Mistik View RSS

Mengulas Seputar Dunia Mistik & Misteri Di Tanah Air
Hide details



MERETAS JALAN MENUJU MANUNGGALING KAWULA GUSTI 24 Nov 2011 10:36 PM (13 years ago)


POTRET NEGERI YANG KAYA ILMU SPIRITUAL
TETAPI MISKIN PENCAPAIAN SPIRITUAL

Kita sadar dan percaya, bahwa di bumi nusantara ini sangat kaya akan ilmu spiritual, tetapi ironisnya, banyak yang gagal dalam PENCAPAIAN spiritualitas. Orang bersemangat untuk memeluk agama, tetapi gagal dalam “menjadi’ agama itu.


Wajah negeri yg dahulu dicap sebagai negeri multi agama, multi etnis, multi kultur tetapi solid bersatu di atas slogan Bhineka Tunggal Ika karena rakyatnya memiliki watak toleransi. Negeri yang subur makmur gemah ripah loh jinawi. Lautan diumpamakan kolam susu, dan dikiaskan bahwa tongkat kayu pun dapat tumbuh karena saking suburnya tanah daratan. Hawanya sejuk, banyak hujan, kaya akan hutan belantara sebagai paru-paru dunia. Hampir tak ada bencana alam; tanah longsor, banjir, gempa bumi, angin lesus, kebakaran, kekeringan.

Tetapi realitasnya di masa kini sangat kontradiktif, justru kita semua sering menyaksikan di media masa maupun realitas obyektif sosial-politik sehari-hari. Negeri ini telah berubah karakter menjadi  negeri yang berwajah beringas, angker, berapi-api, anti toleran, waton gasak, nafsu menghancurkan dan bunuh, “semangat” menebar kebencian di mana-mana. Sangat disayangkan justru dilakukan oleh para sosok figur yang menyandang nama sebagai panutan masyarakat, pembela agama, dan juru dakwah yang memiliki banyak pengikut. Ini sungguh berbahaya, dapat membawa negeri ini ke ambang kehancuran fatal.  Alam pun turut bergolak seolah tidak terima diinjak-injak penghuninya yang hilang sifat manusianya. Sehingga bencana dan musibah datang silih berganti, tiada henti, bertubi-tubi membuat miris penghuni negeri ini.

Lantas di mana wajah negeri impian yg tentram, damai, subur, sejuk, makmur ? apakah ini sudah benar-benar hukuman atau bebendu dari Gusti Allah, sebagaimana sudah diperingatkan oleh para leluhur kita yg bijaksana dan waskita sejak masa silam ? masihkah kita akan mengingkari nasehat tersebut, dengan mengatasnamakan “kebenaran” maka serta merta menganggapnya sebagai “ramalan” yang tidak boleh dipercaya, karena dekat dengan syirik dan musyrik. Sikap seperti itu hanya menjauhkan kita dari watak arif dan bijaksana.

Musibah, bencana, wabah, dan seterusnya, tengah melanda negeri ini. Sudah selayaknya kita sadari semua ini sebagai hukuman, atau bebendu dari Tuhan. Anggapan demikian justru akan menambah kewaspadaan kita, dapat menjadi sarana instropeksi diri, dan otokritik yang bijak. Agar kita lebih pandai mensyukuri nikmat dan anugrah Tuhan. Sebaliknya anggapan bahwa ini semua sebagai COBAAN bagi keimanan kita merupakan pendapat yang terlalu NAIF, innocent. Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan menjadi ndableg, lancang, kurang waspada lan eling. Sejak kapan kita bisa mengukur keimanan kita ? parameter apa yg dipakai ? seberapa persen keimanan kita hanya dapat diukur dgn “perspektif” yg hanya Tuhan miliki. Kita menjadi sok tahu, teralu percaya diri dengan tingkat keimanan kita. Begitulah awalnya manusia menjadi keblinger. Selalu ingin mencari menangnya sendiri, mencari benernya sendiri, mencari butuhnya sendiri. Manusia seperti itu tidak menyadari sesungguhnya dirinya menyembah HAWA NAFSU. Itulah makna apa yang disebut PENYEKUTUAN TUHAN, yakni nuruti RAHSANING KAREP (nafsu). Merasa sudah tinggi ilmunya, padahal ilmunya tidak mumpuni. Ilmu Tuhan bukankah ibarat air laut yang mengisi seluruh samudra di jagad raya ini. Sedangkan ilmu manusia hanya setetes air laut. Dari setetes air laut itu, sudah seberapa persenkah yang kita miliki ?

MEMBUKA PINTU HATI, MENUJU MANUNGGALING KAWULA GUSTI

Salah satu cirikhas orang-orang yg sudah mampu memahami hakekat “manunggaling kawula-Gusti“  adalah ; “DUWE RASA, ORA DUWE RASA DUWE” (tidak punya rasa punya). Tumbuhnya rasa demikian itu menjadi pembuka jalan untuk menggapai tataran kemanunggalan (manunggaling kawula-Gusti), harus di awali dgn nuruti atau mengikuti KAREPING RAHSA. karena rahsa atau rasa atau sir merupakan pancaran dari “kehendak” Tuhan (sirullah).

Di manakah sinyal rasa itu berada ? Bagi yg masih ‘awam’ cermatilah suara hati nurani anda ! Hati nurani itu tidak dibelenggu nafsu, ia merupakan pancaran kehendak Tuhan atau sirullah. Sirullah diumpamakan rasa manis dengan “gulanya”. Atau bayangan rembulan dengan rembulannya. Rembulan itu satu, tetapi bayangannya ada dalam ratusan, ribuan atau jutaan ember berisi air. Begitulah personifikasi akan hakikat antara makhluk dengan Sang Pencipta. Di dalam RAHSA terdapat Zat dan energi Tuhan. Buanglah setan (nafsu) dari dalam hati, maka akan “tampak” sejatinya “wujud” Tuhan. Keberhasilan menyirnakan setan (nafsu) memudahkan kita LEBUR DENING PANGASTUTI, menyatu dengan hakikat energi Tuhan. Dalam peleburan itu, nurani akan mentransformasi sifat hakikat Tuhan. Terbukalah pintu hakekat “penyatuan”  atau “panunggalan”, sebagai wujud dari makna “dwi tunggal” (loro-loroning atunggil).


Sabda Langit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

AJARAN SYEH SITI JENAR & KEJAWEN Dalam Memandang Ketuhanan, Dosa/Neraka, Pahala/Surga 17 Nov 2011 2:31 AM (13 years ago)


PERBANDINGAN ANTARA
AJARAN SYEH SITI JENAR
Dan PANDANGAN KEJAWEN
Mengenai Ketuhanan, Alam, dan Manusia

Syeh Siti Jenar (Lemah Abang) dalam Mengenal Tuhan
    Ajaran Siti Jenar memahami Tuhan sebagai ruh yang tertinggi, ruh maulana yang utama, yang mulia yang sakti, yang suci tanpa kekurangan. Itulah Hyang Widhi, ruh maulana yang tinggi dan suci menjelma menjadi diri manusia. 

 
    Hyang Widhi itu di mana-mana, tidak di langit, tidak di bumi, tidak di utara atau selatan. Manusia tidak akan menemukan biarpun keliling dunia. Ruh maulana ada dalam diri manusia karena ruh manusia sebagai penjelmaan ruh maulana, sebagaimana dirinya yang sama-sama menggunakan hidup ini dengan indera, jasad yang akan kembali pada asalnya, busuk, kotor, hancur, tanah. Jika manusia itu mati ruhnya kembali bersatu ke asalnya, yaitu ruh maulana yang bebas dari segala penderitaan. Lebih lanjut Siti Jenar mengungkapkan sifat-sifat hakikat ruh manusia adalah ruh diri manusia yang tidak berubah, tidak berawal, tidak berakhir, tidak bermula, ruh tidak lupa dan tidak tidur, yang tidak terikat dengan rangsangan indera yang meliputi jasad manusia. 

    Syeh Siti Jenar mengaku bahwa, “aku adalah Allah, Allah adalah aku”. Lihatlah, Allah ada dalam diriku, aku ada dalam diri Allah.  Pengakuan Siti Jenar bukan bermaksud mengaku-aku dirinya sebagai Tuhan Allah Sang Pencipta ajali abadi, melainkan kesadarannya tetap teguh sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan. Siti Jenar merasa bahwa dirinya bersatu dengan “ruh” Tuhan. Memang ada persamaan antara ruh manusia dengan “ruh” Tuhan atau Zat. Keduanya bersatu di dalam diri manusia. Persatuan antara ruh Tuhan dengan ruh manusia terbatas pada persatuan manusia denganNya. Persatuannya merupakan persatuan Zat sifat, ruh bersatu dengan Zat sifat Tuhan dalam gelombang energi dan frekuensi yang sama. Inilah prinsip kemanunggalan dalam ajaran tentang manunggaling kawula Gusti atau jumbuhing kawula Gusti. Bersatunya dua menjadi satu, atau dwi tunggal. Diumpamakan wiji wonten salebeting wit.


Pandangan Syeh Lemah Abang Tentang Manusia
    Dalam memandang hakikat manusia Siti Jenar membedakan antara jiwa dan akal. Jiwa merupakan suara hati nurani manusia yang merupakan ungkapan dari zat Tuhan, maka hati nurani harus ditaati dan dituruti perintahnya. Jiwa merupakan kehendak Tuhan, juga merupakan penjelmaan dari Hyang Widdhi (Tuhan) di dalam jiwa, sehingga raga dianggap sebagai wajah Hyang Widdhi. Jiwa yang berasal dari Tuhan itu mempunyai sifat zat Tuhan yakni kekal, sesudah manusia raganya mati maka lepaslah jiwa dari belenggu raganya. Demikian pula akal merupakan kehendak, tetapi angan-angan dan ingatan yang kebenarannya tidak sepenuhnya dapat dipercaya, karena selalu berubah-ubah.
    Menurut sabdalangit, perbedaan karakter jiwa dan akal yang bertolak belakang dalam pandangan Siti Jenar, disebabkan oleh adanya garis demarkasi yang menjadi pemisah antara sifat hakikat jiwa dan akal-budi. Jiwa terletak di luar nafsu, sementara akal-budi letaknya berada di dalam nafsu. Mengenai perbedaan jiwa dan akal, dalam wirayat Saloka Jati diungkapkan bahwa akal-budi umpama kodhok kinemulan ing leng atau wit jroning wiji (pohon ada di dalam biji). Sedangkan jiwa umpama kodhok angemuli ing leng atau wiji jroning wit (biji ada di dalam pohon).
    Bagi Syeh Siti Jenar, proses timbulnya pengetahuan datang secara bersamaan dengan munculnya kesadaran subyek terhadap obyek. Maka pengetahuan mengenai kebenaran Tuhan akan diperoleh seseorang bersama dengan penyadaran diri orang itu. Jika ingin mengetahui Tuhanmu, ketahuilah (terlebih dahulu) dirimu sendiri. Syeh Lemah bang percaya bahwa kebenaran yang diperoleh dari hal-hal di atas ilmu pengetahuan, mengenai wahyu dan Tuhan bersifat intuitif. Kemampuan intuitif ini ada bersamaan dengan munculnya kesadaran dalam diri seseorang.

Pandangan Syeh Lemah Bang Tentang Kehidupan Dunia
    Pandangan Syeh Jenar tentang dunia adalah bahwa hidup di dunia ini sesungguhnya adalah mati. Dikatakan demikian karena hidup di dunia ini ada surga dan neraka yang tidak bisa ditolak oleh manusia. Manusia yang mendapatkan surga mereka akan mendapatkan kebahagiaan, ketenangan, kesenangan. Sebaliknya rasa bingung, kalut, muak, risih, menderita itu termasuk neraka.  Jika manusia hidup mulia, sehat, cukup pangan, sandang, papan maka ia dalam surga. Tetapi kesenangan atau surga di dunia ini bersifat sementara atau sekejap saja, karena betapapun juga manusia dan sarana kehidupannya pasti akan menemui kehancuran.
    Syeh Jenar mengumpamakan bahwa manusia hidup ini sesungguhnya mayat yang gentayangan untuk mencari pangan pakaian dan papan serta mengejar kekayaan yang dapat menyenangkan jasmani. Manusia bergembira atas apa yang ia raih, yang memuaskan dan menyenangkan jiwanya, padahal ia tidak sadar bahwa semua kesenangan itu akan binasa. Namun begitu manusia suka sombong dan bangga atas kepemilikan kekayaan, tetapi tidak menyadari bahwa dirinya adalah bangkai. Manusia justru merasa dirinya mulia dan bahagia, karena manusia tidak menyadari bahwa harta bendanya merupakan penggoda manusia yang menyebabkan keterikatannya pada dunia.
    Jika manusia tidak menyadari itu semua, hidup ini sesungguhnya derita. Pandangan seperti itu menjadikan  sikap dan pandangan Siti Jenar menjadi ekstrim dalam memandang kehidupan dunia. Hidup di dunia ini adalah mati, tempat baik dan buruk, sakit dan sehat, mujur dan celaka, bahagia dan sempurna, surga dan neraka, semua bercampur aduk menjadi satu. Dengan adanya peraturan maka manusia menjadi terbebani sejak lahir hingga mati. Maka Syeh Siti Jenar sangat menekankan pada upaya manusia untuk hidup yang abadi agar tahan mengalami hidup di dunia ini. Siti Jenar kemudian mengajarkan bagaimana mencari kamoksan (mukswa/mosca) yakni mati sempurna beserta raganya lenyap masuk ke dalam ruh (warongko manjing curigo). Hidup ini mati, karena mati itu hidup yang sesungguhnya karena manusia bebas dari segala beban dan derita. Karena hidup sesudah kematian adalah hidup yang sejati, dan abadi.

Syeh Siti Jenar Mengkritik Ulama dan Para Santrinya
    Alasan yang mendasari mengapa Syeh Siti Jenar mengkritik habis-habisan para ulama dan santrinya karena dalam kacamata Syeh Siti, mereka hanya berkutat pada amalan syariat (sembah raga). Padahal masih banyak tugas manusia yang lebih utama harus dilakukan untuk mencapai tataran kemuliaan yang sejati. Dogma-dogma, dan ketakutan neraka serta bujuk rayu surga justru membelenggu raga, akal budi, dan jiwa manusia. Maka manusia menjadi terkungkung rutinitas lalu lupa akan tugas-tugas beratnya. Manusia demikian menjadi gagal dalam upaya menemukan Tuhannya.  

Kritik Syeh Lemah Bang Atas Konsep Surga-Neraka
    Konsep surga-neraka dalam ajaran Siti Jenar berbeda sekali dengan apa yang diajarkan oleh para ulama. Menurut Syeh Siti Jenar, surga dan neraka adalah dalam hidup ini. Sementara para ulama mengajarkan surga dan neraka merupakan balasan yang diberikan kepada manusia atas amalnya yang bakal diterima kelak sesudah kematian (akherat).
    Menurut Syeh Siti, orang mukmin telah keliru karena mengerjakan shalat jungkir balik, mengharap-harap surga, sedang surga sesudah kematian itu tidak ada, shalat itu tidak perlu dan orang tidak perlu mengajak orang lain untuk shalat. Shalat minta apa, minta rizki ? Tuhan toh tidak memberi lantaran shalat.
    Santri yang menjual ilmu dengan siapa pun mau menyembah Tuhan di masjid, di dalamnya terdapat Tuhan yang bohong. Para ulama telah menyesatkan manusia dengan menipu mereka jungkir balik lima kali, pagi, siang, sore, malam hanya untuk memohon-mohon imbalan surga kelak. Sehingga orang banyak tergiur oleh omongan palsunya, dan orang menjadi gelisah tak enak ketika terlambat mengerjakan shalat. Orang seperti itu sungguh bodoh dan tak tau diri, jikalau pun seseorang menyadari bahwa shalat itu dilakukan karena merupakan kebutuhan diri manusia sendiri untuk menyembah Tuhannya, manusia ternyata tidak menyadari keserakahannya; dengan minta-minta imbalan/hadiah surga. Orang-orang telah terbius oleh para ulama, sehingga mereka suka berzikir, dan disibukkan oleh kegiatan menghitung-hitung pahalanya tiap hari. Sebaliknya, lupa bahwa sejatinya kebaikan itu harus diimplementasikan kepada sesama (habluminannas).
    Lebih lanjut Syekh Siti Jenar menuduh para ulama dan murid mereka sebagai orang dungu dan dangkal ilmu, karena menafsirkan surga sebagai balasan yang nanti diterima di akhirat. Penafsiran demikian adalah penafsiran yang sangat sempit. Hidup para ulama adalah hidup asal hidup, tidak mengerti hakekat, tetapi jika disuruh mati mereka menolak mentah-mentah. Surga dan neraka letaknya pada manusia masing-masing. Orang bergelimang harta, hidupnya merasa selalu terancam oleh para pesaing bisnisnya, tidur tak nyeyak, makan tak enak, jalan pun gelisah, itulah neraka. Sebaliknya, seorang petani di lereng gunung terpencil, hasil bercocok tanam cukup untuk makan sekeluarga, menempati rumah kecil yang tenang, tiap sore dapat duduk bersantai di halaman rumah sambil memandang hamparan sawah hijau menghampar, hatinya sesejuk udaranya, tenang jiwanya, itulah surga. Kehidupan ini telah memberi manusia mana surga mana neraka.
    Syeh Siti Jenar memandang alam semesta sebagai makrokosmos dan mikrokosmos (manusia) sekurangnya kedua hal ini merupakan barang baru ciptaan Tuhan yang sama-sama akan mengalami kerusakan, tidak kekal dan tidak abadi. Manusia terdiri  atas jiwa dan raga yang intinya ialah jiwa sebagai penjelmaan zat Tuhan.
    Sedangkan raga adalah bentuk luar dari jiwa yang dilengkapi pancaindera, sebagai organ tubuh seperti daging, otot, darah, dan tulang. Semua aspek keragaan atau ketubuhan adalah barang pinjaman yang suatu saat, setelah manusia terlepas dari kematian di dunia ini, akan kembali berubah asalnya yaitu unsur bumi (tanah).
Syeh Lemah Bang, mengatakan bahwa;
    “Bukan kehendak angan-angan, bukan ingatan, pikiran atau niat, hawa nafsu pun bukan, bukan pula kekosongan atau kehampaan. Penampilanku sebagai mayat baru, andai menjadi gusti jasadku dapat busuk bercampur debu, nafasku terhembus di segala penjuru dunia, tanah, api, air, kembali sebagai asalnya, yaitu kembali menjadi baru. Bumi langit dan sebagainya adalah kepunyaan seluruh manusia, manusialah yang memberi nama”.

Kesimpulan
    Pandangan Syeh Lemah Bang; tentang terlepasnya manusia dari belenggu alam kematian yakni hidup di alam dunia ini, berawal dari konsepnya tentang  ketuhanan, manusia dan alam. Manusia adalah jelmaan zat Tuhan. Hubungan jiwa dari Tuhan dan raga, berakhir sesudah  manusia menemui ajal atau kematian duniawi. Sesudah itu manusia bisa manunggal dengan Tuhan dalam keabadian. Pada saat itu semua bentuk badan wadag (jasad) atau kebutuhan jasmanisah ditinggal karena jasad merupakan barang baru (hawadist) yang dikenai kerusakan dan semacam barang pinjaman yang harus dikembalikan kepada yang punya yaitu Tuhan sendiri.
    Terlepas dari ajaran Siti Jenar yang sangat ekstrim memandang dunia sebagai bentuk penderitaan total yang harus segera ditinggalkan rupanya terinspirasi oleh ajaran seorang sufi dari Bagdad, Hussein Ibnu Al Hallaj, yang menolak segala kehidupan dunia. Hal ini berbeda dengan konsep Islam secara umum yang memadang hidup di dunia sebagai khalifah Tuhan.

Pandangan Kejawen Tentang Kehidupan di Dunia
Pandangan Kejawen tentang makna hidup manusia  dunia ditampilkan secara rinci, realistis, logis dan mengena di dalam hati nurani; bahwa hidup ini diumpamakan hanya sekedar mampir ngombe, mampir minum, hidup dalam waktu sekejab, dibanding kelak hidup di alam keabadian setelah raga ini mati. Tetapi tugas manusia sungguh berat, karena jasad adalah pinjaman Tuhan. Tuhan meminjamkan raga kepada ruh, tetapi ruh harus mempertanggungjawabkan “barang” pinjamannya itu. Pada awalnya Tuhan Yang Mahasuci meminjamkan jasad kepada ruh dalam keadaan suci, apabila waktu “kontrak” peminjaman sudah habis, maka ruh diminta tanggungjawabnya, ruh harus mengembalikan jasad pinjamannya dalam keadaan yang suci seperti semula. Ruh dengan jasadnya diijinkan Tuhan “turun” ke bumi, tetapi dibebani tugas yakni menjaga barang pinjaman tersebut agar dalam kondisi baik dan suci setelah kembali kepada pemiliknya, yakni Gusti Ingkang Akaryo Jagad. Ruh dan jasad menyatu dalam wujud yang dinamakan manusia. Tempat untuk mengekspresikan dan mengartikulasikan diri manusia adalah tempat pinjaman Tuhan juga yang dinamakan bumi berikut segala macam isinya; atau mercapada. Karena bumi bersifat “pinjaman” Tuhan, maka bumi juga bersifat tidak kekal.
Betapa Maha Pemurahnya Tuhan itu, bersedia meminjamkan jasad, berikut tempat tinggal dan segala isinya menjadi fasilitas manusia boleh digunakan secara gratis. Tuhan hanya menuntut tanggungjawab manusia saja, agar supaya menjaga semua barang pinjaman Tuhan tersebut, serta manusia diperbolehkan memanfaatkan semua fasilitas yang Tuhan sediakan dengan cara tidak merusak barang pinjaman dan semua fasilitasnya.
Itulah tanggungjawab manusia yang sesungguhnya hidup di dunia ini; yakni menjaga barang “titipan” atau “pinjaman”, serta boleh memanfaatkan semua fasilitas yang disediakan Tuhan untuk manusia dengan tanpa merusak, dan tentu saja menjaganya agar tetap utuh, tidak rusak, dan kembali seperti semula dalam keadaan suci. Itulah “perjanjian” gaib antara Tuhan dengan manusia makhlukNya. Untuk menjaga klausul perjanjian tetap dapat terlaksana, maka Tuhan membuat rumus atau “aturan-main“ yang harus dilaksanakan oleh pihak peminjam yakni manusia. Rumus Tuhan ini yang disebut pula sebagai kodrat Tuhan; berbentuk hukum sebab-akibat. Pengingkaran atas isi atau “klausul kontrak” tersebut berupa akibat sebagai konsekuensi logisnya. Misalnya; keburukan akan berbuah keburukan, kebaikan akan berbuah kebaikan pula. Barang siapa menanam, maka mengetam. Perbuatan suka memudahkan akan berbuah sering dimudahkan. Suka mempersulit akan berbuah sering dipersulit.

Konsep Kejawen Tentang Pahala dan Dosa
dan Pandangan Kejawen tentang Kebaikan-Keburukan

    Ajaran Kejawen tidak pernah menganjurkan seseorang menghitung-hitung pahala dalam setiap beribadat. Bagi Kejawen, motifasi beribadat atau melakukan perbuatan baik kepada sesama bukan karena tergiur surga. Demikian pula dalam melaksanakan sembahyang manembah kepada Tuhan Yang Maha Suci bukan karena takut neraka dan tergiur iming-iming surga. Kejawen memiliki tingkat kesadaran bahwa kebaikan-kebaikan yang dilakukan seseorang kepada sesama bukan atas alasan ketakutan dan intimidasi dosa-neraka, melainkan kesadaran kosmik bahwa setiap perbuatan baik kepada sesama merupakan sikap adil dan baik pada diri sendiri. Kebaikan kita pada sesama adalah KEBUTUHAN diri kita sendiri. Kebaikan akan berbuah kebaikan. Karena setiap kebaikan yang kita lakukan pada sesama akan kembali untuk diri kita sendiri, bahkan satu kebaikan akan kembali pada diri kita secara berlipat. Demikian juga sebaliknya, setiap kejahatan akan berbuah kejahatan pula. Kita suka mempersulit orang lain, maka dalam urusan-urusan kita akan sering menemukan kesulitan. Kita gemar menolong dan membantu sesama, maka hidup kita akan selalu mendapatkan kemudahan.
Menurut pandangan Kejawen, kebiasaan mengharap dan menghitung pahala terhadap setiap perbuatan baik hanya akan membuat keikhlasan seseorang menjadi tidak sempurna. Kebiasaan itu juga mencerminkan sikap yang serakah, lancang, picik, dan tidak tahu diri. Karena menyembah Tuhan adalah kebutuhan manusia, bukan kebutuhan Tuhan. Mengapa seseorang masih juga mengharap-harap pahala dalam memenuhi kebutuhan pribadinya sendiri ? Dapat dibayangkan, jika kita menjadi mahasiswa maka butuh bimbingan dalam menyusun skripsi dari dosen pembimbing, maka betapa lancang, serakah, dan tak tahu diri jika kita masih berharap-harap supaya dosen pembimbing tersebut bersedia memberikan uang kepada kita sebagai upah. Dapat diumpamakan pula misalnya; kita mengharap-harapkan upah dari seseorang yang bersedia menolong kita..?
Ajaran Kejawen memandang bahwa seseorang yang menyembah Tuhan dengan tanpa pengharapan akan mendapat pahala atau surga dan bukan atas alasan takut dosa atau neraka, adalah sebuah bentuk KEMULIAAN HIDUP YANG SEJATI. Sebaliknya, menyembah Tuhan, berangkat dari kesadaran bahwa manusia hidup di dunia ini selalu berhutang kenikmatan dan anugrah dari Tuhan. Dalam satu detik seseorang akan kesulitan mengucapkan satu kalimat sukur, padahal dalam sedetik itu manusia adanya telah berhutang puluhan atau bahkan ratusan kenikmatan dan anugerah Tuhan. Maka seseorang menjadi tidak etis, lancang dan tak tahu diri jika dalam bersembahyang pun manusia masih menjadikannya sebagai sarana memohon sesuatu kepada Tuhan. Tuhan tempat meminta, tetapi manusia lah yang tak tahu diri tiada habisnya meminta-minta. Dalam sikap demikian ketenangan dan kebahagiaan hidup yang sejati akan sangat sulit didapatkan.
Sembahyang tidak lain sebagai cara mengungkapkan rasa berterimakasihnya kepada Tuhan. Namun demikian ajaran Kejawen memandang bahwa rasa sukur kepada Tuhan melalui sembahyang atau ucapan saja tidak lah cukup, tetapi lebih utama harus diartikulasikan dan diimplementasikan ke dalam bentuk tindakan atau perbuatan baik kepada sesama dalam kehidupan sehari-harinya. Jika Tuhan memberikan kesehatan kepada seseorang, maka sebagai wujud rasa sukurnya orang itu harus membantu dan menolong orang lain yang sedang sakit atau menderita.
Itu lah pandangan yang menjadi dasar Kejawen bahwa menyembah Tuhan, dan berbuat baik pada sesama, bukanlah KEWAJIBAN (perintah) yang datang dari Tuhan, melainkan diri kita sendiri yang mewajibkan.

sabdalangit
ungkapan dari zat Tuhan, maka hati nurani harus ditaati dan dituruti perintahnya. Jiwa merupakan kehendak Tuhan, juga merupakan penjelmaan dari Hyang Widdhi (Tuhan) di dalam jiwa, sehingga raga dianggap sebagai wajah Hyang Widdhi. Jiwa yang berasal dari Tuhan itu mempunyai sifat zat Tuhan yakni kekal, sesudah manusia raganya mati maka lepaslah jiwa dari belenggu raganya. Demikian pula akal merupakan kehendak, tetapi angan-angan dan ingatan yang kebenarannya tidak sepenuhnya dapat dipercaya, karena selalu berubah-ubah.
    Menurut sabdalangit, perbedaan karakter jiwa dan akal yang bertolak belakang dalam pandangan Siti Jenar, disebabkan oleh adanya garis demarkasi yang menjadi pemisah antara sifat hakikat jiwa dan akal-budi. Jiwa terletak di luar nafsu, sementara akal-budi letaknya berada di dalam nafsu. Mengenai perbedaan jiwa dan akal, dalam wirayat Saloka Jati diungkapkan bahwa akal-budi umpama kodhok kinemulan ing leng atau wit jroning wiji (pohon ada di dalam biji). Sedangkan jiwa umpama kodhok angemuli ing leng atau wiji jroning wit (biji ada di dalam pohon).
    Bagi Syeh Siti Jenar, proses timbulnya pengetahuan datang secara bersamaan dengan munculnya kesadaran subyek terhadap obyek. Maka pengetahuan mengenai kebenaran Tuhan akan diperoleh seseorang bersama dengan penyadaran diri orang itu. Jika ingin mengetahui Tuhanmu, ketahuilah (terlebih dahulu) dirimu sendiri. Syeh Lemah bang percaya bahwa kebenaran yang diperoleh dari hal-hal di atas ilmu pengetahuan, mengenai wahyu dan Tuhan bersifat intuitif. Kemampuan intuitif ini ada bersamaan dengan munculnya kesadaran dalam diri seseorang.

Sabda Langit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MEMBEDAH ALAM FIKIRAN SITI JENAR 10 Nov 2011 10:19 PM (13 years ago)


TANYA JAWAB DENGAN SYEH SITI JENAR

     Ajaran Syekh Siti Jenar dikenal sebagai ajaran ilmu kebatinan. Suatu ajaran yang menekankan aspek kejiwaan dari pada aspek lahiriah yang kasat mata. Intinya ialah konsep tujuan hidup. Titik akhir dari ajaran Siti Jenar ialah tercapainya manunggaling kawula-Gusti. Yaitu bersatunya antara roh manusia dengan Dzat Allah. Paham inilah yang hampir sama dengan ajaran para zuhud, wali dan orang-orang khowash. Zuhud banyak dijumpai dalam dunia tasawuf. Mereka merupakan orang-orang atau kelompok yang menjauhkan diri dari kemewahan dan kesenangan duniawi. Sebab mereka mempunyai tujuan hidup yang lebih utama, yakni ingin mencapai kesucian jiwa atau roh.


     Inti ajaran Syeh Siti Jenar adalah pencapaian spiritualitas yang tinggi dalam penyatuan antara makhluk dengan Dzat Pencipta, yang lebih populer disebut sebagai manunggaling kawula-Gusti. Bagian-bagian dari ajaran itu adalah meliputi penguasaan hidup, pengetahuan tentang pintu kehidupan, tentang kematian, tempat kelak sesudah ajal, hidup kekal tak berakhir, dan tentang kedudukan Yang Mahaluhur. Paham yang hampir senada dengan falsafah Jawa kuno.
Suatu ketika Syeh Siti Jenar mengajarkan ilmu kepada para murid-muridnya. Syeh Siti Jenar berkata,”Manusia harus berpegang pada akal, meyakini pula dua puluh sifat yang dimiliki Allah”. Antara lain yakni; wujud, tak berawal, tak berakhir, berlainan dengan barang baru, berkuasa, berkehendak, berpengetahuan, memiliki ilmu secara hakikat dan sebagainya. Para santri mengajukan pertanyaan- pertanyaan sebagai berikut;

Tentang Ketuhanan

M (murid) ; Apakah wujud dari Tuhan itu dapat dimiliki oleh manusia ?”
S (Syeh Jenar) ; Memang, sifat wujud itu bisa dimiliki manusia dan itulah inti dari ajaran ini. Selama manusia mampu menjernihkan kalbunya, maka ia akan mempunyai sifat-sifat itu. Sifat tersebut pun sudah kumiliki. Kalian bisa melakukannya dengan mengamalkan apa yang hendak kuajarkan. Allah adalah satu-satunya yang wajib disembah. Dia tidak tampak dan tidak berbentuk. Tidak terlihat oleh mata. Sedangkan alam dan segala isinya merupakan cerminan dari wujud Allah yang tampak. Seseorang bisa meyakini adanya Allah karena ia melihat pancaran wujudNya melalui jagad raya ini. Allah tidak berawal dan berakhir, memiliki sifat langgeng, tak mengalami perubahan sedikitpun. Allah berada di mana-mana, bukan ini dan bukan itu. Dia berbeda dengan segala wujud barang baru yang ada di dunia.

M         ; Wahai Kanjeng Syeh, jelaskan kepada kami tentang hakikat kodrat !
S         ; Kodrat adalah kekuasaan pribadi Tuhan. Tak ada yang menyamainya. KekuatanNya tanpa sarana. kehadiranNya berasal dari ketiadaan, luar dan dalam tiada berbeda. Tak dapat ditafsirkan. Jika engkau menghendaki sesuatu maka pasti kalian rencanakan matang-matang dan pasti pikirkan berulang-ulang. Itupun masih sering meleset. Namun Allah tidak demikian, bila menghendaki sesuatu tak perlu dipersoalkan terlebih dahulu.

M         ; Kalau begitu Allah tidak memerlukan sesuatu ?
S         ; Benar Allah tidak memerlukan sesuatu. Karena itu jika kalian hidup tanpa memerlukan sesuatu, tanpa butuh harta benda, tanpa butuh jabatan, tanpa butuh pujian, maka kalian akan merasakan hidup yang sesungguhnya. Kalian akan memiliki sifat Allah tersebut.

M         ; Kalau manusia menghindari sesuatu dan merasa tidak memerlukan apapun, apakah akhirnya dapat disamakan dengan Allah ?
S         ; Tidak ! walaupun manusia hidup tanpa bergantung sama sekali kepada duniawi, namun ia tetap berbeda dengan Allah. Tidak bisa disamakan dengan Tuhan. Allah adalah pencipta dan kalian adalah yang diciptakan. Allah berdiri sendiri, tanpa memerlukan bantuan. Hidupnya tanpa roh, tidak merasa sakit dan kesedihan, Allah muncul sekehendaknya.

M         ; Jika Allah berkehendak, maka apakah kehendak seseorang itu karena kemauan Allah ?
S         ; Untuk sampai pada jawaban itu, kita harus membedakan seseorang mana. Manusia itu dibedakan menjadi beberapa tingkatan. Ada yang awam, ada  yang khowash. Orang awam hanya beribadah secara syariat, tanpa dapat memelihara kalbu, maka ia masih jauh bisa berhubungan dengan Allah. Sedangkan orang-orang khowash, termasuk para nabi, rasul, dan waliyullah, mereka beribadah secara utuh. Bahkan sampai pula pada tingkatan hakikat. Kalau kalbunya sudah bersih dari duniawi dan menyatu dengan cahaya Ilahi, maka kehendak dan kemauannya itu berasal dari Allah. Perbuatannya adalah perbuatan Allah. Maka jangan heran jika ada orang yang diberi karomah sehingga segala ucapannya menjadi bertuah.

M         ; Kalau begitu, ibadahnya orang yang sudah khowash itu merupakan kehendak Allah ?
S         ; Benar ! mereka mempunyai kejernihan akal budi. Memiliki kebersihan jiwa dan ilmu. Shalat lima waktu dan berzikir merupakan kehendak yang sangat dalam. Bukan kehendak nafsunya, namun kehendak Allah. Semangatnya sedemikian besar. Mereka shalat tidak mengharapkan pahala, tetapi merupakan suatu kewajiban (diri) dan pengabdian. Badan haluslah yang mendorong untuk menjalankan.

M         ; Banyak orang melakukan shalat tetapi tidak menyentuh kepada Yang Disembah. Ini bagaimana ?
S         ; Memang banyak orang yang secara lahiriah tampak khusuk shalatnya. Bibirnya sibuk mengucapkan zikir dan doa-doa, namun hatinya ramai oleh urusan duniawi mereka. Islam yang demikian ini ibarat kelapa, mereka hanya makan serabutnya. Padahal yang paling nikmat adalah buah/daging kelapa dan air kelapanya. Mereka sembahyang lima waktu sebatas lahiriah saja. Tidak berpengaruh sama sekali kepada akal budinya. Padahal sembahyang itu diharapkan dapat mencegah keji dan munkar namun mereka tak mampu melakukannya dalam kehidupan sehari-hari. Kalaupun hakikat shalatnya itu membekas pada budinya itupun hanya sedikit. Buat apa sembahyang lima kali jika perangainya buruk ? masih suka mencuri dan berbohong. Untuk apa bibir lelah berzikir menyebut asma Allah, jika masih berwatak suka mengingkari asma. Kadang-kadang pula mereka berharap pahala. Shalatnya saja belum tentu dihargai oleh Allah, tetapi buru-buru meminta balasan,…..aneh!

M         ; Wahai Syeh, ada hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa amal hamba yang pertama kali diperhitungkan adalah sembahyang. Jika sembahyangnya baik, maka semua dianggap baik. Ini bagaimana ?
S         ; Itu perlu ditafsirkan. Tidak boleh dipahami secara dangkal makna dari hadits tersebut. Hadits itu mengandung logika sebagai berikut; Orang yang tekun mengerjakan sembahyang dengan sempurna, maka perilaku, budi pekerti dan kalbunya juga harus terpengaruh menjadi baik. Sebab sembahyang yang dilakukan dengan jiwa yang bersih akan berpengaruh pula bagi cabang kehidupan lainnya. Lebih lanjut Syeh Siti Jenar mengatakan; sebaliknya hadits itu tidak berlaku bagi orang yang tekun mengerjakan sembahyang tetapi hatinya masih kotor, tersimpan keinginan-keinginan nafsu misalnya ingin dipuji orang lain, terdapat ujub dan sombong, serta budinya menyimpang dan menabrak tatanan yang dilarang.

M         ; Apakah ada tuntunan mengenai pakaian seseorang yang sedang melakukan sembahyang ?
S         ; Sesungguhnya aku (Syeh Siti Jenar) tidak sependapat jika ada orang yang mengenakan pakaian gamis dan meniru-niru pakaian orang Arab dalam melakukan shalat. Jika selesai shalat, jubah atau gamis itu dilepaskan. Sedangkan shalat orang tersebut tidaklah menyentuh hatinya. Meskipun berlama-lama merunduk di masjid, namun masih mencintai duniawi. Sembahyang yang pakaiannya kedombrangan, merunduk di masjid berlama-lama sampai lupa anak istri. Sedangkan ia masih menyintai duniawi dan mengumbar nafsu manusiawinya. Bahkan dalam kehidupan sehari-hari, ia seringkali menyusahkan orang lain. Maka orang yang demikian itu tidak terpengaruh oleh sembahyang yang dilakukan. Biasanya tipe orang seperti itu sibuk menghitung pahala. Dia sangat keliru dan bodoh. Pahala yang masih jauh tetapi diperhitungkan. Sungguh, sedikit pun tak akan dapat dicapainya.

M         ; Dzat Yang Luhur dan Sejati itu sesungguhnya siapa, wahai Syekh ?
S         ; Gusti Allah. Gusti Allah adalah Dzat yang tinggi dan terhormat. Ia memiliki dua puluh sifat, semua timbul atas kehendakNya. Ia mampu mencurahkan ilmu kebesaran, kasampurnan, kebaikan, keramahan, kekebalan dalam segala bentuk, memerintah umat. Dapat muncul di segala tempat dan sakti sekali. Aku (Syekh Siti Jenar) merasa wajib dan menuruti kehendakNya. Sebagaimana ajaran jabariyah, dengan kesungguhan dan konsekuen, selalu kuat cita-citanya, kokoh tak tergoyahkan terhadap sesuatu yang tidak suci, berpegang teguh kepadaNya selama hidup, tak akan menyembah terhadap ciptaanNya, baik dalam wujud maupun dalam pengertian.
 
M         ; Mengapa Kanjeng Syekh dianggap oleh para wali sebagai wali murtad ?
S         ; Karena ajaranku tidak mudah dipahami orang awam.

M         ; Bagaimana ajaran Kanjeng Syeh yang dianggap sesat ?
S         ; Aku adalah penjelmaan dari Dzat Luhur, yang memiliki semangat, sakti, dan kekal akan kematian. Dengan hilangnya dunia Gusti Allah telah memberi kekuasaan kepadaku dapat manunggal denganNya, dapat langgeng mengembara melebihi kecepatan peluru. Bukannya akal, bukannya nyawa, bukan penghidupan yang tanpa penjelasan dari mana asalnya dan kemana tujuannya.

M         ; Apa hubungannya antara kanjeng Syeh Siti Jenar dengan Allah, yang kau sebut sebagai Dzat sejati ?
S         ; Dzat yang sejati menguasai wujud penampilanku. Karena kehendakNya maka wajarlah jika aku tidak mendapat kesulitan. Aku bisa berkelana ke mana-mana. Tidak merasa haus dan lelah, tanpa sakit dan lapar, karena ilmu kelepasan diri, tanpa suatu daya kekuatan. Semua itu disebabkan jiwaku tiada bandingannya. Secara lahiriah memang tidak berbuat sesuatu, tetapi tiba-tiba sudah berada di tempat lain. Gusti Kang Murbeng Dumadi (Allah) yang kuikuti, kutaati siang malam, yang kuturut segala perintahNya. Tiada menyembah Tuhan lain, kecuali setia terhadap suara hati nuraniku. Allah Mahasuci.

M         ; Wahai Syeh jelaskan apa yang di maksud bahwa Allah itu Maha Suci ?
S         ; Allah Mahasuci itu hanyalah sebatas istilah saja. Merupakan nama saja. Sebenarnya hal itu dapat disamakan dengan bentuk penampilanku. Jika kalian melihatku, maka tampak dari luar sebagai warangka (kerangka), sedangkan di dalamnya adalah kerisnya (intinya) Hyang Agung, yang tak ada bedanya dengan kerangka. Tuhan itu wujud yang tidak dapat dilihat dengan mata, tetapi dilambangkan seperti bintang yang bersinar cemerlang.  Sifat-sifatNya berwujud samar-samar bila dilihat, warnanya indah sekali seperti cahaya.

M         ; Di manakah Tuhan berada ? kami membayangkan Dia ada di langit ke 7 dan bersemayam di atas singgasana layaknya raja.
S         ; Siti Jenar mendadak tertawa. Setelah tertawanya reda, ia berkata, “Itu salah besar, itu kebodohan. Sesungguhnya Tuhan tidak berada di langit ketujuh dan tidak bertahta di singgasana atau arsy (Kursi). Bila kalian membayangkan demikian, maka hati kalian sudah musyrik. Berdosa besar. Karena kalian menyamakan Dia dengan raja atau dengan penguasa.

M         ; Kami jadi bingung, Kanjeng Syekh, lantas Tuhan itu ada di mana ?
S         ; Kalau kalian bertanya demikian, maka jawabnya mudah.  Gusti Allah itu tidak kemana-mana, tetapi ada di mana-mana.

M         ; Kami semakin tak mengerti. Bisakah Kanjeng Syeh memberi penjelasan yang lebih gamblang ?
S         ; Gusti Allah itu berada pada dzat yang tempatnya tidak jauh. Dia bersemayam di dalam tubuh kita. Tetapi hanya orang yang khowash, orang yang terpilih dapat melihat. Tentunya dengan mata batin. Hanya mereka yang dapat merasakannya.

M         ; Apakah Allah itu berupa roh atau sukma ?
S         ; Bukan roh dan bukan sukma. Allah adalah wujud yang tak dapat dilihat oleh mata, tetapi dilambangkan seperti bintang-bintang bersinar cemerlang. Sudah kukatakan tadi, warnanya indah sekali. Ia memiliki dua puluh sifat seperti; sifat ada, tak berawal, tak berakhir, berbeda dengan barang-barang yang baru, hidup sendiri dan tidak memerlukan bantuan dari sesuatu, berkuasa, berkehendak, mendengar, melihat, berilmu, hidup dan berbicara. Sifat Gusti Allah yang duapuluh itu terkumpul menjadi satu wujud mutlak yang disebut dengan Dzat. Sifat duapuluh itu juga menjelma pada diriku. Karena itu aku yakin tidak akan mengalami sakit dan sehat, punya budi kebenaran, kesempurnaan, kebaikan dan keramahan. Roh ku memiliki sifat duapuluh itu, sedangkan ragaku yang lahiriah memiliki sifat nur Muhammad.

M         ; Wahai Syekh, bukankah Muhammad SAW itu seorang nabi. Apakah Syekh mengaku sebagai Nabi ? Sedangkan dikatakan bahwa setelah nabi Muhammad, di dunia ini tidak ada kenabian lagi ?
S         ; Jangan salah menafsirkan kata-kataku. Jika salah, maka kau akan sesat dan timbul fitnah. Tentu saja memfitnah diriku. Begini, bahwa rohku adalah roh Ilahi. Karena aku pun memiliki sifat duapuluh. Sedangkan badan wadag ku, jasadku ini, adalah jasad Muhammad. Dari segi lahiriah Muhammad adalah manusia. Namun manusia Muhammad berbeda dengan orang kebanyakan. Muhammad memiliki jasad yang kudus, yang suci. Aku dan dia sama-sama merasakan kehidupan, merasakan manfaat panca indera. Dan panca indra itu hanyalah meminjam.  Jika sudah diminta kembali oleh Pemiliknya akan berubah menjadi tanah yang busuk, berbau, hancur dan najis. Nabi atau wali, jika sesudah kematian jasadnya menjadi tak bermanfaat. Bahkan berbau, kotor, najis, busuk dan hancur. Warangka jika sudah ditinggalkan kerisnya maka tiada guna.

M         ; Jika seseorang sudah mati, berarti selesai sudah kehidupannya ?
S         ; Siapa bilang begitu ? Tidak ! meskipun jasadnya mati, tetapi sebenarnya ia tidaklah mati. Karena itu, kalian semua harus mengerti bahwa dunia ini sesungguhnya bukanlah kehidupan. Buktinya ada mati. Di dunia ini, kehidupan disebut kematian. Coba rasakan ! Aku mengajarkan kepada kalian untuk tidak menyintai dunia ini dan tidak terpesona terhadap keindahannya. Carilah kebenaran dan kebahagiaan sejati demi kehidupan mendatang, kehidupan setelah kematian. Kalian akan berarti jika telah menemui kematian dan hidup sesudah itu. Engkau harus memilih hidup yang tak bisa mati. Dan hidup yang tak bisa mati itu hanya kalian rasakan setelah nyawa terlepas dari badan. Kehidupan itu akan dapat dirasakan dengan tanpa gangguan seperti sekarang ini. Ketahuilah, hidup yang  sesungguhnya adalah setelah nyawa lenyap dari badan.

M         ; Agar dapat meraih kehidupan dalam kemuliaan  sejati kelak, dalam kehidupan di dunia ini dibutuhkan kebenaran dan kebahagian sejati. Bagaimanakah cara mendapatkannya Kanjeng Syekh ?
S         ; Jiwa manusia adalah suara hati nurani. suara hati nurani merupakan ungkapan Dzat Allah yang harus ditaati perintahnya. Maka ikutilah hati nuranimu.

M         ; Bagaimana caranya meyakinkan bahwa suatu bisikan adalah suara hati nurani yang sesungguhnya ?
S         ; Kalian harus cermat, karena hati nurani berbeda dengan akal budi,  jiwa itu milik Allah, sedangkan akal milik manusia.  Akal bersifat manusiawi, karena itu kadang-kadang akal tak mampu menemukan keajaiban Allah. Kehendak, angan-angan, ingatan, merupakan suatu akal yang tak kebal atas kegilaan. Suatu ketika akal bisa menjadi bingung sehingga membuat seseorang lupa diri. Akal seringkali tidak jujur. Siang malam membuat kepalsuan demi memakmurkan kepentingan pribadi. 
Sabda Langit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MENGENAL GARIS BESAR AJARAN SYEH SITI JENAR 3 Nov 2011 10:15 PM (13 years ago)



AJARAN METAFISIS FILOSOFIS (HAKEKAT)
     Dalam perspektif filosofis, semua hal yang ada di dunia ini memiliki aspek fisika (fisik) dan metafisika (metafisik). Demikian pula agama memiliki dua aspek tersebut. Syariat merupakan bentuk fisik dari agama, sedangkan bentuk metafisikanya ada dalam hakekat dari syariat agama. Seseorang hendaknya mengetahui fisik atau syariat yang merupakan tata caranya merncapai spiritual. Sedangkan metafisik atau hakekat sebagai bentuk pencapaian spiritualnya. Filsafat bukan mebicarakan fisik dari segala yang ada, melainkan membicarakan metafisika atau sesuatu yang ada dibalik keadaan fisik. 


Ajaran Siti Syeh Jenar lebih memberikan tekanan pada filsafat ketuhanan dan filsafat kebenaran dengan kata lain bukan lagi berhenti pada tataran syariat, tetapi telah melangkah pada tataran yang lebih tinggi yakni hakekat.  Hal itu berbeda dengan ajaran yang disampaikan para wali, yang lebih mengedepankan syariat. Meskipun demikian ajaran Syeh Siti jenar yang mengutamakan filsafat ketuhanan dan kebenaran mengarah kepada ajaran Islam yang umumnya disebut sebagai ilmu tasawuf. Ajarannya mengutamakan pentingnya pengolahan kalbu (istilah Gusti MN IV; sembah kalbu/cipta) dengan implementasi pada ibadah-ibadah bersifat lahiriah.
Syeh Siti Jenar mengajarkan tentang falsafah kebenaran dan berusaha merumuskannya ke dalam bentuk kearifan dan kebijaksanaan. Sehingga menciptakan suatu hukum-hukum dalam bertindak (akhlak). Di situlah muncul kesan penyimpangan ajaran Syeh Siti Jenar jika dipandang dari perspektif penganut ajaran yang lebih mengutamakan syariat baku atau bagi yang memahami Qur’an dan Hadits secara tekstual. Terlepas dari munculnya kesan di atas, ajaran Syeh memang banyak menyangkut perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pandangannya mengandung nilai metafisik mengenai baik-buruk, dan salah-benar.

