LAMAN-SERi : MeNCaRi KeReDHaaN-MU View RSS

~ Everyone thinks of changing the world, but no one thinks of changing himself. Leo Tolstoy ~
Hide details



Salam AidilFitri 1435H / 2014M 28 Jul 2014 10:51 PM (10 years ago)




Assalamualaikum, 

Kesempatan ini, saya beserta keluarga mengucapkan Selamat Hari Raya AidilFitri 1435H. 

Taqabbalallahu Minna Wa Minkum, semoga Allah menerima amal ibadah kita selama bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita mampu kekal istiqamah dengan amalan-amalan yang lainnya. 

 Aamiin. 

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sepotong roti penebus dosa 3 Jul 2014 6:03 PM (10 years ago)

Roti Arab, ehsan EnGoogle

Assalamualaikum warahmatullah,

Alhamdulillah, pada hari Jumaat 6 Ramadan yang penuh barakah ini, saya ingin kongsikah kisah yang di'tag' oleh seorang sahabat di fB. Mudah-mudahan perkongsian hari ini ada manfaatnya untuk kita semua, insyaAllah.


Nabi SAW telah bersabda: “Setiap anggota manusia harus membuat sedekah setiap hari apabila matahari terbit. Engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah. Dan engkau menolong sesaorang menaiki tunggangannya atau pun engkau menolong mengangkat baginya barang-barang ke atas tunggangnya adalah sedekah, dan perkataan yang baik itu sedekah. Dan pada tiap-tiap langkah menuju ke tempat sembahyang adalah sedekah. Dan engkau menjauhkan bahaya dari jalan laluan juga menjadi sedekah.” (diriwayatkan oleh Abu Hurairah) 

Sabda Rasulullah SAW: Berikanlah sedekah walaupun dengan sebiji tamar ataupun sebuku roti, atau sebuah senyuman yang manis. 

 Abu Burdah bin Musa Al-Asy’ari meriwayatkan,bahawa ketika menjelang wafatnya Abu Musa pernah berkata kepada puteranya: “Wahai anakku, ingatlah kamu akan cerita tentang seseorang yang mempunyai sepotong roti.” 

Dahulu kala di sebuah tempat ibadah ada seorang lelaki yang sangat tekun beribadah kepada Allah . Ibadah yang dilakukannya itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun. Tempat ibadahnya tidak pernah ditinggalkannya, kecuali pada hari-hari yang telah dia tentukan. 

Akan tetapi pada suatu hari, dia digoda oleh seorang wanita sehingga dia pun tergoda dalam pujuk rayunya dan bergelimang di dalam dosa selama tujuh hari sebagaimana perkara yang dilakukan oleh pasangan suami-isteri. Setelah ia sedar, maka ia lalu bertaubat, sedangkan tempat ibadahnya itu ditinggalkannya, kemudian ia melangkahkan kakinya pergi mengembara sambil disertai dengan mengerjakan solat dan bersujud. 

Akhirnya dalam pengembaraannya itu ia sampai ke sebuah pondok yang di dalamnya sudah terdapat dua belas orang fakir miskin, sedangkan lelaki itu juga bermaksud untuk menumpang bermalam disana, kerana sudahsangat letih dari sebuah perjalanan yang sangat jauh, sehingga akhirnya dia tertidur bersama dengan lelaki fakir miskin dalam pondok itu. Rupanya berhampiran kedai tersebut hidup seorang Pendeta yang setiap malamnya selalu mengirimkan beberapa buku roti kepada fakir miskin yang menginap di pondok itu, masing- masingnya mendapat sepotong roti. 

Pada waktu yang lain, datang pula orang lain yang membahagi-bahagikan roti kepada setiap fakir miskin yang berada di pondok tersebut, begitu juga dengan laki-laki yang sedang bertaubat kepada Allah itu juga mendapat bahagian, kerana disangka sebagai orang miskin. Rupanya salah seorang di antara orang miskin itu ada yang tidak mendapat bahagian dari orang yang membahagikan roti tersebut, sehingga kepada orang yang membahagikan roti itu ia berkata: “Mengapa kamu tidak memberikan roti itu kepadaku.” 


Orang yang membahagikan roti itu menjawab: “Kamu dapat melihat sendiri, roti yang aku bahagikan semuanya telah habis, dan aku tidak membahagikan kepada mereka lebih dari sepotong roti.” 

Mendengar ungkapan dari orang yang membahagikan roti tersebut, maka laki-laki yang sedang bertaubat itu lalu mengambil roti yang telah diberikan kepadanya dan memberikannya kepada orang yang tidak mendapat bahagian tadi. Sedangkan keesokan harinya, orang yang bertaubat itu meninggal dunia.


Di hadapan Allah, maka ditimbanglah amal ibadah yang pernah dilakukan oleh orang yang bertaubat itu selama lebih kurang tujuh puluh tahun dengan dosa yang dilakukannya selama tujuh malam. Ternyata hasil dari timbangan tersebut, amal ibadat yang dilakukan selama tujuh puluh tahun itu dikalahkan oleh kemaksiatan yang dilakukannya selama tujuh malam. 

Akan tetapi ketika dosa yang dilakukannya selama tujuh malam itu ditimbang dengan sepotong roti yang pernah diberikannya kepada fakir miskin yang sangat memerlukannya, ternyata amal sepotong roti tersebut lebih berat timbangannya dibanding dengan perbuatan dosanya selama tujuh malam itu. 

Kepada anaknya Abu Musa berkata: “Wahai anakku, ingatlah olehmu akan orang yang memiliki sepotong roti itu!” 

*NB: Bersedekahlah, mudah-mudahan dengan bersedekah dapat memberatkan timbangan kita di hadapan Allah kelak... Aamiin. 

XOXO,

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Contohi sifat positif lebah 1 Jul 2014 11:10 PM (10 years ago)

Image : http://en.wikipedia.org/wiki/Honey_bee
Bismillah,

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merosak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar).

Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat unggul. Sifat berkenaan membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun mereka dia berada, ke mana pun mereka pergi, apa yang mereka lakukan, apa peranan dan tugas apa pun yang mereka lakukan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain.

Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah, “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”

Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera memerlukan manusia seperti itu. Menjadi apa pun, dia akan menjadi yang terbaik; apa pun peranan dan fungsinya maka segala yang dia lakukan adalah hal yang membuat orang lain, menjadi bahagia dan sejahtera.

Nah, sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah SAW dengan penyataan dalam hadis di atas mengisyaratkan agar kita mencontohi sifat positif yang dimiliki oleh lebah.

Tentu saja, sifat itu sendiri memang adalah ilham daripada Allah SWT seperti mana yang Dia firmankan, “Dan Tuhanmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat ubat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” (Surah An-Nahl ayat 68-69).

Sekarang, bandingkan apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut:

 Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih. Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeza dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat berbau busuk. Tapi lebah ia hanya mendatangi bunga-bungaan atau buah-buahan atau tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu.

Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; kerana sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu.” (Surah Al-Baqarah ayat 168).

“(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang makruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (Surah Al-A’raf ayat 157).

Kerananya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan rasuah, pencurian, penyalahgunaan sewenang-wenangnya, manipulasi, penipuan dan dusta. Segala kekayaan hasil perbuatan tadi adalah khabaits (kebusukan).

 Mengeluarkan yang bersih. Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu madu mempunyai khasiat kepada kesihatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan daripada organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikkan ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesihatan: air liurnya!

Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan buatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Surah Al-Hajj ayat 77).

Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah diwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum).

Al-khair di dalam ayat itu bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan manusia dan makhluk lainnya. Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan.

Hatinya jauh daripada prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik perilakunya tidak menyusahkan orang lain melainkan malah membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar manfaat manusia.

Tidak pernah merosak seperti yang disebutkan dalam hadis yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merosak atau mematahkan ranting yang dihinggapi.

Begitulah sifat seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan kerosakan dalam hal apa pun: baik material mahupun bukan material. Bahkan dia selalu melakukan kebaikan terhadap orang lain. Dia melakukan kebaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu.

Jika kerosakan terjadi akibat rasuah, ia perlu membanterasnya kemudian menjauhi perilaku buruk itu. Berbalik kepada lebah, ia serangga yang kuat bekerja.

 Ketika muncul pertama kali dari biliknya (menetas), lebah membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu.

Begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Surah al-Insyirah ayat 7).

Kerja keras dan semangat pantang undur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia kecuali yang mendapat rahmat Allah- tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam menegakkan keadilan.

Bekerja secara berkumpulan (jama’i) dan tunduk pada satu pimpinan. Lebah selalu hidup dalam kelompok besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif dan masing-masing mempunyai tugas sendiri. Ketika mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya.

Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk memanggil teman-temannya untuk membantu dirinya.

Itulah seharusnya sikap orang beriman. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kukuh.” (Surah Ash-Shaff ayat 4).

 Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu. Lebah tidak pernah memulakan serangan. Ia akan menyerang ketika terasa terganggu atau terancam. Untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. 

Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari.

Tapi jika ada, tidak lari. Itulah beberapa karakter lebah yang perlu dicontohi orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl.

Wallahu a’lam.



Sumber : HMetro

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jangan mencela makanan 1 Jul 2014 12:06 AM (10 years ago)



Assalamualaikum, 

Alhamdulillah, bertemu kita lagi dalam entry kali ini di bulan Ramadhan yang mulia. Syukur masih ada kelapangan untuk saya nukilkan sedikit pengalaman untuk tatapan dan pengajaran yang dapat kita ambil, insyaAllah.

Makanan adalah suatu nikmat yang sangat penting bagi manusia, kerana manusia perlukan makanan untuk hidup. Makanan itu pula ada kalanya disukai, sedap dan menyelerakan dan ada kalanya pula sebaliknya. Apabila dihidangkan dengan makanan yang tidak disukai, tidak sedap dan tidak menyelerakan, ada kalanya seseorang itu tidak dapat menahan diri daripada mencela makanan tersebut.

Sesuai dengan tajuk entry, saya nak cerita sikit al-kisah yang berlaku sewaktu iftar Ramadhan kedua (semalam). Gambar di atas adalah makanan yang dihidangkan oleh caterer yang dilantik oleh Masjid XXXX berdekatan kediaman saya. Saya rahsiakanlah, sebab tak mahulah dikatakan mengumpat pula nanti. Ikut menu yang disediakan, dalam pinggan ada nasi putih, sayur campur, ikan keli goreng + sambal, sambal belacan + timun, dalam pinggan asing pula ada gulai lemak daging salai + belimbing buluh + ubi kentang. Pencuci pulut pula pudding cendol dan air laici. Waaaah…. Sedap,kan? Jangan ada yang meleleh air liur baca entry saya sudahlah, ya… hehe...


Saya duduk semeja dengan anak-anak, kebetulan sewaktu hampir-hampir berbuka, seorang hamba Allah bersama anak kecilnya menyelit masuk duduk bersama meja sehidangan. Masuk sahaja waktu berbuka, kami pun mulalah mengisi perut. Agaknya disebabkan lapar seharian berpuasa, saya sangat consentrate makan, tanpa sempat menoleh ke kiri dan kanan lagi. Tiba-tiba hamba Allah yang duduk semeja membuka mulut, “Isy… apasal nasi ni mentah.” Sayapun kuis-kuis sedikit nasi yang di dalam pinggan. Dalam hati, “Hemmm…. Sedikit keras, ada juga yang tak cukup kembang. Tak apalah, rezeki depan mata, perut tengah lapar…”. Hamba Allah ini terus menegur, “Nasi tak mentah ke? Elok je makan…”, saya jawab sambil senyum, “Mentah sikit, tapi boleh makan.” Saya memang tak cerewet sangat soal makan, lebih-lebih lagi bila makanan tersebut diberi percuma.

