mio mondo View RSS

cuma sekedar cerita-cerita yg semilir lalu lalang di kehidupan saya.. this is my world.. enjoy it!! d^^b
Hide details



Kutemukan Pesanmu 7 Mar 2019 6:44 AM (6 years ago)

Butuh 8 purnama hingga akhirnya aku menemukannya.
Bukan waktu yang singkat, tapi buatku ini benar-benar waktu yang panjang.
Di saat aku sudah menyerah, seakan aku tidak akan pernah bisa menggapainya.
Tiba-tiba saja, hari ini, aku menemukannya.

Mungkin, untuk orang lain di luar sana, ini tidak lah sangat spesial.
Bukan sesuatu yang harus diperjuangkan dengan keringat darah penghabisan.
Dan bukan sesuatu yang harus didapat dengan mengalahkan aral melintang.

Buatku, ini lebih dari itu semua. Tahu apa yang aku rasakan saat pertama kali memegangnya?
Tanganku gemetar kencang, jantungku seakan tertarik gravitasi.
Mataku sibuk menyidik satu persatu huruf, membaca setiap detail kata yang tertulis.

Aku cari namamu di dalam onggokan kertas tersebut. Ada! Ada namamu di sana, ada tulisanmu di sana.
Ahh, sial! Semua buku itu masih tersegel. Tapi... Ada! Ada yang segelnya sudah terbuka.
Bagai ikan yang terlalu riang mendapatkan airnya kembali, aku buka buku itu, lembar demi lembar.
Ada! Tapi...

Hatiku tidak bisa menyembunyikan perasaanku.
Dahiku seakan mendukung apa yang aku tidak bisa sembunyikan. Aku mengernyit.
5 halaman saja? Kamu tulis pesan untukku dalam 5 halaman berukuran A5 saja? Dalam 300 kalimat?

Ahh, peduli setan dengan panjang pendeknya.
Mulai ku baca. Aku tenggelam seakan aku berada di hadapanmu. Seolah kamu yang membacakan langsung suratmu itu kepadaku. Lantunan kata itu seakan membangkitkan kembali memori yang sudah lama ku simpan dalam.

Aku terhenyak.
Apakah kamu tahu apa yang ku rasakan sesaat setelah selesai membacanya? Ada rasa yang berkecamuk di dada, ada sesuatu yang ingin membuncah dari dalam diriku.
Kamu, kenapa harus seperti ini?
Kenapa kebetulan masih berlaku?
Kenapa masih ada ikatan pikiran antara aku dan kamu?

Aku tidak percaya, tapi harus ku percaya.
Apakah kamu selama ini bisa membaca pikiran gilaku?
Apakah malaikat sudah sangat berbaik hati menyampaikan keinginanku?
Bagaimana cara dia menyampaikan kepadamu? Tidak, aku tidak berburuk sangka terhadapnya. Aku hanya khawatir, ada rasa yang mungkin lupa dia sampaikan padamu.

Tolong ceritakan padaku lewat cerita lain, surat lain yang mungkin bisa kau sisipkan di tempat lain.
Sebelum akhirnya aku dan kamu memang tidak akan pernah punya kemungkinan untuk bisa bersua kembali.
Terima kasih sudah mau bertelepati denganku.
Dan tolong sampaikan terima kasih pada malaikat baikmu itu.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Untuk Ruas Rusukku 6 Jan 2018 4:00 PM (7 years ago)

Hey, kamu!
Masih ingat pertama kali kita berkenalan? Aku ingat sekali, kelas bahasa Inggris yang ketika itu dosennya berhalangan hadir. Ahh, aku tidak melihat momen spesial ketika mencoba mengingat setiap detik perkenalan kita.

Hey, kamu!
Seseorang yang ku kagumi sejak semester 1. Tapi mungkin hatiku terlalu kecut ketika kamu menyebutkan hatimu sudah ada penjaganya. Ahh, mungkin aku terlalu menghormati cinta. Bahwa dua orang yang sudah saling menjaga tidak boleh diusik oleh orang ketiga.

Hey, kamu!
Pernahkah kamu merasakan kenyamananku ketika aku dekat denganmu? Walaupun waktuku bersamamu hanya habis untuk membahas masalah sains fana yang tak ada kaitannya dengan cinta.

Ketika Tuhan membukakan jalan untukku tetap selalu bersamamu, ketika itu pula muncul kekhawatiranku karena kekurangan diriku. Mungkin, karena aku tidak pernah melihat ada celah kekurangan pada dirimu.
Tapi, saat itu juga, kamu meyakinkanku untuk terus melangkah bersamamu. Mengarungi ombak kehidupan yang akan mendebur dan memecahkan karang kokoh yang kita bangun bersama.

Berjanjilah untuk tetap ada di sampingku. Agar ku bisa menjagamu, agar ku bisa melengkapi kepingan hatimu yang penuh sinar kebaikan, agar kamu bisa melengkapi ruas rusukku.


7 Januari 2018
Menuju sebuah hubungan halal

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Purnama ke-60 10 Sep 2016 7:07 AM (8 years ago)

Tepat 60 purnama sudah aku rasakan sejak saat itu
Saat dimana aku harus pergi dan merelakan mataku tidak pernah bisa melihat apa yang hatiku rasakan
Masa yang sulit itu, yang tidak pernah aku bayangkan untuk terjadi
Ya, sudah lama sekali

Tapi apa yang bisa aku lakukan saat ini?
Aku tidak pernah berpikir bahwa hatiku akan terpaut padamu hingga sejauh ini
Hal yang lebih tidak bisa aku terima adalah kebodohan logikaku yang dikalahkan oleh rasaku padamu
Rasa yang .... bahkan, aku sendiri sudah tidak bisa menggambarkannya

Menyebut namamu dalam doaku bukanlah sebuah kunci solusi yang bisa semata-mata aku lakukan untuk membenahi diri
Bagaimana jika memang aku yang salah atas keharusanku untuk pergi meninggalkanmu saat itu?
Desir penyesalan memang sering menyeruak dalam nadirku yang tak kunjung aku padamkan hanya dengan mengalihkan fokusku pada hal lain

Berulang kali aku memanggilmu, berusaha mencari keberadaanmu, berupaya mendapatkan secercah kepastian tentang kondisimu kali ini
Tapi mungkin, kebetulan hanya datang di saat yang tidak pernah diharapkan
Saat dimana aku diterpa aral melintang yang tak pernah terpikir akan didampingi olehmu

Aku akan selalu menulis pesan yang sama pada setiap 12 purnama yang aku lewati
Terima kasih untuk kebetulan yang terasa sangat menyenangkan
Derai tangis, air mata bahagia, gundah yang menyelimuti diri, bahkan solusi yang tersirat ketika logikaku kuat
Itu lah aku dengan segenap perasaanku padamu, yang bahkan masih terasa hangat seperti kebetulan yang membahagiakan aku pada 60 purnama lalu
Aku berharap kebetulan masih punya kekuatan untuk sekedar menyampaikan pesanku ini padamu
Terima kasih untuk segala hal, mulai dari A hingga Z

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Surat Pura-pura Untuk Kamu 24 Sep 2015 6:53 AM (9 years ago)

Ketika kamu membuka halaman ini, maka aku pastikan bahwa aku masih tetap di sini, di tempat yang sama.

Aku tidak punya orang spesial yang cukup dekat denganku. Orang yang aku kategorikan sebagai sahabat bahkan tidak masuk ke dalam sebutan orang spesial yang cukup dekat. Aku tidak pernah merasakan kebahaagiaan sedahsyat ini. Ya, aku punya seseorang yang bisa aku kategorikan sebagai orang spesial. Terlebih lagi, aku bisa mengkategorikannya sebagai orang yang cukup dekat.

Aku tidak pernah sebahagia ini. Ketika aku bisa menghibur dan memberikan nasihat sok pintar dan sok bijak atas peliknya masalah hidup yang rela kamu bagi dan ceritakan kepadaku. Mungkin solusi yang aku berikan tidak sebaik sufi-sufi yang sudah memiliki ilmu tinggi tentang asam garam hidup. Tapi yang pasti, neuron dalam otak kanan dan otak kiriku merasa senang bahwa ia telah berhasil setidaknya memberikan jalan keluar untuk memecahkan masalahmu. Selain itu, ia berhasil membuat sebuah ide agar aku berhasil menghiburmu yang sedang lara karena dirundung duka.

Aku tidak pernah sebahagia ini. Ketika aku merasa bosan dengan rutinitas, kamu mampu mengalihkan perhatianku untuk selalu bisa tegar menghadapi apa yang akan terjadi. Kamu juga bukan guru besar atau profesor, tapi aku suka bagaimana neuron di otakmu mengirimkan setiap sinyal untuk membuatku sedikit tersenyum di tengah keadaan yang pelik mencekik. Memang tidak selalu tepat, tapi aku bahagia karena memiliki seseorang yang menaruh perhatian padaku.

Aku tidak pernah sebahagia ini. Ketika aku sendiri menyusuri jalan setapak yang terlalu kelam karena terlena dengan keindahan siang, kamu mampu hadir dan menemaniku dalam hitamnya malam. Menembus gelap, menuju sebuah cahaya yang bisa membuatku merasa nyaman. Ya, itu lebih dari indah. Aku bahkan belum pernah diperlakukan demikian oleh makhluk ciptaan Tuhan lain yang sudah lebih dulu hadir dalam hidupku.

Tapi aku tidak pernah sesakit ini. Aku tidak pernah sekecewa ini. Aku tidak pernah merasakan ini. Belum pernah sekalipun terlintas dalam pikiranku untuk melewatkan fase ini di antara kehadiran kamu di hidupku. Aku masih tidak percaya. Aku tidak akan pernah percaya. Atas apa yang kamu utarakan, atas apa yang kamu coba sampaikan.

Apa?

Maaf, aku berpura-pura lupa agar tidak mampu lagi mengingat kejadian hidup yang baru saja aku alami. Lebih baik begini, bukan? Setidaknya dengan berpura-pura lupa akan membuat aku berpura-pura bahagia. Ya, aku tidak pernah berpura-pura sebahagia ini.

Yang aku ingat, aku harus menitipkan pesan kepadamu bahwa aku berpura-pura untuk menjadi baik-baik saja. Agar kamu tidak perlu berpura-pura untuk tidak mengkhawatirkan aku di depannya. Maaf, mungkin aku salah menyebutkan kata ganti pada kalimat sebelum ini. Aku tidak ingin membawa siapapun ke dalam sini.

Yang aku tahu, aku harus mengucapkan terima kasih kepadamu atas segala upaya yang telah kamu berikan untuk menjadikan aku lebih merasa dihargai. Kita tidak akan pernah tahu jalan apa yang akan menerjang setelah ini. Tidak akan ada yang tahu. Jadi sebaiknya aku bergegas mempersiapkan segala sesuatunya dengan sangat baik untuk berpura-pura tidak terjadi apa-apa.

Terima kasih yang tak terhingga.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Simpang 20 Sep 2014 6:58 AM (10 years ago)

Kamu pernah berada dalam kegelapan dan menemukan satu titik terang di dalamnya?
Ya, aku pernah merasakan itu. Dan aku merasa sangat tertolong karenanya. Hingga saat ini, aku masih ingat betul bagaimana hal itu bisa menolongku.