PRO-KONTRA AJARAN SYEH SITI JENAR

Sejak itulah terjadi pro-kontra antara Syeh Siti Jenar atau Syeh Lemah Abang berikut para muridnya dengan para wali. Kubu para wali bersikukuh menilai ajaran Syeh Lemah Abang adalah sesat. Sementara masyarakat waktu itu menganggap ajaran tasawuf yang dikembangkan oleh Syeh Siti Jenar sebagai pencapaian spiritual yang tinggi. Apalagi ajarannya tetap berpegang pada pandangan Islam. Di hadapan para muridnya Syeh Lemah Bang merupakan seorang sufi, sebagaimana tokoh-tokoh sufi lainnya yang memandang bentuk kehidupan dunia ini sebagai kebusukan yang memuakkan. Sehingga seorang sufi menghindari kehidupan duniawi dan memilih kesederhanaan. Dunia dipandang sebagai kematian, sebab kehidupan yang sesungguhnya adalah sesudah seseorang menemui ajalnya. Jadi manusia yang hidup di dunia ibaratnya bangkai-bangkai yang bergentayangan. Pemikiran demikian sesuai dengan ajaran sufisme yang berkembang di ranah Arab.
Syeh Siti Jenar dan para muridnya sangat menyadari bahwa ajarannya seolah aneh, sesat dan menyimpang dari ajaran Islam. Penilaian ini muncul sejak dahulu hingga saat ini. Kenyataan ini wajar saja karena memang orang-orang sufi dan penganut ajaran tasawuf di dunia ini jumlahnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan orang yang mengikuti syariat murni. Sedangkan menurut ahli tasawuf bahwa Islam tidak sebatas syariat, melainkan ada tingkatan-tingkatan peribadatan yang wajib ditempuh yakni tarekat, hakekat dan makrifat. Seseorang dapat disebut sebagai Islam sejati apabila telah  mengamalkan tingkatan peribadatan secara utuh.

KRITIK SYEH SITI JENAR;
Tugas Umat (para wali) yang Tidak Tuntas

     Menurut Syeh Jenar, orang Islam kebanyakan yang masih awam ibarat sebagai kulit kelapa. Ilmunya masih sebatas berada di kulitnya saja. Padahal untuk mencapai air kelapa, seseorang harus melewati kulit, lalu dagingnya dan barulah bisa mereguk air kelapanya (makrifat). Perumpamaan Siti Jenar ini kira-kira dapar dipersonifikasi lebih jelas sebagai berikut;
  1. Syariat diumpamakan kulit kelapa,
  2. Tarekat diumpamakan tempurungnya,
  3. Hekat diumpamakan sebagai hakekatnya,
  4. Makrifat diumpamakan sebagai air kelapanya.
Maka sangat jauh dari tujuan pencapaian spiritual apabila seseorang mandeg pada tingkatan syariat saja. Sebagaimana ajaran yang lebih utuh seperti dituturkan oleh KGPAA Mangkunegoro IV dalam ajaran Kejawen tentang tata cara mencapai spiritual yang dituangkan dalam pengetahuan spiritual Catur Sembah yakni; sembah raga (syariat), sembah cipta/kalbu (tarekat), sembah jiwa (hakekat), sembah rasa (makrifat). Beliau menuturkan apabila seseorang akan meraih pencapaian spiritual, hendaknya menempuh empat macam “laku” sembahyang atau catur sembah.
     Siti Jenar tidak setengah-setengah dalam mengajarkan ajaran Islam. Justru Siti Jenar menilai bahwa para wali mengajarkan Islam baru pada tahap “serabut kelapa” saja, atau kulit, syariatnya. Menurut Siti Jenar, hal itu akan membahayakan bagi umat Islam sendiri maupun umat yang lainnya dalam kancah perhelatan dunia di kelak kemudian hari. Perkataan Siti Jenar ini mungkin ada benarnya jika melihat kecenderungan umat Islam pada zaman sekarang ini.
sabdalangit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

GURU SEJATI 27 Oct 2011 5:10 AM (13 years ago)

HAKEKAT GURU SEJATI
Melalui 3 langkahnya (Triwikrama) Dewa Wishnu (Yang Hidup), mengarungi empat macam zaman (kertayuga, tirtayuga, kaliyuga, dwaparayuga), lalu lahirlah manusia dengan konstruksi terdiri dari fisik dan metafisik di dunia (zaman mercapada). Fisik berupa jasad atau raga, sedangkan metafisiknya adalah roh beserta unsur-unsur yang lebih rumit lagi. Ilmu Jawa melihat bahwa roh manusia  memiliki pamomong (pembimbing) yang disebut pancer atau guru sejati.  


Pamomong atau Guru Sejati berdiri sendiri menjadi pendamping dan pembimbing roh atau sukma. Roh atau sukma di siram “air suci” oleh guru sejati, sehingga sukma menjadi sukma sejati. Di sini tampak Guru sejati memiliki fungsi sebagai resources atau sumber “pelita”  kehidupan. Guru Sejati layak dipercaya sebagai “guru” karena ia bersifat teguh dan  memiliki hakekat “sifat-sifat” Tuhan (frekuensi kebaikan) yang abadi konsisten  tidak berubah-ubah (kang langgeng tan owah gingsir). Guru Sejati adalah proyeksi dari rahsa/rasa/sirr yang merupakan rahsa/sirr yang sumbernya adalah kehendak Tuhan; terminologi Jawa menyebutnya sebagai Rasa Sejati. Dengan kata lain rasa sejati sebagai proyeksi atas “rahsaning” Tuhan (sirrullah). Sehingga tak diragukan lagi bila peranan Guru Sejati akan “mewarnai” energi hidup atau roh menjadi energi suci (roh suci/ruhul kuddus). Roh kudus/roh al quds/sukma sejati, telah mendapat “petunjuk” Tuhan –dalam konteks ini hakikat rasa sejati– maka peranan roh tersebut tidak lain sebagai “utusan Tuhan”. Jiwa, hawa atau nafs yang telah diperkuat dengan sukma sejati atau dalam terminologi Arab disebut ruh al quds. Disebut juga sebagai an-nafs an-natiqah, dalam terminologi Arab juga disebut sebagai an-nafs al-muthmainah, adalah sebagai “penasihat spiritual” bagi jiwa/nafs/hawa. Jiwa perlu di dampingi oleh Guru Sejati karena ia dapat dikalahkan oleh nafsu yang berasal dari jasad/raga/organ tubuh  manusia. Jiwa yang ditundukkan oleh nafsu hanya akan merubah karakternya menjadi jahat.
Menurut  ngelmu Kejawen, ilmu seseorang dikatakan sudah mencapai puncaknya apabila sudah bisa menemui wujud Guru Sejati. Guru Sejati benar-benar bisa mewujud dalam bentuk “halus”,  wujudnya mirip dengan diri kita sendiri. Mungkin sebagian pembaca yang budiman ada yang secara sengaja atau tidak pernah menyaksikan,   berdialog, atau sekedar melihat diri sendiri tampak menjelma menjadi dua, seperti melihat cermin. Itulah Guru Sejati anda. Atau bagi yang dapat meraga sukma, maka akan melihat kembarannya yang mirip sukma atau badan halusnya sendiri. Wujud kembaran (berbeda dengan konsep sedulur kembar) itu lah entitas Guru Sejati. Karena Guru Sejati memiliki sifat hakekat Tuhan, maka segala nasehatnya akan tepat dan benar adanya. Tidak akan menyesatkan. Oleh sebab itu bagi yang dapat bertemu Guru Sejati, saran dan nasehatnya layak diikuti. Bagi yang belum bisa bertemu Guru Sejati, anda jangan pesimis, sebab Guru Sejati akan selalu mengirim pesan-pesan berupa sinyal dan getaran melalui Hati Nurani anda. Maka anda dapat mencermati suara hati nurani anda sendiri untuk memperoleh petunjuk penting bagi permasalahan yang anda hadapi.
Namun permasalahannya, jika kita kurang mengasah ketajaman batin, sulit untuk membedakan apakah yang kita rasakan merupakan kehendak hati nurani (kareping rahsa) ataukah kemauan hati atau hawa nafsu (rahsaning karep). Artinya, Guru Sejati menggerakkan suara hati nurani yang diidentifikasi pula sebagai kareping rahsa atau kehendak rasa (petunjuk Tuhan) sedangkan hawa nafsu tidak lain merupakan rahsaning karep atau rasanya keinginan.
Sarat utama kita bertemu dengan Guru Sejati kita adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa, mesu budi, maladihening, mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu, dan  menjaga kesucian jiwa dan raga. Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan pinilih.

SEDULUR; PAPAT KEBLAT, LIMA PANCER
Atau Keblat Papat,Lima Pancer, di lain sisi diartikan juga sebagai kesadaran mikrokosmos. Dalam diri manusia (inner world) sedulur papat sebagai perlambang empat unsur badan manusia yang mengiringi seseorang sejak dilahirkan di muka bumi.  Sebelum bayi lahir akan didahului oleh keluarnya air ketuban atau air kawah. Setelah bayi keluar dari rahim ibu, akan segera disusul oleh plasenta atau ari-ari. Sewaktu bayi lahir juga disertai keluarnya darah dan  daging. Maka sedulur papat terdiri dari unsur kawah sebagai kakak, ari-ari sebagai adik, dan darah-daging sebagai dulur kembarnya. Jika ke-empat unsur disatukan maka jadilah jasad, yang kemudian dihidupkan oleh roh sebagai unsur kelima yakni pancer. Konsepsi tersebut kemudian dihubungkan dengan hakekat doa; dalam pandangan Jawa doa merupakan niat atau kebulatan tekad yang harus melibatkan unsur semua unsur raga dan jiwa secara kompak. Maka untuk mengawali suatu pekerjaan disebut dibutuhkan sikap amateg aji (niat ingsun) atau artikulasi kemantaban niat dalam mengawali segala sesuatu kegiatan/rencana/usaha).  Itulah alasan mengapa dalam tradisi Jawa untuk mengawali suatu pekerjaan berat  maupun ringan diawali dengan mengucap; kakang kawah adi ari-ari, kadhangku kang lahir nunggal sedino lan kadhangku kang lahir nunggal sewengi, sedulurku papat kiblat, kelimo pancer…ewang-ewangono aku..saperlu ono gawe ….

MENGOLAH GURU SEJATI
Guru Sejati yakni rahsa sejati; meretas ke dalam sukma sejati, atau sukma suci, kira-kira sepadan dengan makna roh kudus (ruhul kudus/ruh al quds). Kita mendayagunakan Guru Sejati kita dengan cara mengarahkan kekuatan metafisik sedulur papat (dalam lingkup mikrokosmos)  untuk selalu waspada dan jangan sampai tunduk oleh hawa nafsu. Bersamaan menyatukan kekuatan mikrokosmos dengan kekuatan makrokosmos yakni papat keblat alam semesta yang berupa energi alam dari empat arah mata angin, lantas melebur ke dalam kekuatan pancer yang bersifat transenden (Tuhan Yang Mahakuasa). Setiap orang bisa bertemu Guru Sejatinya, dengan syarat kita dapat menguasai hawa nafsu negatif; nafsu lauwamah (nafsu serakah; makan, minum, kebutuhan ragawi), amarah (nafsu angkara murka), supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan mengapai nafsu positif dalam sukma sejati (al mutmainah). Sehingga jasad dan nafs/hawa nafsu lah yang harus mengikuti kehendak sukma sejati untuk menyamakan frekuensinya dengan gelombang Yang Maha Suci. Sukma menjadi suci tatkala sukma kita sesuai dengan karakter dan sifat hakekat gelombang Dzat Yang Maha Suci, yang telah meretas ke dalam sifat hakekat Guru Sejati. Yakni sifat-sifat Sang Khaliq yang (minimal) meliputi 20 sifat. Peleburan ini dalam terminologi Jawa disebut manunggaling kawula-Gusti.

Tradisi Jawa mengajarkan tatacara membangun sukma sejati dengan cara ‘manunggaling kawula Gusti’ atau penyatuan/penyamaan sifat hakikat makhluk dengan Sang Pencipta (wahdatul wujud). Sebagaimana makna warangka manjing curiga; manusia masuk kedalam diri “Tuhan”, ibarat Arya Sena masuk kedalam tubuh Dewaruci. Atau sebaliknya, Tuhan menitis ke dalam diri manusia; curigo manjing warongko, laksana Dewa Wishnu menitis ke dalam diri Prabu Kreshna.
Sebagai upaya manunggaling kawula gusti, segenap upaya awal dapat dilakukan seperti melalui ritual mesu budi, maladihening, tarak brata, tapa brata, puja brata, bangun di dalam tidur, sembahyang di dalam bekerja. Tujuannya agar supaya mencapai tataran hakekat yakni dengan meninggalkan nafsul lauwamah, amarah, supiyah, dan menggapai nafsul mutmainah. Kejawen mengajarkan bahwa sepanjang hidup manusia hendaknya laksana berada dalam “bulan suci Ramadhan”. Artinya, semangat dan kegigihan melakukan kebaikan, membelenggu setan (hawa nafsu) hendaknya dilakukan sepanjang hidupnya, jangan hanya sebulan dalam setahun. Selesai puasa lantas lepas kendali lagi. Pencapaian hidup manusia pada tataran tarekat dan hakikat secara intensif akan mendapat hadiah berupa kesucian ilmu makrifat. Suatu saat nanti, jika Tuhan telah menetapkan kehendakNya, manusia dapat ‘menyelam’ ke dalam tataran tertinggi yakni makna kodratullah. Yakni substansi dari manunggaling kawula gusti sebagai ajaran paling mendasar dalam ilmu Kejawen khususnya dalam anasir ajaran Syeh Siti Jenar. Manunggling Kawula Gusti = bersatunya Dzat Pencipta ke dalam diri mahluk. Pancaran Dzat telah bersemayan menerangi ke dalam Guru Sejati, sukma sejati.

TANDA PENCAPAIAN SPIRITUALITAS TINGGI
Keberhasilan mengolah Guru Sejati, tatarannya akan dapat dicapai apabila kita sudah benar-benar ‘lepas’ dari basyor atau raga/tubuh. Yakni jiwa yang telah merdeka dari penjajahan jasad. Bukan berarti kita harus meninggalkan segala kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi, itu salah besar !! Sebaliknya, kehidupan duniawi menjadi modal atau bekal utama meraih kemuliaan baik di dunia maupun kelak setelah ajal tiba. Maka seluruh kegiatan dan aktivitas kehidupan duniawi sudah tidak dicemari oleh hawa nafsu. Kebaikan yang dilakukan tidak didasari “pamrih”; sekalipun dengan mengharap-harap iming-iming pahala-surga, atau takut ancaman dosa-neraka. Melainkan kesadaran makrokosmos dan mikrokosmos akan kodrat manusia sebagai makhluk Tuhan, hendaklah memposisikan diri bukan sebagai seteruNya, tetapi sebagai “sekutuNya”, sepadan dan merasuk ke dalam gelombang Ilahiah. Kesadaran spiritual bahwa kemuliaan hidup kita apabila kita dapat bermanfaat untuk kebaikan bagi sesama tanpa membeda-bedakan masalah sara. Orang yang memiliki kesadaran demikian, hakekat kehendaknya merupakan kehendak Tuhan. Apa yang dikatakan menjadi terwujud, setiap doa akan terkabul. Ucapannya diumpamakan “idu geni” (ludah api) yang diucapkan pasti terwujud. Kalimatnya menjadi “Sabda Pendita Ratu”, selalu menjadi kenyataan.
Selain itu, tataran tinggi pencapaian “ilmu batin/spiritual” dapat ditandai apabila kita dapat menjumpai wujud “diri” kita sendiri, yang tidak lain adalah Guru Sejati kita. Lebih dari itu, kita dapat berdialog dengan Guru Sejati untuk mendengarkan nasehat-nasehatnya, petuah dan petunjuknya. Guru sejati berperan sebagai “mursyid” yang tidak akan pernah  bicara omong kosong dan sesat, sebab Guru Sejati sejatinya adalah pancaran dari gelombang Yang Maha Suci. Di sana lah, kita sudah dekat dengan relung ’sastra jendra hayuning rat’ yakni ilmu linuwih, “ibu” dari dari segala macam ilmu,  karena mata (batin) kita akan melihat apa-apa yang menjadi rahasia alam semesta,  sekalipun tertutup oleh pandangan visual manusia maupun teknologi.
Tanda-tanda pencapaian itu antara lain, kadang seseorang diizinkan Tuhan untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa mendatang, melalui vision, mimpi, maupun getaran hati nurani. Semua itu dapat merupakan petunjuk Tuhan. Maka tidak aneh apabila di masa silam nenek moyang kita, para leluhur bumi nusantara yang memperoleh kawaskitan, kemudian menuangkannya dalam berbagai karya sastra kuno berupa; suluk, serat, dan jangka atau ramalan (prediksi). Jangka atau prediksi diterima oleh budaya Jawa sebagai anugerah besar dari Tuhan, terkadang dianggap sebagai peringatan Tuhan, agar supaya manusia dapat mengkoreksi diri, hati-hati, selalu eling-waspadha dan melakukan langkah antisipasi.

PENTINGKAH GURU SEJATI ?
Peran Guru Sejati sudah jelas saya paparkan di awal pembahasan ini. Namun demikian perlu kami kemukakan betapa pentingnya Guru Sejati dalam kehidupan kita yang penuh ranjau ini. Perahu kehidupan kita berlabuh dalam samudra kehidupan yang penuh dengan marabahaya. Kita harus selalu eling dan waspadha, sebab setiap saat kemungkinan terburuk dapat menimpa siapa saja yang lengah. Guru Sejati akan selalu memberi peringatan kepada kita akan marabahaya yang mengancam diri kita. Guru Sejati akan mengarahkan kita agar terhindar dari malapetaka, dan bagaimana jalan keluar harus ditempuh. Karena Guru Sejati merupakan entitas zat atau energi kebaikan dari pancaran cahaya Illahi, maka Guru Sejati memiliki kewaskitaan luarbiasa. Guru Sejati sangat cermat mengidentifikasi masalah, dan memiliki ketepatan tinggi dalam mengambil keputusan dan jalan keluar. Biasanya Guru Sejati “bekerja” secara preventif antisipatif, membimbing kita agar supaya tidak melangkah menuju kepada hal-hal yang akan berujung pada kesengsaraan, malapetaka, atau musibah.

ANASIR ASING
Konsep tentang guru sejati sebagaimana ajaran Jawa, dapat ditelusuri melalui konsep sedulur papat lima pancer, dalam konsep pewayangan yang makna dan hakikatnya dapat dipelajari sebagaimana tokoh dalam Pendawa Lima (lihat dalam tulisan Pusaka Kalimasadha). Namun demikian, dalam perjalanannya mengalami pasang surut dan proses dialektika dengan anasir asing yakni; Hindu, Budha, Arab. Leluhur bangsa kita memiliki karakter selalu positif thinking, toleransi tinggi, andap asor. Sehingga nenek moyang kita, para leluhur yang masih peduli dengan kearifan lokal, secara arif dan bijaksana mereka tampil sebagai penyelaras sekaligus cagar kebudayaan Jawa. Setelah Islam masuk ke Nusantara, ajaran Kejawen mendapat anasir Arab dan terjadi sinkretisme, sedulur papat keblat kemudian diartikan pula sebagai empat macam nafsu manusia yakni nafsu lauwamah (biologis), amarah (angkara murka), supiyah (kenikmatan/birahi/psikologis), dan mutmainah (kemurnian dan kejujuran). Sedangkan ke lima yakni pancer diwujudkan dalam dimensi nafsu mulhimah (sebagai pengendali utama atau tali suh atas keempat nafsu sebelumnya. Konvergensi antara Kejawen dengan tradisi Arab disusunlah klasifikasi sifat-sifat nafsu jasadiah di atas dengan diaplikasikan ke dalam lambang aslinya yakni tokoh wayang; 1. Lauwamah = Dosomuko, 2. Amarah = Kumbokarno, 3. Supiyah = Sarpo Kenoko, 4. Mutma’inah = Gunawan Wibisono.
Tulisan ini saya persembahkan kepada seluruh pembaca yang budiman sebagai penambah referensi dan informasi untuk generasi bangsa. Karena kita sadari sulitnya mendapatkan referensi sehingga seringkali dalam beberapa pembahasan maknanya menjadi salah kaprah. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi siapapun, walau sedikit dan masih banyak kekurangan di sana-sini. Rahayu; sabdalangit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kanjeng Ratu Kidul 24 Oct 2011 10:36 PM (13 years ago)


Ratu Laut Selatan adalah tokoh legenda yang sangat populer di kalangan masyarakat penghuni Pulau Jawa dan Bali. Kepercayaan akan adanya penguasai lautan di selatan Jawa (Samudera Hindia) dikenal terutama oleh suku Sunda dan suku Jawa. Orang Bali juga meyakini adanya kekuatan yang menguasai pantai selatan ini.
Kedudukan mitos itu sangat menonjol, karena tanpa mengenal mitos Kangjeng Ratu Kidul, orang tidak akan dapat mengerti makna dari tarian sakral Bedhaya Ketawang, yang sejak Paku Buwana X naik tahta, setiap setahun sekali tarian itu dipergelarkan pada acara ulang tahun penobatan Raja. Tanpa mengenal mitos itu makna Panggung Sangga Buwana akan sulit dipahami, demikian pula mengenai mitos yang dulu dikenal rakyat sebagai lampor.



'Gung pra peri perayangan ejim
sumiwi Sang Sinom
Prabu Rara yekti gedhe dhewe.
(kutipan dari "Babad Nitik")
terjemahkan:
segenap makhluk halus jin
bersembah pada Sang Ratu
yang besar tak bertara

Terdapat berbagai macam versi mitos Kangjeng Ratu Kidul antara lain
Legenda

Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan legenda ini dikenal. Namun demikian, legenda mengenai penguasa mistik pantai selatan mencapai tingkat tertinggi pada keyakinan yang dikenal di kalangan penguasa kraton dinasti Mataram (Kesultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta) bahwa penguasa pantai selatan, Kanjeng Ratu Kidul, merupakan "istri spiritual" bagi raja-raja di kedua kraton tersebut. Pada kala-kala tertentu, kraton memberikan persembahan di Pantai Parangkusuma, Bantul, dan/atau di Pantai Paranggupita, Wonogiri, kepada sang ratu. Panggung Sanggabuwana di komplek kraton Surakarta dipercaya sebagai tempat bercengkerama sang Sunan dengan Kanjeng Ratu. Konon, Sang Ratu tampil sebagai perempuan muda dan cantik pada saat bulan muda hingga purnama, namun berangsur-angsur menua dan buruk pada saat bulan menuju bulan mati.
Dalam keyakinan orang Jawa, Kanjeng Ratu Kidul memiliki pembantu setia bernama Nyai/Nyi Rara Kidul (kadang-kadang ada yang menyebut Nyi Lara Kidul). Nyi Rara Kidul menyukai warna hijau dan dipercaya suka mengambil orang-orang yang mengenakan pakaian hijau yang berada di pantai wilayahnya untuk dijadikan pelayan atau pasukannya. Karena itu pengunjung pantai wisata di selatan Pulau Jawa, baik di Pelabuhan Ratu, Pangandaran, Cilacap, pantai-pantai di selatan Yogyakarta, hingga Semenanjung Purwa di ujung timur, selalu diingatkan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau botol.
Kalangan masyarakat Sunda menganggap bahwa Ratu Laut Selatan, dikenal sebagai Ratu Kidul, merupakan titisan dari seorang putri Pajajaran yang bunuh diri di laut selatan karena diusir oleh keluarganya. Alasan pengusiran adalah karena ia menderita penyakit yang membuat anggota keluarga lainnya malu.


Berdasarkan cerita pujangga Yosodipuro.

Di kerajaan Kediri, terdapat seorang putra raja Jenggala yang bernama Raden Panji Sekar Taji yang pergi meninggalkan kerajaannya untuk mencari daerah kekuasaan baru. Pada masa pencariannya sampailah ia di hutan Sigaluh yang didalamnya terdapat pohon beringin berdaun putih dan bersulur panjang yang bernama waringin putih. Pohon itu ternyata merupakan pusat kerajaan para lelembut (mahluk halus) dengan Sang Prabu Banjaran Seta sebagai rajanya.

Berdasarkan keyakinannya akan daerah itu, Raden Panji Sekar Taji melakukan pembabatan hutan sehingga pohon waringin putih tersebut ikut terbabat. Dengan terbabatnya pohon itu si Raja lelembut yaitu Prabu Banjaran Seta merasa senang dan dapat menyempurnakan hidupnya dengan langsung musnah ke alam sebenarnya. Kemusnahannya berwujud suatu cahaya yang kemudian langsung masuk ke tubuh Raden Panji Sekar Taji sehingga menjadikan dirinya bertambah sakti.

Alkisah, Retnaning Dyah Angin-Angin adalah saudara perempuan Prabu Banjaran Seta yang kemudian menikah dengan Raden Panji Sekar Taji yang selanjutnya dinobatkan sebagai Raja. Dari hasil perkawinannya, pada hari Selasa Kliwon lahirlah putri yang bernama Ratu Hayu. Pada saat kelahirannya putri ini menurut cerita, dihadiri oleh para bidadari dan semua mahluk halus. Putri tersebut diberi nama oleh eyangnya (Eyang Sindhula), Ratu Pegedong dengan harapan nantinya akan menjadi wanita tercantik dijagat raya. Setelah dewasa ia benar-benar menjadi wanita yang cantik tanpa cacat atau sempurna dan wajahnya mirip dengan wajah ibunya bagaikan pinang dibelah dua. Pada suatu hari Ratu Hayu atau Ratu Pagedongan dengan menangis memohon kepada eyangnya agar kecantikan yang dimilikinya tetap abadi. Dengan kesaktian eyang Sindhula, akhirnya permohonan Ratu Pagedongan wanita yang cantik, tidak pernah tua atau keriput dan tidak pernah mati sampai hari kiamat dikabulkan, dengan syarat ia akan berubah sifatnya menjadi mahluk halus yang sakti mandra guna (tidak ada yang dapat mengalahkannya).

Setelah berubah wujudnya menjadi mahluk halus, oleh sang ayah Putri Pagedongan diberi kekuasaan dan tanggung jawab untuk memerintah seluruh wilayah Laut Selatan serta menguasai seluruh mahluk halus di seluruh pulau Jawa. Selama hidupnya Ratu Pagedongan tidak mempunyai pedamping tetapi ia diramalkan bahwa suatu saat ia akan bertemu dengan raja agung (hebat) yang memerintah di tanah Jawa. Sejak saat itu ia menjadi Ratu dari rakyat yang mahluk halus dan mempunyai berkuasa penuh di Laut Selatan.

Kekuasaan Ratu Kidul di Laut Selatan juga tertulis dalam serat Wedatama yang berbunyi:

Wikan wengkoning samodra,

Kederan wus den ideri,

Kinemat kamot hing driya,

Rinegan segegem dadi,

Dumadya angratoni,

Nenggih Kangjeng Ratu Kidul,

Ndedel nggayuh nggegana,

Umara marak maripih,

Sor prabawa lan wong agung Ngeksiganda.



terjemahkan:

Tahu akan batas samudra
Semua telah dijelajahi
Dipesona nya masuk hati
Digenggam satu menjadi
Jadilah ia merajai
Syahdan Sang Ratu Kidul
Terbang tinggi mengangkasa
Lalu datang bersembah
Kalah perbawa terhadap
Junjungan Mataram

[setubuh alamai-senyawa Illahi]


Yang artinya : Mengetahui/mengerti betapa kekuasaan samodra, seluruhnya sudah dilalui/dihayati, dirasakan dan meresap dalam sanubari, ibarat digenggam menjadi satu genggaman, sehingga terkuasai. Tersebutlah Kangjeng Ratu Kidul, naik ke angkasa, datang menghadap dengan hormat, kalah wibawa dengan raja Mataram.

Dari cerita-cerita mitos tentang Kangjeng Ratu Kidul, jelaslah bahwa Kangjeng Ratu Kidul adalh penguasa lautan yang bertahta di Laut Selatan dengan kerajaan yang bernama Karaton Bale Sokodhomas.




Legenda Sunda

Di suatu masa, hiduplah seorang putri cantik bernama Kadita.
Karena kecantikannya, ia pun dipanggil Dewi Srengenge yang berarti matahari yang indah. Dewi Srengenge adalah anak dari Raja Munding Wangi.
Meskipun sang raja mempunyai seorang putri yang cantik, ia selalu bersedih karena sebenarnya ia selalu berharap mempunyai anak laki-laki. Raja pun kemudian menikah dengan Dewi Mutiara, dan mendapatkan putra dari perkimpoian tersebut. Maka, bahagialah sang raja.
Dewi Mutiara ingin agar kelak putranya itu menjadi raja, dan ia pun berusaha agar keinginannya itu terwujud. Kemudian Dewi Mutiara datang menghadap raja, dan meminta agar sang raja menyuruh putrinya pergi dari istana. Sudah tentu raja menolak. “Sangat menggelikan. Saya tidak akan membiarkan siapapun yang ingin bertindak kasar pada putriku”, kata Raja Munding Wangi. Mendengar jawaban itu, Dewi Mutiara pun tersenyum dan berkata manis sampai raja tidak marah lagi kepadanya. Tapi walaupun demikian, dia tetap berniat mewujudkan keinginannya itu.
Pada pagi harinya, sebelum matahari terbit, Dewi Mutiara mengutus pembantunya untuk memanggil seorang dukun. Dia ingin sang dukun mengutuk Kadita, anak tirinya. “Aku ingin tubuhnya yang cantik penuh dengan kudis dan gatal-gatal. Bila engkau berhasil, maka aku akan memberikan suatu imbalan yang tak pernah kau bayangkan sebelumnya.” Sang dukun menuruti perintah sang ratu. Pada malam harinya, tubuh Kadita telah dipenuhi dengan kudis dan gatal-gatal. Ketika dia terbangun, dia menyadari tubuhnya berbau busuk dan dipenuhi dengan bisul. Puteri yang cantik itu pun menangis dan tak tahu harus berbuat apa.
Ketika Raja mendengar kabar itu, beliau menjadi sangat sedih dan mengundang banyak tabib untuk menyembuhkan penyakit putrinya. Beliau sadar bahwa penyakit putrinya itu tidak wajar, seseorang pasti telah mengutuk atau mengguna-gunainya. Masalah pun menjadi semakin rumit ketika Ratu Dewi Mutiara memaksanya untuk mengusir puterinya. “Puterimu akan mendatangkan kesialan bagi seluruh negeri,” kata Dewi Mutiara. Karena Raja tidak menginginkan puterinya menjadi gunjingan di seluruh negeri, akhirnya beliau terpaksa menyetujui usul Ratu Mutiara untuk mengirim putrinya ke luar dari negeri itu.
Puteri yang malang itu pun pergi sendirian, tanpa tahu kemana harus pergi. Dia hampir tidak dapat menangis lagi. Dia memang memiliki hati yang mulia. Dia tidak menyimpan dendam kepada ibu tirinya, malahan ia selalu meminta agar Tuhan mendampinginya dalam menanggung penderitaan..
Hampir tujuh hari dan tujuh malam dia berjalan sampai akhirnya tiba di Samudera Selatan. Dia memandang samudera itu. Airnya bersih dan jernih, tidak seperti samudera lainnya yang airnya biru atau hijau. Dia melompat ke dalam air dan berenang. Tiba-tiba, ketika air Samudera Selatan itu menyentuh kulitnya, mukjizat terjadi. Bisulnya lenyap dan tak ada tanda-tanda bahwa dia pernah kudisan atau gatal-gatal. Malahan, dia menjadi lebih cantik daripada sebelumnya. Bukan hanya itu, kini dia memiliki kuasa untuk memerintah seisi Samudera Selatan. Kini ia menjadi seorang peri yang disebut Nyi Roro Kidul atau Ratu Pantai Samudera Selatan yang hidup selamanya.


Mitos Pertemuan Kangjeng Ratu Kidul Dengan Penembahan Senopati

Sebelum Panambahan Senopati dinobatkan menjadi raja, beliau melakukan tapabrata di Dlepih dan tapa ngeli. Dalam laku tapabratanya, beliau selalu memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dapat membimbing dan mengayomi rakyatnya sehingga terwujud masyarakat yang adil dan makmur.

Dalam cerita, pada waktu Panembahan Senopati melakukan tapa ngeli, sampai di tempuran atau tempat bertemunya aliran sungai Opak dan sungai Gajah Wong di dekat desa Plered dan sudah dekat dengan Parang Kusumo, Laut Selatan tiba-tiba terjadilah badai dilaut yang dasyat sehingga pohon-pohon dipesisir pantai tercabut beserta akarnya, ikan-ikan terlempar di darat dan menjadikan air laut menjadi panas seolah-olah mendidih. Bencana alam ini menarik perhatian Kangjeng Ratu Kidul yang kemudian muncul dipermukaan laut mencari penyebab terjadinya bencana alam tersebut.

Dalam pencariannya, Kangjeng Ratu Kidul menemukan seorang satria sedang bertapa di tempuran sungai Opak dan sungai Gajah Wong, yang tidak lain adalah Sang Panembahan Senopati. Pada waktu Kangjeng Ratu Kidul melihat ketampanan Senopati, kemudian jatuh cinta. Selanjutnya Kangjeng Ratu Kidul menanyakan apa yang menjadi keinginan Panembahan Senopati sehingga melakukan tapabrata yang sangat berat dan menimbulkan bencana alam di laut selatan, kemudian Panembahan menjelaskan keinginannya

Kangjeng Ratu Kidul memperkenalkan diri sebagai raja di Laut Selatan dengan segala kekuasaan dan kesaktiannya. Kangjeng Ratu Kidul menyanggupi untuk membantu Panembahan Senopati mencapai cita-cita yang diinginkan dengan syarat, bila terkabul keinginannya maka Panembahan Senopati beserta raja-raja keturunannya bersedia menjadi suami Kangjeng Ratu Kidul. Panembahan Senopati menyanggupi persyaratan Kangjeng Ratu Kidul namun dengan ketentuan bahwa perkawinan antara Panembahan Senopati dan keturunannya tidak menghasilkan anak. Setelah terjadi kesepakatan itu maka alam kembali tenang dan ikan-ikan yang setengah mati hidup kembali.

Adanya perkawinan itu konon mengandung makna simbolis bersatunya air (laut) dengan bumi (daratan/tanah). Ratu Kidul dilambangkan dengan air sedangkan raja Mataram dilambangkan dengan bumi. Makna simbolisnya adalah dengan bersatunya air dan bumi maka akan membawa kesuburan bagi kehidupan kerajaan Mataram yang akan datang.

Menurut sejarah bahwa Panembahan Senopati sebagai raja Mataram yang beristrikan Kangjeng Ratu Kidul tersebut merupakan cikal bakal atau leluhur para raja Mataram ,termasuk Karaton Surakarta Hadiningrat. Oleh karena itu maka raja-raja karaton Surakarta sesuai dengan janji Panembahan Senopati yaitu menjadi suami dari Kangjeng Ratu Kidul. Dalam perkembangannya, Raja Paku Buwana III selaku suami Kangjeng Ratu Kidul telah mendirikan Panggung Sangga Buawana sebagai tempat pertemuannya. Selanjutnya tradisi raja-raja Surakarta sebagai suami Kangjeng Ratu Kidul berlangsung terus sampai dengan Raja Paku Buwana X.
Alkisah Paku Buwana X yang merupakan suami Ratu Kidul sedang bermain asmara di Panggung Sangga Buwana. Pada saat mereka berdua menuruni tangga Panggung yang curam tiba-tiba Paku Buwana X terpeleset dan hampir jatuh dari tangga tetapi berhasil diselamatkan oleh Kangjeng Ratu Kidul. Dalam kekagetannya itu Ratu Kidul berseru : “Anakku ngGer…………..” (Oh……….Anakku).
Apa yang diucapkan oleh Kangjeng Ratu Kidul itu sebagai Sabda Pandito Ratu artinya sabda Raja harus ditaati. Sejak saat itu hubungan kedudukan mereka berdua berubah bukanlah lagi sebagai suami istri , tetapi hubungannya sebagai ibu dan anak, begitu pula terhadap raja-raja keturunan Paku Buwana X selanjutnya.



PANGGUNG SANGGA BUWANA DAN MITOSNYA

Secara mistik kejawen, Panggung Sangga Buwana dipercaya sebagai tempat pertemuan raja-raja Surakarta dengan Kangjeng Ratu Kidul, oleh karena itu letak Panggugu Sangga Buwana tersebut persis segaris lurus dengan jalan keluar kota Solo yang menuju ke Wonogiri. Konon, menurut kepercayaan, hal itu memang disengaja sebab datangnya Ratu Kidul dari arah Selatan.


Pada puncak bangunan Panggung Sangga Buwana yang berbentuk seperti topi bulat terdapat sebuah hiasan seekor naga yang dikendarai oleh manusia sambil memanah. Menurut Babad Surakarta, hal itu bukan sekedar hiasan semata tetapi juga dimaksudkan sebagai sengkalan milir. Bila diterjemahkan dalam kata-kata sengkalan milir itu berbunyi Naga Muluk Tinitihan Janma, yang berarti tahun 1708 Jawa atau 1782 Masehi yang merupakan tahun berdirinya Panggung Sangga Buwana (Naga=8, Muluk=0, Tinitihan=7, dan Janma=1)


Arti lain dari sengkalan milir tersebut adalah: 8 diartikan dengan bentuknya yang segi delapan, 0 yang diartikan dengan tutup bagian atas bangunan yangberbentuk seperti topi, 7 adalah manusia yang mengendarai naga sambil memanah dan 1 diartikan sebagai tiang atau bentuk bangunannya yang seperti tiang.

Namun demikian, sebenarnya nama Panggung Sangga Buwana itu sendiri juga merupakan sebuah sengkalan milir yang merupakan kependekan dari kata Panggung Luhur Sinangga Buwana. Dari nama tersebut lahir dua sengkalan sekaligus yang bila diterjemahkan akan didapati dua jenis tahun yaitu tahun Jawa dan tahun Hijryah. Untuk sengkalan tahun Hijryah, Panggung berarti gabungan dua kata, PA dan AGUNG. Pa adalah huruf Jawa dan Agung adalah besar berarti huruf Jawa Pa besar yaitu angka delapan. Sedangkan Sangga adalah gabungan kata SANG da GA yang merupakan singkatan dari Sang atau sembilan dan Ga adalah huruf Jawa atau angka Jawa yang nilainya satu. Serta kata Buwana yang artinya dunia, yang bermakna angka satu pula. Dengan demikian menunjukkan angka tahun 1198 Hijryah.

Kemudian untuk sengkalan tahun Jawa kata Panggung Luhur Sinangga Buwana. Panggung juga tediri dari PA dan AGUNG yang berarti huruf Jawa Pa besar sama dengan 8. Luhur mempunyai makna tanpa batas yang berarti angka 0. Sinangga bermakna angka 7 dan Buwana bermakna angka 1. Shingga bila digabungkan mempunyai arti yang sama yaitu tahun 1708 Jawa. Kedua tahun tersebut, baik tahun Jawa dan Hijryah bila dimaksukkan atau dikonversikan ke tahun Masehi sama-sama menunjukkan angka 1782, saat pembangunan panggung tersebut.

Pada Panggung Sangga Buwana masih didapati sebuah sengkalan milir yang pada jaman penjajahan Belanda dirahasiakan adanya. Sebab diketahui sengkalan terakhir ini berupa sebuah ramalan tentang tahun kemerdekaan Indonesia, sehingga jelas akan menimbulkan bahaya apabila diketahui oleh Belanda. Selain itu yang namanya ramalan memang tidak boleh secara gegabah diumumkan, mengingat ketakaburan manusia yang dapat ditaksirkan akan mendahului takdir Tuhan.

Sengkalan rahasia yang dimaksud adalah terletak pada puncak atas panggung yang telah disinggung yaitu Naga Muluk Tinitihan Janma. Bentuk dari hiasan tersebut adalah manusia yang naik ular naga tengah beraksi hendak melepaskan anak panah dari busurnya, sedangkan naganya sendiri digambarkan memakai mahkota. Hal ini merupakan

Sabda terselubung dari Sunan PB III yang kemudian ketika disuruh mengartikan kepada seorang punjangga karaton Surakarta yang bernama Kyai Yosodipuro, juga cocok yaitu ramalan tahun kemerdekaan bangsa Indonesia adalah tahun 1945.

Naga atau ular diartikan melambangkan rakyat jelata dan mahkotanya berarti kekuasaan. Dengan demikian keseluruhan sosok naga tersebut menggambarkan adanya kekuasaan ditangan rakyat jelata. Dan gambarkan manusia yang mengendarainya dengan siap melepaskan anak panah diartikan sebagai sasaran, kapan tepatnya kekuasaan berada ditangan rakyat.

Sebenarnya sosok manusia mengendarai naga tersebut dipasang juga untuk mengetahui arah mata angin dan tiang yang berada dipuncaknya dan digunakan untuk penangkal petir. Hal tersebut oleh Kyai Yosodipuro dibaca sebagai sengkalan juga yaitu keblat Rinaras Tri Buwana. Keblat = 4, Rinaras = 6, Tri = 3 dan Buwana = 1 atau tahun 1364 Hijryah, bila dimasukan atau dikonversikan ke tahun Masehi akan menjadi 1945 yang merupakan tahun kemerdekaan bangsa Indonesia. Sayangnya bangunan Sangga Buwana beserta hiasan asli dipuncaknya itu pernah terbakar dilalap api tahun 1954, tetapi hingga sekarang kepercayaan masyarakat dan legenda akan bangunan tersebut tidak pernah punah sehingga mereka tetap menghormati dan menghargainya dengan cara selalu melakukan upacara sesaji atau yang lazim disebut caos dahar pada setiap hari Selasa Kliwon atau Anggoro Kasih, setiap malam Jumat dan saat menjelang upacara-upacara kebesaran karaton.

Bangunan Panggung Sangga Buwana apabila dilihat sebagai sumbu dari bangunan karaton secara keseluruhan yang menghadap ke arah utara, maka semua Bangunan yang berada di sebelah kiri Panggung Sangga Buwana mempunyai hubungan vertikal dan yang sebelah kanan mempunyai hubungan horisontal. Hubungan vertikal tersebut yaitu hubungan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai kegiatan spiritual misalnya : bangunan Jonggring Selaka, Sanggar Palanggatan, Sanggar Segan, Mesjid Bandengan, Mesjid Pudyasana, Mesjid Suranatan, Mesjid Agung, Gereja Protestan Gladag dan Gereja Katolik Purbayan. Sedangkan hubungan horizontal yaitu kegiatan duniawi manusia misalnya Pasar Gading, Pasar Kliwon, Pasar Gedhe, dan sebelah timur lagi terdapat sarana transportasi Begawan Solo.

Panggung Sangga Buwana juga mempunyai arti sebagai penyangga bumi memiliki ketinggian kira-kira 30 meter sampai puncak teratas. Didalam lingkungan masyarakat Solo terdapat sebuah kepercayaan bahwa bangunan-bangunan yang berdiri di kota Solo tidak boleh melebihi dari Panggung Sangga Buwana karena mereka sangat menghormati rajanya dan mempercayai akan kegiatan yang terjadi di puncak bangunan tersebut sehingga apabila ada bangunan yang melanggarnya maka akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.



BENTUK PANGGUNG SANGGA BUWANA

Bentuk fisik dari Panggung Sangga Buwana adalah segi delapan atau hasta walu dalam istilah Jawa. Bentuk yang segi delapan itu diartikan sebagai hasta brata yang menurut filosifi orang Jawa adalah sifat kepepimpinan, jadi diharapkan setiap pemimpin mempunyai sifat yang demikian. Filsafat Jawa selalu berorientasi pada alam karana dengan alam mereka dapat menikmati hidup dan merasakan komunikasi batin manusia dengan Sang Pencipta. Orang Jawa juga mempercayai bahwa apabila bangunan yang tidak menghiraukan alam lingkungan maka bangunan tersebut akan jauh dari situasi manusiawi.

Ajaran hasta brata atau delapan laku yang merupakan ajaran kepemimpinan bagi setiap manusia. Dari ajaran tersebut diharapkan setiap pemimpin mempunyai sifat-sifat seperti watak kedelapan unsur alam yaitu:

1. Matahari yang diartikan sebagai seorang pemimpin harus dapat menjadi sumber hidup orang lain.

2. Bulan mengartikan penerangan dalam kegelapan.

3. Bintang sebagai petunjuk arah bagi yang tersesat

4. Bumi yang maksudnya seorang pemimpin yang baik harus kuat menerima beban hidup yang diterimanya.

5. Mendhung diharapkan sebagai pemimpin tidak mempunyai sifat yang tidak pilih kasih.

6. Api yang berarti mematangkan yang mentah

7. Samodra/Air dimaksudkan bahwa pemimpin harus dapat memahami segala kebaikan dan keburukan

8. Angin yang apabila berada dimanapun juga harus dapat membawa kesejukkan.

Seorang pemimpin yang dihormati oleh rakyatnya karena rakyat mengharapkan dengan hadirnya pemimpin yang mempunyai sifat demikian maka mereka pasti akan hidup rukun, tentram dan damai sejahtera.

Dari bentuk fisik bangunan Panggung Sangga Buwana juga melambangkan sebagai simbol lingga yang yang berdampingan dengan yoni yaitu Kori Srimanganti. Dalam kepercayaan agama hindu, lingga dan yoni melambangkan Dewa Shiwa atau Dewa Kesuburan. Simbol lingga dan yoni juga terukir atau terekam dalam bentuk ornamen di Kori Srimanganti yang berarti bahwa sebagai perantara kelahiran manusia yang juga mengingatkan hidup dalam alam paberayan senantiasa bersikap keatas dan kebawah serta ke kanan dan ke kiri. Hal ini semua mengandung arti bahwa manusia harus selalu ingat adanya Yang Menitahkan dan sekaligus mengakui bahwa manusia hanya sebagai yang dititahkan. Sedangkan ke kanan dan ke kiri dapat diartikan manusia selalu hidup bermasyarakat.

Panggung Sangga Buwana yang melambangkan lingga diartikan juga sebagai suatu kekuatan yang dominan disamping menimbulkan lingga-yoni yang juga merupakan lapisan inti atau utama dari urut-urutan bangunan Gapura Gladag di Utara hingga Gapura Gading di Selatan. Lingga dan yoni merupakan kesucian terakhir dalam hidup manusia, hal ini kemudian menimbulkan sangkang paraning dumadi yaitu dengan lingga dan yoni terjadilah manusia. Jadi dengan kata lain kesucian dalam hubungannya dengan filsafat bentuk secara simbolik dapat melambangkan hidup.

Panggung yang dilambangkan sebagai lingga dan Srimanganti sebagai yoni, juga merupakan suatu pasemon atau kiasan goda yang terbesar. Maksudnya, lingga adalah penggoda yoni, dan sebaliknya yoni merupakan penggoda lingga. Seterusnya, panggung dan kori itu juga merupakan lambang yang bisa diartikan demikian: seorang lelaki dalam menghadapi sakaratul maut, yaitu ketika ia hampir berangkat menuju ke hadirat Tuhan, ia akan sangat tergoda oleh wanita atau sebaliknya. Begitu pula sebaliknya wanita, ketika dipanggil Tuhan Yang Maha Kuasa ia pun sangat tergoda atau sangat teringat akan pria atau kekasihnya. Begitulah makna yang terkandung atau perlambang yang terkandung di dalam Panggug Sangga Buwana bersama Kori Srimanganti yang selalu berdekatan.



FUNGSI PANGGUNG SANGGA BUWANA

Versi lain mengatakan bahwa Panggung Sangga Buwana ditilik dari segi historisnya, pendirian bangunan tersebut disengaja untuk mengintai kegiatan di Benteng Vastenburg milik Belanda yang berada disebelah timur laut karaton. Memang tampaknya, walaupun karaton Surakarta tuduk pada pemerintahan Belanda, keduanya tetap saling mengintai. Ibarat minyak dan air yang selalu terpisah jelas kendati dalam satu wadah. Belanda mendirikan Benteng Vastenburg untuk mengamati kegiatan karaton, sedangkan PB III yang juga tidak percaya pada Belanda, balas mendirikan Panggung Sangga Buwana untuk mengintai kegiatan beteng.

Namun tak-tik PB III sempat diketahui oleh Belanda. Setidaknya Belanda curiga terhadap panggung yang didirikan itu. Dan ketika di tegur, PB III berdalih bahwa panggung tersebut didirikan untuk upacara dengan Kangjeng Ratu Kidul semata tanpa tendensi politik sedikitpun.

Lantai teratas merupakan inti dari bangunan ini, yang biasa disebut tutup saji. Fungsi atau kegunaan dari ruang ini bila dilihat secara strategis dan filosofis atau spiritual adalah:

1. Secara strategis, dapat digunakan untuk melihat Solo dan sekitarnya. Untuk dapat melihat kota Solo dari lantai atas panggung dan tidak sembarangan orang yang dapat menaiki, ada petugas yang memang bertugas untuk melihat dengan menggunakan teropong atau kadang-kadang raja Surakarta sendiri yang melakukan pengintaian. Pada jaman dulu raja sering naik keatas untuk melihat bagaimana keadaan kota, rakyat dan musuh.

2. Segi filosofi dan spiritualnya, Panggung Sanggga Buwana merupakan salah satu tempat yang mempunyai hubungan antara Kengjeng Ratu Kencono Sari dengan raja Jawa setempat. Hal yang memperkuat keyakinan bahwa raja-raja Jawa mempunyai hubungan dengan Kangjeng Ratu Kidul atau Kangjeng Ratu Kencono Sari yang dipercaya sebagai penguasa laut dalam hal ini di Laut Selatan dan raja sebagai penguasa daratan, jadi komunikasi didalam tingkatan spiritual antara raja sebagai penguasa didaratan dan Kangjeng Ratu Kencono Sari sebagai penguasa lautan dikaitkan dengan letak geografis Nusantara sebagai negara maritim.