“Ish… akak tak lalu makan nasi mentah macam ni. Ini salah sukat air, masak tak betul memanglah mentah….” rungut hamba Allah ini lagi. Saya cuma senyum aje.

“Kalau budak akak yang masak nasi ni memang kenalah… Akak memang jaga bab-bab macam ni sebab akakpun buat catering juga…” 

Hemmm… tak terkata apa, entahlah… bukan saya tak mahu layan celoteh hamba Allah ini, tapi terasa rugi kalau tak ‘khusyuk dan tawadduk’ menikmati makanan yang ada… heh heh heh… Saya ingatkan hamba Allah ini akan ‘senyap’ sebab saya tak layan dia merungut, tapi rupa-rupanya ada lagi rungut-sambungannya.

“Nampak selera betul makan ya, ambik la lauk akak ni (ikan keli). Akak tak makan ikan-ikan macam ni. Tak lalu tekak. Lauk semalam sedap, hari ni tak berapa sedap. Nasi pulak mentah…” Saya senyum aje, entahlah… Rasanya memang eloklah saya diam, sebab teringat satu hadis nabi berkenaan larangan mencela makanan. Saya beritahu hamba Allah ni, “tak apalah kak, lauk anak ni pun (sambil tunjuk lauk anak yang duduk sebelah) tak habis lagi, nanti kalau nak saya ambil.” Saya sambung habiskan makanan yang ada, licin pinggan tinggal tulang tengah di badan ikan keli saja… he he… Dalam pada itu, hamba Allah ini terus-menerus merungut akan ‘ketidak-sempurnaan’ juadah yang dihidangkan. Astagfirullah, nak saja saya ‘ceramah’ sikit pada hamba Allah ini, tapi entah mengapa tiada kekuatan untuk menegurnya. 

Saya kongsikan kisah ini agar kita dapat iktibar daripada apa yang berlaku. Memang ada hadis yang melarang kita mencela makanan. Saya godek-godek EnGoogle dan ambil dari JAKIM : Daripada Abu Hurairah r.a. katanya, “Rasulullah SAW tidak pernah mencaci sesuatu makanan. Jika baginda suka makanan tersebut ia memakannya dan jika Baginda tidak menyukainya maka Baginda tinggalkannya.” (HR Muslim) 

MasyaAllah, begitu tinggi pekerti Rasulullah s.a.w., tidak mencela makanan kerana setiap rezeki yang dikurniakan Allah semuanya baik kerana dengan rezeki tersebut juga dapat memberi beberapa faedah dan manfaat kepada hambanya, sesuai dengan tempat dan keadaan di mana berada. Janganlah kita mencela atau mencaci makanan yang kita diperolehinya. Imam al-Ghazali Rahimahullah berkata dalam kitabnya Ihya’ Ulumiddin bahawa seharusnya seorang muslim itu redha dengan rezeki dan makanan yang ada. Apabila sesuatu makanan yang dihidangkan itu tidak disukai, tidak sedap atau tidak menyelerakan, maka janganlah makanan itu dicela, cukuplah sekadar diam ataupun tidak memakannya, itulah yang lebih aula...

Dalam satu riwayat lain yang diriwayatkan oleh Muslim, Abu Hurairah r.a. berkata, maksudnya, “Aku tidak pernah sekali-kali melihat Rasulullah s.a.w. mencela makanan. Sesungguhnya apabila Baginda menyukainya, Baginda memakannya dan apabila Baginda tidak menyukainya Baginda diam.” (HR Muslim)


Berdasarkan hadis di atas, para ulama mengambil kesimpulan bahawa makruh mencela makanan yang halal dimakan. Adapun makanan yang haram pula maka bolehlah dicela dan melarang orang lain memakannya. Imam an-Nawawi r.a. berpendapat bahawa antara adab makan yang penting untuk dijaga ialah tidak mencela sesuatu makanan yang dirasakan tidak sedap atau tidak menepati cita rasa; umpamanya mengatakannya masin, masam, kurang garam, cair, tidak cukup masak dan sebagainya.

Sebahagian ulama mengharuskan mencela makanan jika ianya bertujuan untuk mengkritik cara masakannya, bukannya bertujuan untuk mencela makanan tersebut. Bagaimanapun, menurut Imam Ibnu Hajar al-‘Asqalaani Rahimahullah, larangan mencela makanan tersebut adalah umum kerana mencela masakan seseorang boleh melukakan hati orang yang memasaknya. Akan tetapi jika ianya bertujuan untuk kebaikan masa hadapan, iaitu supaya masakan tersebut dapat diperbaiki maka tidaklah menjadi kesalahan menurut sebahagian ulama.


Jika dihidangkan sesuatu makanan sedangkan makanan tersebut tidak disukai ataupun tidak pandai memakannya, maka diperbolehkan menolak dengan mengatakan: “Saya tidak menyukai makanan ini” atau “Saya tidak biasa atau tidak pandai memakannya” atau dengan apa jua ungkapan yang seumpamanya.

Rasulullah s.a.w. pernah dihidangkan dengan daging dhab bakar lalu Baginda tidak mahu memakannya. Khalid bin al-Walid r.a. lalu bertanya kepada Baginda, maksudnya, “Adakah dhab itu haram wahai Rasulullah!?” Rasulullah s.a.w. pun menjawab, maksudnya: “Tidak, akan tetapi binatang itu tidak ada di bumi (lingkungan) kaumku, sehingga aku tidak menyukainya.” (HR al-Bukhari dan Muslim). 

Dalam sebuah riwayat yang lain pula diceritakan bahawa Baginda menjawab maksudnya: “Makanlah kamu, sesungguhnya ianya adalah halal. Akan tetapi ianya bukanlah daripada makananku (yang biasa aku makan).” (HR Muslim)

Nah kawan-kawan, makanan adalah nikmat kurniaan Allah SWT yang patut dihargai dan disyukuri dan jangan sekali-kali ianya dicela. Jika makanan yang dihidangkan kepada kita itu kita sukai, maka makan dan pujilah makanan itu selayaknya, sebaliknya jika makanan itu tidak kita sukai, maka diam adalah lebih baik atau boleh saja makanan itu ditinggalkan. 

Ingat, jangan mencela makanan, ya!

XOXO...


NB: Sebahagian info dipetik dari JAKIM dan Mufti BN

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sunnah buka puasa dengan rutab 29 Jun 2014 10:25 PM (10 years ago)


Assalamualaikum rakan-rakan...

Lamanya tak berblogging... he he... Semoga rakan-rakan sihat-sihat belaka disamping menjalani ibadah puasa. Bagaimana dengan puasa kali ini? Rasanya agak mencabar juga ya, sebab kita masih dalam musim El-Nino, panasnya ahuhai... 

Ada kesempatan di bulan puasa ni, bolehlah BG masukkan entry terbaru. Kali ini nak kongsikan apa yang BG baca di fB DrMAZAdotcom, katanya, Nabi s.a.w berbuka puasa dengan rutab, atau tamar atau air. Apa rutab tu ya? Haaa... kalau nak tahu, rutab adalah buah kurma yang telah masak sebelum menjadi tamar kering.  Adapun tamar ialah buah kurma yang sudah kering. (lihat: al-Mu’jam al-Wasit 1/88). Dalam hadith daripada Anas katanya: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُفْطِرُ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّيَ عَلَى رُطَبَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَتُمَيْرَاتٌ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تُمَيْرَاتٌ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ 

Bahawa Rasulullah s.a.w. berbuka dengan puasa sebelum bersolat dengan beberapa biji rutab, sekiranya tiada rutab maka dengan beberapa biji tamar, dan sekiranya tiada tamar maka baginda minum beberapa teguk air. (Riwayat al-Imam Ahmad dan al-Tirmizi, katanya hadis ini hasan) 

Inilah tertib yang dilakukan oleh baginda Nabi s.a.w, pilihan pertama ialah rutab, jika tiada maka tamar dan jika tiada maka air.

Kata al-Mubarakfuri (meninggal 1353H): "Hadis ini menjadi dalil disunatkan berbuka puasa dengan rutab, sekiranya tiada maka dengan tamar, dan sekiranya tiada maka dengan air. Adapun pendapat yang menyatakan di Mekah disunatkan didahulukan air zam-zam sebelum tamar, atau mencampurkan tamar dengan air zam-zam adalah ditolak. Ini kerana ia menyanggahi sunnah. Adapun Nabi telah berpuasa (di Mekah) banyak hari pada tahun pembukaan kota Mekah namun tidak pernah diriwayatkan baginda menyalahi adat kebiasaannya mendahulukan tamar sebelum air. (al-Mubarakfuri, Tuhfah al-Ahwazi, 3/311, Beirut: Dar al-Kutub al-`Ilmiyyah). 

Ohhh.... selama ini kita panggil buah tamar/kurma aje, rupanya ada namanya yang tersendiri. Apa rasa rutab ni ya? Menurut DrMaza, katanya rutab lembut dan manis. BG pernah makan rutab ni, ada yang macam dalam gambar di atas, dan ada juga yang berwarna merah. Rasanya manis-manis kelat, kalau ada yang tak suka rasa kelat, kenalah tunggu rutab masak ranum dan jadi lembik sedikit. 


gambar ehsan EnGoogle

BG beli rutab ni di Cold Storage, SACC Mall, beberapa tahun lepas. Masa belek-belek rutab ni, ada seorang hamba Allah beritahu BG, pilihlah yang warna kuning kerana ia lebih sedap daripada yang berwarna merah. Haaa... jika ada yang nak mencuba, sila-silalah rasa kedua-dua jenis rutab ini... Semoga bertambah lagi pahala berbuka dengan mengikut sunnah.  


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Ramadan Kareem 1435H/2014M 29 Jun 2014 9:54 PM (10 years ago)


Assalamualaikum wbt. muslimin & muslimat..... 

Alhamdulillah, kita diberi kesempatan menyambut Ramadhan 1435H. Selamat menjalani ibadah puasa dan melipat-gandakan amalan yang lainnya. 

Jangan lepaskan peluang untuk meraih yang lebih baik dari yang sebelumnya. Semoga sentiasa dilindungi dan beroleh rahmat-NYA. Aamiin... 

XOXO

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Shawl Chiffon Aurora 15 Apr 2014 2:26 AM (10 years ago)





Material : High quality chiffon 
Design : Long Shawl with end halfmoon curve. 

Measurement : Measurement : 1.75m X 0.75 m 
*generous and wide size, you could style it with various style!* 
*Color may slightly vary from actual item due to lighting during photoshooting & monitor display setting*  

Full album : https://www.facebook.com/media/set/?set=a.1467675630116713.1073741853.1423506917866918&type=1

✿ PM/INBOX : Messages to SoigneeLaTiffaCouture 

LiKE | COMMENT | SUPPORT ☛| Soignee LaTiffa Couture |☚ 

Thank you. 

