitiga kekuasaan gaib itulah yang selama ini mengangkat pamor keraton Yogya dari dulu sampai sekarang, sehingga walaupun raja-rajanya lemah karisma wibawanya, tetapi tetap dihormati oleh rakyatnya, dan sampai sekarang keraton Yogya juga dihormati oleh pemerintah Indonesia.
Para penguasa segitiga kekuasaan gaib itu saling mengenal dan menjalin pertemanan satu dengan lainnya, tetapi Eyang Krama dari gunung Merbabu sekarang sudah tidak lagi berada di tempatnya semula, sudah pindah menetap di tempat lain, yang ketiadaan kehadirannya itu lambat laun akan semakin menampakkan aslinya karisma keraton Yogya yang sudah memudar, sesuai aslinya kondisinya, sama seperti keraton Solo.
Ibu Kanjeng Ratu Kidul juga mempunyai hubungan dekat dengan para dewa. Hubungannya adalah dalam hal wahyu-wahyu dewa. Beliau banyak menerima permintaan dari orang-orang tertentu (melalui para spiritualis dan kuncen) yang ingin terpenuhi keinginannya menjadi bagian dalam kepemimpinan pemerintahan. Ibu Kanjeng Ratu Kidul memintakan wahyu untuk mereka kepada para dewa, supaya dengan wahyu tersebut keinginan mereka terlaksana.
Ibu Kanjeng Ratu Kidul juga sudah mengetahui tentang sosok Sang Satria Piningit yang akan menjadi Ratu Adil di Tanah Jawa, tetapi beliau tidak berani mengungkapkannya. Beliau 'miris' dengan kegaiban orang tersebut. Beliau sangat berhati-hati dan menjaga jarak, jangan sampai membuat kesalahan, karena jika itu terjadi, bukan hanya dirinya, bahkan suaminya atau para dewa sekalipun, tidak akan mampu menolongnya dari hukuman. Sekalipun Ibu Kanjeng Ratu Kidul bukan bawahannya, tetapi beliau ada di bawah kekuasaan orang itu.
Dalam cerita mistis di masyarakat sering ada kesimpang-siuran cerita yang menyamakan Ibu Ratu Kidul dengan Nyi Blorong.
Nyi Blorong adalah asli bangsa jin. Asal-usul aslinya adalah dari sebuah gunung di Jawa Barat. Dulu ia pernah datang bertarung melawan Ibu Ratu Kidul untuk memperebutkan kekuasaan di pantai selatan jawa dan wilayah jawa tengah dan jawa timur. Tetapi dia kalah. Atas seizin Ibu Ratu Kidul, Nyi Blorong bertempat tinggal dan berkekuasaan di Pantai Karang Bolong dan sekitarnya (Kebumen-Cilacap, Jawa Tengah).
Nyi Blorong ini berwatak jahat. Untuk mencari pengikut, dia memberikan kesaktian dan jasa pesugihan kepada manusia yang memintanya, yang kemudian setelah orang tersebut meninggal dunia atau tidak mampu memenuhi perjanjian akan dijadikan tumbalnya atau dijadikan budaknya.
Tetapi karena ketidaktahuan orang kemudian terjadi kekeliruan yang kaprah yang Nyi Blorong ini disamakan orang sebagai Ibu Ratu Kidul dan pesugihan Nyi Blorong ini juga dikatakan sebagai pesugihan Ibu Ratu Kidul.
Pada masa sekarang ada orang-orang yang mengatasnamakan Ibu Kanjeng Ratu Kidul dalam keilmuannya, seolah-olah mereka sering bertemu dengan ibu Ratu Kidul atau keilmuannya ada hubungannya dengan beliau. Padahal sebenarnya mereka tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan Ibu Ratu Kidul. Ibu Ratu Kidul juga tidak mengenal dan tidak pernah menemui mereka. Jadi dalam hal ini mereka hanya menunggangi nama Ibu Ratu Kidul saja untuk kepentingan mereka.