Jadi dapat disimpulkan bahwa ruang tutup saji ini digunakan sebagai:

- tempat meditasi bagi raja, karena letaknya yang tinggi dan ruang ini memberikan suasana hening dan tentram

- tempat meraga sukma bagi raja, untuk mengadakan pertemuan dengan Kangjeng Ratu Kidul.

- Tempat untuk mengawasi keadaan atau pemandangan sekeliling karaton.

Pada lantai teratas digunakan untuk bersemedi raja dan pertemuan dengan Kangjeng Ratu Kidul terdapt dua kursi yang diperuntukkan bagi raja (kursi sebelah kiri) dan Ratu Kidul (kursi sebelah kanan) yang menghadap ke arah selatan. Arah orientasi dari bangunan ini adalah ke selatan; pintu masuk dari arah selatan dengan tujuan untuk menghormati Kangjeng Ratu Kidul sebagai penguasa Laut Selatan. Diantara dua buah kursi terdapat sebuah meja yang digunakan untuk meletakkan panggageman Kangjeng Ratu Kidul didalam sebuah kotak. Pangageman tersebut diganti setiap tahun menjelang acara Jumenengan raja.

Menurut cerita, pada saat mengadakan pertemuan dengan raja, Kangjeng Ratu Kidul mengenakan pakaiannya dan seketika itu juga beliau berwujud seperti manusia. Setelah pertemuan selesai, Kangjeng Ratu Kidul kembali ke alamnya dengan sebelumnya mengembalikan ageman yang dikenakannya ke dalam kotak.

Didalam ruang tutup saji yang berdiameter kira-kira 6 meter, pada bagian tepat ditengah ruangan terdapat kolom kayu yang secara simbolis menunjukkan bahwa segala kegiatan yang dilakukan di tutup saji mempunyai hubungan dengan Tuhan. Kayu yang digunakan adalah kayu jati yang berasal dari hutan donoloyo yang dianggap angker bagi orang jawa. http://www.jawapalace.org
Lungsung Jagat dan Jayekatong


BUKTI CINTA RATU KIDUL KE SANG SENAPATI


Ini cerita lain dari Babad Demak. Berbagai ragam kesaktian melingkupi kehidupan para Raja di Pulau Jawa. Sebutir telor yang dinamai Langsung Jagat dan minyak Jayekatong disebut-sebut punya khasiat luar biasa.

Konon, telur Lungsung Jagat dan minyak Jayekatong dahulu dimiliki oleh Panembahan Senopati yang merupakan pemberian dari Kanjeng Ratu Kidul sebagai bukti tanda cintanya kepada sang Senopati.

Kedua pusaka ini bukanlah pusaka sembarangan, karena memiliki khasiat menjadikan tubuh menjadi sangat kuat dan memiliki umur yang panjang.

Alkisah, setelah menerima pemberian ini, sang Senopati bertemu dengan Sunan Kadilangu, gurunya. Sunan Kadilangu bertanya kepada sang Senopati bahwa ia diberi apa oleh Ratu Kidul.

Sang Senopati menunjukkan benda-benda yang diberikan oleh Ratu Kidul, yaitu telur Lungsung Jagat dan minyak Jayengkatong. Senopati kemudian memberikan benda itu kepada Sunan Kadilangu. Dalam kesempatan itu Sunan Kadilangu ingin singgah ke Mataram. Mereka ingin membuktikan khasiat keduanya.

Sang Senopati mempunyai juru taman yang kesukaannya meminum candu sehingga menderita sakit pernafasan. la sering berdoa kepada Yang Mahakuasa agar dianugerahi kekuatan dan umur panjang. Sang Senopati memberikan telur Lungsung Jagat kepada juru taman. la memberitahukan juru taman bahwa sesudah memakan telur itu penyakitnya akan sembuh dan akan memiliki umur panjang.

Sesudah juru taman memakannya, badannya berputar sangat cepat dan tidak berapa lama terdengar bunyi menggelegar, dan bersamaan dengan itu ada pohon yang tumbang. Tiba-tiba juru taman berubah menjadi raksasa yang bertaring dan berambut tebal.

Benarlah ternyata khasiat telur Lungsung Jagat menjadikan orang yang memakannya menjadi raksasa yang kuat, sehat, dan berumur panjang.

Sunan Kadilangu dan sang Senopati ingin membuktikan khasiat minyak Jayengkatong. Sang Senopati memanggil dua orang abdinya, bernama Nini Panggung dan Ki Kosa.

Begitu ditetesi minyak itu, keduanya menjadi tidak tampak sebab sudah berubah menjadi siluman. Keduanya disuruh oleh Sunan Kadilangu agar mengasuh sang Senopati. Kemudian Nini Panggung dan Ki Kosa disuruh tinggal di pohon beringin tua, sedangkan juru taman disuruh tinggal di Gunung Merapi.

Konon karena kesaktian telur Lungsung Jagat dan minyak Jayekatong ini, sampai sekarang ketiga abdi sang Senopati ini tetap dalam wujudnya. Sang Juru Taman menjadi makhluk gaib yang menjaga kawasan Gunung Merapi. Sedangkan Nini Panggung dan Ki Kosa, menurut cerita masih dapat ditemui oleh orang-orang tertentu yang melakukan tirakat dan semedi di Kotagede Jogjakarta.

Apresiasi dan legenda terkait

Berbagai macam apresiasi dilakukan orang untuk menghormati tokoh legendaris ini.


Sedekah laut

Masyarakat nelayan pantai selatan Jawa setiap tahun melakukan sedekah laut sebagai persembahan kepada sang ratu agar menjaga keselamatan para nelayan dan membantu perbaikan penghasilan. Upacara ini dilakukan nelayan di pantai Pelabuhan Ratu, Ujung Genteng, Pangandaran, Cilacap, Sakawayana dan sebagainya.


Tari Bedaya Ketawang
Naskah tertua yang menyebut-nyebut tentang tokoh mistik ini adalah Babad Tanah Jawi[1]. Panembahan Senapati adalah orang pertama yang disebut sebagai raja yang menyunting Sang Ratu Kidul. Dari kepercayaan ini diciptakan Tari Bedaya Ketawang dari kraton Kasunanan Surakarta (pada masa Sunan Pakubuwana I), yang digelar setiap tahun, yang dipercaya sebagai persembahan kepada Kanjeng Ratu Kidul. Sunan duduk di samping kursi kosong yang disediakan bagi Sang Ratu Kidul. Pengamat sejarah kebanyakan beranggapan, keyakinan akan Kanjeng Ratu Kidul memang dibuat untuk melegitimasi kekuasaan dinasti Mataram.


Larangan berpakaian hijau

Peringatan selalu diberikan kepada orang yang berkunjung ke pantai selatan untuk tidak mengenakan pakaian berwarna hijau. Mereka dapat menjadi sasaran Nyai Rara Kidul untuk dijadikan tentara atau pelayannya.


Ruang khusus di hotel

Pemilik hotel yang berada di pantai selatan Jawa dan Bali menyediakan ruang khusus bagi Sang Ratu. Yang terkenal adalah Kamar 327 dan 2401 di Hotel Grand Bali Beach. Kamar 327 adalah satu-satunya kamar yang tidak terbakar pada peristiwa kebakaran besar Januari 1993. Setelah pemugaran, Kamar 327 dan 2401 selalu dirawat, diberi hiasan ruangan dengan warna hijau, diberi suguhan (sesaji) setiap hari, namun tidak untuk dihuni dan khusus dipersembahkan bagi Ratu Kidul.
Hal yang sama juga dilakukan di Hotel Samudra Beach di Pelabuhan Ratu. Kamar 308 direservasi khusus bagi Ratu Kidul. Di dalam ruangan ini terpajang beberapa lukisan Kanjeng Ratu Kidul karya pelukis Basoeki Abdullah.
Hotel Queen of The South di dekat Parangtritis mereservasi Kamar 33 bagi Sang Kanjeng Ratu.


PELURUSAN PEMAHAMAN

Pemahaman terkait penguasa laut selatan harus diluruskan. Karena antara "Roro kidul" dengan "Ratu kidul" sangatlah berbeda. Namun sudah menjadi pemahaman umum bahwa sosok tersebut adalah sama. Jika menilik dari mitologi jawa, alam kehidupan itu terbagi menjadi beberapa fase. fase pertama adalah alam Kadewan, ke-dua adalah alam Nabi, ke-3 adalah alam Wali, ke-empat alam Menungsa (Manusia) dan yang akan datang adalah alam Adil. Pada mitologi jawa, Ratu Kidul merupakan ciptaan dari Dewa Kaping telu yang kemudian mengisi alam kehidupan sebagai Dewi Padi (Dewi Sri), Bambu dll. Sedangkan Roro Kidul merupakan Putri dari Prabu Siliwangi yang terusir oleh ayahandanya sendiri karena ulah dari saudaranya sendiri yang kemudian menjelma menjadi sosok penguasa di laut selatan setelah menceburkan diri di laut selatan. Dan cerita terkait antara "Ratu Kidul" dengan "Roro Kidul" bisa dikatakan beda fase tahapan kehidupan menurut mitologi jawa.
Bagi orang jawa, sosok Ratu Kidul merupakan sosok agung dalam sejarah jawa dan kehidupan bagi orang jawa. Karena orang jawa mengenal sebuah istilah "telu-teluning atunggal" yaitu 3 sosok yang menjadi satu kekuatan. Yaitu, Eyang resi proyopati, panembahan senopati, dan ratu kidul. Panembahan merupakan pendiri kerajaan mataram pertama, yang dipertemukan oleh Ratu Kidul ketika bertiwikrama sesuai arahan sunan kalijaga guna memenuhi wangsit yang diterimanya membangun sebuah keraton yang sebelumnya sebuah hutan dengan nama "alas mentaok" (sekarang Daerah Istimewa Yogyakarta). Pada proses bertapa, diceritakan semua alam menjadi kacau, ombak besar, hujan badai, gempa, gunung meletus, dll.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sejarah Wayang Kulit 21 Oct 2011 9:10 PM (13 years ago)


WAYANG salah satu puncak seni budaya bangsa Indonesia yang paling menonjol di antara banyak karya budaya lainnya. Budaya wayang meliputi seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni pahat, dan juga seni perlambang. Budaya wayang, yang terus berkembang dari zaman ke zaman, juga merupakan media penerangan, dakwah, pendidikan, hiburan, pemahaman filsafat, serta hiburan.

Menurut penelitian para ahli sejarah kebudayaan, budaya wayang merupakan budaya asli Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Keberadaan wayang sudah berabad-abad sebelum agama Hindu masuk ke Pulau Jawa. Walaupun cerita wayang yang populer di masyarakat masa kini merupakan adaptasi dari karya sastra India, yaitu Ramayana dan Mahabarata. Kedua induk cerita itu dalam pewayangan banyak mengalami pengubahan dan penambahan untuk menyesuaikannya dengan falsafah asli Indonesia.

Penyesuaian konsep filsafat ini juga menyangkut pada pandangan filosofis masyarakat Jawa terhadap kedudukan para dewa dalam pewayangan. Para dewa dalam pewayangan bukan lagi merupakan sesuatu yang bebas dari salah, melainkan seperti juga makhluk Tuhan lainnya, kadang-kadang bertindak keliru, dan bisa jadi khilaf. Hadirnya tokoh panakawan dalam_ pewayangan sengaja diciptakan para budayawan In­donesia (tepatnya budayawan Jawa) untuk mem­perkuat konsep filsafat bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik, dan yang benar-benar jahat. Setiap makhluk selalu menyandang unsur kebaikan dan kejahatan.

Dalam disertasinya berjudul Bijdrage tot de Kennis van het Javaansche Tooneel (1897), ahli sejarah kebudayaan Belanda Dr. GA.J. Hazeau menunjukkan keyakinannya bahwa wayang merupakan pertunjukan asli Jawa. Pengertian wayang dalam disertasi Dr. Hazeau itu adalah walulang inukir (kulit yang diukir) dan dilihat bayangannya pada kelir. Dengan demikian, wayang yang dimaksud tentunya adalah Wayang Kulit seperti yang kita kenal sekarang.

Asal Usul
Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Rentse, dan Kruyt.

Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain.

Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India.

Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pe­wayangan seolah sudah sepakat bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor dari negara lain.

Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indo­nesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976 -1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmur­nya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari Kitab Ramayana karangan pujangga In­dia, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa Arjunawiwaha Kakawin, yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi In­dia, adalah Baratayuda Kakawin karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 - 1160).

Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata "mawa­yang" dan `aringgit' yang maksudnya adalah per­tunjukan wayang.

Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi. Pendapatnya itu didasarkan atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehis­toric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indone­sia halaman 987.

Kata `wayang' diduga berasal dari kata `wewa­yangan', yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada.

Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah cerita­cerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan.

Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu. Pada awal abad ke-15, yakni zaman Kerajaan Demak, mulai digunakan lampu minyak berbentuk khusus yang disebut blencong pada pergelaran Wayang Kulit.

Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari cerita pakem.

Memang, karena begitu kuatnya seni wayang berakar dalam budaya bangsa Indonesia, sehingga terjadilah beberapa kerancuan antara cerita wayang, legenda, dan sejarah. Jika orang India beranggapan bahwa kisah Mahabarata serta Ramayana benar-benar terjadi di negerinya, orang Jawa pun menganggap kisah pewayangan benar-benar pernah terjadi di pulau Jawa.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Puncak Ilmu Kejawen 20 Oct 2011 6:48 AM (13 years ago)

Ilmu “Sastra Jendra hayuningrat Pangruwating Diyu” adalah puncak Ilmu Kejawen. “Sastra Jendra hayuningrat Pangruwating Diyu” artinya; wejangan berupa mantra sakti untuk keselamatan dari unsur-unsur kejahatan di dunia. Wejangan atau mantra tersebut dapat digunakan untuk membangkitkan gaib “Sedulur Papat” yang kemudian diikuti bangkitnya saudara “Pancer” atau sukma sejati, 


sehingga orang yang mendapat wejangan itu akan mendapat kesempurnaan. Secara harfiah arti dari “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” adalah sebagai berikut; Serat = ajaran, Sastrajendra = Ilmu mengenai raja. Hayuningrat = Kedamaian. Pangruwating = Memuliakan atau merubah menjadi baik. Diyu = raksasa atau lambang keburukan. Raja disini bukan harfiah raja melainkan sifat yang harus dimiliki seorang manusia mampu menguasai hawa nafsu dan pancainderanya dari kejahatan. Seorang raja harus mampu menolak atau merubah keburukan menjadi kebaikan.Pengertiannya; bahwa Serat Sastrajendra Hayuningrat adalah ajaran kebijaksanaan dan kebajikan yang harus dimiliki manusia untuk merubah keburukan mencapai kemuliaan dunia akhirat. Ilmu Sastrajendra adalah ilmu makrifat yang menekankan sifat amar ma’ruf nahi munkar, sifat memimpin dengan amanah dan mau berkorban demi kepentingan rakyat.



Asal-usul Sastra Jendra dan Filosofinya
          Menurut para ahli sejarah, kalimat “Sastra Jendra” tidak pernah terdapat dalam kepustakaan Jawa Kuno.  Tetapi baru terdapat pada abad ke 19 atau tepatnya 1820. Naskah dapat ditemukan dalam tulisan karya Kyai Yasadipura dan Kyai Sindusastra dalam lakon Arjuno Sastra atau Lokapala. Kutipan diambil dari kitab Arjuna Wijaya pupuh Sinom pada halaman 26;
        Selain daripada itu, sungguh heran bahwa tidak seperti permintaan anak saya wanita ini, yakni barang siapa dapat memenuhi permintaan menjabarkan “Sastra Jendra hayuningrat” sebagai ilmu rahasia dunia (esoterism) yang dirahasiakan oleh Sang Hyang Jagad Pratingkah. Dimana tidak boleh seorangpun mengucapkannya karena mendapat laknat dari Dewa Agung walaupun para pandita yang sudah bertapa dan menyepi di gunung sekalipun, kecuali kalau pandita mumpuni. Saya akan berterus terang kepada dinda Prabu, apa yang menjadi permintaan putri paduka. Adapun yang disebut Sastra Jendra Yu Ningrat adalah pangruwat segala segala sesuatu, yang dahulu kala disebut sebagai ilmu pengetahuan yang tiada duanya, sudah tercakup ke dalam kitab suci (ilmu luhung = Sastra). Sastra Jendra itu juga sebagai muara atau akhir dari segala pengetahuan. Raksasa dan Diyu, bahkan juga binatang yang berada dihutan belantara sekalipun kalau mengetahui arti Sastra Jendra akan diruwat oleh Batara, matinya nanti akan sempurna, nyawanya akan berkumpul kembali dengan manusia yang “linuwih” (mumpuni), sedang kalau manusia yang mengetahui arti dari Sastra Jendra nyawanya akan berkumpul dengan para Dewa yang mulia…
        Ajaran “Sastra Jendra hayuningrat Pangruwating Diyu” mengandung isi yang mistik, angker gaib, kalau salah menggunakan ajaran ini bisa mendapat malapetaka yang besar. Seperti pernah diungkap oleh Ki Dalang Narto Sabdo dalam lakon wayang Lahirnya Dasamuka. Kisah ceritanya sebagai berikut;
Begawan Wisrawa mempunyai seorang anak bernama Prabu Donorejo, yang ingin mengawini seorang istri bernama Dewi Sukesi yang syaratnya sangat berat, yakni;
  1. Bisa mengalahkan paman Dewi Sukesi, yaitu Jambu Mangli, seorang raksasa yang sangat sakti.
  2. Bisa menjabarkan ilmu “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu”
Prabu Donorejo tidak dapat melaksanakan maka minta bantuan ayahandanya, Begawan Wisrawa yang ternyata dapat memenuhi dua syarat tersebut. Maka Dewi Sukesi dapat diboyong Begawan Wisrawa, untuk diserahkan kepada anaknya Prabu Donorejo.
        Selama perjalanan membawa pulang Dewi Sukesi, Begawan Wisrawa jatuh hati kepada Dewi Sukesi demikian juga Dewi Sukesi hatinya terpikat kepada Begawan Wisrawa.
“Jroning peteng kang ono mung lali, jroning lali gampang nindakake kridaning priyo wanito,” kisah Ki Dalang.
        Begawan Wisrawa telah melanggar ngelmu “Sastra Jendra”, beliau tidak kuat menahan nafsu seks dengan Dewi Sukesi. Akibat dari dosa-dosanya maka lahirlah anak yang bukan manusia tetapi berupa raksasa yang menakutkan, yakni;
  1. Dosomuko
  2. Kumbokarno
  3. Sarpokenoko
  4. Gunawan Wibisono
Setelah anak pertama lahir, Begawan Wisrawa mengakui akan kesalahannya, sebagai penebus dosanya beliau bertapa atau tirakat tidak henti-hentinya siang malam. Berkat gentur tapanya, maka lahir anak kedua, ketiga dan keempat yang semakin sempurna.Laku Begawan Wisrawa yang banyak tirakat serta doa yang tiada hentinya, akhirnya Begawan Wisrawa punya anak-anak yang semakin sempurna ini menjadi simbol bahwa untuk mencapai Tuhan harus melalui empat tahapan yakni; Syariat, Tarikat, Hakekat, Makrifat.
Lakon ini mengingatkan kita bahwa untuk mengenal diri pribadinya, manusia harus melalui tahap atau tataran-tataran yakni;
1.            Syariat; dalam falsafah Jawa syariat memiliki makna sepadan dengan Sembah Rogo.
2.            Tarikat; dalam falsafah Jawa maknanya adalah Sembah Kalbu.
3.            Hakikat; dimaknai sebagai Sembah Jiwa atau ruh (ruhullah).
4.            Makrifat; merupakan tataran tertinggi yakni Sembah Rasa atau sir (sirullah).

Pun diceritakan dalam kisah Dewa Ruci, di mana diceritakan perjalanan Bima (mahluk Tuhan) mencari “air kehidupan” yakni sejatinya hidup. Air kehidupan atau tirta maya, dalam bahasa Arab disebut sajaratul makrifat. Bima harus melalui berbagai rintangan baru kemudia bertemu dengan Dewa Ruci (Dzat Tuhan) untuk mendapatkan “ngelmu”.
Bima yang tidak lain adalah Wrekudara/AryaBima, masuk tubuh Dewa Ruci menerima ajaran tentang Kenyataan “Segeralah kemari Wrekudara, masuklah ke dalam tubuhku”, kata Dewa Ruci. Sambil tertawa Bima bertanya :”Tuan ini bertubuh kecil, saya bertubuh besar, dari mana jalanku masuk, kelingking pun tidak mungkin masuk”. Dewa Ruci tersenyum dan berkata lirih:”besar mana dirimu dengan dunia ini, semua isi dunia, hutan dengan gunung, samudera dengan semua isinya, tak sarat masuk ke dalam tubuhku”.
Atas petunjuk Dewa Ruci, Bima masuk ke dalam tubuhnya melalui telinga kiri.
Dan tampaklah laut luas tanpa tepi, langit luas, tak tahu mana utara dan selatan, tidak tahu timur dan barat, bawah dan atas, depan dan belakang. Kemudian, terang, tampaklah Dewa Ruci, memancarkan sinar, dan diketahui lah arah, lalu matahari, nyaman rasa hati.
Ada empat macam benda yang tampak oleh Bima, yaitu hitam, merah kuning dan putih. Lalu berkatalah Dewa Ruci:”Yang pertama kau lihat cahaya, menyala tidak tahu namanya, Pancamaya itu, sesungguhnya ada di dalam hatimu, yang memimpin dirimu, maksudnya hati, disebut muka sifat, yang menuntun kepada sifat lebih, merupakan hakikat sifat itu sendiri. Lekas pulang jangan berjalan, selidikilah rupa itu jangan ragu, untuk hati tinggal, mata hati itulah, menandai pada hakikatmu, sedangkan yang berwarna merah, hitam, kuning dan putih, itu adalah penghalang hati. 
Yang hitam kerjanya marah terhadap segala hal, murka, yang menghalangi dan menutupi tindakan yang baik. Yang merah menunjukkan nafsu yang baik, segala keinginan keluar dari situ, panas hati, menutupi hati yang sadar kepada kewaspadaan. Yang kuning hanya suka merusak. Sedangkan yang putih berarti nyata, hati yang tenang suci tanpa berpikiran ini dan itu, perwira dalam kedamaian. Sehingga hitam, merah dan kuning adalah penghalang pikiran dan kehendak yang abadi, persatuan Suksma Mulia.
Lalu Bima melihat, cahaya memancar berkilat, berpelangi melengkung, bentuk zat yang dicari, apakah gerangan itu ?! Menurut Dewa Ruci, itu bukan yang dicari (air suci), yang dilihat itu yang tampak berkilat cahayanya, memancar bernyala-nyala, yang menguasai segala hal, tanpa bentuk dan tanpa warna, tidak berwujud dan tidak tampak, tanpa tempat tinggal, hanya terdapat pada orang-orang yang awas, hanya berupa firasat di dunia ini, dipegang tidak dapat, adalah Pramana, yang menyatu dengan diri tetapi tidak ikut merasakan gembira dan prihatin, bertempat tinggal di tubuh, tidak ikut makan dan minum, tidak ikut merasakan sakit dan menderita, jika berpisah dari tempatnya, raga yang tinggal, badan tanpa daya. Itulah yang mampu merasakan penderitaannya, dihidupi oleh suksma, ialah yang berhak menikmati hidup, mengakui rahasia zat.
Kehidupan Pramana dihidupi oleh suksma yang menguasai segalanya, Pramana bila mati ikut lesu, namun bila hilang, kehidupan suksma ada. Sirna itulah yang ditemui, kehidupan suksma yang sesungguhnya, Pramana Anresandani.
Jika ingin mempelajari dan sudah didapatkan, jangan punya kegemaran, bersungguh-sungguh dan waspada dalam segala tingkah laku, jangan bicara gaduh, jangan bicarakan hal ini secara sembunyi-sembunyi, tapi lekaslah mengalah jika berselisih, jangan memanjakan diri, jangan lekat dengan nafsu kehidupan tapi kuasailah.
Tentang keinginan untuk mati agar tidak mengantuk dan tidak lapar, tidak mengalami hambatan dan kesulitan, tidak sakit, hanya enak dan bermanfaat, peganglah dalam pemusatan pikiran, disimpan dalam buana, keberadaannya melekat pada diri, menyatu padu dan sudah menjadi kawan akrab.
Sedangkan Suksma Sejati, ada pada diri manusia, tak dapat dipisahkan, tak berbeda dengan kedatangannya waktu dahulu, menyatu dengan kesejahteraan dunia, mendapat anugerah yang benar, persatuan manusia/kawula dan pencipta/Gusti. Manusia bagaikan wayang, Dalang yang memainkan segala gerak gerik dan berkuasa antara perpaduan kehendak, dunia merupakan panggungnya, layar yang digunakan untuk memainkan panggungnya.
Bila seseorang mempelajari “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” berarti harus pula mengenal asal usul manusia dan dunia seisinya, dan haruslah dapat menguraikan tentang sejatining urip (hidup), sejatining Panembah (pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Esa), sampurnaning pati (kesempurnaan dalam kematian), yang secara gamblang disebut juga innalillahi wainna illaihi rojiuun, kembali ke sisi Tuhan YME dengan tata cara hidup layak untuk mencapai budi suci dan menguasai panca indera serta hawa nafsu untuk mendapatkan tuntunan Sang Guru Sejati.
Uraian tersebut dapat menjelaskan bahwa sasaran utama mengetahui “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” adalah untuk mencapai Kasampurnaning Pati, dalam istilah RNg Ronggowarsito disebut Kasidaning Parasadya atau pati prasida, bukan sekedar pati patitis atau pati pitaka. “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” seolah menjadi jalan tol menuju pati prasida.
Bagi mereka yang mengamalkan “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” dapat memetik manfaatnya berupa Pralampita atau ilham atau wangsit (wahyu) atau berupa “senjata” yang berupa rapal. Dengan rapal atau mantra orang akan memahami isi Endra Loka, yakni pintu gerbang rasa sejati, yang nilainya sama dengan sejatinya Dzat YME dan bersifat gaib. Manusia mempunyai tugas berat dalam mencari Tuhannya kemudian menyatukan diri ke dalam gelombang Dzat Yang Maha Kuasa. Ini diistilahkan sebagai wujud jumbuhing/manunggaling kawula lan Gusti, atau warangka manjing curiga. Tampak dalam kisah Dewa Ruci, pada saat bertemunya Bima dengan Dewa Ruci sebagai lambang Tuhan YME. Saat itu pula Bima menemukan segala sesuatu di dalam dirinya sendiri.
Itulah inti sari dari “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” sebagai Pungkas-pungkasaning Kawruh. Artinya, ujung dari segala ilmu pengetahuan atau tingkat setinggi-tingginya ilmu yang dapat dicapai oleh manusia atau seorang sufi. Karena ilmu yang diperoleh dari makrifat ini lebih tinggi mutunya dari pada ilmu pengetahuan yang dapat dicapai dengan akal.
Dalam dunia pewayangan lakon “Sastra Jendra Hayuningrat Pangruwating Diyu” dimaksudkan untuk lambang membabarkan wejangan sedulur papat lima pancer. Yang menjadi tokoh atau pelaku utama dalam lakon ini adalah sbb;
Begawan Wisrawa menjadi lambang guru yang memberi wejangan ngelmu Sastrajendra kepada Dewi Sukesi. Ramawijaya sebagai penjelmaan Wisnu  (Kayun; Yang Hidup), yang memberi pengaruh kebaikan terhadap Gunawan Wibisono (nafsul mutmainah), Keduanya sebagai lambang dari wujud jiwa dan sukma yang disebut Pancer. Karena wejangan yang diberikan oleh Begawan Wisrawa kepada Dewi Sukesi ini bersifat sakral yang tidak semua orang boleh menerima, maka akhirnya mendapat kutukan Dewa kepada anak-anaknya.

  1. Dasamuka (raksasa) yang mempunyai perangai jahat, bengis, angkara murka, sebagai simbol dari nafsu amarah.
  2. Kumbakarna (raksasa) yang mempunyai karakter raksasa yakni bodoh, tetapi setia, namun memiliki sifat pemarah. Karakter kesetiannya membawanya pada watak kesatria yang tidak setuju dengan sifat kakaknya Dasamuka. Kumbakarno menjadi lambang dari nafsu lauwamah.
  3. Sarpokenoko (raksasa setengah manusia) memiliki karakter suka pada segala sesuatu yang enak-enak, rasa benar yang sangat besar, tetapi ia sakti dan suka bertapa. Ia menjadi simbol nafsu supiyah.
  4. Gunawan Wibisono (manusia seutuhnya); sebagai anak bungsu yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dengan semua kakaknya. Dia meninggalkan saudara-saudaranya yang dia anggap salah dan mengabdi kepada Romo untuk membela kebenaran. Ia menjadi perlambang dari nafsul mutmainah.

Gambaran ilmu ini adalah mampu merubah raksasa menjadi manusia. Dalam pewayangan, raksasa digambarkan sebagai mahluk yang tidak sesempurna manusia. Misal kisah prabu Salya yang malu karena memiliki ayah mertua seorang raksasa. Raden Sumantri atau dikenal dengan nama Patih Suwanda memiliki adik raksasa bajang bernama Sukrasana. Dewi Arimbi, istri Werkudara harus dirias sedemikian rupa oleh Dewi Kunti agar Werkudara mau menerima menjadi isterinya. Betari Uma disumpah menjadi raksesi oleh Betara Guru saat menolak melakukan perbuatan kurang sopan dengan Dewi Uma pada waktu yang tidak tepat. Anak hasil hubungan Betari Uma dengan Betara Guru lahir sebagai raksasa sakti mandra guna dengan nama “ Betara Kala “ (kala berarti keburukan atau kejahatan). Sedangkan Betari Uma kemudian bergelar Betari Durga menjadi pengayom kejahatan dan kenistaan di muka bumi memiliki tempat tersendiri yang disebut “ Kayangan Setragandamayit “. Wujud Betari Durga adalah raseksi yang memiliki taring dan gemar membantu terwujudnya kejahatan.
Melalui ilmu Sastrajendra maka simbol sifat sifat keburukan raksasa yang masih dimiliki manusia akan menjadi dirubah menjadi sifat sifat manusia yang berbudi luhur. Karena melalui sifat manusia ini kesempurnaan akal budi dan daya keruhanian mahluk ciptaan Tuhan diwujudkan. Dalam kitab suci disebutkan bahwa manusia adalah ciptaan paling sempurna. Bahkan ada disebutkan, Tuhan menciptakan manusia berdasar gambaran dzat-Nya. Filosof Timur Tengah Al Ghazali menyebutkan bahwa manusia seperti Tuhan kecil sehingga Tuhan sendiri memerintahkan para malaikat untuk bersujud. Sekalipun manusia terbuat dari dzat hara berbeda dengan jin atau malaikat yang diciptakan dari unsur api dan cahaya. Namun manusia memiliki sifat sifat yang mampu menjadi “ khalifah “ (wakil Tuhan di dunia).
Namun ilmu ini oleh para dewata hanya dipercayakan kepada Wisrawa seorang satria berwatak wiku yang tergolong kaum cerdik pandai dan sakti mandraguna untuk mendapat anugerah rahasia Serat Sastrajendrahayuningrat  Diyu.
Ketekunan, ketulusan dan kesabaran Begawan Wisrawa menarik perhatian dewata sehingga memberikan amanah untuk menyebarkan manfaat ajaran tersebut. Sifat ketekunan Wisrawa, keihlasan, kemampuan membaca makna di balik sesuatu yang lahir dan kegemaran berbagi ilmu. Sebelum “ madeg pandita “ ( menjadi wiku ) Wisrawa telah lengser keprabon menyerahkan tahta kerajaaan kepada sang putra Prabu Danaraja. Sejak itu sang wiku gemar bertapa mengurai kebijaksanaan dan memperbanyak ibadah menahan nafsu duniawi untuk memperoleh kelezatan ukhrawi nantinya. Kebiasaan ini membuat sang wiku tidak saja dicintai sesama namun juga para dewata.
Sifat Manusia Terpilih
Sebelum memutuskan siapa manusia yang berhak menerima anugerah Sastra Jendra, para dewata bertanya pada sang Betara Guru. “ Duh, sang Betara agung, siapa yang akan menerima Sastra Jendra, kalau boleh kami mengetahuinya. “Bethara guru menjawab “ Pilihanku adalah anak kita Wisrawa “. Serentak para dewata bertanya “ Apakah paduka tidak mengetahui akan terjadi bencana bila diserahkan pada manusia yang tidak mampu mengendalikannya. Bukankah sudah banyak kejadian yang bisa menjadi pelajaran bagi kita semua”
Kemudian sebagian dewata berkata “ Kenapa tidak diturunkan kepada kita saja yang lebih mulia dibanding manusia “.
Seolah menegur para dewata sang Betara Guru menjawab “Hee para dewata, akupun mengetahui hal itu, namun sudah menjadi takdir Tuhan Yang Maha Kuasa bahwa ilmu rahasia hidup justru diserahkan pada manusia. Bukankah tertulis dalam kitab suci, bahwa malaikat mempertanyakan pada Tuhan mengapa manusia yang dijadikan khalifah padahal mereka ini suka menumpahkan darah“. Serentak para dewata menunduk malu “ Paduka lebih mengetahui apa yang tidak kami ketahui”. Kemudian, Betara Guru turun ke mayapada didampingi Betara Narada memberikan Serat Sastra Jendra kepada Begawan Wisrawa.
“ Duh anak Begawan Wisrawa, ketahuilah bahwa para dewata memutuskan memberi amanah Serat Sastra Jendra kepadamu untuk diajarkan kepada umat manusia”
Mendengar hal itu, menangislah Sang Begawan “ Ampun, sang Betara agung, bagaimana mungkin saya yang hina dan lemah ini mampu menerima anugerah ini “.
Betara Narada mengatakan “ Anak Begawan Wisrawa, sifat ilmu ada 2 (dua). Pertama, harus diamalkan dengan niat tulus. Kedua, ilmu memiliki sifat menjaga dan menjunjung martabat manusia. Ketiga, jangan melihat baik buruk penampilan semata karena terkadang yang baik nampak buruk dan yang buruk kelihatan sebagai sesuatu yang baik. “ Selesai menurunkan ilmu tersebut, kedua dewata kembali ke kayangan.
Setelah menerima anugerah Sastrajendra maka sejak saat itu berbondong bondong seluruh satria, pendeta, cerdik pandai mendatangi beliau untuk minta diberi wejangan ajaran tersebut. Mereka berebut mendatangi pertapaan Begawan Wisrawa melamar menjadi cantrik untuk mendapat sedikit ilmu Sastra Jendra. Tidak sedikit yang pulang dengan kecewa karena tidak mampu memperoleh ajaran yang tidak sembarang orang mampu menerimanya. Para wiku, sarjana, satria harus menerima kenyataan bahwa hanya orang-orang yang siap dan terpilih mampu menerima ajarannya.
        Demikian lah pemaparan tentang puncak ilmu kejawen yang adiluhung, tidak bersifat primordial, tetapi bersifat universal, berlaku bagi seluruh umat manusia di muka bumi, manusia sebagai mahluk ciptaan Gusti Kang Maha Wisesa, Tuhan Yang Maha Kuasa. Yang Maha Tunggal. Janganlah terjebak pada simbol-simbol atau istilah yang digunakan dalam tulisan ini. Namun ambilah hikmah, hakikat, nilai yang bersifat metafisis dan universe dari ajaran-ajaran di atas. Semoga bermanfaat.

Semoga para pembaca yang budiman diantara orang-orang yang terpilih dan pinilih untuk meraih ilmu sejatinya hidup.

Salam
Sabdalangit

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ DESTA “ 12 Oct 2011 7:35 PM (13 years ago)


Mongso DESTA - Sotya Sinara Wadi
20 April - 12 Mei


KEADAAN UMUM
Orang yang terlahir pada tanggal 20 April - 12 Mei, mereka termasuk orang "DESTA". Karena pada saat itu adalah Mangsa Desta, Mangsa yang ke XI dengan candra "Sotya Sinar Wadi" yang artinya "Permata Hati" dan di bawah pengaruh Batara Yamadipati.

Daya dan pengaruh Mangsa sangat kuat sekali bagi mereka yang terlahir pada saat itu. Begitu pula Batara Yamadipati sangat mempengaruhi sifat dan kehidupannya.

Batara Yamadipati adalah putera Hyang Ismaya dari ibu Dewi Kanestren. Di dalam dunia Pewayangan Batara Yamadipati adalah Dewa Pencabut Nyawa. Sifatnya pantang mundur, bijaksana, dan tegas walaupun tindak tanduknya sudah diperhitungkan terlebih dahulu dan pasti.

Begitu pula mereka yang terlahir pada mangsa "Desta" kalem dan lemah dalam mengerjakan segala sesuatu pekerjaan. Tetapi semua pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya selalu dapat selesai pada saatnya, karena orang Desta selalu mempunyai kiat tersendiri dalam mengerjakan segala sesuatu. Sistimatis dan praktis, sehingga dengan santai, dia dapat merampungkan pekerjaan.

Sifat kalem dalam tindak tanduknya itu, mempengaruhi juga dalam pergaulan sehingga tidak mengherankan dia juga mempunyai banyak pengagum. Tubuhnya yang tegap dan berotot, menggambarkan bahwa dia tidak malas mengerjakan pekerjaan apa pun.

Dalam pergaulan sangat menyenangkan, tetapi tidak gampang mempercayai orang lain, juga mempunyai sifat cemburu. Senang mempelajari Ilmu Gaib. Karena ia mempunyai perasaan kuat, maka segala langkahnya walaupun lamban tetapi pasti.

Sering memperlihatkan kedermawannya, walaupun untuk itu hatinya tidak iklas. Diluar dugaannya, tanggapan orang lain menganggap dia sebagai dermawan benar-benar, sehingga banyak orang datang meminta pertolongan padanya.

Penampilannya selalu tampak rapi dan meyakinkan. Menonjolkan kegagahannya dan perlente dengan rambut yang tersisir rapi. Bagi orang "Desta" berpakaian rapi dan kerapian rambut, adalah sangat besar artinya bagi keyakinan penampilan orang Desta.

Walaupun tampak kalem, tetapi kalau terpancing oleh kemarahan yang tidak dapat tertahan lagi maka dia pun dapat marah sekali. Padahal kalau sudah marah tidak dapat dikendalikan. Kalau sudah disakiti hatinya dan dikecewakan maka dia cepat mengambil suatu keputusan yang dratis dan tidak mau lagi berhubungan.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "DESTA" keadaan alam semesta jatuh pada musim kemarau. Walaupun terkadang masih turun hujan, tetapi sudah jarang sekali. Hawanya panas dan angin berhembus dari Tenggara ke arah Timur laut. Artinya hembusan angin membelok, tentu saja mempunyai pengaruh terhadap keadaan gelombang air laut, bisa terjadi badai pasang.

Pada Mangsa itu Petani menuai padi di sawah, mereka bergembira dan berbahagia sekali, ditambah panen ubi-ubian. Burung pemakan biji-bijian, burung Manyar, burung Pipit, burung Derkuku/Punai, dan lainnya sibuk memberi makan anak-anaknya.

Semuanya yang terjadi merupakan gambaran bahwa pada musim itu banyak tercurah rasa kasih sayang. Suatu penjabaran dari candra yang menggambarkan mangsa "DESTA" adalah "Sotya Sinara Wadi" yang artinya Permata hati. Penuh kasih sayang dan kegembiraan.

KEADAAN FISIK
Orang kelahiran mangsa "DESTA" berdasarkan Astrologi Jawa ada dua golongan. Mereka itu adalah yang terlahir di waktu Siang dan Malam hari. Adapun yang terlahir di Siang Hari pengaruh batara Yamadipati sangat kuat. Sedang yang terlahir di Malam hari dalam pengaruh Batara Kamajaya.

Batara Kamajaya bertampang cakep, baik pria maupun wanita kelahiran mangsa DESTA mempunyai bentuk tubuh maupun wajahnya berlainan dengan kelahiran siang hari. karena kelahiran Desta di malam hari segalanya terpengaruh Batara kamajaya dan Batara Kamaratih.

Postur tubuhnya sedap, tetapi otot-ototnya menonjol menggambarkan kalau orang Desta itu gemar melatih kebugaran tubuhnya dengan teratur. Wajahnya bulat, dengan sepasang bibirnya yang tipis, beralis tebal, bermata bulat dan bersinar tajam. Menggambarkan kalau orang Desta selalu optimis. Dua kekuatan gaib berpadu antara Batara Yamadipati dengan Batara Kamajaya, hingga bentuk fisik orang Desta tampak sangat mengagumkan. Tatapi perpaduan ini jumlahnya sangat sedikit.

Sifatnya pun terpadu sehingga orang Desta kelahiran malam hari ramah dan sabar dalam menyelesaikan segala sesuatu urusan. Banyak pula dari kalangan orang Desta yang menjadi Binaragawan, karena bentuk tubuhnya dengan tonjolan otot-ototnya yang sangat indah. Ditunjang pula oleh kesehatan tubuhnya yang kebal terhadap penyakit.

Orang "Desta" dapat dikatagorikan bertubuh kebal terhadap penyakit, karena jarang terserang penyakit. Kalau menderita sakit, hanya ringan yaitu panas dalam atau sariawan itupun dapat segera diatasi.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "DESTA" mempunyai jiwa peka sekali terhadap lingkungan. Kalau salah bergaul dan salah didik maka dapat buruk akibatnya. Dia gampang terseret dalam perbuatan yang kriminal, senang mencuri dan serakah. Bahkan dapat menjurus ke tindak kekerasan.

Pada dasarnya anak Desta sangat menyenangkan dan baik dalam berteman. Maka tidak mengherankan kalau anak desta banyak mempunyai kawan, karena dia senang menolong dan halus tutur katanya. Penampilannya pun sangat rapi dan bersih mempesona.

Tidak dapat menerima perlakuan yang bersifat mengikat dan kurang berdisiplin, karena dia akan merasa terkurung dengan adanya aturan aturan dan ikatan-ikatan itu. Biasanya lalu memberontak. Kalau sudah begini lalu berbuat semau gue. Mereka lebih cenderung untuk membentuk diri sendiri, sejak masih anak-anak sudah belajar mandiri dan berani. Jarang rewel dan menangis.

KEADAAN MASA REMAJA
Ketika umurnya telah memasuki masa remaja, pada dasarnya masih terbawa sifat dan keadaannya pada waktu kanak-kanak. Hanya saja perkembangan budi pekertinya telah meningkat, telah menonjolkan daya fikir dan imajinasi. Sehingga semua yang akan dikerjakannya telah lebih terarah.

Kalau pada masa kanak-kanak senang berbuat seenaknya dan acuh tak acuh terhadap lingkungan. Kalau disuruh orang tua dikerjakan sambil bermain-main. Maka masa remaja sudah banyak berubah, karena dapat membedakan mana yang penting dan mana yang tidak.

Dalam kehidupan sehari-hari remaja Desta sangat menarik, banyak kawan dan kawan-kawannya itu sangat menghormatinya. Karena dia mempunyai sifat penuh pengertian dan senang menolong. Dalam pergaulan dia selalu tampil ke depan kalau kawan-kawannya menghadapi bahaya, karena dia siap membela kawan-kawannya dengan sepenuh hati.

Penampilan remaja Desta selalu rapi, perlente, trendy, dengan busana mutahir. Dia sangat senang pada kerapian dan keindahan, serta pesta-pesta. Karena dalam pesta banyak keindahan yang dapat dinikmati, termasuk makanan yang enak, musik, dan melantai.

Sebenarnya orang Desta dalam segi pendidikan tidak begitu menonjol. Hanya saja mereka mempunyai karisma sebagai penahluk. Ternyata banyak tokoh-tokoh Nasional maupun Internasional adalah orang orang Desta.

Hal itu dapat terjadi karena orang Desta dapat berbuat tenang, teliti, tekun, dalam menghadapi segala macam kasus walau bagaimanapun rumitnya. Sehingga banyak masalah rumit dapat dia pecahkan. Orang Desta tidak mementingkan kwantitas tetapi kwalitas.

Dalam pekerjaan dia sangat tekun dan telaten hingga dapat merampungkan pekerjaannya dengan tuntas. Tidak ingin dipuji karena dia merasa apa yang dikerjakan itu sudah semestinya. Banyak orang yang ditolong tanpa mengharapkan imbalan dan pujian.

Sukses yang dicapainya karena dia sanggup menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan. Bagi orang lain pekerjaan itu sangat sulit. Hal itu akan berkembang dalam karier dan terus berkembang hingga jenjang prestasi.

CIRI KHAS
Ada beberapa tanda khas sebagai petunjuk seseorang kelahiran mangsa "DESTA" yang termudah adalah mengamati penampilan. Karena orang "DESTA" tampil dengan segala kerapiannya, baik itu pakaian maupun cara menyisir rambut. Bahkan misalnya kalau rambutnya lurus akan dikeriting dan dicreambath.

IKATAN PERSAHABATAN
Orang kelahiran mangsa "DESTA" sebenarnya mempunyai banyak kawan. Karena dia adalah figur yang menarik dalam pergaulan. Sahabatnya pun banyak, karena umumnya orang Desta pandai memelihara hubungan antara kawan. Sehingga banyaklah kawan-kawan kepercayaannya. Tetapi kalau orang Desta itu disakiti hatinya, maka seumur hidup tidak akan mau kenal lagi, bahkan bertemu saja sudah tidak sudi. Begitu tegas dan drastis.

Maka agar tidak terjerumus pada pergaulan yang nantinya akan merugikan diri sendiri, sebaiknyalah kalau diketahui garis-garis persahabatan yang cocok berdasarkan penemu Astrolog Kejawen.

Dalam pergaulan yang paling cocok bagi orang kelahiran mangsa Desta itu adalah mereka yang terlahir pada mangsa "KATELU" (26 Agustus - 18 September), selain itu juga cocok dengan orang "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari).

Kalau bertemu sahabat yang tertera di atas tadi, yaitu "Katelu" dan "Kapitu" bahkan dengan "Desta" maka orang-orang itulah yang dapat dijadikan sahabat karib. Kemungkinan retak tidak ada.

Karena orang Desta sering bepergian jauh, maka membutuhkan orang yang dapat dipercaya untuk menjaga, balk itu harta, rumah, maupun keluarganya. Kalau di kantor juga mewakilinya selama dia berada di tempat lain.

KEADAAN KESEHATAN
Pada umumnya orang Desta jarang terserang penyakit. Penyakit langganannya adalah panas dalam atau sariawan, hal itu dapat terjadi kalau dia menekuni pekerjaan berhari-hari hingga larut malam dengan mengabaikan makan dan minumnya. Maka sakit sariawan itu pasti tiba. Penyakit itu sebenarnya sejak masih anak-anak sering dideritanya.

Adapun penyakit lain yang mungkin dapat mengganggunya adalah kejang bagian leher, dapat juga terkena penyakit lambung.

Bagi orang Desta yang terlahir pada hari Selasa, maka harus berhati-hati dengan jantung dan syarafnya. Harus dijaga jangan sampai kepekaan itu benar-benar menjadi penyakit. Senam kebugaran jasmani dan olah raga sangat baik untuk pencegahannya.

Selain itu juga harus dijaga kelampiasan kencingnya, dengan banyak minum air putih setiap pagi bangun tidur dan jangan ditahan kalau terasa akan kencing. Kepekaan penyakit kandung kencing ini dapat mengganggu orang kelahiran Hari Rabu dan Jumat. Mereka harus benar-benar waspada.

Kalau tidak dijaga tingkat kestabilan kondisi tubuhnya maka orang kelahiran mangsa "DESTA" sering mengalami serangan penyakit yang tiba-tiba dan penyakit itu biasanya parah.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang Desta sebenarnya ada beberapa pekerjaan yang bisa ditekuninya. Namun para Astrolog Jawa mengelompokkan tingkat kemampuan orang Desta menjadi tiga kelompok. Pengelompokan itu berdasarkan hari kelahiran sebagai berikut :

1. Eko
Kelompok pertama ialah kelahiran Hari Minggu, Rabu, dan Jumat. Kelompok kelahiran ini mempunyai kesempatan kerja pada bidang perdagangan, dapat juga sebagai wartawan, sebagai dokter, atau pengobatan lainnya. tetapi yang paling cocok sebenarnya dalam dunia Seni. Dapat sebagai aktor/aktris film, teater. Dapat juga sebagai pelukis, pemahat, pematung dan interior serta taman.

2. Dwi
Kelompok kedua ini terlahir hari Senin. Orang yang terlahir pada kelompok ini mempunyai kesempatan kerja di bidang pengolahan tanah atau petani. Juga baik sekali sebagai pengarang. Kalau sekolahnya cukup di bidang perbankan, maka di Bank sangat cocok. Teknik juga cocok, dan segala sesuatu yang ada hubungannya dengan tanah: Pertanian, keramik, atau perusahaan genting dan Bata.

3. Tri
Kelompok ketiga ini tarlahir pada Hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Pada kelompok kelahiran ini, lapangan kerja yang cocok adalah di bidang Travel Biro, perdagangan hasil pertanian dan wirausaha. yang paling cocok adalah sebagai Wirausaha yang berhubungan dengan teknik, baik itu pabrik maupun bengkel.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Dalam mendata tentang penghidupan dan kehidupannya maka kembali lagi kepada pendapat para Astrolog Jawa. Bahwa nasib dan status sosial orang kelahiran mangsa "DESTA" dikelompokkan keadaannya berdasarkan Hari kelahirannya menjadi tiga kelompok.