Di tengah kebimbangan akan kemelut masa depan yang menurutku waktu itu masih samar abu-abu, kamu hadir di depanku.
Ya, memang bukan untuk mendiktekan aku tentang tujuan hidup, tentang aturan masa depan, bukan juga tentang kebebasan yang bersifat fatamorgana.

Ketika itu kamu hanya menjalani tugasmu. Membagikan secercah bekal untuk remaja tanggung yang tak bisa lagi dikategorikan bocah. Dan tidak ada satu hal pun yang membuat aku tertarik saat itu.
Hingga aku melihat sorot mata yang penuh dengan semangat, lantunan intonasi yang mantap serta gerakan bibir yang mengumbar sejuta ilmu.

Itu lah saat dimana aku tergugah untuk menyelami dunia yang kamu jalani.
Aku ingin merasakan kobaran semangat yang terlihat dari sorot matamu.
Mengarungi ilmu dengan sejuta tantangan.

Sampai pada suatu saat dimana aku memasuki dunia nyata dari segenap teori dan mimpi yang kamu pernah umbar. Lebih pelik rasanya karena aku kehilangan sosok dengan sorot mata penuh kobaran semangat.
Sudah berupaya berjuang semampuku. Tapi apa daya, tak sanggup aku menopangnya.
Aku menyerah. Terombang-ambing dalam kenyataan hidup yang tak menentu.
Ahh, mungkin Tuhan memang tidak menakdirkan aku untuk menyelami dunia yang sama denganmu.

Sampai pada suatu ketika, aku meyakinkan diriku lagi untuk bangkit kembali pada dunia semacam ini. Dan kali itu juga aku melihat sosok dengan kobaran sekangat itu kembali hadir di depanku.
Sosok yang membuat aku terjerumua pada dunia seperti ini. Sosok yang mampu menggugah semangatku sampai ke hati sanubari yang paling dalam.
Banyak hal yang aku dalami bersama denganmu. Banyak hal yang aku gali dengan petunjukmu.

Dan kini, aku berada pada persimpangan yang sebenarnya aku sudah tahu bahwa aku tak akan pernah sanggup untuk memutuskan pilihan dari pilihan ini.
Aku tak mahir dalam mengundi, apalagi berjudi.
Ketika kamu meminta aku untuk terus bersamamu, aku sudah merasa memiliki dunia yang mendukung aku untuk mewujudkan apa yang sudah aku impikan sesuai dengan ilham dari apa yang selalu engkau bagikan padaku.
Aku tak ingin mengecewakanmu. Sungguh. Aku tak ingin memberikan harapan hampa.
Jangan berikan aku pilihan yang sangat sulit kali ini.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Lady Antebellum - Compass 22 Nov 2013 4:14 PM (11 years ago)




What a unique one!

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Titik Asa 17 Nov 2013 6:58 AM (11 years ago)

Aku telah menjumpai suatu titik cerah penuh asa
Titik yang sinarnya jauh lebih terang daripada sebelumnya
Titik yang hangatnya jauh lebih terasa hingga ke relung hati sekalipun
Titik yang damainya jauh lebih membuatku merasa nyaman
Titik yang bentuknya jauh lebih kokoh dan memiliki konstruksi yang pejal

Bahkan deret aritmatika tak mampu memecahkan notasi kasih yang termaktub di dalamnya
Uji statistika apapun selalu memberikan hasil yang berbeda nyata dan signifikan dengan nilai kepercayaan yang tinggi, bahkan ini sangat sulit dipercaya.
Teori perhitungan laju pertumbuhan makhluk hidup pun tak mampu memecahkan ketidakteraturan pola pertumbuhan rasa yang timbul karenanya.

Bang!
Titik asa itu terlalu berkembang pesat
Hingga akhirnya aku sadar ia telah berada pada fase perkembangan akhir dan bersiap untuk pecah
Bodohnya aku terlambat untuk menyadarinya

Titik itu ternyata hitam
Titik yang warnanya jauh lebih kelam daripada sebelumnya
Titik yang panasnya jauh lebih terasa hingga membakar logika dan mendahulukan rasa
Titik yang penuh kamuflase hingga aku terlena dengan rasa nyaman
Titik yang bentuknya jauh lebih tidak teratur

Sampai suatu masa, aku terpaksa melenyapkan titik itu
Rasanya lebih sakit, usaha yang harus ku kerahkan lebih besar
Aku masih dalam perjalanan untuk betul-betul meninggalkan titik itu
Dan tidak menoleh ke belakang untuk kembali pada titik itu
Semoga saja tidak, karena titik itu pun pasti tidak mau terusik lagi

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pramusaji Itu! (2) 30 Nov 2012 8:25 AM (12 years ago)


Aku masih terus berpikir, apa yang sebenarnya kamu ukir? Dan apa yang sebenarnya kamu coba tepis?
Bahkan, aku masih terus mencari arti dari sebuah intuisi diri dalam otak kiri ini.
Kamu tahu? Perlu waktu dua jam setelah itu. 120 menit setelah terakhir kali aku membelai hangat rambutmu. 7200 menit setelah kau genggam jemariku dengan penuh keyakinan. 432000 detik setelah kau memberikan intonasi bicaramu yang sangat khas.
Dan apa hasilnya? Begitu saja, tiba-tiba muncul “aku sayang kamu” dari lapisan tipis bibirku, terucap oleh papila kecil dari permukaan lidahku.
Dan apa yang menjadi sangat bodoh? Tidak sampai 10 detik kemudian, ada balasan darimu, “aku juga sayang kamu”.  Langsung saja, seperti ada voltase besar pada neuron otakku, seperti ada yang mendesak keluar dari dalam gastro intestinalku, dan seperti ada tekanan batin yang mendalam dari dalam nuraniku. Bagaimana bisa aku merasakan yang terakhir ketika aku sama sekali tidak tahu dimana letaknya? Aku tidak peduli, yang jelas itu sangat bodoh.
Kenapa bodoh? Karena aku dan kamu sama-sama tidak bisa mengendalikan diri. Terlalu munafik, terlalu optimis akan derita fana ini.
Sampai akhirnya, Tuhan berkehendak lain. Ah, sudah! Jangan bawa-bawa Tuhan. Toh, Ia sudah menorehkan garis hidup kita sejak sebelum kita lahir.
Tetap saja, yang salah itu kita! Dan, penyakit itu! Kenapa harus hadir di antara aku dan kamu? Kenapa tidak mencari pasangan lain yang mungkin sudah tidak ingin mempertahankan hubungannya karena urusan ayunan “mood swinger” atau apapun yang bisa menyebabkan jalinan itu retak.
Kenapa juga harus aku yang membenarkan simpul senyuman yang tersungging dari bibirmu agar tampak lebih sempurna?
Tepat sebelum alat itu berbunyi “beeeepppppppp”. Satu nada, satu hentakan, satu irama, tanpa ada jeda. Seakan tidak ada suara lain selain suara itu.
╔════════╗
╠╦╩╦╩╦╩╦╩╣
╚════════╝
“Mas, ini kwetiau ayamnya. Acar wortelnya saya kasih spesial”, dan tiba-tiba saja kata-kata itu membuat aku tersadar dari lamunanku. “Ngelamun aja, Mas?” lanjutnya.
“Iya nih, nunggu temen. Bingung mau ngapain”, jawabku.
“Kalo gitu langsung dimakan aja kwetiaunya. Saya permisi dulu”.
Astaga, baru saja aku teringat akan bayanganmu dan tiba-tiba saja kamu datang! Walaupun dengan jati diri yang berbeda, tapi itu sudah cukup membuatku terhibur.
Melihatnya menuangi setiap gelas-gelas kecil dengan teh tawar dari teko tua itu masih bisa menjadi hiburan yang aku geluti. Masih ada sosok kamu di dirinya.
Sosok ketika ia menyajikan gelas-gelas itu.
Sosok ketika ia mencatat setiap pesanan yang terlontar dari mulutku.
Sosok ketika ia berupaya ramah terhadapku.
Tapi tetap saja, masih ada yang kurang. Ia tidak pernah berkata, “Hey, kamu!”
Dan ketika ia berkata demikian, aku yakin, aku tidak akan bisa membedakan mana ilusi semata dan realita.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Nocturnal 12 Oct 2012 8:30 AM (12 years ago)

Untuk membuat aku terjaga dalam keheningan malam, aku tidak pernah merasa membutuhkan sesuap kudapan manis yang syarat akan karbohidrat murni.
Aku juga tidak pernah membutuhkan cemilan kemasan yang nikmat dengan xenobiotiknya.
Apalagi kopi, bahkan minum teh pun aku jarang!
Aku bukan seseorang yang kecanduan kafein sebagai penyegar syaraf dan penekan rasa kantuk.
Apalagi? Asam klorogenat dan fenolnya yang bisa menangkal radikal? Ahh, pikiran ku jauh lebih radikal dibandingkan DPPH sekalipun!

Bukan bermaksud menjadi naif dengan kepedulian tinggi pada penyakit degeneratif.
Mungkin aku kurang sensitif terhadap reaksi tubuh karena aditif.
Bahkan aku jauh lebih sensitif terhadap kesan imajinatif.

Aku tidak butuh apapun untuk membuat ku terjaga.
Kebetulan, aku hanya bisa memikirkan. Ya, mungkin benar rencana Tuhan.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

527.040 4 Sep 2012 8:00 PM (12 years ago)

Tak terasa, sudah 527.040 menit yang lalu. Saat dimana aku terakhir bertemu denganmu.

Jam sudah menunjukkan pukul 10 tepat. Aku masuk ke restoran tersebut, sesuai dengan janji kita. Ku mulai dengan memesan minuman, kemudian aku tunggu dirimu. Bukan bermaksud pesimis, tapi aku punya firasat bahwa 99% kamu tidak akan hadir. Kemana yang 1% lagi? Hanya kebetulan yang mampu menjawabnya.

Jarum detik sudah mulai bekerja menghitung waktu. Diikuti oleh jarum menit yang tanpa terasa sudah bergeser sekitar 180 derajat. Aku hanya bisa menghela napas. Dan mulai berpikir untuk meninggalkan tempat ini. Lalu, kalau kamu tidak datang, apa yang bisa aku lakukan? Toh, jawabannya tidak ada.

Sudah hampir 1 jam aku berada di tempat yang sebetulnya tidak pernah berada pada kawasan nyaman untukku. Yah, dengan bodohnya, muncul sedikit keberanianku untuk mengirimkan pertanyaan padamu, "Jadi, mau datang?" Agak lama jarak antara waktu aku mengirim pesan singkat itu dengan waktu balasan darimu masuk ke alat komunikasiku. "Sabar, sebentar lagi sampai", itu yang kamu kirim. Dan 10 menit kemudian kamu datang.

Aku tidak pernah menginginkan peristiwa itu berakhir dengan cepat. Bahkan, kalau ada alat penghenti waktu, pasti sudah aku gunakan saat itu. Tapi, untuk apa berlama-lama? Aku kan cuma ingin memberikan buku ini kepadamu, lalu mengucapkan selamat tinggal, tidak tahu untuk selamanya atau sementara.
Sayangnya, aku tidak punya alat penghenti waktu dan aku sudah memiliki agenda lain. Tidak sampai 3600 detik kita bertemu, aku harus pergi.