Di sisi lain, ada juga spiritualis yang bertopeng memberikan jasa kebatinan kerohanian untuk ketenangan hidup. Sebagiannya merekrut anggota dan mengadakan ritual di pantai selatan seolah-olah mereka mengenal Ibu Ratu Kidul. Padahal sebenarnya mereka tidak mengenal dan tidak pernah bertemu dengan Ibu Ratu Kidul. Ibu Ratu Kidul juga tidak mengenal dan tidak pernah menemui mereka. Jadi dalam hal ini mereka hanya menunggangi nama Ibu Ratu Kidul saja untuk kepentingan mereka. Padahal laku ritual, doa-doa dan ilmu-ilmu yang mereka ajarkan kepada para anggotanya berlatar-belakang-kan agama, diambilkan dari kitab suci agama, untuk apa mereka meminta restu dan berkah kepada Ibu Ratu Kidul. Kenapa tidak meminta restu langsung kepada Tuhan?
Ibu Kanjeng Ratu Kidul sering dikatakan sebagai mahluk siluman. Beliau, karena kekuatan ilmunya, kondisi sifat fisik energinya berubah menjadi seperti sifat fisik energi bangsa jin, tidak lagi sama dengan sifat fisik energi sukma manusia pada umumnya. Tetapi sosoknya tidak berubah, tetap masih seperti aslinya, cantik seperti putri keraton. Jadi yang berubah hanya sifat energi dari sukmanya saja yang seperti energi bangsa jin, tidak sama lagi dengan sifat energi sukma manusia pada umumnya, sedangkan sosoknya sendiri tidak berubah .

Gondoruwo adalah sesosok mahluk halus yang biasanya tingginya 3 - 4 meter dan berbulu hitam atau hitam kecoklatan di seluruh tubuhnya seperti orang utan. Biasanya hidup sendirian. Sering tinggal di bagian bawah pohon besar, di tembok rumah, atau di bagian bangunan yang teduh dan sepi.
Energinya bersifat negatif bagi manusia, bisa menyebabkan manusia sakit-sakitan, terutama anak-anak dan orang yang sensitif tubuhnya, jika orangnya sering berada di dekatnya atau jika ada gondoruwo yang tinggal di dekat tempat tinggal manusia, terutama di tembok ruang tidurnya.
Gondoruwo termasuk mahluk halus yang sulit dibaca jalan pikirannya karena mereka lebih banyak menggunakan insting / naluri. Gondoruwo memiliki kekuatan gaib 2 kalinya kekuatan kuntilanak.
 |
Gondoruwo.Mkhluk Halus Yang tingginya 3 sampai 4 Meter |
Sekalipun kekuatan gaibnya rendah, jika menjadi khodam jimat, gondoruwo bisa saja bertuah kekebalan, karena sebenarnya sosok gondoruwo banyak juga yang menjadi khodam jimat kebal isian. Ampuh tidaknya jimatnya tergantung orang yang mewiridkan amalan gaibnya. Tapi mereka akan pergi jika orangnya mendekat kepada daun kelor atau bambu kuning atau mengoleskan minyak jafaron.
Tempat tinggal favorit gondoruwo adalah di lokasi pemakaman, lokasi bekas pemakaman, di bangunan yang di bawahnya ada makam, dan di bangunan-bangunan kosong yang dulunya dihuni manusia.
Kadang ada gondoruwo yang mengikut manusia dengan cara berdiam di bagian tertentu tubuh manusia. Karena mereka tergolong sebagai berenergi negatif, maka biasanya manusia yang ketempatan gondoruwo akan merasakan sakit dan akan semakin parah sakitnya (berbeda dengan ketempelan kuntilanak yang hanya pegal-pegal atau pusing ringan). Rasa sakit itu akan selalu ada dan semakin berat / parah selama gondoruwo tersebut belum pergi dari tubuhnya.
Misalnya ada
gondoruwo yang berdiam di bagian perut manusia, biasanya manusia tersebut akan sakit perutnya, sakit maag, mulas, mencret, buang-buang air, dsb, yang kalau dibiarkan akan menjadi semakin parah sakitnya dan dapat mengakibatkan kematian. Bila berdiam di bagian kepala, dapat menyebabkan pusing atau sakit kepala yang berat, pandangan berputar-putar / vertigo, kehilangan keseimbangan berdiri dan mudah jatuh tersungkur. Keberadaan mereka yang sudah lama di dalam tubuh manusia juga bisa memunculkan sakit tumor dan kanker.