Masing-Masing Kelompok diuraikan sebagai berikut:

1. Eko
Pada kelompok pertama ini terlahir di hari Rabu, Minggu, dan Jumat. Mereka ini tingkat ekonominya rata-rata baik. Mencari uang gampang, usaha apa pun dapat berhasil dan keuntungannya cukup balk. Bagi mereka khususnya yang lahir di Minggu Kliwon, Rabu Pon, dan Jumat Pon pada usia 24 tahun akan menemukan rejeki yang lumayan dan itu dapat untuk modal. Pada umumnya kelompok ini di hari tuanya cukup balk bahkan dapat kaya dan bahagia.

2. Dwi
Pada kelompok kedua ini kelahiran hari Senin. Pada kelompok kedua termasuk orang Desta yang kurang berhasil. Segala usahanya akan selalu ada hambatan, bahkan sering pula kekurangan uang. Maka kalau kebetulan sedang mendapat rejeki yang baik, harus menyisihkan uangnya untuk menabung. Hari baik yang kemungkinan dapat rejeki baik adalah kelahiran Hari Senin Legi pada usia 30 th. Senin Wage pada usia 36 th. Senin Kliwon pada usia 30 th. Yang kami utarakan tersebut adalah saat usia yang baik dan rejeki agung. Maka harus berhati-hati memanfaatkan uang pada saat itu. Kalau tidak, maka di hari tua akan melarat karena kekurangan uang.

3. Tri
Kelompok ketiga ini kelahiran hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Pada kelompok kelahiran yang ketiga ini pun tidak begitu beruntung. Maka harus berhati-hati dalam memilih pekerjaan dan dalam menangani keuangan. karena jika salah dapat melarat dan selalu kekurangan uang. Tetapi rata-rata pada usianya yang memasuki 30 tahun, rejekinya agak baik. Maka pada saat itulah kesempatan untuk memanfaatkan uangnya untuk keperluan yang penting sehubungan dengan masa depan. Kalau tidak maka di hari tuanya akan melarat.

SAAT YANG TEPAT
Saat adalah suatu hal tentang waktu. Waktu sangat berarti bagi suatu kehidupan. Karena orang yang mengabaikan waktu akan mengalami suatu kerugian besar.

Seseorang pada suatu ketika akan mengalami keuntungan yang sangat besar dan tidak terduga mendapat rejeki. Umpama ada orang menitipkan mobil untuk dijualkan. Padahal dia bukan makelar, dilain pihak ada orang yang menitipkan rumah untuk dijual atau tukar dengan mobil dengan tambahan beberapa juta Rupiah. Maka transaksi tadi akhirnya jadi. Dapat untung dari penjualan mobil dan dapat untung dari penjualan rumah. Keuntungan puluhan juta Rupiah. Itulah salah satu gambaran sederhana datangnya keuntungan yang tidak terduga.

Tetapi bagi orang Paragnos atau paragnosa hal itu terjadi karena proses kosmis juga, yaitu jatuhnya titik akulmulasi pada saat transaksi itu terjadi. Pada saat itulah datangnya saat-saat baik, Allah meridhoi dan menurunkan karomahnya kepada orang tadi.

Oleh para Astrolog peristiwa itu menjadi catatan dan setelah melalui pembuktian berkali-kali, dicatat sebagai saat keberuntungan.

Saat keberuntungan bagi orang kelahiran mangsa "DESTA" adalah pada bulan mendekati Nopember, karena titik terang jatuh pada tanggal 30 Nopember.

Lebih-lebih pada saat itu jatuh pada hari Rabu atau Jumat tanggal 20 - 30 Nopember. Insya Allah segera usaha atau pekerjaan apa saja yang bersifat penting sekali dapat berhasil dengan balk. Bahkan sangat penting bagi kehidupan dan penghidupannya.

Peristiwa itu akan selalu terjadi pada setiap tahun, pada hari dan tanggal yang tidak berbeda. Hal ini disampaikan agar menjadi suatu upaya untuk mewujudkan yang terbaik bagi masa depan diri pribadi orang kelahiran mangsa "DESTA". Tentu saja keberhasilannya tidak hanya menunggu, harus dengan berusaha keras dan ulet.

HOBI
Orang yang terlahir pada mangsa "DESTA" tidak mempunyai banyak kesenangan. Dia hanya mempunyai kesenangan beberapa saja.

1. Keindahan, bertamasya ke taman rekreasi atau tempat-tempat pariwisata. Lebih disukai di pegunungan dan lembah-lembah.
2. Lukisan, termasuk melukis dan kolektor lukisan.
3. Barang-barang yang keramat, misalnya keris.
4. Batu Permata.
5. Koleksi busana mutakhir.
6. Pesta.

Beberapa hobi orang "DESTA" tersebut cukup menelan anggaran yang tidak sedikit. Maka bagi orang Desta yang berhobi tersebut, adalah tergolong dalam kelahiran kelompok pertama (EKA) yaitu yang terlahir pada hari Minggu, Rabu, dan Jumat. Tetapi kelompok dua dan tiga pun hampir sama, hanya lebih ekomonis, artinya sebatas kemampuannya.

JODOH
Orang kelahiran mangsa "Desta" dalam hal perjodohan, sebenarnya termasuk gampang. Cepat kawin, walaupun begitu karena telah berlakunya UU Perkawinan, maka harus mematuhi Undang-Undang tersebut. yaitu berumur 19 tahun bagi Wanita dan 20 tahun bagi pria. Mereka telah dewasa dan sudah siap lahir dan batin dalam berumah tangga.

Walaupun demikian perlu pula diperhatikan faktor harmonisasi dalam perkawinan dan berumah tangga tersebut. Menurut pakarnya Astrolog Jawa, bagi orang Desta yang paling harmonis adalah dengan orang "Katelu" (26 Agustus - 18 September) dapat juga dengan kelahiran "Kapitu" (23 Desember - 3 Februari) atau dengan sesama kelahiran mangsa "DESTA".

Telah disebutkan yang paling harmonis dengan orang "Katelu" artinya dalam kehidupan berumah tangga itu saling menghormati, mempunyai rasa kasih sayang, mengalah, dan mau saling menjaga.

BATU PERMATA YANG COCOK
Batu Permata yang cocok bagi orang "DESTA" dapat dilihat di bawah ini. Selain cocok untuk aksesoris juga cocok khasiatnya.

1. Jamrud Hijau = Emerald
Batu Permata yang warna hijau ini cocok untuk batu cincin atau sebagai permata giwang, anting, atau liontin, serta bros. Khasiatnya dapat melindungi dari sakit kepala.

2. Saffir Biru = Blue Sapphire
Batu ini baik juga untuk permata Aksesoris, cincin, giwang, liontin, bros, dan lain-lainnya. Khasiatnya adalah menolak racun, keracunan, sakit panas, melindungi mata dari gangguan cacar.

3. Pirus Biru = Blue Turquoise
Batu permata ini sangat bagus, lebih-lebih yang berurat emas. Umumnya yang menggemari adalah kaum pria, untuk batu cincin. Khasiatnya adalah untuk mencegah bahaya gaib, mendatangkan pengaruh keabadian.

WARNA YANG IDEAL
Bagi orang "Desta" mempunyai selera tentang warna untuk busana dan interior rumahnya maupun untuk alas lantai. Warna yang cocok baginya adalah warna Merah Anggur, Jingga, Biru Tua, dan Coklat. Tetapi warna pilihan yang ideal adalah Biru Tua. warna tersebut mempunyai dampak pengaruh rasa bahagia dan tenteram.

BUNGA
Ada beberapa jenis bunga yang cocok dan mendatangkan rasa tenteram bahkan membedakan semangat juang bagi orang Desta, diantaranya adalah bunga:

1. Mawar Jingga.
2. Anyelir.
3. Suflir dan Gradiol merah anggur.

Demikian beberapa jenis bunga dengan warna-warna tertentu yang mempunyai pengaruh gaib terhadap kehidupan orang Desta.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KASADASA “ 11 Oct 2011 7:33 PM (13 years ago)


Mongso KASADASA - Gedhong Minep Jroning Kayun
27 Maret - 19 April


KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 27 Maret - 19 April, adalah kelahiran mangsa "KASADASA", dapat juga di sebut sebagai Orang Kasadasa. Pada mangsa Kasadasa, sering terdengar desiran angin kencang, karena pada saat itu adalah perubahan musim, dari musim hujan ke musim kemarau, dengan candranya, "Gedhong Minep Jroning Kayun", yang artinya "Pintu Gerbang Tertutup Didalam Hati". Lamanya orbit 24 hari, dalam pengaruh Resi Bisma. Disebut juga mangsa Mareng.

Resi Bisma mempunyai sifat teguh hati dan pemberani. Tidak mau mengalah, karena mempunyai jiwa militer, yang berarti disiplin dan tegas. Mau mengalahkan tetapi tidak mau dikalahkan. Dia hanya tunduk kepada orang yang dihormati dan disegani. Seperti dikisahkan dalam dunia pewayangan bahwa Bisma merelakan warisan tahtanya demi menghormati dan rasa cintanya kepada ayahnya. Agar tidak mempunyai keturunan, maka Bisma tidak menikah seumur hidupnya "Wadad". Suatu gambaran betapa teguh dan tegas pendirian Bisma, walau untuk itu dia harus menderita.

Orang yang terlahir dalam pengaruh Resi Bisma ini mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, baik terhadap keluarga maupun terhadap lingkungannya. Kesadarannya bermasyarakat sangat tinggi. Dia sangat membenci ketidakadilan, berani mendobrak segala sesuatu yang dianggapnya mengkorup norma prikemanusiaan. Bahkan kalau memang dibutuhkan dia rela mempertaruhkan harta maupun kedudukannya demi membela kebenaran. Prinsipnya sangat kuat dan idealis.

Banyak orang KASADASA yang hidupnya membujang atau menikah terlambat, karena lebih mengutamakan perjuangan untuk adik-adiknya daripada memikirkan diri sendiri. Karena dia berpikir dengan dia kawin maka akan merepotkan perjuangannya untuk adik-adik dan orangtuanya. Dibantunya orang tua untuk mensukseskan adik-adiknya, baik sekolah maupun sampai berumah tangga. Dia sendiri mengalah sampai tua.

Sifat keras kepalanya itulah yang membuat tidak ada orang lain yang dapat menasehatinya. Semua langkah yang diambilnya adalah langkahnya sendiri. Dalam tata kehidupan, dia adalah orang yang mandiri, tidak mau diperintah dan sulit untuk tunduk kepada kemauan orang lain. Maka mangsa "Kasadasa" dicandra "Gedhong Minep Jroning Kayun", yang artinya "Tertutup Pintu Hatinya". Terbukti didalam kehidupan nyata, bahwa orang Kasadasa angkuh dan mudah tersinggung, tetapi agak pemalu. Pendapatnya tidak bisa dirubah orang lain, begitu pula kalau dia benci kepada seseorang, maka dendam itu tidak dapat lunas kalau tidak terbalas. Maka dikatakan pintu hatinya tertutup.

Walau begitu, dia senang membela yang lemah, kalau itu dirasakan benar bagi dia. Tidak dapat orang menghasut untuk suatu pekerjaan yang tidak disenanginya. Karena kepekaan perasaan, hati yang keras dan pemalu. Maka orang Kasadasa sering jadi korban perasaan, sering sakit hati.

Orang Kasadasa yang telah dewasa, lebih tegas dan lebih banyak menggunakan pikiran daripada perasaannya. Lebih banyak menggunakan otak daripada otot. Langkah-langkahnya telah nampak jelas, haluan dan tujuan hidupnya lebih jelas terbaca. Berani berkorban untuk kepentingan orang lain, walaupun untuk itu dia harus menderita, Sekali dia memutuskan sesuatu, tidak akan menariknya kembali.

Sebagai orang yang dilahirkan dengan pembawaan "Mandiri", maka orang "Kasadasa" dilengkapi oleh Tuhan suatu keistimewaan, yaitu pada otaknya. Pada umumnya orang "Kasadasa" rnempunyai kecerdasan yang luar biasa. Cepat dapat memecahkan suatu perkara dan pekerjaan yang pelik dan muskil.

Karena keberanian dan kecerdasannya itulah yang mengangkat dia kepuncak karirnya. Banyak orang mengaguminya. Dia sangat tekun bekerja, kalau pekerjaan itu pilihannya. Karena dia adalah manusia yang tidak mau diperintah-perintah. Sebaliknya dia senang memerintah, karena dia merasa lebih dari yang lain. Itupun diakui oleh sahabat-sahabatnya, bahwa orang "Kasadasa" mempunyai banyak kelebihan.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "KASADASA" berpengaruh pada Alam Semesta, pada saat itu sedang mengalami peralihan musim. Musim hujan menghadapi perubahan ke musim kemarau. Walau terkadang masih turun hujan, tetapi tidak lebat. Hawanya masih sejuk, bahkan didaerah pegunungan masih terasa dingin. Angin berhembus kencang sekali dari arah Tenggara. Hembusan angin yang kencang itu terdengar berdesau-desau dan kadang merontokkan daun-daun. Pada peralihan musim itulah datangnya Naga Jatingarang, disebut Mareng.

Tampaklah burung-burung Manyar membuat sarang. Hewan-hewan ternak seperti sapi dan kerbau mulai bunting. Sedangkan di sawah tarnpaklah pemandangan yang indah bagaikan lautan emas. Tiada lain adalah padi yang telah menguning terhembus angin pegunungan. Bergelombang-gelombang bagaikan air samudera. Petani mulai panen.

Panen atau menuai padi di sawah, adalah suatu saat yang paling gembira bagi masyarakat pedesaan. Bahkan pada saat tersebut di beberapa desa mengadakan pentas tayub, pentas wayang atau selamatan. Kesemuanya adalah suatu ungkapan rasa bersyukur atas rahmat yang telah dikaruniakan Tuhan kepada umat manusia.

KEADAAN FISIK
Orang "KASADASA" mempunyai bentuk fisik gagah berukuran sedang, wajahnya bulat telur, matanya bulat berbinar-binar, dengan sepasang alis yang cukup tebal. Hidungnya mancung, bibirnya sedang dengan ukuran mulut agak lebar. Tangan dan kakinya tidak begitu berotot. rambutnya lebat dan hitam, tetapi pada usia yang sangat muda sudah banyak rambutnya yang rontok.

Dalam hal kesehatan fisik, maka orang Kasadasa cukup sehat. Orang Kasadasa jarang terserang penyakit yang berat. Hanya penyakit umum yang disebabkan oleh kelelahan atau kurang berhati-hati memilih makanan. Kadang-kadang terserang sakit perut dan mata berkunang-kunang, tapi itupun tidak berlangsung lama.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak yang terlahir pada mangsa Kasadasa ini umumnya mempunyai pembawaan watak yang keras dan tidak mau mengalah. Sering menonjolkan kenakalan dan kebandelan.

Bila dia berbuat salah, tidak mau mengakui kesalahannya itu. Kalau dia mendapat hukuman, menganggapnya bahwa yang memberi hukuman itu berbuat tidak adil. Entah siapa saja yang menangani dia, dalam pikirannya hanya terbayang musuh. Karena memang anak "Kasadasa" terlahir sebagai prajurit atau manusia yang berjiwa militer.

Jiwanya keras, kemauannya keras, tidak mau dikalahkan, tidak mau diperintah, bahkan dia merasa dirinyalah yang terpandai diantara anak yang lain. Untuk itu, dia berlatih segala sesuatu dengan baik, belajar segala sesuatu dengan tekun dan bersungguh-sungguh. Maka benar-benar anak "Kasadasa" sangat mengagumkan. Keistimewaannya adalah pada tingkat kecerdasannya yang tinggi. Mudah menyerap pengetahuan apa pun, baik dari buku maupun dari lingkungannya. Sehingga anak "Kasadasa" lebih menonjol daripada anak lainnya. Bahkan anak Kasadasa selalu tampil sebagai pemimpin, dikelasnya sebagai ketua kelas, sebagai ketua OSIS, dan begitu juga di luar sekolah dia juga bisa tampil sebagai pemimpin. Kenyataannya memang banyak hal yang dapat diselesaikan oleh anak Kasadasa dibanding anak lainnya.

Budinya yang bersifat keras harus mendapat bimbingan yang baik dari pihak-pihak pendidik dan orang tua. Karena mendidik anak "Kasadasa" dengan kekerasan akan mengembangkan jiwa keras pada diri anak itu. Sabar dan harus Hati-hati, karena masa kanak-kanak itu adalah masa pembentukan jiwa.

KEADAAN MASA REMAJA
Masa remaja kelahiran mangsa "KASADASA" adalah melanjutkan alur kehidupan dari masa kanak-kanak. Jadi apa yang mempengaruhi pada masa kanak-kanak itulah yang membentuk jiwa remaja "Kasadasa".

Sifat keprajuritan anak "Kasadasa" terus berlanjut, tegas, disiplin dan mudah marah. Tetapi setelah kurun waktu remaja tiba, sifat mudah marahnya itu lebih terarah untuk hal-hal yang positif. Artinya sifat pemarahnya itu dapat disalurkan untuk mendalami suatu ilmu dengan membakar semangatnya. "Mengapa saya tidak bisa?", adalah pertanyaan-pertanyaan yang mencambuknya untuk giat belajar.

Pemalu, dia akan merasa malu kalau kekurangannya sampai diketahui orang lain. Maka dia akan berusaha sekuat mungkin untuk meningkatkan proporsi dirinya, sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah menduduki rangking teratas.

Kepemimpinan, bahwa remaja kelahiran mangsa "Kasadasa" mempunyai ambisi memimpin yang sangat tinggi. Karena dia sendiri tidak mau dipimpin oleh orang lain. Untuk mencapai kedudukan sebagai orang yang patut menjadi pemimpin, maka remaja Kasadasa terus berusaha untuk meningkatkan kwalitas dirinya. Baik dalam segi ilmu pengetahuan, kebiasaan atau ketrampilan apapun, dan kewibawaan. Dengan suatu keyakinan bahwa dia adalah yang terpandai, maka remaja Kasadasa dapat tampil kedepan dengan optimis. Kenyataannya memang begitu, banyak remaja Kasadasa yang tampil menjadi pemimpin. Dalam hal ini memberikan bimbingan dan membina kawan-kawannya yang membutuhkan pertolongan.

Orang kelahiran Kasadasa mempunyai kesenangan bepergian, oleh karenanya banyak proyek-proyek yang dikerjakan terbengkalai. Ide-idenya banyak yang sebenarnya kalau dikelola dengan baik akan baik sekali jadinya. Tetapi sifatnya yang selalu bergerak, kemudian mempunyai ide yang lain lagi. Sehingga semuanya tidak menghasilkan suatu apapun. Proyek-proyek yang dibuatnya itu sebenarnya mempunyai tujuan untuk menolong orang lain, memberikan lapangan kerja dan menyalurkan bakat.

Maka dengan pengalaman-pengalaman itu, dia harus menyadari dan mau bekerja sama dengan orang lain yang bersifat untuk mengelola cetusan-cetusan ide orang Kasadasa itu. Kalau bisa terjadi hal tersebut, maka usaha orang Kasadasa dapat sukses.

CIRI KHAS
Bicara tentang orang Kasadasa, pastilah ada suatu petunjuk sebagai suatu tanda yang khas orang Kasadasa. Ciri khas ini bukan suatu yang dapat dirahasiakan. Misalnya seperti postur tubuh, sepak terjang dan budi pekerti. Artinya penampilannya, semua itu tidak dapat dibuat-buat atau disembunyikan.

Bila kita ketemu dengan seseorang yang serba grusa-grusu dan dalam melakukan segala sesuatu tampak tergesa-gesa. Kemudian tampak penampilannya seperti orang gelisah, tangannya memegang benda apa saja yang berada di sekitarnya, kemudian dalam organisasi selalu berambisi untuk membuat suatu evolusi dan revolusi, perombakan-perombakan dan reorganisasi. Itulah salah satu ciri khas orang Kasadasa.

Selain daripada itu, ada-ada saja ulahnya pada saat dia berbicara dengan orang lain, untuk menutupi kegugupannya. Apalagi bila berhadapan dengan lawan jenisnya, dia akan tampak gugup sekali. Namun menjadi kebiasaan dan ciri khas orang Kasadasa, walaupun kalah tidak mau mengakui kekalahannya.

IKATAN PERSAHABATAN
Orang kelahiran mangsa "KASADASA" pada umumnya pandai bergaul, oleh sebab itu dia mempunyai banyak kenalan. Pergaulannya cukup luas.

Dalam pergaulan itu tentu saja ada kawan, rekan dan sahabat. Sahabat adalah kawan yang dapat menyimpan rahasia, memberikan pertolongan, baik moral maupun materi. Sahabat bisa diibaratkan seperti saudara kandung sendiri. Maka dapat diistilahkan mencari kawan mudah tetapi memelihara persahabatan sukar. Orang kelahiran mangsa "KASADASA" dapat mengikat tali persahabatan yang kokoh dengan orang yang kelahirannya jatuh pada Mangsa "KANEM" (10 November - 22 Desember), kemudian dapat juga bersahabat dengan baik dengan kelahiran Mangsa "KARO" (3 Agustus - 25 Agustus).

Dua zodiak itu adalah pilihan yang dapat dijadikan sahabat sejati, artinya sahabat kepercayaan segala rahasia, sampai rahasia pribadi. Begitu juga dapat cocok dengan sesama kelahiran mangsa "KASADASA", hanya kadang ada sedikit keretakan kalau kebetulan ada perbedaan pendapat, kadang saling ngotot. Tapi itupun hanya berlangsung selintas, kemudian akan baik kembali.

Dengan petunjuk tiga mangsa sebagai calon sahabat karib itu, bukan berarti menutup suatu kemungkinan untuk berkawan dengan mangsa lainnya. Namun hanya sekedar kawan dan rekan, karena dengan mereka ini sering banyak hal-hal yang bertentangan serta riskan sekali kalau untuk membicarakan atau mengelola suatu usaha patungan. Walaupun orang "Kasadasa" tidak senang bekerja secara patungan. Tetapi telah menjadi sifat orang Kasadasa senang bergaul, senang berkawan, bahkan senang berorganisasi. Tentu saja dalam pergaulan tidak mungkin untuk memilih-milih kelompok kelahiran atau mangsa, karena di dunia ini terdiri dari berbagai macam manusia dengan berbagai mangsa kelahirannya. Begitu juga saudara satu ayah, satu ibu, tidak mungkin terdiri dari "Kasadasa" semua.

Yang penting adalah memelihara ketentraman, memelihara kedamaian dan kenyamanan dalam pergaulan jangan ada kendala-kendala.

KEADAAN KESEHATAN
Orang "KASADASA" pada umumnya mempunyai kwalitas kesehatan yang baik. Sejak masa kanak-kanak, remaja, hingga masa tua. Tetapi ada beberapa penyakit ringan yang lazim, yaitu influenza dan gangguan pada pencernaannya. Khususnya bagi orang Kasadasa kelahiran hari "Senin", jaga benar-benar kesehatan perutnya.

Selain itu ada kemungkinan dapat sakit pada bagian syaraf tangan. Penyakit ini ada kecenderungan terkena bagi yang terlahir pada hari "Selasa". Tentu saja hal ini bisa dicegah dengan cara olah raga, istirahat secara teratur, dan menjaga pola & menu  makanan.

Gangguan mata dapat juga mengancam orang Kasadasa kelahiran hari Rabu dan Jumat, karena mempunyai kelemahan pada mata dan ginjal. Pemeliharaannya adalah dengan olah raga, minum yang cukup, mengkonsumsi wortel dan minum madu.

Bagi orang Kasadasa kelahiran hari Kamis dan Sabtu, kelemahannya pada telinga dan hati. Pencegahannya adalah olah raga, istirahat yang cukup, dan jaga pola & menu makanan.

PEKERJAAN YANG COCOK
Pekerjaan bisa dikatakan cocok kalau sesuai dengan sifat dan bakat seseorang. Maka orang itu akan mengerjakannya dengan perasaan tenang dan gembira, hasil pekerjaannya pun sangat memuaskan.

Bagi orang Kasadasa pada dasarnya pekerjaan yang paling cocok adalah pekerjaan "wirasembada" tanpa campur tangan orang lain. Walaupun begitu, menurut ahli Kejawen dalam hal ini Astrologi Jawa membagi kelompok hari kelahiran orang Kasadasa menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok ini adalah kelahiran dari hari Minggu, Rabu dan Jumat. Orang Kasadasa kelompok pertama ini yang paling cocok adalah sebagai wiraswasta, mendirikan perusahaan yang ada hubungannya dengan pertanian, kemudian dapat juga sebagai wartawan.

2. Dwi
Kelompok ini adalah kelahiran hari Senin. Orang Kasadasa kelompok kedua ini mempunyai bakat dibidang pekerjaan yang baik adalah sebagai pemandu wisata. Tetapi dapat juga mendirikan usaha leveransir bahan bangunan, atau bekerja dibidang bangunan.

3. Tri
Kelompok ini adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Orang Kasadasa kelompok ketiga ini pekerjaan yang paling cocok baginya adalah sebagai pengarang. Selain itu dapat juga menjadi aktor/aktris baik teater maupun film. Juga dapat menjadi pelukis, sekretaris, mandor bangunan. Kalau pendidikan tinggi dapat memilih bidang kedokteran, Arsitektur, atau menjadi Dosen.

Tetapi yang harus selalu diingat oleh orang Kasadasa, bahwa dirinya tidak mau diperintah oleh siapa pun, kecuali orang tuanya dan orang yang dicintainya.

REJEKI & PENGHIDUPAN
Pada umumnya orang kelahiran mangsa "KASADASA" mempunyai tingkat alur perjalanan hidup yang baik, rejekinya cukup lumayan. Ditopang pula dengan berbagai kemampuannya mandiri, sehingga sejak masih remaja sudah dapat mencari uang. Walau begitu, Astrolog Kejawen membuat rumusan untuk membedakan satu dengan yang lain dalam kelompok kelahiran mangsa Kasadasa itu menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok ini adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Orang Kasadasa dalam kelompok pertama ini adalah orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang paling baik. Tidak pernah kekurangan uang. Dia sangat pandai bergaul, sehingga banyak koneksi dan banyak yang mendukung dalam urusan apa saja. Segala yang diusahakannya selalu sukses dan mendatangkan keuntungan moral maupun uang. Hal tersebut berlanjut hingga hari tua, anak-anaknya sukses dalam pendidikan tinggi.

2. Dwi
Kelompok ini adalah kelahiran hari Senin. Orang Kasadasa kelompok kedua ini mengutamakan uluran tangan dan inspirasi orang kedua. Baik itu lingkungan keluarga, sahabat, dan masyarakat. Dengan dukungan merekalah semua usahanya akan berjalan. Walau pada umumnya orang Kasadasa jarang kekurangan uang, tetapi tanpa usaha yang keras, tidak akan berhasil meningkatkan tingkat sosialnya.

3. Tri
Kelompok ini adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Orang Kasadasa kelompok ketiga ini agak kurang baik keberuntungannya. Setiap langkah yang dikerjakan seringkali mengalami kegagalan, walaupun tidak berarti bangkrut sama sekali, tetapi selalu mengalami kesulitan. Namun karena orang "Kasadasa" mempunyai sifat tabah, ulet dan disiplin militer yang kuat, setelah umur mencapai 30 tahun khususnya bagi yang terlahir dengan weton Selasa Kliwon, Kamis Pon, dan Sabtu Paing, maka keadaan ekonominya akan meningkat baik sekali. Bahkan kalau ulet dan hemat akan mencapai keberhasilan di hari tuanya.

SAAT YANG TEPAT
Dalam perhitungan Astrologi Jawa, maka ada saat-saat ketika orang mengerjakan sesuatu berhasil dengan baik, tetapi ada hari-hari yang lain, bila untuk mengerjakan sesuatu mengalami kegagalan. Tentu saja hal itu menjadi kepastian setelah mengalami penelitian berkali-kali. Hasilnya merupakan kesimpulan parapsikolog.

Berdasarkan penelitian Horoskop Jawa maka saat terbaik untuk melakukan pekerjaan yang terpenting adalah pada tanggal 5 Desember, karena pada saat itu terjadi kulminasi. Lebih-lebih kalau pada saat tanggal tersebut jatuh pada hari Selasa, itu lebih baik lagi.

Setidaknya usahakan segala yang terpenting dilakukan pada tanggal 5 Desember, karena pada saat itu Resi Bisma sedang menurunkan pancaran saktinya dan limpahan Rahmat Ilahi. Dampaknya, terbukalah kiat kemudahan upaya apapun yang semula mengalami kesulitan.

Tanggal 5 Desember itu berjalan terus setiap tahunnya, artinya setiap tahun ada pemberkahan Agung. Hal ini khususnya bagi kelahiran mangsa "Kasadasa".

HOBI
Bagi orang kelahiran mangsa "Kasadasa" ada beberapa hobi, antara lain:
1. Melukis, baik natural maupun abstrak.
2. Musik, baik rock maupun pop.
3. Membaca, fiksi, non fiksi dan sastra.
4. Mengarang dan koresponden.
5. Seni pentas.
6. Panjat tebing.

JODOH
Orang kelahiran mangsa "KASADASA" sebenarnya dekat jodohnya, baik itu pria maupun wanita. tetapi pada umumnya akan menikah setelah umurnya lebih dari 29 tahun, hal itu terjadi karena dia merasa ikut bertanggung jawab terhadap masa depan adik-adiknya. Hari-harinya diperuntukkan memikirkan keluarga, membantu mencari uang sekolah, bahkan memikirkan masa depan adik-adiknya. Setelah semua tuntas, barulah dirinya sendiri dipikirkan.

Padahal orang Kasadasa bukanlah orang yang tidak mempunyai gairah seks. Baik laki-laki maupun wanita "Kasadasa" mempunyai gairah seks yang cukup tinggi. Termasuk hangat dalam permainan ranjang.

Bagi orang kelahiran mangsa "KASADASA" jodohnya adalah dengan kelahiran mangsa "KARO" (3 Agustus - 25 Agustus), kemudian dapat pula berjodoh dengan kelahiran mongso "KANEM" (10 November - 22 Desember), tetapi dengan orang "KASADASA"pun dapat pula cocok dan harmonis.

Tentu saja tidak menghilangkan suatu kemungkinan perkawinan dengan mangsa-mangsa yang lain. Kalau terjadi, menurut para ahli Astrologi Jawa, akan mendatangkan ketidak harmonisan, sering ribut, tidak saling terbuka, saling mencurigai. Walhasil akan terjadi perceraian atau pisah ranjang. Sedapat mungkin harus dihindari bentuk perkawinan tersebut.

BATU PERMATA YANG COCOK
Ada beberapa batu permata atau batu Aji yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KASADASA", adalah sebagai berikut:

1. Amathyst = Kecubung Asihan
Batu permata ini mempunyai sinar ungu kemilau, baik sekali bagi orang Kasadasa yang mempunyai sifat ingin memimpin, agar pengaruhnya disayang atau dicintai orang lain. Selain itu mempunyai khasiat pula untuk mencegah mabuk minuman keras, menolak bahaya racun, dan mencegah sakit jantung.

2. Aquamarin = Sinar laut hijau
Batu permata ini baik sekali kilauannya seperti kemilaunya laut Arafuru, indah dan mengesankan rasa damai serta anggun. Selain keindahan sinarnya, mempunyai khasiat mencegah penyakit liver, penyakit pencernaan, dan penyakit lemah badan.

3. Intan = Diamond
Intan dinamakan juga batu mulia karena mempunyai kekerasan dan harga yang lebih tinggi daripada batu permata lainnya. Diamond yang asli mempunyai harga standar yang cukup tinggi, biasa dipakai oleh orang-orang kaya, bangsawan, raja, atau orang-orang terkemuka. Kilauannya sangat indah, dapat memancarkan sinar yang beraneka warna. Khasiatnya menolak segala ilmu hitam dan menentramkan pikiran.

4. Badar Besi = Heliotrope
Badar besi batunya hitam dan kalau didekatkan magnet dapat melekat. Biasanya yang memakai batu ini adalah kaum pria, untuk permata cincin. Pemakainya akan tampak jantan. Kalau dipandang dari segi khasiat, maka batu ini mempunyai pengaruh meningkatkan keberanian, terhindar dari dihinaan orang, dan meningkatkan kewibawaan.

WARNA YANG IDEAL
Ada beberapa jenis warna yang cocok bagi kelahiran Kasadasa, yaitu Merah Tua dan Kuning. Dua jenis warna itu adalah warna ideal yang dapat dipakai untuk busana maupun interior dalam rumah atau pada karpet lantai.

BUNGA
Bunga yang cocok dan membangkitkan gairah hidup bagi orang Kasadasa adalah bunga Mawar Merah, Gradiol Merah Tua, dan lilly Kuning. Demikianlah bunga-bunga itu bagi orang Kasadasa akan mendatangkan pengaruh mistik dan dampaknya akan menunjang daya kehidupannya.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Sabda Langit 11 Oct 2011 1:53 AM (13 years ago)

RAHAYU !!!

SABDA LANGIT  Adalah Sebuah Website yang berisikan Pitutur - Pitutur Luhur

yang bisa kita terapkan dalam kehidupan agar bisa Hanggayuh Kasampurnaning Hurip, Berbudi Bawaleksana, Ngudi sejatining Becik.
Artikel - artikelnya sangat menarik untuk di baca dan dipelajari oleh para pecinta dunia metafisik.
Kepedulian serta keiklasan hati penulis terhadap uri - uri budaya (Khususnya Jawa) memberikan saya inspirasi untuk mengcopy Artikel - artikel tersebut serta merilisnya di blog ini, dengan tujuan untuk membantu mensosialisasikan isi dari Website tersebut.
Saya secara pribadi memberikan apresiasi yang sangat tinggi terhadap artikel - artikelnya, dan sebagai wujud dari rasa hormat saya terhadap penulis Website, saya akan tampilkan artikel - artikelnya dengan tidak merubah tulisan aslinya dan tetap mencantumkan link ke website tersebut kepada pembaca blog ini. 

 TERIMA KASIH

RAHAYU !!!!

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KASANGA “ 10 Oct 2011 7:30 PM (13 years ago)


Mongso KASANGA - Wedaring Wacana Mulya
2 Maret - 26 Maret


KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 2 Maret - 26 Maret, adalah orang "KASANGA" karena pada saat itu adalah mangsa Kasanga. Mangsa tersebut berjalan selama 25 hari dan bertepatan sedang musim hujan. Candranya "Wedaring Wacana Mulya" yang artinya "Tersiarnya Berita Bahagia". Mangsa Kasanga dalam penguasaan Batara Bayu, oleh karenanya pada saat itu bagi mereka yang terlahir dalam mangsa "KASANGA" mempunyai sifat-sifat, tabiat, dan perjalanan hidup dalam pengaruh Batara Bayu.

Batara bayu adalah putera Batara Guru dari ibu Dewi Uma. Batara Bayu adalah Putera keempat, yang mempunyai kekuasaan mengendalikan jalannya angin. Bentuk tubuh Batara Bayu tidak kekar, tetapi berkubuh besar dan tegap. Raut mukanya menggambarkan keramahan tetapi seram berwibawa. Batara Bayu sangat membenci peperangan dan persengketaan, dia selalu menjadi penengah setiap ada persengketaan besar di bumi ini. Bila berjalan selalu diikuti oleh hembusan angin kencang.

Maka begitu juga apa yang terjadi pada orang Kasanga, mereka juga terpengaruh oleh Batarn Bayu, khususnya tentang kesenangannya bepergian jauh. Seolah angin yang meniupnya sampai kemana-mana. Dia sangat menyenangi pemandangan alam yang indah. Juga mengagumi hal-hal yang penuh misteri, khususnya alam gaib.

Sering pula angan-angannya terhembus angin jauh entah kemana. Hidupnya antara alam nyata dan alam khayal. Sehingga memerlukan seseorang/sesuatu yang bisa memacu dirinya untuk berbuat secara nyata. Dia sering menolong kawan-kawannya yang sedang bertengkar. Tetapi suatu ketika dia sendiri kalau diganggu orang, lebih memilih mengalah. Dengan sikap yang lemah lembut, kebaikan-kebaikannya untuk menolong sesama itu menyebabkan dia sangat disenangi dalam pergaulan. Begitu besar sayangnya, sampai kawan-kawannya pun bersedia melindungi.

Kurang berani mengutarakan pendapatnya, hal itu disebabkan karena dia khawatir kalau apa yang akan diutarakan itu akan menjadi masalah bertambah runyam. Itulah kebiasaannya berkhayal menurut imajinasinya, padahal kenyataannya mungkin tidak demikian. Sehingga orang Kasanga kelihatan seperti orang pendiam. Padahal yang sebenarnya tidak demikian, dia ingin banyak berceritera dan membagi pendapat. Pengaruh angin dari Batara Bayu yang sangat kuat menguasai dirinya, sehingga dia seolah terombang-ambing.

Orang Kasanga mempunyai dasar kebaikan hati "Membela Kebenaran & Kebaikan". Sifat dasar yang baik itu akan hilang kalau tidak ada yang membimbingnya. Karena ada pula sifat bimbang dalam segala hal. Sifat bimbang itu akan berkepanjangan kalau dia hidup dilingkungan yang tidak menentu, artinya kalangan yang beragam keadaan penghuninya, misalnya di tempat-tempat yang kumuh dan berjubal dengan berbagai tingkat latar belakang sosialnya, pendidikan dan karakter.

Sejak masih dini orang tua memegang peran penting atas sifat anak Kasanga tersebut. Mereka harus dibimbing dengan penuh bijaksana. Karena anak Kasanga juga tidak dapat dengan mudah menerima teguran dan perintah. Kalau dia mendapat kekerasan, maka kekerasan itulah yang akan tersimpan dalam memori bawah sadarnya. Bisa saja dia juga akan menjadi orang yang keras dan brutal.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "KASANGA" memiliki lama orbit 25 hari, tanggal 2 Maret - 26 Maret. Pada mangsa itu adalah musim hujan. Bahkan hujan masih lebat dibarengi oleh kilat dan petir. Hawa siang, malam dan pagi hari terasa dingin, bahkan didaerah pegunungan berembun. Angin berhembus dari arah Selatan dengan kekuatan kencang. Sedangkan dalam bidang pertanian pada mangsa tersebut, buah duku, jeruk manis, sudah saatnya untuk dipetik. Padi tampak rebah pertanda bulir-bulir padinya telah berisi bahkan sebagian telah ada yang menguning. Maka musim tersebut candranya "Wedharing Wacana Mulya" yang artinya "Tersiarnya Berita Bahagia".

Pengaruh mangsa "KASANGA" terhadap semesta alam maupun manusia suatu pertanda kehidupan. Silih berganti dari mangsa ke mangsa merupakan putaran-putaran cakra panggilingan. Begitu pula nasib manusia silih berganti pula, dari senang ke sedih, dari sedih kembali senang. Maka tiada satu kekuatan pun yang dapat menghentikan perjalanan mangsa, tetapi Tuhan telah menurunkan Ilmu-Nya untuk mengetahui Rahasia Semesta Alam, agar kenikmatan yang telah diciptakan oleh Tuhan itu tidak menjadi bencana bagi Umat-Nya, khususnya Manusia.

KEADAAN FISIK
Orang kelahiran Mangsa "KASANGA" mempunyai keistimewaan dalam bentuk tubuhnya gemuk dan tidak begitu tinggi seperti umumnya orang dewasa. Walaupun orang Kasanga berbadan gemuk, tetapi tidak kelihatan berotot. Walaupun ada pula yang normal postur tubuhnya seperti pada umumnya orang dewasa dan berotot. Tetapi hal itu hanya berjumlah sedikit, artinya pengecualian.

Penampilan orang Kasanga tenang dan berwibawa. Wajahnya tampak sendu. Kakinya juga tidak begitu kuat, maka dianjurkan untuk melatih diri agar kuat untuk berjalan jauh. Senam, lari pagi, maupun olah raga bersepeda santai dapat melatih kekuatan kakinya. Juga harus selalu memperhatikan kesehatannya dengan minum jamu daun pepaya untuk menjaga kesehatan perutnya.

Bagi wanita Kasanga, mempunyai keistimewaan pada payudara. Bentuk payudaranya lebih besar dari umumnya, bahkan pinggulnya istimewa pula besarnya.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "KASANGA" pada umumnya senang merenung atau melamun, Hatinya mudah tersinggung. Sering kali berbuat sesuatu yang bertentangan dengan apa yang diucapkannya.

Anak Kasanga senang kepada kedamaian dan selalu mengalah. Walaupun dalam hatinya sebenarnya tertekan. Dia gampang sekali terpengaruh keadaan sekelilingnya. Bila semua perbuatannya dilarang secara keras, pada masa dewasanya dia akan menjadi pemuda minder.

Anak Kasanga mempunyai kesenangan dalam bidang sosial, senang menolong orang lain. Hatinya sangat perasa dan mulia sehingga tidak sampai hati kalau melihat orang lain menderita. Tetapi sifat yang demikian mulia itu harus diarahkan, sehingga dapat menyalurkan sifatnya itu untuk hal-hal yang benar-benar mulia. Jangan sampai disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

Karena dapat juga dengan memanfaatkan sifatnya yang lemah-lembut dan sosial itu untuk kepentingan orang lain. Dia dapat masuk kedalam jerat manipulasi terselubung suatu gerakan sosial. Oleh karena sifat orang Kasanga itu tidak mudah menaruh curiga kepada akal licik orang lain. Semua orang dianggap sejujur, semulia dia.

Yang perlu diketahui benar adalah sifat anak Kasanga, dalam memutuskan sesuatu tidak bisa mantap, karena selalu bimbang. Maka kelemahan ini harus disadari, sehingga dapat menghadapi kenyataan hidup dengan penuh semangat dan optimis, harus berani menghadapi kenyataan hidup apapun resikonya.

Tetapi perkembangan jiwanya akan berubah, semua tingkah dan sifat yang tanpa perhitungan dengan bertambahnya usia. Dari kanak-kanak ke remaja, dari remaja ke orang tua, ada tingkat kesadaran jiwanya, yaitu Asmara Rura, Asmara Tantra, Asmara Gama, dan Asmara Laya. Artinya Rura yang berarti bagai binatang, reflek dan kebiasaan itu masa kanak- kanak. Kemudian Tantra adalah puber. Kemudian Asmara Gama adalah remaja tingkat dewasa, mulai memikirkan berumah tangga, berketurunan. Kemantapan dalam kehidupan dan penghidupannya, lebih sempurna, akal pikirannya berfungsi. Akhirnya Asmara Laya adalah tua dan menghadapi pralaya ialah mati.

Tingkat kejiwaan itulah yang akan menunjukkan kiat kehidupan dan romantika hidup. Harus memilih lingkungan hidup yang baik, kawan sekerja yang bijak dan aktif, maka orang Kasanga pun akan terpengaruh olehnya. Tetapi kalau lingkungan kawan sekerja yang bermalas-malas, maka begitu pula orang Kasanga keadaannya.

KEADAAN MASA REMAJA
Bagi orang Kasanga, pada tingkat kehidupannya masa remaja tidak jauh berbeda dengan masa kanak-kanak. Hanya saja pada masa remaja, akal dan pikirannya sudah mulai berfungsi. Segala langkah dan perbuatan banyak digerakkan oleh program bawah sadar.

Tetapi sifat berangan-angan yang negatif dan otak-atik pikirannya yang pesimis, selalu masih bermunculan dan mengganggu kehidupannya. Rasa khawatir masa depan yang suram dan kemiskinan, adalah pikiran khayalnya yang paling utama. Oleh karenanya pemuda Kasanga tampak selalu murung dan takut menghadapi masa depan.

Senang menolong orang lain, menyenangkan hati orang, berani berkorban, senang mengalah, dan ramah kepada siapa pun, dan dengan penampilannya yang tampan, menarik, serta tutur kata lembut, itulah remaja "KASANGA" dalam pergaulan sehari-hari di kancah kehidupan yang penuh tantangan. Maka disarankan bagi remaja Kasanga untuk mengerti jati dirinya, agar sepak terjang dan langkahnya dapat terkontrol agar tak terkena dampak pergaulan bebas.

CIRI KHAS
Orang kelahiran mangsa "KASANGA" mempunyai ciri khas yang sangat menonjol yaitu sikapnya yang pembimbang, seolah terhembus angin.

Tetapi sifat yang baik khas orang "KASANGA" adalah, senang menolong seseorang di luar batas dan berlebih-lebihan. Memberikan bantuan biaya pengobatan untuk kawannya yang sakit, hingga benar-benar sembuh. Itulah ciri khas orang Kasanga yang menginginkan semua yang dikerjakannya harus tuntas.

Adapun ciri khas orang Kasanga yang kurang baik adalah sifat ragu-ragu, dualisme, dan gampang terpengaruh oleh keadaan lingkungannya. Tidak dapat mengontrol diri, dan tidak berani menghadapi kenyataan yang pahit, seolah lesu darah dan menyerah.

Padahal kalau dia sadar, bahwa dirinya mempunyai pengaruh Dewa Angin, maka dia harus optimis karena mempunyai kemampuan untuk menyapu bersih apa saja yang menghalangi dan tidak disukainya. Membela kebenaran adalah salah satu sifatnya.

IKATAN PERSAHABATAN
Orang kelahiran mangsa "KASANGA" pada umumnya banyak mempunyai sahabat. Sahabat-sahabat orang "KASANGA" sangat setia dan sifatnya melindungi. Karena mereka menganggap orang Kasanga memerlukan perlindungan. Mereka sayang, karena sifat orang Kasanga yang lemah lembut, ramah, pengalah, dan wajah yang syahdu.

Namun begitu sahabat yang benar-benar cocok bagi orang kelahiran mangsa "KASANGA" adalah orang kelahiran mangsa "KASO" (23 Juni - 2 Agustus), kemudian dengan kelahiran mangsa "KALIMA" (14 Oktober - 9 November).

Dalam pergaulan orang Kasanga dapat dikatakan tidak pernah berkelahi, dia lebih baik mengalah. Kalau dia telah terpojok oleh lawan yang benar-benar memusuhi dan akan mencelakainya, tanpa terduga dia dapat mengatasi masalahnya itu dengan sempurna. Sehingga lawannya membatalkan niatnya bahkan dapat berbalik menjadi baik.

KEADAAN KESEHATAN
Adapun keadaan kesehatan orang yang dilahirkan pada mangsa "KASANGA" ini mempunyai kondisi tubuh yang lumayan. Hanya saja baginya ada kemungkinan dapat terserang penyakit paru-paru basah. Karena sifatnya yang pemurung, suka keluyuran malam atau merenung berkepanjangan, bahkan kondisi badan tidak diperhatikan. Kelemahannya adalah pada alat pernafasan dan paru-paru.

Selain itu ada pula beberapa penyakit kulit, gatal-gatal, bisul, bahkan kelamin, penyakit tulang atau reumatik. khususnya kelemahan sendi-sendi kaki. Bahkan pada usia diatas 30 tahun dapat terserang kelumpuhan.

Tentu saja dalam bidang kesehatan, lebih utama mencegahnya daripada mengobati. Pencegahan untuk sakit paru-paru adalah berfikir positif jangan banyak berangan-angan yang bukan-bukan. Gizi dan vitamin, dengan makan teratur dan jangan meninggalkan sayur serta buah yang mengandung Vitamin C. Keteraturan hidup dan juga rileks, tidur teratur pula. Tentu saja semua ini sulit dilakukan orang Kasanga, tetapi dengan kesungguhan dan tekad yang kuat untuk masa depan, pasti akan berhasil.

Selain itu diperlukan juga senam atau berolahraga secara teratur. Dapat memilih olahraga yang cocok, khususnya untuk melatih urat kaki dan pinggul.

PEKERJAAN YANG COCOK
Para Pakar Astrologi Kejawen dalam mendata tentang pekerjaan yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KASANGA", khususnya dengan membuat perumusan dan  mendatanya, ialah dengan mengelompokan hari kelahiran menjadi tiga kelompok. Pengelompokan hari lahir dan bidang pekerjaan yang cocok adalah sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Orang terlahir dalam mangsa Kasanga, dan termasuk dalam kelompok ini, bidang pekerjaan yang cocok baginya adalah sebagai karyawan/pegawai bidang humas, menjadi pengarang, kolomnis, atau Wartawan, Dapat juga berprofesi sebagai Paragnos/Paragnosa. Tetapi pekerjaan yang sesuai dengan jiwa dan hobi senang bergerak dan bepergian ialah sebagai wartawan atau koresponden dari mass media cetak maupun elektronika. Bidang pekerjaan ini yang akan mengantarkan anda dalam kesuksesan karier.

2. Dwi
Untuk kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin. Orang Kasanga yang terlahir pada kelompok ini mempunyai bidang pekerjaan yang cocok dan akan mengantarkan sukses karier dalam profesi ahli kejiwaan (psikolog). Profesi ahli Kejiwaan itulah pekerjaan yang paling cocok. Tetapi selain dari pekerjaan itu, ada pula beberapa bidang pekerjaan yang cocok, yaitu travel biro dan pariwisata, bekerja pada apotik, toko obat, jamu, hotel, night club, pub, dan tempat hiburan lainnya.

3. Tri
Pada kelompok ketiga adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Orang Kasanga yang terlahir pada kelompok ini pekerjaan yang cocok ialah di perkapalan. Tetapi ada beberapa pula pekerjaan yang cocok, yaitu sebagai karyawan di galangan kapal, dapat juga sebagai mandor maupun bagian gudang. Namun yang paling cocok adalah pekerjaan dalam bidang perkapalan. Pekerjaan itulah yang akan meningkatkan karirnya.