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Rafflesia is now at SoigneeLaTiffa 4 Apr 2014 1:01 AM (10 years ago)






Assalamualaikum, 

We are selling muslimah attire at affordable price. 

Our product range from ready made and also custom made hijabs (shawl, trendy scarfs, instant hijab) and dress. 

Please fee free to visit our page → SoigneeLaTiffaCouture.

Thank you. 

| LiKE | COMMENT | SUPPORT | ☛ SoigneeLaTiffaCouture ☚


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Only Allah... 4 Apr 2014 12:54 AM (10 years ago)


Only ALLAH can turn
a MESS into a MESSAGE,
a TEST into a TESTiMONY,
a TRIAL into a TRiUMPH,
a ViCTiM into a ViCTORY.

| LiKE | SHARE | SUPPORT | ☛ SoigneeLaTiffaCouture ☚ 


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sendiri bos, sendiri kuli 2 Mar 2014 8:34 PM (10 years ago)

Assalamualaikum dan salam sejahtera, 

Apa khabar rakan-rakan blogger sekalian? Lama sungguh tak jengah blog, kalau rumah tinggal, makanya sudah dipenuhi sawang labah-labah agaknya... he he he...

Sebenarnya saya menyibukkan diri dengan bisnes online. Angan-angan tinggi, hendak jadi tokey. Tokey kecikpun jadilah, asalkan tak jadi kuli orang lagi... 

Kalau rakan-rakan blog ada masa yang terluang, sudi-sudilah melawat ke page saya di Soignee LaTiffa couture ya! Ada banyak pilihan yang menarik, insya Allah. 












Sehingga jumpa lagi. 

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dhuha 16 Jul 2013 4:33 PM (11 years ago)



Ya Allah sesungguhnya waktu Dhuha itu waktu Dhuha-Mu, Kecantikan itu Kecantikan-Mu, Keindahan itu Keindahan-Mu, Kekuasaan itu kekuasaan-Mu & Perlindungan itu adalah Perlindungan-Mu.

Ya Allah jika rezekiku masih dilangit Engkau turunkanlah dan jika dalam bumi maka keluarkanlah dan jika di laut terbitkanlah jika sukar permudahknlah, jika haram Ya Allah suci dan halalkanlah dan jika jauh Engkau dekatkanlah dan jika ia sedikit maka perbanyakkanlah, dan jika ia banyak maka berkatilah ia untuk ku. 

Dengan berkat waktu Dhuha-Mu, Keagungan-Mu, Keindahan-Mu, Kekuatan-Mu dan Kekuasaan-Mu. 

Limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang Solleh.

Aamin.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Salam Ramadan 2013 16 Jul 2013 4:17 PM (11 years ago)



Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Cakap banyak, mulut celupar tanda akhlak buruk 5 Jan 2013 4:06 AM (12 years ago)



Assalamualaikum warahmatullah,

Selamat tahun baru 2013 kepada semua pengunjung LAMAN-SERi.

Dalam entri kali ini, LAMAN-SERi hendak berceloteh sedikit tentang sikap buruk dikalangan kita yang menjengkelkan, malangnya sikap buruk kita ini tidak kita sedari. 

Pernahkah ada ditegur rakan, "Amboi! Mulut tak ada insurans!" Jika ada rakan yang menegur akan sikap kita, maka hendaklah kita bersyukur kerana teguran seorang rakan selalunya ikhlas dari hati. Janganlah pula kita melenting, atau cuba mengelak, "ala... aku dah memang macam ni...", sebaliknya cubalah ambil sedikit masa dan renungkan kembali adakah wajar kita bersikap buruk, sedangkan agama menuntut kita berakhlak baik, tidak kiralah dengan sesiapapun.

Sama ada kita sedar atau tidak, cara kita bercakap sebenarnya mewakili tahap pendidikan, tahap IQ dan pengalaman kita. Jika tidak perlu, maka kurangkanlah mengeluarkan perkataan yang boleh mencacatkan peribadi diri sendiri dan perkataan yang boleh meninggalkan kesan yang tidak berapa cantik kepada orang yang kita cakapkan. Bolehkah seseorang yang mempunyai akhlak buruk berubah menjadi baik? Dan bagaimanakah yang dikatakan akhlak baik yang dikehendaki agama? 

Rasulullah SAW bersabda bermaksud: “Perbaikilah akhlak (budi pekerti) kamu sekalian.” 

Imam Ghazali menyebut dalam Ihya’ ulumiddin: “Bagaimana kita boleh menolak perubahan akhlak dan kelakuan pada manusia. Perubahan juga boleh berlaku pada binatang. Bukankah burung helang yang asal sifatnya liar itu boleh dijinakkan? Begitu juga dengan kuda yang degil dan menentang sifatnya, dapat dijinakkan menjadi patuh serta menurut. Semua itu adalah perubahan dalam akhlak dan sikap.”

Orang yang menyatakan akhlak atau sikap tidak mungkin boleh berubah, maka kita tanya kepadanya: “Sekiranya akhlak dan kelakuan itu tidak mungkin untuk berubah, maka sudah tentulah tidak ada gunanya peringatan yang kita dituntut untuk menyampaikannya, atau nasihat-menasihati antara satu sama lain, ataupun pendidikan.”

Hakikat budi pekerti itu adalah perilaku (hal dan keadaan) yang meresap dalam jiwa seseorang. Perilaku inilah yang menerbitkan perbuatan dengan perasaan senang dan mudah, tanpa perlu lagi kepada pemikiran dan pertimbangan.

Jika yang terbit daripada perilaku itu perbuatan elok dan terpuji menurut ukuran akal mahupun syarak, maka perilaku ini dinamakan budi pekerti yang baik. Sebaliknya, jika yang terbit adalah perbuatan jahat, maka perilaku yang menjadi sebab terbitnya segala perbuatan jahat itu dinamakan budi pekerti yang jahat.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis bermaksud: “Sesungguhnya orang yang terdekat kepadaku di hari kiamat ialah yang terbaik akhlaknya.”

Sudah sepatutnya orang yang beriman dengan Rasulullah SAW bersemangat untuk menghiasi dirinya dengan semua bentuk akhlak mulia. Sehingga Rasulullah SAW mencintainya dan dekat dengannya di akhirat kerana sikap dan kelakuannya mengikut apa yang Baginda perintah.

Dalam hadis lain, Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku cintai di antara sekalian kamu dan paling dekat kedudukannya kepadaku di akhirat adalah mereka yang terbaik akhlaknya. Dan yang terburuk di antara kamu sekalian bagiku dan terjauh dariku di akhirat iaitu mereka yang terburuk akhlaknya. Mereka itulah ‘Tsarsarun’, ‘Mutafaihiqun’ dan ‘Mutasyaddiqun’.”

Maksud Tsarsarun ialah orang yang banyak cakap, mutafaihiqun ialah orang yang sombong dan mutasyaddiqun ialah mereka yang cakap tanpa berhati-hati. Justeru, sesiapa yang ingin dicintai Rasulullah SAW dan ingin dekat dengannya di akhirat, hendaklah ia memperbaiki perangainya dan bersungguh-sungguh hingga tercapai cita-citanya.

Mudah-mudahan kita berubah ke arah yang lebih baik di tahun baru 2013 ini. Renung-renungkan.... 




Rujukan: Ust. Zahazan, BH 18/03/12

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Ðengar dengan kata hati 30 Nov 2012 7:56 PM (12 years ago)


Seorang guru bertanya kepada pelajarnya yang berusia tujuh tahun, “Kalau cikgu bagi kamu satu biji epal, satu biji lagi emal dan satu lagi epal, berapa biji epalkah yang kamu dapat?”

Sepantas kilat pelajar itu menjawab dengan yakin, “Empat.”

Guru itu kecewa dengan jawapan yang diberikan kerana mengharapkan jawapan yang diberikan ialah ‘tiga’.

“Mungkin dia tidak mendengar dengan baik,” bisik guru itu.

Guru tersebut mengulangi soalan yang sama sambil meminta muridnya itu mendengar dengan teliti.

Murid tersebut yang dapat membaca kekecewaan pada wajah gurunya itu, mula mengira dengan jari. Kali ini dihitung lama-lama, dengan harapan agar jawapan yang diberikan dapat membuatkan gurunya gembira, bukan bertujuan mencari jawapan yang tepat. Tanpa ragu-ragu, diulang jawapan yang sama, “Empat, cikgu!”

Gurunya sekali lagi kecewa dengan jawapan kedua yang masih lagi salah. Kemudian dia teringat bahawa muridnya itu amat menggemari strawberi, maka diubah sedikit soalan itu.

“Kalau cikgu berikan kamu sebiji strawberi, sebiji strawberi dan sebiji lagi strawberi, berapakah jumlah strawberi yang kamu miliki?”

Murid tersebut mengira lagi dengan jarinya, “Tiga, cikgu!”

Kali ini jawapannya tepat. Wajah guru tersebut berseri-seri.

“Bagus. Tepat sekali jawapan kamu itu.”

“Sekarang, kalau cikgu bagi kamu satu biji epal, satu biji lagi epal dan satu lagi epal, berapa epalkah yang kamu dapat?”

Soalan awal diulangi lagi buat kali ketiga, namun jawapan yang diebrikan tetap ‘empat’.

Kali ini si guru sudah hilang sabar. Ðisoalnya murid itu dengan marah, “Macam mana kamu dapat jawapan empat pula ni?”

Ðengan suara perlahan dan teragak-agak, murid itu menjawab, “Sebab saya dah ada sebiji epal di dalam beg saya, cikgu.”

Pengajaran: Mungkin kita memahami sesuatu dari sudut yang berbeza, tetapi jangan sesekali mendengar dengan satu tanggapan yang sudah dijangka. Jadi, dengarlah dengan mata hati. Malah jika berbeza pendapat, tidak bermakna satu pihak betul dan satu pihak salah. Boleh jadi kedua-dua pihak betul atau kedua-duannya salah.




Sumber: Solusi ISU#32

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

SALAM AiDiLFiTRi 1433H/2012 18 Aug 2012 5:07 PM (12 years ago)



Sebulan genap kita berpuasa,
Semoga digolongkan pada orang berjaya;
Diperintah sudah oleh Yang Berkuasa,
Sesudah berpuasa kita beraya.


Dingin di perigi waktu pagi,
Berkokok ayam ditengah laman;
Aidil fitri menjelma lagi,
Tamatlah ujian bagi yang beriman.



Makan rendang dengan ketupat,
Perut kenyang hati suka sangat;
Balik kampung jangan hanya hendak cepat,
Ingat tersayang pandulah dengan cermat.



Sungai disusur sehari-hari,
Dalam gelap menangkap ikan;
Saya menyusuh sepuluh jari,
Salah dan silap harap maafkan.



Tanpa mengira miskin kaya,
Pangkat kedudukan hamba bernyawa;
Sama-sama menyambut raya,
Maaf-maafan dihari bahagia.



Aidilfitri hari kemaafan,
Menghapus kesalahan sesama insan;
Memupuk perpaduan sesama insan,
Mengikat tali keakraban.



Sungguh tidak dapat diduga,
cempedak diidam dapat kelapa;
Raya tu memanglah raya juga,
Ibadah dan solat jangan dilupa ya...