Keberadaan mereka di dalam tubuh manusia dan pengaruh negatif energinya dapat diusir dan dinetralkan dengan mandi guyuran rendaman daun kelor atau mandi dengan campuran minyak jafaron merah Tetapi bila sakit yang diderita akibat keberadaan gondoruwo tersebut sudah terlanjur merusak saraf manusia (terutama saraf keseimbangan di kepala), maka harus juga dipulihkan dengan cara dipijat / diurut saraf-sarafnya atau dengan pijat refleksi. Cara yang lebih baik dan mudah untuk mengusir gondoruwo adalah dengan pembersihan gaib menggunakan khodam.
Kalau hanya membedakan dari sisi penampakan wujudnya seringkali orang tidak dapat membedakan gondoruwo dengan mahluk halus lain yang sosoknya mirip dengan gondoruwo. Ada banyak bangsa jin yang sosoknya berbulu lebat di seluruh tubuhnya, hitam, besar, tinggi, berwajah seram, sering itu dikatakan sebagai gondoruwo. Tetapi tetap saja mereka berbeda. Sifat energi dan psikologisnya pun berbeda antara bangsa jin dengan gondoruwo. Dan walaupun sosoknya mirip seperti gondoruwo, tetapi bangsa jin itu kekuatan gaibnya cukup tinggi sehingga tidak dapat diusir dengan daun kelor, tapi akan pergi oleh minyak jafaron

Tuyul adalah mahluk halus bertubuh seperti anak kecil yang seringkali dimanfaatkan manusia untuk pesugihan dengan cara diperintahkan mencuri uang milik orang lain.
Orang yang memelihara tuyul berarti harus memeliharanya seperti layaknya ia memelihara anak sendiri, misalnya menyediakan kamar dan tempat tidur, mainan, makanan / permen, menyusuinya dan membawanya jalan-jalan.
 |
Pengertian Tuyul.dan Jenis - Jenisnya |
Pertama adalah Tuyul yang berasal dari roh manusia (arwah anak-anak) yang diperintahkan menjadi tuyul oleh orang-orang tertentu. Mereka tetap tergolong sebagai roh / sukma manusia. Biasanya kekuatan gaib mereka rendah.
Yang kedua adalah Tuyul yang asli tercipta sebagai mahluk halus Tuyul, bukan berasal dari roh / arwah manusia. Wujudnya mirip manusia anak-anak, tetapi ada yang bermata satu (di tengah jidat), ada yang bermata tiga, ada yang berkuping panjang dan lancip, ada juga yang memiliki tanduk di kepalanya. Perilakunya juga mirip seperti anak-anak, yaitu senang bermain dan bercanda, suka meminta mainan atau mencuri, dsb. Banyak di antara mereka yang berkelakuan jahat, galak dan ganas dan berkekuatan gaib tinggi, tidak sama dengan jenis tuyul yang berasal dari sukma manusia anak-anak. Bahkan ada yang kekuatannya sama dengan Ibu Ratu Kidul. Jenis tuyul yang kedua ini oleh Penulis digolongkan sama dengan mahluk halus golongan hitam.
Jenis Tuyul yang kedua ini berbahaya, termasuk bagi pemiliknya. Walaupun bekerjanya lebih giat dan hasil kerjanya lebih banyak daripada jenis yang pertama, tetapi mudah marah dan cenderung jahat. Bila tuntutannya tidak dipenuhi mereka akan menyerang pemiliknya, bahkan mungkin membunuhnya. Bila minta disusui, tuyul itu menuntut untuk disusui oleh manusia yang adalah istri si pemilik tuyul tersebut. Nafsu minum susu dan daya hisap tuyul tersebut sangat kuat tidak seperti anak-anak pada umumnya. Tuyul tersebut akan menguras habis air susu yang menyusuinya dan darah wanita itupun akan ikut tersedot, apalagi bila air susunya tidak ada karena tidak sedang menyusui. Orang yang menyusui tuyul tersebut akan kesakitan, kurus dan lemas. Bila sang majikan mempunyai anak, tuyul tersebut sering juga merasa cemburu dan dapat mencelakakan atau bahkan membunuh anak tersebut.
Untuk menangkal tuyul kita bisa membuatkan bola pagaran gaib absolut yang menyelubungi tempat penyimpanan benda-benda berharga kita. Pagaran gaib itu bisa dibuatkan oleh khodam cincin batu akik, pusaka, khodam pendamping, atau kita mencoba membuatnya sendiri, dengan sugesti membuat pagaran gaib absolut yang tidak bisa ditembus oleh segala macam mahluk halus.