Dan sekarang, aku hanya bisa bergumam dalam diam, "Hey, buku! Apa kabar pemilikmu? Semoga baik-baik saja dan hidupnya makin progresif. Maaf, aku punya kelebihan stok air mata saat ini".

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Just A Kiss 4 Sep 2012 4:58 AM (12 years ago)

One of the Lady A's great song! What a good video clip!


Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Pramusaji Itu! 1 Aug 2012 9:04 AM (12 years ago)

Ini masih pukul 18.30 WIB, tapi aku sudah terduduk diam di meja Nomor 19, menanti santapan makan malamku. Sudah ada di tanganku daftar menu restoran ini. Iya, entah kenapa aku jadi sering singgah di restoran ini, di bilangan Taman Kencana.
Aku tidak perlu menelaah daftar menu untuk menentukan pilihan makanan, karena aku sudah tahu apa yang akan aku pesan, seperti biasanya. Tidak ada yang terlalu spesial akan restoran ini. Harganya masih tergolong menengah, bahkan agak mahal untuk kalangan mahasiswa. Rasa makanannya tidak terlalu unik, hampir sama dengan restoran lain. Suasananya, mungkin sedikit berbeda. Konsep taman yang disajikan mungkin akan membuat pengunjung lain lebih tertarik dengan tempat ini. Tapi, tidak bagiku.
Lalu, untuk apa lagi aku datang ke tempat ini? Bahkan, aku bisa datang ke restoran ini tiga kali dalam seminggu. Jarak kampus dengan tempat ini pun jauh, satu jam perjalanan.
Ini mungkin karena kesan kunjungan pertamaku ke tempat ini. Bersama dengan seorang teman, aku mulai dengan memesan kwetiau ayam. Dilanjutkan dengan melihat-lihat bagian dalam restoran, yang isinya mayoritas tumbuhan hijau. Bukan, aku bukan anggota club pecinta alam yang keranjingan dengan tumbuhan hijau. Jadi, itu biasa saja, untukku.
Lalu, apa yang spesial dari restoran ini? Aku belum menemukan sisi yang spesial, sampai saat itu. Aku juga tidak pernah mendatangi restoran ini sewaktu aku bepergian bersamamu. Jadi, aku tidak perlu merasakan kejutan kecil di ingatanku.
Hal yang membuatnya spesial adalah ketika seorang pramusaji datang mengantarkan makanan yang telah aku pesan. Rupanya, Tuhan masih terlalu baik denganku. Kamu tahu? Pramusaji itu mirip denganmu. Paras mukanya, cara jalannya, cara ia tersenyum, dan cara ia menyapa. Tapi, aku tidak bermaksud menggunjing dan menyetarakanmu dengan pramusaji itu. Setidaknya, aku masih bisa melihat sosok dirimu pada pramusaji itu. Sosok yang sudah tidak bisa aku lihat lagi dalam kenyataan.
Di kunjungan berikutnya, aku kembali melihatnya. Tapi sayang, ia terlalu sibuk melayani tamu lain. Tak mengapa, asalkan aku masih bisa melihatnya. Aku juga pernah mendapati ia sedang menuangi gelas-gelas kosong dengan teh tawar dari teko tua. Tidak perlu aku menyapanya, tapi aku sudah bisa tersenyum melihatnya.
Dan kali ini, aku beruntung. Ia melayaniku, menyapaku dengan hangat, bahkan ia mengajakku bicara. Barangkali, kalau aku ada di posisinya, aku juga akan melontarkan pertanyaan yang sama. Tanpa ada isyarat sebelumnya, tiba-tiba saja ia bertanya, "Hey, Mas! Sering banget ke sini ya?! Jadi pelanggan tetap?" dengan sedikit tersenyum. Kamu tahu? Aku hanya bisa tersenyum mendengar hal itu dan berkata, "Sumpah, cara kamu bicara juga mirip!"
Aku tahu, ia tidak akan pernah bisa menggantikanmu, tapi setidaknya ia bisa membuatku sedikit tersenyum.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Forbidden Zone 23 Jul 2012 7:02 AM (12 years ago)

Hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh gw dan seorang teman selama Ramadhan ini:

Kebetulan tulisan ini cuma spam aja dengan tujuan... rahasia! :)

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Durable Love Movie 15 May 2012 6:08 AM (12 years ago)

Siapa yang ga kenal Joko Anwar? Ini short film yang lumayan menghibur gw di tengah kegalauan dan kebimbangan akan penelitian. Lumayan, happy ending kok. :)

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tugas Akhir Cepatlah Berakhir 12 May 2012 9:13 AM (12 years ago)

Judul yang sangat frontal, tapi itulah kalimat yang cukup menggambarkan apa yang lagi menghiasi kehidupan gw sekarang ini. Tugas Akhir aka Skripsi kayanya udah jadi momok yang tiap tahun selalu menghantui tiap angkatan akhir di kampus. Dan tibalah saatnya gw yang dihantui sama beginian. Gw sih ga pernah takut ngerjain ginian *sotoy, tapi ada cerita tersendiri di balik tugas akhir gw yang kalo menurut gw sendiri, tugas akhir gw sangat lah labil, tidak stabil seperti orang yang mengerjakannya, hahaha.
Actually, gw udah dapet topik penelitian sejak semester 6 hampir berakhir. Karena semester 7 kan gw harus exchange ke Malaysia, jadi gw pikir ga ada salahnya minta topik duluan ke Pembimbing biar bisa dicari jurnalnya pas gw lagi di Malaysia, harapannya. Dosen pembimbing gw punya 3 orang anak bimbing di angkatan gw, termasuk gw. Waktu pertama kali ketemu buat ngomongin tentang topik skripsi, yang paling jelas adalah gw ga mungkin ngambil magang karena dosen pembimbing gw alergi sama mahasiswa magang. Haha, aneh kedengerannya, tapi emang bener kenyataannya gitu. Gw memaklumi hal ini kok. Gimana ga, masa iya seorang dosen dengan keahlian biokimia pangan dan sangat expert dalam bidang enzim, harus dipusingkan dengan anak bimbingnya yang mau magang tanpa topik yang berkaitan dengan biokimia. Karena emang biasanya mahasiswa Teknologi Pangan yang magang itu jarang ngurusin biokimia di pabrik tertentu.
Dosen pembimbing gw itu pun dengan senang hati memberikan gw dan kedua temen bimbingan gw topik untuk masing-masing orang. Sebenernya topiknya cuma satu, tentang anti enzim lipase. Tapi, masing-masing dari kita punya sampel yang beda. Waktu itu, gw dapet sampel berupa teh hitam. Sedangkan temen gw yg lain dapet teh hijau dan secang. Berhubung gw punya garis mati sebelum gw berangkat buat exchange, maka dari itu gw buru-buru buat bikin usulan penelitian. Ini topik ternyata susah, indeed! Gw sampe muter-muter perpustakaan departemen kimia cuma buat nyari metode atau pun literatur tentang itu. Dan gw pun merasa bukan seperti anak teknologi pangan, melainkan anak jurusan kimia, hehe.
Dosen gw waktu itu mungkin lupa dan agak sibuk, jadi beliau cuma ngasih topik doang, tanpa ada embel-embel metode yang jelas. Akhirnya, gw ngumpulin beberapa metode dari beberapa jurnal dan skripsi. Hasil itu kemudian gw laporin ke dosen pembimbing gw, dan hasilnya?! “Wah, metode-metode ini sama ga yah kaya penelitian kakak kelas kalian yang cuma beda sampel?” ujar dosen pembimbing gw dengan tenangnya. Gw malah agak terbelalak dengan ucapan yang ini, kenapa ga dikasih aja metode yang udah dipake itu? Kan pastinya udah beres usulan penelitian gw *sotoy abis, hahaha. Dan dosen gw pun berkata dengan tenangnya lagi, “eh iya, Ibu lupa, kamu liat aja metode yang kakak kelas kamu pake. Jadi kan nanti hasilnya juga bisa dibandingin”. What the?! -____-“
Sebenernya ini ga masalah banget buat gw, karena masih ada beberapa minggu buat bikin usulan penelitian, malah dengan metode yang udah jelas. Tapi yang gw permasalahkan di sini adalah tiba-tiba dosen pembimbing gw bilang, “nanti kalian mulai aja di semester 7, yah!” Dosen gw ga inget gw mau exchange -____-“. Setelah diingetin, malah keluar kata-kata mujarab, “Ya ampun, ibu lupa. Ya udah, kalo gitu kalian tukeran sampelnya aja. Kamu kan terakhir, jadi kamu pake secang aja. Biar temen-temen kamu yang duluan pada pake teh”. Secara gw orang Indonesia, pada keadaan ini pun gw masih bilang untung, karena belum bikin usulan penelitian sama sekali, hahaha.
Setelah pertemuan yang penuh kejutan itu, gw mulai buat usulan penelitian. Tapi sayangnya, niat dari dalem hati masih kurang, jadi agak males ngerjainnya. Dan gw udah sibuk ngurus surat-surat yang buat exchange. Karena lagi-lagi gw orang Indonesia, gw masih bilang ga apa-apa. Karena udah untung, topik penelitian gw udah jelas. :D
Selama gw di Malaysia, terlalu banyak aral melintang. Terlalu banyak godaan yang menghalangi gw jadi kutu buku perpus, hahaha. Jadinya, gw ga nyari jurnal atau pun buku tentang topik penelitian gw itu sama sekali. Bukan mau sombong, kalo udah masuk perpus, nyalain laptop dan dengerin musik, ngenet sedikit, dan pasti gw ketiduran. Karena perpusnya terlalu nyaman dan dingin untuk dijadiin tempat baca buku, hehe.
Di minggu-mingu terakhir gw di Malaysia, gw iseng-iseng nanya ke salah satu dosen di sana yang emang WNI, apakah bisa gw penelitian di sini dengan dapetin proyek. Eh, pucuk dicinta, ulam pun tiba. Gw malah ditawarin proyek tentang isolasi senyawa anti mikroba dari daun ulam (sejenis lalapan). Langsung lah gw email dosen pembimbing gw yang di Indonesia. Jawaban emailnya emang rada nyesek sih waktu itu. Bukan tentang jawabannya yang ga bisa, tapi kalimat basa-basinya “syukurlah kamu masih inget sama Ibu”. Hahaha, malu banget nih gw. Dosen pembimbing gw itu ternyata kurang tau tentang masalah kaya gini, jadi beliau mau nanyain dulu ke Bagian Administrasi jurusan gw.
Lebih lucu lagi, waktu gw pamitan pulang ke Bagian Akademik di Malaysia, mereka malah nyuruh gw buat ngerjain tugas akhir di sana. Waktu di kantor Bagian Akademik itu, gw ketemu sama dosen favorit gw di sana. Bahkan dia juga nawarin proyek penelitian ke gw, tapi ini lebih ke arah rekayasa proses. Satu lagi, waktu gw pamitan sama dosen pembimbing gw di sana, beliau malah marah ke gw karena mau ngambil proyek dari dosen yang WNI itu. Dia emang tipikal dosen yang ga mau kalah, jadi dia bilang, “Why don’t you ask me to give you a project?! I can do it, i have so much projects about palm oil. I can give you even the hardest one if you want”. Gw aja ga minat sama sawit, mau dipaksa pun gw pasti ogah ngerjainnya. Tapi, sebagai orang Indonesia yang baik hati dan pandai bertutur kata, akhirnya gw jawab, “So sorry Sir, i don’t even know whether you have a project. Maybe, next time i can help you” sambil masang muka polos-lugu-tanpa dosa-tanpa masalah.
Jujur, gw sih prefer ngerjain penelitian yang tentang ulam itu. But unfortunately, sesampainya gw di Indonesia, sepertinya emang ga mungkin gw ngerjain penelitian di kampus lain, kecuali gw ikut program exchange yang emang buat ngerjain tugas akhir. Pupus lah harapan gw buat balik lagi ke Malaysia dengan gratis, hehe. Tapi, cerita topik penelitian gw belum berakhir sampe sini.
Gw emang harus penelitian di Indonesia, tapi ternyata, gw bukan ngerjain topik yang pertama kali tentang secang itu. Dosen pembimbing gw lagi punya proyek hibah bersaing tentang cincau hijau yang pake proses pemanasan. Dan akhirnya, gw ambil proyek ini. Yang penting, penelitain gw gratis, hehehe.
Apa kabarnya si cincau hijau sekarang? Sedang tidak baik, seperti keadaan gw. Mungkin bener kata tukang cincau yang pernah gw temuin. Kalo bikin cincau hijau itu harus lagi sehat dan good mood, otherwise ga bakalan jadi tuh cincau. Doakan saja, semoga gw bisa nyelesein ini dengan baik dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Amin!!!