Jika kita melihat seorang yg kufur, maka bersyukurlah kepada اَللّهُ kerana kita berada dalam Islam.
Jika kita melihat seorang yg berbuat dosa, maka bersyukurlah kepada اَللّهُ kerana kita berada dalam taqwa.
Jika kita melihat seorang yg berlaku bodoh, maka bersyukurlah kepada اَللّهُ kerana kita masih memiliki ilmu.
Dan, jika melihat orang lain mendapat bencana, maka bersyukurlah kepada اَللّهُ kerana kita terhindar darinya.
Bersyukurlah, kerana kita dilahirkan sebagai Muslim dan sebagai Malaysian.


Laman-Seri serta keluarga mengucapkan “Selamat Menyambut Hari Raya AidilFitri 1432H, Taqabbalallahu minna waminkum, Minal ‘aidina walfaizina, kullu am waantum bikhair, taqabbal ya kareem” (Semoga Allah menerima amalan kami dan kamu juga, iaitu sebagai orang yang kembali kepada fitrah juga yang berjaya dalam ujian. Hendaknya setiap tahun kalian semua dalam keadaan baik) kepada semua Muslimin dan Muslimat, walau di mana jua anda berada.




Capaian entry berkaitan :
* SALAM AiDiLFiTRi 1429H/2008
* SALAM AiDiLFiTRi 1430H/2009
* SALAM AiDiLFiTRi 1431H/2010
* SALAM AiDiLFiTRi 1432H/2011

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tunjukkan tanda mensyukuri nikmat dengan perbuatan 5 Aug 2012 8:30 AM (12 years ago)



PADA zaman Saidina Umar al-Khattab, ada seorang pemuda yang sering berdoa di sisi Kaabah yang maksudnya: "Ya Allah! Masukkanlah aku dalam golongan yang sedikit." Doa beliau didengar Saidina Umar yang melakukan tawaf di Baitullah.


Saidina Umar hairan dengan permintaan pemuda itu. Selepas selesai melakukan tawaf, Saidina Umar memanggil pemuda berkenaan lalu bertanya: “Kenapakah engkau berdoa sedemikian rupa, apakah tiada permintaan lain yang boleh engkau mohon kepada Allah?”
Pemuda berkenaan menjawab: “Ya Amirul Mukminin! Aku membaca doa berkenaan kerana aku takut dengan penjelasan Allah seperti firman-Nya dalam surah al-A’raaf, ayat 10 yang bermaksud: “Sesungguhnya Kami (Allah) telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan Kami adakan bagimu di muka bumi (sumber/jalan) penghidupan. (Tetapi) amat sedikitlah kamu bersyukur.”


Pemuda itu menjelaskan, beliau memohon supaya Allah memasukkannya dalam golongan yang sedikit, iaitu (lantaran) terlalu sedikit orang yang tahu bersyukur kepada Allah. Mendengar jawapan itu, Umar al-Khattab menepuk kepalanya sambil berkata kepada dirinya sendiri: “Wahai Umar, alangkah jahilnya engkau, orang ramai lebih alim daripadamu.”


Syukur adalah pengakuan hati terhadap sesuatu ganjaran dan nikmat dianugerahkan Allah SWT. Syukur bukan hanya meliputi perkara nikmat, kita juga perlu bersyukur apabila terlepas daripada bala, malapetaka dan bencana.


Pelbagai nikmat dianugerahkan Allah SWT terhadap hamba-Nya. Keseluruhan nikmat dikurniakan perlu ada bukti yang memperlihatkan kesyukuran. Bukti mensyukuri nikmat harta adalah apabila seseorang hamba itu membelanjakan hartanya di jalan Allah SWT.


Bukti mensyukuri nikmat kekuasaan diperoleh oleh pemimpin adalah menjadi pemimpin yang adil dan berusaha sekuat tenaga memberikan kesejahteraan kepada orang dipimpinnya. Bukti mensyukuri nikmat ilmu adalah mengamalkannya dan mengajarkannya kepada orang lain.
Begitulah bukti mensyukuri nikmat yang lain dengan menggunakannya kepada jalan Allah SWT. Banyak pengajaran ditunjukkan oleh Allah mengenai mereka yang diazab kerana tidak mensyukuri nikmat-Nya.


Antaranya, Firaun ditenggelamkan bersama bala tenteranya kerana kufur terhadap nikmat kekuasaan. Qarun ditenggelamkan ke dalam perut bumi bersama harta bendanya kerana kufur terhadap nikmat harta. Hamman diseksa kerana kufur nikmat kecerdikan Allah SWT berikan.


Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud: “Sesungguhnya Allah mengurniakan kepada sesuatu kaum itu nikmat yang kekal berada bersama mereka selagi digunakan untuk menunaikan hajat mereka yang memerlukan. Apabila mereka ini berpaling daripada berbuat sedemikian maka Allah akan pindahkan nikmat itu kepada kaum yang lain pula.” (Hadis riwayat at-Thabrani)


Berdasarkan peristiwa dirakamkan dalam al-Quran, ia membuktikan nikmat Allah SWT yang tidak disyukuri akan dimusnahkan mengikut kadar kekufurannya. Sesungguhnya sangat banyak nikmat yang Allah kurniakan tanpa kita sedari.


Allah menyatakan, jika kita cuba menghitung nikmat dikurniakan kepada kita, nescaya tidak dapat dihitung dan terhitung. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak dapat menentukan jumlahnya.” (Surah an-Nahl, ayat 18)


Mereka yang tidak bersyukur dengan nikmat dikurniakan Allah, sedikit atau banyak, mereka itu masih jauh dengan rahmat Allah.


Firman Allah SWT yang bermaksud: “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (Surah Ibrahim, ayat 7)


Bersyukur hendaklah diterjemahkan dalam seluruh amalan kehidupan seharian. Orang yang bersyukur pasti ibadahnya bertambah, seluruh hidupnya mengarah kepada tuntutan ibadah diperintahkan Allah SWT.


Kerap kali kita memikirkan sesuatu yang telah hilang sehingga lupa mensyukuri apa yang ada di depan. Kita merasa sedih kerana kekurangan material padahal kita masih memiliki kunci kebahagiaan.


Oleh itu, renungkanlah supaya kita sentiasa bersyukur dan janganlah kita termasuk golongan mereka yang ingkar. Firman Allah yang bermaksud: “Mereka mengetahui bahawa semua nikmat yang ada berasal dari Allah, tetapi mereka mengingkarinya.” (Surah an-Nahl, ayat 83)


Justeru, sentiasalah bersyukur kepada Allah SWT tanpa bertangguh-tangguh. Jika kita menerima nikmat Allah keseluruhannya wajiblah kita menerima Islam keseluruhannya. Mudah-mudahan kita tergolong dalam golongan yang menghayati dan bersyukur dengan pemberian Allah SWT.  













Sumber : BHarian

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Nikmat Allah tiada tandingan dengan masa beribadah 14 Jul 2012 5:45 AM (12 years ago)



Ðiriwayatkan daripada Jabir, dia berkata, “Pada suatu hari Rasulullah pernah keluar menemui kami, kemudian Baginda bersabda: Jibril pernah berkata : Wahai Muhammad, demi Ðzat yang telah mengutusmu dengan hak, sesungguhnya Allah memiliki seorang hamba yang pernah beribadah selama 500 tahun di puncak gunung yang berada di tengah lautan. Panjang dan lebarnya gunung itu masing-masing tiga puluh hasta. Gunung itu dikelilingi oleh lautan. Ði mana jarak gunung itu dengan pinggir lautan sekitar empat ribu farsakh dari semua penjuru.

Ði bawahnya terdapat mata air tawar sebesar jari tangan yang mengeluarkan air tawar hingga air itu bercampur dengan air laut di bawah gunung itu. Ði kaki gunung itu ada pohon delima yang setiap harinya mengeluarkan sebiji buah delima untuk dimakannya agar ia kuat mengerjakan ibadah. Pada petang harinya ia turun dari gunung untuk mengambil air wuduk sambil mengambil buah delima dan memakannya. Setelah itu barulah ia menunaikan solatnya. Hamba itu memohon agar pada waktu nyawanya dicabut ia berada dalam keadaan bersujud, dan memohon agar jasadnya terpelihara utuh, hingga pada hari kebangkitan nanti ia berada dalam keadaan sujud kepada Allah. Rasulullah SAW bersabda : Maka Allah pun memakbulkan seluruh permohonannya.

Ketika turun ke bumi, kami (malaikat) lewati dan memerhatikan ibadahnya, dan ketika naik ke langit kami mengetahui dari ilmu Allah, bahawa di hari kebangkitan nanti ketika ia berada di hadapan Allah, Allah berkata kepadanya : Masukkan hamba-Ku ke dalam syurga kerana rahmat dan kasih sayang-Ku! Hamba itu berkata : Wahai Tuhanku, bukankah aku masuk syurga kerana amalku? Allah berkata kepadanya : Masukkan hamba-Ku ke dalam syurga kerana rahmat dan kasih sayang-Ku! Hamba itu kembali berkata : Wahai Tuhanku, bukankah aku masuk syurga kerana amalku? Allah berkata : Hitunglah wahai para malaikat lebih banyak mana antara nikmat yang telah Aku kurniakan kepadanya dengan amal yang telah dilakukannya!

Setelah dilakukan perhitungan, ternyata pahala ibadah 500 tahun belum boleh mengalahkan kenikmatan yang telah Allah kurniakan kepada hamba-Nya, tinggallah kenikmatan anggota tubuh yang lain yang belum boleh dibayar dengan amal ibadahnya. Maka Allah berkata : Wahai para malaikat, masukkan hamba-Ku ke dalam neraka! Maka hamba itu pun dimasukkan ke dalam neraka. Hamba itu berkata : Wahai Tuhanku, kalau begitu masukkan aku ke dalam syurga kerana rahmat dan kasih sayang-Mu! Allah berkata : Kembalikan hamba-Ku ke dalam syurga. Maka hamba itu dihadapkan kepada Allah.

Allah SWT bertanya : Wahai hamba-Ku, siapa yang menciptakanmu ketika kamu tidak berupaya apa pun? Hamba itu menjawab : Engkau wahai Tuhanku. Allah kembali bertanya : Siapa yang membuatmu kuat hingga kamu mampu menjalankan ibadah kepada-Ku sebagaimana mestinya selama 500 tahun? Hamba itu menjawab : Engkau wahai Tuhanku. Allah kembali bertanya : Siapa yang menempatkanmu di gunung di tengah samudera yang dalam, dan siapa yang mengeluarkan air tawar dari air masin dan mengeluarkan buah delima pada setiap malam, pada hal sebenarnya buah delima itu seharusnya berbuah sekali dalam setahun, kemudian Aku mengabulkan permintaanmu supaya kamu dicabut nyawa dalam keadaan bersujud kepada-Ku? Hamba itu menjawab : Engkau wahai Tuhanku. Allah berkata : Semua itu terjadi kerana rahmat dan kasih sayang-Ku dan dengan rahmat-Ku juga Aku memasukkanmu ke dalam syurga. Masukkanlah hamba-Ku ke dalam syurga, kerana kamu adalah hamba-Ku yang paling taat.