Secara umum kekuatan tuyul yang pertama di atas tidak lebih daripada kekuatan kuntilanak, tetapi jika ternyata yang kerap mencuri benda-benda berharga itu bukan jenis tuyul yang pertama, tapi adalah jenis tuyul yang kedua, atau mahluk halus lain, seperti babi ngepet atau jenis jin pesugihan, pagaran gaibnya harus dibuat lebih kuat lagi. Karena kekuatan mahluk halus yang mencuri itu belum diketahui, sebaiknya gunakan saja kekuatan kita atau khodam yang terkuat yang kita miliki.

Kuntilanak adalah sejenis mahluk halus yang sosoknya dan perangainya menyerupai manusia perempuan, berambut panjang dan berpakaian putih panjang sampai ke tanah, tetapi kakinya tidak tampak menginjak tanah. Tetapi tidak semua kuntilanak sosoknya seperti manusia perempuan muda bergaun putih, ada juga yang seperti ibu-ibu gemuk.
Kuntilanak biasanya hidup berkelompok (berkomunitas). Sering tinggal di pohon-pohon buah yang sudah pernah berbuah atau di pohon bunga yang pohonnya besar dan sudah pernah berbunga, atau di lingkungan pemukiman yang berpohon dan teduh.
 |
Pengertian Kuntilanak Dan Penjelasanya |
Tempat tinggal favorit komunitas
kuntilanak adalah di lokasi tanah kering atau perumahan yang dulunya daerah itu adalah rawa-rawa yang sudah dikeringkan airnya. Apalagi bila kemudian tanah di daerah itu banyak ditanami pohon pisang.
Pohon buah yang buahnya biasa dimakan orang dan sudah pernah berbuah, seperti pohon jambu, mangga, rambutan, dan pohon bunga yang pohonnya besar dan sudah pernah berbunga, sudah umum bila pohon-pohon tersebut kemudian akan dihuni mahluk halus sebangsa kuntilanak. Kuntilanak memiliki sifat seperti manusia perempuan yang juga suka dengan buah-buahan dan bunga. Biasanya keberadaan mereka tidak mengganggu, kecuali pohonnya jauh dari rumah pemiliknya atau jauh dari pemukiman atau pemiliknya kerap berbicara atau bersikap negatif terhadap keberadaan mereka.
Pohon kamboja yang identik dengan kuburan biasanya malah tidak dihuni oleh mahluk halus, tetapi tanaman kecil bunga mawar, melati, kenanga, biasanya malah ada mahluk halus perempuan bangsa jin atau kuntilanak yang menungguinya, walaupun keberadaan mereka biasanya tidak bersifat negatif. Apalagi pohon kembang kantil yang pohonnya besar, biasanya ada banyak kuntilanak dan jenis sukma / arwah dan pocong yang tinggal di pohon itu.
Perangai kuntilanak mirip seperti manusia perempuan, senang dengan buah dan bunga, senang bercanda, senang menggoda manusia dan senang dengan anak kecil / bayi (biasanya bukan dengan maksud mengganggu). Biasanya tidak jahat, walaupun ada juga yang suka jahil dan mengganggu.
Di dalam komunitas kuntilanak ada juga yang perangainya keras dan tidak menyukai kehadiran manusia di lingkungan tenpat tinggal mereka dan kerap mengganggu manusia supaya tidak tinggal disitu.
Sebagian dari mereka ada yang suka mengikut manusia dengan cara menempel di bagian tertentu tubuh manusia. Biasanya adalah di bagian tubuh manusia yang mengeluarkan aura negatif karena sering sakit atau pegal, misalnya di kepala (pusing) atau di punggung dan di pundak. Keberadaan mereka akan semakin menambah rasa sakitnya.
Walaupun energi mereka tergolong sebagai berenergi positif, tetapi manusia yang ketempelan kuntilanak seringkali tidak tahan dengan keberadaan energi mereka di tubuhnya dan sering merasa sakit / pusing ringan atau pegal-pegal. Sekalipun sudah kerokan atau dipijat, tetapi rasa pusing atau pegal itu akan selalu ada selama kuntilanak tersebut belum pergi dari tubuhnya. Keberadaan mereka di tubuh manusia dapat diusir dengan mandi guyuran rendaman daun kelor.