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Tentang Blog 10 May 2012 9:52 AM (12 years ago)

Well, selamat yaa blog! Akhirnya gw bikin sebuah postingan tentang blog ini. Bukan tentang sesuatu, tapi bener-bener tentang blog ini, pure!
Terinspirasi dari beberapa kejadian akhir-akhir ini yang bikin gw sendiri cekikikan dengernya.
Gw bikin blog ini kayanya dulu tanpa tujuan dan arah yang jelas, hahaha. Dan karena gw bukan orang yang spontan dalam menulis (Jujur, gw mesti punya niat lurus suci putih bersih kalo mau menghasilkan tulisan berbobot), jadi lah gw posting apa yg pernah gw tulis untuk kegiatan kampus gw. Termasuk artikel-artikel yang pernah gw tulis untuk koran kampus IPB.
Dan yang paling laris dari blog ini adalah laporan dan tugas kuliah! Hahaha, ga ada niat sama sekali untuk bikin master laporan dan tugas di blog ini. Cuma ada 2 mata kuliah yang kebetulan gw selalu mengeiknya dan agak kurang kerjaan dan kurang bahan sehingga gw ngepost laporan dan tugas itu.
Berkat ini, gw jadi semacam terkenal  karena selalu menyediakan master yang bermutu untuk mengerjakan laporan adik tingkat 2 tahun di bawah gw dan tugas sejenis PR untuk adik tingkat 1 tahun di bawah gw. Dan gw ga bermaksud memanjakan mereka loh yaa, kan gw ngepost karena ga ada bahan untuk di-post, hehehe.
Kepopuleran gw ini terbukti dengan disebut-sebut dan dipanggil-panggilnya gw sama adik kelas yang sama sekali gw ga kenal itu siapa. Haha, maaf kalimat ini terlalu terkesan memfitnah diri sendiri. Contohnya aja kemarin, tiba-tiba ada anak angkatan 2010 yang berterima kasih sama gw karena katanya dia pake laporan gw sebagai masternya buat ngerjain laporan. Pertama denger sih bingung, laporan gw kan cuma ada 1 dan itu pasti dilungsurin ke adik kelas smansa Depok, ga mungkin kemana-mana. Ternyata, dia bilang ngeliat laporan gw dari blog.
Maaf loh, kalo emang ada yang beranggapan ini jadi masalah. Gw kan cuma berusaha membuat suatu ruang yang bisa gw corat-coret. :)

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Taken From Bangkok 10 May 2012 9:33 AM (12 years ago)

No, it's not about all of the photos taken from my journey in Bangkok.
It's only about 1 picture that was so "eye-catching". Take a look at this!


Masih inget kan tentang banjir besar yg melanda Thailand? Gw pergi ke sana pasca banjir ini reda. Dan di salah satu Monorail Transportation Station, gw mendapati gambar ini. Pada intinya, arti dari bacaannya adalah kami (pihak Monorail-nya) tetap melayani anda apapun yg terjadi. Isn't it so sweet? :)
Semoga ini bisa diaplikasikan di Indonesia ya. Jadi, bukan lagi "kereta terhambat karena gardu meledak", melainkan "kereta tetap melayani anda walaupun gardu kami meledak". LOL!
I'm not freaking serious with that sentence. Maksudnya, semoga sistem pelayanan publik di Indonesia jadi lebih baik gitu. Amin at all!

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Kemungkinan yang Paling Mungkin 24 Mar 2012 6:34 AM (13 years ago)

Aku berpikir sejenak. Ya, hanya sejenak. Berpikir tentang apa yang seharusnya sudah terjadi. Berpikir tentang kejadian masa depan yang mungkin terjadi pada masa lalu.

Apa yang akan terjadi kalau aku tidak pergi meninggalkanmu? Hanya Tuhan yang mampu menyimpan cerita yang tidak tertulis itu dengan baik dan sangat rahasia. Aku hanya mampu berusaha menerka-nerka garis hidup yang mungkin akan tergores kala itu.

Dalam lamunanku ini, ada beberapa pilihan takdir yang mungkin bisa aku pilih hanya dalam pikiranku. Ya, hanya pikiran yang sejenak terbersit.

Satu, aku tidak pergi meninggalkanmu berarti aku tidak akan pernah merasa terburu-buru untuk melalui hari-hari bersamamu. Kita tetap berinteraksi melalui dunia itu. Mungkin hingga sekarang. Karena mungkin aku tidak akan pernah memintamu untuk menemuiku. Dengan begitu, kau mungkin tidak meninggalkanku. Mungkin ini akan terasa sangat indah. Karena kita akan berinteraksi dalam waktu yang lama.

Dua, aku tetap akan menemuimu. Tapi tidak pada masa itu. Karena aku tau masa itu terlalu dini untuk dijadikan kenyataan. Dan aku tidak akan pernah tau apa yang akan terjadi setelah aku menemuimu. Mungkin saja akan terjadi hal seperti apa yang telah kita lalui sekarang ini. Tapi, setidaknya,  aku tidak merasa terlalu cepat untuk kehilanganmu.

Tiga, kemungkinan paling aneh yang pernah terpikir olehku. Untung ini hanya sejenak. Ya, hanya sejenak. Aku tidak akan pernah merasa perlu untuk melalui hariku bersamamu. Berawal dari kehidupan luar biasa yang sangat biasa. Lalu, aku tidak pernah diberikan kesempatan untuk bertemu denganmu dan memulai interaksi kita. Ini berarti aku tidak akan pernah kenal denganmu, tidak akan pernah berinteraksi denganmu, tidak akan pernah menemuimu, dan tidak akan pernah berpisah denganmu. Karena perpisahan tidak akan pernah terjadi tanpa sebuah awal berupa pertemuan.

Empat, mungkin aku tetap ditakdirkan untuk berkenalan denganmu. Hampir sama dengan kemungkinan pertama. Hanya saja, motivasiku di sini kurang kuat untuk berinteraksi lebih sering denganmu. Dan pada akhirnya aku mungkin tidak akan pernah menemuimu.

Lima, tidak ada kemungkinan lain yang terpikir olehku. Mungkin memang hanya ada empat kemungkinan yang dulu akan terjadi ketika aku tidak harus pergi meninggalkanmu. Atau mungkin masih ada kemungkinan lain yang mungkin belum sempat terbersit dalam lamunanku ini.

Tak mengapa, ini kan hanya terjadi pada pikiran dan lamunanku saja. Pada kenyataannya, aku sudah meninggalkanmu. Aku juga sudah pernah menemuimu. Aku juga sudah berinteraksi denganmu hanya dalam waktu yang sangat singkat. Dan yang pasti, kamu sudah pergi tanpa mengucapkan kata perpisahan sedikit pun.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Masalah? 7 Jan 2012 11:01 PM (13 years ago)