Maka Allah memasukkannya ke dalam syurga. Jibril berkata : Sesungguhnya segala sesuatu itu terjadi berkat rahmat Allah wahai Muhammad.”





Sumber : Buku Lah Tahzan untuk Umat Muhammad di BHarian 29/05/2012

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Romantik itu sunnah Rasulullah 1 Jul 2012 3:24 AM (12 years ago)


SIFAT romantik bukan eksklusif dilakukan dalam budaya masyarakat Barat. – Gambar hiasan

SIAPA suami pilihan anda? Percaya atau tidak, antara kriteria suami pilihan para gadis ialah lelaki yang romantik. Bagi kebanyakan lelaki pula, romantik biasanya hanya ketika usaha memikat, tetapi bila si dia sudah menjadi miliknya, romantik terus hilang.
Apabila isteri bersuara, kerap lelaki ini memberi alasan: "Romantik apanya, tak perlu nak jadi orang Baratlah!".
Ini antara tanggapan kebanyakan lelaki Malaysia khususnya lelaki Melayu. Hakikatnya, romantik bukan sikap orang Barat, bukan juga budaya hero Hindi sebaliknya romantik, bersikap baik dan melayan isteri dengan lembut adalah sunnah Rasulullah SAW.
Isteri rasa dihargai

Malu memegang tangan isteri? Kenapa perlu malu? Saya akui, budaya ini memang agak asing bagi masyarakat kita. Kenapa jadi asing? Sebab kita tidak membiasakan diri kita melakukannya.
Setiap isteri mendambakan suami yang romantik. Tidak perlu berikan bunga setiap hari, bukan harapkan hadiah yang menghabiskan gaji. Memadailah cara anda membelai, tingkah anda merayu. Sikap anda memberi perhatian juga diinginkan selain pelukan dan ciuman kasih sayang malah luahan rasa cinta.
Pakar psikologi pernah mengatakan, pengucapan cinta satu kali sehari akan memanjangkan usia. Kenapa? Apakah kaitan pengucapan cinta dengan panjangnya usia?
Sebenarnya, maksud pendapat tersebut adalah ucapan cinta akan membuatkan diri orang yang menerimanya rasa disayangi dan dihargai lantas akan membuahkan seribu rasa kegembiraan dan kebahagiaan. Rasa gembira dan bahagia pula membuatkan seseorang ingin terus hidup bagi terus menikmati kebahagiaan tersebut.
Contoh Rasulullah

Menurut riwayat, Rasulullah SAW sering mengucup isteri baginda dengan penuh rasa kasih sayang. Rasulullah SAW pernah mencium isterinya sebelum pergi menunaikan solat di masjid. Aisyah RA berkata yang bermaksud: "Rasulullah pernah mencium salah seorang isteri baginda, lalu berangkat menunaikan solat tanpa memperbaharui wuduk." (Hadis riwayat Abu Daud)
Walaupun hadis itu menjadi hujah atau perbincangan dalam hukum wuduk, namun tujuan saya mengemukakan hadis ini ialah untuk mengetengahkan kepada umum tentang sikap romantik Rasulullah SAW. Saya tahu, memang ramai yang mencium isteri tapi berapa kalikah anda mencium isteri anda dengan penuh kasih sayang, bukan sekadar ciuman selamba atau ciuman penuh ghairah?
Aisyah RA berkata: "Aku biasa mandi berdua-duaan bersama Rasulullah SAW menggunakan satu bekas air." (Hadis riwayat al-Bukhari)
Pernahkah anda berbuat demikian? Berapa kerap? Baginda juga sering memanggil isterinya dengan panggilan yang indah dan disukai oleh isterinya. Baginda memanggil Aisyah RA dengan gelaran Humaira' yang bermaksud putih kemerah-merahan, bertujuan memuji kecantikannya. Rasulullah SAW juga memanggil Aisyah dengan nama yang digemarinya iaitu Aisyah.
Lantas, ciumlah isterimu wahai para suami! Lafazkanlah kata-kata cinta. Panggillah isteri anda dengan panggilan disukainya. Berkongsilah makanan dan minuman anda.
Sentiasalah luangkan masa bersamanya malah banyak perkara lain yang boleh anda lakukan bagi membuktikan anda benar mencintai dan menghargai isteri anda. Apabila isteri rasa dihargai, dia bukan sahaja sanggup berikan layanan istimewa malah sanggup menggadaikan hidupnya demi suaminya.
Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Sesungguhnya orang yang paling baik antara kamu semua adalah orang yang paling baik terhadap isterinya dan aku adalah orang yang terbaik antara kamu semua (dalam membuat kebaikan) terhadap isteriku." (Hadis Riwayat al-Tirmizi)
Sebenarnya, cinta dan kasih sayang bukan sesuatu yang tegar dan keras seperti batu. Malah, batu juga boleh pecah dan hancur dek titisan air yang berulang kali. Sama juga dengan cinta dan kasih sayang. Seorang lelaki dan seorang perempuan perlukan cinta untuk bersama sebagai suami isteri. Untuk terus kekal sebagai suami isteri juga perlukan cinta.
Cinta bukan sekadar perasaan yang disimpan lama tetapi cinta perlu dihangatkan setiap masa dan ketika. Menjadi seorang suami malah isteri juga, rasa cinta perlu ditunjukkan setiap masa dan ketika.
Bersikap romantik merupakan antara cara meluahkan rasa cinta anda. Sebelum terfikir mahu melaksanakan sunnah Rasulullah SAW dengan poligami, apa kata usahakan untuk laksanakan sunnah baginda dengan bersikap romantik terlebih dahulu dengan isteri yang ada! Pasti boleh!

Sumber : Kosmo!

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Jadilah seorang pemaaf 25 Jun 2012 9:32 PM (12 years ago)



Assalamualaikum warahmatullah dan salam sejatera,

Pemaaf adalah sifat luhur yang perlu ada pada diri setiap muslim. Antara sifat positif yang terdapat dalam diri manusia adalah pemaaf, yakni lawan kepada sifat pemarah dan pendendam. Ketika manusia diciptakan oleh Allah SWT, Allah mencipta juga pelbagai bentuk emosi dan keinginan dalam diri manusia yang berbentuk positif dan negatif yang saling mempengaruhi antara satu sama lain.

Ada beberapa ayat al-Quran dan hadis yang menekankan keutamaan bersifat pemaaf yang juga disebut sebagai sifat yang hampir di sisi Allah SWT. Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain, Allah mencintai orang yang berbuat kebajikan.” (Surah ali-Imran ayat 132)

Kadang kala, perasaan marah juga disebabkan persaingan untuk mendapatkan sesuatu. Dalam keadaan itu, pesaing dianggap sebagai musuh yang perlu diatasi dengan apa cara sekalipun. Punca ini boleh merebak kepada fitnah, ugutan dan tindakan fizikal secara kekerasan. Namun, diakui bukan mudah untuk menjadi seorang pemaaf. Sikap negatif yang menjadi lawannya iaitu pemarah sentiasa berusaha menidakkan wujudnya sifat pemaaf dalam seseorang.

Pertembungan dua unsur ini mewujudkan satu mekanisme yang saling ingin menguasai diri seseorang. Iman dan takwa menjadi pengemudi melahirkan sifat pemaaf, manakala syaitan pula mengambil tempat mendidik sifat pemarah. Hakikatnya, syaitan sentiasa menggunakan kelemahan manusia untuk digoda dari pelbagai penjuru agar timbul sifat haiwaniah dalam diri manusia.

Memang tepat sifat pemaaf itu bukanlah satu perbuatan yang mudah dilakukan. Firman Allah SWT yang bermaksud, “Tetapi, sesiapa yang sabar dan suka memaafkan, sesungguhnya termasuk pekerjaan yang berat ditanggung.” (Surah asy-Syura ayat 43)

Sifat pemaaf memang sukar dilakukan memandangkan manusia sentiasa dikuasai fikiran logik untuk bertindak atas sesuatu perkara sehingga membunuh nilai moral sebenar.

Bukan penyelesaian

Emosi manusia pula memang mudah terpengaruh ke arah melakukan tindakan yang pada pandangannya logik adalah tindakan yang sepatutnya. Apatah lagi jika hasutan syaitan berjaya menguasai diri. Di sinilah pentingnya kita memupuk sifat pemaaf dalam diri. Sesuatu yang lojik tidak semestinya betul. Sebaliknya, ajaran agama adalah petunjuk kepada kebenaran yang mesti diamalkan untuk mendapat kebaikan di dunia dan di akhirat. Tindakan marah melampau dan diikuti pula dengan tindakan fizikal bukanlah jalan penyelesaian masalah atau untuk menunjukkan siapa yang benar. Jika diteruskan niat melakukan tindak balas atas kemarahan itu, mungkin ada tindakan yang mendatangkan keburukan sehingga berlakunya pembunuhan.

Sesiapa berupaya menahan kemarahan, bererti dalam dirinya memiliki kemuliaan, keberanian, keikhlasan dan kekuatan yang sebenar. Sebaliknya, orang yang tidak mampu menahan marah adalah golongan yang lemah. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Bukanlah orang yang kuat itu (dinilai) dengan  (kekuatan) dalam pergelutan, sesungguhnya orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.” (Hadis riwayat Bukhari)

Pentingnya sifat menahan marah mendorong Nabi Muhammad SAW apabila diminta oleh seorang lelaki agar berpesan atau mengajarnya mengenai sesuatu perkara, Nabi menjawab ringkas iaitu “jangan marah”. Lelaki itu seperti tidak berpuas hati dengan jawapan itu. Dia mungkin merasakan apalah besar sangat kebaikan menahan marah. Lalu dia bertanya buat kali kedua mengharapkan agar Rasulullah memberitahu amalan lain yang lebih besar pahalanya. Tetapi Rasulullah SAW tetap mengulangi perkataan “jangan marah”. Untuk mendidik sifat baik dalam diri perlulah menghampiri diri dengan memperbanyakkan melakukan ibadah wajib dan sunat. Dengan kekuatan takwa dan iman secara langsung akan menjauhkan perakara yang ditegah, termasuklah sifat pemarah.

Sifat pemaaf lahir dari jiwa dan hati yang tenang, hasil daripada tarbiyah yang berterusan. Sebab itu, selalulah cuba memupuk sifat pemaaf. Bermulalah dengan perkara yang kecil. Bagi orang yang bersifat pemaaf, tiada tersimpan perasaan marah dalam hatinya. Sebab itu, hati orang yang bersifat pemaaf tidak mudah terbakar dengan provokasi yang menekan dirinya.

Hati tidak tenteram

Banyak masalah berkaitan hubungan sesama manusia berpunca dari sifat marah dan membalas dendam. Biarpun perselisihan kecil, perkara itu tidak dapat diselesaikan disebabkan perasaan dendam masih bertapak di hati. Sikap berdendam hanya merugikan kedua-dua pihak. Paling tertekan ialah pihak yang lebih banyak berdendam.

Hatinya tidak tenteram dan sentiasa ada perasaan buruk sangka. Kadangkala, yang berdendam hanya sebelah pihak. Sedangkan, sebelah pihak lagi menganggap persengketaan sebelum ini sudahpun selesai. Jika sifat memaafkan diamalkan, insya Allah, kita tidak akan menanggung kemarahan daripada orang lain. Sesungguhnya Allah SWT terlebih awal memberi keampunan dengan rahmat-Nya.