Tetapi banyak orang tidak dapat membedakan kuntilanak dengan mahluk halus lain yang sosoknya mirip dengan kuntilanak. Ada banyak bangsa jin yang sosoknya seperti manusia perempuan, berpakaian putih sampai ke tanah dan berambut panjang sering dikatakan sebagai kuntilanak. Ada juga yang sosoknya mirip kuntilanak, tetapi pakaiannya ada yang berwarna merah, biru, kuning, dsb. Itu sebenarnya adalah bangsa jin, bukan kuntilanak. Walaupun sosoknya mirip, tetap saja mereka berbeda. Sifat energi dan psikologisnya pun berbeda antara bangsa jin dengan kuntilanak. Dan walaupun sosoknya mirip seperti kuntilanak, tetapi kekuatannya lebih tinggi daripada kuntilanak, sehingga tidak dapat diusir dengan daun kelor.
Jika ada sesosok kuntilanak yang secara alami menjadi khodam batu akik atau khodam benda gaib lainnya, biasanya mereka akan memberikan tuah pengasihan.
Tetapi ada sebagian dari mereka yang berkarakter keras. Jika mereka menjadi khodam jimat atau khodam pendamping, mereka akan menunjukkan bahwa mereka ampuh, dan mereka akan melakukan apa saja untuk dianggap ampuh. Bentuk tuahnya bisa apa saja mengikuti kebutuhan si manusia, bisa ampuh untuk pengasihan, kerejekian (menjurus pesugihan), bahkan bisa menjadikan si manusia tahan pukul atau bahkan kebal senjata tajam.
Sekalipun kekuatan gaibnya rendah, kuntilanak bisa saja bertuah kekebalan, karena sebenarnya sosok kuntilanak banyak juga yang menjadi khodam jimat kebal isian. Ampuh tidaknya jimatnya tergantung orang yang mewiridkan amalan gaibnya. Tapi mereka akan pergi jika orangnya mendekat kepada daun kelor atau bambu kuning.
Jika ada sesosok kuntilanak yang menjadi khodam pendamping, mereka lebih suka mengikut kepada manusia laki-laki. Jika menjadi khodam batu akik atau khodam jimat lainnya, mereka lebih suka jika bendanya dimiliki oleh manusia laki-laki. Kepada laki-laki pemilik bendanya itu biasanya si khodam kuntilanak akan sering memberikan mimpi bercinta. Selebihnya mereka akan memberikan unjuk kerja yang ampuh. Tetapi sosok kuntilanak ini juga bersifat pencemburu, dan jika itu terjadi, ia akan bertindak sama seperti halnya orang yang sedang cemburu. Jika itu terjadi, berarti mereka sudah menunjukkan adanya tendensi yang negatif.
Jika anda memiliki benda yang berkhodam kuntilanak, atau memiliki khodam pendamping kuntilanak, jika anda merasa cocok boleh saja dipelihara. Tapi sebaiknya anda harus bisa kontrol diri, karena kalau lemah, secara psikologis anda akan dikuasainya. Jadi selama memilikinya sebaiknya anda harus selalu bisa kontrol diri.
Dalam kondisi alaminya, dan jika khodam kuntilanak itu bersikap netral, mereka tidak akan terpengaruh oleh minyak jafaron merah. Tetapi jika mereka bertendensi negatif seperti ditulis di atas sehingga mereka mengeluarkan energi yang negatif, maka mereka akan menjadi terpengaruh oleh minyak jafaron. Khodam jimat dan pendamping kuntilanak yang bertendensi negatif itu akan pergi jika bendanya dioleskan minyak jafaron, atau jika anda mandi dengan campuran minyak jafaron, atau jika mereka terkena asap bakaran minyak jafaron.