Halooo, apa kabar blog yang tidak terurus?! Maaf, gw terjebak dengan beberapa masalah yang ada di sini. Jadi seorang mahasiswa yang belajar di negeri orang itu ga sepenuhnya gampang. Udah pada tau kan ya masalah utamanya adalah homesick. Tapi buat gw yg lelaki super ini, (supernatural?! hahahaha)  masalah utama bukan terletak pada kata “kangen”. Gw lebih bermasalah sama yang berkaitan dengan “adaptasi”. Kenapa harus bermasalah? Kan kita udah belajar adaptasi dari pelajaran IPA kelas 5 SD tuh ya.
Kenyataan itu kadang-kadang ga sama kaya teori. Ada yang namanya cultural shock. Gw belajar di Malaysia, sebuah negara yang penduduknya punya berbagai macam ras, mulai dari Melayu atau disebut pribumi, Cina, atau pun India. Masih belum bisa nemuin masalah kan? Secara Indonesia punya 33 propinsi dan 1 propinsi aja udah ada lebih dari 100 suku yang hidup bareng.
Permasalahan utama di sini adalah bahasa. Bukan masalah penggunaan bahasa Melayu, tapi mereka udah terbiasa menggunakan bahasa ras masing-masing buat komunikasi ke sesama ras mereka. Dari sini, udah mulai kebayang kan gap yang bakal muncul?!
Contoh kasus masalahnya adalah ketika gw harus kerja kelompok bareng anak India, Cina, dan Melayu. FYI, ras paling rajin di sini adalah Cina. Gw ga mau nyebut mereka pintar, semuanya sebenernya pintar, cuma ras selain Cina kurang mau ngasah kepintarannya itu. Dalam suatu diskusi itu, biasanya kita ngomong pake bahasa Melayu atau campur-campur bahasa Inggris. Lagi asik-asiknya ngobrol, tiba-tiba seorang  Cina ngobrol dengan sesamanya pake bahasa Cina, walaupun topiknya juga tetep ngomongin tugas itu. Dan semua Cina mendadak jadi nanggepin si Cina satu itu dengan bahasa Cina. Dhuarrr!! Yang laennya cuma bengong.  Beda banget sama di Indonesia. Gw punya banyak temen Cina yang lebih bisa menghargai temen-temennya untuk ga ngomong Cina. Entah temen-temen Cina gw di Indonesia ga mau ngebeda-bedain SARA, atau emang mereka juga ga bisa bahasa Cina, hehehehe.  Sama juga kaya ras lain yang di Indonesia, gw ga pernah nemuin temen yg ngomong pake bahasa Jawa, Sunda, atau Padang pas lagi diskusi kelompok ngerjain suatu tugas.  Kenapa contohnya harus pake Jawa, Sunda, sama Padang?!  Itu yang paling cepet kepikir di otak gw, hahaha.
Balik lagi ke Malaysia. Kejadian ini hampir terjadi setiap hari, termasuk di kelas. Bahkan kalo di kelas, secara gak sengaja, mereka bakal duduk sesuai dengan ras masing-masing. Kalo di Indonesia, kita duduk di kelas kan berdasarkan niat dateng ke kelas. Kalo lagi niat mah di depan-depan, kalo lagi ada urusan, mending duduk di belakang.
Lanjut, masalah berikutnya adalah jetlag. Loh kok jetlag? Ngapain jetlag? Kan cuma beda wilayah dikit sama Sumatera. Yap, walaupun waktu di sini lebih cepet 1 jam daripada di Indonesia, tapi sebenernya perubahan waktu siang n malemnya itu masih ngikut waktu Indonesia. Ini nih yang bikin jetlag waktu pertama kali gw dateng. Waktu pertama-tama, gw masih bingung, kenapa jam 6 masih terang benderang?! Karena kan faktanya ini masih jam 5 sore kalo di Indonesia.  Waktu awal-awal dateng, solat maghribnya tuh jam 7, nah sekarang-sekarang ini adzan solat Maghrib itu jam setengah 8 malem, dan Isya-nya jam setengah 9 malem. Bahkan gw solat Jumat jam setengah 2 loh, alias jam setengah 1 di Indonesia. Dan jam segitu biasanya udah bubar Jumatan di Indonesia, hahaha.
Masalah lain lagi dateng karena adanya title “Exchange Student”. Gw ga mau bersikap sok pinter deh karena gw dateng ke sini gara-gara Exchange Program. Gw malah kesel kalo ada yang nganggep gw pinter, jadinya minta bikinin tugas atau apa lah gitu. Ini nih yang gw sayangkan dari temen-temen gw di sini. Gw ikut program ini sebagai generasi kedua. Generasi pertamanya adalah anak-anak 1 tahun atau 2 tahun di atas gw, setau gw mereka emang udah dewa banget dalam hal segala-galanya, multitalented lah pada intinya. Sedangkan gw? Gw cuma beruntung bisa pergi ke sini. Alesannya? Gw daftar program ini cuma buat coba-coba aja. Bahkan PA gw ga tanda tangan langsung di formulir pendaftarannya, karena waktu itu Beliau lagi pergi ke Seminar di Semarang. Trus kenapa bisa lolos? Jadi gini, untuk program yang ke Malaysia, ada 2 pilihan Universitas. Yang pertama Universiti Putra Malaysia atau UPM (tempat gw sekarang berada) dan Universiti Teknologi Mara atau UiTM. Yang gw pernah denger adalah yang Universiti Pertanian Malaysia ini. Dan gw pikir juga temen-temen gw kebanyakan daftar ke sana karena katanya Teknologi Pangan di UPM ini lebih bagus dibandingin sama yang UiTM. Dan betapa shocknya gw ketika mau wawancara, gw liat pengumuman kalo yang daftar ke UPM cuma 3 orang, dan lebih dari 5 orang daftar buat UiTM. Gw ga tau tentang kuota yang bisa dikirim.
Waktu wawancara, jujur aja gw bingung sendiri. Temen-temen n kakak kelas yang udah diwawancara duluan tuh sampe ditanyain gimana cara mereka ngeyakinin para dosen buat milih mereka di program ini. Sedangkan gw? Gw dateng, trus ditanyain tentang motivasi ikut program ini yang notabene udah jelas-jelas gw tulis di form pendaftarannya. Lanjut, para dosen itu ngeliat-liat CV gw yang waktu itu masih dalam bahasa Indonesia, maklum saya norak jadi gak punya yang bahasa Inggris. Tiba-tiba seorang dosen malah minta gw buat nyanyi karena kebanyakan prestasi yang ada di CV gw itu di bidang paduan suara. Akhirnya, nyanyi lah gw. Dan gw cengo ketika selesai nyanyi seorang dosen ngomong “Ok, i think it’s enough for the interview”. Apanya yang diwawancara pak?! -___-“
Lebih gilanya lagi, ya tiga orang yang daftar ke UPM itu diberangkatin semua. Ckckck! Dosen sini pun seperti menganggap tiga orang ini terlalu spesial. Mungkin efek dari tahun lalu. Dia bilang “I think the Indonesian is better than Malaysian because last year, the Indonesian could lead the group and many of Indonesian won the product development competition”. Sebenernya waktu pertama-tama ini cuma gw anggep sebagai angin lalu aja.
Tapi begitu ada tugas kelompok yang harus dikumpul, betapa gilanya gw. Keganjilan pertama terjadi di grup Waste Engineering. Gw disuruh finishing slide yang masih mentah banget. Udah gitu, temen-temen gw yang waktu itu kebetulan Cina semua, maunya berubah-ubah. Kebanyakan sumber bahan jadi kaya gini nih, labil. Dan akhirnya gw mati-matian ngedit slide semaleman sebelum besok paginya presentasi. Dan ketika pagi hari, gw udah mandi dan rapi, gak lupa pake minyak wangi, dateng ke faculty, kelasnya dibatalkan! What the???!!!! Ini semacem kejadian yang sering dikeluhkan di fuckyeahmahasiswa ya?! Dan ternyata ini bisa jadi kenyataan, bukan cuma sandiwara pelipur lara.
Tugas kedua, tentang Halal Food. Awalnya biasa aja, semuanya ngerjain bagiannya masing-masing, terus dikumpul ke satu orang. Nah tiba-tiba orang itu ngemail gw hasil editannya, dan dia bilang “You can add or remove anything you want. Please make it better.” Hah???!!! Ini mah udah gila banget, gw bukan dewa juga kali. Ga bisa seenaknya gitu maen nambahin atau ngurangin slide. Tapi tetep gw kerjain *pasrah. Udah semaleman gw baca tuh powerpoint ampe pusing apa yang mau diganti atau dikurangin, akhirnya gw cuma ngirim email “I think it has been good enough. If we want to add something, it can be too heavy for the audience”. Dan abis itu gw ketawa sendiri, abis bingung mau ngapain lagi.
Tugas ketiga, ini tugas udah mulai rada menggila. Di sini gw merasakan betapa rajinnya orang-orang Cina, hahaha. Ya, gw harus mengakui hal ini buat tugas yang satu ini. Karena di tugas yang ini, 1 grup cuma beranggotakan 3 orang dan grup gw terdiri dari gw sendiri, seorang cowok melayu yang biasa-biasa aja, dan seorang pria Arab Saudi yang sudah menikah berumur 25 tahun tapi masih berusaha buat dapet gelar sarjana. Unfortunately, topik presentasinya susah banget dan gw secara semena-mena dianggep sebagai ketua kelompok dan harus nyari ide buat topiknya dulu. -_____-“
Idenya udah dapet, trus gw udah bikin pembagian kerjanya. Tapi setelah gw kirim email tentang pembagian tugasnya, gw ngerasa paper yang ini kurang pas sama topik. Dan gw membuktikan kelabilan diri gw dengan mengganti ide, hahahaha. Pas gw udah ganti dan udah bikin pembagian kerja lagi, gw bilang sama mereka buat ngumpulin pas hari Minggu. Tugas dari tiap orang adalah bikin ringkasan n bikin presentasi dari bahan ringkasannya itu. Waktu hari Minggu, ga ada satu pun yang ngirim ke gw. Tapi si cowok Melayu bilang ke gw, dia telat ngumpulin presentasinya, papernya bakal dikirim malemnya. Waktu ngeliat papernya sih wajar-wajar aja, tapi begitu ngeliat hasil slide presentasinya, bikin ngelus dada banget. Dia malah bikin slide presentasi scara overall dan ga ada hubungannya banget sama topik presentasinya. Maksudnya gini, topik presentasinya itu tentang pengembangan terbaru pada yogurt, dan dia kebagian penambahan zat nutrisi di yogurt, tapi di slidenya dia malah bikin gambar2 yogurt yang ditambahin ini itu, tapi ga sesuai sama ringkasannya. Ngelus dada banget deh ini.
Lebih gila lagi, si Arab lebih ga tau diri. Dia bilang mau ngumpulin hari Selasa. Pas hari Selasa, dia nelpon-nelpon gw dengan bahasa Inggrisnya yang penuh dengan qalqalah kubra dan otomatis gw ga ngerti, akhirnya gw nyuruh dia buat sms dan emailin aja tugasnya. Tapi beberapa menit kemudian, ada panggilan dari nomor Hpnya, tapi ini bukan dia yang ngomong, melainkan anak tingkat akhir yang emang gw kenal, dia bilang si Arab ini mau minta tolong buat gw dateng ke Fakultas, karena ada tugas yang ga dia ngerti. Astaga! Ini cuma tentang ngerangkum suatu paper trus dibikin slide presentasinya dan dia ga ngerti?! Dia bilang dia takut salah. Betapa tidak beruntungnya gw adalah pulsa gw abis di kala itu. Oke, tak kesah alias bodo amat dah ama kerjaan si Arab yang ga ngerti itu, karena gw harus ngedit kerjaan si Melayu dulu. Besoknya, gw ketemu sama Arab itu, dan dia ngomong ke gw “I’ll copy it to your pendrive (a.k.a. flashdisk), I have tried my best for this presentation”. Gw? Cukup berekspresi -______-“.
Tugas keempat! FYI, gw cuma ngambil 4 matkul di sini dan keempat-empatnya ada tugas kelompok. What a life! Kalo tugas yang ini adalah tugas Product Development. Ini sebenernya tugas paling bikin gw kesel, tapi kayanya gw ga bisa ceritain karena ada beberapa dari temen kelompok gw yang ngerti kalo gw ceritain di sini dan bisa-bisa terjadi Perang Suku, hahaha.
That’s all, beberapa masalah yang bikin gw galau selama di sini. Tuh, gw galau bukan karena percintaan, tapi karena masalah akademik. Boong dikit gak apa-apa kan ya?! Hahahaha.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dari kisah seorang teman #3 17 Sep 2011 6:11 PM (13 years ago)

Sang waktu terasa bergulir begitu lambat,
Namun aku berusaha menjaga hubungan dengan mu.
Setiap gangguan yang aku tujukan pada mu memang tak pernah kau tolak.
Kau selalu menanggapinya dan kau tahu? Kesalahan ini kian menjadi manis tatkala kau masih menganggap keberadaan ku.

Walaupun aku tahu, mungkin kau sudah merasa sangat terganggu dengan kehadiranku.
Dengan bodohnya aku menepis hipotesis kenyataan ini.
Tapi aku tak pernah mau kau membohongi dirimu sendiri untuk sekedar menyenangkanku dan membuat peluh hatimu.

Hingga saat ini tiba, aku tersadar. Kau memang terlalu baik.
Kau mungkin memang tak sanggup untuk mengatakan tidak untuk setiap gangguanku.
Dan ketika hal ini terjadi, aku pun menyadarinya.