Jika ada sesuatu yang menimbulkan perasaan marah, berfikirlah sejenak untuk menilai atau muhasabah diri sendiri terlebih dahulu. Renungkan dalam hati adakah perkara itu berpunca dari kita sendiri? Adakah sebelum ini kita mengambil langkah yang wajar untuk mengelak perkara itu daripada berlaku? Jika kita mampu berfikir sedemikian, cahaya kebenaran mudah memasuki ruang hati dan memberi petunjuk tindakan yang wajar dilakukan seterusnya. Pada ketika itu, syaitan tidak berpeluang untuk menyemarakkan perasaan marah, yang lahir adalah keinsafan dan sifat memaafkan.

Sifat pemaaf memberi manfaat yang besar kepada diri sendiri terutama dari segi rohani. Orang yang brsifat pemaaf selalu dalam keadaan tenang, hati bersih, berfikiran terbuka, mudah diajak berunding dan sentiasa menilai diri sendiri untuk melakukan kebaikan.

Renung-renungkan…




Sumber : Mohd Huzairi Zainuddin di MW#1276

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Beban harapan 24 Jun 2012 5:35 PM (12 years ago)



Assalamualaikum warahmatullah,

Anda masih ingat lagi entry baik hati vs murah hati? Jika ada yang terlupa, eloklah baca dulu entry yang terdahulu dan teruskan bacaan ke entry yang ini. 
  
Ðalam entry kali ni, LAMAN-SERi masih lagi kongsikan nukilan favorite, Ðr Azhar Hj Sarip. Semoga kita semua mendapat walau sekelumit manfaat daripada perkongsian ini.

Setiap daripada kita pasti mempunyai harapan, tidak kiralah mengenai apa pun. Setiap daripada kita pasti mengharapkan setiap harapan kita menjadi kenyataan. Apabila harapan yang didambakan menjadi kenyataan maka bahagialah hati.

Namun ada juga yang bersedih kerana harapan hanya tinggal harapan tanpa ada sedikit pun bayangan kenyataan. Keluh kesah mula menyelubungi setiap detik nafas memikirkan harapan yang tidak kunjung tiba.

Cuba anda renungkan kembali berapa banyak harapan yang sudah anda kecapi dan berapakah jumlah harapan yang benar-benar ada dambakan tetapi masih belum menjadi kenyataan. Mungkin lebih banyak harapan yang belum direalisasikan berbanding dengan harapan yang sudah anda rasai kehadirannya.

Mungkin kita sering tertanya-tanya mengapa harapan-harapan anda masih belum terlaksana biarpun anda sudah berusaha bersungguh-sungguh untuk mencapainya. Mungkin ada sedang berhadapan dengan wajah kekecewaan hidup hanya kerana beberapa harapan tidak terlaksana.

Kita mungkin mempertikaikan mengapa orang lain boleh mendapat apa yang anda harapkan, walaupun usahanya tidak seberapa. Kita selalu mengatakan bahawa harapan yang kita dambakan adalah yang terbaik untuk kehiudpan yang mendatang.

Tetapi apa yang kita tidak tahu, apakah benar-benar pasti ia yang terbaik atau mungkin ia adalah yang terburuk bagi kehidupan anda yang seterusnya. Sesungguhnya tkita tidak pernah tahu apa yang terbaik untuk kehidupan melainkan diberi petunjuk oleh Allah SWT.

Apa yang kita inginkan, boleh jadi sebenarnya adalah satu beban harapan di masa hadapan. Justeru, Allah SWT yang Maha Mengetahui lagi Maha Adil tidak pernah sesekali membebankan hamba-Nya.

Kisah pasangan suami isteri

Maka apa yang diharapkan tidak diberi melainkan ditukarkan dengan apa yang terbaik untuk masa hadapan. Cuma mungkin manusia sukar untuk menerima hakikat yang harapannya itu tidak bagus untuk masa hadapannya.

Kadangkala kita tidak perasan bahawa harapan yang kita inginkan sudah menjadi beban, bukan sahaja kepada diri sendiri, tetapi tempiasnya turut mengenai orang yang tidak tahu menahu tentang harapan sudah sekian lama tersemat di minda.

Ðr Azhar pernah ditanya oleh pasangan suami isteri yang sedang menanti kehadiran orang baru dalam kehidupan mereka. Pasangan ini bertanya anak lelaki atau perempuan yang terbaik untuk mereka pada ketika itu. Ðr Azhar bertanya kembali, anak apakah yang diinginkan oleh mereka. Si suami menjawab yang dia menerima apa sahaja yang dikurniakan Allah SWT kerana itulah yang ditakdirkan untuknya. Manakala si bakal ibu pula mengatakan yang dia benar-benar mengharapkan untuk mendapat anak perempuan. Ðia kemudiannya mengekspresikan betapa indah hidupnya apabila mempunyai anak perempuan kelak.

Kemudian Ðr Azhar bertanya kepada si isteri bagaimanakah perasaannya seandainya dia tidak dikurniakan anak perempuan tetapi dikurniakan seorang anak lelaki yang comel. Si isteri yang tadinya penuh gembira menceritakan keinginan untuk mempunyai anak perempuan diam seketika dan akhirnya mengatakan jika itu yang ditakdirkan, maka dia akan menerima seadanya.

Nah… jawapan yang diberikan oleh si isteri itu nyata sekali bersama dengan emosi menolak jika harapan yang diinginkan tidak terlaksana. Maka apabila sampai waktunya si anak lahir dan bukannya anak yang diinginkan, dia mungkin menerima kehadiran orang baru tetapi jiwanya merengus.

Kini harapannya sudah menjadi satu bebanan kerana dia menerima kehadiran orang baru yang tidak bersesuaian dengan kehendaknya. Ðia kemudiannya membesarkan anaknya itu dan selang beberapa tahun, pasangan itu dikurniakan seorang anak perempuan.

Gembiralah si ibu kerana harapannya kini sudah termakbul. Maka ditatangnya anak yang baru itu. Sekali beban harapan kini menjadi semakin berat apatah lagi apabila anak itu meningkat dewasa.

Boleh musnahkan hubungan

Apabila si anak yang pertama itu meningkat dewasa, maka dia akan terasa disisihkan kerana si ibu tadi hanya mendengar dan menumpukan perhatian kepada adiknya. Hal ini akan berlanjutan dan tanpa sedar bebanan harapan sudah mula membunuh jiwa abang yang sulung. Biarpun si ibu mengatakan yang dia menyayangi semua anaknya, namun perbuatannya tidak mencorakkan apa yang dikata. Ini akan membuatkan ketidakharmonian dalam keluarga apatah lagi jika si adik banyak melakukan perkara yang tidak memberi manfaat tetapi mendapat sokongan jitu si ibu.

Maka berhati-hatilah dengan harapan kerana apabila ia menjadi beban, ia akan memusnahkan banyak hubungan. Ia akan merapuhkan nilai kasih sayang. Ia akan menjadikan tiang keadilan patah. Buruknya lagi, hubungan kita dengan Allah SWT akan terjejas kerana memikirkan harapan atau kerana menumpukan harapan. Apa yang ditakuti adalah ianya membawa hingga ke akhir hayat.

Apalah gunanya usia yang panjang jika ianya dipenuhi oleh beban harapan dan menjadi petualang kehidupan yang kekal abadi. Kita mungkin dilupakan oleh orang yang pernah menjadi harapan kita kelak. Apabila saat itu sampai, tiada gunanya kita ratapi kerana puncanya datang dari diri kita sendiri. Lebih membebankan, bila mana kita perlu menjawab di hadapan Allah SWT yang Maha Adil mengenai keadilan. Meskipun begitu, tidak salah untuk mempunyai harapan, yang salah adalah menaruh sepenuh harapan kepada harapan yang tidak pasti bakal menjadi yang terbaik untuk kita. Kita perlu ada harapan sebagai panduan ke arah mana kita hendak pergi, tetapi biarlah harapan itu dipandu Allah SWT dan bukan harapan nafsu yang tidak tahu arah hendak dituju melainkan memenuhi tuntutan nafsu serakah individu.

Semoga kita senantiasa dinaungi rahmat Allah SWT.

Sumber : Ðr Azhar Hj Sarip (Perunding Emosi, Spritual NLP Training) di MW#1482


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Ben Ashaari geng saya?! 23 Jun 2012 11:54 PM (12 years ago)



Assalamualaikum dan salam sejahtera,

Lama tak ngomel di sini, sejak sibuk berbelog di LiTTLE-KiOSK. Kepada geng yang baru ikut belog C&P ini, saya ucapkan selamat datang dan semoga dapat manfaat daripada perkongsian di sini. 

Sebetulnya, entry ini sangat istimewa, kerana saya terdapatnya seorang yang agak fofular di kalangan blogger sudi menjengah belog yang tidak seberapa ini. Beliau yang saya maksudkan, terdapat dalam imej di atas. Adakah benar Ben Ashaari di 'Geng Saya' ini Ben yang di sini → BenAshaari? Hanya Ben sahaja yang dapat menjawabnya.

Apa-apapun, saya ucapkan terima kasih. Terima kasih juga kepada geng-geng lain yang sudi follow. Insya Allah, saya akan terus menyajikan hidangan hebat untuk perisian minda dan rohani untuk kita semua.

Terima kasih atas sokongan semua! Muaaaah! 


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kencing manis ketika hamil, ancam ibu dan janin 23 Jun 2012 5:28 PM (12 years ago)



Sesetengah wanita hamil berisiko untuk menghadapi diabetes. Ðiabetes atau kencing manis merupakan penyakit yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah atau melebihi batas normal.

Keadaan ini berlaku kerana kekurangan unsulin dalam darah atau disebabkan tubuh tidak efisien mengolah insulin. Ðalam keadaan lain pula, jumlah insulin didapati mencukupi namun sel tubuh tidak dapat mengolahnya dengan baik. Keadaan ini dinamakan resistensi insulin atau diabetes tahap dua.

Penyakit kencing manis ini juga boleh menyerang wanita yang sedang hamil dan keadaan itu dinamakan diabetes gestational. Ia terjadi kerana semasa hamil, berlaku perubahan metabolisme endoktrin dan karbohidrat untuk persiapan nutrisi janin dan menyusui.

Oleh sebab itulah, tubuh ibu memerlukan hormon insulin tambahan. Semasa hamil, proses penyerapan makanan menjadi lebih lambat. Akibatnya gula dalam darah meningkat dengan lebih tinggi.

Ði akhir kehamilan, keperluan insulin meningkat tiga kali ganda daripada kebiasaannya. Keadaan ini dinamakan tekanan diabetagenik dalam kehamilan. Ini bermakna, kehamilan menyebabkan berlaku resistensi insulin secara semulajadi sehingga tubuh tidak tahan glukosa.

Ini kerana plasenta menghasilkan hormon anti insulin iaitu Human plancental lactogen, kortisol dan glukogon. Wanita hamil yang tidak dapat meningkatkan penghasilan insulin akan menghadapi diabetes sewaktu hamil.

Bayi meninggal lepas lahir

Wanita yang ingin hamil, sebaiknya membuat pemeriksaan kehamilan bagi mendapatkan kesihatan optimum sepanjang kehamilannya. Hal ini krana masalah diabetes yang dialami oleh bakal ibu sebelum kehamilannya boleh memberi risiko kmplikasi kehamilan dan kecacatan kepada janin.