Dengan kata lain, aslinya kuntilanak ini tidak terpengaruh oleh minyak jafaron, tetapi jika mereka bertendensi negatif seperti disebut di atas minyak jafaron dapat digunakan untuk mengusir keberadaan kuntilanak tersebut
Cara yang lebih baik dan mudah untuk mengusir kuntilanak adalah dengan pembersihan gaib menggunakan khodam batu akik

Cerita yang ada di masyarakat tentang Pocong mungkin sering kita dengar, dan itu bahkan banyak yang meyakini bahwa Pocong benar - benar ada, wujudnya seperti orang yang telah meninggal dan kemudian bangun dengan kafan yang tidak di buka ikat talinya yang terletak di kepalanya:
Ok Postingan Kali ini akan membahas tentang Pocong :
Silahkan di Baca :
Pada Umumnya Sukma manusia yang telah meninggal biasa disebut arwah. Biasanya penampakkannya sama dengan si manusia semasa masih hidup, tetapi ada juga yang kemudian berubah menjadi sebangsa siluman (baca : Bangsa Siluman), dan ada juga yang kemudian berpenampakan sebagai pocong.
 |
Penampakan Pocong Yang Sering Di Dengar |
Pocong adalah mahluk halus sukma / roh / arwah orang yang sudah meninggal yang berwujud manusia berselimut kain kafan, yang proses pemakamannya tidak sempurna. Mereka hidup seperti roh manusia pada umumnya. Mereka tersiksa dengan wujudnya itu dan 'minder' terhadap sukma dan mahluk halus lain. Cie Pocongnya Minder he he he
Biasanya pocong laki-laki akan berkumpul dengan sesama pocong yang lain atau tinggal di dalam komunitas bersama kuntilanak, sedangkan yang perempuan akan hidup sendirian.
Fenomena pocong terjadi karena proses pemakaman yang tidak sempurna. Dikatakan tidak sempurna karena masih ada tali pocong yang masih mengikat jenazah, atau walaupun tali-tali pocong tersebut sudah terlepas, sudah tidak mengikat, tetapi posisinya masih melingkar.
Secara kegaiban, kondisi tali pocong itulah yang menyebabkan sukma orang tersebut "terikat" dan "terpaksa" berpakaian kain kafan. Sedangkan bila proses pemakamannya sempurna, biasanya sukma orang tersebut akan berpakaian sama dengan pakaian terakhir yang dipakaikan kepadanya atau sama dengan pakaian yang biasa dipakainya sehari-hari semasa hidupnya.
Fenomena pocong adalah salah satu bentuk kegaiban alam gaib. Setinggi apapun ilmu seseorang semasa hidupnya, tetap saja fenomena itu dapat terjadi kepada dirinya. Begitu juga terjadi pada jenglot atau batara karang. Semasa hidupnya ilmu orangnya tinggi sekali sampai-sampai setelah meninggal pun jasadnya tidak hancur / membusuk, malah kemudian bisa dijadikan jimat kebal. Mungkin juga semasa hidupnya orang tersebut bisa merogoh sukma, tapi faktanya, sesudah mati rohnya tidak bisa keluar dari raganya. Aneh kan?
Fenomena pocong tidak ada kaitannya dengan amal baik ataupun kejahatan. Juga sesakti apapun orangnya, tetap saja itu bisa terjadi kepada dirinya. Walaupun cerita tentang pocong seringkali dipertentangkan, karena terkait dengan sensitivitas agama, dan walaupun ditutup-tutupi, tetap saja itu terjadi. Banyak orang bisa memberikan kesaksian melihat pocong, dan dirinya sendiri pun nantinya bisa juga menjadi pocong, karena itu adalah fenomena alam yang memang ada dan berada di luar kekuasaan manusia. Justru disitu terkandung nasehat supaya manusia yang masih hidup memakamkan dengan benar jasad seseorang yang sudah meninggal, sebagai perbuatan baik terakhir kepada orang itu. Jadi, dalam proses pemakaman sebaiknya jangan dilakukan terburu-buru, apalagi dengan alasan kondisi cuaca tidak bagus, atau takut kemalaman, atau kasihan kalau tidak cepat-cepat dikubur, dsb. Segala sesuatunya harus dilakukan dengan benar dan harus dijadikan kebiasaan untuk melakukan sesuatu dengan benar, jangan melakukan sesuatu hanya sebatas formalitas saja. Dan kejadian pocong itu juga bisa terjadi pada semua manusia yang sekarang masih hidup bila nantinya meninggal.
Untuk menyempurnakan bentuk wujud dan penampilan pocong supaya bisa menjadi sama dengan sukma / arwah lainnya hanya bisa dilakukan dengan cara menggali kembali makamnya dan diperbaiki posisi tali pocongnya. Merubah bentuk wujudnya secara gaib hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah memiliki kegaiban roh.