Kenyataan ini lebih pahit dibandingkan dengan kau yang sebenarnya bisa menolak ku, tanpa tidak mempermasalahkan setiap detikku menghantui kehidupan mu.
Ketika kebohongan ini mulai bergeser arah, dari diri sendiri kemudian mulai merambah terhadap ku.
Aku tahu aku sakit, dan aku tahu aku cinta padamu. Tapi aku tahu sulit bagi ku merasakan kedua siklus kehidupan ini secara bersamaan.

Semoga kau mengerti dengan kehampaan ku yang selalu diiringi dengan bayanganmu.
Aku tak perlu menghitung setiap derai air mata yang tercurah setiap mengenang getir ini.
Semoga saja.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dari kisah seorang teman #2 17 Sep 2011 4:34 PM (13 years ago)

Bertautan jarak dengan mu memang bukan sepenuhnya keinginanku.
Pun sampai sekarang aku tak pernah mencoba mengetahui rasa yang tertinggal dalam hatimu.

Maaf aku tak bisa untuk berpaling darimu.
Karena denting setiap kisah ini seakan terus mengalir dalam bayangan hidupku.

Maaf aku tak bisa untuk berhenti mengganggu setiap detik hidupmu.
Karena aku berusaha memecah keheningan ini dengan kehadiranmu.

Maaf aku tak bisa untuk menghapus kenangan manis ini begitu cepat.
Karena getir ini lagi-lagi terlalu manis untuk hanya sekedar dilupakan.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Dari kisah seorang teman #1 17 Sep 2011 4:14 PM (13 years ago)

Untuk seseorang yang telah berhasil mewarnai apa yang telah Tuhan tulis untuk ku.
Untuk seseorang yang aku pun tak tahu imajineritas perasaannya.
Kisah ini mungkin kisah terjanggal dalam garis kehidupan.
Ketika Romeo telah bertemu dengan Juliet dari berbagai belahan takdir.

Kisah ini hanya kesalahan terindah yang terlalu terasa nyata,
Ketika aku terhenyak dalam kegundahan rutinitas fana,
Aku pun tidak pernah menginginkan apa yang berada di luar logika ini.

Kau memang telah berjasa menoreh sebuah kepedihan manis dalam kehidupanku.
Yang belum pernah sebelumnya terbersit di otakku untuk terjebak di dalamnya.
Bukanlah kepuasan birahi yang tertuju, tapi perasaan nyaman ku saat kau mulai melantunkan jari-jari indahmu itu dalam benda mati yang menyala.
Mungkin tetesan air mata ini sudah tidak cukup untuk mengenang setiap detiknya.
Bukan karena nestapa, melainkan derai tawa yang telah kau persembahkan untuk mengisi kekosonganku.

Aku tidak protes dengan suratan Tuhan ini.
Hanya saja, aku sesali mengapa Tuhan begitu baik denganku hingga harus mempertemukan aku dan kau.
Engkau yang belum pernah sama sekali ku sadari kesamaan sifatnya dengan ku pada makhluk Tuhan lain.
Dan engkau yang selalu bisa membuatku tersanjung dengan setiap ucapan dari bibirmu.

Aku tahu, ini memang hanya akan terjadi untuk sementara waktu.
Tapi yang aku lebih tahu, sulit bagiku untuk menghapus goresan indah di hati ini.
Entah sampai kapan aku mampu berusaha membuangnya.
Aku juga tahu, tidak ada rasa yang tertinggal seperti ini di hatimu.
Toh aku tidak berusaha meyakinkan hatimu.

Terima kasih untuk setiap detik-derik terindah yang telah kau sumbangkan dalam hidupku.
Semoga engkau dapat memilih kesetiaan nyata yang benar-benar bisa kau pilih.
Karena aku akan tegar bahagia melihat kau yang telah menemukan kenyataan itu.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

Hari Pertama 14 Sep 2011 1:35 AM (13 years ago)

Hari apa ini? Hari Minggu, tanggal 11 September 2011.

Gw rasa ini adalah hari terberat bagi gw. Bukannya lebay, tapi ini emang nyata. Berangkat sekitar pukul 5 pagi dari rumah ke bandara Soekarno Hatta. Bawaan gw udah kaya mau ngelenong loh ini karena gw dipesenin untuk ga beli barang macem2 pas di Malaysia. Sewaktu di jalan, temen gw si Mega bilang kalo terminal keberangkatannya ada di E3. Wih, gw langsung mikir ini tuh terminal 3, padahal rencana sebelumnya adalah ke terminal 2. Begitu sampe di terminal 3, ternyata ada Ipit, temen gw juga. Makin yakin lah gw kalo ini terminal keberangkatannya. Barang lenong gw pun udah diturunin dari mobil. Dan ternyata salah! Harusnya ke terminal 2 -_____-“.

Lanjut lah gw ke terminal 2 dan ternyata di sini ada gate E3. Hadeh, si Mega ternyata bener, cuma ngasih infonya kurang lengkap. Oke, kemudian check in masukin bagasi. Maksimum bagasi itu 20 kg, tapi barang gw berapa kg? 30 kg! Hahahahahaha. Tapi nyonya besar Icem barangnya 33 kg. Yeah, ada yg lebih waw lagi, ehehehe. Dan petugasnya pun bertutur “Udah tau kan batas bagasinya 20 kg? 1 kg kelebihan bagasi kena charge 50.000 rupiah ya!” Ahahahaha, yg ini nampol banget chargenya!

Then, kembalilah gw ke depan untuk pamitan sama keluarga. Sumpah, ga pake drama tangis2an segala. Waktu ngantri di imigrasi, mata gw kenyang loh ngeliatin BCL, haha. Doi pastinya mau ke KL sama si Ashraf. Dan udah jelas ga bakalan satu pesawat sama gw yg cuma naek Lion Air. Duta bangsa yang hemat, Alhamdulillah yah! Dan mulai saat inilah gw mulai ngetweet2 say goodbye to Indonesia, ini baru drama.
Terbanglah kami para pejuang Indonesia dengan pesawat Lion Air. Dan you have to know ya, gw duduk bertiga bareng temen, dan di seberang kursi adalah TKI -____-“. Malaysia dilihat dari awan itu bagus loh, kaya kotak2 yg tersusun rapih polanya. Nah, kita bertiga ini sebenernya cemas karena tadi malem pihak yg jemput dari Universiti Putra Malaysia ga bersedia ngejemput kita di airport karena ini hari libur. Sesuai masukan dari petinggi2 Persatuan Pelajar Indonesia di UPM, kita musti naik taksi model van dengan harga sekitar 100 ringgit, setara dengan 300.000 rupiah. Lalalalalalalaaaaaaa~~~.

Begitu gw sampe di KL International Airport, agak pusing juga sih. Ini terminal buat ngambil barangnya beda terminal sama terminal kedatangan. Dan kita mesti naik Aero train. Maklum, saya norak. Begitu turun dari Aero train, astaghfirullah! Ternyata harus ke bagian imigrasi dulu buat ambil barang bagasi. Dan gw pikir negara ini akan lebih beradab dalam masalah pelayanan dan antrian., Ternyata, antriannya udah kaya maen ular naga panjang. Antriannya bukan berbentuk lurus, tapi berkelok2 tanpa pembatas yg jelas. Oke, gw ngantri dan baru sampe ke loketnya setelah 1 jam. Gw rasa hari ini Malaysia lagi ada bedol desa dari luar negeri, jadi banyak banget foreign people yg dateng. Setelah ngantri 1 jam cuma untuk mendapatkan beberapa cap di paspor dan kawan-kawan, gw musti ambil bagasi yg 30 kg itu.

Keluarlah kita dari bandara yang crowded nan bikin gila itu. Baru beberapa langkah dari pintu keluar pertama, ada orang bawa2 papan “UNIVERSITAS BOGOR JAKARTA”. Temen gw si Icem langsung nyamperin orang itu sementara gw masih mikir Universitas apaan ya yg ada di Bogor- Jakarta? Berasa rute kereta, haha. Dan bener dong, itu adalah yg ngejemput temen2 gw yg berkampus di UiTM. Mereka langsung pergi gitu, while gw dan 2 orang temen gw yg berkampus di UPM madesu karena ga tau mesti nanya siapa kalo mau naik taksi van itu. Di tengah suasana hati gundah gulana itu, gw nengok ke kiri dan secara ga sengaja gw ngeliat lambang UPM di baju salah satu orang yg lagi berdiri sambil bawa kertas yg ga begitu jelas. Gw rasa UPM ini terlalu detail, jadi tulisannya kecil dan yg ditulis bukan kaya “UNIVERSITAS BOGOR JAKARTA”, melainkan nama panjang gw dan 2 orang temen gw itu. Subhanallah! Rasanya ngeliat orang ini tuh langsung pengen sujud syukur di tengah airport deh gw. Saking speechlessnya gw cuma bilang “UPM? Seriously?” dan mas2nya itu bilang dia udah nunggu sekitar 2 jam. Maaf2 deh ya, jgn salahin kita, salahin negara anda yg lagi dalam keadaan bedol desa. Oke, tanpa berlama2 lagi, kita ke mobil jemputan. Finally, hemat tanpa ngeluarin 100 ringgit buat bayar taksi.

Di jalan, mas2 yg jemput itu ngobrol mulu ama drivernya. Dan jangan harap gw ngerti omongan mereka, karena dalam bahasa Melayu yg fasih dan cepet banget. Selama di jalan pun, gw ngakak loh liat rambu2 lalu lintas. Dari tulisan “Dilarang mengemudi kenderaan di lorong kecemasan”, “plaza tol”, sampe ada poster Anita Sarawak yg gw tau namanya tapi baru pertama kali ini gw liat orangnya, haha. Tapi tol di sini canggih loh, ga pake bayar2 tol, drivernya cuma kaya nunjukin gadget gt waktu melintas di gerbang tol, maklum lagi ya, gw norak, haha.