Demikian pendataan Pekerjaan Yang Cocok yang akan mengantarkan orang Kasanga kepuncak kariernya. Semoga diteliti dan dipertimbangkan dengan benar dan baik-baik.

REJEKI & PENGHIDUPAN
Pendataan berikut ini adalah untuk Orang Kasanga, hal-hal yang menyangkut dengan Penghidupannya. Tetapi Astrologl Kejawen dalam menentukan keadaan penghidupan orang Kasanga, mengadakan penelitian dengan mendata lewat Hari kelahiran dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Eka
Orang Kasanga kelompok kesatu adalah mereka yang lahir hari Minggu, Rabu dan Jumat. Dalam kelompok pertama ini keadaan Rejeki dan Penghidupannya cukup baik, rejekinya banyak. Tetapi sayangnya mempunyai jiwa sosial yang berlebihan sehingga menjurus ke pemborosan. Walaupun begitu, orang Kasanga kelompok ini, selalu ada saja yang rnentransfer uang padanya. Tetapi kalau sampai umur 30 tahun ke atas tidak mau mengkoreksi diri dan mengubah cara hidup, maka pada hari tuanya akan mengalami kemelaratan tanpa ada yang mempedulikan.

2. Dwi
Orang Kasanga pada kelompok ini adalah yang kelahiran hari Senin. Dalam kelompok kedua ini, adalah orang Kasanga yang bernasib kurang baik. Bila telah mencapai rejeki lumayan, ada-ada saja gangguan dan pemborosan yang harus dilakukannya. Nasibnya itu akan terus berlangsung hingga berumur 36 tahun. Barulah pada usia 42 ke atas dapat memperbaiki jenjang ekonominya, untuk bekal hari tua dan keturunannya. Walaupun dalam bidang ekonomi mungkin membaik, tetapi ganti mengalami kerepotan dalam keluarga. Kurang bahagia dalam keharmonisan berkeluarga. Anak dan isterinya seolah memusuhi. Kembali kepada sifat orang Kasanga, walaupun dia menderita tetapi dapat tersungging senyum di bibir.

3. Tri
Kelompok kelahiran mangsa "Kasanga" hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Kelompok ketiga ini mempunyai keberuntungan sosialnya sangat baik.Anda tergolong kelompok orang Kasanga yang selalu mendapat keberuntungan. Segala usahanya selalu berhasil. Tidak pernah kekurangan uang. Lebih-lebih setelah menikah, rezekinya lebih baik, bahkan dapat diibaratkan "Selalu Diberkahi Dewanya", artinya segala usahanya mendatangkan uang yang berlimpah-limpah. Pada usianya yang telah lanjut 40 tahun ke atas, rejekinya terus menumpuk bahkan di hari tua dapat menjadi orang yang kaya raya dan dermawan. Bahkan ada yang mendirikan rumah Yatim Piatu untuk menyalurkan desakan jiwa sosialnya.

SAAT YANG TEPAT
Mangsa "KASANGA" tanggal 2 Maret - 26 Maret dalam pengaruh Batara Bayu. Mempunyai saat-saat yang baik untuk melakukan suatu pekerjaan yang besar atau utama bagi kepentingan pribadi orang Kasanga.

Saat terbaik dalam setiap tahunnya, jatuh pada tangal 12 Mei sampai dengan 9 Juni. Pada saat itu seolah cipta jadi, apa yang direncanakan dan dikerjakan selalu berhasil.

Lebih-lebih kalau dalam tanggal-tanggal tersebut, mempergunakan hari Kamis, Selasa, dan Minggu. Tetapi yang terbaik adalah pada hari Kamis, untuk memulai pekerjaan yang terpenting maka akan berhasil.

HOBI
Orang kelahiran mangsa "KASANGA" mempunyai beberapa hobi antara lain sebagai berikut:
1. Barang-barang seni, khususnya Melukis.
2. Makanan enak.
3. Perjalanan/bertamasya dan berbelanja.
4. Membaca buku apa saja, khususnya Spiritual.
5. Bergaul dengan siapa saja.

JODOH
Orang kelahiran Mangsa "KASANGA" mempunyai calon pasangan hidup yang sesuai dan cocok adalah dengan kelahiran rnangsa "KASO" (23 Juni - 2 Agustus). Dalam kehidupan berumah tangga dapat mencapai keharmonisan, kedua belah pihak saling dapat menyesuaikan diri. Tidak ada pertengkaran yang berarti, sampai hari tua.

Tetapi ada pula beberapa calon yang dapat menjadi jodohnya, mereka itu adalah orang-orang yang terlahir pada mangsa "KALIMA" (14 Oktober - 9 November) atau kelahiran mangsa "DESTA" (20 April - 12 Mei). Baik pula dengan sesama kelahiran mangsa "KASANGA".

Apa yang telah diutarakan oleh para Astrolog tersebut, tidaklah menutup kemungkinan terjadinya pernikahan dengan mangsa lain. Hanya saja pernikahannya akan mengalami banyak gangguan atau masalah, sehingga akan mengurangi keharmonisan suatu pernikahan, meskipun orang Kasanga selalu dapat tersenyum menghadapi kegetiran pernikahan atau rumah tangganya itu.

Orang "KASANGA" dalam memilih jodoh tidak melalui perkenalan langsung. Dia akan mengalami kesulitan dalam perkenalan pertama dengan lawan jenisnya. Maka pada umumnya, perkenalannya dengan calon pasangan hidup melalui perantaraan orang lain.

Orang Kasanga dalam hal permainan ranjang cukup baik dan bervariasi. Hal itu dapat terjadi karena orang Kasanga mempunyai daya khayal yang tinggi. Tetapi sebenamya tidak menggemari permainan ranjang. Lebih senang bercumbu, karena hal itu akan lebih menenteramkan hatinya.

Orang Kasanga mempunyai rasa bertanggung jawab yang sangat kuat terhadap keluarganya. Begitu pula laki-laki Kasanga mempunyai andil yang sangat besar dalam mendidik anak-anaknya. Semua itu disebabkan sifatnya yang lembut, ramah, dan sabar. Sehingga anak-anaknya pun mendapat bimbingan yang cukup.

BATU PERMATA YANG COCOK
Ada beberapa jenis batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KASANGA". Selain sebagai permata aksesoris, batu permata mempunyai khasiat yang sangat berguna bagi si pemilik yang mempercayainya.

Adapun batu permata yang cocok bagi orang "KASANGA" adalah sebagai berikut:

1. Blue Sapphire = Saffir Biru
Selain indah untuk aksesoris, berkhasiat juga sebagai menolak racun, penyakit menular, sakit kulit, sakit panas, dan melindungi mata dari kerusakan penyakit cacar.

2. Amethyst = Kecubung Kasihan
Batu permata ini indah, berwarna ungu, ungu muda atau ungu tua kemerahan, lebih tampak indah kilaunya kalau digosok faset berlian. Sebagai aksesori sangat indah dan mempunyai pembawaan lembut dan dapat mendatangkan rasa kasih. Selain itu juga mempunyai khasiat untuk mencegah mabuk minuman keras, menolak bahaya racun, keracunan, dan mencegah sakit jantung.

3. Emerald = Batu Jamrud
Batu Jamrud hijau ini yang bagus dapat mencapai harga puluhan juta rupiah dalam ukuran sebesar biji asem. Bagi yang percaya Jamrud mempunyai khasiat mencegah sakit kepala.

WARNA YANG IDEAL
Bagi orang kelahiran mangsa "KASANGA" ada beberapa warna yang ideal baginya, antara lain: Hijau, Merah tua, Hitam, Putih, Biru tua, dan Abu-abu.

Adapun warna yang paling cocok adalah Abu-abu. Warna yang ideal di sini, adalah warna yang paling tepat dan baik dipakai oleh orang kelahiran mangsa Kasanga, termasuk juga warna untuk interior rumahnya.

BUNGA
Ada beberapa jenis bunga yang dapat membangkitkan semangat bahkan dapat mendatangkan inspirasi bagi orang "KASANGA", yaitu bunga:
1. Melati.
2. Lily putih.
3. Gradiol, Suflir, Anggrek Scorpio.
4. Mawar Merah Tua, Mawar Margareta.
5. Gadena atau Ceplok Piring.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KAWOLU “ 9 Oct 2011 7:28 PM (13 years ago)


Mongso KAWOLU - Hajrah Jroning Kayun
4/5 Februari - 1 Maret


KEADAAN UMUM
Orang yang terlahir pada tanggal 4/5 Februari - 1 Maret, termasuk kelahiran mangsa "KAWOLU" dengan candra "Hajrah Jroning Kayun", yang artinya merana didalam hati, menangis batin. Lamanya orbit 27 hari. Walaupun menangis dalam batin, atau sedih tetapi suatu keberuntungan bahwa mendapat pancaran sakti Batara Brama, yang selalu hangat dan keras.

Batara Brama adalah putera Batara Guru yang kedua dari ibu Batara Uma. Batara Brama mempunyai tekad membasmi segala sifat keburukan, yang ada di bumi ini. Sifatnya keras dan cepat marah, tetapi cepat pula reda setelah menyadari bahwa tidak pada tempatnya dia marah.

Orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" mempunyai pengaruh yang besar sekali dari Batara Brama. Berwibawa dan disenangi oleh masyarakat sekitarnya. Karena dia pandai bergaul, bahkan dia sanggup memecahkan berbagai masalah yang dialami oleh masyarakat.

Bagi orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" sungguh sangat beruntung karena mendapat pengaruh Batara Brama sehingga dapat pula memiliki watak dan sifat Batara Brama. Terutama sifat yang mulia dan peduli dengan lingkungannya.

Sehingga dengan demikian banyak orang yang segan kepadanya. Maka masuk akal kalau golongan orang "KAWOLU" ini banyak yang menjadi pemimpin masyarakat atau pemimpin organisasi massa. Perjuangannya benar-benar tanpa pamrih dan tanpa ambisi pribadi. Dia hanya ingin menegakkan keadilan dan kebenaran.

Perjuangannya kepada lingkungan ditempat dia bergaul adalah untuk memperjuangkan dan membantu segala kesulitan bagaimanapun rumitnya. Dia tidak akan berhenti berjuang dan memperjuangkan nasib orang-orang yang menderita. Karena dia ingin mengenyahkan segala sifat jahat dan ketidakadilan dalam kehidupan di masyarakat.

Maka tidak mengherankan pula kalau orang "KAWOLU" sering terlibat dalam suatu gerakan massa. Hatinya lembut penuh kasih sayang, tetapi mudah terbakar amarahnya kalau mendengar sesuatu yang tidak benar.

Begitu pula didalam kalangan keluarganya sendiri, dia termasuk keras dan disiplin tetapi penuh kasih sayang dan pengertian. Dalam pergaulannya dengan sahabat dan kawannya pun, dia akan berbuat keras bila menganggap ada suatu yang tidak senonoh. Tetapi bila temyata dia salah paham dan keliru menuduh seseorang, maka dia dengan sifat jantan mengakui kesalahannya dan mau pula minta maaf.

Dengan sifat-sifat yang terpuji dan teruji itulah dia sangat disegani dan berwibawa di lingkungannya. Kelebihannya adalah karena orang "KAWOLU" mempunyai motto "Belajar Seumur Hidup" tidak ada hentinya belajar dan menimba ilmu, dari guru maupun dari buku.

Budi bahasanya halus, lagi pula dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Baik itu kalangan bawah, menengah, maupun kalangan atas dia dapat menyesuaikan diri.

Bersahabat dengan orang "KAWOLU" sungguh sangat menyenangkan. Karena kesannya yang menarik itu banyaklah orang yang hormat kepadanya. Sehingga dia selalu terkemuka walaupun bukan dia yang menonjolkan diri ke muka. Sebenamya orang "KAWOLU" tidak mempunyai ambisi untuk terkemuka atau jadi pemuka. Yang menjadi ambisinya adalah "membasmi kejahatan dan menegakkan keadilan dan ketentraman di muka bumi ini". Hal itu tersirat dalam pergaulan sehari-hari, sering membantu orang kesusahan dan membela orang yang lemah dan tidak bersalah.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "KAWOLU" lamanya 27 hari, yaitu mulai  tanggal 4/5 Februari sampai dengan tanggal 1 Maret. Pada saat itu sedang musim hujan. Hujan lebat sering mengguyur bumi, bahkan sering pula terjadi hujan disertai angin kencang melanda diberbagai tempat. Angin datang dari arah Barat Daya menuju Timur Laut dengan kekuatan kencang. Hawa terasa dingin di malam hari, bahkan berembun.

Keadaan pertanian, padi mulai menghijau. Kucing gaduh birahi, kunang-kunang kelap-kelip berterbangan di sawah. Bila senja tiba, terdengar cenggeretnong memperdengarkan suaranya.

Pada mangsa "Kawolu" tersebut petani telah panen jagung dan anak-anak bergembira membakar jagung sambil berdendang menghilangkan rasa dingin.

KEADAAN FISIK
Orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" mempunyai bentuk fisik yang sangat bagus. Baik laki-laki maupun wanita kelahiran Kawolu pada umumnya berparas tampan dan cantik. Potongan tubuhnya sedang, dahinya lebar berbentuk persegi. Berhidung mancung, mata bulat, dagu bak lebah bergantung, daun telinganya lebar dan tebal. Dengan sepasang bibirnya yang cukup manis kalau tersenyum dan sangat memukau saat berbicara.

Tidak mengherankan kalau orang Kawolu sangat menarik dalam pergaulan, kata-katanya sangat enak didengar. Langkah kakinya tampak mantap, menggambarkan kemantapan hatinya.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Sejak masih kanak-kanak jiwa penolongnya sudah tampak benar. Karena anak-anak Kawolu tidak pernah membeda-bedakan antara kawan satu dengan kawan lainnya. Mana yang dipandang memerlukan bantuan, dia akan membantunya.

Dimanapun tempatnya, anak kawolu selalu gampang mencari kawan. Gampang bergaul dan dimana-mana disenangi, karena anak Kawolu pada umumnya pandai berbicara dan pandai bercerita.

Walaupun masih usia anak-anak tetapi dapat mengerjakan banyak pekerjaan yang umumnya dikerjakan oleh orang dewasa dengan sempuma. Begitu pula perhatiannya dalam bidang pendidikan sangat tinggi, kesempatan belajarnya selalu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Seperti juga fasilitas perpustakaan di sekolah maupun perpustakaan umum dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari buku-buku yang dipandangnya dapat menambah khasanah wawasan pengetahuannya.

Keistimewaan pada anak-anak Kawolu adalah sebagian besar dari anak-anak Kawolu sejak usia muda sudah mulai terangsang gairah seksnya. Bahkan ada pula yang sejak usia 9 tahun sudah mulai terangsang birahinya. Hal ini memerlukan perhatian dari pihak orang tua untuk lebih mengawasi & mengarahkannya.

KEADAAN MASA REMAJA
Pada tingkat usia ini, jiwanya mulai berkembang. pikiran mulai dipergunakan walaupun masih mengutamakan perasaannya. Tetapi akal budinya mulai dapat gunakan semestinya. Sehingga banyak hal yang mungkin dapat merugikan dirinya dapat dikurangi. Walaupun dihilangkan sama sekali tidak dapat. Karena orang "KAWOLU" lebih mengutamakan perasaan dari pada pikiran.

Kawan-kawannya lebih banyak dan mereka sangat bergantung kepadanya, semua itu dapat terjadi karena orang "KAWOLU" lebih banyak menolong baik tenaga, pikiran maupun uang. Hatinya penuh rasa welas asih terhadap orang lain. Kalau sudah membantu orang, tidak lagi memperhitungkan untung dan rugi. Pertolongan yang diberikannya itu benar-benar tanpa pamrih. Tetapi yang ditolongnya justru malah menyakitkan hatinya, bahkan ada yang sampai hati menipunya. Orang Kawolu tidak akan merasa dendam atau marah, tetapi dia akan sedih dan menangis. Sedih dan menangis karena merasa dirinya tidak mampu berbuat banyak untuk menolong sesamanya.

Tetapi untuk selanjutnya dia tidak akan berbuat apa-apa lagi terhadap orang yang mengecewakan dirinya itu. Tetapi hal itu tidak akan berjalan lama, karena begitu orang tadi mau minta maaf, maka tidak ada masalah lagi. Hubungan kembali baik, bahkan akan lebih baik lagi daripada hari-hari sebelumnya.

Kelemahan bagi orang "KAWOLU" adalah pada tulang belakang dan mata. Dengan demikian maka harus lebih berhati-hati ketika membaca buku, karena hobinya membaca sangat besar sekali. Maka dia harus selalu membaca buku dengan duduk yang benar dan dengan penerangan yang cukup. Sehingga tulang punggung tidak terganggu, begitu pula dengan cukup penerangan tidak akan mengganggu matanya.

Disamping itu juga senam atau berolahraga merupakan suatu upaya menjaga kesehatan yang utama dan baik. Ada pula petunjuk untuk menghindari gangguan mata adalah dengan minum air sari wortel dan madu setiap pagi selama beberapa minggu secara teratur.

Kembali lagi tentang sifat pemurah dan pemarah. Dua sifat yang sebenarnya saling bertentangan itu tetapi satu hakikinya. Pemurah artinya memberikan sesuatu kepada orang lain, pemarah artinya mudah memberikan kemarahan kepada orang lain. Dia akan sangat marah kalau menyaksikan ada pengganggu datang mengusik orang lain, begitu pula dia akan marah menyaksikan suatu kepalsuan. Maka akan dibelanya mati-matian orang yang benar dan tertindas. Sifatnya tidak senang menyerah terhadap kesulitan, walau seberapapun sulitnya. Di samping itu dia juga senang bergurau dan ramah, serta banyak senyumnya.

CIRI KHAS
Orang kelahiran mangsa "KAWOLU" mempunyai beberapa ciri khas yang menarik, diantaranya yaitu suka berkorban demi orang lain. Dapat menyembunyikan penderitaan batinnya sendiri, yang bersamaan dengan itu dia harus menolong orang lain, tanpa mempedulikan resiko yang mengancam dirinya sendiri. Meskipun cukup sering ada pihak-pihak lain yang memfitnah ataupun menggosipinya, tetapi orang "KAWOLU" tetap saja berani menghadapi tantangan apapun untuk tetap membantu dan membahagiakan orang lain.

Berani mengemukakan pendapatya walaupun mendapat tantangan dan hinaan dari masyarakat sekelilingnya. Yang nantinya setelah terbukti pendapatnya itu benar, dia akan dikagumi dan disanjung orang. Tetapi orang Kawolu akan menghindar, karena dia tidak mengharapkan sanjungan dan pujian itu. Karena keluhuran jiwanya disertai pancaran matanya yang penuh wibawa dan kelembutan wajahnya dengan senyum yang memukau, dapat menenteramkan hati orang gila yang sedang mengamuk. Kemudian dapat dibujuk dan menurut untuk mendapatkan perawatan.

Walaupun begitu dapat pula terjadi bahwa orang Kawolu bersifat keras dan pemarah serta senang mencampuri urusan orang lain yang bertujuan ingin menjadi penengah dan pendamai.

Walaupun begitu, kalau kurang hati-hati dalam pergaulan maupun pengarahan sejak kecil dapat berbalik menjadi penjahat. Dapat menjadi orang yang diperalat dengan memanfaatkan kelebihan-kelebihan orang "KAWOLU" tersebut. Kewaspadaan perlu selalu ditanamkan kepada orang Kawolu, khususnya bidang agama, budi pekerti luhur dan kesadaran bermasyarakat.

IKATAN PERSAHABATAN
Banyak sahabatnya, karena didalam pergaulan orang "KAWOLU" sangat menyenangkan dan menarik simpati orang lain. Sehingga banyak sahabatnya. Semua itu dapat terjadi karena orang Kawolu tidak pernah bertengkar dengan orang lain, berjiwa tenang, sabar, baik hati, dan setia kawan.

Dia mempunyai kepekaan batin yang kuat, berbakat menjadi paranormal. Dia dapat mengetahui kalau ditipu, walaupun dia tidak akan membongkar kasus itu kepada orang lain bahkan dia bersikap seolah tidak mengetahuinya.

Sahabat yang dapat seiya sekata dengan orang "KAWOLU" adalah orang kelahiran mangsa "KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Disamping itu juga cocok dengan kelahiran mangsa "SADDHA" (13 Mei - 22 Juni) dan kelahiran mangsa "KASADASA" (27 Maret - 19 April). Demikianlah sahabat yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KAWOLU" yang berarti sahabat yang mengerti akan dirinya.

KEADAAN KESEHATAN
Orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" pada umumnya jarang menderita sakit. Kalau terkena penyakit biasanya adalah penyakit umum seperti influenza dan batuk.

Bila terlalu menuruti perasaan dan emosinya tanpa dapat mengendalikan diri dengan mengutamakan pikirannya. Maka orang Kawolu akan mudah tergelincir dan memasuki lingkaran-lingkaran masalah yang rnenghanyutkannya dalam kesibukan dan pemerasan tenaga yang luar biasa. Karena orang kawolu tidak akan mengenal waktu kalau sudah mempunyai kesanggupan, bahkan dia mampu bekerja terus-menerus setiap hari lebih dari 18 jam. Kalau hal itu terjadi, maka gawatlah kondisi badannya.

Gangguan yang dapat terjadi adalah pada punggungnya, matanya, bahkan dapat juga mengalami mengganggu syaraf, jantung, peredaran darah, maupun rasa pusing yang berkepanjangan.

Memang perlu diakui bahwa pada umumnya orang Kawolu tahan terhadap gangguan penyakit. Tubuhnya tegap dan tegar selalu.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" ada beberapa bidang pekerjaan yang cocok baginya. Tetapi berbagai bidang pekerjaan tadi kalau dipilih akan membingungkan. Maka untuk lebih mendekatkan suatu pilihan yang tepat, maka ilmu kejawen membaginya menjadi tiga kelompok utama, kelompok itu berdasarkan hari kelahirannya. Adapun penjabarannya sebagai berikut ini:

1. Eka
Kelompok pertama, adalah mereka yang terlahir hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka ini ada beberapa pekerjaan yang cocok, yaitu wiraswasta mengusahakan biro perjalanan dan pariwisata, toko alat-alat elektronik, bengkel motor dan mobil. Tetapi yang paling cocok adalah pekerjaan dibidang perdagangan alat-alat elektronik. Dinamakan yang paling cocok, karena dengan usaha ini akan memungkinkan lancarya pekerjaan dan karier tanpa adanya hambatan yang berarti.

2. Dwi
Kelompok kedua, adalah mereka yang terlahir pada hari Senin. Mereka ini mempunyai kesempatan bekerja diberbagai bidang. Diantaranya adalah sebagai karyawan suatu perusahaan, pemegang pembukuan, juga dapat wiraswasta sebagai seniman, pelukis, penyanyi, pemusik, pengarang, atau wartawan. Juga dapat menjadi sekretaris, tidak pula tertutup kemungkinan untuk menjadi mubalig, pendeta, atau guru agama. Tetapi yang paling cocok adalah sebagai pengarang. Kalau pilihan profesi sudah tepat, maka karirnya akan berjalan mulus tanpa hambatan yang berarti, bahkan dapat menjadi kaya dan ternama karenanya.

3. Tri
Kelompok ketiga, adalah mereka yang terlahir hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini mempunyai kesempatan bekerja sebagai pegawai negeri, pegawai swasta, guru, dosen, juga dapat terjun dibidang politik, bahkan dapat juga sebagai seniman panggung, aktor atau aktris. Bahkan dapat juga sebagai paranormal atau ahli Kebatinan. Tetapi profesi yang akan mengangkat derajat dan sukses adalah sebagai pegawai negeri, pada jabatan yang diembannya akan terus mengalami peningkatan yang kadang luar biasa, karena dinilai oleh pemerintah telah berjasa, memberi teladan, dan sebagainya hingga kariernya akan terus menjulang hingga mencapai jabatan tertinggi.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Untuk mengetahui kehidupan orang kelahiran mangsa "KAWOLU" baik itu tentang besar kecilnya rejeki maupun penghidupannya, maka oleh pakar Horoskop Jawa mereka itu dikelompokkan menurut hari kelahirannya. Sedangkan pengelompokan itu terdiri dari tiga kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok pertama terdiri dari hari kelahiran Minggu, Rabu dan Jumat. Pada Kelompok ini, mempunyai rejeki yang baik. Mendapatkan sumber uang yang tak ada kering-keringnya, mendapat kemudahan dalam mencari uang, bahkan sering terjadi dia mendapat rejeki yang tiba-tiba dan tidak terduga. Kalau rejeki-rejeki yang gampang tadi telah berkumpul, maka tidak mengherankan kalau orang Kawolu kelompok ini dapat kaya raya. Walaupun begitu dia selalu memperhatikan orang tua, dan saudara-saudaranya, segala kekurangan mereka dibantunya. Bukan saja membantu keluarga sendiri, orang lain pun dibantunya.

2. Dwi
Kelompok kedua ini adalah kelahiran hari Senin. Kelompok ini mempunyai nasib agak berlainan dengan yang pertama. Ada sedikit hambatan, tetapi bersamaan dengan umur yang meningkat, setelah berumur lebih dari 36 tahun mulailah keberuntungannya baik sekali. Bahkan dapat mencapai suatu diluar perhitungannya, suatu yang luar biasa. Kalau pegawai akan mendapatkan kedudukan yang tinggi, kalau pedagang akan mendapat keuntungan yang besar sekali. Walaupun pada usia muda kurang keberuntungannya, tetapi ada saja rejekinya dan jarang mengalami kesulitan keuangan.

3. Tri
Kelompok ketiga ini, adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Orang "KAWOLU" yang termasuk dalam kelompok ini, mempunyai jalan penghidupannya kurang bahagia, tidak tenteram, dan selalu ada-ada saja masalah didalam rumah tangganya. Tetapi dalam segi rejeki atau keuangan sangat melimpah. Banyak keberuntungannya dalam segi rejeki, bahkan hidupnya bisa menjadi kaya raya. Pada umumnya orang kelompok tiga ini sangat rukun dengan saudara-saudaranya. Walaupun kurang beruntung dalam berumah tangga, tetapi sukses dalam berusaha dan baik dalam karirnya.

SAAT YANG TEPAT
Sebenarnya ada saat-saat yang tepat bagi setiap individu untuk suatu hal hingga tercapailah keberhasilan yang dikehendaki. Pedagang pada suatu saat akan mendapatkan keuntungan yang sangat besar, begitu pula seorang kontraktor akan mendapat tender yang bernilai milyaran rupiah. Ada pula kebalikannya, meski bagaimana caranya akan mengalami kebangkrutan, bencana, kecelakaan, dan gulung tikar.

Hal itu dapat terjadi karena dalam kehidupan ini ada saat-saat yang baik. Apapun yang kita lakukan, kalo bertepatan pada saat baik itu, maka hasilnya akan luar biasa.

Bagi orang kelahiran mangsa "KAWOLU" saat-saat baik itu adalah pada akhir bulan Februari sampai tanggal 15 Maret pada setiap tahunnya. Pada saat tersebut menurut kejawen, Batara Brama sedang memancarkan berkahnya ke Mayapada, khususnya kepada orang-orang mangsa "KAWOLU" dengan hari-hari yang baik pula, yaitu hari Sabtu, Selasa dan Rabu. Jadi pilihlah Bulan dan Hari yang cocok untuk mengerjakan sesuatu yang dipandang sangat penting. Seperti mendirikan rumah, membuka warung, toko, atau membuka suatu usaha apa saja. Insya Allah akan berhasil dengan sangat gemilang dan tidak ada hambatan apa pun.

HOBI
Setiap orang mempunyai sesuatu yang menjadi kegemarannya, atau paling digemarinya. Dengan memanfaatkan kegemarannya itu maka semangatnya akan bangkit kembali. Bagi orang kelahiran mangsa "KAWOLU", mempunyai beberapa hobi diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mendengarkan musik.
2. Melukis.
3. Menari, baik tari tradisional maupun modern.
4. Bergaul dan berorganisasi.
5. Petualangan, naik gunung, masuk hutan, dan berlayar.
6. Membuat eksperimen otodidak, kimia, maupun mekanik, dan elektro.
7. Mempelajari ilmu Spiritual atau Parapsikologi.

Ternyata kegemaran atau hobi yang kemudian ditekuni, bisa menjadi profesi yang dapat mendatangkan uang.

JODOH
Orang yang terlahir pada mangsa "KAWOLU" mempunyai jodoh yang sesuai dengan pribadinya. Seperti juga memilih sahabat, maka begitu pula dalam perjodohan.

Yang utama adalah kecocokan sifat dan pendapat, yang akan menciptakan suatu keharmonisan dalam ikatan suami isteri. Mereka yang sama-sama terlahir pada mangsa "KAWOLU" adalah yang paling cocok dan harmonis.

Tetapi juga tidak mengurangi kemungkinan yang cukup baik dan kecocokan dengan kelahiran mangsa "KANEM" (10 November - 22 Desember), mangsa "KAPAT" (19 September - 13 Oktober), dan mangsa "SADDHA" (13 Mei - 22 Juni).

BATU PERMATA YANG COCOK
Orang kelahiran mangsa "KAWOLU" ada beberapa batu permata yang cocok dan mendatangkan keberuntungan dan mantap dipakainya. Baik itu sebagai aksoseri maupun sebagai ajian atau batu aji.

Karena Batu Aji atau Batu Permata, bukan saja dari segi keindahan yang dipilih oleh penggemarnya tetapi bagi mereka yang percaya atau mempercayainya, Batu Aji itu mempunyai khasiat atau keampuhannya juga. Bagi orang kelahiran Mangsa "Kawolu", Batu Permata yang cocok sebagai berikut:

1. Blue Sapphire = Saffir Biru
Batu Permata ini selain indah pancaran cahaya biru safirnya, juga mempunyai khasiat dapat menolak berbagai penyakit, seperti sakit kulit, keracunan, sakit panas, penyakit menular, dan melindungi mata dari berbagai penyakit.

2. Kalimaya
Batu ini selain keindahan kilaunya yang beraneka warna seperti pelangi, berkhasiat juga untuk menyembuhkan impotensi dan menyembuhkan sakit mata.

3. Amethyst
Batu amethyst atau kecubung kasihan ini mempunyai keindahan yang lumayan juga. Lebih-lebih yang ungu kemerahan dengan gosok faset atau gosok berlian, maka tampaklah kilauan yang memukau seolah berlian ungu kemerahan yang pancaran cahayanya gemerlapan juga. Selain keindahannya ada pula yang percaya dengan kekuatan magisnya, yaitu bisa mendatangkan rasa kasih sayang dan rasa tentram terhadap si pemakainya. Begitu pula dapat untuk mencegah mabuk minuman keras, mencegah sakit jantung, dan menolak bahaya racun.

Demikianlah beberapa Batu Permata yang cocok bagi orang kelahiran Mangsa "KAWOLU" dengan demikian agar menjadikan perhatian, jangan mengenakan batu permata sembarangan, karena kalau tidak cocok dapat menimbulkan masalah.

WARNA YANG IDEAL
Kalau yang terdahulu kita membicarakan masalah Batu Permata, maka warna pun ada yang serasi ada yang tidak bagi si pemakainya. Yang dimaksudkan dengan warna di sini adalah warna yang berhubungan dengan busana, cat rumah, dan keserasian interior.

Dengan menemukan warna yang ideal, maka akan lebih mantap dan percaya diri. Adapun warna tersebut adalah biru tua, merah jingga, merah muda, dan hijau daun muda.

Tetapi warna yang paling cocok adalah jenis warna hijau, baik itu hijau pucuk daun, maupun hijau tua.

BUNGA
Bunga bagi orang kelahiran mangsa "KAWOLU" juga tidak sembarang bunga, tetapi ada beberapa jenis bunga yang cocok baginya. Bunga-bunga yang cocok itu besar sekali pengaruhnya bagi pribadi orang Kawolu. Bunga-bunga tersebut adalah:

1. Bunga gradiol yang berwarna biru.
2. Bunga mawar merah, jingga, dan merah muda.
3. Bunga aster merah muda, merah jingga, dan ungu.
4. Bunga anggrek katleya.

Demikian beberapa jenis bunga yang cocok untuk orang kelahiran mangsa "KAWOLU". Bunga-bunga itu akan membangkitkan dorongan semangat juang untuk menempuh alur kehidupannya menuju sukses.
Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KAPITU “ 8 Oct 2011 7:19 PM (13 years ago)


Mongso KAPITU - Wisa Kentas Ing Maruta
23 Desember - 3 Februari


KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir tanggal 23 Desember - 3 Februari, adalah termasuk kelahiran mangsa "KAPIT'U" dalam kuasa Batara Endra. Mangsa Kapitu lama orbit 43 hari dan candranya "Wisa Kentas Ing Maruta" yang artinya "Bisa Disapu Angin" bersih dan bahagia.

Besar pengaruh sakti Batara Endra, dewa yang menguasai Surga itu tentu saja tidak senang dengan bentuk-bentuk kejahatan. Begitu pula orang kelahiran mangsa "KAPITU" mempunyai sifat baik dan bersih. Dapat juga tampil sebagai seorang pemimpin yang penuh disiplin dan tegas serta jujur. Maka orang Mangsa "KAPITU" selalu disegani oleh kawan-kawannya, baik dalam pergaulan di masyarakat, maupun dalam pekerjaan dan organisasi.

Batara Endra sebagai kuasa Junggringsalaka (tempat tinggal para dewa) bahkan tempat tinggal Batara Guru yang disebut Kaendran juga dalam pengawasan Batara Endra. Batara Endra juga bertugas menyampaikan anugrah-anugrah kepada semua umat. Maka tidak mengherankan kalau Batara Endra mempunyai sifat adil dan melawan segala bentuk kejahatan dengan penuh bijaksana.

Pada waktu dilahirkan Batara Endra membuat gara-gara, yaitu angin besar berhembus, hujan lebat, badai dan petir menyambar-nyambar bahkan diceritakan kalau air laut sampai terhempas ke darat.

Begitu pula orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" keadaan alam dilanda hujan dan topan. Hujan lebat dan prahara ribut, hingga timbul bencana banjir di mana-mana. Tentu saja tidak semua orang yang terlahir di mangsa "KAPTTU" mengalami hal tersebut. Walau pun pada saat itu sedang musim Penghujan, namun kelahiran seorang manusia ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa. Walaupun begitu Tuhan menurunkan juga ilmu-ilmu untuk kepentingan Umat dan memelihara kelestarian semesta alam. Maka orang Kapitulah yang mempunyai tugas berat untuk menjaga lingkungan hidup.

Sifat-sifat orang Kapitu tegas dan jujur serta rajin bekerja. Dia mampu mempengaruhi orang-orang disekitarnya, seolah-olah dialah pemimpin kelompok itu. Padahal dia berpengaruh bukan karena sebagai pemimpin, tetapi karena mempunyai wibawa dan disegani.

Tentu saja semua yang digambarkan di sini merupakan pandangan secara garis besar. Jadi tidak semua orang yang terlahir pada mangsa Kapitu harus sama. Karena akan mengalami perbedaan, bila terlahir pada Wuku, Weton, maupun jam yang berbeda pula. Walau begitu secara garis besar akan nampak sifat khas mangsa "KAPTTU" pada diri mereka.

Batara Endra wajahnya tampan, dagunya lancip dan berjambang. Bila berjalan menunduk. Begitu pula orang yang terlahir pada mangsa Kapitu. Bila pria maka cenderung mempunyai jambang yang cukup lebat dan kalau berjalan menunduk seolah mencari barang sesuatu yang terjatuh. Hal itu juga, menggambarkan sifatnya yang teliti dalam menjalankan segala macam pekerjaan.

Bagi orang yang terlahir pada mangsa Kapitu, jiwanya optimis. Dia tidak pernah mempersoalkan masa depan, karena dia yakin apa yang dikerjakan hari ini menentukan hari esok. Maka hari ini harus dikerjakan secara serius, jujur, bersih, dan penuh rasa tanggung jawab.

Sebagian besar dari orang kelahiran mangsa Kapitu, tampil sebagai pemimpin-pemimpin yang bijaksana, pembaru, dan menentang segala bentuk penindasan atas manusia. Kepemimpinannya berdasarkan kebijakan, bukan kekejaman.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Mangsa "KAPITU" lamanya 43 hari, 23 Desember - 3 Februari. Pada saat itu langit selalu mendung. Hujan turun sehari-hari bahkan dengan curah hujan yang lebat. Angin bertiup dari arah Barat dan tidak menentu dengan kekuatan tinggi. Banjir melanda daratan-daratan dibalik gunung, lembah, ngarai, dan muara-muara sungai.

Karena hujan seolah tidak pernah reda itu, burung-burung, mendapat kesulitan mencari tempat yang teduh dan sulit mencari makan.

Selain itu, pada mangsa Kapitu banyak terjangkit penyakit baik itu indemi, maupun epidemi. Petani tanam padi di sawah. Karena angin yang berhembus kencang setiap saat di musim Kapitu tersebut, maka bulu-bulu rawe dan miang pun banyak berterbangan. Wabah penyakit gampang terjangkit, dari suatu daerah ke daerah yang lain. Maka pada musim itu diberi candra "Wisa Kentas Ing Maruta" yang artinya dalam bahasa Indonesia "bisa tertiup angin", baik itu kenyataan maupun sebagai ibarat. Karena watak orang yang terlahir pada mangsa Kapitu hatinya bersih tidak berbisa, artinya pada umumnya berhati mulia, jujur, dan penuh kasih sayang terhadap sesamanya.

KEADAAN FISIK
Orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" pada umumnya tubuhnya kurus dan tinggi, bentuk dadanya tidak bidang agak tipis (dada burung), wajahnya persegi, dengan bentuk dagu agak panjang, rambutnya hitam tebal dan kaku. Rambut alisnya tebal, begitu pula bulu matanya tampak hitam dan lebat, lehernya jenjang dan bermata bulat.

Yang paling menarik bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU" adalah kalau sedang berjalan seolah tidak menginjak tanah dan kepalanya menunduk seakan mencari sesuatu yang terjatuh.

Selain dari pada itu, orang Kapitu kalau sedang berbicara hal-hal yang serius selalu gagap terpatah-patah, bahkan tampak tidak dapat menyembunyikan gejolak hatinya, hal itu tergambar pada getaran tangannya yang seolah gemetar.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak yang terlahir pada mangsa "KAPITU" pada umumnya mempunyai rasa cinta kasih terhadap kedua orang tuanya secara berlebihan. Dia sangat prihatin bila menyaksikan kesulitan-kesulitan yang dialami orang tuanya, dia ingin membantu untuk menyenangkannya. Maka anak mangsa Kapitu tidak pernah menyulitkan orang tua dengan mengajukan permintaan yang mungkin akan membebani orang tua. Dia mau menerima apa adanya tanpa banyak menuntut.

Sayangnya sebelum umur mencapai dewasa, anak mangsa Kapitu sering menderita sakit. Lebih-lebih penyakit yang menjadi langganannya yakin penyakit panas dingin, influenza, bahkan batuk dan radang tenggorokan.

Dalam pergaulan dengan sesama kanak-kanak baik-baik saja. Dia selalu menghindari bentrokan dengan temannya. Penampilannya sederhana, kurang memperhatikan kemewahan, bahkan alat-alat permainannya pun sederhana, cenderung buatan sendiri lebih disenanginya. Kalau sedang marah, dia akan menjauhi keramaian, duduk menyendiri dan diam. Jarang anak kapitu mau mengakui kesalahannya dan jarang pula bertanya, tentang sesuatu yang sebenarnya dia mengalami kesulitan.

Bidang olah raga, kurang diminatinya. Dia lebih senang menjadi penonton katimbang menjadi pemain.

Masa kanak-kanaknya dilaluinya hanya dengan belajar, khususnya di sekolah. Karena masa anak-anak mangsa '"KAPITU" tidak tertarik terhadap kegiatan di luar belajar dan dia terlalu optimis terhadap kemampuan pribadi.

KEADAAN MASA REMAJA
Kebalikannya dengan apa yang dialaminya pada masa anak-anak. Setelah mencapai tingkat remaja, maka mulailah dia tampil dalam pergaulan yang luas. Sifatnya yang pemalu, tetapi ditopang sifat jujur dan berani berkorban, maka dia dapat tampil sebagai pemimpin.

Sebenarnya dia sangat pemalu dan tidak mau bertanya serta tidak mau mengakui kesalahannya. Tetapi dia mempunyai sifat giat bekerja yang tidak akan berhenti sebelum pekerjaan itu tuntas. Hal itu yang menyebabkan kariernya gampang menanjak.

Ada pula kelemahannya ialah dalam mengambil suatu keputusan. Benar-benar mengalami kesulitan kalau tidak ada seseorang yang mendampinginya karena dia selalu ragu-ragu dalam mengambil suatu keputusan. bahkan yang paling drastis lagi adalah sifatnya yang selalu mencurigai orang lain, walaupun masalahnya hanya kecil. Tetapi dalam soal janji, orang Kapitu dapat menepatinya. Begitu pula tentang prinsip, orang Kapitu berani berkorban untuk mempertahankan prinsipnya. Kalau ada seseorang yang menentang pendapatnya dengan kekerasan maka dia sanggup pula menghadapinya dengan kekerasan. Tetapi dia akan kalah bila lawannya lemah lembut dan membujuknya.

Dalam bidang pekerjaan, orang kelahiran mangsa "KAPITU" mempunyai semangat kerja yang tinggi. Dia berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan sendiri ketimbang menyerahkan kepada orang lain yang belum tentu dapat selesai dengan baik. Tidak jarang pula dari kalangan orang kelahiran mangsa Kapitu membuahkan hasil karya yang mengagumkan. Bahkan hasil karyanya dikagumi oleh dunia Intemasional.

CIRI KHAS
Pada setiap suatu kelahiran pasti ada tanda-tanda khas, bisa juga disebabkan pengaruh sakti mangsa dan kadewan pada saat terlahirnya seseorang.

Seperti yang sudah diungkapkan pada keadaan umum, maka kesederhanaan menjadi prinsip hidup orang kapitu. Bila kita dalam suatu pertemuan, perjamuan, konfrensi, maupun pertemuan akbar lainnya bertemu dengan seseorang yang mempunyai jabatan cukup mantap tetapi cara berpakaian sangat sederhana dan tidak sesuai dengan jabatannya maka sudah dapat dipastikan dia adalah orang KAPITU.

IKATAN PERSAHABATAN
Bagi mereka yang cocok dan mengetahui persis sifat orang kelahiran mangsa Kapitu, maka dia akan menjadi sahabatnya dengan baik. Karena sifat orang Kapitu, bila telah bersahabat berani berkorban apa saja dengan konsekuen.

Dalam pergaulannya dengan kawan sekerja pada umumnya tidak begitu baik, tetapi dia bertanggung jawab untuk memperjuangkan kepentingan kawan sekerjanya itu.

Adapun kawan yang dapat menjadi sahabat paling cocok adalah yang terlahir pada tanggal 26 Agustus - 18 September (KATELU). Selain dari kelahiran mangsa "KATELU" masih ada juga yang cocok, walaupun tidak sebaik mangsa Katelu. Karena dengan mangsa Katelu dia dapat mengalah. Tetapi dengan yang lain kadang-kadang masih bertengkar, khususnya dalam membicarakan nilai prinsip.

Orang lain yang juga dapat menjadi sahabatan adalah mereka yang terlahir pada tangal 20 April - 12 Mei (DESTA), kemudian dengan kelahiran 2 Maret - 26 Maret (KASANGA), dan kelahiran 19 September-13 Oktober (KAPAT).

Sahabat-sahabatnya tadi termasuk orang yang dapat menyelami jiwa dan sifat orang Kapitu. Tetapi kadang-kadang juga dapat khilaf, maka persahabatan mereka terancam retak.

Tetapi dengan sahabat kelahiran "KATELU",  orang "KAPITU" mati kutu. Dia tunduk, dan mau mengalah, walaupun dengan demikian dia harus mengorbankan perasaannya. Tetapi sudah menjadi garis ketentuan dunia, bahwa hidup ini harus berpasangan.

KEADAAN KESEHATAN
Orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" pada umumnya kesehatan tubuhnya kurang baik, sejak masih kanak-kanak sering terserang penyakit panas demam, influenza, sakit tenggorokan, bahkan dapat juga terkena amandel.

Pada tingkat remaja, penyakit pembawaan itu masih terus menghantuinya. Disamping itu masih ada pula penyakit-penyakit yang lain ialah penyakit kulit, rhematik, jantung, pencernaan, dan sakit pinggang. Bagi Wanitanya gampang pula terkena penyakit keputihan bahkan sejak masih masa kanak-kanak.

Kalau sejak dini telah diketahui kelemahan-kelemahan dan kemungkinan serangan penyakit tersebut. Maka sejak dini harus mulai menjaga kesehatan, disertai aktifitas berolahraga pula.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU" banyak sekali bidang pekerjaan yang dapat dikerjakannya sebagai profesi. Tetapi untuk menentukan pekerjaan yang cocok itu perlu dikaji terlebih dahulu.

Maka para Astrolog Jawa telah membagi tiga kelompok dari kelahiran mangsa "Kapitu" dalam kelornpok hari kelahirannya. Mereka itu adalah sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok kelahiran yang pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir pada hari tersebut ada beberapa bidang pekerjaan yang cocok baginya. Sebagai pengusaha apotek, peternak, produser film, bahkan dapat juga sebagai pemain film atau aktor/aktris, bisa juga usaha dibidang real estate dan perkebunan. Tetapi yang paling cocok adalah sebagai Produser Film.

2. Dwi
Pada kelompok kelahiran kedua ini adalah kelahiran Senin. Bidang pekerjaan yang dapat ditekuninya dan besar pula kemungkinan untuk sukses baik dalam tingkat sosial maupun karirnya adalah dalam bidang Kedokteran. Adapun kemungkinan yang lainnya adalah sebagai pedagang alat-alat elektronik dan mobil. Dapat juga bekerja sebagai pegawai negeri dan pengacara. Sesuai dengan pekerjaan Batara Endra di Jungringsalaka sebagai yang mengurusi Kadewataan, maka pekerjaan bidang bangunan temasuk cocok juga. Dengan demikian ada bebernpa bidang pekerjaan yang dapat ditekuni sebagai profesi. Karier pun akan tercapai dengan baik.

3. Tri
Pada kelompok ini adalah yang lahir di hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini cocok dalam bidang pekerjaan guru, aktor/aktris, pengarang dan wartawan, atau sebagai pedagang. Tetapi yang paling cocok dan karirnya akan meningkat dengan baik adalah sebagai wartawan.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Masalah rejeki bagi orang kelahiran mangsa Kapitu pada umumnya baik. Begitu pula penghidupannya lumayan, yang jelas tidak pernah mengalami kekurangan sejak masih anak-anak. Walaupun tidak senang menonjol dan bermewah-mewah.

Namun begitu para ahli kejawen atau Astrokogi Jawa, membagi tingkat keadaan sasial orang "KAPITU" menjadi tiga kelompok kelahiran.

1. Eka
Kelompok pertama adalah yang terlahir di hari Minggu, Rabu dan Jumat. Kelompok pertama ini tingkat sosialnya sedang. Walaupun sering jatuh bangun tetapi hari-harinya tidak mengalami kesulitan. Selain dari usahanya sendiri ada saja sahabat maupun familinya yang mengulurkan tangan membantu, baik pekerjaan maupun penghidupannya. Tetapi kalau orang KAPITU kelompok ini tidak salah dalam memilih bidang pekerjaan yang cocok baginya, maka kariernya akan baik, dengan sendirinya tingkat sosialnya akan baik dan penghidupannya akan berjalan lancar pula.

2. Dwi
Pada kelompok kedua ini terlahir pada hari Senin. Bagi mereka yang terlahir pada mangsa "Kapitu" kelompok kelahiran hari Senin, status sosialnya termasuk baik, apalagi kalau memilih karier di bidang kedokteran atau rumah sakit, atau yang ada hubungannya dengan penyembuhan orang sakit akan sangat berhasil. Maka tidak mengherankan kalau termasuk orang yang terpandang dan terkemuka di masyarakat. Segala usahanya selalu dapat mendatangkan uang.

3. Tri
Kelompok ketiga ini adalah yang terlahir hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada hari tersebut, mempunyai kesempatan yang terbaik. Kesempatan terbaik sebagai orang terkaya bahkan terkemuka di kalangan Internasional. Bisa terjadi demikian karena kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu mempunyai sifat tegas dan tidak terlalu banyak basa-basi. Walaupun tidak meninggalkan sifat-sifat utama kelahiran mangsa "Kapitu", yaitu malu bertanya dan mengakui kesalahan, tetapi jujur dan bekerja keras untuk mengatasi segala kesulitannya hingga berhasil. Inilah kunci utama yang dipegang bagi kelompok kelahiran ketiga ini. Maka setelah umur mencapai 29 tahun, tingkat sosialnya mencuat terus sampai hari tua. Pada usia sekitar 44 tahun, kedudukan tingkat sosial ekonominya telah benar-benar mantap. Bahkan salah seorang diantara anggota kelompok ini ada yang menjadi kaya raya.

SAAT YANG TEPAT
Hari baik pasti dapat dirasakan dan pernah dialami hampir semua insan. Hari baik itu bersifat relatif, terjadi pada setiap orang dan sifatnya sangat pribadi.