Berdasarkan kajian yang dijalankan di luar negara menyatakan wanita yang menghidap diabetes tahap satu, kandungannya berisiko lebih besar untuk mengalami kelainan pertumbuhan. Kemungkinan lain adalah bayinya meninggal setelah dilahirkan.

Keadaan ini disebabkan paras gula dalam darah tidak terkawal. Oleh sebab itu, ibu perlu mendapatkan pemeriksaan doktor bagi mengawal kadar gula dalam darah. Sekiranya pemeriksaan dilakukan sebelum dan semasa hamil, gangguan pertumbuhan janin boleh dielakkan dengan sebaik-baiknya.

Ðiabetes gestational

Ðiabetes bagi wanita hamil boleh didiagnos dengan dua pemeriksaan iaitu kandungan gula dalam darah setelah berpuasa dan kandungan gula dalam darah (diambil dua jam selepas makan).

Had gula dalam darah setelah berpuasa adalah 100mg/dl dan had gula dalam darah setelah 2 jam makan adalah 140mg/dl. Lebih daripada had itu, wanita hamil dikategorikan sebagai diabetes.

Gejala diabetes sewaktu hamil ini adalah kerap kencing (polyuria), banyak minum (polydipsia), banyak makan (polyfagia) dan berat badan turun dengan mendadak. Terdapat juga gejala lain yang timbul seperti kerap mengalami bisul, gatal-gatal di kulit dan kemaluan, keputihan, cepat penat, sering mengantuk dan kebas. Jika gejala ini terdapat pada anda, segeralah dapatkan rawatan doktor.

Tips bagi mengawal penyakit diabetes bagi ibu hamil

1 – Kekalkan diet

Kurangkan pengambilan gula sederhana yang biasa terdapat pada minuman dan makanan manis. Ambil makanan seimbang sesuai keperluan wanita hamil.

2 – Khidmat kaunseling

Ðapatkan khidmat kaunseling dari pakar nutrisi kerana kekurangan kalori dikuatiri berisiko hipoglikemia (kadar gula dalam darah turun mendadak).

3 – Pantau sendiri

Pantau hipoglikemi dan jangan sampai paras gula dalam darah turun mendadak. Ambil makanan seimbang dan bersesuaian. Kandungan gula dalam darah boleh diukur secara berkala dengan melakukan pemeriksaan sendiri. Anda boleh membeli alat pengukur paras gula dalam darah di farmasi berdekatan.

4 – Suntikan insulin

Ambil suntikan insulin kerana sepanjang kehamilan, wanita hamil tidak boleh mengambil ubat-ubatan yang merangsang penghasilan insulin melainkan dengan suntikan insulin.

Semoga tips di atas sedikit sebanyak dapat membantu.




Sumber : MW#1478

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Terapi tenangkan hati pasangan 22 Jun 2012 5:42 AM (12 years ago)



Ujian merupakan lumrah kehidupan. Ðalam memahami hati pasangan, kadang-kadang kita terpaksa mengorbankan hati sendiri. lalu dengan cara itu, bolehkah kita merasai ketenangan? Ðalam berumahtangga, luka-melukai adalah perkara biasa tetapi sebaiknya kedua pasangan cepat merawat luka itu menjadi putik cinta yang baru.

Setiap hari seelok-eloknya salah seorang sedar tentang kewajipanmengurus hati jikayang lain lupa dan sibuk mengurus dunia. Bagaimanakah terapi yang diajarkan Rasulullah SAW kepada setiap muslim untuk menjaga hatinya sentiasa tenang dan tenteram walau di tengah-tengah dugaan yang berat?

Ðiriwayatkan daripada Zaid bin Arqam secara marfu’ kepada Rasulullah SAW, baginda bersabda, “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyuk, dari mata yang tidak pernah menangis dan daripada doa yang tidak dikabulkan.” (Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan an-Nasa’i)

Ðoa ini jika dihayati dengan penuhkeinsafan membawa pengajaran yang teramat berguna bagi setiap pasangan yang mendambakan ketenangan. Ði antaranya adalah :

1 – Tenang dengan ilmu

Ilmu mengenal Allah SWT adalah yang paling utama. Jika suami hanya sibuk belajar bagaimana menggunakan gadget terbaru dan isteri pula dengan ilmu kecantikan atau fesyen atau perniagaan online semata-mata, adakah ruang untuk mereka bersama mengenal ilmu agama? Belajar agama adalah wajib bagi setiap Muslim. Agama bukan hak para ustaz dan ustazah sahaja, tetapi seluruh umat Nabi Muhammad wajib mengenal agamanya dan mengambil ilmu warisan peninggalan Rasulullah SAW tersebut.

Ðunia dan harta takkan mampu membeli ketenangan hati, hanya Allah SWT yang berkuasa menenteramkan hati kita. Kenalilah Allah SWT dengan ilmu, dekati para ulama melalui buku, berkawan dengan orang-orang yang alim dan ikhlas. Carilah ilmu yang bermanfaat bukan hanya setakat pandai membaca al-Quran dan hadis tetapi juga memahami dan mengamalkannya dalam kehidupan.

2 – Tenang dengan hati yang khusyuk

Jika hati suami diusik oleh beban pekerjaan yang memenatkan, isteri pula sedih kerana anak-anak yang bermasalah maka jalan yang kedua untuk mendapat ketenangan adalah khusyuk mengerjakan ibadah. Tetapi jangan tunggu musibah datang baru hendak beribadah, eloklah sentiasa mengingati Allah dalam senang dan susah. Untuk mendapat khusyuk dalam ibadah perlulah menepati cara yang diajarkan Rasulullah SAW. Orang yang membaca al-Quran dan solat wajib ataupun sunnah jika mereka mengerjakannya dengan khusyuk maka keadaan mereka seperti yang digambarkan dalam firman-Nya yang bermaksud, “Allah telah menurunkan sebaik-baik perkataan iaitu Kitab suci al-Quran yang bersamaan isi kandungannya antara satu dengan yang lain (tentang benarnya dan indahnya), yang berulang-ulang (keterangannya) yang (oleh kerana mendengarnya atau membacanya) kulit badan orang-orang yang takut kepada Tuhan mereka menjadi seram; kemudian kulit badan mereka menjadi lembut serta tenang tenteram hati mereka menerima ajaran dan rahmat Allah.” (Surah az-Zumar ayat 23)

Bergetar hati kerana ingat dosa, takut pada Allah dan terkenangkan hari akhirat sedangkan diri belum sempurna untuk menghadapi mati. Begitulah perasaan orang yang khusyuk.

3 – Tenang dengan air mata

Tangisan boleh jadi petanda mendapat rahmat atau azab. Jika seseorang menangis kerana Allah SWT akan berubahlah amalannya dari yang jahat kepada yang baik. Namun ramai yang menangis kerana menerima balasan akibat kejahatan diri kemudian mereka berputus asa daripada rahmat Allah dan terus bergelumang dengan hawa nafsu yang menyesatkan. Suami dan isteri yang banyak menangis kerana Allah SWT antara yang paling lembut hatinya dan mudah memperbaiki kesilapan. Kalau mereka keras hati dan lalai pastilah konflik akan sentiasa memburu sepanjang perkahwinan. Oleh itu banyakkanlah menangis ketika bermuhasabah supaya hati anda berdua lebih lembut dan tenang menghadapi ujian.

Allah SWT berfirman yang bermaksud, “Ðan mereka sujud sambil menangis sedangkan hati mereka bertambah khusyuk.” (Surah al-Isra’ ayat 109)

4 – Tenang dalam berdoa

Kedekatan seorang hamba dengan Allah bergantung berapa kerap dia merayu, meminta, mengadu dan menangis kepada-Nya. Jika interaksinya amat kurang, sungguh dia telah menjauhi Allah SWT, tidak mempedulikan kebesaran dan kuasa-Nya dan seolah-olah tidak percaya kehebatan-Nya. Ketenangan itu dicapai dengan hati yang mengingati Allah, bersyukur dan bergantung kepada-Nya bukan hati yang tenggelam dalam kesibukan mengejar dunia semata. Pergilah ke tempat terindah di dunia ini dengan hati yang lalai, nescaya semua keindahan itu akan menjadi neraka di jiwa.

Ketenangan hati suami terletak pada keikhlasan hati isteri, jika keduanya bersatu hati di jalan Ilahi. Amalkanlah terapi suci yang pernah diamalkan para nabi menerusi firman-Nya yang bermaksud, “(Kami limpahkan berbagai ihsan kepada Rasul-rasul itu ialah kerana) Sesungguhnya mereka sentiasa berlumba-lumba dalam mengerjakan kebaikan dan sentiasa berdoa kepada Kami dengan penuh harapan serta gerun takut; dan mereka pula sentiasa khusyuk (dan taat) kepada Kami.” (Surah al-Anbiya’ ayat 90)


Sumber : Ðr Juanda Jaya di MW#1478

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Ðaun kesum 19 Jun 2012 5:19 PM (12 years ago)


Ðaun kesum buang angin dari badan
Ðaun kesum banyak digunakan dalam masakan kerana aromanya memberikan keharuman kepada masakan seperti laksa dan asam pedas. Ia dikenali juga dengan nama botaninya polygonum minus. Pokok kesum merupakan sejenis tumbuhan herba dari keluarga polygonaceae yang terdapat di Malaysia dan negara beriklim tropika.


Pokok kesum berasal dari Asia Tenggara seperti di Malaysia, Indonesia, Thailand dan Vietnam. Tumbuhan ini tumbuh liar di kawasan tanah lembap dan berair seperti di tepi kolam, tepi parit dan juga kawasan di keliling rumah kampong.

Nama lain bagi kesum adalah Chinese knotweed dan Vietnamese Mint (Inggeris). Kesum merupakan tanaman herba renek, lampai dan menjalar. Ðaunnya tersusun secara berselang pada batang, berwarna hijau tua dan sangat aromatik.

Batangnya berbentuk silinder, berwarna hijau dan sedikit kemerah-merahan, mempunyai buku dan ruas yang pendek serta mudah berakar. Bunga kesum terdapat di hujung pucuk, berbentuk kecil dan berwarna putih keungu-unguan. Amnya terdapat dua jenis kesum iaitu menjalar dan yang tumbuh agak menegak.

Bahagian daun kesum merupakan bahagian yang paling banyak digunakand alam masakan. Ia akan menghasilkan rasa masam lemak dan aromanya cukup menyelerakan setelah dicampurkan dalam masakan. Selain digunakan dalam masakan, daun ini juga memiliki nilai perubatan.

Ðari segi khasiat pemakanan, kesum kaya dengan beta karotena, vitamin A, vitamin C dan juga bahan galian seperti kalium, kalsium dan fosforus. Kajian menunjukkan bahawa tumbuhan herba ini, kaya dengan antioksidan dan memiliki sifat-sifat antimikrob.

Ðaun kesum yang aromatik boleh menghasilkan minyak pati yang mengandungi bahan kimia ‘aliphatic aldehyde’ yang tinggi dan komponen kimia utamanya ialah decanal dan dodecanal. Sebagai punca bahan semula jadi ‘aliphatic aldehyde’, minyak kesum pula dikatakan mempunyai potensi yang tinggi, terutama dalam industri perisa dan wangian. Tidak banyak bahan semula jadi seumpamanya di pasaran.