Sampai lah gw di Universiti Putra Malaysia. Pertama ngeliat ini kampus, rasa2nya kaya model2 UI gt lah. Gw langsung dibawa ke asrama, yg bahasa Melayunya adalah “Kolej” -_____-“. Kalo dari cerita master Leo Wibisono Arifin, si Mapresnas itu, dia bisa sekamar sama temen yg juga dari IPB, dan kamarnya itu ada di Kolej 12 yg  notabene adalah kolej Internasional gt. Tapi, gw shock loh sampe sekarang. Selain karena ini asrama model2 Rusunawa kalo di IPB, ga ada lift dan semua berundak-undak. Mas2 yg jemput, sebut saja “Mr. Fuad” (eh, ini nama aslinya, hahaha), bilang kalo gw ada di L2. Oke, bayangan gw adalah gw berada di lantai 2 di kolej 12. Ga apa2 lah gotong 30 kg ini untuk 1 lantai aja. Ternyata eh ternyata, gw ada di kolej 16 yg biasa disebut L2. Sampe sini, gw masih ga ada masalah karena gw masih beranggapan kalo kamar gw ada di lantai 2. Gw disuruh naek dulu buat ngeceek kamar, sebelum bawa koper yg 30 kg itu. Dan Mr. Fuad baru bilang waktu di tangga “ini level paling tinggih nih”. Hah? lantai paling atas? Di asrama ini ada 5 lantai ternyata! Aaaaaaaaaaa!! Gw naek buat ngecek kamar aja ngos2an, makin kurus dah ini, ga perlu ngegym2 lagi, tiap hari naik turun tangga juga udah jadi ten packs nih gw.  Dan setelah kamar dicek, waw! gw bener2 ga percaya loh, ternyata ada ya asrama yang kamarnya lebih jelek dari asrama TPB IPB (ups!). Ini beneran loh, jadi kamarnya ga pake keramik, cuma plesteran semen aja. Ini aja kaki gw udah kaya kuli bangunan yg kerjanya nyeker, item semua. Nilai plusnya adalah di setiap kamar dilengkapi dgn kipas angin dan ternyata alhamdulillah yah, kamar mandinya lumayan bagus. Setidaknya gw ga perlu nyari2 gayung karena di sini pake shower semua. Tapi kondisi toiletnya itu loh, kaya ga niat bikin toilet. Cuma ada toilet jongkok yang bawahnya itu bolong, langsung paralon ke bawah. Jorok amat yak, tapi ya sudah lah.
Oke, kembali ke cerita, gw minta tolong Mr. Fuad dan temennya buat ngangkat koper gw. Exactly mereka yg mau bawain koper gw sih, ya gw mah dengan senang hati menerimanya. Hahahahaha. Terus gw nganter 2 orang temen gw yg cewek. Asiknya mereka sekamar, sedangkan gw sampe sekarang ga tau siapa room mate gw. Kalo sendirian pun gw agak males ngeliat kondisi kamarnya yg kaya gini.

Setelah itu, kita cari makan, dan masih ditemenin sama Mr. Fuad dan 1 orang temennya yg mohon maaf, gw lupa namanya. Kita makan di Food Court Serumpun. What so ever lah, tapi tempat makannya masih byk yg tutup dgn alasan “Cuti Raye” (libur lebaran maksudnya). Dari seluruh tempat yg buka, ternyata stok nasi mereka udah abis. Astaghfirullah! Gw manusia Indonesia nih, berasa lagi exchange ke Amerika deh kalo gw harus makan burger. Dan akhirnya kita memutuskan untuk makan Noodle Yoo Meen apa lah itu. Di sini food courtnya udah kaya food court di mall2 gt, mesen makan terus bayar di kasir. Dan suapan pertama di noodle Tao Ming Se’ itu! Aneh rasanya. Suapan kedua, tambah aneh rasanya. Tapi berhubung gw laper, gw nikmati aja lah. Ini tuh kaya model mie rebus tapi berkuah sedikit dengan bumbu kecap dan sangat terasa jahenya. Desperate abis ini makanan, bikin kesan pertama yg ga banget. Bagusnya ada bonus toping otak2 n daging ayam 2 potong, jadi ga eneg2 banget makannya.

Lanjut, kita beli bantal. Sangat berasa balik ke TPB, cuma bedanya ini gw berada di daerah roaming -_____-“.  Abis itu, beli nomor hp lokal. Banyak pilihan provider, tapi jujur aja gw pusing. Semua penjelasan itu ada dalam bahasa Melayu. Ya sudahlah, terpaksa beli Maxis, kaya provider Telkomsel gt di Indonesia. Setelah kita dapet nomer telepon, petugas fakulti pun pamit pulang. He just urge us to go to International Office on Monday. Dan akhirnya, kembali ke asrama. Sendirian lagi, dengan keadaan kamar yg belum beres. Sebenernya gw berniat buat main2 di lorong buat nanya rute2 bis buat besok, tapi lorong di sini ga seindah lorong asrama TPB IPB (resssss!). Orang2 cuma sebatas lewat doang di lorong, ga pernah keluar kamar. Kalo mau ada apa2, emang harus ngetok kamar. Tapi ya kali gt gw ngetok kamar cuma buat basa-basi trus ujung2nya nanya rute bis?!

Gw putuskan untuk beresin isi koper aja, masukin ke lemari. Tapi karena ini udah malem, gw ngerasa laper. Gw sms 2 orang temen gw dan gw rasa mereka berdua udah tidur. Padahal tadinya kita mau ketemu sama anak2 Indonesia lain yg udah nyampe dan drtd siang mereka udah jalan2 di Kuala Lumpur. Ga tahan sama keadaan perut, gw putuskan untuk keluar beli makan. Tapi gw bingung mau makan apa, tokoyg buka cuma 1 dan itu gw ga tau makanan apaan. Jadilah gw beli roti gandum aja. FYI, roti di sini seharga 3 ringgit atau 9000. Dan makanan berat itu seharga minimal 4 ringgit. Jadi, roti di sini lebih murah.

Jujur aja gw ga betah tidur di kasur asramanya, karena per-nya berasa banget, berasa kaya kawat di bawah badan. Setelah melabil dengan BBM yg udah berhasil gw aktifin, akhirnya gw berhasil tidur juga. Cukup lah untuk sampah2 di hari pertama menginjakkan kaki di negeri orang, haha.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

metkompang 6 21 Aug 2011 12:59 AM (13 years ago)


1.    Apakah perbedaan dari teh hijau, teh hitam, dan teh oolong?
Ada tiga golongan teh utama, yaitu the hijau, teh hitam, dan teh oolong. Ketiga golongan teh ini bisa dibuat dari daun teh yang sama, tergantung bagaimana daun teh tersebut diproses. Perbedaan besar disebabkan oleh oksidasi enzimatis dari senyawa tannin yang ada pada daun teh. Jika enzim tersebut dibiarkan bekerja, maka daun teh berubah warna menjadi hitam.
Jika enzim tersebut diinaktivasi karena panas, seperti pada saat blansir, daun tersebut akan tetap hijauJika terjadi oksidasi parsial dengan penundaan panas, maka didapatkan teh medium dari jenis oolong. Oksidasi enzimatis pada daun teh biasa disebut fermentasi. Daun yang difermentasi menjadi teh hitam, sedangkan daun yang mengalami fermentasi parsial menjadi teh oolong.  Selain terdapat perbedaan warna, juga terdapat perbedaan flavor yang dihasilkan.
Proses dalam pembuatan teh hitam meliputi pelayuan daun teh hingga lunak dan pengeringan parsial, penggulungan: melewatkan daun layu ke penggulung untuk menghancurkan dinding sel dan mengeluarkan cairan serta enzim, fermentasi daun yang telah digulung dengan membiarkannya terekspos udara pada suhu 27oC selama 2-5 jam, pengeringan daun yang telah terfermentasi dalam oven suhu 93oC yang berfungsi inaktivasi enzim dan menurunkan kadar air hingga 4%.
Proses dalam pembuatan teh hijau dan teh oolong meliputi pengasapan daun teh untuk inaktivasi enzim, penggulungan daun teh untuk menghancurkan dinding sel sehingga daun lebih mudah diekstrak,dan pengeringan daun teh. Teh oolong mendapatkan waktu pengasapan yang lebih rendah dan fermentasi parsial sebelum pengeringan.


2.    Apakah perbedaan dari tepung, konsentrat dan isolat protein kedelai?
Pembuatan minyak kedelai menghasilkan bungkil kedelai tanpa kulit dengan kadar protein 40 - 50 persen. Bungkil ini dapat dibuat tepung, isolat dan konsentrat protein kedelai. Karena sifat fungsional yang baik, produk-produk tersebut banyak digunakan dalam industri sebagai bahan formulasi berbagai makanan. Disamping dari bungkil, tepung kedelai dapat juga dibuat dari biji kedelai utuh. Berdasarkan kandungan lemaknya, tepung kedelai terdiri atas dua macam, yaitu tepung kedelai berlemak penuh dan tepung kedelai berlemak rendah. Yang paling banyak diperdagangkan adalah tepung kedelai berlemak rendah , dibuat dari bungkil kedelai. Dalam pembuatan tepung kedelai, proses pemanasan (perebusan, pengukusan atau penyangraian) merupakan tahap yang penting. Pemanasan ini berakibat antitripsin dan enzim lipoksigenase menjadi tidak aktif, hingga tepungnya bergizi tinggi dan tidak berbau langu.
Jika bungkil kedelai hasil samping ekstraksi minyak kedelai digunakan sebagai bahan baku untuk membuat tepung kedelai, hasilnya merupakan tepung kedelai berlemak rendah (low fat soy flour). Bungkil kedelai tersebut masih mengandung heksana (pelarut yang digunakan untuk mengekstrak minyak kedelai), senyawa volatil penyebab bau langu dan antitripsin yang masih aktif. Penghilangan sisa pelarut dilakukan dengan pemanasan 71 - 82oC sehingga heksana menguap. Bau yang tidak dikehendaki dihilangkan dengan uap panas yang dilewatkan pada bungkil dan disedot secara vakum, sehingga zat-zat volatil akan terisap dan keluar bersama-sama uap. Kemudian dilakukan proses pemanasan (dengan pengukusan, otoklaf atau penyangraian) untuk mematikan antitripsin dan enzim lipoksigenase. Setelah itu, dilakukan penggilingan dan penyaringan sehingga diperoleh tepung kedelai.
Tepung kedelai berlemak penuh (full fat soy flour) dibuat dengan menggunakan bahan baku kedelai utuh. Mula-mula kedelai disortasi untuk memilih kedelai yang baik, membuang benda asing dan kedelai yang rusak atau pecah. Kemudian kedelai direndam selama 8 - 16 jam, dan direbus 30 menit. Setelah itu, kedelai ditiriskan dan dipisahkan kulitnya. Lalu dikeringkan dengan dijemur atau menggunakan oven dengan suhu 50 - 60oC dan digiling halus sehingga diperoleh tepung kedelai. Konsentrat dan isolat protein kedelai adalah produk dari protein kedelai bebas lemak atau berlemak rendah (untuk isolat dapat juga dari kedelai utuh) yang diolah sedemikian rupa sehingga kandungan proteinnya tinggi. Menurut definisinya, kandungan protein pada konsentrat adalah minimum 70%, sedangkan isolat minimum 95%. Kedua produk ini sangat dibutuhkan oleh industri pangan, karena banyak sekali digunakan untuk formulasi berbagai jenis makanan. Yang diinginkan dari konsentrat dan isolat protein kedelai adalah sifat fungsional proteinnya. Sifat ini menentukan pemakaian atau fungsi produk tersebut dalam berbagai produk makanan.
Konsentrat protein kedelai adalah produk lanjutan dari tepung kedelai, yang pada prinsipnya dibuat dengan membuang setengah dari karbohidratnya dan sebagian mineralnya, sehingga fraksi proteinnya meningkat. Produk ini disyaratkan mengandung protein minimal 70% berat kering. Komponen non protein dalam tepung kedelai dapat dipisahkan dengan tiga cara. Pertama digunakan larutan alkohol untuk mengekstrak komponen-komponen seperti gula (sukrosa, raffinosa dan stakiosa), mineral, pigmen dan komponen-komponen kecil lainnya. Komponen yang tertinggal (terutama protein dan polisakarida) dikeringkan dengan pengering beku atau oven pada suhu 50 - 55oC. Konsentrat protein kedelai yang dibuat dengan cara ini biasanya digunakan dalam pembuatan roti. daging tiruan, susu imitasi dan lain-lain karena mempunyai daya serap air dan lemak yang baik. Pada cara kedua, tepung kedelai direndam dan diaduk selama 1 - 2 jam dalam larutan HCl dengan pH 4,5. Campuran kemudian disentrifusi (pemusingan) sehingga terbentuk endapan dan cairan. Endapan tersebut sebagian besar berupa protein dan komponen non protein terlarut dalam bagian cairan. Endapan diambil, dan dilarutkan kembali dengan netralisasi menggunakan NaOH encer sampai Ph-nya mencapai 6 - 8, kemudian dikeringkan dengan pengering semprot. Konsentrat protein yang diolah dengan cara ini biasanya digunakan untuk fortifikasi minuman, karena kelarutannya yang lebih baik. Pada proses ketiga, mula-mula tepung kedelai dipanaskan dengan uap sampai proteinnya hampir terdenaturasi sempurna, kemudian komponen-komponen lainnya diekstrak dengan air. Bagian berprotein kemudian dikeringkan. Isolat protein kedelai merupakan bentuk protein kedelai yang paling murni, karena kadar proteinnya minimum 95 % dalam berat kering. Produk ini hampir bebas dari karbohidrat, serat dan lemak sehingga sifat fungsionalnya jauh lebih baik dibandingkan dengan konsentrat dan dan tepung kedelai.
Isolat protein kedelai dapat dibuat dari tepung kedelai bebas lemak maupun dari biji kedelai utuh. Proses pembuatannya hampir sama, hanya cara ekstraksi proteinnya saja yang berbeda. Jika dibuat dari tepung kedelai, maka mula-mula tepung kedelai dicampur dengan air dengan perbandingan tepung : air = 1 : 8. pH-nya kemudian diatur sampai 8,5 - 8,7 dengan penambahan NaOH 2 N, dan diaduk selama 30 menit pada suhu 50 - 55 oC, sehingga protein terekstrak. Ekstraksi protein dari biji kedelai utuh dilakukan dengan perendaman biji kedelai 5 - 8 jam, diikuti pembuatan bubur kedelai (kedelai kupas kulit dihancurkan seperti pada pembuatan susu kedelai), lalu diencerkan hingga perbandingan kedelai kering ; air = 1 : 8. Setelah itu dilakukan pengaturan pH hingga 8,5 - 8,7 dan diaduk selama 30 menit pada suhu 50 - 55 oC. Setelah protein terekstrak, maka residu non protein harus dipisahkan dengan sentrifusa atau pemusingan. Tahap ini penting, karena menentukan kemurnian isolat protein kedelai yang dihasilkan. Pada umumnya sentrifusi dilakukan dengabn kecepatan 1500 x g selama 30 menit. Filtrat atau cairan yang diperoleh dari tahap pemisahan (yang berisi protein yang terlarut), kemudian diturunkan pH-nya sampai 4,5 sehingga protein akan mengendap. Penurunan pH ini dapat dilakukan dengan penambahan larutan HCl 2 N. Endapan protein yang diperoleh, kemudian dipisahkan dengan sentrifusa. Selanjutnya endapan tersebut dicuci (dicampur air dan disentrifusi lagi) dan dikeringkan menggunakan pengering beku. Dapat juga endapan ditambar air (air : endapan = 2 : 1), lalu dikeringkan dengan pengering semprot. Hasilnya merupakan isolat protein kedelai. Jika setelah pencucian dilakukan netralisasi dengan penambahan NaOH 2 N sampai pH 6- 8, lalu dikeringkan, maka produknya disebut isolat proteinat kedelai. Yang paling banyak dijual adalah isolat proteinat kedelai, karena lebih awet. Isolat protein kedelai biasanya digunakan sebagai bahan campuran dalam makanan olahan daging dan susu. Prospeknya sangat luas, bukan hanya sebagai campuran tetapi juga bahan utama dalam industri makanan. Isolat protein kedelai baik sekali dugunakan dalam formulasi berbagai produk makanan, juga sebagai bahan pengikat dan pengemulsi dalam produk-produk daging. Di AS dan Eropa, isolat protein kedelai banyak digunakan untuk memproduksi analog-analog daging seperti meatless ham, meatless bacon dan meatless hot dog, terutama untuk para vegetarian.