 |
Aisyah Zein KJKS BMT Al-Uswah |
Mungkin Aku akan menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya bahkan Lebih jika ingat Tentangmu (
Aisyah Zein) Seorang Gadis yang kini Bekerja di
BMT Al-Uswah, Banjarsari, tetapi Aku juga menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena Jalinan Kasih sayang dan cinta yang tidak mendapatkan Restu dari ke dua orang tuanya, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus selama ini”
Aku membencinya,:" itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang waktu jika teringat kata - kata yang berhubungan dengan cinta itu .Meskipun dalam menjalin hubungan cinta, aku sudah seperti orang yang sudah menikah saja, se olah - olah aku sudah benar-benar menyerahkan hatiku padanya, dan kami sungguh yakin akan bisa menikah bersamanya.
Namun Seiring berjalanya waktu aku berusaha mewujudkan keyakinan itu, dengan meminangnya pada pertengahan bulan Desember 2014.Walaupun Khitbah itu telah berjalan, aku tak pernah Berfikir Bahkan Selalu Menghiraukan kalau memang sebelumnya sudah dapat kabar kalau kedua orang tuanya tidak merestui, Ego ..Iya karna ego dan Keberaniankulah yang membuatku tak pernah Gentar memikirkan apa yang nantinya akan terjadi. Meskipun ke dua orang tuanya tidak merestuiku, setiap hari dalam do'aku selalu mengirim fatihah sebagaimana dalam fikir dan anganku untuk mewujudkan rasa hormat dan ta'at kepada orang tua. Aku tulus dan ikhlas mendo'akanya di setiap sholat karena aku merasa tidak bisa mewujudkan baktiku dengan cara yang lain.Do'a di setiap Malam Dengan Tetesan air mata sebagai penyesalan selama berpacaran diriku sangatlah Hina karena melakukan Hal - hal yang di Luar batas Hingga berujung dengan Bersetubuh.

 |
Cara Membuat SIAKAD | Sistem Akademi |
Sistem Informasi Akademik merupakan sistem yang mengolah semua information yang ada dalam suatu akampus dan melakukan compositions kegiatan akademi yang melibatkan antara mahasiswa , dosen, administrasi akademik , keuangan dan information atribut lainnya .
Sistem informasi Akademik dapat melakukan kegiatan expositions administrasi mahasiswa dalam melakukan kegiatan administrasi akademik , melakukan compositions padatransaksi belajar-mengajar antara dosen dan mahasiswa , melakukan prosesadministrasi akademi baik yang menyangkut kelengkapan dokumen dan biayayang muncul pada kegiatan registrasi ataupun kegiatan operasional harianadministrasi akademik .
Expositions pengolahan information keuangan dilakukan setiap kaliterjadi transaksi keuangan yang dilakukan oleh mahasiswa , sehingga padaproses ini Sistem Informasi Akademi dapat melakukan redesign untuk datamahasiswa .
Beberapa bagian yang bersangkutan dengan modul keuangan dapatdiintegrasikan dibawah Sistem
Informasi Akademik , modul keuangan dapatberupa kegiatan transaksi akutansi ataupun kegiatan transaksi kepegawaianyang merupakan compositions yang terjadi pada kegiatan di Universitas ataupunAkademik .
User : admin
Pass : MaftahulUlum@2012@

 |
Cara Reset Ulang OS Android Seperti Baru dari Pabrik |
- Hai sobat kali ini saya akan berbagi trik mengenai cara untuk mengembalikan semua aplikasi dan pengaturan pada android kita agar kembali seperti hp baru atau ke setingan defaul . Untuk langkah ini biasa disebut dengan Recovery Mode. Apa itu Recovery Mode Android? Recuperation mode Android pada dasarnya adalah suatu menu Android yang berguna untuk recuperation atau memperbaiki kerusakan programming pada hp Android. Pada beberapa tipe handphone, redesign programming dapat juga dilakukan langsung melalui recuperation mode. Tidak semua tablet/ handphone. Android memiliki recuperation mode, namun pada beberapa tipe Android, hal ini dapat diatasi dengan menginstall recuperation mode buatan pihak ketiga, misalnya ClockwordMod recuperation atau xRecovery.