Tetapi walau begitu, dapat juga dipelajari kemungkinan-kemungkinan yang dapat dimanfaatkan bagi sesama. Maka Astrologi Jawa atau Kejawen telah mendata kejadian-kejadian kosmis bagi kelahiran mangsa "KAPITU" tentang saat-saat terbaik untuk melakukan sesuatu yang besar. Dapat dilakukan sekitar tanggal 18 Januari - 1 Februari. Lebih berhasil lagi kalau dipilih antara hari Senin, Kamis dan Sabtu. Pilih salah satu hari tersebut untuk memulai suatu pekerjaan yang jatuh pada bulan Januari - Februari. Insyaallah usaha anda akan berhasil dengan gemilang tanpa adanya halangan yang berarti.

HOBI
Berbicara soal hobi seseorang, maka bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU" ini tidak banyak memiliki hobi. Yang paling menonjol baginya adalah bekerja keras dan bergaul untuk masa depannya. Agak tertutup hatinya, tetapi setia pada persahabatan. Artinya berani berkorban demi persahabatan.

Hobinya antara lain :
1. Belajar atau membaca buku apa saja.
2. Bekerja keras untuk pekerjaan apa saja sampai sukses.
3. Sedikit mengagumi hasil karya seni.
4. Musik dan lagu yang bersifat pop atau hiburan.
5. Makanan yang pedas, walaupun untuk itu sering sakit perut.
6. Mengagumi panorama pegunungan, lembah dan cakrawala.
7. Penelitian ilmiah atau otodidak.

Demikian ada beberapa hobi kelahiran mangsa "KAPITU" yang menggambarkan secara garis besar faham, sifat, watak dan kemudian profesinya. Karena dari hobi itulah yang akhirnya akan berkembang menjadi profesi yang komersial.

JODOH
Bagi mereka yang terlahir pada mangsa "KAPITU" jodohnya tidak begitu mudah, karena sifatnya yang pemalu, sehingga sulit dalam memulai suatu hubungan. Karena pada umumnya orang kelahiran Kapitu itu mempunyai sifat malu-malu kucing dalam pergaulan dengan lawan jenis.

Tetapi setelah menjadi kawan akrab akan lebih agresif, agar persahabatan dan pendekatan itu lebih berkelanjutan. Maka seyogyanya jauh-jauh sebelumnya telah diketahui lawan jenisnya itu terlahir di mangsa apa. Karena kalau tidak dan tidak ada kecocokan akan menjadi sia-sia dan tersiksa lahir dan batin kalau sudah berkelanjutan.

Jodoh yang cocok bagi kelahiran mangsa "KAPITU" adalah mangsa "KATELU" (26 Agustus - 18 September) karena dengan kelahiran mangsa Katelulah dia dapat beradaptasi, dapat menyatu dan mengalah. Walaupun untuk itu dia harus berkorban perasaan.

Selain daripada itu, juga ada kemungkinan berjodoh dengan kelahiran mangsa "KAPAT" (19 September - 13 Oktober), atau kelahiran mangsa "DESTA" (20 April - 12 Mei), dan juga dengan kelahiran mangsa "KASANGA" yang terlahir pada tgl 2 Maret - 26 Maret.

Beberapa kemungkinan itu kami ketengahkan agar tidak terlalu pesimistis dalam perjodohan. Dengan kelahiran-kelahiran lain pun juga tidak menutup kemungkinan, tetapi hal itu akan mengakibatkan ketidak harmonisan dalam berumah tangga. Sering bentrok, sering banyak masalah, menyakitkan hati dan lain sebagainya.

BATU PERMATA YANG COCOK
Batu permata adalah batu untuk mata cincin, liontin, giwang, bros dan lain sebagainya. Adapun batu permata itu ada yang disebut sebagai batu aji. Batu aji itu berarti batu yang berharga, misalnya berlian atau intan, rubi, mirah delima dan lain-lainnya.

Batu permata selain keindahannya juga khasiatnya bagi si pemakainya. Bagi yang mempercayainya ada batu permata yang dapat mendatangkan keberuntungan, keberanian, menghilangkan berbagai penyakit, mencegah gangguan ilmu hitam dan ketenteraman.

Adapun bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU", batu permata tersebut adalah sebagai berikut:

1. Black Onyx
Batu ini mempunyai khasiat menyembuhkan penyakit-penyakit yang diakibatkan dari gangguan makhluk halus, setan, atau jin.

2. Robijn = Ruby
Batu permata ini adalah batu mulia harganya mahal dan indah memancarkan bintang gemerlapan. Tetapi selain itu berkhasiat untuk menyembuhkan atau menolak penyakit gangguan alat vital, misalnya lemah syahwat atau impoten, dan juga menolak penyakit infeksi.

3. Jade = Giok
Batu permata ini seolah hidup, karena warnanya dapat berubah-ubah menurut keadaan si pemakainya. Kalau sedang sedih akan menjadi pucat, sebaliknya kalau sedang gembira tampak lebih gemerlapan dan cerah wamanya. Selain itu berkhasiat sebagai pencegah sakit pinggang, keletihan, menolak sakit mata dan gangguan pada pencernaan.

4. Ametish = Kecubung Asihan
Batu permata ini tampak indah, berwarna ungu dan ungu tua. Warnanya akan tampak gemerlapan kalau dipaset berlian. Selain untuk mendatangkan rasa sayang bagi pemakainya, artinya mendapat kemudahan dalam dagang, dan karier bagi pegawai. Ada juga khasiat sebagai pencegah sakit jantung mencegah mabuk karena minuman keras dan menolak bahaya keracunan.

5. Pirus
Batu permata ini hampir sama dengan batu giok, tetapi pada pirus terdapat urat-urat batu yang membentuk gambar. Urat batu tersebut ada yang emas, perak, atau warna warni. Khasiatnya bagi pemakai adalah mencegah bahaya dari atas.

Demikianlah beberapa jenis batu permata atau batu aji yang cocok dan bermanfaat bagi orang kelahiran mangsa "KAPITU", jadi jangan memakai batu permata asal saja, karena salah-salah akan mendatang hal-hal yang tidak diinginkan.

WARNA YANG IDEAL
Bagi orang "KAPITU" ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal baginya, yang dapat mendatangkan rasa percaya diri.

Adalah warna Biru Laut yang paling cocok kemudian wama Hijau Tua. Ada pula beberapa warna yang dapat juga dipilihnya sebagai koleksi pakaiannya ialah Hitam, Merah Darah, dan Biru Langit.

Tetapi yang paling ideal bagi orang "KAPITU" adalah wama Biru Laut dan Hijau Tua sebagai pasangannya untuk ganti.

Warna pengaruhnya selain menampilkan keanggunan bagi si pemakai juga akan membangkitkan rasa percaya diri yang kuat. Semua itu bila tepat memikh warna dan model busananya.

Tetapi warna yang dimaksudkan tidak hanya untuk busana, tetapi juga warna pada barang apa pun, seperti ruang tamu, ruang kerja dan sebagainya, juga karpet lantai.

BUNGA
Tentang bunga tidak semua orang menggemarinya, begitu juga tidak semua orang kelahiran mangsa Kapitu menggemari bunga. Tetapi bagi mereka yang senang bunga, bunga yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "Kapitu" adalah sebagai berikut:

1. Bunga Melati.
2. Bunga Sedap Malam.
3. Bunga rumput air.
4. Bunga anggrek Scorpio.
5. Lely putih.
6. Bonsai.

Bunga-bunga yang tepat untuk pilihan bagi orang "KAPITU" dapat membangkitkan gairah bekerja dan cinta kasih.
Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KANEM “ 7 Oct 2011 7:17 PM (13 years ago)


Mongso KANEM - Rasa Mulya Kasuciyan
10 November - 22 Desember


KEADAAN UMUM
Orang yang terlahir pada tanggal 10 November - 22 Desember, termasuk di dalam kedudukan mangsa "KANEM" yang lamanya orbit 43 hari dan ditandai dengan candra "Rasa Mulya Kasuciyan" yang berarti mendapatkan rasa bahagia karena perbuatan baik. Mangsa tersebut dibawah kekuasaan Batara Guru. Kedudukan Mangsa di Barat Daya dan saat itu musim hujan.

Batara Guru adalah Dewa yang merajai para Dewa. Pada awal keberadaannya bernama Manikmaya. Konon bercahaya putih gemerlapan. Menurut sabda Sang Hyang Tunggal bahwa Manikmaya kelak akan berkuasa dan berparas rupawan tanpa cacat. Tetapi ketika Manikmaya mendengar itu terbersitlah di dalam hatinya suatu kesombongan dan bangga.



Sang Hyang Tunggal mengetahui apa yang terbersit di dalam hati Manikmaya itu dan tidak berkenan. Maka disabdanya bahwa karena sifatnya itu kelak Manikmaya akan mendapatkan beberapa cacat pada tubuhnya.

Dalam gambaran sang Manikmaya itu, tenyata akan menurun pula pada orang yang terlahir mangsa "KANEM" terkadang timbul suatu rasa bangga diri. Kemudian menyingkirkan jauh-jauh perasaan bangga diri itu diganti dengan perbuatan untuk kebaikan orang lain. Orang "KANEM" bila diperlukan, dia rela untuk berkorban.

Penampilannya sangat simpati dan optimis, didalam pergaulan sangat disenangi oleh kawan-kawannya. Pandai bergaul dan dia sangat membenci kepalsuan.

Ada pula yang sangat ditakuti adalah kesepian. KANEM sangat menyukai pergaulan, senang bersahabat, dan berorganisasi. Karena sikapnya yang tegas dan julur, maka orang Kanem sering dapat menduduki tempat yang teratas. Begitu pula dalam pekerjaan.

Tercapainya jenjang karier yang tinggi dan dihormati orang setelah usia di atas 30 tahun. Seperti juga Sang Manikmaya setelah kejadian sabda-sabda Hyang Tunggal, barulah dia mantap dan benar-benar sadar. Kemudian menjalani kehidupan sebagai Batara Guru yang memegang keadilan, kekuasaan, dan disembah para Dewa dan Umat.

Pada umumnya kehidupan maupun nasib orang kelahiran Mangsa Kanem pada masa kanak-kanak kurang layak. Keluarganya mendapat ujian yang sangat berat. Ada-ada saja derita yang menimpa, kegagalan orang tua dalam usaha, dagang, maupun pekerjaan lain hingga menganggur. Kemelaratan, mungkin juga orang tuanya bercerai dan keluarga itu berantakan. Hingga kehidupan orang mangsa "KANEM" itu menjadi suilt. Bahkan tidak jarang pula orang "Kanem" ditinggal mati oleh kedua orang tua pada usianya yang masih kanak-kanak.

Seperti diuraikan terdahulu, penderitaan itu yang mendewasakan dirinya. Manikmaya terus berjuang mengatasi segala penderitaan karena Sabda Hyang Tunggal. Kemudian perjuangan dan ketabahan, serta kemauan yang keras untuk mau memperbaiki sifat-sifatnya yang kurang baik. Setelah menemukan kebenaran, barulah Hyang Tunggal mengampuni dan dinobatkan menjadi Raja dari semua Dewa dan penguasa tertinggi. Maka bergelar Batara Guru. Begitulah orang kelahiran mangsa Kanem, banyak derita yang diterimanya ketika masih kanak-kanak. Barulah setelah dewasa, budi pekertinya mencapai kesadaran. Kejujuran, senang membela yang lemah, bahkan mau berkorban demi orang lain, pada saat-saat itulah keberuntungan mulai menghampirinya.

Dapat juga terjadi bahwa dia mendapat pertolongan dari orang lain yang bersimpati padanya. Atau pun dia akan mendapatkan jodoh dari orang yang kaya, sehingga dia akan mendapat kedudukan yang tinggi dan kaya raya serta banyak sahabat dan handai taulannya.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Pada mangsa "KANEM" adalah mangsa musim hujan. Bahkan disertai dengan bertiupnya angin dari Barat ke Timur dengan suara yang gemuruh menakutkan. Hujan dan petir menyambar-nyambar. Hawanya dingin dan hujan turun sewaktu-waktu.

Pada saat itu sedang musim buah-buahan mangga, durian, rambutan dan lain-lainya. Sawah tadah hujan telah cukup mendapat curahan air hujan, bahkan jenis kepik air mulai berkembang biak. Pada saat itulah kaum tani memulai menyebar benih padi di persemaian.

KEADAAN FISIK
Keadaan dan bentuk tubuh orang kelahiran mangsa "KANEM" pada umumnya adalah serasi dan menarik. Tubuhnya tinggi, tidak gemuk tetapi sedang, wajahnya terang berseri berbentuk bulat telur, rambut hitam tebal. Matanya bulat dan bersinar terang, mulutnya lebar dengan bibir sedang, giginya bagaikan mutiara, hidungnya mancung.

Tetapi di balik semua yang indah dan serasi itu, orang mangsa "KANEM" mempunyai kelemahan tulang, baik tulang kaki maupun pada tulang belakang, sehingga ada kemungkinan dapat lumpuh maupun bungkuk pada usia di atas 30 tahun.

Dengan diketahui kelemahan ini maka lebih utama menjaganya, dari pada mengobati setelah terlanjur. Berolahraga, dan keteraturan makan sayur-sayuran terutama yang mengandung zat kapur misalnya kol.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Seperti diuraikan terdahulu, bahwa anak "KANEM" mengalami penderitaan sejak masih kanak-kanak. Baik itu derita karena kemelaratan orang tuanya, derita karena perceraian orang tuanya, derita karena kematian orang tuanya, maupun disebabkan oleh hal yang lain.

Kalau tentang kemelaratan dia tidak peduli, yang dipedulikannya adalah tentang keadilan dan kejujuran. Walaupun dalam hidup melarat dia tetap tegar dan rapi. Hanya saja ada kesan seolah anak "KANEM" itu sombong dan takabur, hal itu dapat terjadi karena sifatnya yang sering membanggakan diri setiap berhasil menyelesaikan suatu pekerjaan yang sulit dikerjakan oleh orang lain, secara bergurau dia akan memuji diri sendiri, "Aku kok.." katanya sambil tertawa. Itulah yang menimbulkan kesan kesombongan.

Dalam bidang studi, anak kelahiran mangsa "KANEM" sangat rajin. Pada umumnya dapat mencapai yang diinginkannya. Bahkan tidak sedikit orang-orang jenius yang terlahir pada mangsa "KANEM". Lagi pula anak kelahiran mangsa Kanem, senang bergaul, walaupun tidak banyak berbicara tetapi banyak pula sahabatnya.

KEADAAN MASA REMAJA
Kejujuran adalah pegangan hidupnya. Walaupun remaja-remaja kelahiran mangsa "KANEM" ini hidupnya melarat, tetapi hatinya optimis menghadapi masa depan. Setia kepada prinsip, cita-cita, serta pekerjaannya.

Remaja Kanem yang telah bekerja, dia akan tetap setia dengan pekerjaannya itu. Walaupun ada orang yang membujuknya dengan bayaran yang lebih tinggi, dia akan lebih setia dengan pekerjaan yang telah ditekuninya walaupun gajinya lebih rendah.

Untuk mencapai kariernya yang lebih baik, orang kelahiran mangsa Kanem cenderung untuk mempelajarinya, baik dengan membaca, maupun kursus atau sekolah kejuruan.

Orang kelahiran Kanem, suka mengerjakan sesuatu untuk kepentingan orang lain tanpa memikirkan imbalan. Karena dia akan mengerjakan pekerjaan itu dengan rasa tulus dan penuh tanggung jawab.

Pada umumnya remaja kelahiran mangsa "KANEM" sangat menarik didalam pergaulan. Bahkan dalam percintaan sering digandrungi lawan jenisnya, baik karena keadaan fisik yang rupawan, maupun penampilannya.

CIRI KHAS
Ada beberapa ciri khas orang kelahiran mangsa "KANEM" yang sangat mencolok ialah senang menyendiri, membaca dan belajar berbagai ilmu pengetahuan. Di samping itu, dia mempunyai kebiasaan menggurui walaupun kawannya itu baru saja dikenalnya.

Maka bila kita bertemu dengan orang yang mempunyal sifat: senang menyepi,  gemar membaca dan belajar, senang menggurui siapa saja walaupun baru dikenalnya. Maka besar kemungkinannya dia adalah orang kelahiran mangsa "Kanem".

IKATAN PERSAHABATAN
Di dalam pergaulan di kancah masyarakat, orang Kanem mendapat tempat yang baik. Karena dia memegang teguh prinsip, jujur, dan cerdas. Sehingga bila ada yang menghadapi kesulitan, dia tampil sebagai sukarelawan, membantu dan menyelesaikan masalah tanpa pamrih.

Kalau terjadi perselisihan dan kesalah pahaman maka dia pun bersedia memaafkan maupun minta maaf kalau memang dia yang bersalah.

Orang yang terlahir dalam mangsa "Kanem" dapat menjadi sahabat yang baik, setia, dan bersedia berkorban demi sahabatnya. Maka dengan demikian, darinyalah dapat diharapkan suatu bantuan tanpa pamrih dengan kesadaran tanpa maksud tertentu. Pekerjaan yang bagaimanapun beratnya, akan dikerjakan dengan penuh rasa tanggung jawab dan selesai dengan baik.

Maka di dalam kariernya dia akan cepat menonjol dan menanjak. Tidak ada orang lain yang iri padanya. Karena mereka berpendapat bahwa itu layak diterimanya.

Bergaul dengan orang kelahiran mangsa "Kanem" memang menyenangkan dan menambah wawasan. Kebiasaan orang kelahiran Kanem senang membicarakan hal-hal yang berguna dan berwawasan luas.

Sahabat karibnya adalah orang yang terlahir pada mangsa "Kasadasa" (27 Maret - 19 April). Tetapi tidak tertutup pula yang terlahir pada tanggal 19 September - 13 Oktober (KAPAT), juga kelahiran tanggal 3 Agustus - 25 Agustus (KARO), begitu pula dengan kelahiran 4/5 Februari - 1 Maret (KAWOLU). Tetapi orang kelahiran mangsa Kasadasa-lah sahabatnya yang kekal yang dapat diistilahkan "Sedulur Sinoroh Wadi", sahabat bagaikan saudara yang sudah saling terbuka tak ada lagi rahasia di antara ke duanya.

KEADAAN KESEHATAN
Orang yang terlahir pada mangsa "KANEM" mempunyai kelernahan fisik, mudah terserang penyakit. Di antara bagian tubuhnya yang rawan penyakit, adalah bagian tenggorokan, paru-paru, telinga, perut, dan tulang punggungnya.

Bahwa orang kelahiran Mangsa "KANEM" bukannya orang yang mudah terkena penyakit, bahkan pada umumnya kesehatannya cukup baik sejak masih kanak-kanak. Hanya kalau kurang penjagaan pada tempat-tempat yang tersebut tadi, maka dia akan sering terkena infeksi di saluran pernafasan, sakit gigi, dan rematik.

Tetapi kalau sejak masih Remaja telah dibiasakan berolahraga, senam, aerobik, maupun olahraga lainnya, juga makan makanan yang mengandung gizi tinggi dari tumbuh-tumbuhan. Maka kesehatannya akan lebih baik bahkan kepekaan-kepekaan terhadap penyakit tadi dapat lenyap.

PEKERJAAN YANG COCOK
Untuk mengetahui pekerjaan yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KANEM" dalam penelitian Horoskop Jawa berdasar kedudukan Mangsa pada weton dan wuku.

Astrologi Jawa menjabarkan pekerjaan yang cocok berdasarkan Horoskop Jawa dalam tiga kelompok kelahiran atau weton.

1. Eka
Kelompok kesatu ini adalah mereka yang lahir pada hari: Minggu, Rabu, dan Jumat. Mereka ini adalah orang yang berbakat dalam pekerjaan sebagai pengarang, atlit, pengusaha percetakan dan penerbit, serta dapat pula sebagai mubaliq. Tetapi yang paling cocok dan mengantarkan ke arah sukses yang gemilang adalah pada profesi penerbitan. Kariernya pun akan meningkat dengan gemilang, khususnya dalam bidang media cetak tersebut.

2. Dwi
Pada bagian kedua ini adalah kelompok kelahiran hari Senin. Mereka yang terlahir pada hari Senin, adalah suatu pekerjaan yang cocok dan mengantarkan ke arah keberhasilan baik karier maupun ekonominya adalah profesi di bidang kemiliteran. Baik itu perwira, bintara, maupun tamtama. Dapat juga sebagai pegawai pada bidang Litbang (semacam LIPI) dan juga dunia seni dapat ditekuninya, khususnya musik dan seni lukis. Tetapi yang akan menghasilkan uang banyak dan kegemilangan kariernya adalah dalam bidang seni lukis, karena dia mempunyai ketekunan, kesabaran, dan daya imajinasi yang kuat. Coretan-coretan kuas maupun paletnya diatas kanvas sangat hidup dan berkesan mistis.

3. Tri
Pada bagian kelompok ketiga, ialah mereka yang terlahir pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Mereka ini cocok bekerja pada bidang kesehatan, poliklinik, rumah bersalin, juga sebagai dokter atau dokter hewan. Dunia pembangunan sebagai kontraktor maupun sebagai insinyur perancang, juga dapat menjadi guru atau mempunyai sebuah biro kursus yang besar, jadi pedagang dalam perdagangan umum, dan pembela perkara. Namun sesuai dengan jiwanya yang tidak komersial demi kepentingan orang lain, pekerjaan yang paling cocok adalah pembela perkara, mendirikan biro pengacara atau LBH.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Seperti juga yang tertera pada bagian pekerjaan, bagi orang yang terlahir pada mangsa "KANEM" tentang rejeki dan penghidupannya bergantung kepada hari kelahiran.

Berdasar Horoskop Jawa yang menentukan kedudukan weton dan wuku pada mangsa "KANEM" maka Astrologi Jawa menjabarkannya menjadi tiga kelompok pula.

1. Eka
Dalam kelompok ini adalah mereka yang terlahir pada hari Minggu, Rabu, dan Jumat. Mereka itu adalah orang yang akan berhasil pada usia tua. Ketika umurnya masih muda maka hidupnya menderita, kekurangan, dan susah. Tetapi setelah usia mencapai 24 tahun ke atas rejeki dan penghidupannya akan terus meningkat. Bahkan pada usianya yang ke 29 tahun dia akan menjadi orang yang kaya dan sukses.

2. Dwi
Kelompok yang kedua adalah mereka yang terlahir pada hari Senin. Kelompok kedua ini adalah mereka yang terlahir pada hari Senin, adalah orang yang mempunyai keberuntungan yang lebih baik. Karena setelah berusia 29 tahun rejekinya bagaikan mengalir tak henti-hentinya. Seolah-olah segala yang dikerjakannya mendatangkan keuntungan yang melimpah. Sehingga layaklah kalau dihari tuanya orang kelahiran mangsa "Kanem" hari Senin ini hidup dalam bahagia di samping harta yang melimpah ruah.

3. Tri
Kelompok yang ketiga ini, adalah mereka yang terlahir pada hari Selasa, Kamis, dan Sabtu. Orang kelahiran Kanem yang termasuk kelompok ketiga ini, sebelum berumur 29 tahun hidupnya dalam derita, ada-ada saja penyebabnya sampai pula pada bidang keuangan. Tetapi setelah berusia 29 nasibnya mulai berubah baik. Bahkan pada perkembangan selanjutnya terus maju dan kaya raya. Tetapi seperti pada umumnya orang kelahiran mangsa Kanem, walaupun telah menjadi orang yang berhasil dan kaya raya namun tidak angkuh. Bahkan pintunya selalu terbuka bagi siapa saja, artinya sebagian hartanya untuk disumbangkan kepada badan-badan sosial dan untuk menolong orang lain yang membutuhkan.

SAAT YANG TEPAT
Saat yang baik bagi orang kelahiran mangsa Kanem untuk mengerjakan segala sesuatu yang penting adalah pada bulan Juli hingga Oktober. Mangsa "KANEM" menempati pada galaksi "Bima Sakti" yang menggambarkan Bima Sena sedang membuat sungai Serayu.

Tepatnya pekerjaan itu dapat dilakukan pada hari Kamis dan hari Minggu. Tetapi yang paling tepat adalah memilih hari Kamis. Karena pada hari itu ada suatu kekuatan keberanian atau semangat yang suci dipancarkan oleh Batara Guru padanya. Segala pekerjaan akan berhasil dengan gemilang.

HOBI
Kesenangan yang terpelihara sejak masih kanak-kanak bagi orang kelahiran mangsa "KANEM" yang kemudian dapat juga dikomersilkan adalah kesenangan atau hobinya "Mengajari" orang lain. Hobinya ini dikemudian hari dapat dimanfaatkan sebagai guru sekolah atau dosen bahkan guru besar. Hobi itu secara terperinci sebagai berikut:

1. Membaca buku Ilmu Pengetahuan.
2. Pergi ketempat penyepian/menyepi untuk belajar.
3. Melukis.
4. Mendengarkan musik lembut.
5. Berpakaian rapi.
6. Menata ruang tamu dan kerapian di dalam rumah.
7. Berternak ikan dan sapi.

Kalau kita teliti jenis-jenis hobinya terbukti bahwa orang Kanem mempunyai jiwa sabar dan jiwa seni.

JODOH
Bagi mereka yang terlahir dalam tanda mangsa "KANEN" seperti juga dalam memilih sahabat dan sahabat karib, maka jodohnya pun tidak jauh seperti memilih sahabat. Kecocokan yang menjadi pilihan utamanya. Harta dan pangkat adalah faktor kedua.

Tetapi walaupun demikian banyaklah orang kelahiran mangsa Kanem yang mendapatkan jodoh orang kaya raya. Sehingga dengan demikian dia pun akan terangkat dari penderitaan dan kemiskinan menuju ke kaya raya. Karena setelah menikah itulah kekayaan akan datang.

Jodoh bagi orang kelahiran mangsa "KANEM" adalah kelahiran tanggal 27 Maret - 19 April (KASADASA).

Tetapi juga tidak mengurangi kemungkinan yang cukup baik dan kecocokan adalah kelahiran tanggal 19 September - 13 Oktober (Kapat), tanggal 3 Agustus - 25 Agustus (Karo), dan kelahiran tg. 4/5 Februari - 1 Maret (Kawolu).

Berdasarkan perhitungan Horoskop Jawa itu, maka Astrologi Jawa meramalkan bahwa perjodohan dengan selain tersebut diatas, akan menimbulkan kerugian dan sia-sia bagi orang kelahiran mangsa Kanem itu sendiri. Bahkan akan mengakibatkan penderitaan lahir dan batin.

BATU PERMATA YANG COCOK
Ada beberapa jenis batu permata atau batu mulia yang cocok untuk aksesori orang Kanem. Batu mulia itu adalah batu yang dimuliakan, baik karena keindahan kilauannya maupun harganya yang mahal.

Di samping itu semua, batu mulia juga mempunyai khasiat yang luar biasa dan terpilihlah yang cocok bagi orang "KANEM" sebagai berikut:

1. Berlian/Intan
Batu mulia ini selain indah juga termahal harganya. Di samping itu juga mempunyai khasiat menolak segala daya gaib, menguatkan tubuh, dan menenteramkan fikiran.

2. Batu Nilam (Carbuncle)
Selain indah kilauannya, juga berkhasiat untuk menyembuhkan sakit yang menular dan mengurangi rangsangan seks.

3. Pirus (Turkoois)
Batu permata ini selain indah gambamya, juga dapat bermanfaat sebagai pencegah segala macam bahaya atau sihir yang datangnya dari atas.

4. Topaz (Topaas)
Batu mulia Topaaz kilau cahaya kekuning-kuningan lebih-lebih kalau diasah paset kilauannya sangat cemerlang. Di samping itu mengandung khasiat juga untuk menyembuhkan rematik, dan penyakit dada.

Demikianlah ada empat jenis batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "KANEM" berarti tidak sembarang batu permata, janganlah memandang segi keindahan dan mahalnya harga, tetapi pandanglah dari segi kecocokan.

WARNA YANG IDEAL
Dalam segi kecocokan, keserasian, dan kewibawaan seseorang dalam memilih jenis warna yang cocok dan menimbulkan kesan anggun adalah ketepatan memilih jenis warna.

Bagi orang yang terlahir pada mangsa "KANEM" ada beberapa jenis warna yang cocok. Adapun warna yang paling cocok bagi orang kelahiran mangsa "KANEM" adalah warna hijau. Kemudian dapat juga dengan warna merah jingga, dan kuning terang.

BUNGA
Bunga yang cocok dan akan membangkitkan semangat dan inspirasinya adalah bunga melati. Kemudian terdapat pula kembang-kembang suflir, lely, dan mawar yang berwarna merah.
Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KALIMA “ 6 Oct 2011 7:14 PM (13 years ago)


Mongso KALIMA - Pancuran Emas Sumawur Ing Jagad
14 Oktober - 9 November


KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 14 Oktober - 9 November adalah termasuk dalam Pranata Mangsa "KALIMA". Pada Mangsa itu hawanya sejuk dan cuaca syahdu, karena langit diselimuti mendung. Sering turun hujan, bahkan curah hujan sering pula sangat lebat.

Pada Mangsa "KALIMA" perjalanan Mangsa dikuasai oleh Batara Asmara, lama orbit 27 hari. Berpengaruh besar terhadap keadaan kelahiran, sifat, tingkah laku, bahkan keberuntungannya sangat dipengaruhi oleh Batara Asmara. Begitu pula keadaan alam semesta yang melambangkan keadaan orang-orang yang terlahir di Mangsa itu.

Batara Asmara, dewa kesenangan dan keberuntungan. Sebelum kesenangan itu datang, datanglah terlebih dahulu godaan yang berupa gangguan-gangguan tidak menyenangkan. Kalau orang itu tabah, maka kesenangan dan keberuntungan segera menggantikan derita itu. Gangguan atau derita itu adalah samaran dari Hyang Asmara. Kalau bentuk samaran Hyang Asmara tadi telah dikalahkan, maka akan muncul wujud Hyang Asmara yang sebenarnya ialah sang keberuntungan itu sendiri.



Agar kita selalu berdekatan dengan Hyang Asmara, maka kita harus selalu bertabah hati menghadapi segala macam cobaan dan godaan. Karena kalau kita mendapat cobaan dan rintangan itu, artinya Hyang Asmara sudah sangat dekat dengan kita. Demikian setelah cobaan dan rintangan itu lenyap, maka kesenangan pun datanglah.

Selain itu, Hyang Asmara mempunyai sifat mementingkan harga diri dan kewibawaan. Sifat tegas dalam mempertahankan harga diri dan kewibawaan itu disertai dengan sifat diam. Baginya yang terpenting adalah hasil pekerjaan yang baik, tidak mengharapkan suatu pujian. Batara Asmara juga pandai menekan emosi maupun ambisi.

Apa yang terjadi bagi orang terlahir dalam pengaruhnya Batara Asmara? Mereka juga mempunyai sifat lebih mementingkan gengsi, kewibawaan, harga diri, bekerja dengan diam-diam tetapi sukses.

Oleh karenanya orang yang terlahir dalam Mangsa "KALIMA" adalah orang-orang yang pendiam. Walaupun begitu, mereka dapat memberikan nasehat bagi orang yang membutuhkannya. Dia juga pandai menyimpan rahasia, sehingga banyak kawan yang mempercayai untuk sesuatu rahasia pribadi. Penampilannya penuh misteri, hal itu karena dia lebih senang bekerja secara diam-diam. Perkataannya penuh arti dan kepastian.

Bagi mereka yang baru mengenal orang kelahiran Mangsa "KALIMA" terasa sangat kaku bergaul dengannya. Segala sesuatu tampak sangat tertutup, tetapi bila sudah mengenalnya lebih lama, maka terasa suatu hubungan persahabatan yang baik dan penuh canda serta enak diajak untuk berbincang-bincang.

Bahkan ada sesuatu yang luar biasa bagi orang "KALIMA" ialah ketabahan hati, dalam menghadapi kehidupan penuh dengan rasa percaya diri, jarang mengeluh, dan tidak pernah menyerah bila menghadapi kesulitan apapun bentuknya. Mempunyai sesuatu yang istimewa, ialah di mana dia mengalami suatu kesulitan, maka akan menemukan suatu jalan untuk mengatasi kesulitan itu dan berhasil. Oleh karenanya bagi orang kelahiran Mangsa "KALIMA" tidak ada hal-hal yang dianggapnya sulit dan luar biasa. Semua masalah dan kehidupan ini, dihadapinya dengan gembira dan tidak pernah berkeluh kesah.

Dalam pergaulan di masyarakat, pada umumnya orang kelahiran mangsa "KALIMA" mempunyai pengaruh baik, tidak banyak bicara tetapi banyak perbuatan-perbuatan baik yang dibuktikannya. Janjinya selalu ditepati. Sehingga mempunyai wibawa dan disegani.

KEADAAN ALAM
Pada mangsa "KALIMA" yang berjalan selama 27 hari dari tanggal 14 Oktober sampai 9 November, berpengaruh terhadap keadaan alam semesta dan diberi candra "Pancuran Emas Semawur Ing Jagat", artinya pancuran emas yang tersebar di bumi.

Menilik Candra tersebut, nenek moyang kita memberi gambaran bahwa pada mangsa itu Tuhan telah menganugrahkan sesuatu yang berharga "emas". Kenyataan yang terjadi adalah pada saat itu "musim hujan" siang dan sore turun hujan, kadang-kadang hujan sangat lebat bahkan dapat menimbulkan bencana banjir.

Tetapi air adalah sesuatu yang berharga bagi kehidupan. Kalau manusia tetap memelihara kelestarian lingkungan, tidak menebangi pohon dan tidak menggunduli hutan, bencana banjir akan terhindar.

Keadaan angin kadang sangat keras berhembus dari Barat Laut menuju ke arah Tenggara dengan kekuatan kencang disertai angin lebat.

Hawa mulai dingin, pohon-pohon asam mulai meranggas daunnya. Musim buah mangga, yang segera dibarengi dengan munculnya lalat dan ular mulai keluar dari liangnya untuk mencari makan.

Dengan datangnya musim hujan, bagi daerah yang tidak tertimpa bencana banjir, maka kaum tani mulai menggarap sawahnya.

KEADAAN FISIK
Mereka yang terlahir di mangsa "KALIMA" umumnya kalo wanita mempunyai wajah cantik dengan tubuh serasi. Bagi pria mempunyai wajah ganteng dengan postur tubuh serasi dan bentuk leher agak besar. Matanya bersinar tajam, tangan berotot. Suatu gambaran fisik bahwa orang kelahiran mangsa "KALIMA" mampu melakukan pekerjaan yang berat. Cara berjalannya tegap dan gagah, hal ini menggambarkan sikapnya menghadapi segala persoalan dengan tegas pula.

Pengaruh Batara Asmara sangat kuat pada bagian vitalnya, pengaruhnya terhadap orang "KALIMA" bahwa dia senang kawin atau senang dalam melakukan seksualitas.

Bentuk dahi orang kelahiran KALIMA adalah lebar, bahkan rambut kepala sering rontok hingga dapat menjadi botak. Lubang hidungnya lebar. Bibirnya agak tebal dengan mulut agak lebar. Bagi orang kelahiran mangsa KALIMA ini dianjurkan untuk giat berolahraga, karena ada kelemahan bagian tulang belakang, cenderung dapat membungkuk pada hari tuanya nanti.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Keadaan anak kelahiran mangsa "KALIMA" pada umumnya memiliki kecerdasan otak luar biasa. Cepat menerima suatu pelajaran. Bahkan anak-anak kalima dapat dengan inisiatif sendiri mempelajari sesuatu tanpa guru.

Tetapi sifat anak-anak Kalima minta untuk diutamakan daripada anak yang lain. Rewel, cerewet, dan selalu minta lebih banyak dari yang semestinya.

Di kalangan anak-anak yang lain, maka anak Kalima ini menjadi pembela bagi kawan-kawannya yang mendapat ancaman. Karena anak Kalima berani mewakili kawannya yang diancam, walaupun musuhnya itu lebih besar dari dirinya. Di kalangan teman-temannya dia sangat royal. Senang menghambur-hamburkan uangnya dan mentraktir. Tidak mengherankan kalau anak kelahiran mangsa "KALIMA" mempunyai kawan dan sahabat yang tidak sedikit.

Sejak kecil anak KALIMA ini mempunyai kesenangan memelihara hewan, kucing, anjing, kelinci, burung, dan sebagainya. Tetapi harus diperhatikan benar, karena kadang dia dapat berbuat kejam dan sadis terhadap hewan peliharaannya itu.

Sifat pendiamnya terbawa sejak kanak-kanak. Walaupun diam, dia selalu memperhatikan lingkungannya. Kadang dia akan tampil sebagai jagoan untuk membela kawannya.

KEADAAN MASA DEWASA
Sifat Batara Asmara juga tetap berpengaruh kepada remaja kelahiran mangsa "KALIMA" diantaranya adalah sifat cemburuan, curiga dan kurang berterus terang dalam berbagai hal. Karena dia senang menyimpan rahasia, atau sesuatu yang segan untuk dibicarakan kepada orang lain. Sehingga orang lain pun tidak mengetahui apa maunya. Seolah kehidupannya diselubungi oleh rahasia.

Suatu yang sangat menarik bagi orang kelahiran mangsa Kalima ini adalah "kejujurannya" karena dia selalu menepati segala janji yang diucapkannya. Satu lagi ialah keistimewaannya untuk mempelajari bahasa asing. Dia akan dapat menguasainya dengan cepat. Begitu pula hal-hal yang bersifat gaib dan parapsikologi sangat cepat faham dan dapat menjadi ahli parapsikokogi (kebatinan).

Dalam pergaulan remaja "KALIMA" ini sangat disegani, tetapi karena sifatnya yang pendiam dan berwibawa, walaupun dalam keadaan biasa dia dapat bercanda dan berbincang-bincang. Tetapi kalau sedang marah dia akan diam dan berbicara hanya secukupnya. Hal itu yang membuat kawan-kawannya merasa segan bahkan ada yang merasa takut berhadapan dengan dia. Karena sering menegur kawannya yang bersalah dengan kata-kata yang menyakitkan hati dan ketus.

Dalam dunia pendidikan umumnya orang atau remaja kelahiran mangsa "KALIMA" selalu berhasil dengan baik, mendapat terbaik.

CIRI KHAS YANG MENCOLOK
Yang mencolok bagi orang kelahiran mangsa "KALIMA" ialah keberanian, pendiam, tetapi keras, dan mudah sekali tersinggung atau marah kalau kehendaknya tidak dituruti. Bila telah naik darah, maka dia terlalu nekad tanpa perhitungan, walaupun penyebabnya suatu hal yang sederhana sekali.

Di samping ciri khas pada postur tubuh yang sudah dibicarakan terdahulu. Maka ciri khas sifat dan tingkahnya itu dapat dijadikan sebagai data pribadi orang kelahiran mangsa "KALIMA".

IKATAN PERSAHABATAN
Pergaulannya sangat luas, tetapi tidak banyak sahabatnya, karena keras kepala, ketus, dan tertutup, orang enggan untuk bergaul dengannya. Bahkan terhadap lain jenisnya orang kelahiran mangsa "KALIMA" ini sering berbuat kasar dan ingin menguasai. Sehingga bisa terjadi bagi orang Kalima ini berpacaran lebih dari sekali. Bahkan ada yang sering putus, disebabkan cemburu buta. Tetapi juga ada yang sekali berpacaran lalu menjadi suami istri. Hal itu dapat terjadi kalau pilihannya tepat.

Yang paling cocok sebagai sahabat adalah yang terlahir pada tanggal 23 Juni - 2 Agustus atau Mangsa "KASO" Selain itu juga bisa ada kemungkinan baik bila bersahabat dengan kelahiran tangal 23 Desember - 3 Februari (KAPITU), tanggal 26 Agustus - 18 September (KATELU), dan kelahiran tanggal 14 Oktober - 9 November (KALIMA) sendiri.

Tiga orang sahabat dari tiga kelahiran, dari seorang sahabat lagi yang paling cocok ialah kelahiran mangsa "KASO" tersebut di atas. Sahabat sahabat tersebut adalah orang-orang yang dapat menyelami jiwanya. Bahkan bagi orang "KASO", sifat orang "KALIMA" itu sesuai baginya bahkan tidak ada masalah. Sehingga keduanya dapat bergaul sangat akrab.

KEADAAN KESEHATAN
Bagi orang yang terlahir pada mangsa "KALIMA" ada beberapa penyakit yang dapat mengganggunya. Artinya dan kemungkinan besar dapat terserang penyakit tersebut.

Hal itu berarti kalau kesehatannya terjaga dengan baik, berolah raga secara teratur. Penyakit itu tak akan menyerangnya. Pada dasarnya orang kelahiran mangsa "KALIMA" itu jarang sakit, seolah kebal terhadap jenis-jenis penyakit.

Penyakit yang mengancamnya adalah rematik, sakit jantung, ginjal, kencing gula, dan kemungkinan dapat juga terkena sakit kelamin. Adapun bagi wanita kelahiran mangsa "KALIMA" dapat terkena keputihan, kanker kandungan, juga gangguan pada rahim. Oleh karenanya haruslah berhati-hati merawat diri. Karena lebih mudah mencegah daripada mengobati.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi kelahiran mangsa "KALIMA" ada beberapa pekerjaan yang cocok. Tetapi untuk kepastiannya, Horoskop Jawa membaginya menjadi 3 kelompok, menentukan bakat dari pekerjaan yang cocok untuk ditekuni. Dasarnya adalah hari lahir setiap individu, dari hari kelahiran itu dapat ditentukan pekerjaan yang cocok.

1. Eka
Kelompok pertama ini adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Orang yang terlahir pada hari Minggu, Rabu dan Jumat: polisi, wartawan, dokter, pengarang, badan Intel, pendeta, maupun rohaniawan, tapi yang paling cocok adalah sebagai polisi.

2. Dwi
Kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin. Kelompok ini ada beberapa bidang pekerjaan diantaranya adalah sebagai aktris film, teater, dapat juga sebagai karyawan pada biro perjalanan, bahkan dapat juga sebagai pemilik perusahaan pelayaran, atau biro perjalanan, kontraktor, dan kedokteran atau poliklinik. Yang paling cocok dan berpengaruh dalam bidang kariernya adalah pekerjaan yang berhubungan dengan pembangunan atau kontraktor.

3. Tri
Kelompok yang ke tiga adalah kelahiran hari Selasa, Kamis, Sabtu. Kelompok ini adalah orang-orang yang mempunyai kesempatan kerja di bidang obat-obatan atau apotek, kosmetika, nelayan, dan teknik perkapalan. Kariernya akan terus menanjak kalau mengutamakan pekerjaan bidang kosmetik, atau mengusahakan salon.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Bagi yang terlahir pada mangsa "KALIMA" dalam bidang keberuntungan dan rejekinya termasuk baik. Tetapi Horoskop Jawa membaginya dalam tiga kelompok. Kelompok itu adalah kelompok hari kelahiran, yang tentunya mempunyai perbedaan satu dengan yang lain. Kelompok-kelompok itu adalah sebagai berikut:

1. Eka
Kelompok ini terdiri dari hari kelahiran Minggu, Rabu, Jumat. Yang terlahir pada kelompok satu ini, pada umumnya mempunyai kemampuan berusaha dalam bidang komersial. Tidak melewatkan kesempatan yang ada, maka tidak pernah mengalami kesulitan masalah keuangan. Dia selalu mendapat keberhasilan yang gemilang, semua itu berkat kegigihannya. Dalam usia 29 tahun, akan mendapatkan rejeki nomplok, artinya keuntungan yang sangat besar yang tidak terduga. Keuntungan inilah yang kelak akan mengangkatnya menjadi kaya raya.

2. Dwi
Kelompok kedua terlahir hari Senin. Kelahiran Senin, mempunyai pengaruh yang kuat dalam segi materi. Karenanya sangat berhati-hati dengan uang, walaupun rejekinya sangat baik, bahkan dapat dikatakan melimpah. Lebih baik lagi setelah menikah.

3. Tri
Kelompok ketiga kelahiran hari Selasa, Kamis, Sabtu. Mereka yang terlahir pada hari tersebut, masa depannya sangat gemilang. Sejak remaja sudah dapat terlihat keberuntungannya. Bahkan sukses yang telah dicapainya dengan gemilang akan mengantar dia ke arah yang lebih tinggi lagi hingga ke percaturan Internasional. Rejekinya terus melimpah, kariernya terus mencuat, bahkan hidup berumah tangganya pun bahagia.

HARI JAYA
Bagi orang yang terlahir pada rnangsa "KALIMA" mepunyai hari jaya, hari-hari yang sangat berkesan indah dan baik. Hari yang mempunyai arti khusus.

Bagi orang "KALIMA" saat kejayaannya jatuh pada bulan Agustus. Sedangkan hari jayanya adalah hari Minggu dan Selasa. Hari-hari untuk memulai suatu pekerjaan yang besar, dagang, perjalanan jauh untuk urusan penting, maupun untuk usaha-usaha lain yang besar seyogyanga dipilih pada hari Minggu atau Selasa, pada bulan Agustus. Karena pada bulan April hingga Oktober, Batara Asmara memberkahi, pancarannya dapat terlihat di bumi kita dalam keadaan nyata. Pancaran pada wuku Gumbreg dalam bintang Skorpio. Dalam wuku itu tampak bintang yang bersinar sangat terang dengan sinarnya yang berwarna merah kuning, bintang tersebut bernama "Antares" pancaran sinar amarah, keberanian, dan gengsi.

HOBI
Orang yang terlahir pada Mangsa "KALIMA" mempunyai beberapa hobi yang menonjol. Hobinya itu dapat dikomersialkan oleh orang lain.

1. Berfoya-foya menghamburkan uang.
2. Memelihara binatang: Kucing, anJing, kelinci, burung, ayam.
3. Spiritual, menyepi, dan mendaki gunung.
4. Begadang dan memaksakan kehendaknya.

Beberapa hobi itu di samping dapat menyenangkan hati orang kelahiran mangsa "KALIMA" juga kadang dapat menguntungkan orang lain dalam segi komersial.

Sebenarnya ada pula yang sangat mencolok, ialah kesenangan berfoya-foya dengan wanita penghibur. Baik itu secara sembunyi-sembunyi maupun secara terang-terangan.

JODOH
Bagi orang kelahiran mangsa "KALIMA" ada beberapa tipe kelahiran yang bisa menjadi kawan hidupnya. Seperti juga dalam pergaulan, dan persahabatan. Ada kelahiran mangsa-mangsa tertentu yang cocok bagi kelahiran mangsa "KALIMA" dalam perjodohan.

Yang paling cocok adalah calon pasangan yang terlahir hari mangsa "KASO" (23 Juni - 2 Agustus). Walaupun begitu ada beberapa alternatif karakter kelahiran yang lain, dapat juga perjodoh dengan kelahiran mangsa "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari), juga dengan "KATELU" (26 Agustus - 18 September), dan mangsa "KALIMA" sendiri dan Kasanga (2 Meret - 26 Maret).

Gambaran-gambaran jodoh atau calon pendamping itu berdasarkan pengertian Horoskop Jawa. Sadangkan yang menentukan tak lain berpulang kepada Allah juga.

Orang kelahiran mangsa "KALIMA", kalau pria akan menjadi suami yang baik penuh dengan rasa bertanggung jawab, selalu menepati janjinya baik terhadap istri maupun terhadap anak-anaknya.

Kalau itu wanita, maka dia pun akan menjadi istri yang baik. Tahu betul tanggung jawab seorang ibu rumah tangga terhadap anak-anaknya. Ditanamkannya pendidikan praktis, keras, dan disiplin.

BATU PERMATA YANG COCOK
Bagi orang "KALIMA" ada beberapa batu permata yang cocok baginya. Batu permata dapat dipergunakan sebagai aksoseri atau perhiasan, tetapi juga mempunyai khasiat spiritual.

1. Topas
Batu permata Topas ini mempunyai keindahan dengan pancaran sinar lembut kekuning-kuningan. Selain dari pada itu juga mempunyai khasiat sebagai penangkal sakit encok, syaraf, juga menyembuhkan sakit dada dan terbakar.

2. Kalimaya
Batu Kalimaya mempunyai sinar yang unik aneka warna kemilau. Batu permata ini dapat dijadikan liontin, giwang maupun sebagai batu cincin. Selain dari kepentingan tersebut, dapat juga sebagai obat penyembuh lemah syahwat, dapat pula untuk menyembuhkan gangguan mata. Selain itu juga dapat untuk meningkatkan daya pikir.

3. Aquamarin
Batu permata Aquamarin atau Sinar Laut ini bagus sekali untuk perhiasan, liontin, giwang, maupun batu cincin. Karena mempunyai khasiat untuk penyembuhan sakit lever, sakit pencernaan, dan lesu badan tenaga kurang.

WARNA YANG COCOK
Bagi mereka yang terlahir pada mangsa Kalima, maka terdapat beberapa jenis warna yang cocok baginya.  Warna-warna itu selain dipandang dari segi keserasian, juga dipandang dari sudut parapsikolog.

Bagi kelahiran mangsa kalima, warna yang paling cocok dan paling serasi baginya adalah warna Merah. Karena warna itu mengandung arti kesetiaan dan tanggung jawab. Selain warna merah, juga serasi menggunakan warna putih. Selain keserasian dan kepantasan warna putih mempunyai makna kesucian, kepasrahan, kelembutan dan kebaikan hati.

Maka warna-warna selain kedua warna itu, kurang baik bagi orang yang terlahir pada mangsa kalima. Lebih-lebih warna hitam, seyogyanya tidak memakainya, menurut pakar warna dan daya magis yang dipancarkan, bahwa warna hitam memancarkan pancaran kenistaan, itu bagi kelahiran mangsa KALIMA (14 Oktober - 9 November).