Daftar Pustaka
Anderson JW, Johnstone BM, Cook-Newell ME. 1995. Meta-analysis of the effects of soy protein intake on serum lipids. N Engl J Med  333:276-82.
Brown Lynne. 2001. Functional Ingredients: Soy Protein and Soy Isoflavones. Pennsylvania: The Pennsylvania State University.
Ming-Hua Yang, Cheng-Hsin Wang, Hsiao-Ling Chen. 2001. Green, oolong and black tea extracts modulate lipid metabolism in hyperlipidemia rats fed high-sucrose diet. Journal of Nutritional Biochemistry 12: 14 –20.
Russell Tara Alexandra. 2004. Comparison of sensory properties of whey and soy protein concentrates and isolates. Thesis. North Carolina: North Carolina State University.
Weggemans R,Trautwein EA.  2003.  Relation between soy-associated isoflavones and LDL and HDL cholesterol concentrations in humans: a meta-analysis.  Eur J Clin Nutr 57:940-6. 
Wildman REC. 2009. The Nutritionist: Food, Nutrition, and Optimal Health. Second Edition. New York: Routledge.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?

metkompang 5 21 Aug 2011 12:54 AM (13 years ago)


1.    Apakah perbedaan gula batu dan gula pasir?
Gula batu dan gula pasir berbeda penampakannya karena adanya perbedaan dalam proses pembuatannya. Gula batu tidak semanis gula pasir, yang diperoleh dari kristal bening berukuran besar berwarna putih atau kuning kecoklatan. Kristal bening dan putih dibuat dari larutan gula jenuh yang mengalami kristalisasi secara lambat. Gula batu putih memiliki rekahan-rekahan kecil yang memantulkan cahaya. Kristal berwarna kuning kecoklatan mengandung berbagai karamel. Gula ini kurang manis karena adanya air dalam kristal (Varina 1990). Gula pasir sendiri mengalami proses kristalisasi secara cepat dan berulang-ulang. Sejumlah air diuapkan di dalam panci sampai pada keadaan yang tepat untuk tumbuhnya kristal gula. Sejumlah bubuk gula ditambahkan ke dalam cairan untuk mengawali atau memicu pembentukan kristal. Ketika kristal sudah tumbuh, campuran dari kristal-kristal dan cairan induk yang dihasilkan diputar dalam sentrifugasi untuk memisahkan keduanya. Proses ini dapat diumpamakan dengan tahap pengeringan pakaian dalam mesin cuci yang berputar. Kristal-kristal tersebut kemudian dikeringkan dengan udara panas sebelum dikemas dan/ atau disimpan siap untuk didistribusikan.
2.    Apakah perbedaan detergen dan sabun?
Sabun berasal dari asam lemak (stearat, palmitat atau oleat) yang direaksikan dengan basa Na(OH) atau K(OH), berdasarkan reaksi kimia berikut ini : C17H35COOH + Na(OH) C17H35COONa + H2O
Asam stearat       basa               sabun
Sabun natron (sabun keras) adalah garam natrium asam lemak seperti pada contoh reaksi di atas. Sedangkan sabun lunak adalah garam kalium asam lemak yang diperoleh dari reaksi asam lemak dengan basa KOH. Sabun lemak diberi pewarna yang menarik dan pewangi (parfum) yang enak serta bahan antiseptic seperti pada sabun mandi. Beberapa sifat sabun antara lain adalah sebagai berikut :
a.    Larutan sabun mempunyai sifat membersihkan karena dapat mengemulsikan kotoran yang melekat pada badan atau pakaian
b.    Sabun dengan air sadah tidak dapat membentuk busa, tapi akan membentuk endapan (C17H35COO)2Ca) dengan reaksi:
2 (C17H35COONa) + CaSO4 (C17H35COO)2Ca + Na2SO4
c.    Larutan sabun bereaksi basa karena terjadi hidrolisis sebagian.
Sedangkan deterjen adalah juga bahan pembersih sepeti halnya sabun, akan tetapi dibuat dari senyawa petrokimia (Warlina 2004). Deterjen mempunyai kelebihan dibandingkan dengan sabun, karena dapat bekerja pada air sadah (Sittig 1979). Bahan deterjen yang umum digunakan adalah dedocylbenzensulfonat. Deterjen dalam air akan mengalami ionisassi membentuk komponen bipolar aktif yang akan mengikat ion Ca dan/atau ion Mg pada air sadah. Komponen bipolar aktif terbentuk pada ujung dodecylbenzen-sulfonat. Untuk dapat membersihkan kotoran dengan baik, deterjen diberi bahan pembentuk yang bersifat alkalis. Contoh bahan pembentuk yang bersifat alkalis adalah natrium tripoliposfat.
3.    Apakah yang dimaksud dengan angka potensi vitamin A?
Angka potensi vitamin A merupakan angka yang menyatakan konversi satuan vitamin A dan karoten. Potensi vitamin A dari alfa-karoten sebesar  retinol, beta karoten  dari retinol, dan beta-cryptoxanthin  dari retinol. Hal ini berdasarkan bioefikasi fungsional dari masing-masing senyawa karotenoid, yaitu proporsi nutrisi yang dicerna yang menghasilkan fungsi metabolik. Angka yang dimaksud berhubungan dengan  senyawa karotenoid yang didapat dari asupan makanan sehari-hari (West et al. 2002). Angka-angka ini berarti bahwa untuk mendapatkan hasil biokonversi 1 µg retinol, diperlukan 12 µg beta-karoten dari makanan,  24 µg alfa-karoten dari makanan, dan 24 µg alfa-cryptoxanthin dari makanan. Untuk biovailabilitas beta-karoten dari makanan sehari-hari, U.S. Institute of Medicine (IOM) menggunakan nilai dari Hof et al (1999), yaitu 14% (1:7) dan menjadikannya 1: 6 karena penggunaan asupan buah yang rendah pasa studi ini. Oleh karena itu, bioefikasi relatif beta-karoten dari makanan sehari-hari dibanding bioefikasi dari minyak (1:2) adalah 1: 12 (FAO 2004).


Daftar Pustaka
Sittig, M. 1979. Detegen Manufacture Including Zeolite Builders and Other New Materials. New Jersey, USA ; Noyes Data Corporation.
Varina F. 1990. Pembuatan Gula Semut dari Batng Tebu yang Ditunda Ekstraksi Niranya. Skripsi. Bogor: FATETA IPB.
Warlina L. 2004. Pencemaran Air: Sumber, Dampak, dan Penanggulangannya. Bogor: IPB Press.
West CE, Ans Eilander, dan Machteld van Lieshout. 2002. Consequences of Revised Estimates of Carotenoid Bioefficacy for Dietary Control of Vitamin A Deficiency in Developing Countries. J. Nutr. 132: 2920S–2926S.
WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 1998. Vitamin and mineral requirements in human nutrition. Report of a Joint FAO/WHO Expert Consultation. Bangkok: Thailand.

Add post to Blinklist Add post to Blogmarks Add post to del.icio.us Digg this! Add post to My Web 2.0 Add post to Newsvine Add post to Reddit Add post to Simpy Who's linking to this post?