Cara Mudah Reset Ulang Smartphone Android
Pada umumnya Factory Reset dapat dilakukan melalui menu Settings (pengaturan) > Privacy (privasi) > Factory information (reset information pabrik). Namun bila kondisi handphonenya tidak mau begin atau tidak mau masuk ke menu, maka untuk melakukan processing plant reset, harus melalui recuperation mode.
Reset Ulang Smartphone Android dengan cara "Recuperation mode" akan sangat berguna bila Anda mengalami hal-hal sebagai berikut:
- Bila handphone Android tidak dapat begin atau hanya berhenti di logo saja (biasa disebut boot circle Android). Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, misalnya akibat ada aplikasi yang mistake atau baru saja menginstall aplikasi yang tidak kompatibel dengan tipe handphone (dalam banyak kasus, setelah menginstall textual style changer).
- Bila handphone Android dapat dinyalakan, namun tidak mau merespon data dari pengguna, misalnya layar Android tidak mau disentuh atau tidak dapat masuk ke menu telepon/ tablet.
- Bila Anda lupa PIN, Password atau Anda terlalu banyak melakukan percobaan menggambar pola (design) pengunci ponsel Android yang menyebabkan Anda tidak dapat masuk ke menu.
- Kerusakan-kerusakan programming Android lainnya.
Untuk melakukan industrial facility reset through recuperation mode secara garis besar dapat dilakukan dengan dua langkah mudah berikut. Namun sebelumnya, do with your own particular danger atau resiko ditanggung sendiri alright wink

 |
Cara Resette Epson Stylus C90 |
Resette Epson Stylus C90 biasanya di lakukan karena troubel yang terjadi pada printer sangat parah dan terjadi pada kerusakan systemnya bukan pada hardwarenya, jadi fungsi reset ini untuk mengembalikan setingan program yang ada pada printer kembali ke setting defaul atau bawaan pabriknya.
- Driver Printer Epson Stylus C90 sudah terinstall terlebih dahulu, dan pastikan printer sudah konek ke komputer
- Pastikan Anda mempunyai Software Resetter Printer Epson Stylus C90.
- Pastikan bahwa kerusakan printer minta di reset counternya (biasanya lampu pada printer nyala merah - hijau bergantian dan print head tidak bergerak)
Berikut ini adalah beberapa cara menggunakan
Software Resetter Epson Stylus C90 :
1. Pasang kabel power printer dan kabel usb printer, kemudian hidupkan printer. Biarkan printer dalam keadaan blink
2. PENTING !!. Ubah tanggal sekarang ke. . . . . . . .
Kalau tidak dirubah maka software tidak bisa dirubah dan akan muncul pesan error :
tutorial resetter epson c90
3. Buka Software Resetter Epson Stylus C90.
4. Klik Accept.
5. Pilih Particular Adjustment mode. Pada menu Maintenance, pilih Waste ink pad counter
6. Klik Check untuk melihat hasil nilai counter terakhir
7. Klik OK untuk melanjutkan
8. Berikut adalah tampilan hasil nilai counter dari printer
9. Klik Initialization untuk proses reset counter
10. Klik OK, kemudian matikan printer dan cabut kabel power
11. Pasang kembali kabel power dan hidupkan printer. Tunggu sampai printer selesai kalibrasi
12. Setelah printer ready, klik Check untuk melihat nilai counter setelah di reset. Klik OK untuk melanjutkan
13. Hasil akhir nilai counter setelah di reset menggunakan Software Resetter Epson Stylus C90

 |
Cara mengetahui Titik Koordinat dengan Android Google Earth |
Koordinat merupakan suatu titik suatu hasil dari perpotongan antara garis lintang dan garis bujur yang menunjukan suatu objek baik itu orang ,lokasi pesawat jatuh, atau gedung dalam sebuah lokasi di lapangan/bumi dengan di peta. Garis lintang adalah garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa.
Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.
Garis bujur adalah garis horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur.
Sekarang saatnya kita membahas inti dari penulisan ini yaitu menentukan titik koordinat SMA Negeri 3 Bogor menggunakan software Google Earth.
1. Langkah pertama, buka aplikasi Google Earth pada komputer anda.
 |
Icon Google Earth |