Tonik hati, buah pinggang dan darah

Sebagai herba, daun kesum dikatakan boleh berfungsi mengeluarkan angina dari perut dan usus. Merangsang dan melawaskan pembuangan air kecil dan pembuangan air besar, membunuh atau menyingkirkan cacing dalam perut dan usus, sebagai stimulan serta merangsang haid.

Ðaun kesum juga digunakan untuk merawat reumatisme, gout, radang sendi dan batu karang. Namun bagitu pengambilan terlalu kerap adalah tidak digalakkan, kerana kandungan asid oksalik di dalamnya boleh menghalang penyerapan mineral ke dalam tubuh.

Jus yang dihasilkan melalui perahan daunnya pula dikatakan boleh merawat masalah kelemumur, menghitamkan rambut dan juga sebagai ubat pupuk di tempat berkudis. Ðaun kesum juga antara sebahagian daripada ramuan campuran untuk wanita selepas bersalin/

Bagi mereka yang mengalami masalah perut tidak hadam, boleh merebus daun kesum dan meminum airnya. Ðikatakan juga dengan memakan daun kesum mampu menjaga kesihatan penglihatan. Selain itu, di kalangan masyarakat Cina, daun kesum memiliki khasiat sebagai tonik hati, buah pinggang dan juga darah.

Walaupun terdapat pelbagai khasiat dan kegunaan pokok kesum, namun begitu penggunaannya perlulah medapat nsihat daripada pengamal perubatan bagi mengelakkan kemudharatan di kemudian hari kelak.





Sumber : Misteri Alam di MW#1490

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kemusykilan : Kahwin Koboi 17 Jun 2012 5:21 PM (12 years ago)



SOALAN :

Saya mempunyai seorang kekasih yang sudah berkahwin dan mempunyai sepasang cahaya mata. Setelah tiga tahun berkawan, akhirnya dia melamar saya untuk menjadi isterinya. Keluarga saya dan keluaarganya amat menentang perhubungan ini. Namun, demi cinta saya kepadanya, saya sanggup berkorban walaupun terpaksa menyisihkan keluarga sendiri.

Baru-baru ini, kekasih saya mencadangkan agar kami ‘kahwin lari’ dengan menggunakan khidmat agen pernikahan di Kuala Lumpur. Menurutnya, kami boleh bernikah mengikut mazhab Hanafi yang tidak mensyaratkan wali dalam pernikahan. Saya lebih selesa jika melangsungkan di Thailand sahaja. Saya mohon pencerahan ustaz dalam hal ini.

Cinta terlarang,
Bandar Puteri Puchong, Selangor.

JAWAPAN :

Sebagai asas perbincangan, perlu saya nyatakan kepada saudari bahawa cadangan untuk bernikah dengan menggunakan agen pernikahan merupakan satu tindakan yang bakal mengundang banyak kesulitan.

Sebagai makluman, nikah menggunakan agen atau sindiket tidak boleh diistilahkan sebagai ‘kahwin lari’. Mengikut amalan di Jabatan Agama Islam, ‘kahwin lari’ ditakrifkan sebagai perkahwinan yang dibuat dalam jarak jauh daripada wali, iaitu melebihi dua marhalah (kira-kira 92km). adapun dalam kes saudari yang ingin menggunakan khidmat agen atau sindiket pernikahan, kami menggelarkannya sebagai ‘kahwin koboi’. Istilah ‘kahwin koboi’ kebiasaannya merujuk kepada pernikahan yang dilakukan dalam lingkungan wilayah dan kuasa wali.

Ðalam kes ini, saudari dan juga keluarga menetap di Puchong, sementara sindiket pernikahan di Kuala Lumpur. Jarak dari Puchong ke Kuala Lumpur lebih kurang 29.3 km sahaja. Nasihat saya, elakkan daripada melaksanakan kahwin koboi.

Kahwin Sindiket

Kebiasaannya, kahwin koboi atau kahwin sindiket sebegini merujuk pada perkahwinan yang dijalankan di kawasan sempadan Thailand atau di mana-mana kawasan lain di Malaysia oleh satu kumpulan atau orang perserorangan yang tidak mendapat kebenaran menjalankan upacara pernikahan daripada pihak berkuasa kerajaan. Kebiasaannya, kumpulan atau orang perseorangan ini akan menyediakan segala kemudahan untuk pasangan melangsungkan perkahwinan termasuk menyediakan saksi dan wali bagi pihak perempuan.

Masalah akan timbul kerana perkahwinan ini diragui kesahihannya dan tidak dapat didaftarkan kerana surat perakuan nikah yang dikeluarkan adalah palsu. Sebagai contoh, perkahwinan dijalankan di Kuala Lumpur, namun sijil perakuan yang dikeluarkan ialah sijil dari negeri Perak.

Implikasi Kahwin Sindiket

Terdapat dua kesan yang berbeza berkaitan kahwin sindiket ini, iaitu :

1 – Kegagalan melakukan pendaftaran

Sekiranya perkahwinan itu melibatkan wali yang sah, maka perkahwinan tersebut dianggap sah di sisi syarak. Perkahwinan ini hendaklah didaftarkan di unit Nikah, Cerai dan Rujuk di pejabat agama yang berdekatan.

Kegagalan melakukan pendaftaran ini boleh menyebabkan implikasi yang lebih buruk pada masa hadapan terutamanya jika berlaku perceraian. Sebagai contoh, isteri tidak berhak menuntut sebarang hak daripada suaminya kerana tiada rekod pendaftaran perkahwinan antara mereka.

2 – Ðiragui kesahihannya

Sekiranya perkahwinan itu dilaksanakan dengan berwalikan seseorang yang diragui sah, maka perkahwinan tersebut juga diragui kesahihannya. Apabila keadaan ini berlaku, akan timul masalah utnk mendaftarkan perkahwinan tersebut. Satu siasatan terperinci terpaksa dijalankan oleh pihak berkuasa bagi mendapatkan kepastian sama ada perkahwinan tersebut sah atau tidak.

Jika didapati perkahwinan itu sah, maka pendaftaran akan dijalankan dan denda akan dikenakan kepada pasangan terlibat. Sebaliknya jika dibuktikan perkahwinan itu tidak sah, maka perintah ‘faraq’ (pengasingan antara suami dengan isteri terlibat) akan dikeluarkan. Pasangan ini hanya akan disatukan semula melalui akad nikah baru yang pasti kesahihannya.

Perbezaan Kahwin Sindiket dan Kahwin Biasa

Kahwin Sindiket
Kahwin Biasa
Wali dan saksi telah disediakan secara pakej oleh agen pernikahan.
Pasangan pengantin perlu menyediakan wali dan saksi sendiri.
Kos bayaran bagi kahwin sindiket agak tinggi iaitu mencapai RM3,000.00
Menelan belanja antara 1% hingga 5% daripadanya. Contohnya di Selangor, kos yang dikenakan ialah sekitar RM150.00 sahaja.
Tidak melibatkan sebarang urusan dengan Pejabat Agama Islam daerah.
Perlu didaftarkan di Pejabat Agama Islam.

Wali dalam Mazhab Hanafi

Berkenaan hujah kekasih saudari yang ingin bernikah menggunakan mazhab Hanafi, dalam ruangan yang singkat ini saya akan berikan beberapa penjelasan ringkas. Saya telah banyak menjelaskan persoalan wali ini dalam isu-isu yang lepas.

Secara ringkasnya, berdasarkan hadis sahih (riwayat al-Khamsah), jumhur fuqaha berpendapat bahawa nikah tanpa wali tidak sah di sisi syarak. Bagi anak dara, wali mujbir (bapa dan datuk) berkuasa penuh untuk menikahkan anak dara tersebut walaupun tanpa persetujuan daripadanya. Manakala bagi janda, hendaklah diminta keizinannya terlebih dahulu.

Namun begitu, tidak dinafikan terdapat perbezaan pendapat dalam mazhab Hanafi yang mengatakan bahawa nikah tanpa wali itu masih sah hukumnya. Walau bagaimanapun, pendapat ini mestilah difahami secara keseluruhan dan mendalam demi mengelakkannya diputar belit secara semberono bertujuan untuk mengetepikan terus peranan serta kuasa wali.

Menurut mazhab Hanafi, perkahwinan tanpa wali adalah harus, TETAPI ini tidak bermakna mengetepikan hak dan kuasa wali untuk membatalkan perkahwinan tersebut. Ini dijelaskan dengan lebih lanjut oleh Muhammad Hasan al-Shaybani yang mengatakan bahawa nikah tanpa wali sah, sekiranya mendapat keredhaan daripada wali. Tambah beliau lagi, nikah tanpa wali mesti mendapat keizinan wali dan sekiranya tidak, persetubuhan antara pasangan tersebut dihukum sebagai haram.

Justeru, dapat dirumuskan bahawa perkahwinan tanpa wali yang dilaksanakan dengan niat untuk menafikan atau mengetepikan hak serta kuasa wali tidak sah di sisi syarak secara ijmak.

Cadangan bernikah di Thailand

Terdapat dua kes yang berbeza berkaitan kahwin atau nikah lari di Thailand ini:

1 – Sekiranya nikah tersebut dilakukan oleh mereka yang telah ditauliahkan oleh kerajaan Malaysia, maka permohonan tersebut kelak boleh dipanjangkan semula ke pejabat agama daerah terdekat dalam tempoh enam bulan dari tarikh perkahwinan untuk tujuan pengesahan dan pendaftaran. Sejumlah denda akan dikenakan atas kesalahan bernikah di luar negara tanpa kebenaran.

2 – Perkahwinan yang melibatkan mereka yang tidak bertauliah disebut sebagai kahwin sindiket. Ia juga akan merumitkan keadaan untuk mendapatkan pengesahan pihak berkuasa di Thailand kerana dibimbangi pernikahan tersebut tidak sah. Apabila keadaan ini berlaku, maka ia akan dikendalikan oleh bahagian penguatkuasa di Jabatan Agama Islam yang berkenaan.

Berfikir semula

Sebagai nasihat kepada saudari, elakkan dari melaksanakan perkahwinan yang melanggar undang-undang terutamanya yang melibatkan nikah di sempadan atau menggunakan agen. Ia akan membawa kesan yang buruk di kemudian hari. Undang-undang dibuat bukan untuk menyekat atau menyusahkan, tetapi untuk memastikan keadilan kepada semua pihak.

Tataplah wajah isteri dan anak-anak kekasih saudari itu. Pandanglah redup mata kedua ibu bapa dan keluarga di rumah. Betapa hancurnya hati mereka andai mengetahui orang yang mereka kasihi selama ini sanggup membuang keluarga demi mengejar cinta. Kekasih boleh dicari, namun tiada yang dapat menggantikan tempat ibu bapa. Ðan ingat, kumbang bukan seekor dan Allah telah menetapkan jodoh yang terbaik buat saudari.

Renung-renungkanlah…

Sumber : Ustaz Badli Shah Alauddin (Penolong Pengarah Bahagian Penyelidikan, Jabatan Agama Islam Pahang) di Solusi Isu # 42, hlm 76-77.


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?