BUNGA
Bunga yang serasi dan mempunyai efek berpengaruh kepada kejayaan dan membangkitkan daya imajinasi bagi orang kelahiran mangsa "KALIMA", ada beberapa jenis bunga:

1. Bunga Melati
2. Bunga anggrek
3. Bunga Sedap malam
4. Bunga Gadena

Bunga-bunga tersebut diatas, selain warnanya yang putih, juga baunya semerbak. Dari bau yang semerbak itulah membangkitkan nostalgia. Kenangan lama, kemudian akan bangkit semangat baru dibarengi dengan rasa indah dan ayahdu. Efeknya membawa keberuntungan yang hakiki.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KAPAT “ 5 Oct 2011 8:21 AM (13 years ago)

Mongso KAPAT - Waspa Kumembeng Jroning Kalbu
19 September - 13 Oktober




KEADAAN UMUM

Mereka yang terlahir pada tanggal 19 September - 13 Oktober adalah kelahiran Mangsa "KAPAT" dengan begitu akan terpengaruh oleh sifat dan perwatakan serta nasib Batara Wisnu. Lama orbit adalah 25 hari, terletak di belahan langit selatan. Mangsa "KAPAT" telah memasuki musim penghujan, tetapi keadaan mata air masih meresap ke dalam tanah. Artinya airnya belum tertumpah dan mengalir. Maka keadaan seperti itu dicandra dengan sebutan "Waspa Kumembeng Jroning Kalbu" artinya air mata tergenang dalam batin. Petani sedang panen palawija (kacang, jagung, ubi). Sedangkan hawa di siang hari terasa gersang, angin berhembus dari arah barat laut menuju tenggara dengan kekuatan sedang. Burung manyar membuat sarang pada ranting-ranting pohon yang rendah, bahkan ada pula yang membuat sarangnya pada tangkai-tangkai daun jagung. Peralihan musim kemarau ke penghujan disebut musim Labuh.

Batara Wisnu adalah Dewa yang mempunyai jiwa kasih sayang dan memiliki kesaktian yang luar biasa. Batara Wisnu adalah putera Batara Guru. Hyang Wisnu dapat tiwikrama (berubah) menjadi raksasa. Raksasa yang bertubuh besar dengan kekuatan yang luar biasa. Senjata andalan Batara Wisnu adalah Cakra. Dengan Cakra itu Batara Wisnu dapat menghancurkan segala bentuk keangkara murkaan.


Karena Batara Wisnu bersifat jujur dan tidak senang dengan segala macam bentuk kejahatan dan hal-hal yang mengakibatkan dunia ini rusak, maka Batara Wisnu sering menjelma di dunia menjadi Raja. Batara Wisnu menjelma menjadi Sri Rama, yang akan menghalangi perusakan dunia dari tangan Rahwana, menjadi Prabu Arjunasasrabau di kerajaan Maespati. Menitis menjadi Prabu Kresna di kerajaan Dwarawati, yang akan mencegah pengerusakan dunia ini oleh Kurawa. Bahkan di jaman Purwacarita pernah menjadi raja dengan gelar Sri Maharaja Budakresna.

Raja-Raja titisan Batara Wisnu selalu mempunyai kesaktian yang tinggi dan mempunyai senjata khas ialah Cakra yang maha ampuh. Mungkin semacam rudal kalau jaman kita sekarang. Karena Cakra dapat diperintahkan untuk mengejar musuh hingga kena dan kemudian senjata itu akan kembali lagi kepada yang empunya.

Ketika di kerajaan Kediri bertahta seorang Raja yang terkenal dengan sebutan Pandita Ratu ialah Prabu Jayabaya, ternyata Prabu Jayabaya adalah penjelmaan Batara Wisnu juga. Mencegah kehancuran suatu generasi penerus bangsa yang akan perang saudara antara Jenggala dan Daha. Banyaklah cerita-cerita tentang Batara Wisnu, Batara yang bijak dan mencintai kedamaian dan keutuhan antar umat.

Gambaran-gambaran yang kami ketengahkan itu, menggambarkan betapa besar dan mulianya Batara Wisnu. Begitu pula orang kelahiran Mangsa "KAPAT" yang mewarisi sifat-sifat Batara Wisnu. Berwatak lembut dan halus, serta ramah. Tidak menginginkan suatu bentuk kekerasan, misalnya perkelahian, sangat menginginkan persahabatan dengan siapa saja. Segala tingkah lakunya, perbuatannya, semuanya menimbulkan rasa kagum dan simpati.

Kalau dia menjadi pemimpin, dia tidak akan berat sebelah dalam memutuskan segala sesuatunya. Perbuatannya adil dan bijak. Bahwa sejak masih anak-anak, remaja, maupun setelah tua, selalu saja menjadi penasehat bagi orang-orang yang sedang mengalami kesulitan. Bukan saja mereka yang datang minta nasehat itu usianya lebih muda dari padanya, tetapi orang-orang yang lebih tua pun minta pertolongan dan petunjuk perkara padanya.

Di samping kesibukan sehari-hari, orang "KAPAT" ini masih dapat menyempatkan diri mengagumi keindahan Alam dan Kesenian. Sedangkan di dalam pergaulannya sangat baik, sopan dan dapat membawa diri. Benar-benar mengagumkan dan disenangi di dalam pergaulan.

Seumur hidupnya orang kelahiran Mangsa "KAPAT" ini selalu dalam kesenangan dan rejekinya melimpah, gampang mencari uang. Maka tidaklah mengherankan kalau tampaknya selalu gembira dan banyak senyumnya. Banyak kawan, banyak pengagum, tetapi banyak pula yang ingin mencelakainya, walaupun akhirnya orang-orang yang memusuhinya itu berbalik menjadi orang kepercayaan atau berbaik padanya.

KEADAAN FISIK
Kelahiran Mangsa "KAPAT" pada umumnya mempunyai bentuk tubuh yang altetis, ramping berisi. Sedangkan wajahnya bulat bagaikan bulan. Dengan bola mata yang berbinar-binar, bibirnya tipis bagaikan pinang terbelah, dan berlesung pipit, murah senyum dan tawanya berderai. Suaranya sangat merdu, maka cocok sekali kalau menjadi penyangi. Di samping itu orang kelahiran Mangsa "KAPAT" ini bentuk tangan dan kakinya sangat indah dengan jemari lentik, maka juga cocok kalau menjadi seorang penari balet atau penari tradisional.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Didalam kehidupan sehari-hari anak kelahiran mangsa "KAPAT" ini seringkali sangat menonjol di antara teman-temannya. Karena anak Mangsa "KAPAT" ini pada umumnya sangat cerdas dan lincah, lagi pula senang menolong sesama teman.

Dalam berpakaian mereka memilih pakaiannya sendiri dan walaupun masih kanak-kanak tetapi sudah dapat membedakan pakaian yang bagus dan serasi untuk dirinya. Begitu pula tentang makanan, sejak kecil sudah dapat memilih makanan yang enak. Maka nafsu makannya agak kurang kalau masakan yang dihidangkan tidak menjadi seleranya.

Keadaan tubuh anak mangsa "KAPAT" pada umumnya, kuat dan sehat. Tetapi sering tampak merenung seolah sedang sedih, walaupun sebelumnya tampak bergembira. Memang menjadi sifat anak "Kapat" gampang sekali hanyut terbawa sedih dan tiba-tiba terbawa pula oleh kegembiraan. Sedangkan suasana lingkungan yang paling disukainya adalah yang tenang ketimbang suasana hiruk-pikuk.

Banyak juga anak-anak dari mangsa "KAPAT" ini yang genius. Karena banyak anak-anak ini yang dapat membuat permainannya sendiri, atau dapat menciptakan permainan yang aneh-aneh, yang tidak dapat dilakukan oleh anak-anak sebayanya. Mereka sangat menggemari bacaan, karena keingin tahunya menyebabkan anak-anak Mangsa KAPAT menelaah buku-buku pengetahuan hingga mereka memiliki ilmu pengetahuan yang banyak.

Pada umumnya anak-anak mangsa "KAPAT" ini tidak mau mendapat perlakuan keras. Karena dia sendiri tidak pernah berbuat keras. Dia lebih senang mendapat tutur kata yang lemah lembut dan akan mematuhinya.

KEADAAN MASA REMAJA
Seperti anak-anak, maka setelah menginjak usia remaja pun sangat menarik dan disenangi dalam pergaulan. Kawan-kawannya terutama lawan jenis sangat menyukainya. Maksudnya kalau itu cowok maka sangat disukai oleh kawan-kawan yang Cewek. Begitu sebaliknya kalau anak itu cewek, dia akan mendapat banyak simpati dari kalangan cowok, sehingga suasana pergaulan itu semarak.

Remaja mangsa "KAPAT" banyak yang berbakat dalam dunia teather. Memang mereka adalah pemain watak yang baik. Karena bakat ini dibawanya sejak lahir. Mereka gampang sekali tampak sedih, sedangkan sebelumnya tampak bergembira. Sedih dan gembira dapat dilakukan dengan tiba-tiba. Maka di dalam pergaulan, kawan-kawannya terkadang sempat dibuat kebingungan.

Remaja mangsa "Kapat" juga mempunyai kegemaran menyendiri, kalau tempatnya berkumpul itu terlalu bising atau hingar-bingar. Walaupun dia senang bergaul tetapi tidak senang hal-hal yang ribut dan keras. Pada umumnya remaja "KAPAT" adalah sahabat yang menyenangkan. Karena sifatnya yang arif dan cara bicara dan berfikirnya lebih tua dari keadaan usianya, maka banyaklah kawan sebayanya yang minta petunjuk.

Dalam pekerjaan, dia sangat terampil dan dapat menyelesaikan semua pekerjaannya dengan baik. Terhadap kawan sekerja pun dia senang memberikan pertolongan. Sehingga dia dapat terpilih menjadi ketua serikat kerja, atau kelompok para pekerja. Karena dia sanggup memperjuangkan kepentingan kawan-kawannya.

Sebagai pelajar pun dia berhasil, karena gemar membaca sehingga banyaklah ilmu pengetahuan yang diserapnya. Cerdik, pandai dan bijaksana. Patuh dan disiplin menjalankan segala perintah Gurunya. Sehingga Guru-Gurunya pun menaruh perhatian dan kepercayaan padanya.

Banyak keberuntungan yang dicapainya, sehingga seolah tidak pernah mengalami kesulitan. Semua itu dapat terjadi, karena dia sangat pandai mengamati lingkungan, mempelajari apa pun yang sedang dihadapinya. Bakat alam itu sudah begitu menonjol sejak masih anak-anak. Segala keputusannya telah diperhitungkan dengan masak-masak.

CIRI KHAS
Untuk mengetahui ciri khas yang mencolok anak, remaja, atau orang kelahiran mangsa "KAPAT" ialah dengan menyaksikan cara berpakaian dan menggunakan aksesori. Kalau kita menyaksikan seseorang dalam penampilannya tampak necis, trendy, dengan pakaian yang bagus bahkan perhiasan yang mewah serta dandanan yang berlebihan, maka dapatlah dipastikan bahwa orang itu adalah kelahiran mangsa KAPAT.

Selain dari itu tanda fisik yang mencolok adalah lesung pipitnya atau dekik pipinya yang membawa wajahnya bertambah manis. Selain dari pada itu tanda lain adalah penampilan wataknya yang khas, ialah cepat berubah dari suasana riang ke sedih dan dari sedih ke riang. Atau dari tertawa ke menangis dan kebalikannya dari menangis ke tertawa.

IKATAN PERSAHABATAN
Orang kelahiran Mangsa "KAPAT" tidak semua orang dapat cocok padanya. Seperti mangsa-mangsa lainnya, maka orang kelahiran mangsa Kapat ini mempunyai sahabat-sahabat yang cocok dan yang paling cocok. Artinya sahabat yang dapat berbagi rasa, suka maupun duka.

Bagi orang kelahiran mangsa KAPAT tentu saja dengan mudah untuk mendapatkan teman. Tetapi yang paling cocok adalah kelahiran mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret)

Selain itu ada pula beberapa teman yang dekat padanya, mereka itu adalah kelahiran mangsa Saddha (13 Mei - 22 Juni), kelahiran Kalima (14 Oktober - 9 NoVember), juga kelahiran Mangsa Karo (3 Agustus - 25 Agustus), kelahiran mangsa Kasadasa (27 Maret - 19 April) dan kelahiran Kapat itu sendiri.

Walau sebenarnya banyak orang-orang yang senang bergaul dan menjadi kawan-kawan yang baik padanya. Tetapi belum tentu mereka semua dapat seiya sekata atau sehati. Maka kawan itu belum tentu sahabat. Karena sahabat itu adalah kawan diwaktu suka dan duka.

PEKERJAAN YANG COCOK
Mereka yang terlahir mangsa Kapat, sebenarnya tidaklah sulit mencari pekerjaan. Tetapi dengan mempermudahkan suatu kerjaan belum tentu akan membawa kebahagiaan dan kecocokan. Maka harus dikaji terlebih dahulu dengan teliti.

Mengkajinya dengan cara mengetahui hari kelahiran terlebih dahulu, ternyata hari kelahiran itu juga mempunyai karakter. Maka haruslah di kelompok-kelompokkan, akhirnya ditemukan tiga kelompok yang masing-masing mempunyai karakter yang sama. Pembagian hari berdasar karakter hari itu adalah sebagai berikut ini:

1. Eka
Kelompok pertama ini adalah mereka yang terlahir pada hari Minggu, Rabu dan Jumat. Orang-orang yang terlahir pada mangsa Kapat itu pekerjaan yang paling cocok adalah pekerjaan yang berhubungan dengan keindahan yang disebut tata ruang. Tetapi juga ada bidang lainnya yang dapat digeluti sebagai profesi yaitu kapsalon, arsitek, dan sekretaris. Hampir semua pekerjaan yang berhubungan dengan keindahan dan kerapian. Karena orang kelahiran mangsa Kapat itu bersifat senang kepada hal-hal yang indah dan rapi, yang rnendatangkan ketenteraman hati. Adapun yang dapat mengangkat kadernya adalah sebagai ahli tata ruang, dekorasi dan interior.

2. Dwi
Adapun kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin. Kelahiran hari ini cocok bekerja di bidang tarik suara atau penyanyi, pengarang, wartawan, aktor/aktris, pekerjaan di bidang seni teater. Tetapi pekerjaan yang mengangkat kariernya adalah bila dia berkecimpung di dunia karang-mengarang.

3. Tri
Kelompok terakhir ini adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Pekerjaan yang sesuai dan cocok bagi kelompok ini ada beberapa kesempatan kerja, diantaranya adalah profesi bidang bangunan rumah, bekerja di lembaga bahasa, penerjemah, Kepolisian, atau biro jasa angkutan, ahli tata pertamanan, dan kemungkinan dapat juga sebagai penerbang. Tetapi pekerjaan yang paling cocok dan kariernya akan baik, adalah bidang pekerjaan yang sesuai dengan jiwa dan watak Batara Wisnu adalah menangani kejahatan dan penegak hukum khususnya Polisi.

Demikian tiga kemungkinan yang dapat dipersiapkan sejak dini, karena pekerjaan itu yang akan mengantar ke arah kebahagiaan dan sukses dikemudian hari. Bila pekerjaan yang digelutinya sesuai artinya cocok, maka pekerjaan itu tidak menjadi beban. Bahkan dapat mendatangkan gairah dan kegembiraan bekerja.

Sedangkan orang tua sebenarnya sudah dapat mengamati sejak masih kanak-kanak. Bukan memaksakan, tetapi mengarahkan ke porsi yang sebenarnya. Karena pada umumnya selama masa kanak-kanak, hingga masa remaja adalah saat mencari jati diri atau mencari bakat.

REJEKI & PENGHIDUPAN
Orang kelahiran mangsa KAPAT pada umumnya sejak kecil sudah hidup mewah. Tidaklah mengalami kesulitan dalam mencari nafkah. Karena seolah-olah dialah keberuntungan itu, keberuntungan itu selalu bersamanya.

Walaupun begitu, bagi kelahiran mangsa Kapat itu tidaklah berarti akan sama semuanya dalam segi keberuntungan dan keuangan. Seperti yang terjadi pada bidang pekerjaan dan karier, maka dalam segi Rejeki dan Penghidupan, juga di data dan ditentukan oleh hari ketika dilahirkan. Dikelompokkan menjadi tiga kelompok juga.

1. Eka
Kelompok kesatu ini adalah yang lahir hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka ini mempunyai rejeki yang baik, tetapi lebih mengutamakan kedudukan tinggi daripada uang. Apalagi dia sangat menggemari ilmu pengetahuan dan hidup dalam ketenangan. Apa yang didapat dari pekerjaannya dirasa sudah cukup. Tidak terlalu mengajar materi. Tetapi nasibnya memang baik, maka dihari tuanya serba kecukupan dan bahagia.

2. Dwi
Kelompok ini adalah mereka yang terlahir pada hari Senin. Bagi mereka yang terlahir di hari Senin pada mangsa "KAPAT" ini adalah orang yang banyak keberuntungannya. Selain harta dan pekerjaan yang mudah didapat, dia sendiri mempunyai kelebihan-kelebihan keterampilan. Semua itu karena dia gemar belajar dan selalu berguru. Artinya mengikuti kursus-kursus disamping dapat menyelesaikan sekolah dengan baik. Keberuntungan selalu beserta padanya, sehingga sejak masih muda sudah mendapat kernudahan mencari uang, maka hingga hari tuanya nanti dia selalu dalam hidup senang dan bahagia.

3. Tri
Kelompok ini adalah mereka yang terlahir di hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini adalah orang-orang yang senang bekerja keras. Berdasarkan pendataan Horoskop Jawa, Pranata Mangsa, maka kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu adalah orang yang paling bahagia. Seumur hidupnya tidak pernah mengalami kekurangan uang, rejekinya berlimpah ruah. Begitu pula kariernya sangat baik. Tetapi tidak menjadikan orang kelahiran ini menjadi pongah dan sombong, karena memang itu bukan sifat orang "KAPAT". Justru dia lebih cenderung mendermakan sebagian hartanya untuk kepentingan orang lain, tidak memilih golongan, bangsa, dan agama.

Demikian perjalanan hidup orang kelahiran mangsa "KAPAT" dalam segi rejeki dan sosial ekonominya.

HARI JAYA
Dalam kehidupan ini ada hari jaya dan hari terburuk bagi seseorang. Maka Horoskop Jawa telah memberikan suatu data perhitungan sebagai pedoman untuk mengetahui saat-saat yang baik untuk sesuatu pekerjaan yang dianggap besar.

Mangsa "Kapat" bulan Mei - Agustus adalah bulan terbaik baginya untuk mengerjakan sesuatu yang besar. Lebih tepatnya adalah sekitar 30 Mei - 2 Agustus memasuki wuku Wugu, Gumbreg, dan Pahang, mendapat anugerah paling besar dari Batara Wisnu. Kalau diantara tanggal-tanggal tersebut terdapat hari Minggu, Selasa, dan Jumat, adalah hari-hari yang paling baik bagi kelahiran mangsa "Kapat", utamanya adalah hari Jumat. Hari Jumat adalah hari jaya baginya, walaupun pada bulan apa saja.

HOBI
Kelahiran mangsa "Kapat" mempunyai beberapa macam hobi yang dapat dikomersialkan, maka akan berlimpah ruah juga hartanya.

1. Dekorasi, tata ruang.
2. Bertamasya ke tempat-tempat wisata yang berhawa dingin, sejuk.
3. Seni tari, dan seni busana.
4. Barang-barang antik, termasuk Lukisan, Kriya, dan Patung.
5. Berdiskusi, berlayar, dan safari sosial.

Demikian beberapa hobi orang Kapat yang sangat menonjol, tetapi hampir semua hal yang berbau Seni sangat disenanginya.

JODOH
Jodoh telah ditentukan oleh Tuhan, tetapi manusia mencoba untuk mencari-cari yang mana jodohnya yang sebenarnya. Horoskop Jawa berusaha mendeteksi sampai sejauh ini tentang kebenaran adanya kepastian jodoh seseorang.

Seperti juga dalam pergaulan dan persahabatan, maka kecocokqn seseorang terhadap orang lain itu berbeda-beda. Disinilah kelahiran mangsa Kapat yang cocok bila calon jodohnya kelahiran mangsa "Kawolu" (4/5 Februari - 1 Maret). Tetapi ada pula beberapa calon yang termasuk baik baginya ialah kelahiran mangsa "Saddha" (13 Mei - 22 Juni), "Kalima" (14 Oktober - 9 November), "Karo" (3 Agustus - 25 Agustus), "Kasadasa" (27 Maret - 19 April) dan baik juga sesama kelahiran mangsa "Kapat" (19 September - 13 Oktober).

BATU PERMATA
Bagi orang yang terlahir pada mangsa "Kapat" ada beberapa "Batu Permata" yang cocok baginya. Selain indah dan serasi, menurut yang percaya batu permata itu mempunyai khasiat.

1. Batu Opal: Batu permata ini juga disebut Kalimaya, khasiatnya menyembuhkan sakit impoten, sakit mata, dan kekuatan pikiran.

2. Berlian: Termasuk batu mulia, harganya sangat mahal. Khasiatnya dapat menjadi protektor dari serangan black magic, menguatkan tubuh, dan menenteramkan pikiran.

3. Merjan: Batu mulia ini juga disebut coraal, mempunyai khasiat melindungi diri dari serangan flu, batuk pilek, dan sariawan. Juga dapat melindungi anak dari gangguan penyakit, serta mempercepat tumbuhnya gigi.

4. Mirah: Batu ini dalam istilah perbatuan disebut Robijn atau Ruby. Berkhasiat untuk menolak lemah syahwat dan infeksi.

Batu-batu mulia dan batu permata itu adalah aksesori sebagai batu cincin, liontin, giwang, dan bros. Pasti saja harganya sangat mahal, tetapi bagi orang kelahiran "KAPAT" hal itu tidak menjadi masalah.

WARNA YANG COCOK
Bukan hanya serasi saja, tetapi mempunyai pengaruh bagi dirinya adalah segala warna Biru, kemudian Merah Anggur.

BUNGA
Bunga-bunga yang serasi dan disukainya adalah bunga Mawar Kemudian bunga Kenanga kuning, bunga Wijaya Kusuma dan Gradiol.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KATELU “ 4 Oct 2011 7:07 PM (13 years ago)


Mongso KATELU - Suta Manut Ing Bapa
26 Agustus - 18 September



KEADAAN UMUM
Mereka yang terlahir pada tanggal 26 Agustus - 18 September termasuk didalam Mangsa "KATELU" dalam perhitungan Horoskop Jawa. Mangsa "KATELU" berorbit selama 24 hari dan berada di langit belahan Tenggara. Kemunculannya ditandai dengan berhembusnya angin dari Utara ke Selatan dengan kekuatan sedang. Hawanya panas, sedangkan air untuk keperluan pertanian mempergunakan irigasi, sungai, atau sumur dengan menyiram tanaman palawija di sawah dan ladang. Saat itu adalah Musim Kemarau.

Mangsa "KATELU" itu dalam pengaruh kekuasaan Dewi Kamaratih dan Batara Kamajaya. ketika Mangsa itu berjalan, maka petani telah memulai panen palawija. Pada saat-saat seperti itu rasa percaya diri mulai timbul. Anak mulai percaya dan menghormat orang tuanya, mereka dapat makan kenyang walau dari jagung, kedelai, atau kacang. Maka mangsa "KATELU" ini candranya "Suta Manut Ing Bapa", yang artinya "Anak Menurut Kepada Ayah ". Penjabarannya adalah semua nasehat orang tua diturut oleh anak-anaknya.

Hal itu dapat terjadi karena pengaruh daya sakti Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih, dewa-dewi yang selalu rukun dan saling mencintai itu teryata mempunyai pengaruh besar kepada keadaan alam semesta maupun insan yang baru terlahir pada Mangsa "KATELU"tersebut.

Sanghyang Kemajaya, adalah dewa yang menempati kaendraan di langit belahan Tenggara yang bernama "Cakrakembang" bersama Dewi Kamaratih, memelihara wilayah kekuasaannya. Memberkahi suatu kelahiran maupun musim dengan penuh kasih sayang dan disiplin.

Orang yang terlahir tepat pada Mangsa "KATELU" itu akan mempunyai sifat kasih sayang, adil, senang berdamai, disiplin dan jujur.

Batara Kamajaya mempunyai sifat keras dan disiplin, tetapi ramah, murah hati penuh kasih sayang. Tidak senang menganggur, ada-ada saja yang dikerjakannya. Tetapi rejekinya tidak begitu banyak dan tidak dapat berhemat karena sifatnya senang menolong dan membantu kebutuhan orang lain.

Orang yang terlahir dalam pengaruh Mangsa "KATELU" ini mempunyai candra "Peksi Aneng Luhur", yang artinya "Nurung Diatas". Dimaksudkan kalau mencari uang harus menunduk. Penjabarannya jangan melihat kesana-kemari karena akan merasa bimbang dan tidak sampai hati, akibatnya uangnya akan habis. Harus ingat bahwa di rumah anak-isteri menanti penghasilan anda. Karena kelemahan hati, maka uang yang dibawanya akan diberikan kepada orang lain.

Batara Kamajaya digambarkan kepalanya menatap ke bawah, artinya selalu menyaksikan segala umat, baik senang maupun sedih. Kalau ada orang yang senang, maka akan bersyukur kepada Tuhan, dia ikut senang dan bahagia. Tetapi kalau menyaksikan orang susah, maka dia akan ikut bersedih, menangis, meratap dan akhirnya dia yang mengulurkan tangan menolongnya.

Suatu keberuntungan bahwa Mangsa KATELU ini ditempati dua kekuatan yaitu Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih. Dewi Kamaratih selalu mendampingi suaminya dengan setia. Tidak berarti membabi buta, dia bisa menjadi penasehat yang baik. Kalau menyaksikan hal-hal yang tidak wajar maka Dewi Kamaratih akan menegur Dewa Kamajaya. Begitulah didalam diri orang "KATELU" seolah ada dua jiwa didalam dirinya yang sering berdiskusi, berdialog atas segala perilaku yang sedang diperbuatnya.

Kalau itu telah terjadi dan menjerumuskan dirinya, maka Dewi Kamaratih akan menegurnya dan Dewa Kamajaya akan kembali sadar dan lurus kembali. Artinya orang KATELU bukannya manusia super, terkadang juga melakukan perbuatan yang tidak benar, hal itu akan terjadi hanya sebentar. Dia akan cepat sadar dan lurus kembali.

Maka kalau anda termasuk orang "KATELU" seharusnya sangat bersyukur, karena pada umumnya mempunyai sifat-sifat yang baik, simpatik, jujur, dan selalu berusaha menjaga kesucian. Baginya mengutamakan segala sesuatu dengan berterus terang itu lebih baik, dan sangat membenci kepada orang munafik. Dia sangat rajin bekerja, giat berjuang demi karier.

Karena Dewa Kamajaya digambarkan menunduk, maka orang KATELU juga sangat pemalu. Dia tidak mau mengerjakan sesuatu dengan menonjolkan diri didepan umum. Dia lebih senang mengerjakan sesuatu dengan diam-diam. Walaupun begitu, kalau dia harus tampil di depan umum, maka dia akan bertindak dengan sangat hati-hati, serta dengan penuh ketelitian dan disiplin.

Tentang pandangannya terhadap adat-istiadat sangat positif. Dia adalah tokoh yang sangat menjunjung tinggi harkat dan hakekat "Tatakrama", maka segala tindak tanduknya sangat diperhitungkannya dengan teliti berdasarkan tata kesopanan dan norma-norma Agama. Maka dia tidak akan mau diajak untuk makar, korupsi, menipu, atau perbuatan apa pun yang bersifat melanggar norma adat dan Agama.

Kalau menginginkan suatu pekerjaan yang berhasil dengan baik dan tepat, orang mangsa "KATELU" orangnya. Dia akan mengerjakan dan menyelesaikan semua tugas-tugasnya dengan rapi, rajin, tepat dan sempurna. Dia tidak akan mau mengulur-ngulur waktu.

Orang kelahiran Mangsa "KATELU" selalu berusaha untuk tidak merugikan orang lain, dan juga tidak mau dirugikan orang. Dia tidak ingin menonjol. Bahkan kalau dia mendapat kehormatan untuk tampil ke muka dan mendapat sanjungan, malah menjadi gugup karenanya. Dia tidak perduli dengan pandangan dan pendapat orang, yang penting dia tidak ingin dan tak pernah mempunyai gagasan untuk merugikan orang lain.

Dalam keadaannya yang wajar, maka orang kelahiran Mangsa "KATELU" selalu menginginkan segala sesuatunya beres, bahkan kalau ada hal-hal yang menurutnya tidak benar, maka dia tidak segan-segan secara berterus terang menegur orang yang bersangkutan. Hal itu kadang-kadang membuat orang jadi risih, dia dianggapnya terlalu bawel, campur tangan, den cerewet. Masalahnya orang kelahiran "KATELU" ini tidak dapat berpura-pura dengan tutur kata, sehingga apa yang dikemukakan adalah kritik yang  membangun, tetapi hal itu malah bisa menyulitkan dia sendiri, akhirnya dia jadi mengalah dan diam.

Masalah pribadi, karena sering dia menyaksikan ketidakadilan, penyelewengan, pelecehan cinta dan lain-lain. Maka dia sering pula dihinggapi perasaan apatis, perasaan takut dan pesimis terhadap orang-orang disekitarnya. Khawatir kalau-kalau dia tidak akan mendapatkan kasih sayang yang murni dan sungguh-sungguh dari orang yang dicintainya. Inilah yang sering mengganggu dan mengacaukan konsentrasi pikirannya. Sehingga dia dapat berbalik menjadi orang yang pesimis.

Maka seyogyanya dia harus mendengarkan petunjuk-petunjuk getaran jiwanya yang paling dalam, sehingga keraguan, pesimis, dan rasa takutnya dapat dilenyapkan. Maka apa yang seharusnya dilakukan untuk masa depan keluarga dan lingkungannya akan dapat dia kerjakan dengan baik dengan lebih berkonsentrasi dan kembali kepada pribadinya yang murni dan optimis.

KEADAAN FISIK
Orang yang terlahir dalam Mangsa "KATELU" ini mempunyai bentuk tubuh langsing, tingginya sedang, kepalanya agak bulat menandakan bahwa orang tersebut mempunyai kemampuan berpikir yang tinggi. Matanya kecil tetapi berbinar-binar bagi laki-lakinya, tetapi bermata redup bagi wanitanya. Kakinya tidak begitu besar, menandakan kalau orang kelahiran KATELU itu kuat berjalan jauh maupun mendaki gunung Sedangkan jari jemarinya lentik, menandakan kalau dia rajin bekerja. Wajahnya bulat telur dengan dagu lancip, kadang hatinya bimbang. Kurang teguh hati dalam menonjolkan diri atau merebut cita-cita, karena dia tidak senang bersaing dan menonjol, inilah faktor yang melemahkan dirinya. Tetapi orang "KATELU" disenangi dalam pergaulan, sehingga banyak kawannya.

Suatu yang menguntungkan bagi orang KATELU adalah persahabatan. Karena bagi orang kelahiran Mangsa "KATELU", persahabatan adalah hal yang perlu sekali. Ada pula hal yang menonjol yang menggambarkan bahwa orang kelahiran Mangsa "KATELU" itu sering rnenghentak-hentakkan kakinya, juga menghentakkan jari-jemari tangannya. Hal itu menggambarkan bahwa dia seringkali gugup dan gelisah.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Sejak masih kanak-kanak, orang kelahiran Katelu sudah menyenangi bidang seni, misalnya seni tari, seni suara, dan seni rupa. Perasaannya terlalu peka, dia sangat ingin menyenangkan hati kedua orang tuanya. Maka terkadang dia melakukan sesuatu diluar kehendaknya.

Dalam pergaulan dia sangat disenangi, karena dia sering menolong kawan-kawannya dari berbagai kesulitan. Hanya sayangnya orang KATELU sering merasa ragu dan malu. Maka dia lebih senang mengerjakan sesuatunya secara diam-diam supaya tidak diketahui oleh anak lain. Barulah setelah apa yang dikerjakannya itu berhasil, dia mau memperlihatkan kepada anak lain. Padahal kalau dia berani tampil menonjol dan terbuka diantara kawan-kawannya maka dia akan lebih maju, bahkan dia akan mempunyai kesempatan utama.

Walaupun didalam pergaulan orang KATELU ini cukup banyak kawannya dan cukup menonjol karena disegani dan dihormati kawan-kawan yang pernah mendapat pertolongannya, Tetapi dikalangan keluarga sangat pendiam, tidak banyak omongnya, dan tidak banyak permintaannya. Bahkan keluarganya seringkali jengkel karena dianggapnya dia cepat berputus asa dalam memperjuangkan pendapat dan cita-citanya.

KEADAAN MASA REMAJA
Setelah orang kelahiran "KATELU" menjadi remaja, dalam pergaulannya ternyata sifatnya ketika masih kanak-kanak masih terbawa. Dia sangat pemalu, bahkan kalau dia terpilih untuk menjadi ketua OSIS untuk tampil di atas mimbar dia merasa gentar juga. Maka dia akan sangat berhati-hati dalam mengutarakan pendapat dan pidatonya, karena dia takut membuat kesalahan.

Semua itu disebabkan karena orang kelahiran mangsa "KATELU" selalu ingin berbuat benar, dia takut sekali berbuat salah dan takut sekali melanggar norma-norma adat dan Agama.

Banyak rencana kerja yang telah dipersiapkannya, tetapi dia tidak mau rencana itu diketahui oleh orang lain. Dia akan merasa takut dan sangat malu kalau sampai menemui kegagalan sedangkan hal itu diketahui orang lain. Maka dia lebih suka secara diam-diam. Begitulah seperti yang tergambarkan dalam lambang orang kelahiran Mangsa "KATELU", yaitu Batara Kamajaya dan Batari Kamaratih, Dewa dan Dewi yang menyebarkan kesucian dan kedamaian. Maka orang kelahiran "KATELU" mempunyai sifat seperti itu juga. Dia selalu berusaha untuk benar dan suci dalam segala tindak tanduknya. Bahkan tidak akan pernah menyeleweng dari ajaran-ajaran Agamanya maupun adat-istiadat keluarganya.

Sesuai dengan kesenangannya dalam bidang seni lukis atau seni rupa, maka dia juga senang bepergian untuk menambah wawasan dan menghidupkan jiwa seninya, disamping itu dia juga senang ke gunung yang berhawa sejuk, karena dia membutuhkan udara pegunungan yang sejuk untuk kesehatan paru-parunya.

Sifat ragu-ragu dan cemas itu yang sering menghantui orang yang terlahir pada mangsa "KATELU", sampai-sampai didalam pergaulannya terhadap lawan jenis sering mentok. Karena dia tiba-tiba merasa khawatir kalau cintanya tidak terbalas, bertepuk sebelah tangan. Kalau hendak ngomong takut kalau menyakiti hati, dan dia akan diam seribu bahasa agar tidak menyakiti hati kekasihnya.

Perasaannya selalu dimainkan, seperti juga cinta kasihnya yang menggebu-gebu tanpa batas waktu. Begitu pula kebenciannya terhadap seseorang tidak akan mudah terhapus, bahkan dapat meningkat menjadi dendam yang berkepanjangan.

Pada dasarnya ada suatu segi yang baik bagi orang kelahiran mangsa "KATELU", yaitu sifat tekun, cerdik, cerdas, teliti, dan disiplin. Hal itu dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan yang membutuhkan penanganan seperti yang dimaksud tadi. Dalam dunia pekerjaan orang kelahiran mangsa "KATELU" pada umumnya jarang yang menganggur. Dia akan selalu terpilih dengan karir yang baik, walaupun dia bermain di belakang layar.

CIRI KHAS
Tanda khas bagi orang kelahiran mangsa "KATELU" ini juga dipengaruhi oleh ciri-ciri khas Dewa Kamajaya dan Dewi Kamaratih. Dewa Kamajaya bentuk tubuhnya tidak gemuk, tingginya sedang, wajahnya menunduk, matanya kecil redup. Menandakan kalau orang kelahiran Mangsa "KATELU" ini mempunyai watak pemalu, tidak suka melirik kanan kiri, dan suka mengandalkan kemampuannya pribadi.

Kepala bulat, menandakan kalau didalam kepala itu tersimpan gagasan-gagasan yang luar biasa, cerdik, cerdas, dan cermat. Tingginya sedang menandakan kalau orang ini tahan berkelana atau bepergian karena kakinya kecil artinya ringan kaki. Rambutnya hitam lemas, ada juga yang kecoklatan, berkulit kuning langsat. Janggutnya bagaikan lebah tergantung. Tetapi yang paling menonjol adalah kebiasaan orang kelahiran mangsa "KATELU" ini selalu menghentak-hentakan kaki atau meremas-remas jari jemarinya, yang menandakan kalau dia sedang gelisah. Tetapi pengaruh Dewi Kamaratih, wajahnya mendongak, maka kalau sudah terdesak, orang kelahiran mangsa "KATELU" ini berani maju ke depan dengan suara lantang tetapi penuh perhitungan dan kewaspadaan.

IKATAN PERSAHABATAN
Sahabat karib orang kelahiran mangsa "KATELU" adalah orang-orang yang terlahir pada mangsa "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari), "KAPAT" (19 September - 13 Oktober), "DESTA" (20 April - 12 Mei), "KASO" (23 Juni - 2 Agustus), "KALIMA" (14 Oktober - 9 November), dan "KaATELU" (26 Agustus - 18 September). Tetapi sahabat yang paling baik adalah dengan orang yang terlahir mangsa "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari).

Pada umumnya orang kelahiran "KATELU" itu sangat pintar dalam pergaulan, dia dapat mengambil hati kawan-kawannya. Semua itu dapat terjadi karena dia selalu mau mengalah. Kemudian kawan-kawannya dapat mengambil suatu pelajaran yang baik dari orang "KATELU" itu, yang terbukti mempunyai sifat jujur, tidak senang menonjolkan diri dan sopan. Maka terpilihlah dia menjadi kawan tempat bertanya bagi remaja sebaya dengannya. Walau sebaya namun dituakan oleh kawan-kawannya.

KEADAAN KESEHATAN
Seperti yang kami katakan terdahulu, bahwa orang kelahiran KATELU membutuhkan pergi ke pegunungan, selain menyaksikan keindahan untuk membangkitkan jiwa seninya, juga untuk menghirup udara pegunungan yang segar. Hal itu sangat baik untuk kesehatan paru-parunya. Karena disamping itu, bakat penyakit yang lain adalah gampang terkena sakit dada atau paru-paru, reumatik, khususnya tulang-tulang bagian lengan dan jari jemari tangan. Juga ada kemungkinan dapat terkenal sakit liver, maag, dan yang paling gawat gangguan sukar tidur, karena dapat juga mengganggu pada metabolisme syaraf.

Petunjuk untuk menjaga kesehatannya adalah dengan senam yang teratur setiap hari. minum air putih minimal 1 liter setiap pagi.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir pada Mangsa "KATELU" untuk menentukan pilihan pekerjaan yang cocok baginya, menurut ahli Horoskop Jawa haruslah diketahui terlebih dahulu hari kelahiran orang itu. Kemudian dilakukan pengelompokan hari lahir tadi menjadi tiga kelompok.

Sebabnya diadakan pengelompokan itu, karena hari satu dengan lainnya mempunyai perbedaan karakter hari. Maka setelah diteliti lebih mendalam dan memakan waktu yang cukup lama, akhirnya dibagi tiga kelompok karakter hari. Adapun kelompok-kelompok itu adalah sebagai berikut:

1. Eka
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" kelompok pertama ini adalah mereka yang terlahir pada hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka ini adalah orang-orang yang mengutamakan harga diri, kesucian dan disiplin, tanpa menonjolkan diri. Maka Pekerjaan yang paling cocok adalah sebagai wartawan. Walaupun begitu tidak tertutup kemungkinan lain, yaitu sebagai pelukis, pemahat atau pengarang. Juga dalam bidang Kerohanian mempunyai kesempatan juga sebagai mubalig, pendeta atau pemuka agama dan spiritual. Tetapi yang paling mengangkat karirnya adalah pekerjaan dibidang komunikasi atau sebagai wartawan.

2. Dwi
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" dalam kelompok kedua adalah mereka yang terlahir pada hari Senin. Mereka ini adalah orang yang mengutamakan keuntungan materi (uang) walaupun dia adalah orang "KATELU" tetapi pengaruh hari Senin yang materistis itu, maka pekerjaan yang cocok adalah sebagai pedagang barang-barang elektronik, otomotif seperti mobil atau sepeda motor. Atau menjadi pegawai dan digaji orang. Dapat juga menjadi pedagang obat-obatan, apoteker, dan pengacara. Tapi yang paling cocok untuk pekerjaan dan karir adalah sebagai pengacara, atau pembela perkara.

3. Tri
Untuk orang kelahiran Mangsa "KATELU" dalam kelompok tiga adalah mereka yang terlahir pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini adalah orang-orang yang bersifat keras, berani, walaupun itu bukan karakter utama orang "KATELU" yang pemalu dan pendiam. Tetapi harus diingat bahwa yang menjiwai orang "KATELU" selain Dewa Kamajaya juga Dewi Kamaratih yang lincah, kenes (ramah) dan berani. Maka mereka yang terlahir pada kelompok hari ini memiliki pekerjaan yang cocok adalah sebagai pedagang keliling, biro jasa dan perjalanan, pegawai pada Perpustakaan, RS, membuka persewaan buku dan percetakan atau penerbitan. Tetapi yang paling cocok untuk pekerjaan maupun karirnya adalah menjadi penerbit atau percetakan.

GAMBARAN TENTANG REJEKI
Bagi mereka yang terlahir pada Mangsa "KATELU" dapat diketahui gambaran ekonomi dan keuangannya sebagai perwujudan rejeki yang dianugerahkan Tuhan kepadanya. Untuk kepentingan itu haruslah diteliti lebih lanjut berdasarkan Prasutayama maupun Horoskop Jawa. Maka ditemukanlah tiga kelompok hari lahir berdasarkan karakter masing-masing hari lahir tersebut, yaitu:

1. Eka
Mereka ini adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Kelompok ini rata-rata memiliki jiwa sosial yang tinggi, walaupun sebenarnya sejak masih muda dia sudah pandai mencari uang, tetapi karena jiwa sosialnya terlalu tinggi, maka uangnya habis untuk menolong orang lain. Beberapa diantaranya dapat terpilih menjadi ketua atau pengurus badan atau yayasan sosial. Dia akan merasa puas dengan keadaan itu, tetapi setelah umurnya meningkat 29 tahun dan telah menikah, maka rejekinya akan lebih baik dan keuangannya menjadi stabil, sehingga tidak kekurangan uang.

2. Dwi
Mereka adalah orang kelahiran Mangsa "KATELU" yang dilahirkan pada hari Senin. Kelompok ini adalah kelahiran yang paling baik diantara orang "KATELU" karena rejekinya mengalir bagaikan air sungai karena sukses dalam dunia usaha. Walaupun begitu dia masih mengutamakan kejujuran dan disiplin karena itu adalah moto orang "KATELU". Meskipun dirinya tidak senang menonjol, tetapi tetap memiliki jiwa sosial yang tinggi. Ekonomi dan keuangannya akan terus menjadi lebih baik setelah dia menikah, dan setelah  umur 29 atau 41 rejekinya akan melimpah ruah.

3. Tri
Mereka ini adalah orang kelahiran mangsa "KATELU" yang terlahir pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Kelompok ini adalah orang-orang yang juga mempunyai keberuntungan yang cukup baik sehingga dia dapat mencapai kebahagiaan. Sifat dermawan yang telah tumbuh sejak masih anak-anak dan remaja terus terpupuk subur karena dia dikaruniai rejeki yang cukup baik. Banyak kawan-kawannya yang selalu siap membantu bila diperlukan. Tidak sedikit pula mendapat keuntungan uang atau materi dari kawan-kawannya itu.

HARI JAYA
Hari yang baik bagi orang yang terlahir pada Mangsa "KATELU" adalah Rabu dan Sabtu. Tetapi yang paling baik memilih tanggal 6 Agustus sampai tanggal 28 Agustus. Lebih baik lagi kalau diantara tanggal-tanggal itu dipilih hari Rabu atau Sabtu.

Pada tanggal 12 April setiap tahun, kedudukan Wuku Galungan berada pada titik kulminasi, artinya pada kedudukan yang tertinggi dan pada saat itulah Sang Hyang Kamajaya sedang memancarkan sinar kejayaannya kepada orang kelahiran Mangsa "KATELU". Pancaran anugrah yang optimal akan dirasakan dalam kehidupan manusia sebanyak empat kali dalam seumur hidupnya.

Demikian berdasarkan perhitungan Horoskop Jawa yang telah menemukan hari-hari Jaya dan tanggal-tanggal baik untuk mengerjakan sesuatu niat maupun pekerjaan besar.

Tentu saja semuanya itu kita serahkan kembali kepada Tuhan yang Maha Pencipta Alam Semesta ini. Manusia hanya berharap, tapi Tuhan jugalah yang menentukan.

HOBI
Orang terlahir pada Mangsa "KATELU" tidak banyak hobinya yang menonjol. Kebanyakan hobinya dinikmati sendiri.

1. Senang menyendiri, merenung di tempat sepi.
2. Membuat percobaan-percobaan secara diam-diam.
3. Mengembara dan panjat tebing.
4. Menyukai barang-barang seni dan kuno.
5. Belajar menari, melukis, dan seni rupa.

Karena hobinya itulah maka orang "KATELU" dapat mencapai ketenangan, kemudian sukses dalam hidupnya. Semua itu dapat dicapainya dengan diam-diam pula, yang merupakan kejutan bagi orang tuanya.

JODOH
Bagi orang yang terlahir dalam mangsa "KATELU" mempunyai sifat yang baik sekali dalam pergaulan. Orangnya menyenangkan dan sopan tutur katanya.

Begitu pula didalam tingkat perkawinan, dia sangat mesra dan romantis. Maka hidupnya sangat bahagia.

Adapun pasangan atau jodoh kelahiran Mangsa "KATELU" itu adalah Mangsa "KAPITU" (23 Desember - 3 Februari), mereka adalah pasangan hidup yang harmonis dan akan mendatangkan kebahagiaan.

Selain itu ada pula beberapa mangsa kelahiran yang cocok baginya, seperti juga dalam memilih sahabat yang cocok, begitu pula memilih pasangan hidup yang cocok. Di antaranya mangsa "KASO" (23 Juni - 2 Agustus), "KATELU" (26 Agustus - 18 September), "KAPAT" (19 September - 13 Oktober ), "KALIMA" (14 Oktober - 9 November), dan mangsa "DESTA" (20 April - 12 Mei). Sederetan petunjuk calon pendamping hidup itu, dapat dipilih walaupun jodoh ini Tuhan yang menentukan, tetapi bukankah manusia juga diharuskan untuk berusaha. Kalau usaha manusia itu direstui oleh Sang Maha Pencipta, itulah jodoh yang telah dipastikan.

BATU PERMATA
Bagi orang kelahiran mangsa "KATELU" ada beberapa jenis batu permata yang cocok baginya diantaranya adalah:

1. Batu Giok, batu ini mempunyai khasiat menolak sakit mata, sakit pencernaan, sakit pinggang, dan mencegah keletihan.

2. Batu Akik Lapis, dalam istilah batu mulia disebut Sardonyx, mempunyai khasiat mencegah keracunan.

3. Cornelian, mempunyai khasiat penawar sakit paru-paru dan jalan pernafasan.

4. Pink Yasper, berkhasiat mencegah sakit perut, limpa, dan ginjal.

Demikian selain batu-batu permata itu cocok untuk dipakai sebagai batu cincin, maka bagi yang percaya mempunyai khasiat seperti kami tuturkan di atas tadi.

WARNA IDEAL
Bagi orang Kelahiran "KATELU", warna-warna yang cocok dan serasi sebagai pakaian ataupun interior rumah ialah warna Kuning dan Hijau.

BUNGA
Baginya bunga yang cocok adalah: Sedap Malam, Melati, dan Anggrek.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ KARO “ 3 Oct 2011 6:02 PM (13 years ago)


Mongso KARO - Bantala Rengka
3 Agustus - 25 Agustus

KEADAAN UMUM
Bagi mereka yang terlahir sekitar tanggal 3 Agustus s/d 25 Agustus, adalah termasuk dalam Pranata Mangsa Karo dalam pranatan Horoskop Jawa. Mangsa Karo orbitnya selama 23 hari. Beredar di langit sebelah Tenggara dalam pengaruh Batara Sakri. Musim Kemarau.

Batara Sakri mempunyai pengaruh yang kuat sekali bagi Semesta Alam. Baik itu mengenai cuaca, musim, dan nasib manusia. Dalam Pranata Mangsa bertepatan dengan Mangsa Karo itu diibaratkan bak "Bantala Rengka" atau "Tanah Retak". Karena pada saat itu kekurangan air, musim kemarau sehingga sawah dan ladang kekeringan menimbulkan tanah berbongkah (Bhs.Jawa = Nela) dan gersang.



Batara Sakri mempunyai sifat: berwatak keras hatl, tetapi budinya luhur serta mantap. Dalam segala tindakannya pasti dan tidak ragu lagi. Tutur katanya sopan, jalan pikirannya cemerlang, cerdas dan cerdik. Segala yang dikerjakannya cepat diselesaikan dengan baik dan rapi. Dengan sifat itulah maka dia mudah sekali mengambil hati orang lain, khususnya atasannya. Tentang keberuntungan, dia selalu cepat mencapai sukses, tetapi sombong. Hal itu karena dia menginginkan supaya tidak banyak dikerumuni orang-orang yang tidak berkepentingan.

Karirnya terus menanjak, banyak dicintai kawan sekerja maupun pimpinannya. Tetapi terkadang dia senang menyepi, menjauhi keramaian kalau sedang menghadapi sesuatu yang sangat pelik. Penyepiannya itu dimaksud untuk mengkonsentrasikan pikiran dalam menuntaskan kasus-kasus yang menjadi problemnya.

Dapat menjadi kaya, dan kekayaan itu diperoleh karena hasil jerih payahnya sebagai seorang pejabat. Bukan karena korupsi ataupun menipu. Karena dia sangat berhati-hati mempergunakan harta kekayaannya, berhati-hati pula menjaga reputasinya dikalangan publik.

Orang yang di bawah naungan Batara Sakri pun akan sama segala-galanya dengan Batara tersebut. Baik sifat, watak, perbuatan, dan kemauannya. Karena daya kosmis yang terpancar sejak jabang bayi terlahir, maka daya kosmis yang telah terpengaruh oleh daya gaib Batara Sakri. Terpadulah daya hidup dan menghidupkan dalam diri jabang bayi tadi sebagai Batara Sakri yang terlahir di Bumi.

Bukan orang Karo kalau dia termenung di rumah, karena sifat orang kelahiran Mongso karo ini selalu bergerak lincah dan tidak mau berhenti. Maka diibaratkan bak "Badai dan Pancawarna menerjang alam, selalu bergerak cepat dan luas pandangannya, tetapi lembut hati".

Orang yang terlahir dalam Mongso Karo ini mempunyai prinsip hidup "Kejujuran". Disamping itu dia juga mempunyai sifat dan kepribadian yang kuat. Dia tak pernah melakukan "lempar batu sembunyi tangan". Apapun yang dia lakukan kalau ini salah maka dia berani untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya itu. Dia mempunyai kekuatan yang luar biasa, baik kekuatan fisik maupun kekuatan rohani. Dia selalu mengambil barisan paling depan dalam membela kebenaran, dan membela kawan-kawannya.

Senang berterus terang, menegur seseorang dengan terus terang. Tanpa rasa takut, kalau sampai orang yang ditegurnya menjadi marah. Ditilik dari sikapnya itu, bisa digambarkan bahwa orang kelahiran mongso Karo ini dapatlah ditampilkan sebagai calon pemimpin besar yang selalu membela keadilan dan kebenaran.

Walaupun tidak semua orang kelahiran Mongso Karo ini menjadi pemimpin atau orang besar. Semua itu tentu saja tergantung dari berbagai faktor penentu lainnya. Faktor-faktor penentu itu merupakan elemen-elemen kehidupan, yaitu jam kelahiran, hari kelahiran, lingkungan hidup, pendidikan, dan keturunan. Kalau mereka mendapatkan pendidikan yang cukup baik, lingkungan hidup yang baik pula, penentu-penentu kebaikan lainnya yang cukup. Maka orang kelahiran Mongso Karo ini akan cukup berarti. Kebalikannya dari itu dia akan menjadi orang biasa dan pegawai rendahan, bahkan kuli panggul dan buta aksara. Walaupun begitu untuk orang Mangso Karo, tetap dapat dibedakan dengan orang kelahiran Mongso lainnya. Karena dia selalu menonjol dari kuli-kuli dan pegawei rendahan lainnya. Bahkan dia yang selalu akan tampil ka muka kalau terjadi sesuatu yang perlu pembelaan dan memerlukan seseorang untuk mempertanggung jawabkan sesuatu perbuatan kelompok itu.

Orang kelahiran Mongso Karo ini jarang marah, bukan berarti dia tidak dapat marah. Tetapi dia adalah orang yang berkepribadian kuat, maka kuat pula mengekang amarahnya. Tetapi bila dia sudah marah, akan marah sekali. Orang yang lahir mongso Karo ini pada umumnya tubuhnya kuat, jarang sakit. Tetapi kalau jatuh sakit, akan sulit disembuhkan. Maka harus selalu menjaga kesehatan.

ALAM SEMESTA
Musim yang datang pada Mangsa Karo bertepatan dengan tanggal 3 Agustus sampai dengan tanggal 25 Agustus, berumur 23 hari. Dalam Horoskop Jawa dikiaskan bak "Bantala Rengka" artinya tanah berbongkah (Nelo = Bhs. Jawa), dikiaskan begitu karena pada saat itu keadaan air tanah memang sudah habis, disebabkan musim kemarau.

Keadaan alam benar-benar gersang, tetapi pohon-pohon randu dan mangga yang telah meranggas atau gundul mulai tampak bersemi kembali, sedangkan tanaman palawija banyak mendapat siraman tergantung pada pembagian air irigasi. Irigasi itupun bergantung dari volume waduk yang menyimpan air pada musim hujan. Asal tidak terjadi kemarau panjang maka pembagian air melalui irigasi itu akan berjalan dan mencukupi. Begitu pula air dari belik atau sendang, berguna pula untuk irigasi di desa-desa.

POSTUR TUBUH
Orang yang terlahir pada Mangsa Karo mempunyai postur tubuh yang tegap, tinggi besar dengan bahu bidang, tangan dan kaki yang kokoh. Raut muka bulat telur, dengan bentuk kepala bulat. Matanya selalu mengkilat memancarkan sinar optimis dan kegembiraan. Alisnya jarang dan rambutnya hitam legam dan lurus, tetapi ada pula yang kecokelatan tetapi lembut.

Ada pula orang Karo yang kurus, tetapi walaupun kekurusan, dadanya bidang dan bahunya tegap. Tampak kesigapannya dan kuat bekerja. Baik laki-laki maupun perempuan kelahiran Mongso Karo, mempunyai semangat bekerja yang tinggi serta berpenampilan gesit dan jarang sakit.

Dalam keberanian, maka orang kelahiran mongso Karo ini tidak diragukan lagi. Begitu pula dia selalu tampil di muka sebagai orang yang berani menghadapi segala rintangan.

Matanya berbinar-binar, menandakan kejujuran dan rasa optimis. Dapat maju sebagai pemimpin yang sukses dan sebagai panutan. Ciri khas lainnya terletak pada bibir, bibir atas lebih tebal.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Pada umumnya mereka mempunyai sifat keras, berani menghadapi segala macam kesulitan, bahkan berani berkorban demi kebenaran.

Sifat anak-anak karo ini sangat terbuka, jujur, dan berterus terang. Seolah tiada rahasia lagi yang disimpannya. Walaupun dengan begitu akan membahayakan dirinya, tetapi anak Mangsa Karo ini tidak peduli. Rasa kemanunggalan dengan keluarga maupun orang sekelilingnya sangat kuat, begitu pula rasa tanggung jawabnya, tidak hanya omong kosong. Mereka pada umumnya mempunyai rasa percaya diri yang sangat tinggi, sehingga apa pun yang dikerjakan di tanggung jawabkan dengan berani. Apa pun resikonya.

Sifat-sifat dasar itu telah dimiliki oleh anak-anak kelahiran Mongso Karo. itu semua akan terus berkembang, hingga ke masa remaja, dan setelah tua nanti. Mereka pada umumnya keras, jika mendapat hinaan dari orang lain. Kalau diganggu oleh kawannya, maka mereka melawannya dengan keras. Bahkan mereka akan bersikap sombong kepada orang yang menghinanya. Walaupun mempunyai sikap keras dan sering menyombongkan diri, kawannya banyak juga.

KEADAAN MASA REMAJA
Orang kelahiran Mongso Karo yang telah mencapai usia dewasa telah memiliki pula jiwa yang dewasa. Langkah perbuatannya lebih terarah. Tetapi tidak menyimpang jauh dengan karakternya ketika masih Balita dan Kanak-kanak. Masa remaja, adalah masa bahagia. Masa remaja bagi orang kelahiran mongso Karo merupakan tantangan. Dia harus membuktikan keperkasaan.

Karena ingin membela kawan dia sering terlibat dalam suatu perkelahian. Sapintas tampak urakan dan brutal, tetapi sebenarnya jiwanya baik. Rasa solidaritasnya sangat tinggi ceplas-ceplos dalam bicara, tegas tidak tedeng aling-aling. Kalau langkah dan perbuatannya itu ternyata salah maka dia tak segan pula untuk minta maaf. Sebaliknya kalau orang lain dipandang luput, dia pun tidak segan-segan untuk bertindak dengan tegas. Tidak takut menghadapi siapa pun, kalau dia yakin itu benar.

Karena sifatnya yang baik dan mudah percaya kepada orang lain, dia sering menjadi korban penipuan. Pendiriannya sangat kuat, begitu pula daya ingatnya. Orang kelahiran Mongso Karo tidak mudah melupakan sesuatu kejadian, seumur hidupnya dia selalu akan ingat. Dia sangat menyukai kebebasan, tidak mau dikekang. Walaupun begitu, tidak berarti dia ugal-ugalan. Dia bertanggung jawab atas segala perbuatannya, menghargai orang lain, sopan santun, dan murah hati.

Orang yang dilahirkan pada Mongso Karo itu, salah satu sifatnya yang khas adalah tidak senang berdiam diri. Ada saja yang dikerjakannya, dia selalu bergerak bahkan dia merasa ngilu bila harus terdiam. Harus ada sesuatu pekerjaan yang larut dikerjakannya untuk melepaskan hari-harinya yang kosong. Maka tidaklah mengherankan kalau dia termasuk orang yang menonjol di lingkungannya. Karena energi yang lebih selalu dimanfaatkan untuk kepentingan orang lain. Untuk membantu kesulitan kawan-kawannya.

Dalam pergaulan di kalangan remaja, maka orang Karo mempunyai sifat yang unik. Keunikannya itu ialah sifat malu-malu kucing pada tahap kenal pertama. Lebih-lebih dengan lawan jenisnya. Tetapi setelah biasa, maka dia akan tampak baik sekali, sopan- santun dan ramah penuh pengertian.

Nasib orang kelahiran Mongso Karo akan menjadi lebih baik sejalan dengan bertambahnya usia. Maka dalam hal karir, keberuntungan finansial pun akan mengalami kemajuan setahap demi setahap. Mantaplah setelah umurnya menjadi tua. Pada umumnya orang kelahiran mongso Karo, baik sekali kalau berkecimpung dalam bidang bisnis. Dia selalu tegas dalam mengambil keputusan.

CIRI KHAS
Ciri khas yang menonjol bagi orang kelahiran mongso Karo ialah selalu berterus terang. Dia merasa muak dengan segala tipu daya dan kejahatan. Tetapi dia sendiri terkadang bisa kena tipu daya orang. Karena sifatnya yang mudah mempercayai seseorang.

Ada pula ciri khas tentang selera, orang kelahiran mongso Karo sangat menyukai makanan yang enak. Maka tidap mengherankan kalau dia sering terlihat makan di restoran.

Dalam pergaulan di masyarakat dia selalu tampak menonjol. Bukannya karena menonjolkan diri, tetapi dia selalu tampil ke muka kalau diperlukan. Hal itu karena sikapnya yang terbuka dan senang menolong sesama. Maka tidaklah luput kalau di dalam perkumpulan apa pun dia selalu terpilih sebagai ketua atau pemimpin kumpulan itu.

Apa pun pekerjaan yang ada dia lakukan, daripada dia harus berdiam diri karena baginya menganggur adalah menyiksa diri. Tidak pernah diam lama di rumah, seolah tidak kerasan dan ada saja alasan untuk meninggalkan rumah.

IKATAN PERSAHABATAN
Pada umumnya orang kelahiran mongso Karo (3 Agustus - 25 Agustus) mempunyai sifat supel dan tidak mudah marah. Sehingga dia mempunyai kawan yang cukup banyak dari berbagai kalangan.

Walaupun kawan-kawannya banyak, tetapi hanya ada beberapa orang saja yang benar-benar cocok dengannya. Mereka itu adalah orang-orang yang terlahir khususnya pada mongso Kasadasa (27 Maret - 19 April).  Dengan adanya kecocokan itu maka dalam persahabatan akan mendatangkan suatu yang menguntungkan baginya dan tidak akan mengalami kerepotan dikemudian hari.

Selanjutnya masih ada pula yang cocok baginya, yaitu orang yang terlahir dalam mongso Kanem (10 November - 22 Desember), orang terlahir dalam mongso Kaso (23 Juni - 2 Agustus). Ada juga yang cocok dengan kelahiran mongso Saddho (13 Mei - 22 Juni), dengan kelahiran mongso Desta (20 April - 12 Mei) dan dengan kelahiran mongso Kapat (19 September - 13 Oktober).

Dari sahabat-sahabat yang cocok baginya itulah sahabat-sahabat sejati. Sahabat dalam suka dan duka. Dengan merekalah orang kelahiran Mongso Karo itu dapat mencapai apa yang dicita-citakan. Karena mereka itu adalah orang-orang yang selalu mendukung segala gagasan dan konsepsi-konsepsinya. Mereka tidak akan menipu dan menjerumuskan.

Dengan demikian semua yang direncanakannya akan berjalan lancar. Kepemimpinannya akan tampak jelas. Dalam menempuh cita-citanya karena dukungan sahabat-sahabatnya tadi akan berhasil dengan baik. Walaupun sebenarnya orang yang terlahir dalam mongso Karo itu dapat berdiri sendiri.

KEADAAN KESEHATAN
Orang yang terlahir dengan Mongso Karo, mempunyai beberapa kelemahan pada tubuhnya. Kelemahan itu merupakan suatu organ tubuh yang paling peka terhadap serangan suatu penyakit.

Misalnya bagi orang kelahiran mongso Karo sering merasakan kepala pusing dan tulang atau persendian nyeri. Tentu saja pada waktu masih muda dan remaja rasa sakit itu tidak dihiraukan. Karena mereka pada umumnya tahan sakit. Tetapi setelah usia meningkat 40 tahun lebih, barulah dirasakannya. Bahkan dapat pula terkena serangan jantung. Bermula dari menanggung rasa duka yang berkepanjangan akan menyebabkan dia menjadi luluh kekuatannya, bahkan mungkin dapat terkenal serangan jantung yang mematikan.

Orang yang terlahir dalam mongso Karo, juga terpengaruh kekuatan rasi Langkir dalam kekuasaan Batara Kolo, yang menguasai jantung orang kelahiran mongso Karo dan akan selalu mencari kelengahan dan menterornya. Lebih-lebih bagi anak tunggal, maka penyakit jantung itulah ancamannya. Tentu saja anjurkan untuk benar-benar menjaga kesehatannya, terutama pada bagian-bagian yang sudah diutarakan terdahulu, dengan demikian maka kemungkinan dihinggapi penyakit-penyakit tersebut akan menjadi lebih kecil.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir pada Mongso Karo, untuk menentukan pilihan pekerjaan yang cocok baginya dapat dibagi menjadi tiga kelompok.

Pembagian kelompok itu menurut data Prasutayama atau Horoskop Jawa disebabkan perbedaan-perbedaan hari kelahiran dalam Pranata Mongso Karo. Ketidak serasian dalam memilih pekerjaan menyebabkan keresahan bekerja. Bahkan bisa saja sering berganti-ganti pekerjaan dan merasa tidak cocok. Rasa sejati atau rasa pribadinya yang mengoreksi, dalam pencarian itu akan memakan waktu yang cukup lama. Usia akan terus bertambah, bahkan ada yang terlanjur tidak mengetahui atau belum pernah merasakan suatu pekerjaan yang cocok baginya sampai hayat meninggalkan badan. Bukankah itu mengecewakan dan sia-sia?

Adapun pembagian kelompok dalam kelahiran Mangsa Karo itu sebagai berikut ini:

1. Kelompok Satu
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka ini lebih mementingkan perasaan daripada pikiran. Maka pekerjaan yang paling cocok baginya agar dapat sukses, ialah bidang pekerjaan yang sehubungan dengan sifat dan kemauan orang itu. Wiraswasta bidang perdagangan adalah pilihan yang utama, tetapi dapat juga membuka Nigt-club, Teater, atau sebagai aktor Film.

2. Kelompok Dua
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Senin. Mereka ini mementingkan keuntungan pribadi atau mengutamakan harta kekayaan. Maka yang paling cocok berwiraswasta sebagai pedagang emas dan berlian, bekerja di Bank, pedagang hasil bumi, bahan pangan, dan yang terbaik juga bermanfaat bagi perkembangan jiwanya adalah seniman musik dan lagu.

3. Kelompok Tiga
Adalah orang yang terlahir pada Mongso Karo hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka ini mengutamakan pikiran, punya kemauan yang keras dan keberanian. Maka yang paling cocok adalah sebagai aparat pemerintah, penegak hukum atau prajurit. Cocok juga mendirikan pabrik tekstil, biro jasa, sebagai pegawai atau pemimpin pada biro bangunan atau real estate, bahkan cocok juga sebagai seniman pelukis atau pemahat.

Demikian yang dapat kami uraikan tentang bidang pekerjaan yang cocok bagi orang-orang yang terlahir pada Mongso Karo. Sesuai dengan sifat mereka yang berani, berterus terang dan tidak mau diam. Maka pekerjaan yang paling cocok dapat dipilihnya sendiri. Apa yang kami uraikan itu merupakan garis-garis utama. Adapun selebihnya dapat terjadi karena pengaruh faktor kejeniusan seseorang. Dapat pula terjadi kelainan yang disebabkan oleh bakat alam dalam bidang keparanormalan, abnormal dan jenius. Namun biasanya tidak akan jauh meleset dari garis-garis utama yang telah kami utarakan diatas.

GAMBARAN TENTANG REJEKI
Bagi mereka yang terlahir pada Mongso Karo, untuk mengetahui sebagai gambaran tentang rejeki keuangan dan ekonomi pribadi, haruslah diteliti lebih lanjut dengan hari kelahirannya. Karena untuk mendatanya diperlukan penelitian dengan Ilmu Prasutayama atau Horoskop Jawa.

Diikutsertakannya hari kelahiran dalam penelitian ini, karena besar pula pengaruhnya bagi diri seseorang dalam segala tindak, langkah, dan nasibnya.

Maka diketemukan pembagian kelompok menjadi tiga yang penjabarannya akan kami uraikan di bawah ini.

1. Kelompok Satu
Mereka yang terlahir pada Mongso Karo hari Minggu, Rabu dan Jumat, rnempunyai rejeki yang kurang baik. Bahkan dapat hidup melarat. Sejak masih muda sudah mulai berusaha dalam bidang keuangan, walaupun sebagian besar kekayaannya dipergunakan untuk menolong orang lain. Bahkan ada kemungkinan dapat menjadi pemimpin suatu badan sosial. Dia merasa puas dapat membantu kesusahan orang lain, walaupun akhirnya dia sendiri tidak punya apa-apa. Tetapi setelah umur lebih dari 35 tahun dia mulai berfikir, dan memikirkan kepentingan keluarganya. Maka rejeki yang sebenarnya adalah ketika berumur diatas 35 tahun, karena saat itu dia tidak akan kekurangan uang. Semua perjuangan dan usahanya untuk kesejahteraan keluarga.

2. Kelompok Dua
Mereka yang terlahir pada Mongso Karo hari Senin. Pada umumnya mempunyai kesempatan dapat menjadi kaya raya. Bahkan mereka dapat menjadi orang terpandang dan dermawan. Rejekinya lebih mudah didapat kalau dia mudah pula memberi. Akan lebih stabil lagi cara penanganan keuangan dan ekonomi setelah mencapai usia menjelang 41 tahun, saat itu rejekinya mulai menanjak. Hidupnya penuh kegembiraan, bahkan bahtera rumah tangganya tenang dan harmonis penuh bahagia.

3. Kelompok Tiga
Mereka yang terlahir pada mongso Karo hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Pada kelompok ini nasibnya kurang begitu baik. Mereka selalu harus berjuang. Walaupun begitu ada saja orang yang menolongnya dari kesulitan keuangan. Tetapi dia lebih suka berjuang keras untuk mendapat yang diinginkannya. Tetapi menjelang usia tua, rejekinya akan mulai membaik. Semua itu tentu saja berkat perjuangan yang gigih tanpa mengenal lelah.

SAAT YANG TEPAT
Bukan suatu guyon atau tahayul, suatu saat manusia itu mempunyai masa jaya atau masa terbaik baginya. Saat terbaik itu hanya terjadi suatu ketika dan tidak terduga terlebih dahulu. Semacam keberuntungan yang tidak terduga, datang dengan serta merta. Itulah anugerah Allah kepada hambanya yang tersayang. Dapat terjadi pada setiap insan di bumi Ini, minimal seumur hidupnya sampai empat kali kejadian yang tidak terduga.

Tetapi Ilmu Prasutayama atau Horoskop Jawa dapat menelitinya saat yang mana bagi setiap kelahiran akan mendapat keberuntungan yang terbaik.

Bagi orang yang terlahir di dalam mongso Karo, adalah setiap bulan Maret. Tepatnya adalah akhir bulan Februari hingga pertengahan bulan Maret.

Adapun hari yang membawa pengaruh baik dalam segala usaha sebagai permulaan memulai pekerjaan penting adalah hari Minggu, bisa juga di hari Jumat. Hal itu merupakan suatu upaya manusia dalam mengatasi segala liku-liku kehidupan yang penuh misteri.

Pada akhir Februari sampai dengan pertengahan Maret, Batara Sakri sedang menaburkan berkahnya bagaikan hujan meteor, terlihat dirasi Wukir dan Regulus atau Leo.

Maka usahakan untuk memulai pekerjaan yang penting pada Akhir Februari sampai dengan 15 Maret dan pilih hari-hari Jumat atau Minggu. Semoga hasilnya akan lebih baik karena berkah Tuhan yang melimpah-ruah.

HOBI
Orang yang terlahir dalam Mongso Karo ini tidak mempunyai banyak hobi, walaupun begitu ada beberapa hobinya yang berguna bagi kepentingan orang lain. Diantaranya adalah kesenangannya mengumpulkan anak-anak dan memberi permen atau hadiah. Maka dikemudian hari kalau mampu, bentuk hobi itu akan menjadi suatu ide mendirikan panti asuhan atau yayasan sosial.

Mempunyai selera humor juga, dan jiwa seni rupa maupun seni suara. Maka mereka pun dapat menjadi kolektor lukisan, patung atau barang antik. Pada waktu mudanya gemar sekali mengembara, tetapi setelah tua lebih senang tinggal dirumah sambil mendengarkan musik irama tenang.

JODO PINASTI
Istilah "Jodo Pinasti" diangkat dari istilah Jawa, yang berarti jodoh yang sudah ditentukan untuk keharmonisan dalam rumah tangga.

Kalau pada jaman bahela atau tempo doeloe, perjodohan itu ditentukan oleh orang tua, maka tidak jarang terjadi perceraian, atau keluarga yang tidak harmonis. Tetapi karena sekarang bukan lagi jamannya kuda gigit besi, tetapi jamannya kuda gigit roti, maka semua perbuatan dan kejadian harus diperhitungkan dan direncanakan.

Masalah perjodohan adalah masalah yang sangat pelik dan unik. Orang harus mempunyai keberanian dan tekad untuk membentuk rumah tangga. Jangan lagi dihinggapi rasa putus asa yang akan menghambat kemajuan pribadi.

Dalam penelitian dengan ilmu Prasutayama atau Horoskop Jawa, orang yang terlahir dalam Mongso Karo (3 Agustus - 25 Agustus) mempunyai pasangan hidup yang harmonis dengan kelahiran Mongso Kasadasa (27 Maret - 19 April), maka hidup berumah tangganya akan mencapai keharmonisan, tenteram, bahagia, abadi dan damai sampai akhir hayatnya.

Ada pula calon lain yang termasuk cocok adalah kelahiran mongso Kanem (10 November - 22 Desember), begitu pula kemungkinan yang lain lagi ialah kelahiran mongso Kaso (23 Juni - 2 Agustus), bisa juga dengan kelahiran mongso Saddha (13 Mei - 22 Juni), mongso Kapat (19 September - 13 Oktober) dan kelahiran mongso Desta (20 April - 12 Mei).

Dalam perkawinannya orang kelahiran Mongso Karo sangat bahagia, adapun dalam menjalankan kewajiban suami-istri pun juga sangat baik. Artinya bidang seks pada umumnya mereka tergolong bertempramen tinggi. Bahkan layak digolongkan sangat berlebihan.

Walaupun begitu tidak mengabaikan anak-anaknya, bahkan mempunyai rasa kasih sayang yang terkadang berlebihan terhadap anak-anaknya. Dia akan menjaga keluarganya dengan penuh tanggungjawab, sedumuk bathuk senyari bumi (Bhs. Jw) yang artinya, apapun yang akan terjadi kalau diganggu anak atau istrinya bahkan diusik tempat tinggalnya maka akan dibela sampai mati.

Keharmonisan dan kebahagiaan rumah tangga orang kelahiran mongso Karo dapat menjadi contoh yang positif bagi generasi muda.

BATU PERMATA
Batu permata disamping untuk perhiasan, sebagai penonjolan tingkat sosial seseorang, juga mempunyai daya gaib yang berpengaruh pula pada jiwa pemakainya.

Bagi orang yang terlahir pada mongso Karo, ada beberapa selo aji atau batu permata yang cocok baginya. Batu permata tersebut adalah: Berlian, Ruby star, Topas Kuning, dan Tormalin.

Menurut pendataan berdasarkan kimiawi dan Kejawen, maka batu Berlian mempunyai daya sebagai penolak segala kekuatan ilmu sihir, menambah kekuatan tubuh, dan menenteramkan fikiran. Ruby, daya yang terkandung di dalamnya adalah menolak impotensi dan menolak penyakit infeksi. Adapun Selo Aji yang Topas terkandung daya penyembuh penyakit dada, luka terbakar, encok, ambeien, dan sakit perut. Sedangkan Selo Aji yang bernama Tormalin mempunyai pengaruh kepada si pemakai sebagai menolak segala rasa takut.

Bagi kelahiran Mongso Karo, pada usia muda yang terbaik mempergunakan cincin pengikat batu-batu permata tadi ialah jenis logam perak. Barulah setelah umumnya mencapai 40 tahun mempergunakan cincin emas dengan batu-batu permata Ruby, Berlian, Topas Kuning, atau Tourmaline. Boleh dipilih mana yang paling disenangi.

WARNA YANG COCOK
Bagi orang yang terlahir dengan mongso Karo, sebaiknya mempergunakan warna Kuning untuk pakaiannya. Karena wnrna ini mempunyai pengaruh yang baik baginya. Kemudian warna Hijau dan warna Orange.

Warna-warna yang cocok bagi orang kelahiran Mongso Knro tersebut, dapat pula sebagai warna-warn dekorasi, atau interior rumah. Perabot rumah tangga atau hiasan ruang tamu.

BUNGA
Walaupun orang kelahiran Mongso Karo ini pada umumnya mempunyai watak kaku, namun romantis. Bahkan senang keindahan dan harum- haruman.

Bunga yang paling cocok baginya adalah bunga melati, lily, dan bunga-bunga yang berwarna kuning dan harum, dapat juga bunga anggrek.


Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

MONGSO “ SADDHA “ 2 Oct 2011 10:21 PM (13 years ago)

,

Orang Yang terlahir pada tanggal 13 Mei - 22 Juni, mereka itu dapat disebut orang "SADDHA" karena pada saat itu adalah mangsa "Saddha" yang berorbit selama 41 hari di langit belahan Timur Laut. Peristiwa mangsa itu candranya, "Tirta Sah Saka Sasana", yang artinya "Air Lenyap Dari Tempatnya". Mangsa itu dalam pengaruh Batari Sri dan Batara Sadana.

Batara Sri sebenarnya adalah Puteri Batara Hyanq Wimaka, isteri Batara Wisnu. Konon pada jaman Purwacarita menjelma sebagai puteri Prabu Srimahapunggung di kerajaan Medang Kamulan. Sedang Batara Sadana adalah adik Batari Sri.


Batari Sri dan Batara Sadana adalah Dewa yang bertugas membagi rejeki kepada umat manusia. Yang kemudian orang menyebutnya Batara Sri Sadana saja. Walaupun sebutannya hanya satu, sesungguhnya adalah dua Dewa. Maka orang kelahiran mangsa "SADDHA" mempunyai watak kembar.

Pada umumnya orang Saddha mempunyai kecerdasaan yang luar biasa. Selain kecerdasannya juga mempunyai felling Yang kuat pula. Sehingga langkahnya lebih berhati-hati.

Bergaul dengan orang Saddha pada umumnya sangat menyenangkan. Karena kecerdasaan otaknya, maka orang Saddha dapat membantu untuk memecahkan berbagai kesulitan sahabat-sahabatnya. Ditambah lagi keistimewaan orang Saddha yang pandai bergaul dan dapat menempatkan diri dengan tata kesopanan dan penampilan yang berkesan. Sehingga banyak orang senang padanya.

Tetapi sayangnya orang Saddha tidak dapat membuat suatu keputusan yang tepat. walaupun dia mempercayai seseorang, tetapi di lubuk hatinya merasa curiga kepada orang kepercayaannya itu.

Begitu pula dalam hal pekerjaan yang dilakukannya, terkesan hanya coba-coba. Akibatnya dia tidak akan mendapatkan suatu keuntungan apapun dari jerih payahnya itu. Karena sebelum pekerjaan itu tuntas sudah ditinggalkannya.

Keputusan-keputusannya sering mendua, dalam keragu-raguan. Dalam waktu yang relatif singkat keputusannya dapat berubah lagi. Oleh karenanya sering membuat orang kebingungan atas keputusannya. Karenanya orang Saddha dapat tergolong sering ingkar janji.

Sering terseret dalam kesulitan yang bersumber dari ulahnya sendiri, yang semula bertujuan untuk menolong orang lain. Tetapi sangat berlebihan, sehingga dia tidak dapat menyelesaikannya. Maka dia yang harus menanggung segala akibatnya.

Dalam penampilan orang Saddha tampak selalu rapi, dengan rambut yang tersisir rapi. Kerapian menjadi kunci kemantapan langkah orang Saddha dalam pergaulan. Sehingga mendudukkan dia dalam tempat yang terhormat, ditambah dengan tutur kata dan sopan santun yang baik. Maka orang sering mengagumi dan sekaligus memanfaatkan segala kekurangan yang pernah diperbuat orang Saddha sebelumnya.

Kerap kali mengalami kesulitan keuangan dan selalu saja mendapat bantuan dari orang-orang yang berada di sekitarnya. Sebaliknya kalau orang Saddha mendapat rejeki lebih, dibaginya rejeki itu kepada orang lain. Hatinya selalu hanyut sedih, kalau menyaksikan orang sedang dirundung kesusahan.

Dalam hal pendidikan, orang Saddha sangat mudah menerima pelajaran, bahkan dapat mempelajari hal-hal yang tidak mungkin dipelajari oleh orang lain. Baik itu tentang sains maupun spiritual.

KEADAAN ALAM SEMESTA
Pada saat mangsa "SADDHA", keadaan musimnya adalah Kemarau. Saat itu benar-benar sudah tidak ada hujan. Angin berhembus dari Timur menuju Barat dengan hembusan yang sepoi-sepoi basa. Hawanya kalau siang terasa panas, tetapi diwaktu malam sangat dingin.

Panen buah-buahan diantaranya, Jeruk Keprok, Nanas, Apokat, dan buah Asam pun telah masak. Panen padi di sawah hampir usai. Kemudian jerami mulai dibakar dan dipersiapkan untuk menanam palawija.

Sendang penampungan dari mata air, volume airnya telah berkurang karena sudah tidak ada air hujan lagi. Airnya melimpah ke selokan. Orang mulai mengangsu karena sumurnya mulai dangkal.

Para nelayan mulai mempersiapkan diri menyelam ke dasar laut yang dangkal, untuk memasang tiang-tiang penyangga getek tempat orang menjala ikan di laut. Karena pada saat itu gelombang laut tidak begitu besar, angin pun sepoi-sepoi basa dari arah Timur ke Barat. Pada musim itu di tepi laut sedang musim ikan Nus atau Cumi-cumi.

KEADAAN FISIK
Orang kelahiran mangsa "SADDHA" rata-rata bentuk tubuhnya tinggi besar, baik pria maupun wanitanya. Wajahnya bulat telur dan licin dengan mata bulat tajam. Bibirnya tipis dan alisnya tebal. Walaupun bentuk tubuhnya tinggi besar tetapi tidak berotot.

Kalau berjalan seperti tidak menginjak tanah. Langkahnya lebar tetapi tidak tergesa-gesa, kepala menunduk seolah menghitung langkahnya yang kalem.

KEADAAN MASA KANAK-KANAK
Anak-anak kelahiran mangsa "Saddha" pada usia balita bentuk tubuhnya kurus. Sering rewel dan susah makan. Bahkan sering pula menderita sakit panas. Ketika sudah mulai berkembang dan menginjak usia sekolah, mereka sering mengajukan banyak pertanyaan yang sulit kepada orang tuanya. Karena sifat anak "Saddha" yang serba ingin tahu.

Sejak masih kanak-kanak sudah tidak mau dikalahkan, apalagi diperintah. Dia menghendaki kebebasan, tidak mau diperintah, tidak mau didikte oleh siapapun. Sering pula berbantah, tapi biasanya anak Saddha lah yang selalu menang. Bahkan dengan orang tua sendiri sering berdebat, tetapi karena biasanya anak Saddha kata-katanya besar, maka orangtuanya pun tidak dapat berkata apa-apa selain mengelus dada.

Dalam olah pikir, anak Saddha telah mulai mengembangkan pikirannya dari buku bacaan maupun menanggapi dari kata-kata orang dewasa sekelilingnya. Senang merenung dan mempergunakan khayalan pikirannya. Sehingga dengan demikian, dia sering terserang penyakit batuk dan paru-paru.

Rasa kasih sayangnya sangat tinggi, khususnya terhadap sesama teman sebayanya, dan tidak suka diusik bila sedang bermain.

Pada umumnya pertumbuhan tubuh anak Saddha, sangat cepat besar. Lebih banyak mempergunakan emosinya daripada mempergunakan logika. Sehingga sering merasa kurang puas terhadap keadaan lingkungannya.

KEADAAN MASA REMAJA
Kelanjutan masa kanak-kanak adalah masa Remaja. Maka apa yang dialami remaja Saddha selanjutnya adalah pembawaan dari masa kanak-kanaknya dulu. Senang bertanya, banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran, Selalu merasa kurang puas, menginginkan ketenangan. Merasa dirinya selalu diperlakukan kurang adil oleh lingkungannya. Akhirnya sering merenung, mengolah pikir dan ketegangan syaraf.

Dalam dunia pendidikan, remaja Saddha umumnya berhasil. Karena dia gemar belajar dan membaca buku-buku ilmu pengetahuan. Bahkan senang pula membaca buku-buku biografi tokoh dunia, ilmu pengetahuan maupun politik, dan cerita tentang orang-orang yang berhasil di dunia. Dari buku-buku itulah dia akan berkhayal "kalau aku...". Khayalan itu akan berkembang menjadi suatu cita- cita.

Tetapi karena sifatnya yang selalu mendua akibat pengaruh dari Batara Sri dan Batara Sadana yang kuat sekali. Maka keputusannya sering berubah-ubah. Walaupun begitu, Untuk membuktikan cita-citanya itu, orang Saddha berusaha juga. Setelah dia menyadari bahwa dirinya tiada ketentuan yang logis, maka dia akan berusaha menekan diri. Mempergunakan waktunya seefisien mungkin. Barulah dia dapat membuktikan kebenaran janjinya. Tetapi hal itu jarang sekali terjadi bagi orang Saddha.

Dalam dunia bisnis tidak akan berhasil, karena tidak punya ketetapan hati. Lagi pula banyak mempergunakan perasaan dari pada pikiran. Pedagang harus menggunakan pikiran untuk menggapai keuntungan. Kalau menggunakan perasaan, akhirnya akan lemah dan menyerah.

Hubungannya dengan masyarakat lingkungannya cukup baik. Karena itikadnya yang baik dapat diterima oleh masyarakat, maka dia mau berkorban apa saja untuk kepentingan masyarakat. Bahkan jiwa berkorbannya itu sangat kuat dan merepotkan dia sendiri. Tetapi kalau masyarakat sekelilingnya mengacuhkan dirinya, diapun akan berbuat hal yang sama. Tapi yang sebenarnya terjadi, adalah karena orang-orang disekitarnya tidak tahu kemauan orang Saddha itu.

Yang paling bermanfaat adalah kalau orang Saddha itu menjadi tokoh masyarakat, pemimpin partai politik, asosiasi, pimpinan organisasi, atau kelompok kegiatan apa saja. Karena dengan demikian dia akan mendapat kesempatan menyampaikan gagasan-gagasan yang umumnya sangat cemerlang, sehingga bisa memajukan organisasi yang dipimpinnya itu.

CIRI KHAS
Tanda khas yang dimiliki orang kelahiran mangsa "Saddha" terutama pada postur tubuh yang jangkung dan tidak berotot. Penampilannya malu-malu kucing, dengan dandanan rapi, rambut tersisir rapi. Tingkah lakunya lembut dan sopan.

Menilik dari kebiasaannya sehari-hari, orang Saddha mempunyai kebiasaan tidak mau diam. Selalu ada-ada saja yang dikerjakan. Mengerjakan apa saja, walaupun pekerjaan itu tidak berguna.

Dalam pergaulan, kalau kita menemui seseorang yang tidak mau dikalahkan bicaranya dan selalu menonjolkan "Aku"nya, itulah salah satu watak orang Saddha. Begitu pula kalau ada seseorang yang memberikan bantuan kepada sahabatnya hingga belebih-lebihan hingga dia sendiri mendapat kesulitan, itu pun termasuk prilaku orang Saddha. Kalau pria banyak dikerumuni wanita (Playboy).

IKATAN PERSAHABATAN
Dalam tata kehidupan ini selalu ada berpasang-pasangan, siang dan malam, pria dan wanita, baik dan buruk, susah dan gembira, dan begitu pula dalam pergaulan.

Sahabat adalah orang yang termasuk dekat dengan kita, sahabat lebih dari kawan lebih pula dari saudara. Karena sahabat tempat kita mencurahkan perasaan dan mempercayakan rahasia pribadi.

Maka untuk mendapatkan sahabat itu juga tidaklah gampang. Tidak segampang mencari kenalan atau kawan. Adalah hubungannya dengan jiwa, perasaan yang paling dalam. Tentu saja kecocokan ada diantara dua hati.

Bagi orang Saddha sahabat yang cocok adalah orang "KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Selain itu cocok pula dengan orang kelahiran mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret).

Persahabatan Saddha dengan Kapat ini ibarat tempat nasi mendapat tutup, bisa saling mengisi dalam hal berkarya. Si Saddha pencetus ide-ide dan si Kapat yang mempertimbangkan, sehingga tewujud cita-cita orang Saddha itu , sehingga Tidak hanya bergantung diatas bintang. begitu pula dengan orang Kawolu, bagaikan gayung bersambut.

KEADAAN KESEHATAN
Orang kelahiran "Saddha" pada umumnya tingkat kesehatannya kurang balk. Sejak masih kanak-kanak sering kena penyakit, sakit kepala, batuk, dan radang paru-paru.

Penyakit itu akan terbawa ketika mencapai usia Remaja dan menjadi Orang Tua. Maka lebih baik memelihara kesehatan daripada mengobati setelah tertimpa penyakit. Kelemahan dirinya telah diketahui, yaitu bagian paru-paru, khususnya bagi mereka yang terlahir pada hari Minggu Pon.

Menjaga kesehatannya dengan bersenam kebugaran setiap pagi. Berolahraga yang ringan-ringan saja, seperti lari pagi atau bulu tangkis. Jangan terlalu memaksakan diri. Minum air jernih setiap pagi sebanyak satu liter.

Bagi mereka yang terlahir pada hari Selasa Kliwon jangan terlalu banyak berangan-angan dan berkhayal, karena dapat mengganggu kestabilan jiwa dan dapat terkena gangguan syaraf. Karena kelemahannya terletak di otaknya dan juga di jantung. Dianjurkan senam dan olah raga teratur.

PEKERJAAN YANG COCOK
Bagi orang Saddha bidang pekerjaan yang cocok khususnya pekerjaan yang ada kaitannya dengan dunia seni. Walau begitu pakar Astrologi Jawa telah mengelompokan orang kelahiran Mangsa "Saddha" dalam tiga kelompok. Masing-masing kelompok ditinjau dari hari kelahirannya, yaitu:

1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, bidang pekerjaan yang cocok untuk ditekuninya adalah dalam bidang seni, yaitu sebagai pengarang, wartawan, penulis skenario film, sinetron dan teater. Selain itu berbakat pula sebagai penggerak massa.

2. Dwi
Kelompok kedua adalah kelahiran hari Senin. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini mempunyai lapangan kerja yang cocok adalah sebagai pengacara, notaris, sekretaris, atau guru. Tetapi paling cocok sebenarnya adalah sebagai Pelukis.

3. Tri
Kelompok ketiga adalah kelahiran hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang terlahir pada kebmpok ini mempunyai kesempatan kerja pada bidang persurat kabaran dibagian percetakan ataupun layout, kedokteran, sebagai pemandu wisata, atau sebagai pegawai negeri. Dapat pula bekerja pada sebuah perusahaan swasta, sebagai apapun. Tetapi yang paling cocok dan bebas dari campur tangan orang lain adalah sebagai penerbit.

REJEKI & PENGHIDUPANNYA
Pada umumnya orang kelahiran mangsa "SADDHA" penghidupannya kurang balk. Semua itu dapat terjadi karena orang Saddha selalu bimbang dan mendua hati, maka banyak kesempatan emas yang terlepas. Begitu pula dalam mengerjakan segala sesuatu sering terburu-buru, yang akibatnya sering berbuat kesalahan. Sehingga pekerjaannya itu sia-sia dan menanggung rugi. Dengan demikian selalu kekurangan uang dan selalu dirundung hutang. Walaupun begitu, ahli Astrologi Jawa telah mengelompokkan orang kelahiran mangsa "Saddha" menjadi tiga kelompok. Dengan pedoman pada hari kelahirannya, yaitu:

1. Eka
Kelompok pertama adalah kelahiran hari Minggu, Rabu dan Jumat. Mereka yang terlahir dalam kelompok ini, rejeki dan penghidupannya agak kurang balk, dia harus berjuang gigih untuk memperjuangkan kehidupannya. Tetapi setelah usia 30 tahun bagi mereka yang terlahir pada hari Minggu Wage, Rabu Wage, Minggu Pon, Rabu Legi, Jumat kliwon, Minggu Paing, Rabu Pon, Rabu kliwon, Jumat Pahing, kehidupannya akan menjadi baik. Sedangkan selain Weton-weton tersebut, harus lebih banyak berjuang dan jangan berputus asa.

2. Dwi
Kelompok kedua ini adalah kelahiran hari Senin. Mereka yang terlahir pada kelompok ini mempunyai nasib yang lebih baik dari yang pertama. Tetapi sering pula mengalami kesulitan, karena sikapnya yang mendua, pembimbing, dan kurang tegas mengambil sikap. Tetapi setelah mencapai usia 30 tahun bagi yang lahir hari Senin Legi, Senin Pon, Senin Kliwon, keadaannya akan menjadi lebih baik. Bagi mereka yang tidak masuk dalam weton tersebut jangan berkecil hati, karena akan baik juga pada usia setelah mencapai 35 tahun. Pada hari tua akan mendapat keberhasilan setelah dapat mengetahui jati dirinya, karena akan lebih berhati-hati dalam langkahnya.

3. Tri
Kelompok ketiga ini terlahir pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu. Mereka yang termasuk dalam kelompok ini keadaan penghidupannya baik sekali. Semua itu dapat terjadi karena orang yang terlahir dalam kelompok ini lebih realistis. Mau menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Mau mempergunakan rasio. Walaupun sifat bimbang dan keraguan itu ada, tetapi dapat terkendalikan dengan pikiran yang sehat dan realitis. Dalam usia 24 tahun sudah mulai baik ekonominya, mereka itu adalah kelahiran Kamis Legi, Sabtu Legi dan Sabtu Kliwon. Sedangkan yang terlahir pada weton lainnya, akan mulai berhasil pada usia 29 tahun. Tetapi pada umumnya kelahiran kelompok ketiga ini akan mengalami kehidupan yang baik dihari tua, kaya raya dan bahagia.

SAAT YANG BAIK
Orang kelahiran mangsa "Saddha" akan menemukan suatu hari yang baik dan sangat terkesan. Waktu itu adalah saat sinar paling terang terpancar dari kedudukan mangsa "Saddha" pada tanggal 18 Februari.

Lebih-lebih kalau tanggal tersebut jatuh pada hari Rabu atau Sabtu. Karena pada hari-hari tersebut dapat dipergunakan untuk segala keperluan yang penting. Akan berhasil dengan baik sampai dikemudian hari akan membawa keberuntungan.

HOBI
Orang kelahiran mangsa "SADDHA," mempunyai berbagai hobi, antara lain:
1. Melukis, termasuk Koleksi Lukisan.
2. Seni Tari dan Seni Pentas.
3. Mendaki Gunung dan Alam terbuka.
4. Membaca, buku-buku non fisik dan fiksi.
5. Belajar Atodidak.
6. Mendengarkan musik, Pop, dan musik yang iramanya tenang.
7. Mempelajari ilmu Spiritual, Parapsikologi.
8. Pesta dan Makan enak.
9. Koleksi barang kuno, termasuk Pusaka, Keris.
Demikian beberapa hobi yang dinikmati oleh orang kelahiran mangsa "Saddha" sebagai suatu perwujudan gejolak Jiwanya.

JODOH
Dalam hal perjodohan bagi orang Saddha tidaklah terlalu sulit, karena didalam pergaulan sehari-hari cukup menarik dan ada pengagumnya. baik itu Saddha pria maupun Saddha wanita.

Tetapi pacar yang akan jadi pasangan hidupnya telah ditentukan kecocokannya, keharmonisannya, dan benar-benar langgeng abadi. Bagi orang Saddha yang paling cocok adalah dengan orang kelahiran pada mangsa "KAPAT" (19 September - 13 Oktober). Tetapi juga dapat cocok dan serasi dengan kelahiran mangsa "KAWOLU" (4/5 Februari - 1 Maret), dan cocok pula dengan kelahiran mangsa "SADDHA".

Garis-garis perjodohan itu merupakan suatu kesimpulan Astrologi Jawa. Tetapi tidak menutup suatu kemungkinan untuk menikah dengan mangsa kelahiran yang lainnya. Namun ada kendala yang berakibat rumah tangga itu akan retak dan tidak harmonis. Bahkan bisa terjadi peristiwa "pisah ranjang" walaupun tampak dari pandangan umum rukun dan satu rumah.

BATU PERMATA
Orang yang terlahir pada mangsa "SADDHA" dapat mempergunakan beberapa batu permata yang sesuai dan mendatangkan rasa percaya diri. Beberapa jenis batu permata itu adalah:

1. Aquamarin = Batu sinar laut hijau
Batu permata ini warnanya hijau, ada pula yang biru laut. Bagus sekali untuk Aksesori, baik sebagai batu cincin, maupun liontin dan bros. Khasiatnya dapat mencegah sakit lever, sakit pencernaan, dan lemah badan.

2. Jamrud Hijau = Emerald
Jamrud Hijau merupakan batu permata yang cocok bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", selain keindahannya sebagai aksesoris, berkhasiat pula untuk melindungi diri dari sakit kepala.

3. Agate = Akik (Berbagai warna)
Batu Permata ini umumnya digunakan untuk batu cincin. Khasiatnya dapat untuk mencegah demam, sakit perut, dan batuk-batuk.

WARNA
Ada beberapa jenis warna yang cocok dan ideal bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", yaitu warna-warna yang paling apik untuk busana, interior, maupun karpet lantai dan mebel. Warna itu adalah Putih, Kuning, dan Biru Muda. Dengan warna tersebut orang kelahiran mangsa "Saddha" akan merasa srek dan apik. Sehingga dalam penampilannya dapat bersikap optimis pula.

BUNGA
Memilih bungapun, tidaklah sembarang pilih asal bunga. Karena salah pilih bisa berabe jadinya. Bagi orang mangsa Saddha, ada beberapa jenis bunga yang cocok dan seperti warnapun, bunga bisa mendatangkan inspirasi dan asumsi bagi setiap orang.

Bunga-bunga yang cocok bagi orang "SADDHA" adalah:
1. Bunga Melati
2. Bunga Gadena atau Ceplok Piring
3. Bunga lily Putih
4. Bunga Anyelir
5. Bunga Gradiol Biru
6. Bunga Anggrek Bulan.
Demikian beberapa jenis bunga yang apik dan mendatangkan pengaruh positif bagi orang kelahiran mangsa "Saddha", baik untuk dipasang di ruang tamu, di kamar tidur, ataupun di kantor.

Apakah Mongso Sobat ? Lihat Di Primbon Sebelah Kanan Atas Blog ini, kemudian masuk ke MISTERI PRANATA  MANGSA disana sobat bisa lihat Mongso Sobat

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Subhanallah, Beginikah Bila Terjadi Kiamat? kemana Kita Akan Lari? 29 Sep 2011 5:41 AM (13 years ago)





Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan.
QS. al-Qamar (54) : 1

(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit,,
QS. Ibrahim (14) : 48

Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) Kami perjalankan gunung-gunung,,
QS. al-Kahfi (18) : 47

(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan mengulanginya.
QS. al-Anbiya (21) : 104

apabila bumi digoncangkan sedahsyat-dahsyatnya, dan gunung-gunung dihancur luluhkan sehancur-hancurnya, maka jadilah dia debu yang berterbangan.
QS. al-Waqi'ah (56) : 4-6

Pada hari ketika langit menjadi seperti luluhan tembaga merah, Dan gunung-gunung menjadi seperti bulu (yang berterbangan).
QS. al-Ma'arij (70) : 8-9

Maka dari itu selalu ingat,berserah diri & bersujudlah kita kepadanya,  karena kita tidak akan pernah tahu kapan hal itu akan terjadi.


Video Youtube
Klik Gambar

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?